Anda di halaman 1dari 14

RESUME

Penerapan Strategi, Struktur Organisasi Dan


Kepemimpinan Strategi

Kelompok 3
1. Eni Indriana 19130210003

2. Bhondan Eko Satriyo 19130210014

3. Brilly Mahardika 19130210022

4. Putri Ayu Prastiwi 19130210024

5. Hammam Choirul M. 19130210031

6. Nilatul Dewi Q. 19130210079


1. PENERAPAN STRATEGI
Penerapan strategi dibutuhkan suatu perusahaan untuk menghasilkan tujuan tahunan,
menciptakan policy, motivasi pekerja dan mengalokasi sumber daya sehingga strategi yang
sudah diformulasikan sudah bisa dilaksanakan. Penerapan strategi mengandung unsur-
unsur pengembangan suatu budaya strategi yang sportif, menciptakan struktur organisasi
yang efektif, mencari peluang baru dalam pemasaran, menyiapkan anggaran,
mengembangkan dan menggunakan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi
pekerja dengan pelaksana organisasi.

Penerapan strategi seringkali disebut tingkat aksi dari manajemen strategi. Penerapan
strategi dimaksudkan untuk memobilisasi pekerja dan manajer untuk melaksanakan strategi
yang sudah diformulasikan ke dalam aksi. Sering kali disebut sebagai tingkat tersulit dalam
manajemen strategi, sebab penerapan strategi membutuhkan disiplin, komitmen dan
pengorbanan.

Manajemen strategis merupakan seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan


pengevaluasian keputusan – keputusan, manajemen strategis berfokus pada proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai
sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi.

Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian


fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga tahapan dalam
manajemen strategis, yaitu perumusan strategi, pelaksanaan strategi, dan evaluasi strategi.

Tujuan penerapan manajemen staregik dalam Perusahaan adalah untuk melaksanakan


dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien, mengevaluasi kinerja
serta meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan
koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi, untuk mengembangkan
dan memperbarui strategi yang dirumuskan sesuai dengan perkembangan lingkungan
eksternal dan internal, untuk menganalisa peluang, kelemahan, serta kekuatan, dan juga
ancaman yang akan terjadi, agar bias melakukan inovasi baru dan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.

Penerapan Manajemen Strategik pada Peerusahaan sangat lah penting, karna dalam
menjalankan perusahaan harus di rencanakan untuk segala hal yang dilakukan. Strategi
dibuat oleh top manajemen atau kepala bidang fungsional lainnya. Perencanaan strategis
dibuat dengan mempertimbnagkan masukan dari staf atau karyawan yang berada di level
lebih bawah sehingga secara tidak langsung sleuruh staf dan karyawan memberikan
kontribusi dalam pembuatan perencanaan strategis pada setiap organisasi. Dengan
manajemen strategik, organisasi dapat mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungan baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal

Penerapan manajemen strategik pada oraganisasi yaitu :

1. Menentukan visi dan misi serta tujuan.

2. Membuat rancangan dan plaing jangka panjang untuk apa saja yang ingin di capai
oleh Perusahaan.

3. Menyusun SOP Keuangan dan Operasional. Sistem yang terdiri dari langkah-
langkah yang berkesinambungan yang menjelaaskan secara detail bagaimana
pelaksanaan suatu tugas tertentu.

4. Menyusun Program Job Description yang jelas dan terarah, seluruh kegiatan
operasional perusahaan saling berintegrasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

5. Menyusun anggaran pengeluaran dan beban yang akan di keluarkan dalam jangka
panjang, serta menyusun pendapatan yang akan di dapat.

6. Manajemen Strategi dapat memberikan pengaruh yang besar kepada perushaan


yang memekai sistem manajemen tersebut.

Kebanyakan dari pengaruh tersebut menghasilkan dampak yang positif bagi


perusahaan itu tersendiri. Dan salah satu diantara dari pengaruhnya adalah aktivitas
formulasi strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan
masalah yang dihadapi perusahaan.

