OLEH:
FATWAN SYAWAL
B1B1 13 026
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
i
PENGARUH PELATIHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP
PRESTASI KERJA KARIYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) AREA
KENDARI
SKRIPSI
OLEH :
FATWAN SYAWAL
B1B1 13 026
JURUSAN MANAJEMEN
KENDARI
2017
ii
ABSTRAK
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah ntuk mengetahui
pengaruh pelatihan dan ntuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi
kerja karyawan Pada PT. PLN (Persero) Area Kendari.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan pada PT. PLN
(Persero) Area Kendari dengan jumlah 154 orang Karyawan. Untuk menentukan
besaran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan mengkategorikan semua
Karyawan yang pernah mengikuti pelatihan. Penentuan sampel dalam penelitian
ini adalah seluruh Karyawan yang pernah mengikuti pelatihan masing – masing
rayon. Jumlah responden dalam penelitian ini sejumlah 41 orang yang terdiri dari
24 orang Karyawan yang berasal dari rayon Wua – Wua dan 17 orang Karyawan
yang berasal dari rayon Benua – Benua, yang mana semua Karyawan tersebut
telah mengikuti pelathan.
Hasil penelitian ini adalah secara simultan pelatihan dan disiplin kerja
berpengaruh positifdan signifikan terhadap prestasi kerja Karyawan pada PT PLN
(Persero) area Kendari. Secara parsial pelatihan berpengaruh positifdan signifikan
terhadap prestasi kerja Karyawan pada PT PLN (Persero) area Kendari. Secara
parsial disiplin kerja berpengaruh positifdan signifikan terhadap prestasi kerja
Karyawan pada PT PLN (Persero) area Kendari.
vi
ABSTRACT
The purpose of this research is to know about Training and Employee Discipline
Effect to Employee Achievement at PT. PLN (Persero) Kendari
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam atas limpahan rahmat serta
penulis yang memiliki keterbatasan dapat menyelesaikan skripsi ini, juga salawat
dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Dr. Hayat Yusuf, SE., M.Si. selaku pembimbing I dan bapak Laode Asfahyadin
Arifin dan Ibunda tercinta Sutimah dan atas segala pengorbanan, kasih sayang,
doa restu serta dukungan moril maupun materil kepada penulis dalam
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu kepada yang telah membantu
1. Bapak Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si,. M.Sc selaku Rektor
2. Ibu Dr. Hj. Rostin SE., MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Halu Oleo.
viii
3. Ibu Dr. SriWiyati Maharani, SE., M,Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
selaku penguji III yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam
7. Ucapan terima kasih buat kakak saya, Fahrida, s.Farm dan Fachrur
Ramadhan, S.PSI dan adik saya Fahriyana terima kasih atas doa dan
Arif, Laode Yazid Karimullah, Ardiansyah Burhan dan yang tidak sempat
ix
10. Untuk teman-teman KKN saya, yang telah memberikan semangat dan
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu.
