MANAJEMEN STRATEGI
STRATEGI MULTIBISNIS
DISUSUN OLEH :
Puji serta syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya lah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini sebagai salah satu tugas yang diberikan dosen pada mata kuliah Manajemen
Dalam Penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan yang
terdapat di dalamnya, ada istilah bahwa “tidak ada gading yang tak retak”. Maka dari itu,
penyusun bersedia menerima kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki makalah
berikutnya di masa datang sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik. Akhir kata penyusun
sampaikan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangsih yang
Dalam suatu organisasi dibutuhkan suatu strategi untuk menunjang suatu tujuan-tujuan
tertentu serta saran jangka panjang. Pada hakikatnya strategi juga merupakan suatu perencanaan
serta proses evolusioner terhadap target-target masa depan. Dalam suatu pembelajaran mengenai
teori organisasi dan administrasi terkadang terdapat ketidak pahaman mengenai strategi itu
sendiri maupun perbedaan antara strategi dan tujuanorganisasi, efektivitas perusahaan, tingkatan-
tingkatan dalam strategi itu sendiri ,hubungan antara strategi dan kinerja organisasi dengan
model Balanced Scorecard, dan peranan administrasi dalam suatu perencanaan yang bersifat
strategis. Untuk itu makalahini ditujukan untuk membahas ketidak pahaman akan hal tersebut
sudah baik, tetapi jika implementasinya buruk, hasilnya adalah kegagalan. Dalam perspektif
manajemen strategik, strategi SDM merupakan bagian dari proses implementasi dari bisnis. Ini
berarti, bila strategi SDM terisolasi dari strategi bisnis yang menjadi pilihanstrategik organisasi
maka praktek-praktek MSDM tidak akan menghasilkan kualitas SDMseperti yang dibutuhkan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat kita tarik rumusan masalahnya sebagai
berikut :
Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dan manfaat penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan
PEMBAHASAN
Menurut James Brian Quinn (1980) strategi merupakan “pola atau rencana yang
keseluruhan yang terkait”. Sedangkan Menurut William Hence (1985) mendifinisikan strategi
Dari dua definisi itu dapat dipahami bahwa strategi adalah cara untuk mencapai tujuan dengan
Perusahaan multi bisnis adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola lebih dari satu
bisnis. Di Indonesia saja contohnya sangat banyak. Misalnya kelompok bisnis cipaganti yang
memiliki bisnis di bidang transportasi darat (taksi, travel, dan rental mobil). Bisnis pariwisata
(tour, ticketing, dan penyewaan bis), bisnis perhotelan, bisnis kargo, bisnis tambang (emas, batu
Awalnya perusahaan Multi Bisnis merupakan satu perusahaan yang mempunyai satu produk
memasuki wilayah yang berbeda atau meningkatkan jenis produk yang ditawarkan.
Strategi bertumbuhanya yang dipilih perusahaan pada tahap ini umumnya adalah integrasi
horizontal yaitu terus bertumbuh melalui perluasan bisnisnya saat ini, dengan masih
mempertahankan struktur produk-pasar yang sama dengan saat ini. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan perluasan geografis, dari satu wilayah ke wilayah lain. Setelah bertumbuh secara
horizontal tidak lagi memberikan manfaat yang signifikan umumnya perusahaan akan bertumbuh
melalui integrasi vertical yaitu pemicu strategi ini terutama adalah keinginan perusahaan untuk
mengendalikan kegiatan-kegiatan atau sumber daya yang sangat signifikan bagi bisnisnya.
d. Formulasi Strategi
e. Proses formulasi strategi yang juga disebut sebagai perencanaan strategik meliputi
Memilih strategik.
kondisi perusahaan saat ini dan melakukan analisis tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan
tujuan strategik yaitu tujuan-tujuan yang dirumuskan pada tingkat korporat atau
pada level puncak dalam hierarki manajerial. Kemudian tujuan-tujuan pada tingkat
fungsional atau divisional (divisi pemasaran, divisi SDM, dan sebagainya) dan
operasional (unit).
Strategi-strategi bisnis, terkait dengan misi dan tujuan yang diemban organisasi.
