Anda di halaman 1dari 96

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN


PELANGGAN SALON HAIR NETS

OLEH:

SAFIRA FARIZAH NASBIR


B1B1 13 074

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

i
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN
PELANGGAN SALON HAIR NETS

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Universitas Halu oleo
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1)

OLEH :

SAFIRA FARIZAH NASBIR


B1B1 13 074

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

ii
ABSTRAK

Safira Farizah Nasbir B1B1 13 074. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap


Kepuasan Pelanggan Salon Hair Nets. Skripsi Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo
Kendari. Pembimbing (I). Nasrul, dan Pembimbing (II) Nofal
Nur.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan


terhadap kualitas pelayanan pada Salon`Hair Nets Kendari. Sampel dalam
penelitian ini adalah 50 Responden sebagai pelanggan Salon hair Nets Kendari
yang berkunjung lebih dari 2x dengan menggunakan teknik Sampling Kuota yaitu
teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
yang digunakan oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi
linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Salon`Hair
Nets Kendari

Kata Kunci : Kulaitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan

vi
ABSTRACT

Safira Farizah Nasbir B1B1 13 074I nfluence of Service Quality Customer


Satisfaction Salon Hair Nets. Thesis Department of Management
Faculty of Economics and Business halu Oleo university Kendari.
Supervisor (I). Nasrul, and Supervisor (II) Nofal Nur.

This study aims to determine the level of customer satisfaction with quality
of services in Salon`Hair Nets Kendari. The sample in this study were 50
respondents as a hair salon Nets Kendari customers who visit more than 2x by
using sampling technique is a technique for determining quota sample of the
population that have certain characteristics that are used by researchers. Data
analysis technique used is a simple linear regression. The results showed that the
quality of services and significant positive effect on customer satisfaction in
Salon`Hair Nets Kendari

Keywords: kulaitas Services, Customer Satisfaction

vii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Rabbil’alamin, tiada kata yang lebih indah dan lebih pantas

kita panjatkan selain rasa syukur kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis dalam menjalankan aktivitas

serta memberi kesehatan, kemudahan dan kelancaran kepada penulis dalam

mengikuti pendidikan serta penyelesaian skripsi yang berjudul: PENGARUH

KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SALON

HAIR’NETS KENDARI dapat berjalan dengan lancar. Shalawat dan salam

semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga beliau, para

sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqomah dijalan allah SWT hingga

akhir zaman.

Dalam penulisan skripsi ini disadari sepenuhnya bahwa banyak pihak yang

telah memberikan bantuan serta dorongan yang sangat bermanfaat. Persembahan

utama yang penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang teristimewa dan

tersayang kedua orang tua saya yakni ayahanda Nasbir Syukri dan ibunda Sitti

Hanar yang telah memberikan dorangan moral dan meteril dalam proses

pendidikan sampai pada penyusunan skripsi. Berkat doa dan dukungan keduanya

sehingga penulis dapat menjadi seperti ini. Semoga setiap langkah kaki, ayunan

tangan keduanya selalu mendapat petunjuk dan imbalan kebaikan dari allah SWT.

Karya tulis ini merupakan hasil dari proses kreatif yang telah banyak

menyita waktu, tenaga, dan pikiran. Oleh karen itu jika pada akhirnya dapat

viii
memberi manfaat kepada pembaca maka hal itu tidak lepas dari arahan Bapak

Dr.Nasrul, SE., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Nofal Nur, SE., MM

selaku pembimbing II yang dengan tulus ikhlas bersedia meluangkan waktunya

untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan moril

maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu kepada yang telah membantu

penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Usman Rianse, MS, selaku Rektor Universitas Halu

Oleo.

2. Ibu Dr. Hj. Rostin SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Halu Oleo.

3. Bapak Laode Asfahyaddin Aliddin, SE., MM, selaku Ketua Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo dan Ibu

Dr.Sinarwati SE.,M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Halu Oleo

4. Ibu Dr. SriWiyati Maharani, SE., M,Si, selaku Sekretaris Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya dosen

Program Studi Manajemen.

6. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

khususnya Jurusan Manajemen Universitas Halu Oleo, atas ilmu dan

bantuannya selama ini

ix
7. Kepada pihak salon yang telah mengizinkan untuk mengadakan penelitian

ini di Salon Hair Nets Kendari.

8. Saudaraku tersayang adik Dandi dan Fadillah

9. Teman-temanku Ayusasta, Lita, Rista, Vita, Novi, Sari, Missi, Nita,

Dadang, Arul, Angga, Yayan dan seluruh angkatan 2013, serta terkhusus

pacarku Akhzan Djafar yang selalu menyengamati penulis untuk segera

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Dan semua pihak yang secara langsusung maupun tidak langsung yang

telah memberikan dorongan dan bantuannya terselesaikannya skripsi ini.

Kendari, Januari 2017

Safira Farizah Nasbir

x
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ........................................................................................ i


HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERESETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................v
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
ABSTRACT .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................6
1.4 Kegunaan Peneltian ..........................................................................7
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................8
2.2 Pengertian Pemasaran ......................................................................9
2.3 Jasa ..................................................................................................10
2.3.1 Kualitas Jasa ..........................................................................12
2.4 Perilaku Konsumen .........................................................................14
2.5 Kualitas Pelayanan ..........................................................................18
2.6 Indikator Kualitas Pelayanan..........................................................21
2.7 Kepuasan Pelanggan .......................................................................21
2.7.1 Manfaat Kepuasan Pelanggan ...............................................25
2.7.2 Strategi Kepuasan Pelanggan ................................................26
2.8 Hubungan Antar Variabel ...............................................................30
2.9 Kerangka Pemikiran ........................................................................30
2.10 Hipotesis ........................................................................................32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian .............................................................................33
3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................33
3.3 Jenis dan Sumber Data ....................................................................34
3.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................34
3.5 Metode Analisis ..............................................................................35
3.6 Alat Analisis ....................................................................................37
3.7 Definisi Oerasional..........................................................................39

xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Salon Hair Nets .................................................43
4.2 Karakteristik Responden .................................................................43
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..........43
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ..........................44
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ...............44
4.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen .....................45
4.3.1 Uji Validitas ..........................................................................45
4.3.2 Uji Reliabilitas.......................................................................46
4.4 Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian ............................47
4.4.1 Kualitas Layanan ...................................................................48
4.4.2 Kepuasan Pelanggan .............................................................55
4.5 Hasil Analisis Regresi .....................................................................58
4.6 Pengujian Hipotesis .........................................................................59
4.7 Pembahasan .....................................................................................59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .....................................................................................64
5.2 Saran ................................................................................................65

DAFTRA PUSTAKA
LAMPIRAN

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................44

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..............45

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas.............................................................................46

Tabel 4.4 Hasil Uji Relibilitas...........................................................................47

Tabel 4.5 Jawaban Responden Indikator Tangible ...............................................48

Tabel 4.6 Jawaban Responden Indikator Reliablity ..........................................50

Tabel 4.7 Jawaban Responden Indikator Responsiveness.................................51

Tabel 4.8 Jawaban Responden Indikator Assurance .........................................53

Tabel 4.9 Jawaban Responden Indikator Emhaty .............................................54

Tabel 4.10 Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pelanggan .......................56

Tabel 4.11 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana ........................................58

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir...............................................................................32

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi menciptakan suatu lapangan bisnis dipasar domestik

maupun di pasar internasional semakin ketat. Pada hasilnya hanya perusahaan-

perusahaan yang mampu menghasilkan produk (barang dan jasa) dengan yang

berkualitas. Harga saing pendistribusian yang cepat dan tepat waktu serta

pelayanan terbaik akan mampu bertahan.

Salah satu tindakan untuk memuaskan konsumen adalah dengan cara

memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebak-baiknya. Kenyataan ini

bisa dilihat,bahwa ada beberapa hal yang dapat memberikan kepuasan pelanggan

yaitu nilai total pelanggan yag terdiri dari nilai produk, nilai pelayanan, nilai

personal, nilai image atau citra, dan biaya total pelanggan yang terdiri dari biaya

moneter, biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya pikiran (Kotler, 2000:50).

Patton dalam bukunya service with emotional qountient bahwa pelayanan

sepenuh hatilah yang bisa membedakan kualitas pelayanan suatu salon dengan

salon lainnya. Untuk itu di perlukan paradigma pengikat yang bisa menjadikan

pelayanan biasa yang orang lakukan menjadi istimewa. Antara lain : bagaimna

orang memandang diri sendiri, bagaimana orang memmandang orang lain, dan

bagaimana orang memandang pekerjaan serta kesungguhan empat sikap (gairah,

progresif, proaktif, dan positif) dari orang-orang yang bertanggung jawab

memberikan pelayanan tersebut.

1
2

Sejalan dengan perkembangan pola hidup serta kebutuhan masyarakat

terhadap salon kecantikan yang semakin komplek, menciptakan persaiangan yang

semakin ketat dan sempitnya ruang gerak pemasaran bagi perusahaan sejenis.

Dengan semakin banyaknya salon yang muncul menyebabkan konsumen

mempunyai banyak alternatif serta semakin selektif di dalam menentukan pilihan.

Oleh karena itu pemasaran tidak saja dituntut menjual produk atau jasa, melainkan

juga harus mengetahui bagaimana menyajikan alternatif terbaik ke pasar yang

menjadi sasaran dibanding dengan persaiangan. Berawal dengan kondisi tersebut,

menuntut pengelola Salon pada umumnya agar dapat mengetahui informasi

sebanyak mungkin atau untuk selalu memperbaiki perkenalan terhadap konsumen,

mengidentifikasi kembali kebutuhan mereka, baik untuk masa sekarang dan untuk

memperkirakan untuk masa yang akan datang.

Kualitas pelayanan merupakan pemenuhan harapan konsumen atau

kebutuhan yang membandingkan antara hasil dengan harapan dan menentukan

apakah konsumen sudah menerima layanan yang berkualitas atau tidak.

Adapun hubungan Realibility dengan kepuasan pelanggan adalah

keandalan mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Tetapi

Pihak Salon Hair Nets Kendari terkadang tidak memberikan atau tidak memenuhi

kebutuhan pelanggan seperti tidak memberi kesan yang pertama yang baik kepada

pelanggan, tidak memberikan pelayanan jasa secara tepat waktu sehingga

sebagian pelanggan merasa kurang puas atas pelaynan yang diberikan.

Responsivinesst, Pihak Salon Hair Nets Kendari kurang memperhatikan

apa yang membuat pelanggan merasa tidak puas atas pelayanan yang diberikan,
3

seperti membuat pelangan kecewa contohnya, terkadang pelanggan sering diping

– pong saat membutuhkan informasi dari staf yang satu dioper kestaf yang lain,

kemudian staf yang lain tidak mengetahui atau tidak menjawab hal apa yang

diinginkan oleh pelanggan dan pelayanan yang kurang cepat.

Assurance, Pihak Salon Hair Nets terkadang kurang memperhatiakn

jaminan atau kemanan dari produk/jasa yang ditawarkan sehingga sebagian

pelanggan merasa kurang puas atau kurang percaya terhadap produk atau jasa

yang digunakan pada Salon Hair Nets , seperti kurang sopanya karywan dalam

melayani pelanggan, produk yang digunakan tidak diketahui apakah sudah

memasuki tanggal kadarluarsa atau belum, dan sebagian karyawan terkadang

kurang trampil untuk melakukan suatu perawatan.

Hubungan antara emphaty terhadap kepuasan pelanggan seperti sering

terjadinya perhatian khusus terhadap kebutuhan pelanggan yang memiliki status

sosial lebih tinggi, kurang adanya komunikasi antara para pegawai dan

pelanggan,kurang mengertinya kemauan konsumen, sehingga hal ini terkadang

kepuasan pelanggan kurang terpenuhi

Tanggible,suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat, tidak bisa dicium dan tidak

bisa diraba maka aspek wujud fisik menjadi penting sebagai ukuran dari

pelayanan sehingga membuat pelanggan merasa puas. Seperti fasilitas fisik yang

menarik yaitu gedung dan ruangan,tersedia halaman parkir, kebrsihan, kerapian

dan kenyaman ruangan, kelengkapan peralatan yang moderen, sarana komunikasi,

serta penampilan karyawan sangat berpengaruh penting untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan.
4

Dalam pasar global yang hiper-kompetitif akan sulit suatu jasa salon untuk

tetap eksis jika tidak memperhatikan kepuasan konsumennya. Perusahaan yang

gagal memuaskan pelanggannya akan mengahadapi masalahnya yang lebih

komplek karena pengaruh bad word of mouth, umumnya pelanggan yang tidak

puas akan menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain (Kotler,

1997). Jadi dapat dibayangkan efek buruk yang terus berkembang secara

eksponensial jika hal ini terjadi.

Sejalan dengan perkembangan pola hidup serta kebutuhan masyarakat

terhadap salon kecantikan yang semakin komplek, menciptakan persaingan yang

semakin ketat dan sempitnya ruang gerak pemasaran bagi perusahaan sejenis,

dengan semakin banyaknya salon yang muncul, menyebabkan konsumen

mempunyai banyak alternatif serta semakin selektif di dalam menentukan pilihan.