Akhirnya kepada Allah SWT jugalah penulis berserah diri dan memohon
semoga budi baik yang telah diberikan mendapat pahala disisinya dan semoga
FATWAN SYAWAL
x
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ................................................................. 6
1.4.2 Manfaat Praktis .................................................................. 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 7
xi
2.3 Disiplin Kerja ............................................................................. 25
2.3.1 Pengertian Disiplin Kerja ............................................. 25
2.3.2 Metode pendekatan Disiplin ......................................... 26
2.3.3 Tujuan DisiplinKerja ..................................................... 28
2.3.4. Indikator Disiplin Kerja .................................................. 34
2.4. Prestasi Kerja .......................................................................... 34
2.4.1. Pengertian Prestasi Kerja ............................................. 35
2.4.2. Indikator Prestasi Kerja …………………………........ 37
2.5. Pengaruh Antara Variabel ........................................................ 38
2.5.1. Pengaruh Antara Pelatihan dan Disiplin Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan ................................. 38
2.5.2. Pengaruh Antara Pelatihan Dan Prestasi Kerja ................ 40
2.5.3.Pengaruh Antara Disiplin Kerja Dan
Prestasi Kerja Pegawai ..................................................... 41
2.6.Kerangka Konsepual .............................................................. … 42
2.7. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 45
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 55
4.1.1 Visi dan Misi ................................................................. 57
4.1.1 Tugas Pokok .................................................................. 57
4.2 Karakteristik Responden ........................................................... 59
4.3 Deskripsi Variabel Penelitian ..................................................... 62
4.4 Uji Asumsi ............................................................................... 69
4.4 Uji Validitas dan Reabilitas ....................................................... 68
4.4.1. Uji Normalitas ............................................................... 69
4.4.2. Uji Moltikolineritas ....................................................... 70
4.5 Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 73
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 76
4.6.1. Pengaruh Pelatihan Terhadap
Prestasi Kerja Kariyawan ................................................ 76
4.6.2. Pengaruh Disiplin kerja Terhadap Prestasi
Kerja karyawan ................................................................. 79
4.7 Keterbatasan Penelitian .................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Data Jumlah Pegawai PT PLN (Persero) Area Kendari ............... 49
Pendidikan ..................................................................................... 61
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
BAB I
PENDAHULUAN
sumber daya lainnya, sumber daya manusia dalam suatu organisasi akan berperan
secara efektif bila digerakkan dan dikendalikan oleh para tenaga kerja yang
tepat akan sangat membantu dalam upaya meningkatkan efesiensi dan efektifitas.
dimana dalam hal ini perusahaan dituntut memiliki sumber daya manusia yang
yang cepat dan tepat. Berbagai upaya yang dapat ditempuh oleh perusahaan
1
2
salah satu fungsi operatif dari manajemen sumber daya manusia, yang digunakan
sebagai alat ukur untuk mengetahui prestasi dan kemampuan karyawan dalam
kerja yang hendak dicapai oleh seorang karyawan selama kurun waktu bekerja.
penilaian prestasi kerja yang baik, ada dua faktor yang terkait erat yakni faktor
manajemen dan faktor penilaiannya. Jika penilaiannya baik dilihat dari segi
dan objektifitasnya, maka karyawan akan merasa puas terhadap hasil penilaian
melayani pelanggan dengan baik. Pelayanan yang baik akan berdampak pada
dapat selalu memberikan pelayanan yang terbaik. Pelayanan yang terbaik dan
berkualitas ini tidak akan terlaksana tanpa di dukung dengan adanya sumber daya
yang efektif.
sistem pendidikan dan pelatihan karyawan. Fenomena saat ini yang terjadi bahwa
waktu, akan tetapi di sisi lain pelatihan tersebut membuat karyawan semakin
dengan baik maka akan mendapatkan akreditasi atau citra yang baik di dalam
seperti halnya masalah kurikulum, program, dan materi pelajaran baik pelatihan
akan berpengaruh terhadap minat belajar peserta pelatihan tersebut. Setiap orang
sumber daya manusia yang lulus dari pelatihan dapat lebih baik dari sebelumnya.
Metode tersebut dapat membantu dalam upaya peningkatan kualitas dari individu.
Selain pelatihan, maka hal penting yang harus diperhatikan adalah disiplin
organisasi atau perusahaan dalam bekerja, dengan maksud agar tenaga kerja
melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar, termasuk penahanan diri
dimaksimalkan, misalnya dari segi kualitas kerja, tanggung jawab serta disiplin
Jika seorang karyawan tidak memiliki yang namanya disiplin kerja maka
hal tersebut nantinya dapat berdampak kurang baik bagi perusahaan seperti
Oleh karena itu agar dapat memberikan kepuasan pelayanan kepada pelanggan
untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Pelatihan Dan
Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. PLN (Persero)
Area Kendari”.
sebagai berikut :
serta disiplin kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan, baik secara
dalam penyusunan perencanaan sumber daya manusia pada PT. PLN (Persero)
Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi pihak manajemen PT.