Strategi SDM adalah upaya menyediakan SDM yang memiliki kompetensi dan
motivasi yang tinggi melalui fungsi-fungsi MSDM. Kualitas SDM yang tersedia
c. Memilih Strategi
Strategi bisnis yang dirancang masih bersifat intended strategy yaitu strategi dalam
strategi yang diterapkan menjadi kurang evektif dalam pencapaian tujuan maka
Oleh sebab itu, dalam perumusan strategi pada tingkat korpora untuk mengurangi
kemungkinan bias dalam konsep intended strategy, para manajer tingkat bawah,
Desain tugas
Struktur organisasi
Kompensasi
Sistem
Proses
Teknologi
C. Kepemimpinan Strategis
mempertahankan fleksibilitas, berpikir secara strategis, dan bekerja dengan orang lain untuk
memulai perubahan yang akan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi organisasi.
Kepemimpinan strategis adalah suatu proses memberikan arah dan inspirasi yang diperlukan
untuk membuat dan melaksanakan visi organisasi, misi dan strategi untuk mencapai tujuan
organisasi. Kepemimpinan startegis harus melibatkan manajer di bagian atas, tengah, dan tingkat
Hughes dan Beatty (2005) kepemimpinan strategis yaitu mendorong dan menggerakkan
segenap kemampuan karyawan sehingga akan berkembang. Lebih lanjut bahwa kepemimpinan
strategis adalah kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki seseorang atau kelompok yang
bertanggung jawab dan memiliki pengaruh penting untuk menjamin organisasi itu tetap bertahan
hidup.
penyesuaian startegis.
5. Menentukan tujuan dan prioritas yang tepat untuk mencapai serta menjadi
Pemimpin harus memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat, agar ia mampu
memberikan inspirasi dan motivasi kepada setiap orang. Pemimpin harus memotivasi dan
menginspirasi setiap orang dalam setiap detik kehidupan mereka, untuk bersemangat dan bangkit
bersama dengan perubahan baru. Pemimpin harus membuat setiap orang menyadari bahwa
perubahan itu penting, untuk mengubah hal-hal yang telah ketinggalan zaman dengan hal-hal
dan merealisasikan strategi serta memiliki pengetahuan, terampil, dan berwawasan luas.
2. Berorientasi pada perubaha menunjukkan bahwa pemimpin menyukai dan selalu terlibat
dalam perubahan, memiliki tujuan dan arah yang jelas, future-oriented dan suka
menetapkan prioritas.
3. Mampu membangun relasi yang kuat tergambar dari selalu bertindak bijaksana,
untuk membuat keputusan, selalu menyelesaikan tanggung jawa dengan segera dan
4. Memilki personal style dan personal skill seperti proaktif, pengendalian emosi,
bersemangat, peduli terhadap bawahan, bekerja melampaui uang dan kekuasaan serta
Siapa yang tidak kenal dengan Harry Tanoesoedibyo, pemilik dan pemimpin kelompok
usaha MNC. Bisnis MNC Corporation membentang dari bidang media, keuangan, energi, dan
investasi. Namun tulisan ini tidak ditujukan untuk membahas Harry Tanoe yang kini sedang
semangat dengan karier politiknya. Tulisan ini berisi pembahasan mengenai perusahaan
Perusahaan multi bisnis adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola lebih dari satu
bisnis. Di Indonesia saja contohnya sangat banyak. Misalnya kelompok bisnis Cipaganti yang
memiliki bisnis di bidang transportasi darat (taksi, travel, rental mobil), bisnis pariwisata (tour,
ticketing, penyewaan bis), bisnis perhotelan, bisnis kargo, bisnis tambang (emas, batu bara),
bisnis rental alat berat, bisnis properti, dan bisnis keuangan syariah (BPRS). Juga kelompok
bisnis Kompas Gramedia yang memiliki bisnis di bidang media (koran, majalah, tabloid, televisi,
penerbitan buku, percetakan, toko buku), bisnis penyelenggaraan MICE, bisnis perhotelan, bisnis
pendidikan dan pelatihan, bisnis elektronika dan multimedia, serta bisnis produsen (manufaktur)
tisu. Badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT. Wijaya Karya, Tbk. Juga mengelola banyak
Di dunia, contoh perusahaan multibisnis tak terhitung. Misalnya saja raksasa Mitsubishi
Corporation dari Jepang. Konglomerat yang dipimpin oleh Ken Kobayashi sebagai CEOnya ini
terdiri dari delapan sub perusahaan induk yang mengelola jejaring sekitar 600 anak perusahaan.