Jadi ketika perusahaan tersebut mendapati sebuah masalah, perusahaan tersebut bias
mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan tepat. Dan juga akan memberi kemampuan
untuk para pegawai yang berjabatan tinggi kemampuan menganilisis suatu masalah, dan
menyelesaikannya dengan baik dan cepat.

Proses manajemen strategi pun akan memberikan hasil keputusan terbaik dikarenakan
interaksi kelompok mengumpulkan berbagai strategi yang lebih besar. Dan keterlibatan
karyawan di dalam formulasi strategi akan dapat memperbaiki pengertian mereka atas
penghargaan produktivitas di dalam setiap perencanaan strategi dan dengan demikian dapat
mempertinggi motivasi kerja mereka.
2. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendefinisikan suatu
hirarki dalam suatu organisasi. Ini mengidentifikasi setiap pekerjaan, fungsinya dan ke
mana ia melapor ke dalam organisasi.

Struktur ini dikembangkan untuk menetapkan bagaimana bisnis beroperasi dan


membantu usaha dalam mencapai tujuannya untuk memungkinkan pertumbuhan di masa
depan. Struktur diilustrasikan menggunakan bagan organisasi.

Struktur organisasi juga menentukan bagaimana informasi mengalir antar level dalam
perusahaan. Misalnya, dalam struktur terpusat, keputusan mengalir dari atas ke bawah,
sedangkan dalam struktur desentralisasi, kekuatan pengambilan keputusan didistribusikan
di antara berbagai tingkatan organisasi. Memiliki struktur organisasi memungkinkan
perusahaan untuk tetap efisien dan fokus

a..Fungsi Struktur Organisasi

Bisnis membutuhkan struktur untuk tumbuh dan menguntungkan, jika tidak, Anda
akan membuat orang-orang menarik ke segala arah yang berbeda. Perencanaan struktur
memastikan ada cukup sumber daya manusia dengan keterampilan yang tepat untuk
mencapai tujuan perusahaan, dan memastikan bahwa tanggung jawab ditetapkan dengan
jelas. Setiap orang memiliki deskripsi pekerjaan yang menguraikan tugas, dan setiap
pekerjaan menempati posisinya sendiri di bagan organisasi perusahaan. Berikut adalah
beberapa fungsi struktur organisasi bagi bisnis:

1. Struktur Memungkinkan Komunikasi Lebih Baik

Karena arus informasi sangat penting untuk kesuksesan organisasi, struktur organisasi
harus dirancang dengan jalur komunikasi yang jelas. Misalnya, departemen perencanaan
dan analisis keuangan mungkin melapor kepada Kepala Pejabat Keuangan dan Wakil
Presiden Senior Pemasaran, karena kedua anggota tim manajemen puncak ini bergantung
pada informasi dan laporan yang disediakan oleh perencanaan keuangan.

2. Hubungan Pelaporan yang Jelas

Hubungan pelaporan harus jelas sehingga semua anggota organisasi memahami apa
tanggung jawab mereka dan tahu kepada siapa mereka bertanggung jawab; Jika tidak,
tanggung jawab untuk suatu tugas mungkin akan gagal. Hubungan yang jelas ini
memudahkan manajer untuk mengawasi mereka yang berada di tingkat organisasi yang
lebih rendah. Setiap karyawan mendapatkan keuntungan dengan mengetahui kepada
siapa mereka dapat meminta arahan atau bantuan. Selain itu, manajer menyadari siapa
yang berada di luar lingkup kewenangan mereka, sehingga mereka tidak melampaui
batas dan mengganggu tanggung jawab manajer lain.
3. Pertumbuhan dan Ekspansi

Perusahaan yang tumbuh pesat adalah perusahaan yang memanfaatkan sumber


dayanya dengan sebaik-baiknya, termasuk bakat manajemen. Struktur organisasi yang
baik memastikan bahwa perusahaan memiliki orang yang tepat di posisi yang tepat.
Struktur tersebut mungkin menunjukkan titik lemah atau kekurangan dalam tim
manajemen perusahaan saat ini. Seiring pertumbuhan perusahaan, struktur organisasi
harus berkembang bersamanya. Banyak kali lebih banyak lapisan manajemen dibuat,
ketika satu kepala departemen memiliki terlalu banyak individu yang melapor kepadanya
pada satu waktu untuk memberikan perhatian dan arahan yang diperlukan setiap
karyawan agar karyawan tersebut berhasil.