karyawan pada PT. PLN (Persero) Area Kendari. Variabel pelatihan dalam
kemampuan dan sikap dalam bekerja dan Tenaga pelatih yang berkualitas
Taat terhadap aturan waktu adalah dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan
jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di dalam
tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain. Dan taat terhadap
peraturan lainnya diperusahaan adalah aturan tentang apa yang boleh dan apa
yang tidak boleh dilakukan oleh para karyawan dalam perusahaan. Prestasi Kerja
Tanggung jawab.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
karyawan pada PT. Axa Financial Indonesia Cabang Kendari baik secara
Sumatera Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai
dengan variabel bebas, yaitu pelatihan dan kepribadian dan variabel terikat
8
9
Sumatera Utara.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rio Wahyu (2015) dengan judul “Pengaruh
Dan Olahraga Kabupaten Bintan”. Hasil dari penelitian ini adalah Disiplin
Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata tanggapan atas pelaksanaan
atau 56,82%, Disiplin terhadap waktu 23 orang atau 52,27%, Tujuan dan
pada kategori baik, yaitu : Tanggung jawab pribadi 32 orang atau 72,73%,
4. Penelitian yang dilakukan oleh Franklin Dang Kum, (2014) dengan judul
hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai pada
Eskon Konsultasi.
disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan pada hotel
p=0,000).
Prestasi Kerja.
2.2. Pelatihan
yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-masing. Diklat
12
menjadi PNS Terlebih dahulu harus mengikuti pendidikan pelatihan Pra Jabatan
No.5 Tahun 1996 tentang Pendidikan Pra Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Diklat
budya organisasi , agar mampu melaksanakan tugas dan perannya sebagai pelayan
masyarakat.
kobutuhan kompetensi untuk suatu jbatan . setiap jenis dan jenjang Dikalat
mata pelajaran , mata diklat , dan ringkasan materi dari setiap mata Diklat yang
Khusus (TIK), pokok bahasan, waktu (sesi dan jam pelajaran ), dan metode.
13
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Praktik/latihan
4. Studi banding
5. Studi kasus
6. Simulasi
7. Bermain peran
seimbang pada setiap proses diklat. Pendidikan apapun bentuk dan tingkatannya
pada akhirnya menuju kepada suatu perubahan perilaku baik individu, kelompok
terjadi diperlukan suatu mekanisme. Alat ukur sering disebut tes, evaluasi, serta
beda.
cara. Untuk memperoleh informasi ini orang melakukan tes. sedangkan evalusai
pertimbangn pribadi.
penelitian atau evaluasi terhadap program diklat yang telah dilaksanakan adalah
penting untuk mengukur seberapa jauh program diklat tersebut dapat memberikan
dampak positif bagi perkembangan dan kemajuan bagi pegawai secra khusus
baik secra mandiri maupun secara organisasi oleh instansinya atau pihak luar
instansinya. Kegiatan pengetahuan sumber daya manusia secra mandiri antara lain
adalah :
a. Lolakarya/workshop
b. Seminar
15
d. Symposium
e. Pameran (ekspose)
f. Studi banding
g. Wisata karya
kerjanya.
Perguruan Tinggi yang dapat dipilih adalah Diploma, Sarjan, Magister, Spesialis
Pentingnya promosi bagi pegawai adalah sebagai salah satu reward dan
atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula baik dari segi tanggung jawab ,
Pegawai pada tingkat keduduukan yang lebih tinggi baik dalam arti
Sipil dalm suatu susunan organisasi Negara. Jabatan dam lingkungan Pegawai
setiap pegawai dimanapun ia berada, oleh karena dengan pelatihan itu pegawai
bangga.
tinggi nilai dan derajatnya dari pekerjaan atau tugas lama. Kesempatan promosi
dalam suatu organisasi dapat terjadi Karena lowongan, baik lowongan dari segi
dari segi jabatan timbul dalam sIstem kepegawaian yang menggunakan sistem
sebagai berikut :
1. Partisipasi Pegawai
2. Perubahan Pegawai
tersebut.
dibidangnya.
