Anda di halaman 1dari 7

Manajemen Stratejik dan Kepemimpinan

Membangun Organiasi yang Mampu Mengimplementasikan Dengan Baik Strategi


Perusahaan

OLEH :

Mira Gusti Ramailis


Nurfadlyah
Christ Adtya Siahaan

Joint Program Pendidikan Profesi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.wb,

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt yang mana pada siang hari ini kita masih diberi kesehatan
dan kesempatan untuk dapat berkumpul diruangan kelas ini. Shalawat beriringan salam tak lupa pula kita
kirimkan kepada junjungan Alam yakni Nabi besar Muhammad Saw yang mana membawa umatnya dari
alam kebodohan kealam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini. Dengan ucapan
Allahumma shallialasaydina Muhammad waalialasaydina Muhammad, mudah-mudahan kita
mendapatkan syafat diyaumil masyar nanti amin yarabbal allamin. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing Bapak Prof.,Dr.,Made Sudarma,Ak,CA yang telah membimbing dan
memberikan pengarahan saran, semangat, moril dalam penyelesaian makalah kelompok kami ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dan penulis dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang
membangun organisasi yang mampu mengimplementasikan dengan baik strategi perusahaan. Dan
makalah ini alhamdullilah bisa kami selesaikan tepat pada waktunya, meskipun mendekati kesempurnaan.
Kepada teman-teman nantinya kami harapkan kritik dan saran yang dapat membangun sehingga makalah
ini mendekati kesempurnaan. Sekian yang dapat kami sampaikan lebih dan kurang kami mohon maaf.

Wassalamualaikum,Wr.wb.

Kelompok 3,

Malang, / / 2017
PENDAHULUAN

Manajemen strategi merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang
bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakanya, yang dibuat oleh
pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untuk mencapai
tujuan. Sedangkan pengertian manajemen strategi menurut Hadar Nawawi (2005;148-149),
adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada
jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan
tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan organisasi
berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas,
dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai
sasaran (tujuan operasional) organisasi.

Komponen pertama adalah perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari
visi, misi, tujuan dan strategi utama organisasi. Sedangkan komponen kedua adalah perencanaan
operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran,
kebijaksanaan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta
umpan balik.

Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap lingkungan organisasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan tantangan (threads) yang
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan dilakukan analisis
lingkungan adalah mengantisipasi lingkungan organisasi sehingga dapat berreaksi secara cepat
dan tepat untuk mensukseskan organisasi. Analisis lingkungan adalah suatu proses yang
digunakan perencanan-perencanaan strategi untuk memantau lingkungan dalam menentukan
peluang atau ancaman.