4. Penyelesaian Tugas yang Efisien

Struktur organisasi yang dirancang dengan baik memfasilitasi penyelesaian proyek.


Manajer proyek dapat mengidentifikasi dengan lebih baik sumber daya manusia yang
tersedia bagi mereka jika cakupan tanggung jawab masing-masing departemen – dan
kemampuan setiap anggota tim – jelas. Sebuah proyek untuk mengembangkan produk
baru akan membutuhkan riset pasar, misalnya. Manajer proyek perlu mengetahui siapa
dalam organisasi yang dapat menyediakan penelitian ini, dan izin siapa yang harus
diperoleh agar penelitian dapat dilakukan.

5. Menyesuaikan Kebutuhan Perusahaan

Perusahaan di industri yang berbeda membutuhkan campuran bakat yang berbeda dan
penekanan yang relatif lebih besar pada fungsi manajemen tertentu. Perusahaan
pengembang software misalnya, sering kali memiliki staf pengembangan yang besar.
Penataan hubungan pelaporan dalam tim pengembangan sehingga kreativitas dan
produktivitas dimaksimalkan, dan tenggat waktu terpenuhi, sangat penting untuk jenis
kesuksesan perusahaan. Perusahaan seringkali harus melalui fase reorganisasi dimana
posisi individu atau bahkan seluruh departemen direposisi pada bagan organisasi dalam
upaya untuk lebih memanfaatkan sumber daya manusia perusahaan dan membuat operasi
berjalan lebih lancar.

6. Mengetahui Apa yang Salah

Organisasi yang terstruktur dengan buruk menemukan bahwa tenggat waktu kritis
tidak terpenuhi karena tidak ada sumber daya manusia yang cukup di setiap departemen
untuk menyelesaikan semua bagian dari tugas yang diberikan, atau karena tidak jelas
tanggung jawab utama siapa proyek tersebut. Jika individu tidak yakin kepada siapa
mereka melapor, mereka mungkin menemukan bahwa mereka diberi tugas yang
bertentangan oleh dua atau lebih manajer di atasnya.

B. jenis-Jenis Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi Fungsional

Sebuah organisasi dengan struktur organisasi fungsional, misalnya, akan


mengelompokkan semua marketing menjadi satu dalam satu departemen, mengelompokkan
semua sales dalam satu departemen terpisah, dan mengelompokkan semua layanan pelanggan
menjadi satu di departemen ketiga.

Struktur fungsional memungkinkan adanya spesialisasi tingkat tinggi bagi karyawan,


dan mudah diskalakan jika organisasi berkembang. Selain itu, struktur ini bersifat mekanistik
– yang berpotensi menghambat pertumbuhan karyawan – menempatkan staf di departemen
berbasis keterampilan masih dapat memungkinkan mereka untuk mendalami bidang mereka
dan mencari tahu apa yang mereka kuasai.

Kekurangan :

Struktur fungsional juga berpotensi menciptakan penghalang antara fungsi yang


berbeda – dan ini bisa menjadi tidak efisien jika organisasi memiliki variasi produk atau pasar
sasaran yang berbeda. Hambatan yang dibuat antar departemen juga dapat membatasi
pengetahuan dan komunikasi orang-orang dengan departemen lain, terutama yang bergantung
pada departemen lain untuk berhasil.