Pemasaran tidak saja dituntut mampu menjual produk atau jasa, melainkan juga

harus mengetahui bagaimana menyajikan alternatif terbaik ke pasar yang menjadi

sasaran dibanding dengan persaingan.

Studi menemukan persepsi kualitas layanan yang baik akan meningkatkan

kepuasan pelanggan yang nantinya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan

(Boulding et al.1993). Menurut Beatty et al. (1996) perasaan positif terhadap

tenaga penjual seringkali membawa dampak positif terhadap perusahaan.

Penelitian yang dilakukan (Goff et al. 1997) menemukan perasaan positif yang

ada pada pelanggan ke arah kontak karyawan akan berdampak positif bagi

perusahaan.
5

Kepusan adalah sebagian dari perilaku konsumen kepuasan akan

berpengaruh terhadap daya beli. Konsumen yang merasakan kepuasan akan

melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa dan konsumsinya dan akan

loyal. Sebaliknya konsumen yang merasakan ketidak puasaan akan menghentikan

loyalitasnya. Untuk itu, teori yang dijadikan landasan untuk kepntinga dalam

pnenelitian ini adalah teori perilaku konsumen. Day (1998), menyatakan kepuasan

dan tidak kepuasan adalah responden konsumen terhadap evaluasi ketidak

sesuaian atau dikonfirmasi yang disarankan antara harapan sebelumya norma

kinerja lain dan di kenerja actual produk yang disarankan setelah pemakaiannya.

Salon Hair Nets adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa

dengan usaha berupa perawatan kecantikan dan tata rias. Dalam usaha mendirikan

usahanya, salon Hair Nets berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, berupa

kenyamanan maupun kemudahan selama menggunakan jasa Salon Hair Nets.

Salon Hair Nets berusaha memberikan berbagai fasilitas yang mendukung hal

tersebut, sehingga segala kebutuhan konsumen terpenuhi dan akhirnya timbul rasa

puas setelah menggunakan jasa Salon Hair Nets.

Sebagai unit jasa salon yang professional seharusnya menerapkan konsep

pemasaran, yang intinya memberikan kepuasan kepada para konsumennya, sebab

akan sulit bagi jasa salon dapat bertahan jika gagal memuaskan konsumennya.

Salon Hair Nets jika ingin tetap eksis ditengah persaingan haruslah dapat

mengenal dan mengerti customernya sebaik dan sedekat mungkin. Perusahaan

yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai pasar atau pelanggan akan

mempunyai korelasi positf terhadap kinerja penjualan (Jaworski & Kohil, 1993).
6

Fenomena dalam peneitian ini, yaitu, sebagai lembaga jasa pelayanan

yang memiiki banyak pesaing adalah pelayanan yang diberikan, apakan sudah

sesuai harapan pelanggan atau belum, oleh karena itu pihak salon dituntut untuk

selalu menjaga kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan kualitas pelayanan

dan penyediaan fasiitas agar kepuasan pelanggan meningkat, pihak salon perlu

secara cermat menentukan kebutuhan pelanggan sebagai upaya untuk memenuhi

keinginan dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan dan penyediaan fasilitas

yang diberikan. Menjain hubungan dan meakukan penelitian terhadap mereka

perlu dillakukan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian dan

kajian yang lebih mendalam tentang hubungan kualitas pelayanan dan kepuasan

pelanggan untuk kemudian dijadikan sebagai penelitian dengan judul “Pengaruh

Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan pelanggang Pada salon Hair Nets

Kendari”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu : Apakah kualitas pelayanan berpengaruh singnifikan terhadap

kepuasan pelanggan pada Salon Hair Nets Kendari?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan

pelanggan terhadap kualitas pelayanan pada Salon`Hair Nets Kendari.


7

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai tambahan kepustakaan bagi khasanah ilmu pengetahuan yang

berlnilai ilmiah dan untuk memperkaya teori – teori tentang fasilitas

pelayanan terhadap kepuasan konsumen

2. Bagi peneliti lain dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan

penelitian di masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk

memperdalam pengetahuan mengenai variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi kuliatas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Lingkup kajian penelitian ini adalah menguji ada tidaknya pengaruh

signifikan kualitas pelayanan yang di ukur dengan 5 item indikator diantaranya

reability, responsiveness, assurance, epmhaty, dan tangible terhadap kepuasan

pelanggan pada salon hair nets kendari.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian yang menajdi dukungan ini dan dianggap

relevan untuk dijadikan sebagai pembanding adalah penelitian yang dilakukan

oleh:

Bambang dan Wahyu (2008) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bank tabungan negara

Kcp jogjakarta”. Variabel yang digunakan adalah reability, tangible,

responsiveness, ansurance, empati serta kepuasan pelanggan . Sampel yang

diambil adalah 85 pelanggan.

1. reability berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (t= 6,387 sig.0,011).

2. tangible berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (t=5,462 sig.0,019).

3. responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (t = 7,369 sig.

0,007).

4. ansurance berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (t = 9,107 sig.

0,003).

5. Empati berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan (t = 7,594 sig. 0,006.).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wayan Arya Paramarta (2008),

dalam Jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Pelanggan di Pizza Hut Gatot Subroto Denpasar” didapatkan hasil bahwa kualitas

pelayanan Pizza Hut berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

8
9

Penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2006) dalam jurnalnya Analisis

Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah PT Bank Jateng Cabang

Purworejo mendapatkan hasil bahwa variable tangible berpengaruh secara

dominan terhadap kepuasan nasabah. Namun secara signifikan, dimensi kualitas

pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah.

2.2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam usaha yang

berorientasi pada kebutuhan konsumen. Bahkan tolak ukur keberhasilan suatu

perusahaan sering diidentikkan dengan keberhasilan suatu perusahaan dalam

kegiatan pemasaran.

Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang definisi

pemasaran diantaranya yang disampaikan oleh Philip Kotler dalam bukunya yang

diterjemahkan oleh Ancella Anitawati (1999) yaitu:

“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana

individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan meciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan

individu dan kelompoknya”.

Defenisi ini menjelaskan pengertian pemasaran pada manusia secara

keseluruhan, ini berarti bahwa kegiatan tidak terbatas dalam hubungan produsen

dan konsumen semata-mata, namun kegiatan pemasaran ada dalam segenap

kehidupan manusia yang terjadi karena adanya pertukaran.

Basu Swasta DH. Dan Hani Handoko (1993:179) berpendapat:“Pemasaran

adalah suatu sistem keseluruhan, dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan


10

untuk merencanakan, menentukan harga barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”.

Definisi yang telah dikemukakan oleh parah ahli pemasaran diatas, maka

dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang kompleks tidak

hanya sebagai proses penjualan, penentuan harga, mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa, akan tetapi pemasaran adalah keahlian dalam

merencanakan dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang bermula dan berakhir

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.3 Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak

dengan sutu produk fisik (Kotler,2002:46).

Jasa menurut Lovelock dan Wright (2005:415) adalah :

a. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak

lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinerjanya

pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-

faktor produksi.

b. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat

bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan

yang mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama

penerima jasa tersebut. Sedangkan manfaat yang dimaksud adalah keuntungan


11

atau laba yang diperoleh pelanggan dari kinerja jasa atau penggunaan barang

fisik.

Definisi jasa dapat disimpulkan sebagai suatu pemberian kinerja atau

tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain (Rangkuti, 2003:289).

Sukses suatu industri jasa tergantung pada sejauh mana perusahaan mampu

mengelola ke 3 (tiga) aspek berikut :

1. Janji perusahaan mengenai jasa yang akan disampaikan kepada pelanggan

2. Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi janji

tersebut.

3. Kemampuan karyawan untuk menyampaikan janji tersebut kepada pelanggan.

Kotler (2002:46) membagi macam-macam jasa menjadi 5 (lima) kategori,

sebagai berikut :

1. Barang berwujud murni terdiri dari barang berwujud seperti sabun dan pasta

gigi.

2. Barang berwujud yang disertai jasa yang terdiri dari barang berwujud disertai

dengan satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya beli pelanggan.

Contohnya produsen mobil tidak hanya menjual mobil, tetapi juga mutu dan

pelayanan kepada pelanggannya (reparasi dan pelayanan pasca jual).

3. Campuran terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi sama. Contohnya

bengkel yang harus didukung oleh makanan dan pelayanan.

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan terdiri dari jasa utama

dengan jasa tambahan dan barang pelengkap. Contohnya, penumpang

pesawat terbang membeli jasa transportasi, yaitu sampai di tempat tujuan


12

tanpa sesuatu hal berwujud yang memperlihatkan pengeluarannya. Tetapi

dalam perjalanan tersebut meliputi barang-barang berwujud, seperti makanan

dan minuman, potongan tiket dan majalah penerbangan. Jasa tersebut

membutuhkan barang padat modal (pesawat udara) agar terealisasi, tetapi

komponen utamanya adalah jasa.

5. Jasa murni terdiri dari jasa. Contohnya, jasa menjaga bayi, psikoterapi.

2.3.1 Kualitas Jasa

Rangkuti (2004:36) mendefinisikan kualitas jasa sebagai penyampaian

jasa yang akan melebihi tingkat kepentingan pelanggan. Keunggulan suatu produk

jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang diperlihatkan oleh jasa

tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Kualitas

jasa dipengaruhi oleh 2 (dua) variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived

service) dan jasa yang diharapkan (expected service). Bila jasa yang dirasakan

lebih kecil dari yang diharapakan, para pelanggan menjadi tidak tertarik pada

penyedia jasa yang bersangkutan. Sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya,

ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.

Kesenjangan jasa merupakan penilaian pelanggan secara keseluruhan

terhadap apa yang diharapkan dibandingkan dengan apa yang diterima.

Kesenjangan jasa didefinisikan sebagai perbedaan antara apa yang diharapkan

pelanggan dan persepsi pelanggan terhadap jasa yang benar-benar diserahkan

(Lovelock dan Wright, 2005:415). Menurut Zeithaml. et all dalam Rangkuti

(2004:36), ada 5 (lima) kesenjangan (gap) yang menyebabkan kegagalan

penyampaian jasa kepada pelanggan, yaitu :


13

1. Kesenjangan tingkat kepentingan pelanggan dan persepsi manajemen Pihak

manajemen perusahaan tidak selalu dapat merasakan atau memahami secara

tepat apa yang diinginkan oleh para pelanggannya. Akibatnya manajemen

tidak mengetahui bagaimana produk jasa seharusnya didesain dan jasa

pendukung apa saja yang diinginkan oleh pelanggan.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen terhadap tingkat kepentingan

pelanggan dan spesifikasi kualitas jasa. Kadangkala manajemen mampu

memahami secara tepat apa yang diinginkan oleh pelanggan, tetapi pihak

manajemen tidak menyusun standar kinerja yang jelas.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Hal ini

dapat terjadi apabila karyawan kurang terlatih (belum menguasai tugasnya),

beban kerja karyawan yang terlalu berat, dan ketidakmampuan memenuhi

standar kinerja yang ditetapkan.

4. Kesenjangan antara penyampaian jasa komunikasi eksternal Seringkali

tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan pernyataan atau

janji yang dibuat oleh perusahaan. Risiko yang dihadapi oleh perusahaan

adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dapat dipenuhi, yang

menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas jasa perusahaan.

5. Kesenjangan antara jasa yang dirasakan dan jasa yang diharapkan Kesenjangan

terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda

atau apabila pelanggan keliru mempersepsikan kualitas jasa tersebut.


14

2.4 Perilaku Konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Philip

Kotler (2008:9), adalah :

1. Faktor-faktor Kebudayaan

Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap

perilaku konsumen.

a. Kebudayaan.

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang

paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian

besar diatur oleh diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar

adalah dipelajari. Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat

mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku

melalui sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai

lembaga penting lainnya.

b. Sub-budaya

Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub-budaya yang lebih

kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk

perilaku anggotanya.

c. Kelas sosial

Semua masyarakat menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan

sosial ini kadang berupa sebuah sistem kasta, dimana para anggota kasta

yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tidak dapat mengubah

keanggotaan kastanya.
15

2. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial,

seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peranan sosial.

a. Kelompok Referensi

Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Sebuah

kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang

memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan

perilaku seseorang.

b. Keluarga

Para anggota keluarga dapat meberikan pengaruh yang kuat terhadap

perilaku pembeli. Keluarga dalam kehidupan membeli dapat dibedakan

menjadi dua macam, yakni keluarga sebagi sumber orientasi yang terdiri

dari orang tua dan keluarga sebagai sumber keturunan, yakni pasangan

suami-istri bserta anak-anaknya. Keluarga adalah organisasi konsumen

pembeli yang terpenting dalam masyarakat dan telah diteliti secara luas.

c. Status dan Peran

Kedudukan seseorang dapat dijelaskan melalui pengertian peranan dan

status. Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan

penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat.

3. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya,

termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri.