18
bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan nonfisik
Sumber Daya Manusia untuk kemajuan organisasi, maka organisasi dengan model
yang lebih moderat menekankan pada fungsi Sumber Daya Manusia dengan
daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan menghasilkan barang atau
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
sumber daya manusia, yaitu fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi
Berdasarkan definisi para ahli dapat di simpulkan bahwa Manajemen sumber daya
manusia adalah ilmu dan seni mendayagunakan manusia atau proses memperoleh,
rupa sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efesien.
Pengembangan sumber daya manusia sebagai variabel bebas, Sahat Siregar (2009)
bekerja.
pegawai.
kemajuan pegawai.
2. Kegiatan non-Diklat
3. Tugas belajar
jabatan.
4. Promosi
mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh sautu satuan sumber daya
manusia yang merasa puas dan memuaskan. Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan bagian dari manajemen umum yang memfokuskan diri pada sumber
daya manusia.
manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, dan latar belakang yang berbeda-
beda. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya dengan mudah,
berbeda dengan mesin, modal, gedung dan lain- lain. Jelasnya manajemen sumber
daya manusia mengatur tenaga kerja yang dimiliki organisasi dengan sedemikian
masyarakat.
sistem kompensasi.
yang dimiliki oleh peran ini. Peran strategis ini menekankan bahwa orang-
fungsi sumber daya manusia sebenarnya bukan hanya dapat menciptakan sumber
menciptakan suatu kondisi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan potensi
tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan dukungan PNS yang profesional, bertang- gung jawab, jujur, dan adil.
Sedangkan pelatihan (training) adalah salah satu jenis proses belajar untuk
berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih
haruslah yang spesifik dalam latihan harus diarahkan pada perubahan prilaku yang
24
sebagai berikut :
dan masyarakat
melaksanakan tugasnya.
instansi.
Keith Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
atau diharapkan oleh organisasi atau perusahaan dalam bekerja, dengan maksud
agar tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar, termasuk
peraturan.
tentang disiplin kerja yaitu sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau
pemerintah mengenai etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat
dimaksud dengan disiplin kerja adalah sikap mental yang tercermin dalam
organisasi.
kepeda para karyawannya. Ada dua dasar model pendekatan disiplin menurut
berdasarkan sasaran.
27
Yaitu merupakan cara yang terdiri dari pendaftaran pelanggaran dan catatan
kaku dan tegas tanpa kompromi atau cenderung penegakan disiplin secara
otoriter.
melaksanakan suatu disiplin dari dirinya bukan dari luar dengan suatu
paksaan.
1. Disiplin Modern
melindungi tuduhan yang benar untuk diteruskan pada proses hukuman yang
kepada bawahan, dan tidak pernah ada peninjauan kembali bila telah
lebih keras dan pemberian hukuman terhadap pegawai yang melanggar kedua
diterima dan dipahami oleh semua pegawai, dsiplin ditujukan untuk perubahan
karyawan yang ada dalam perusahaan bersedia dengan sukarela mematuhi dan
mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam perusahaan itu tanpa
paksaan. Apabila setiap orang dalam perusahaan itu dapat mengendalikan diri dan
mematuhi semua norma-norma yang berlaku, maka hal ini dapat menjadi modal
disiplin kerja yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum pembinaan
perusahaan. Sedangkan tujuan khusus pembinaan disiplin tenaga kerja antara lain:
29
diberikan kepadanya.
3. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana, barang dan jasa
pada perusahaan.
panjang.
peraturan tertulis juga dengan tipe pembinaan disiplin itu sendiri. Anwar Prabu
(2000:129) mengemukakan bahwa ada dua tipe pembinaan disiplin kerja yaitu:
1. Disiplin Preventif
berdisiplin diri. Dengan cara ini para karyawan menjaga disiplin diri mereka
2. Disiplin Korektif
Suatu disiplin akan dapat ditegakan, bila disamping aturan tertulis yang
jadi pegangan bersama, juga perlu ada sanksi. Sanksi ini tentu tidak hanya tertulis
diatas kertas saja, tetapi benar-benar dilaksanakan dalam praktik sehari-hari. Bila
ada karyawan yang melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pemimpin
sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi
dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.
tindakan yang dilakukan seorang pekerja akan efektif jika hukuman langsung
dirasakan. Konsisten berarti tindakan yang adil dan di berikan secara konsisten
31
disiplin sebaiknya melihat kepada apa yang dilakukan oleh pekerja bukan
pada siapa yang melakukannya dan peraturan harus berlaku kepada siapapun
2. Disiplin Progresif
Tindakan tanpa hukuman bisa dilakukan dengan peneguran secara lisan oleh
penilai yang berkaitan dengan kesalahan kecil yang dilakukan oleh karyawan
4. Pendekatan Konseling
masalah yang mereka hadapi, baik yang sifatnya kedinasan maupun pribadi.
Artinya bahwa berbagai masalah yang dihadapi oleh para karyawan, termasuk
stress, dapat berpengaruh pada prestasi kerja mereka, bahkan juga kemampuan
2. Tingginya semangat dan gairah kerja dan inisiatif para karyawan dalam
melakukan pekerjaan
dengan sebaik-baiknya
karyawan
disiplin dan patuh terhadap norma-norma yang herlaku dalam perusahaan dapat
kepegawaian, dimana tanggungjawab, tugas dan setiap pegawai yang jelas dan
tegas.
adanya rencana gaji yang adil dengan mengingat adanya saingan yang berat
3. Adanya sistem pengusaha tenaga kerja dan penarikan tenaga kerja yang baik
4. Adanya sistem seleksi yang baik, yang menjamin adanya pengangkatan calon-
teratur dengan tujuan untuk menambah hasil pekerjaan dan untuk meneliti dan
manusia.
berikut :
dengan jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang, dan jam istirahat yang tepat
pekerjaan.
Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh
Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan yang berlaku tidak
saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil, tetapi juga pada seluruh
agar para karyawan dapat melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang
dalam pelaksanaannya.
dapat diselesaikan dengan baik dalam arti disertai kecakapan disiplin serta
tanggung jawab yang tinggi. Apabila keadaaan ini dapat tercipta maka tentunya
akan berpengaruh terhadap hasil kerja para karyawan baik dalam kualitas maupun
kuantitasnya.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat hasil kerja karyawan
dalam organisasi adalah melalui hasil penilaian prestasi kerja. Pada organisasi
waktu. Justine Sirait (2006:128), Menjelaskan bahwa prestasi kerja adalah proses
yang menilai dari prestasi kerja dalah kualitas kerja, kuantitas kerja, keandalan
Kuantitas kerja terdiri dari output dan penyelesaian kerja dengan ekstra.
Sedangkan sikap terdiri dari sikap terhadap perusahaan, karyawan lain dan
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih
Tetapi karena kata tersebut berasal dari kata to achieve yang berarti mencapai,
maka dalam bahasa indonesia sering diartikan menjadi “pencapaian” atau “apa
yang dicapai.
Penilaian prestasi kerja dapat dilakukan dengan cara formal dan informal.
secara cermat dan seksama terhadap para tenaga kerja yang ada dalam suatu
perhitungan tentang berapa kali unit tersebut mencakup jumlah intesitas yang
diri mereka seperti apa adanya, baik kebutuhan perbaikan prestasi kerja maupun
berperan serta dalam membuat rencana perbaikan prestasi kerja, dalam hal ini
penilaian masa mendatang. Itu semua tergantung pada suatu jenis pekerjaan yang
dari para karyawan. Dari beberapa pengertian prestasi kerja di atas maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja seseorang berdasarkan beban
kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang
1. Kualitas adalah Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang
yang ada, yang perlu diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa
perusahaan.
kekuasaan.