2. Struktur Divisi Berbasis Produk

Struktur organisasi divisi terdiri dari beberapa struktur fungsional yang lebih kecil
(yaitu setiap divisi dalam struktur divisi dapat memiliki tim pemasarannya sendiri, tim
penjualannya sendiri, dan seterusnya). Dalam hal ini – struktur divisi berbasis produk – setiap
divisi dalam organisasi didedikasikan untuk lini produk tertentu.
Jenis struktur ini ideal untuk organisasi dengan banyak produk dan dapat membantu
mempersingkat siklus pengembangan produk. Hal ini memungkinkan bisnis kecil masuk ke
pasar dengan penawaran baru dengan cepat.

Kekurangan :

Mungkin sulit untuk menskalakan struktur divisi berbasis produk, dan organisasi
dapat berakhir dengan sumber daya duplikat karena divisi yang berbeda berusaha untuk
mengembangkan penawaran baru.

3. Struktur Divisi Berbasis Pasar

Variasi lain dari struktur organisasi divisi adalah struktur berbasis pasar, di mana divisi dari
suatu organisasi didasarkan pada pasar, industri, atau jenis pelanggan.

Struktur berbasis pasar ideal untuk bisnis yang memiliki produk atau layanan yang
unik untuk segmen pasar tertentu, dan sangat efektif jika bisnis tersebut memiliki
pengetahuan lanjutan tentang segmen tersebut. Struktur ini juga membuat bisnis selalu sadar
akan perubahan permintaan di antara segmen audiens yang berbeda.
Kekurangan :

Terlalu banyak otonomi dalam setiap tim berbasis pasar dapat menyebabkan
perpecahan yang mengembangkan sistem yang tidak kompatibel satu sama lain. Divisi
mungkin juga berakhir secara tidak sengaja menduplikasi aktivitas yang sudah ditangani oleh
divisi lain.

4. Struktur Divisi Geografis

Struktur divisi geografis menetapkan pembagiannya berdasarkan – Anda dapat


menebaknya – geografi. Lebih khusus lagi, pembagian struktur geografis dapat mencakup
wilayah, wilayah, atau distrik.

Jenis struktur ini paling cocok untuk bisnis yang perlu dekat dengan sumber pasokan
dan / atau pelanggan (misalnya untuk pengiriman atau untuk dukungan di tempat). Ini juga
menyatukan berbagai bentuk keahlian bisnis, memungkinkan setiap divisi geografis untuk
membuat keputusan dari sudut pandang yang lebih beragam.

Kekurangan :

Kelemahan utama dari struktur organisasi geografis: Pengambilan keputusan dapat


dengan mudah menjadi terdesentralisasi, karena pembagian geografis (yang dapat berjarak
ratusan, bahkan ribuan mil jauhnya dari kantor pusat perusahaan) sering kali memiliki
otonomi yang besar. Dan bila Anda memiliki lebih dari satu departemen pemasaran – satu
untuk setiap wilayah – Anda berisiko membuat kampanye yang bersaing dengan (dan
melemahkan) divisi lain di seluruh saluran digital Anda.

5. Struktur Matriks

Tidak seperti struktur lain yang telah kita lihat sejauh ini, struktur organisasi matriks
tidak mengikuti model hierarki tradisional. Sebaliknya, semua karyawan (diwakili oleh kotak
hijau) memiliki hubungan pelaporan ganda. Biasanya, ada jalur pelaporan fungsional
(ditunjukkan dengan warna biru) serta jalur pelaporan berbasis produk (ditunjukkan dengan
warna kuning).
Saat melihat bagan organisasi struktur matriks, garis padat menunjukkan hubungan
pelaporan langsung yang kuat, sedangkan garis putus-putus menunjukkan bahwa hubungan
tersebut sekunder, atau tidak sekuat. Dalam contoh kami di bawah ini, jelas bahwa pelaporan
fungsional lebih diutamakan daripada pelaporan berbasis produk.