16

a. Usia dan tahap daur hidup

Seseorang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama

hidupnya. Para pemasar sering menetapkan pasar sasaran mereka berupa

kelompok-kelompok dari tahap kehidupan tertentu dan mengembangkan

produk dan rencana pemasaran yang tepat bagi kelompok tersebut.

b. Pekerjaan

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaannya. Para

pemasar mencoba mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerjaan atau

jabatan yang memiliki kecenderungan minat di atas rata-rata dalam produk

dan jasa mereka.

c. Kondisi Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan besar pengaruhnya terhadap piliann

produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan, tabungan dan milik kekayaan, kemampuan meminjam dan

sikapnya terhadap pengeluaran dibanding menabung.

d. Gaya hidup

Orang hidup yang berasal dari sub-budaya kelas sosial, bahkan dari

pekerjaan yang sama, mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya

hidup sesorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan

sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat, pendapat yang

bersangkuta. Gaya hidup melukiskan "keseluruhan pribadi" yang

berinteraksi dengan seseorang.


17

e. Kepribadian

Setiap seseorang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda yang akan

mempengaruhi perilaku membeli. Yang dimaksud dengan kepribadian

adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang

menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan

lama terhadap lingkungannya.

4. Faktor Psikologis

Pilihan membeli seseorang juga dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor

psikologis utama, yaitu :

a. Motivasi

Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa

kebutuhan bersifat biogenis, yaitu kebutuhan yang muncul dari adanya

tekanan biologis. Dan kebutuhan lain bersifat psikogenis, yaitu kebutuhan

yang muncul dari tekanan psikologis. Suatu kebutuhan menjadi satu

dorongan apabila kebutuhan itu muncul hingga mencapai taraf intensitas

yang cukup. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk

mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan

tersebut.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan.

Bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi

oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. 2 (Dua) orang yang

mengalami keadaan dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama
18

mungkin akan berbuat sesuatu yang berbeda karena mereka menanggapi

situasi secara berbeda pula.

c. Belajar

Seseorang yang berbuat akan belajar. Belajar menggambarkan peubahan

dalam peilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.

Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya.

d. Kepercayaan dan sikap

Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap.

Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkahlaku membeli mereka.

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut seseorang tentang

sesuatu. Sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun yang

tidak baik, perasan-perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang

bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.

2.5 Kualitas Pelayanan

Pengertian kualitas dalam kamus bahasa indonesia adalah baik buruknya

sesuatu, kualitas dapat pula didefinisikan sebagai tingkat keunggulan. Jadi

kualitas adalah ukuran relatif kebaikan. Dalam realitas sehari-hari secara

operasional, produk berkualitas adalah produk yang memenuhi harapan pelanggan

(Supriyono, 1994) sedangkan definisi terinci mengenai kualitas produk dan jasa

dikemukakan oleh Feigenboum (1999), yaitu:

“keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran,

rekayasa, pembuatan dan pemelihara yang membuat produk dan jasa yang

digunakan tersebut dapat memenuhi harapan pelanggan”


19

Sedangkan menurut Deming (dalam Sarwojiwono, 1992),

“Good quality does not necessary mean high quality , in men a predictable dgree

of unifomity and dependability at low cost with aquality suited to the market’’.

Juran dan Gyrna (1999 :208), merumuskan kualitas sebagai “fitnes for

used’’ yaitu keadaan suatu jasa mampu memberikan pelayanan sesuai dengan

tujuan pemakainya.

Selain pendapat para ahli diatas juga terdapat beberapa pendapat para ahli

lain mengenai kualitas yaitu:

Menurut Sugiarto (2002), suatu kualitas disebut baik apabila penyedia jasa

memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan. Kualitas tersebut

dinilai baik apabila penyedia jasa memberikan pelayanan setara harapan

pelanggan. Jika nasabah/pelanggan mendapatkan pelayanan lebih rendah dari

harapannya maka kualitas jasa tersebut di nilai jelek. Pencapaian kepuasan

pelanggan memerlukan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan dan apa

yang diberikan.

Parasuraman (1994) menilai bahwa kualitas pelayanan dipengaruhi oleh

expected service and percerved service. Jika pelayanan yang di terimah sesuai

dengan harapan maka kualitas pelayanan tersebut adalah baik dan memuaskan,

dan jika pelayanan yang diterima melampaui harapan, maka kualitas pelayanan

tersebut adalah ideal.

Baik buruknya kualitas pelayanan tergantung dari kemampuan penyedia

jasa pelayanan dalam memenuhi harapan nasabah secara konsisten.


20

Adapun bentuk-bentuk pelayanan:

1. Pelayanan mudah dan ramah

Pelayanan mudah dan rama adalah proses pelayanan yang diberikan

dengan indikator : sikap yang sopan dan santun saat memberikan layanan

kepada konsumen, cara dan nada saat pelayanan menyenangkan dan

bersahabat, proses dalam prosedur yang mudah untuk diikuti dan tidak

birokratis, memberikan pelayanan yang sefektif mungkin dari segi waktu

tunggu konsumen.

2. Pelayanan cepat

Mampu memberikan pelayanan konsumen dengan sigap, dan cepat

sehingga tidak menunggu terlalu lama. Dengan indikator : waktu untuk

memberikan pelayanan yang singkat, pelayanan dapat menghemat waktu

konsumen, pelayanan lebih efisien.

3. Pelayanan cermat

Ditandai dengan tingkat ketelitian dan kehati-hatian sehingga kesalahan

dapat dihindarkan. Dengan indikator : tidak mengalami keliruan dalam

pelayanan, tidak menghambat dan merugikan nasabah.

4. Pelayanan tepat waktu

Mempu memberikan pelayanan sesuai dengan permintaan nasabah serta

janji yang telah dibuat oleh perusahaan. Dengan indikator : tidak pernah

terlambat , tidak pernah mengingkari


21

2.6 Indikator Kualitas Pelayanan.

Indicator-indikator tentang kualitas pelayanan di kemukakan oleh engel

et.al . dan zeithaml. Indicator kualitas pelayanan (service quality) menurut Engel

et al. (1995), meliputi : reability, reseponsiveness, emphaty, performance dan

tangible.

1. Reability, adalah kemampuan memberikan pelayanan yang di janjikan

dengan segera, akurat dan memuaskan.

2. Responsiveness, yakni keinginan para karyawan untuk membantu konsumen

dan memberikan pelayanan dengan baik.

3. Emphaty, meliputi kemudahan dalam hubungan. Komunikasi yang baik.

Perhatian yang baik. Dan memenuhi kebutuhan konsumen.

4. Assurance, adalah mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan

sikap dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan dari bahaya, dan resiko

dan keragu-raguan.

5. Tangibles, meliputi fisik, perlengkapan, karyawan, dan sarana komunikasi.

2.7 Kepuasan Pelanggan

Menurut Kotler, kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan

harapannya (Kotler dkk, 2000 : 52). Sedangkan Tse dan Wilton (1988) dalam

Lupiyoado (2004:349) kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon

pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian (disconfirmation) yang dirasakan

antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah

pemakaiannya.
22

Wilkie (1990) mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada

evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Engel, et al

(1990) menyatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi purna beli

dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan

pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil (outcome) tidak

memenuhi harapan (Tjiptono, 2004 : 349).

Definisi mutu jasa berpusat pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan

pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan.

Menurut Wyckof (dalam Wisnalmawati, 2005:155) kualitas jasa adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk

memenuhi keinginan pelanggan. Apabila jasa yang diterima sesuai dengan yang

diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika jasa yang

diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan ideal.

Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang diharapkan, maka

kualitas jasa dianggap buruk (Tjiptono, 2005:121).

Kepuasan pelanggan adalah merupakan persepsi pelanggan terhadap

produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya (Irawan, 2007:98). Pelanggan

tidak akan puas apabila pelanggan mempunyai persepsi bahwa harapannya belum

terpenuhi dan sebaliknya pelanggan akan puas apabila persepsinya sama atau

lebih dari yang diharapkan. Kepuasan pelanggan, selain dipengaruhi oleh persepsi

kualitas jasa, juga ditentukan oleh kualitas produk, harga, kualitas pelayanan

(service quality) dan faktor-faktor yang bersifat situasional (emotional factor).


23

Menurut Kotler (2006:345), kepuasan didefinisikan sebagai perasaan

senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara

persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-

harapannya. Jika kinerja berada di bawah harapan pelanggan tidak puas, jika

kinerja memenuhi harapan pelanggan puas dan jika kinerja melebihi harapan

pelanggan sangat puas. Sedangkan menurut Lovelock dan Wright (2005:415),

kepuasan pelanggan adalah keadaan emosional, reaksi pasca-pembelian mereka

dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan atau

kesenangan.

Pelanggan mengalami berbagai tingkat kepuasan dan ketidakpuasan

setelah mengalami masing-masing jasa sesuai dengan sejauhmana harapan mereka

terpenuhi atau terlampaui. Karena kepuasan adalah keadaan emosional, reaksi

pasca pembelian mereka dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan,

netralitas, kegembiraan atau kesenangan (Lovelock dan Wright, 2005:415).

Kepuasan pelanggan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, dan tingkat

kepuasan pelanggan yang makin tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan

yang lebih besar. Dalam jangka panjang, akan lebih menguntungkan

mempertahankan pelanggan yang baik daripada terus-menerus menarik dan

membina pelanggan baru untuk menggantikan pelanggan yang pergi. Pelanggan

yang sangat puas akan menyebarkan citra positif dari mulut-kemulut dan malah

akan menjadi iklan berjalan dan berbicara bagi suatu perusahaan, yang akan

menurunkan biaya untuk menarik pelanggan baru.


24

Selain itu mengukur kepuasan pelanggan juga sangat bermanfaat dalam

rangka mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan dengan persaingan

dan pengguna akhir, serta menemukan bagaimana yang membuahkan peningkatan

(Rangkuti, 2004:36).

Sedangkan kepuasan menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi

kepuasan adalah : respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan

kebutuhan. Kepuasan merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan

produk atau jasa, atau produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan

konsumen berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen.

Menurut Richardson (2000) Kepuasan pelanggan dapat diukur melalui

indikator sbb:

a. Mutu Produk atau Jasa

Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari

fisiknya.

b. Mutu Pelayanan

Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi bila

pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak langsung

prlayanan dikatakan bermutu.

c. Harga

Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang

memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain.


25

d. Waktu Pelayanan

Maksudnya bahwa baik pendistribuan maupun penyerahan produk atau

jasa dari perusahaan bisa tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati.

e. Keamanan

Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan ada

jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.

2.7.1 Manfaat Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan memberi beberapa manfaat bagi perusahaan sebagai

berikut :

1. Pelanggan yang puas akan menimbulkan komitmen yang kuat untuk

membangun dan mempertahankan hubungan yang bernilai dalam jangka

panjang.

2. Pelanggan yang puas akan menimbulkan perasaan pelanggan untuk

mempercayai merek atau perusahaan. Pelanggan mempercai merek atau

perusahaan karena kinerja barang/ jasa yang dibeli sesuai atau melebihi

harapannya. Sebaliknya pelanggan tidak mempercayai merek atau perusahaan,

karena kinerja barang/ jasa tidak sesuai dengan harapannya.

3. Pelanggan yang puas meningkatkan kualitas hubungan antara pelanggan

dengan perusahaan yang diukur dengan indikator. Hubungan itu penting, takut

kehilangan hubungan dan perasaan bangga jika membangun hubungan dengan

perusahaan atau merek tertentu.


26

4. Pelanggan yang puas akan menceritakan kebaikan dan keunggulan merek atau

perusahaan kepada orang lain dan memberikan rekomendasi kepada orang lain

ntuk membeli barang/ jasa yang dijual perusahaan yang sudah menjadi

langganannya. Hal ini merupakan bentuk promosi yang efektif, karena cerita

orang yang sudah merasakan barang/ jasa yang dijual perusahaan mudah di

percaya oleh calon konsumen .

5. Pelanggan yang puas akan meningkatkan minat untuk melakukan pembelian

ulang barang yang sama pada perusahaan yang sama sepanjang waktu.

6. Pelanggan yang puas umumnya menolak tawaran yang menarik dari

perusahaan pesaing, sebab pelanggan merasa bahwa produk pesaing belum

tentu mampu memberikan rasa puas dan jaminan resiko penipuan dann resiko

lainnya.

7. Pelanggan yang puas dapat meningkatkan daya saing dan profitabilitas yang

dicapai perusahaan. Daya saing meningkat karena pelanggan yang puas akan

menceritakan kebaikan dan keunggulan barang/ jasa yang dijual kepada orang

lain, memberi rekomendasi kepada orang lain untuk membeli barang/ jasa pada

perusahaan yang menjadi langganannya. Profitabilitas meningkat karena

volume penjualan yang dicapai sebesar yang diperoleh dari hasil pembelian

ulang pelanggan lama dan hasil pembelian pelanggan baru.