Kemudian, siapa yang tidak kenal dengan kelompok bisnis Berkshire Hathaway, Inc. yang
dipimpin oleh investor jenius Warren Buffet, sebagai Chairman, didampingi oleh Charles T.
Munger sebagai Vice Chairman. Dalam kelompok bisnis Berkshire Hathaway ada banyak sub
perusahaan induk. Misalnya saja salah satu “anggota” kelompok bisnis Berkshire Hathaway,
yaitu Marmon Group yang terdiri dari kurang lebih 150 perusahaan manufaktur.
Awalnya perusahaan multi bisnis merupakan satu perusahaan yang mempunyai satu produk
memasuki wilayah yang berbeda atau divisionalisasi geografis, dan/atau meningkatkan jenis
Strategi bertumbuh yang dipilih perusahaan pada tahap ini umumnya adalah integrasi
horisontal. Yaitu terus bertumbuh melalui perluasan bisnisnya saat ini, dengan masih
mempertahankan struktur produk-pasar yang sama dengan saat ini. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan melakukan perluasan geografis, dari satu wilayah ke wilayah lain, bahkan dari skop lokal
menjadi internasional bahkan global. Selanjutnya, perluasan wilayah biasanya diikuti dengan
Setelah bertumbuh secara horisontal tidak lagi memberikan manfaat yang signifikan,
umumnya perusahaan akan bertumbuh melalui integrasi vertikal. Pemicu strategi ini terutama
adalah keinginan perusahaan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan atau sumber daya yang
sangat signifikan bagi bisnisnya. Terutama kegiatan dan sumber daya yang penting untuk kreasi
Ada dua macam integrasi vertikal, ke arah hulu mendekati pemasok atau integrasi vertikal
ke belakang (backward vertical integration) dan ke arah hilir mendekati konsumen atau integrasi
Bila titik jenuh pertumbuhan secara vertikal tercapai, maka langkah logis selanjutnya adalah
bertumbuh dengan memasuki bisnis baru melalui strategi diversifikasi. Sifat diversifikasi bisnis
bisa berhubungan atau memasuki bidang-bidang bisnis yang berkaitan dengan bisnis inti atau
concentric diversification, bisa pula tidak berkaitan. Jenis terakhir ini biasa disebut sebagai
Pola ini merupakan hasil pengamatan empiris keputusan yang dilakukan banyak
perusahaan multibisnis selama 10 tahun. Yang menarik, banyak perusahaan multibisnis tidak
menganut pola yang diuraikan di atas. Pada beberapa wawancara dan pengamatan, keputusan
perusahaan untuk melakukan perluasan pasar (wilayah, produk) dan pengembangan ke bisnis
Dalam salah satu wawancara, pemilik menyampaikan banyaknya “godaan” yang muncul
dalam bentuk tawaran kerja sama, tawaran untuk membeli perusahaan, pemikiran untuk
mengembangkan produk ke lini yang tak berhubungan dengan lini produk saat ini, atau
keinginan untuk ekspansi ke wilayah/negara-negara lain. Akibatnya terlalu banyak pusat biaya
(cost center) atau pengguna kas (cash user) dalam pengelolaan kelompok bisnis tersebut.
Sementara pusat laba (profit center) dan penghasil kas nya (cash generator) jumlahnya terbatas,
atau tidak menghasilkan sebanyak yang dibutuhkan. Akibatnya tidak terjadi kreasi nilai,
pertumbuhan bisnis melambat, pendapatan tergerus dan pemilik terpaksa harus melego
menguntungkan bukan?
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melalui pembahasan yang telah kami uraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Secara ringkas strategi merupakan suatu penetatapan berbagai tujuan dalam suatu
organisasi yang diikuti dengan rencana dan cara-cara dalam mencapai tujuan
tersebut.
merupakan hal yang tidak mesti berupa suatu hal yang sistematis maupun terperinci
melainkan berupa step by step sebelum pengambilan strategi secara utuh dilakukan.
3. Seperti yang telah dijelaskan strategi merupakan suatu penetapan berbagai tujuan
Dalam organisasi yang di ikuti dengan cara-cara yang harus dilakukan dalam
4. Efektivitas dianggap sebagai hasol dari strategi namun pada kenyataannya hal ini
bukanlah hal yang mudah untuk dapat dinilai secara objektif. Pedekatan-
Berikut saran yang dapat kami berikan dari pembahasan makalah ini.
strategi dan tujuan organisasi pada buku-buku yang membahas hal tsb.