Daya tarik utama dari struktur matriks adalah bahwa ia dapat memberikan fleksibilitas
dan pengambilan keputusan yang lebih seimbang (karena ada dua rantai perintah, bukan
hanya satu). Memiliki satu proyek yang diawasi oleh lebih dari satu lini bisnis juga
menciptakan peluang bagi lini bisnis ini untuk berbagi sumber daya dan berkomunikasi lebih
terbuka satu sama lain – hal-hal yang mungkin tidak dapat mereka lakukan secara teratur.

Kekurangan :

Kekurangan utama dari struktur organisasi matriks? Kompleksitas. Semakin banyak


lapisan persetujuan yang harus dilalui karyawan, semakin bingung mereka tentang siapa yang
harus mereka jawab. Kebingungan ini pada akhirnya dapat menyebabkan frustrasi atas siapa
yang memiliki otoritas atas keputusan dan produk mana – dan siapa yang bertanggung jawab
atas keputusan tersebut ketika terjadi kesalahan.

6. Struktur Melingkar

Meskipun mungkin tampak berbeda secara drastis dari struktur organisasi lain yang
disorot di bagian ini, struktur melingkar masih bergantung pada hierarki, dengan karyawan
tingkat tinggi menempati lingkaran dalam lingkaran dan karyawan tingkat bawah menempati
lingkaran luar. Meskipun demikian, para pemimpin atau eksekutif dalam organisasi
melingkar tidak dipandang duduk di atas organisasi, mengirimkan arahan ke bawah rantai
komando. Sebaliknya, mereka berada di pusat organisasi, menyebarkan visi mereka ke luar.

Struktur berbasis proses sangat ideal untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi
bisnis, dan paling cocok untuk mereka yang berada di industri yang berubah dengan cepat,
karena mudah beradaptasi.
Kekurangan :

Mirip dengan beberapa struktur lain dalam daftar ini, struktur berbasis proses dapat
membangun penghalang antara kelompok proses yang berbeda. Hal ini menyebabkan
masalah dalam berkomunikasi dan menyerahkan pekerjaan kepada tim dan karyawan lain.

3. KEPEMIMPINAN STRATEGI

Kepemimpinan Strategis meliputi kemampuan mengantisipasi, memiliki visi, dan


mempertahankan fleksibilitas, memberi kuasa kepada orang-orang lain untuk menciptakan
perubahan strategis yang perlu. Kepemimpinan strategis efektif diperlukan untuk
merumuskan dan menerapkan strategi dengan sukses. Pemimpin strategis (strategic leaders)
merujuk pada pemimpin yang bertanggung jawab atas perubahan dalam strategi perusahaan.
Pemimpin tidak hanya merujuk pada CEO tetapi juga mereka yang memiliki kekuasaan dan
bawahan, seperti manajer tingkat fungsional. Meskipun, memang, istilah ini lebih mengacu
pada CEO dan eksekutif lainnya karena kekuatan tinggi mereka..

Masa depan perusahaan tidak pasti karena lingkungan bisnis yang dinamis. Setiap
perubahan dalam lingkungan bisnis memaparkan perusahaan. Ini dapat mengubah
keunggulan kompetitif perusahaan menjadi ketidakunggulan kompetitif karena semua
dinamika itu menghadirkan peluang dan juga tantangan. Tentu saja, perusahaan harus dapat
memanfaatkan peluang ini sambil meminimalkan ancaman.

Para pemimpin strategis berusaha untuk membawa perusahaan ke arah yang


diinginkan. Mereka harus mempertimbangkan lingkungan eksternal dan internal untuk
membuat keputusan strategis. Mereka mencoba menggambarkan posisi masa depan
perusahaan yang diinginkan dan membuat keputusan strategis untuk mencapainya.

a. Tugas Pemimpin Strategis

Tidak semua ancaman dan peluang adalah “strategis” bagi perusahaan. Demikian
juga, tidak semua orang berada dalam mode yang sama untuk mencapai visi dan tujuan
perusahaan. Perusahaan mungkin juga tidak memiliki sumber daya yang tepat untuk bersaing.
Untuk alasan ini, perusahaan memerlukan pemimpin strategis.
Pemimpin strategis mengidentifikasi sumber daya dan kemampuan yang tepat untuk
bersaing. Ketika perusahaan tidak memilikinya, mereka mencoba membangunnya. Mereka
juga menciptakan struktur organisasi dan mengembangkan budaya perusahaan yang sesuai.