2.7.2 Strategi Kepuasan Pelanggan

Memuaskan pelanggan tidak semudah membalik telapak tangan, sehingga

memerlukan strategi yang tepat sebagai berikut :


27

1. Barang/ jasa yang berkualitas

Perusahaan ingin memuaskan pelanggan, maka salah satu langkah penting

yang harus dilakukan perusahaan adalah menjual barang/ jasa yang berkualitas,

sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, baik dilihat

dari segi kualitas manfaat inti, kemasan, model, gaya, warna, daya tahan dan

kualitas jasa tambahan yang dilengketkan pada bentuk fisik produk, seperti

buku petunjuk cara pemakaian dan pemeliharaan barang/ jasa. Hal ini penting,

karena akan mempengaruhi kinerja barang/ jasa yang diterima pelanggan yang

dievaluasi setelah purnabeli.

2. Kualitas layanan

Kualitas layanan yang unggul baik pada saat sebelum dan terjadi transaksi

maupun pada saat mengantar barang/jasa sampai ketangan pelanggan sangat

menentukan kepuasan pelanggan. Jika pelanggan merasa mendapat layanan

yang sesuai atau melebihi harapannya, maka timbul rasa puas. Sebaliknya jika

pelanggan merasa mendapat layanan yang tidak baik, maka timbul rasa tidak

puas. Kualitas layanan yang unggul dapat dilihat dari lima dimensi yaitu

tampilan fisik karyawan, gedung dan peralatan lainnya, ketepatan pelayanan,

kecepatan waktu layanan, jaminan resiko dan rasa empati.

3. Relationship marketing

Strategi ketiga untuk membangun kepusan pelanggan adalah menerapkan

konsep relationship marketing melalui pendekatan komunikasi dua arah.

Komunikasi dua arah yang baik dan lancar akan menimbulkan rasa puas

pelanggan terhadap perusahaan. Komunikasi dua arah dapat dilakukan melalui


28

telepon dan pihak perusahaan mengunjungi pelangan atau pelanggan

mengunjungi perusahaan. Pihak perusahaan maupun pelanggan sebaiknya

dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga

lawan bicara senang mendengar dan mampu memahami isi pokok

pembicaraan. Komunikasi dua arah banyak yang gagal, karena salah satu pihak

menggunakan bahasa atau istilah-istilah yang tidak populer, sehingga sulit

dipahami, akibatnya menimbulkan rasa kekecewaan terhadap lawan bicaranya.

4. Penanganan komplain

Strategi keempat untuk membangun kepuasan pelanggan adalah penanganan

komplain dengan baik. Staf perusahaan dituntut untuk memiliki kemampuan

mendengarkan komplain, merespons dengan cepat dan memberikan solusi

yang mampu diterima pelanggan yang komplain. Umumnya komplain

pelanggan berkaitan dengan kualitas barang/ jasa (misalnya cacat ,tidak

sesuai), ketepatan waktu pengantaran barang/ jasa dan kualitas layanan.

Komplain ini jika perusahaan mampu menangani dengan baik, maka akan

timbul rasa puas pelanggan sebaliknya jika kurang mendapat penanganan yang

baik timbul ketidakpuasan pelanggan. Jika komplain pelanggan berkaitan

dengan kualitas barang/ jasa yang tidak cocok atau cacat sebaiknya perusahaan

menggantinya dengan yang lain dengan cara meminta maaf dan menyuruh

pelanggan tersebut memilih penggantinya. Hal ini penting karena jika

pelanggan kecewa satu orang berarti mengecewakan sepuluh orang, sebab

kemampuan orang memengaruhi orang lain adalah satu banding sepuluh.

Masing-masing dari sepuluh orang tadi mempengaruhi lagi orang lain


29

sebanyak sepuluh orang, maka dalam waktu yang relatif singkat perusahaan

bisa bangkrut.

5. Menetapkan garansi dan servis gratis

Strategi kelima kepuasan pelanggan adalah garansi dan servis gratis. Strategi

garansi ini dimaksudkan agar pelanggan setelah membeli barang/ Jasa tidak

sesuai atau rusak sebelum selesai masa garansi, maka perusahaan tersebut

menggantinya dengan barang lain. Servis gratis selama jangka waktu tertentu

merupakan salah satu strategi untuk membangun dan mempertahankan

kepuasan pelanggan. Pelangan puas jika barang/ jasa yang dibeli rusak

kemudian perusahaan memperbaikinya tanpa diminta pembayaran biaya servis,

kecuali ada peralatan yang diganti, maka membayar pelanggan membayar

harga peralatan yang diganti. Strategi ini banyak diterapkan pada perusahaan

yang menjual barang elektronik, kendaraan roda dua dan roda empat.

6. Jaminan asuransi

Strategi keenam untuk membangun dan mempertahankan kepuasan pelanggan

adalah jaminan asuransi yaitu barang/ jasa yang dibeli diasuransikan, misalnya

mobil, rumah dan sebagainya. Jika terjadi resiko kecelakaan, kebakaran yang

menyebabkan barang/ jasa yang di beli sebelum masa jatuh tempo, maka pihak

perusahaan asuransi menggantinya dengan barang baru.


30

2.8 Hubungan Antar Variabel

2.8.1 Hubungan Kualitas Terhadap Kepuasan

Dalam penelitian ini, kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kualitas

layaanan. Menurut Kotler & Amstrong (2000:7) yaitu “Customer satisfaction

is closely linked to quality. Quality has a direct impact of product performance

and customer satisfaction”. Artinya, kepuasan pelanggan sangat berkaitan

erat dengan kualitas. Kualitas memiliki dampak langsung terhadap performa

produk dan kepuasan pelanggan. Menurut Stanton, Etzel and Walker (1994:15)

yaitu “For marketers, the best measures of quality is customer satisfaction”.

Artinya, bagi pemasar, ukuran kualitas yang paling baik adalah kepuasan

pelanggan. Menurut Tjiptono (1997:125) yaitu “Dengan memperhatikan

kualitas pelayanan kepada pelanggan, akan meningkatkan indeks kepuasan

kualitas pelanggan yang diukur dalam ukuran apapun”. Kesimpulan dari teori-

teori yang menyatakan hubungan antara kepuasan pelanggan dengan

kualitas pelayanan adalah kepuasan pelanggan berhubungan dengan beberapa

aspek salah satunya kualitas pelayanan dan sangat berkaitan erat dengan

kualitas, karena kualitas merupakan tolak ukur dan indeks dari kepuasan

pelanggan.

2.9 Kerangka Pemikiran

Ketatnya persaingan dalam bidang jasa ini mengharuskan Salon Hair nets

Kendari untuk mengetahui bagaimana karakteristik konsumen Salon Hair nets

Kendari serta memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya agar perusahaan

mampu bersaing baik dalam menarik perhatian konsumen maupun


31

mempertahankan konsumen. Salah satunya yaitu dengan mengetahui kepuasan

pelanggan, sehingga apabila pelanggan merasa puas akan dapat menentukan

kesuksesan suatu perusahaan. Oleh karena itu kinerja yang diberikan perusahaan

harus dapat memuaskan pelanggan, yaitu dengan mengetahui apa yang diharapkan

pelanggan dengan apa yang diberikan perusahaan.

Pada dasarnya ada 5 (lima) yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu

reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible. Penilaian terhadap

kelima dimensi tersebut, diharapkan pihak manajemen salon dapat mengetahui

tanggapan dari tamu tentang kualitas pelayanan yang telah diberikan dengan

menilai tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pelayanan.

Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa

suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan.

Tingkat kepuasan pelanggan sangat dipengaruhi oleh komponen kualitas

pelayanan. Oleh karena itu untuk menjaga agar pelanggan merasa puas pihak

Salon haruslah dapat mengidentifikasi atribut-atribut yang dinilai penting atau

tidak oleh pelanggan. Dengan mengetahui atribut-atribut tersebut, pihak Salon

dapat menganalisa kinerja perusahaannya serta membandingkan dengan harapan

pelanggan yaitu dengan cara memahami pelanggan, mengetahui apa yang

dibutuhkannya, apa seleranya dan bagaimana mengambil keputusan, sehingga

perusahaan mampu mengambil strategi yang tepat untuk memberikan kepuasan

yang maksimal kepada pelanggan. Kemudian dapat ditentukan langkah-langkah

strategis yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan


32

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

Kualitas pelayanan
Indikator

X1.1 Reability
Kepuasan
X1.2 Responsiveness
X1.3 Assurance konsumen
X1.4 Emphaty
X1.5 Tangible

Regresi linier
sederhana

2.10 Hipotesis

Adapun hipotesi yang diajukan dalam penelitian ini adalah :Kualitas

pelayanan Salon Hair Nets Kendari berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pelanggan.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Obyek Penelitian

Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah salon hair nets kendari

yang berlokasi di jalan. Sao-sao No 230 B Kendari`

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah semua konsumen yang telah berkunjung

pada Salon hair nets Kendari minimal 2 kali.

3.2.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampel

atau dengan kata lain tidak memberi peluang yang sama atau kesempatan yang

sama pada sjetiap unsur atau populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Dalam penelitian ini cara yang dilakukan adalah Sampling Kuota yaitu

teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu

yang digunakan oleh peneliti.

Ferdinand (2006:231) mengatakan jumlah sampel adalah jumlah indikator

dikali 5 sampai 10. Jadi bila terdapat 5 indikator maka , besarnya sampel adalah

antara 25 – 50. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyebaran kuisioner

terhadap pelangan dengan jumlah responden sebanyak responden 50. Responden

ini adalah pelanggan Salon hair nets Kendari yang berkunjung lebih dari 2x.

33
34

3.3. Jenis dan Sumber Data

Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu

atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang

biasa dilakukan peneliti (Umar, 2003:42). Dalam penelitian ini yang termasuk

dalam data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pelanggan

Salon hair nets yang menjadi responden dengan menggunakan kuesioner.

2. Data Sekunder

Menurut Umar (2003:42), data sekunder adalah data primer yang telah diolah

lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak

lain. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dalam bentuk jadi atau

berupa data yang sudah diolah oleh Salon hair nets Kendari dan studi literatur

yang mempunyai hubungan dengan pokok bahasan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang sudah dirancang

sesuai dengan item-item pertanyaan dalam permasalahan penelitian. Kuesioner ini

diberikan dan diisi secara langsung kepada setiap target responden yang ditemui

pada saat pengambilan sampel dilakukan. Pada saat pengambilan sampel ini

peneliti menunggu dan memberikan petunjuk pengisian kepada responden, hingga

seluruh data isian dan item pertanyaan dijawab oleh responden.

Sehingga metode sampling yang digunakan adalah Sampling Kuota yaitu

teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
35

yang digunakan oleh peneliti pada saat pengambilan data yang dilakukan pada

Salon hair nets Kendari.

3.5 Metode Analisis

Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah analisis yang digunakan terhadap data yang

berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dengan uji statistik. Menurut

Hermawan (1992) pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui tahapan-

tahapan sebagai berikut :

1. Editing, yaitu memilih dan mengambil data yang diperlukan serta

membuang data yang dianggap tidak diperlukan untuk memudahkan

perhitungan dalam penyajian hipotesis. Proses ini bertujuan agar data yang

dikumpulkan dapat memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten dan

komplit. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah :

- Kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan

- Kelengkapan pengisian daftar jawaban

- Konsistensi jawaban responden

2. Tabulasi, yaitu suatu kegiatan pengelompokkan atas jawaban-jawaban yang

dilakukan secara teliti dan teratur, kemudian data tersebut dihitung dan

dijumlahkan sampai terwujud dalam bentuk tabel yang bermanfaat dan

berdasarkan tabel ini pula akan dipakai untuk membuat data tabel yang

berguna untuk mendapatkan hubungan atas variabel yang ada.

3. Melakukan pengolahan data hasil tabulasi dengan menggunakan program

computer/SPSS Program (Singgih Santoso,2007).


36

4. Scoring, yaitu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang

berupa angka-angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan

hipotesis. Dalam penelitian ini, jawaban yang diberikan oleh konsumen

kemudian diberi skor Kriteria penilaian didasarkan pada pengukuran skala

Likert. Adapun skor yang diberikan terhadap jawaban atas pertanyaan

adalah sebagai berikut (Sugiyono,2012:136-137)

a. Sangat Setuju : 5
b. Setuju : 4
c. Cukup Setuju : 3
d. Tidak Setuju : 2
e. Sangat Tidak Setuju: 1

Adapun tahap-tahap analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Dalam suatu penelitian dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang seharusnya di ukur atau mengukur apa yang di inginkan dengan tepat

(suprapto,1997:121). Dengan kata lain uji validitas dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat ketepatan alat ukur (instrument) yang digunakan dalam

mengukur variabel yang diukur. Cara menguji validitas dapat di lakukan dengan

formula korelasi product moment pearson correlation, dengan taraf signifikan

0,05. Jika nilai r > 0,30 maka data tersebut valid. Validitas mengukur variabel

yang diukur.cara menguji validitas dapat dilakukan dengan formula korelasi

product moment pearson correlation, dengan taraf signifikan 0,05.jika nilai r >

0,30 maka data tersebut valid. Validitas dapat juga diketahui dari signifikan hasil

korelasi,jika signifikan hasil korelasi tersebut lebih kecil dari 0,05 maka uji
37

tersebut merupakan konstruk yang kuat.hasil pengujian validitas instrument

penelitian

2. Uji Reliabelitas

Setelah dilakukan uji validitas,selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

dihasilkan lebih besar dari 0,60 ( > 0,60) atau 60%. Hasil pengujian reliabilitas

instrument penelitian di tunjukan sebagai berikut.