Alfred Chandler mengatakan bahwa strategi adalah suatu penentuan sasaran dan tujuan
dasar jangka panjang dari suatu organisasi (perusahaan) serta pengadopsian seperangkat
tindakan serta alokasi sumber-sumber yang perlu untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dalam kajiannya tentang strategi, Henry Mintzberg mencatat bahwa setidaknya strategi tidak
sekedar memiliki dua elemen definisi, yaitu sebagai perencanaan (plan) dan pola (pattern). Lebih
dalam lagi, ia mengungkapkan bahwa definisi strategi telah berkembang dengan tiga P baru,
yaitu posisi (position), perspektif (perspective), dan penerapan (poly).
KERANGKA KERJA UNTUK PELAKSANAAN STRATEGI
Dalam proses mengeksekusi atau mengimplementasikan strategi selalu diikutidengan proses
memilih teknik tindakan-tindakan serta perilaku yang lebih spesifik guna menunjang lancarkan
operasi yang mendukung strategi perusahaan, yang dilanjutkan dengan tindak lanjut untuk
memastikan segala hal terselesaikan dan berujung pada hasil yang baik.
Hal-hal Spesifik menegnai bagaimana mengeksekusi strategi perusahaan yang harus disesuaikan
dengan situasi dan kondisi suatu perusahaan. Namun demikian tidak ada resep manejerial yang
dapat memastikan keberhasilan mengimplementasikan strategi perusahaan karena situasi dan
kondisi setiap perusahaan berbeda-beda.
Komponen-komponen utama yang menjadi tugas mendasar bagi para manajer perusahaan
dalam proses pengimplementasian strategi perusahaan, antara lain :
1. Penuhi organisasi perusahaan dengan manajer serta SDM yang mampu mengeksekusi
strategi perusahaan dengan baik.
2. Membangu kemampuan organisasional yang diperlukan dalam pengimplementasian
strategi perusahaan yang behasil
3. Ciptakan struktur organisasi yang mendukung strategi perusahaan.
4. Alokasikan sumber daya anggaran yang cukup untuk mendukung upaya
pengimplementasian strategi perusahaan
5. Ciptakan kebijakan dan prosedur yang mampu memfasilitasi proses pengimplementasian
strategi perusahaan.
6. Pilih praktek-praktek bisnis terbaik dan yang teruji serta proses-proses bisnis yang yang
mendorong perbaikan berkesinambungan.
7. Bangun system informasi dan operasi yang memperdayakan karyawan perusahaan untuk
menjalankan peran strategic mereka dengan baik.
8. Masukan mekanisme penghargaan serta insentif dalam satu paket nilai target yang
dicapai oleh para karyawan.
9. Pertahankan budaya korporat yang mempromosikan pengimplementasian strategi
perusahaan dengan baik.
10. Melatih kemampuan kepemimpinan internal yang sangat diperlukan untuk mendorong
implementasi strategi perusahaan.
Membangu organisasi yang mampu mengimplementasian strategi dengan baik, dari mana
harus dimulai ?
pengimplementasian strategi perusahaan yang baik sangatlah tergantung pada SDM yang
kompeten apapun latar belakang tugas dan perannya, dan yang lebih penting lagi adalah
bahwa untuk memastikan suksesnya implementasi strategi perusahaan akan diperlukan satu
tim manajemen yang solid dan kuat langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia
yang terampil dan handal perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan
yang akan mengisi pekerjaan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan, Keberhasilan
dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan karyawan, baik
penempatan karyawan baru maupun karyawan lama pada posisi jabatan baru.
Merekrut SDM yang Andal Dalam Organisasi :
Membangun tim manajemen yang andal adalah tujuan utama dari tugas membangun
organisasi. Meski terkadang strategi serta situasi dan kondisi perusahaan yang berbeda juga
menuntut kombinasi antara pengalaman, latar belakang, srta pengetahuan dan gaya
manajemen yang berbeda, yang tidak boleh disepelekan adalah mengisi posisi-posisi kunci
dimanajemen dengan orang-orang yang cerdas, berfikir jernih mampu memikirkan hal-hal
apa saja yang perlu dilakukan, orang yang teramoil mengelola anak buah, dan kelihaian dalam
mencapai tujuan atau hasil yang baik.
proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam
mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan, karena penempatan
yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam
mencapai tujuan yang diharapkan prosedur penempatan pegawai berkaitan erat dengan
sistem dan proses yang digunakan untuk mengetahui prosedur penempatan karyawan harus
memenuhi persyaratan :
1. harus ada wewenang untuk menempatkan personalia yang datang dari daftar personalia
yang di kembangkan melalui analisis tenaga kerja.
2. harus mempunyai standar yang digunakan untuk membandingkan calon pekerjaan.
3. harus mempunyai pelamar pekerjaan yang akan diseleksi untuk ditempatkan.
apabila terjadi salah penempatan ( misplacement ) maka perlu diadakan suatu program
penyesuaian kembali (redjustment ) karyawan yang berrsangkutan disesuai dengan keahlian
yang dimiliki yaitu dengan melakukan :
1. Menempatkan kembali (replacement) pada posisi yang lebih sesuai.
2. Menugaskan kembali (reassignment) dengan tugas-tugas yang sesuai dengan bakat dan
3. kemampuan.
Membangun dan memperkuat kompetensi utama serta kemampuan kompetitif :
Kemampuan perusahaan untuk menjalankan aktivitas yang menciptakan nilai yang juga
mengekspresikan strateginya terbentuk dari sumber daya dan kapabilitas nya para manajer
perusahaan akan mengerahkan seluruh sumber daya serta kapabilitas perusahaan dalam bentuk
aktivitas-aktivitas yang menciptakan nilai namun langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memastikan bahwa sumber daya serta kapabilitas yang diperlukan memang telah tersedia, selalu
diperbaharui, dan ditingkatkan kualitasnya.
Tiga pendekatan untuk membangun serta memperkuat kapabilitas perusahaan yakni :
1. Mengembangkan kapabilitas secara internal
2. Memperoleh kapabilitas melalui merger dan akuisisi
3. Mengakses kapabilitas melalui kerja sama kemitraan

Mengorganisasikan dan daya upaya kerja dengan struktur organisasi yang suportif :
Setiap struktur organisasi perusahaan adalah produk dari situasi dan kondisi yang ada di
perusahaan itu dan biasanya mereflesikan pola-pola organisasional sebelumnya, perbedaan-
perbedaan kondisi internalnya, penilaian para eksekutif nya mengenai hubungan siapa melapor
siapa serta politik didalam perusahaan yang umumnya mereflesikan siapa mendapatkan tugas
apa
Pada kenyataannya setiap strategi didasarkan pada kapabilitas organisasionalnya sendiri, dan
juga aktivitas-aktivitas mata rantai nilainya. Strukturisasi upaya kerja untuk mempromosikan
pengimplementasian strategi perusahaan yang berhasil, yakni :
1. Memutuskan aktivitas-aktivitas mata rantai nilai yang mana yang akan dijalankan secara
internal, dan mana yang harus diambil dari luar (outsource).
2. Menyelaraskan struktur organisasi dengan strategi perusahaan.
3. Memutuskan seberapa besar tingkat otorisas pada level pucuk pinjaman untuk
melakukan sentralisasi, dan seberapa besar tingkat pendelegasian yang kan diserahkan
pada level manajer dan staf.
4. Memfasilitasi kerjasama dengan mitra-mitra eksternal dan mitra-mitra strategik.
DAFTAR ISI

Indonesia, I.A.I (2015). Modul Chartered Accountan.Manajemen Stratejik Dan Kepemimpinan .

Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta (Indonesia)

https://phia12.wordpress.com/2012/09/20/makalah-implementasi-manajemen-strategi-dalam-
organisasiperusahaan/ (online:diakses 06 november 2017)

https://phia12.wordpress.com/2012/09/20/makalah-implementasi-manajemen-strategi-dalam-
organisasiperusahaan/(online:diakses 06 november 2017)

http://www.academia.edu/18616409/Implementasi_Strategi_dalam_Sebuah_Perusahaan
(online:diakses 06 november 2017)

Anda mungkin juga menyukai