Sumber daya dan kemampuan membentuk kompetensi inti. Perusahaan


menggunakannya untuk mengeksploitasi peluang strategis dan meminimalkan ancaman
strategis. Ketika berhasil mengpenerapankannya, perusahaan memiliki daya saing strategis.
Dan, hasilnya adalah keunggulan kompetitif.

Dalam hal ini, pemimpin strategis menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam
serangkaian tindakan. Mereka menganggap kompetensi inti perusahaan untuk melakukannya.
Dengan itu, karyawan menjadi tahu mengapa perusahaan membutuhkan mereka dan apa yang
perlu mereka lakukan setiap hari.

Kepemimpinan strategis menggunakan sistem penghargaan dan insentif untuk mengarahkan


orang-orang di perusahaan. Mereka meminta semua orang berada dalam mode yang sama.
Mereka mendorong karyawan untuk menjadi produktif dan bersemangat dalam mencapai visi
dan misi perusahaan.

b. Pentingnya Kepemimpinan Strategis

Lingkungan bisnis terus berubah. Perubahan-perubahan itu menjadi semakin cepat


dan lebih dramatis belakangan ini. Globalasi dan teknologi canggih membawa perubahan
cepat dalam lanskap kompetitif. Dan, mereka membawa dua implikasi yang luas ke
perusahaan: peluang dan ancaman.

Perusahaan membutuhkan kepemimpinan strategis untuk menghadapi lingkungan


yang begitu kompleks dan dinamis. Mereka membutuhkan orang-orang yang berpengalaman
dengan kemampuan dan pemahaman kepemimpinan yang berkembang dengan baik. Tujuan
utamanya adalah, tentu saja, untuk membawa perusahaan pada keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan.

Kepemimpinan strategis dapat menerjemahkan visi perusahaan menjadi serangkaian


tindakan, dengan mempertimbangkan dua faktor utama. Pertama adalah peluang dan
ancaman eksternal. Kedua adalah kekuatan dan kelemahan internal yang terkait dengan
sumber daya dan kemampuan perusahaan. Mereka melihat dua faktor dalam dua cakrawala:
sekarang dan masa depan.

Kehadiran pemimpin strategis memberi energi pada penciptaan strategi inovatif.


Mereka juga mendorong penerapan yang efektif dari strategi-strategi ini. Seperti kereta api,
mereka adalah masinis yang mengendalikan lokomotif dan membawa banyak gerbong untuk
sampai ke tujuan.

c. Karakter seorang pemimpin strategis

Pemimpin yang sukses tidak hanya berhasil mengubah visi mereka menjadi
serangkaian langkah dan kegiatan nyata. Mereka juga harus dapat membuat semua orang
merasa bahwa mereka harus pergi ke visi itu. Singkatnya, mereka harus berhasil menjual ide-
ide visi.
Kepemimpinan strategis adalah tentang cara paling efektif untuk mencapai visi. Para
pemimpin membangun dan mengelola proses pembuatan strategi perusahaan. Mereka
menggunakan pengetahuan dan antusiasme mereka untuk memberikan kepemimpinan
strategis bagi bawahan mereka. Mereka memberikan bagaimana bawahan mencapai kinerja
tinggi dalam mengpenerapankan rencana mereka. beberapa ahli mengidentifikasi
karakteristik pemimpin strategis sebagai berikut:

1. Visioner dan fasih menerjemahkannya menjadi serangkaian tindakan. Mereka juga


konsisten dan konsisten dalam mewujudkannya.
2. Mampu mengartikulasikan visi menjadi model bisnis. Mereka dapat menjawab
bagaimana perusahaan menghasilkan uang, apa yang dibutuhkan perusahaan, dan
bagaimana melakukannya — dengan itu, membangun sumber daya, kemampuan, dan
budaya organisasi yang tepat.
3. Memiliki komitmen tinggi untuk mewujudkan visi dan mengpenerapankan
serangkaian tindakan.
4. Pikirkan dengan seksama dan terinformasi dengan baik. Sangat penting untuk
mengurangi bias dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan seringkali
melibatkan dilema, terutama yang berkaitan dengan tujuan jangka pendek dan jangka
panjang.
5. Bersedia mendelegasikan dan memberdayakan. Tidak semua tugas bisa dilakukan
sendiri. Mereka perlu memberdayakan bawahan untuk melaksanakannya secara
efektif. Dengan itu, bawahan merasa menjadi bagian penting dari perusahaan.
6. Mampu menggunakan kekuatan dengan cara yang cerdas. Stakeholder sering
berkonflik dalam mewujudkan kepentingannya masing-masing. Demikian juga,
politik kantor sering kali membawa ketidakharmonisan dalam tim dan memecah
sinergi. Semua ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan, dan para pemimpin
strategis tahu bagaimana mereka harus membuat keputusan yang tepat.
7. Memiliki kecerdasan emosi. Membangun empati dan keterlibatan seringkali lebih
efektif daripada sistem penghargaan dan hukuman. Yang terakhir tidak hanya
meningkatkan konsekuensi biaya tetapi juga memperburuk moral karyawan.

d. 5 Strategi Kepemimpinan Meliputi :


1. Memiliki visi yang jelas
o Seorang pemimpin yang memiliki visi yang jelas akan mampu mengkomunikasikan
rencana organisasi kepada karyawan dengan cara yang lebih baik.
2. Komunikasi yang efektif
o Untuk menerjemahkan visi menjadi kenyataan , sangat penting bagi seorang
pemimpin untuk membuat pengikutnya percaya kepada gagasannya, hal ini berarti
komunikasi yang efektif dapat membantu untuk mencapainya.
3. Mampu untuk menilai
o Seorang pemimpin memiliki kewenangan untuk membuat keputusan akhir , tapi itu
tidak berarti bahwa orang lain tidak bisa menyuarakan pendapat mereka.
Menghargai karyawan adalah salah satu dari dasar-dasar strategi kepemimpinan,
karena orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi adalah aset yang paling
penting.
4. Dapat memperhitungkan resiko
o Seorang pemimpin harus memiliki keyakinan untuk memperhitungkan resiko,
memperhitungkan resiko berarti mengambil resiko dengan berpikir lebih dari sekali,
dan dalam memperhitungkan resiko sering kali mempersiapkan rencana cadangan.
5. Dapat menciptakan pemimpin masa depan
o Pemimpin tidak menciptakan pengikut, tetapi mereka harus bisa menciptakan lebih
banyak pemimpin masa depan karena sebagai pemimpin , pekerjaan anda akan jauh
lebih mudah jika anda memiliki sekelompok orang yang percaya diri dan mampu
mengambil keputusan penting. Ini adalah tanggung jawab pemimpin untuk tidak
memandang sebelah mata pada orang yang memiliki potensi sehingga mereka dapat
berpartisipasi penuh dalam perusahaan terutama pada situasi kritis
DAFTAR PUSTAKA

https://cicikresti.com/5-strategi-kepemimpinan/
https://accurate.id/marketing-manajemen/struktur-organisasi/
https://cerdasco.com/pemimpin-strategis/
https://id.scribd.com/document/385084070/Makalah-Struktur-
Organisasi-Kepemimpinan-Dan-Budaya-Organisasi#download
https://ced.petra.ac.id/index.php/man/article/view/16134
https://linkkan.com/peneraan-manajemen-strategi-yang-baik-kunci-
sukses-perusahaan/

Anda mungkin juga menyukai