3.6 Alat Analisis

Untuk menjawab/menguji hipotesis digunakan analisis regresi linear

sederhana dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Y = a + bx + e

Dimana:

Y = Dependent Variable
a = Intercept
x = Independent Variable
b = Koefisient Regresi

Aplikasi model tersebut selanjutnya dikondisikan dengan penelitian ini

sehingga diperoleh persamaan regresi linear sederhana dalam bentuk perkiraan

sebagai berikut : y = a + bX

Dimana:
Y = Kepuasan Pelanggan
a = Bilangan Konstan
X = Kualitas Pelayanan
b = Kofisien Regresi
38

Hasil Perhitungan regresi selanjutnya diuji dengan menggunakan uji t

pada tingkat keyakinan 0,95 atau taraf nyata a = 0,05. Penguji hipotesis ditetapkan

sebagai berikut :

- Bila thitung > ttabel maka hipotesis diterima

- Bila thitung < ttabel maka hipotesi ditolak.

1. Uji Determinasi (R2)

Sudarmanto (2005) menyatakan bahwa tingkat ketepatan suatu garis

regresi dapat diketahui melalui besar kecilnya koefisien determinasi atau koefisien

R2(R-Square). Semakin besar nilai R2, maka semakin kuat kemampuan model

regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya (Sudarmanto,

2005). Menurut Rietveld dan Sunaryanto (Sudarmanto, 2005) apabila ingin

melihat pengaruh penampilan suatu perubah dalam suatu persamaan regresi, maka

lebih baik dilihat pengaruhnya terhadap Adjusted R Square daripada hanya

terhadap R Square-nya saja. Sudarmanto (2005) menyatakan bahwa Adjusted R

Square menunjukkan pada besarnya R Square yang telah disesuaikan, yaitu R2

yang telah dibebaskan dari pengaruh derajat bebas, sehingga benar-benar

menunjukkan bagaimana pengaruh dari variabel independen terhadap variabel

dependennya. Koefisiensi determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variable independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk


39

memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2009).

2. Uji t (persial)

Uji t statistik untuk menguji pengaruh antara variabel bebas terhadap

variabel tidak bebas secara parsial dengan mengasumsikan bahwa variabel lain

dianggap konstan. Kepuasan pelanggan digunakan uji t dengan criteria pengujian

jika t hitung > t tabel pada a (alpha) 0,5 atau jika nilai signifikan t < a(alpha) 0,5

(nilai probabilitas t < 0,5) . berarti terdapat pengaruh signifikan antara

kepercayaan konsumen terhadap kepuasan konsumen. Sebaliknya jika nilai t

hitung < t tabel,atau jika nilai signifikan t > a(alpha) 0,05 (nilai probabilitas t >

0,05) berarti terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara kepercayaan

konsumen terhadap kepuasan konsumen.

3.7. Definis Operasional

Untuk menyatakan pengertian agar tidak menjadi kesalah pahaman atau

perbedaan pandangan dalam medefinisikn varibel-variabel yang akan dianalisis

maka perlu di perlukan definisi operasional variabelnya.

Secara operasional, varibel-variabel yang di teliti dapat di definisikan sebagai

berikut:

3.7.1 Kualitas pelayanan

Kualitas pelayayan di Gambarkan suatu bentuk sikap (atitude),

berhubungan namaun tidak persis sama dengan kepuasan( satifaction), yang di

peroleh dengan membandingkan dengan harapan (expectation), dengan

performance(zeithalm et, al.1998). zeithalm et, al. (gaspersz 1997)mendefinisikan

ada 5 kategori kualitas jasa, meliputi:


40

1. Realibility, yaitu konsistensi dari penampilan pelayanan dan keandalan

pelayanan adapun indikatornya:

a. Memberikan pelayanan sesuai janji

b. Memberikan pelayanan yang baik saat kesan pertama kepada konsumen

c. memiliki standar pelayanan yang jelas

2. Responsiviness, yaitu kemauan untuk membantu konsumen dan

memberikan jasa pelayanan dengan cepat adpun indikatornya.

a. memberikan pelayanan yang cepat’Kerelaan untuk membantu /

menolong konsumen.

b. Siap dan tanggap untuk menangani respon permintaan dari para

konsumen

3. Emphaty, yaitu kesadaran untuk peduli, memberikan perhatian pribadi

kepada konsumen.

a. Memberikan perhatian individu kepada konsumen

b. Karyawan yang mengerti keinginan dari para konsumennya.

c. melayani konsumen dengan tidak membedakan status social

4. Assurance, yaitu kemampuan, keterampilan, keramahan, kepercayaan dan

keamanan dari para petugas

a. Karyawan yang memberi jaminan berupa kepercayaan diri kepada

konsumen

b. Membuat konsumen merasa aman saat menggunakan jasa pelayanan

perusahaan

c. Karyawan yang sopan


41

5. Tangible, yaitu fasilitas fisik yang ditawarkan kepada konsumen dan materi

komunikasi.

a. Peralatan yang modern

b. Fasilitas yang menarik

c. kelengkapan fasilitas

3.7.2 Kepuasan

kepuasan menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan adalah

: respon atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan

merupakan penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau

produk itu sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen, adapun indikatornya:

a. Mutu Produk atau Jasa

Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari

fisiknya.

b. Mutu Pelayanan

Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi bila

pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak langsung

prlayanan dikatakan bermutu.

c. Harga

Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang

memberikan penawaran harga lebih rendah dari yang lain.


42

d. Waktu Pelayanan

Maksudnya bahwa baik pendistribuan maupun penyerahan produk atau

jasa dari perusahaan bisa tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang telah

disepakati.

e. Keamanan

Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan ada

jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Salon Hair Nets

Salon Hair Nets sebagai salah satu pusat perawatan berdiri pada tahun

2008 yakni dengan dibukanya Salon Hair Nets salon perawatan kulit yang

beralamat di JL. Sao-Sao. Respon positif dari pelanggan tersebut dapat dilihat dari

perkembangan Salon Hair Nets yang begitu pesat. Pusat kecantikan yang berpusat

di Jalan Sao-Sao Kendari, kini telah memiliki 6 karyawan. Dengan bermodalkan

pengalaman di bidang Salon dan Spa Ibu syahlal membuka salon di JL. Sao-Sao.

Salon Hair Nets merupakan salon yang memiliki tempat modern bernuansa

artistik, dan berfasilitas lengkap untuk perawatan kecantikan dan relaksasi tubuh.

Salon Hair Nets juga dilengkapi dengan peralatan modern dan pastinya didukung

oleh tenaga-tenaga ahli yang profesional di bidangnya.

Seiring berjalannya waktu Salon Hair Nets mendapatkan hati para wanita

yang ingin memanjakan dirinya lewat perawatan dan pelayanan dari Salon Hair

Nets. Sehingga pada bulan Desember 2015, Salon Hair Nets telah mendapat

keuntungan yang maksimal.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi; jenis

kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 50 responden yang

merupakan pelanggan Salon Hair Nets Kendari adalah semua berjenis kelamin

43
44

perempuan, sebab yang datang berkunjung atau melakukan perawatan rambut dan

lain-lain adalah kebanyakan perempuan.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 50 responden yang

merupakan pelanggan Salon Hair Nets Kendari, maka diperoleh karakteristik

responden berdasarkan usia. Lebih jelasnya pada Tabel 4.1 yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Umur (Tahun) Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)


15 - 30 31 62
30 - 40 19 38
Jumlah 50 100
Sumber: Data Diolah, Tahun 2016

Berdasarkan data pada Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa responden

terbanyak berusia 15-30 tahun yaitu sebanyak 31 orang (62%); usia 30 – 40 tahun

sebanyak 19 orang (38%). Berdasarkan hasil penelitian, pelanggan Salon Hair

Nets Kendari yang menjadi responden didominasi responden yang berusia 15-30

tahun yaitu sebanyak 31 orang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa sebagian

pelanggan Salon Hair Nets Kendari yang menjadi responden dalam penelitian ini

sebesar 62% adalah pelanggan yang berada dalam kategori usia produktif untuk

menggunakan pelayanan Salon Hair Nets Kendari.

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 50 responden yang

merupakan pelanggan Salon Hair Nets Kendari, maka diperoleh karakteristik

responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.2


45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)
SMP 15 30
SMA/Sederajat 26 52
Sarjana (S1) 9 18
Jumlah 50 100
Sumber: Data Diolah, Tahun 2016

Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

pelanggan yang menjadi responden penelitian ini memiliki tingkat pendidikan

SMA, yakni sebanyak 26 orang (52%); sedangkan SMP sebanyak 15 orang

(30%), dan sarjana (S1) sebanyak 9 orang atau (18%). Berdasarkan data tersebut

diketahui bahwa tingkat pendidikan pelanggan Salon Hair Nets Kendari tergolong

cukup tinggi. Hal ini terlihat bahwa tingkat pendidikan SMA mendominasi yakni

sebesar 52% atau sebanyak 26 orang.

4.3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

4.3.1 Uji Validitas

Pengujian validitas menggunakan metode koefisien korelasi dengan rumus

korelasi Product Moment Pearson. Instrumen dapat dikatakan valid apabila

mempunyai rhitung yang diperoleh ≥ 0,300 pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil

perhitungan validitas instrumen disajikan pada Tabel 4.3.


46

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas


Variabel Indikator Koefisien Signifikan Keterangan
Korelasi
Kualitas X1.1 0,770 0,000 Valid
Pelayanan X1.2 0,863 0,000 Valid
X1.3 0,696 0,000 Valid
X2.1 0,705 0,000 Valid
X2.2 0,721 0,000 Valid
X2.3 0,620 0,000 Valid
X3.1 0,639 0,000 Valid
X3.2 0,733 0,000 Valid
X3.3 0,698 0,000 Valid
X4.1 0,508 0,000 Valid
X4.2 0,747 0,000 Valid
X4.3 0,631 0,000 Valid
X5.1 0,833 0,000 Valid
X5.2 0,855 0,000 Valid
X5.3 0,663 0,000 Valid
Kepuasan Y1 0,702 0,000 Valid
Pelanggan Y2 0,820 0,000 Valid
Y3 0,551 0,000 Valid
Y4 0,734 0,000 Valid
Y5 0,649 0,000 Valid
Sumber: Lampiran 2

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masing-masing variabel indikator

menghasilkan angka koefisien validitas yang lebih dari 0,300 (r > 0,30). Dengan

demikian, dapat dinyatakan bahwa instrumen pengumpulan data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas


Pengujian reliabilitas instrumen pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05)

disajikan pada Tabel 4.4


47

Tabel 4.4 Hasil Uji Relibilitas


Variabel Indikator Cronbach's Keterangan
Alpha
Kualitas Pelayanan Tangible 0,814 Reliabel

Reliabilty 0,762 Reliabel


Resposiviness 0,764 Reliabel
Assurance 0,725 Reliabel
Emphaty 0,818 Reliabel
Kepuasan Pelanggan 0,773 Reliabel

Sumber: Lampiran 3

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa semua item indikator yang digunakan

untuk mengukur masing-masing variabel memiliki angka koefisien yang lebih

besar dari 0,600. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan dalam

mengumpulkan data dinyatakan reliabel pada taraf kepercayaan 95%.

4.4. Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian

Setelah data dikumpulkan. maka langkah selanjutnya adalah melakukan

tabulasi data yang bertujuan untuk membuat tingkatan persepsi mengenai variabel

Kualitas Pelayanan (X). dan Kepuasan Pelanggan (Y). Dimana setiap butir

Pernyataan berentang 1 sampai 5 dengan jumlah responden 50 orang yang akan

dihitung menggunakan interval. Rata-rata tertinggi adalah 5 dan rata-rata terendah

adalah 1.

Oleh karena itu dapat dikategorikan bahwa semua variabel dalam

penelitian ini dapat dikategorikan sebagai berikut :

Sangat Tidak Setuju : 1.00 – 1.79

Tidak Setuju : 1.80 – 2.59

Netral : 2.60 – 3.39


48

Setuju : 3.40 – 4.19

Sangat Setuju : 4.20 – 5.00

Sumber : Nur Indrianto dan Bambang S (dimodifiksi). 2002

4.4.1 Kualitas Layanan (X)

Variabel kualitas pelayanan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan lima indikator dan 15 item pernyataan. Kualitas layanan dalam

penelitian ini adalah apa yang dirasakan pelanggan dari peristiwa-peristiwa

pribadi pada saat pelanggan menggunakan layanan Salon Hair Nets Kendari dan

yang terjadi sebagai tanggapan atas berbagai jenis stimulus. Gambaran hasil

kategori terhadap nilai rata-rata skor jawaban responden pada masing-masing

indikator kualitas layanan. dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5 Jawaban Responden Indikator Tangible

Jawaban Responden (skor)


Variabel Butir
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Mean Ket
Penelitian (Item)
f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)
Tangibles X1.1 23 46.00 22 44.00 4 8.00 1 2.00 0 0.00 4.34 Baik
(Bukti X1.2 19 38.00 14 28.00 17 34.00 0 0.00 0 0.00 4.04 Baik
Fisik) X1.3 8 16.00 38 76.00 4 8.00 0 0.00 0 0.00 4.08 Baik
(X1)
Rata-rata 4.15 Baik
Sumber: Data Primer (Diolah,2016)

Item X1.1 tentang; Salon Hair Nets Memiliki Fasilitas Yang Menarik,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang atau 46,00%, setuju

sebanyak 22 orang atau 44,00%, netral sebanyak 4 orang atau 8,00%, dan yang

menjawab tidak setuju sebanyal 1 orang atau 2,00%. Kenyataan ini berada pada

rata-rata 4,34 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa Salon Hair Nets

memiliki fasilitas yang dapat menarik perhatian pelanggan, sehingga pelanggan


49

merasa puas, fasilitas yang dirasakan seperti kursi yang nyaman pada saat

pelanggan sedang menggunakan jasa Salon Hair Nets.

Item X1.2 tentang; kelengkapan Fasilitas Di Salon Hair Nets, responden

menjawab sangat setuju sebanyak 19 orang atau 38,00%, setuju sebanyak 14

orang atau 28,00%, netral sebanyak 17 orang atau 34,00%. Kenyataan ini berada

pada rata-rata 4,04 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa Salon Hair

Nets memiliki fasilitas yang lengkap, dan dapat digunakan oleh pelanggan yang

datang berkunjung, dan responden ada yang menjawab netral artinya pelanggan

masih merasa kurangnya fasilitas yang dirasakan pada saat datang berkunjung,

kelengkapan alat kecantikan pada Salon Hair Nets dapat memberikan kepuasan

tersendiri pada pelanggan.

Item X1.3 tentang; Salon Hair Nets Memiliki Peralatan Yang Modern,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang atau 16,00%, setuju

sebanyak 38 orang atau 76,00%, netral sebanyak 4 orang atau 8,00%. Kenyataan

ini berada pada rata-rata 4,08 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

Salon Hair Nets memiliki peralatan yang modern dalam melakukan pelayanan

kepada pelanggan, sehingga pelanggan merasa puas atas pelayanan yang

diberikan, peralatan yang modern yang dimaksud adalah alat smoothing rambut

tanpa menggunakan listrik dapat digunakan, karena memiliki daya baterai yang

tahan lama.

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan

responden terhadap indikator tangible adalah sebesar 4,15 atau termasuk kategori

baik. Hasil studi menyatakan tangible yang dirakakan oleh pelanggan terhadap,
50

fasilitas yang menarik, fasilitas yang lengkap dan fasilitas yang modern dianggap

mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Salon Hair Nets

Tabel 4.6 Jawaban Responden Indikator Reliablity

Jawaban Responden (skor)


Variabel Butir
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Mean Ket
Penelitian (Item)
f (%) f (%) f (%) F (%) f (%)
X2.1 17 34.00 28 56.00 3 6.00 1 2.00 1 2.00 4.18 Baik
Reliability
X2.2 17 34.00 21 42.00 12 24.00 0 0.00 0 0.00 4.10 Baik
(kehandalan)
(X2) X2.3 7 14.00 36 72.00 5 10.00 1 2.00 1 2.00 3.94 Baik
Rata-rata 4.07 Baik
Sumber: Data Primer (Diolah,2016)

Item X2.1 tentang; Salon Hair Nets Memberikan Pelayanan Sesuai Janji,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang atau 34,00%, setuju

sebanyak 28 orang atau 56,00%, netral sebanyak 3 orang atau 6,00%, dan yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2,00%.

Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,18 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa Salon Hair Nets memberikan janji kepada pelanggan sesuai

dengan harapan dan keinginan pelanggan, janji yang harus ditepati pada

pelanggan seperti jika sudah menggunakan jasa salon Hair Nets lebih dari 3 kali

akan diberikan potongan harga.

Item X2.2 tentang; Salon Hair Nets Memberikan Pelayanan Yang Baik Saat

Kesan Pertama Kepada Konsumen, responden menjawab sangat setuju sebanyak

17 orang atau 34,00%, setuju sebanyak 21 orang atau 42,00%, netral sebanyak 12

orang atau 24,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,10 dengan kategori

baik. Hal ini menunjukkan bahwa Salon Hair Nets melayani pelanggan dengan

baik pada saat pelanggan datang berkunjung pertama kalinya, karena apabila
51

kesan pertama yang dirasakan oleh pelanggan baik, maka akan memberikan

kepuasan tersendiri.

Item X2.3 tentang; Salon Hair Nets Memiliki Standar Pelayanan Yang Jelas,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 7 orang atau 14,00%, setuju

sebanyak 36 orang atau 72,00%, netral sebanyak 5 orang atau 10,00%. Kenyataan

ini berada pada rata-rata 3,94 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

Salon Hair Nets memiliki standar pelayanan yang jelas dan sudah dirasakan oleh

pelanggan, sehingga pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan

responden terhadap indikator reliabilty adalah sebesar 4,07 atau termasuk kategori

baik. Hasil studi menyatakan reliabilty yang dirasakan oleh pelanggan terhadap,

pelayanan sesuai janji, pelayanan yang baik pada kesan pertama dan pelayanan

yang sesuai standar dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Salon Hair

Nets.

Tabel 4.7 Jawaban Responden Indikator Responsiveness

Jawaban Responden (skor)


Variabel Butir
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Mean Ket
Penelitian (Item)
f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)
X3.1 19 38.00 28 56.00 3 6.00 0 0.00 0 0.00 4.32 Baik
Responsiven
ess (Sikap X3.2 21 42.00 24 48.00 5 10.00 0 0.00 0 0.00 4.32 Baik
tanggap) X3.3 11 22.00 37 74.00 2 4.00 0 0.00 0 0.00 4.18 Baik
(X3) Rata-rata 4.27 Baik
Sumber: Data Primer (Diolah,2016)

Item X3.1 tentang; Salon Hair Nets Siap Dan Tanggap Untuk Menangani

Respon Permintaan Dari Para Konsumen, responden menjawab sangat setuju

sebanyak 19 orang atau 38,00%, setuju sebanyak 28 orang atau 56,00%, netral

sebanyak 3 orang atau 6,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,32 dengan
52

kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa Salon Hair Nets siap tanggap dalam

melayani pelanggan yang datang berkunjung, apapun keluhan dari pelanggan

Salon Hair Nets dapat mengatasinya dengan cepat.

Item X3.2 tentang; Salon Hair Nets Memberikan Pelayanan Yang Cepat,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 21 orang atau 42,00%, setuju

sebanyak 24 orang atau 48,00%, netral sebanyak 5 orang atau 10,00%. Kenyataan

ini berada pada rata-rata 4,32 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

Salon Hair Nets melayani pelanggan dengan cepat, pelayanan yang cepat

mendapatkan nilai yang lebih terhadap pelanggan, apabila pelayanan yang cepat

dapat menumbuhkan rasa kepuasan, pelayanan yang cepat seperti tidak membuat

pelanggan yang lain menunggu untuk perawatan kulit.

Item X3.3 tentang; Kerelaan Salon Hair Nets Untuk Membantu/Menolong,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 11 orang atau 22,00%, setuju

sebanyak 37 orang atau 74,00%, netral sebanyak 2 orang atau 4,00%. Kenyataan

ini berada pada rata-rata 4,18 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan Salon Hair Nets memiliki rasa sosial kepada pelanggan yang datang

berkunjung, apapun yang menjadi masalah dari pelanggan juga menjadi masalah

pada Salon Hair Nets.

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan

responden terhadap indikator responsiveness adalah sebesar 4,27 atau termasuk

kategori baik. Hasil studi menyatakan responsiveness yang dirasakan oleh

pelanggan terhadap, siap tanggap untuk menangani respon permintaan dari para
53

konsumen, pelayanan yang cepat dan rasa peduli dianggap mempengaruhi

kepuasan pelanggan pada Salon Hair Nets.

Tabel 4.8 Jawaban Responden Indikator Assurance

Jawaban Responden (skor)


Variabel Butir
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Mean Ket
Penelitian (Item)
f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)
X4.1 20 40.00 28 56.00 2 4.00 0 0.00 0 0.00 4.36 Baik
Assurance
(perlakuan ) X4.2 20 40.00 15 30.00 13 26.00 2 4.00 0 0.00 4.06 Baik
(X4) X4.3 20 40.00 23 46.00 6 12.00 1 2.00 0 0.00 4.24 Baik
Rata-rata 4.22 Baik
Sumber: Data Primer (Diolah,2016)

Item X4.1 tentang; Salon Hair Nets Memberi Jaminan Berupa Kepercayaan

Diri Kepada Konsumen, responden menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang

atau 40,00%, setuju sebanyak 28 orang atau 56,00%, netral sebanyak 2 orang atau

4,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,36 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa Salon Hair Nets memberikan jaminan kepada pelanggan

berupa kepercayaan akan kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan.

Item X4.2 tentang; Salon Hair Nets Membuat Konsumen Merasa Aman Saat

Menggunakan Jasa Pelayanan, responden menjawab sangat setuju sebanyak 20

orang atau 40,00%, setuju sebanyak 15 orang atau 30,00%, netral sebanyak 13

orang atau 26,00%, dan yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang atau

5,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,06 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa Salon Hair Nets memberikan pelayanan dengan baik dan

aman kepada pelanggan untuk membuat pelanggan merasa puas..

Item X4.3 tentang; Salon Hair Nets Memiliki Karyawan Yang Sopan,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang atau 40,00%, setuju

sebanyak 23 orang atau 46,00%, netral sebanyak 6 orang atau 12,00%, dan yang
54

menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 2,00%. Kenyataan ini berada pada

rata-rata 4,24 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Salon

Hair Nets memiliki rasa sopan dalam melayani pelanggan yang datang

berkunjung.

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan

responden terhadap indikator assurance adalah sebesar 4,22 atau termasuk

kategori baik. Hasil studi menyatakan assurance yang dirasakan oleh pelanggan

terhadap, jaminan kepercayaan, jaminan merasa puas dan kesopanan peduli

dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Salon Hair Nets.

Tabel 4.9 Jawaban Responden Indikator Emphaty

Jawaban Responden (skor)


Variabel Butir
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Mean Ket
Penelitian (Item)
f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)
X5.1 23 46.00 23 46.00 4 8.00 0 0.00 0 0.00 4.38 Baik
Empathy
(Pemahaman) X5.2 20 40.00 15 30.00 15 30.00 0 0.00 0 0.00 4.10 Baik
(X5) X5.3 9 18.00 38 76.00 3 6.00 0 0.00 0 0.00 4.12 Baik
Rata-rata 4.20 Baik
Sumber: Data Primer (Diolah,2016)

Item X5.1 tentang; Salon Hair Nets Memberikan Perhatian Individu Kepada

Pelanggan, responden menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang atau 46,00%,

setuju sebanyak 23 orang atau 46,00%, netral sebanyak 4 orang atau 8,00%.

Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,38 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa Salon Hair Nets memberikan pelayanan khusus kepada

pelanggan yang datang berkunjung, pelayanan yang kuhusus dimaksud adalah

melayani semua pelanggan dengan rasa hormat dengan memberikan senyuman

yang indah.
55

Item X5.2 tentang; Salon Hair Nets Memiliki Karyawan Yang Mengerti

Keinginan Dari Para Konsumennya, responden menjawab sangat setuju sebanyak

20 orang atau 40,00%, setuju sebanyak 15 orang atau 30,00%, netral sebanyak 15

orang atau 30,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,12 dengan kategori

baik. Hal ini menunjukkan bahwa Salon Hair Nets mempunyai karyawan yang

peduli kepada pelanggan, artinya karyawan Salon Hair Nets memiliki rasa ingin

membantu pada pelanggan yang mempunyai masalah.

Item X5.3 tentang; Salon Hair Nets Melayani Pelanggan Dengan Tidak

Membedakan Status Sosial, responden menjawab sangat setuju sebanyak 9 orang

atau 18,00%, setuju sebanyak 38 orang atau 76,00%, netral sebanyak 3 orang atau

6,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,12 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa Salon Hair Nets dalam melayani pelanggan tidak membeda-

bedakan, artinya Salon Hair Nets dalam melayani semua disamakan agar

memperoleh kepuasan.

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan

responden terhadap indikator emphaty adalah sebesar 4,20 atau termasuk kategori

baik. Hasil studi menyatakan emphaty yang dirasakan oleh pelanggan terhadap,

perhatian khusus, pengertian dan tidak membedakan status sosial dianggap

mempengaruhi kepuasan pelanggan pada Salon Hair Nets.

4.4.2 Kepuasan Pelanggan

Variabel kepuasan pelanngan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan 5 item pernyataan. Kepuasan pelanggan dalam penelitian ini adalah

apa yang dirasakan pelanggan dari peristiwa-peristiwa pribadi pada saat


56

pelanggan menggunakan layanan Salon Hair Nets Kendari dan yang terjadi

sebagai tanggapan atas berbagai jenis stimulus. Gambaran hasil kategori terhadap

nilai rata-rata skor jawaban responden pada masing-masing pernyataan kepuasan

pelanggan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.10 Jawaban Responden Variabel Kepuasan Pelanggan

Jawaban Responden (skor)


Variabel Butir
SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Mean Ket
Penelitian (Item)
f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)
Y.1 23 46.00 23 46.00 4 8.00 0 0.00 0 0.00 4.38 Baik
Y.2 20 40.00 15 30.00 15 30.00 0 0.00 0 0.00 4.10 Baik
Y.3 6 12.00 40 80.00 4 8.00 0 0.00 0 0.00 4.04 Baik
Kepuasan
Y.4 8 16.00 35 70.00 6 12.00 1 2.00 0 0.00 4.00 Baik
Y.5 14 28.00 25 50.00 9 18.00 1 2.00 1 2.00 4.00 Baik
4.10 Baik
Sumber: Data Primer (Diolah,2016)

Item Y1 tentang; anda puas dengan Mutu Produk atau Jasa di salon hair

nets, responden menjawab sangat setuju sebanyak 23 orang atau 46,00%, setuju

sebanyak 23 orang atau 46,00%, netral sebanyak 4 orang atau 8,00%. Kenyataan

ini berada pada rata-rata 4,38 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

pelanggan merasa puas dengan mutu produk yang telah dirasakan pada saat

datang berkunjung.

Item Y2 tentang; anda puas dengan Mutu Pelayanan di salon hair nets,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang atau 40,00%, setuju

sebanyak 15 orang atau 30,00%, netral sebanyak 15 orang atau 30,00%.

Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,10 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa pelanggan merasa puas dengan pelayanan yang telah

diberikan.
57

Item Y3 tentang; anda Puas Dengan Harga Di Salon Hair Nets, responden

menjawab sangat setuju sebanyak 6 orang atau 12,00%, setuju sebanyak 40 orang

atau 80,00%, netral sebanyak 4 orang atau 8,00%. Kenyataan ini berada pada rata-

rata 4,04 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan merasa

puas dengan harga yang telah diberikan oleh Salon Hair Nets.

Item Y4 tentang; anda Puas Dengan Waktu Pelayanan, responden

menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang atau 16,00%, setuju sebanyak 35 orang

atau 70,00%, netral sebanyak 6 orang atau 12,00%,dan responden menjawan tidak

setuju sebanyak 1 orang atau 2,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,00

dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan merasa puas

dengan waktu pelayanan yang telah diberikan oleh Salon Hair Nets.

Item Y5 tentang; anda Puas Dengan Keamanan Di Salon Hair Nets,

responden menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang atau 28,00%, setuju

sebanyak 25 orang atau 50,00%, netral sebanyak 9 orang atau 18,00%,dan

responden menjawan tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang atau

2,00%. Kenyataan ini berada pada rata-rata 4,00 dengan kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa merasa puas dengan keamanan yang telah diberikan oleh

Salon Hair Nets.

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor tanggapan

responden terhadap indikator kepuasan pelanggan adalah sebesar 4,10 atau

termasuk kategori baik. Kepuasan pelanggan dapat dirasakan apabila pelanggan

sudah merasakan mutu produk dan mutu pelayanan pada saat datang berkunjung

di Salon Hair Nets .


58

4.5. Hasil Analisis Regresi

Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa untuk dapat

menjawab hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. yaitu pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat baik dilakukan dengan analisis regresi linear

sederhana. Ringkasan hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana

Variabel Bebas Koefisien Regresi t Hitung t Signifikan

Kualitas
0,812 9,640 0,000
pelayanan (X)

R Square = 0,659 N = 50
R = 0,812  = 0.05
Standar error = 1,406
Sumber: Data primer (diolah,2016)

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana pada Tabel 4.11 maka

diperoleh hasil persamaan regresi untuk variabel kulitas pelayanan terhadap

kepuasan pelanggan sebagai berikut:

Y = βx + e

Y = 0,812X + 1,406

Interpretasi dari regresi diatas adalah sebagai berikut :

Dimana :

Y = Kepuasan pelanggan
X = Kulaitas Pelayanan
e = Stndar Error

Berdasarkan hasil-hasil perhitungan seperti pada tabel 4.11 tersebut maka

dapat dikemukakan penjelasan sebagai berikut :


59

1. Besarnya nilai R2 (RSquare) adalah 0,659 yang berarti bahwa variasi

kepuasan pelanggan 65,9% yang ditentukan oleh variabel kualitas pelayanan

yang meliputi tangible (X1), realibilty (X2), responsiveness (X3). assurance

(X4), dan emphaty (X5) sehingga pengaruh variabel lain yang tidak dijelaskan

dalam model sebesar 34,1%.

2. Nilai R (angka koefisien korelasi) sebesar 0,812 menunjukkan bahwa

keeratan hubungan langsung antara variabel kualitas pelayanan yang meliputi

tangible (X1), realibilty (X2), responsiveness (X3), assurance (X4), dan

emphaty (X5) terhadap kepuasan pelanggan adalah sebebsar 81,82%.

3. Standar Error Estimate (SEE) sebesar 1,406 menunjukkan angka yang relatif

kecil yang berarti bahwa model regresi yang digunakan semakin akurat untuk

memprediksi kepuasan pelanggan.

4.6 Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana seperti pada tabel 4.11

maka diperoleh hasil statistik sebagai berikut: Signifikansi variabel kualitas

pelayanan terhadap kepuasan pelanggan diperoleh nilai tsig = 0,000 yang berarti

lebih kecil dari nilai  = 0.05 (tsig < 0.005). Karena itu dapat disimpulkan bahwa

variabel kualitas pelayanan berpengaruh nyata terhadap kepuasan pelanggan

4.7. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis seperti pada tabel 4.11 sebelumnya menunjukkan bahwa

variabel kualitas pelayanan yang meliputi; tangibles reliability, responsivnees,

assurance, emphaty berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.


60

Artinya, kepuasan pelanggan selama ini sangat dipengaruhi oleh kualitas

pelayanan itu sendiri. Dengan kata lain, kualitas layanan yang meliputi tangibles

reliability, responsivnees, assurance, emphaty memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan pelanggan.

Hasil penelitian ini daoat diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh

Bambang dan Wahyu (2008) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan. Hasil penelitian

ini juga diperkuat dengan teori yang dinyatakan oleh Sugiarto (2002), suatu

kualitas disebut baik apabila penyedia jasa memberikan pelayanan yang melebihi

harapan pelanggan. Kualitas tersebut dinilai baik apabila penyedia jasa

memberikan pelayanan setara harapan pelanggan. Jika pelanggan mendapatkan

pelayanan lebih rendah dari harapannya maka kualitas jasa tersebut di nilai jelek.

Pencapaian kepuasan pelanggan memerlukan keseimbangan antara kebutuhan dan

keinginan dan apa yang diberikan.

Semakin baiknya bukti kualitas layanan yang ditawarkan akan semakin

tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan. Hal ini sangat logis, karena bila layanan

yang ditawarkan berkualitas secara langsung akan menarik pelanggan untuk

menggunakan layanan yang ditawarkan oleh Salon Hair Nets. Pada konteks inilah

sangat dibutuhkan kemampuan dari manajemen untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dari berbagai aspek yang berkaitan dengan perkembangan fasilitas yang

diberikan. Dengan kata lain, pimpinan tidak dapat berharap banyak terhadap

efektifitas hasil pelaksanaan tugas/pekerjaan karyawan apabila karyawan tidak

memahami secara jelas tentang apa dan bagaimana ia menjalankan/melaksanakan


61

tugas/pekerjaannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan

oleh Berry,et al (2002) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan yaitu bukti fisik. Dimana bukti fisik

tersebut mampu membentuk sikap kepuasan.

Semakin baiknya pelayanan yang diberikan kepada pelanggan akan semakin

tinggi pula tingkat kepuasan pelanggan. Hal ini dikarenakan bila pelayanan yang

prima oleh Salon Hair Nets dan memuaskan pelanggan dalam menggunakan

layanan Salon Hair Nets. Pada konteks inilah sangat dibutuhkan kemampuan dari

Salon Hair Nets Kendari untuk memberikan pelayanan yang prima dan akurat

dalam membentuk keandalan. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Assael (1998) yang menyatakan bahwa pelanggan yang puas

dapat mendorong adanya pemakaian ulang atau menggunakan layanan perusahaan

itu kembali dan melakukan publisitas.

Sikap tanggap memiliki makna yang penting bagi kepuasan pelanggan. Hal

ini dapat di sebabkan oleh keinginan dari Salon Hair Nets Kendari dalam

memberikan pelayanan dengan tanggap berimplikasi secara langsung terhadap

keinginan pelanggan untuk tetap menggunakan layanan Salon Hair Nets Kendari.

Sikap dan perilaku Salon Hair Nets dalam merespon keluhan pelanggan mudah

terbaca, jika respon Salon Hair Nets menunjukan respon positif maka pelanggan

akan merasa senang. Kepuasan pelanggan saat berinteraksi dengan Salon Hair

Nets berpengaruh pada persepsi tentang kualitas pelayanan dan berpengaruh

terhadap kepuasan pelanggan.


62

Jaminan sesuai dengan keinginan pelanggan menjadi salah satu faktor

penentu kepuasan. Karena itu, dapat dikatakan pula bahwa pengetahuan,

kemampuan, kesopanan dan sifat yang dipercaya yang dimiliki oleh Salon Hair

Nets menjadi salah satu faktor penting yang diinginkan pelanggan setiap kali

menggunakan layanan Salon Hair Nets. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

pendapat Parasuraman (1994), serta hasil penelitian Cronin (2000) yang

menyimpulkan bahwa variabel assurance yang termasuk kedalam dimensi service

quality mempunyai hubungan dan pengaruh yang signifikan dengan variabel

kepuasan.

Keterlibatan pelanggan dalam menilai kualitas pelayanan pada jalannya

operasional layanan tidak lepas dari proses layanan itu sendiri yang didasari

karakteristik layanan yang inseparability, di mana proses produksi dan konsumsi

layanan terjadi secara bersamaan yang tentu saja proses layanan tersebut pada

umumnya berbeda dengan proses untuk manufaktur (Johns, 1999 : 962).

Pentingnya untuk bagaimana memahami proses penciptaan dan penyampaian

pelayanan, lebih disebabkan karena pelanggan seringkali mempresepsikan

kualitas lpeayanan dari kemudahan, kecepatan, fleksibilitas, proses ketidakpuasan,

perasaan frustasi dan ketidakpercayaan akan muncul dalam diri pelanggan.

Melihat hal tersebut Salon Hair Nets harus membuat peranan serta kebijakan yang

cukup strategis dalam membentuk kepuasan melalui komunikasi yang baik,

perhatian dan pemahaman terhadap kebutuhan pelanggan.

Karakteristik pelayanan yang tidak berwujud berdampak pada sulitnya

mengukur kualitas pelayanan itu sendiri. Hal tersebut juga membawa pengaruh
63

terhadap presepsi dan pemahaman pelanggan akan layanan itu sendiri. Keragu-

raguan seringkali muncul pada pelanggan ketika mereka hendak memutuskan

untuk menkonsumsi layanan, keragu-raguan pelanggan akan layanan itu sendiri

yang tidak berwujud dapat diwujudkan atau ditampilkan dengan bukti fisik. Untuk

itu dalam hal memberikan kepuasan pada pelanggan Salon Hair Nets dapat

memberikan petunjuk mengenai kualitas pelayanan, pelayanan yang prima,

pengetahuan karyawan dan komunikasi yang baik guna membantu pelanggan agar

tertarik dalam menggunakan layanan yang ditawarkan perusahaan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin baik pemahaman pada

kualitas pelayanan maka tujuan kepuasan pelanggan akan semakin efektif. hal

tersebut disebabkan karena konsep pemahaman pada kualitas tersebut disesuaikan

dengan kemauan pelanggan, dengan adanya pemahaman pada pelanggan dan

mengetahui apa yang sedang dihadapi permasalahan oleh pelanggan maka

pelanggan akan merasa senang dengan layanan Salon Hair Nets Kendari.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat

diajukan kesimpulan sebagai berikut : Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan pada Salon Hair Nets

Kendari, artinya semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan oleh Salon Hair

Nets Kendari maka akan memberikan kepuasan pelanggan yang datang

berkujung. Kulaitas pelayanan disini dapat diliihat dari:

1. Bukti Fisik (tangible), memberikan penampilan fisik atau bukti fisik yang

nyata atau yang dapat digunakan untuk kebutuhan pelanggan.

2. Apabila kehandalan (realibility) diberikan kepada pelanggan baik akan

memberikan kepuasan kepada pelanggan.

3. Apabila sikap tanggap (responsiveness) yang diberikan kepada pelanggan

baik maka akan memberikan kepuasan kepada pelanggan.

4. Jaminan (Assurance), memberikan jaminan pada pelanggan dengan tidak

hanya melalui janji tetapi dengan jaminan yang benar-benar pelanggan

dapat merasakannya.

5. Pemahaman (emphaty), selalu memberikan solusi dan pemecahan dari

keluhan atau masalah yang dihadapi oleh pelanggan.

64
65

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran atau

rekomendasi sebagai berikut :

1. Perlunya pemimpin Salon Hair Nets Kendari untuk secara terus menerus

mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang telah

diberikan kepada pelanggan guna memberikan kepuasan.

2. Meningkatkan kualitas layanan agar pelanggan dapat merasa puas

dengan pelayanan yang di berikan oleh Salon Hair Nets Kendari

3. Untuk memperoleh penjelasan yang lebih komprehensif tentang

pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan, maka dalam penelitian

berikutnya disarankan agar dapat mengembangkan dimensi variabel yang

lain.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang diharapkan lebih

memperluas lagi dari penelitian sebelumnya baik variabel maupun objek

yang diteliti.
DAFTAR PUSTAKA

Angipora, M.P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Analisis Perencanaan, Implementasi dan pengendalian (Edisi pertama). Jakarta:


Salemba Empat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa DiIndonesia (Buku
Jakarta: Salemba Empat.
Agusyana, Yus. 2011. Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS. Jakarta,
PT.Elex Media Computindo.

Fandy Tjiptono. 1997. Strategi Pemasaran (Edisi II). Yogyakarta: Penerbit Andi
2004. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia.

Ferdinand, Agusty. 2006. Metodologi Penelitian Management, CV.Indoprint.


Semarang

Ghozali Imam. 2001. Analisis MultivariateDengan SPSS. Semarang. BP-Undip


2006. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan SPSS.Edisi I Semarang.
BP-Undip.

Irawan, H. 2007. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. PT. Elex Media Komputindo,


Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta
Rambat Lupiyoadi. 2004. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Pratek.
Jakarta: PT salemba Empat.
Lovelock, Christopher and Jochen Wirtz. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa
(Terjemahan). PT. Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 1). PT.
Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). PT. INDEKS


Kelompok Media, Jakarta.
Kotler, Philip dan A.B Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran Jasa Di Indonesia,

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran (Edisi Milenium). Jakarta:


PT.Prenhalindo.

Nanang Tasunar. 2006. ”Kualitas Layanan Sebagai Strategi Menciptakan


Kepuasan pada

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Morodemak”. Jurnal Sains Pemasaran


Indonesia, Vol. V, No. 1 Mei 2006, h. 41-62

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Ghalia Indonesia,
Jakarta.

Wisnalmawati. 2005. Pengaruh Persepsi Dimensi Kualitas Layanan Terhadap Niat


pembelian Ulang. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, No. 3 Jilid 10 2005, h.
153-165

Yamit, Y. 2004. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Ekonisia, Yogyakarta.


Lampiran 1. Angket Penelitian

PENGANTAR ANGKET

Perihal : Permohonan pengisian angket


Lamp. : Satu berkas
Judul Skripsi : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN PADA SALON HAIR NETS

Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr.
Di
Tempat,

Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan Skripsi di Fakultas Ekonomi Universitas Halu Oleo
Kendari. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Halu Oleo Kendari yang sedang
saya tempuh. Maka saya memohon kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi angket
yang telah disediakan.
Angket ini bukan merupakan tes psikologi dari atasan atau dari manapun,
maka dari itu Bapak/Ibu/Sdr/i tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan
jawaban yang sejujurnya. Artinya semua jawaban yang diberikan oleh
Bapak/Ibu/Sdr/i adalah benar, dan jawaban yang diminta adalah sesuai dengan
kondisi yang dirasakan Bapak/Ibu/Sdr/i selama ini.
Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak ternilai
harganya bagi penelitian ini, atas perhatian dan bantuannya, saya mengucapkan
terima kasih.

Kendari, ........................ 2016


Hormat saya,

SAFIRA FARIZAH
NASBIR
ANGKET PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN


PELANGGAN PADA SALON HAIR NETS

I. Petunjuk Pengisian
Kepada Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada

dengan jujur dan sebenarnya

II. Karakteristik Responden


a. Umur : ……………… tahun
b. Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*)
c. Pendidikan terakhir : .................................

III. Variabel bebas (X)


No Pertanyaan Alternatf Jawaban
Nyata/tangibles(X1) SS S N TS STS
Salon Hair Nets Memiliki Fasilitas Yang
1
Menarik
2 Kelengkapan Fasilitas Di Salon Hair Nets
Salon Hair Nets Memiliki Peralatan Yang
3
Modern
Keterandalan/Reliability (X2) SS S N TS STS
Salon Hair Nets Memberikan Pelayanan
4
Sesuai Janji
Salon Hair Nets Memberikan Pelayanan Yang
5
Baik Saat Kesan Pertama Kepada Konsumen
Salon Hair Nets Memiliki Standar Pelayanan
6
Yang Jelas
Kesigapan/Responsiveness (X3) SS S N TS STS
Salon Hair Nets Siap Dan Tanggap Untuk
7 Menangani Respon Permintaan Dari Para
Konsumen
Salon Hair Nets Memberikan Pelayanan Yang
8
Cepat
Kerelaan Salon Hair Nets Untuk Membantu /
9
Menolong
Assurance/Jaminan SS S N TS STS
Salon Hair Nets Memberi Jaminan Berupa
10
Kepercayaan Diri Kepada Konsumen
Salon Hair Nets Membuat Konsumen Merasa
11
Aman Saat Menggunakan Jasa Pelayanan
Salon Hair Nets Memiliki Karyawan Yang
12
Sopan
Emphty/Empati SS S N TS STS
Salon Hair Nets Memberikan Perhatian
13
Individu Kepada Pelanggan
Salon Hair Nets Memiliki Karyawan Yang
14
Mengerti Keinginan Dari Para Konsumennya
Salon Hair Nets Melayani Pelanggan Dengan
15
Tidak Membedakan Status Social

IV. Variabel Terikat (Y)


No Pernyataan Alternatf Jawaban
Kepuasan Pelanggan (Y) SS S N TS STS
1 Anda puas dengan Mutu Produk atau Jasa di salon
hair nets
2 Anda puas dengan Mutu Pelayanan di salon hair
nets
3 Anda Puas Dengan Harga Di Salon Hair Nets
4 Anda Puas Dengan Waktu Pelayanan
5 Anda Puas Dengan Keamanan Di Salon Hair Nets
Hasil Output Validitas
Hasil Output Reliabilitas
Hasil Output Regresi
Tangible Reliablity Responsiveness Assurance Emphaty Kepuasan Pelanggan
No
X1.1 X1.2 X1.3 X1 x2.1 X2.2 X2.3 X2 X3.1 X3.2 X3.3 X3 X4.1 X4.2 X4.3 X4 X5.1 X5.2 X5.3 X5 X Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y
1 2 4 5 11 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12 61 4 4 4 4 4 20
2 4 3 4 11 4 3 4 11 4 4 4 12 4 3 4 11 4 3 4 11 56 4 3 4 4 4 19
3 4 4 4 12 4 4 4 12 4 5 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 61 4 4 4 4 4 20
4 5 3 4 12 5 3 3 11 5 4 4 13 5 3 4 12 5 3 4 12 60 5 3 4 4 4 20
5 4 3 4 11 4 3 4 11 4 5 4 13 4 5 4 13 4 3 4 11 59 4 3 4 3 3 17
6 5 4 4 13 5 4 4 13 5 4 4 13 5 4 4 13 5 4 4 13 65 5 4 4 4 4 21
7 4 3 4 11 3 3 4 10 4 5 4 13 4 3 4 11 4 3 4 11 56 4 3 4 4 3 18
8 4 5 4 13 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 4 13 4 5 4 13 64 4 5 4 4 5 22
9 5 5 4 14 5 5 4 14 5 4 4 13 5 5 4 14 5 5 4 14 69 5 5 4 4 4 22
10 4 3 3 10 4 3 2 9 4 4 4 12 4 3 3 10 4 3 3 10 51 4 3 3 4 3 17
11 5 5 4 14 5 5 4 14 5 4 5 14 4 4 4 12 5 5 4 14 68 5 5 4 5 4 23
12 5 5 5 15 4 4 5 13 5 5 4 14 4 4 4 12 5 5 5 15 69 5 5 5 4 5 24
13 3 3 3 9 3 4 4 11 4 4 4 12 3 3 3 9 3 3 3 9 50 3 3 3 4 5 18
14 4 4 4 12 1 4 5 10 4 4 4 12 4 3 4 11 4 4 4 12 57 4 4 4 4 4 20
15 3 4 4 11 2 4 1 7 3 4 4 11 4 4 4 12 3 4 4 11 52 3 4 4 4 4 19
16 5 5 4 14 4 4 4 12 3 4 4 11 5 4 4 13 5 5 4 14 64 5 5 4 5 5 24
17 5 4 4 13 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 4 14 5 4 4 13 68 5 4 4 4 4 21
18 5 5 4 14 4 4 4 12 5 4 4 13 5 5 5 15 5 5 4 14 68 5 5 4 4 5 23
19 5 5 5 15 4 3 4 11 4 5 4 13 5 5 4 14 5 5 5 15 68 5 5 4 5 5 24
20 5 4 4 13 5 4 4 13 4 4 4 12 4 4 4 12 5 4 4 13 63 5 4 4 3 4 20
21 5 5 4 14 5 5 4 14 5 4 3 12 5 5 5 15 5 5 4 14 69 5 5 4 5 5 24
22 5 5 5 15 4 5 4 13 3 3 4 10 5 5 5 15 5 5 5 15 68 5 5 4 4 5 23
23 3 3 4 10 5 5 4 14 4 4 4 12 3 5 5 13 3 3 4 10 59 3 4 4 3 4 18
24 4 5 4 13 4 5 5 14 4 4 4 12 4 5 5 14 4 5 4 13 66 4 5 4 4 5 22
25 3 4 3 10 4 5 4 13 4 3 4 11 4 5 5 14 3 4 3 10 58 3 4 3 3 3 16
26 5 5 5 15 4 4 4 12 4 4 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15 69 5 5 5 5 5 25
27 5 5 5 15 3 3 4 10 5 3 4 12 5 5 5 15 5 5 5 15 67 5 5 5 5 5 25
28 5 5 5 15 5 5 4 14 5 4 5 14 5 3 5 13 5 5 5 15 71 5 5 5 5 4 24
29 4 4 4 12 5 5 4 14 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 4 12 65 4 4 4 4 4 20
30 4 3 4 11 4 3 5 12 4 5 4 13 4 3 5 12 4 3 4 11 59 4 3 4 4 4 19
31 4 4 4 12 4 4 5 13 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12 63 4 4 4 4 4 20
32 5 3 4 12 5 4 5 14 5 5 5 15 5 3 4 12 5 3 4 12 65 5 3 4 4 4 20
33 4 3 4 11 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12 4 3 4 11 60 4 3 4 3 3 17
34 5 4 4 13 4 4 4 12 5 5 5 15 5 4 3 12 5 4 4 13 65 5 4 4 4 4 21
35 4 3 4 11 4 4 4 12 4 5 5 14 4 3 5 12 4 3 4 11 60 4 3 4 4 3 18
36 4 5 4 13 4 4 4 12 5 5 5 15 4 5 5 14 4 5 4 13 67 4 5 4 4 5 22
37 5 5 4 14 5 4 4 13 5 5 5 15 5 5 5 15 5 5 4 14 71 5 5 4 4 4 22
38 4 3 4 11 4 4 3 11 5 5 5 15 4 4 3 11 4 4 4 12 60 4 3 4 4 3 18
39 5 5 4 14 4 4 3 11 5 4 4 13 5 3 4 12 5 5 4 14 64 5 5 4 5 3 22
40 5 5 5 15 5 4 3 12 4 4 4 12 5 5 3 13 5 5 5 15 67 5 5 5 4 4 23
41 4 4 4 12 4 5 4 13 4 5 4 13 4 4 5 13 4 4 4 12 63 4 4 4 4 4 20
42 4 3 4 11 4 5 4 13 4 5 4 13 4 5 4 13 4 3 4 11 61 4 3 4 4 4 19
43 4 4 4 12 5 5 5 15 4 5 5 14 4 4 5 13 4 4 4 12 66 4 4 4 4 4 20
44 5 3 4 12 5 3 4 12 5 4 4 13 5 3 4 12 5 5 4 14 63 5 3 4 4 3 19
45 4 3 4 11 4 3 4 11 4 4 3 11 4 3 5 12 4 3 5 12 57 4 3 5 3 2 17
46 5 4 4 13 5 4 4 13 5 3 4 12 5 2 5 12 5 4 4 13 63 5 4 4 4 4 21
47 4 3 4 11 4 3 3 10 4 5 4 13 4 5 4 13 4 3 4 11 58 4 5 4 4 1 18
48 4 5 4 13 4 5 4 13 4 4 4 12 4 5 2 11 4 5 4 13 62 4 5 4 4 5 22
49 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 4 14 5 5 4 14 70 5 5 4 4 4 22
50 4 3 3 10 4 3 4 11 4 3 4 11 4 2 3 9 4 3 5 12 53 4 3 3 2 5 17

Anda mungkin juga menyukai