Kerja Karyawan
Keith Davis disiplin kerja dapat diartikan sebagai pelaksanaan manajemen untuk
standar organisasional".
diharapkan oleh organisasi atau perusahaan dalam bekerja, dengan maksud agar
tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar, termasuk
39
peraturan.
tentang disiplin kerja yaitu sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau
pemerintah mengenai etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan disiplin kerja adalah sikap mental
pedoman-pedoman organisasi.
individu dapat dinilai dari apa yang dilakukan oleh individu tersebut dalam
yang dikutip oleh Stoner dan Wankel (1989:21) menyatakan bahwa productivity
as the relationship between output of goods and service (O) and the input (I) of
resources, human and non human, used in the productivity process, the
relationship is usually expressed in the ratio from O/I, that is productivity is the
ratio of output to input. The higher the numerical value of this ratio of greater the
productivity.
hubungan antara keluaran atau hasil kerja, berupa barang atau hasil kerja atau
pelayanan jasa atas penggunaan sumber daya manusia dan produksi. Hubungan ini
berkembang untuk bekerja dengan baik dan suksesi posisi yang ditemui selam
karirnya, maka pengembangan sumber daya manusia merupakan hal yang paling
41
dilakukan untuk merubah sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, dari
suatu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik melalui pendidikan jangka panjang
masa mendatang.
daya manusia organisasi yang andal dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
menciptakan pegawai yang memiliki kinerja yang baik dengan cara meningkatkan
kemampuan mereka untuk dapat berkinerja lebih baik. Jika kinerja pegawai
sumber daya manusia adalah untuk memperbaiki agar menjadi baik dan positif.
Disiplin kerja karyawan sangat penting bagi suatu perusahaan dalam rangka
perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit bagi
disiplin kerja, berikut ini adalah beberapa penjelasan yang berkaitan dengan
disiplin kerja.
Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa
Inggris disebut dengan performance. Pada prinsipnya, ada istilah lain yang lebih
Tetapi karena kata tersebut berasal dari kata to achieve yang berarti mencapai,
maka dalam bahasa indonesia sering diartikan menjadi pencapaian atau apa yang
dicapai.
Penilaian prestasi kerja dapat dilakukan dengan cara formal dan informal.
secara cermat dan seksama terhadap para tenaga kerja yang ada dalam suatu
perhitungan tentang berapa kali unit tersebut mencakup jumlah intesitas yang
akan baikpula halinididukung oleh berbagai teori yang ada dan berbagai hasil
Sumber Daya Manusia dalam rangka meningkatkan prestasi kerja karyawan dapat
dimilikinya dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan karyawan. Selain itu
Ada tiga indikator dari praktek manajemen sumber daya manusia yang
dengan orang lain (human relation) kedisiplinan pegawai serta adanya penilaian
prestasi kerja. PT. PLN (Persero) Area Kendari merupakan salah satu organisasi
perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa bagi masyarakat dalam hal ini
jasa telekominukasi.
lainnya yaitu kelangsungan hidup perusahaan dengan laba yang optimal. Dalam
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan struktur kerja yang digunakan dalam
44
rangka mewujudkan tujuan perusahaan, hal ini sesuai dengan penjelasan Hasibuan
perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik, maka sulit bagi
disiplin kerja, berikut ini adalah beberapa penjelasan yang berkaitan dengan
disiplin kerja.
dengan pendidikan dan pelatihan karyawan serta adanya human relation yang
baik yang harus dipunyai oleh setiap karyawan. Penelitian ini dilakukan untuk
Oleh karena itu perlu dikaji lebih jauh mengenai pengaruh pelatihan dan
disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) Area
Kendari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kerangka pikir sebagai
berikut :
45
Pelatihan (X1)
1. Partisipasi Pegawai
2. Perubahan Pegawai
3. Tenaga Pelatihan Yang
Berkualitas
Prestasi Kerja (Y)
Sahat Siregar (2009) H1 1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Pelaksanaan Tugas
4. Tanggung Jawab
(Mangkunegara, 2009)
H2 -
Disiplin Kerja (X2)
1. Taat terhdap peraturan
organisasi
2. Taat terhaap aturan dalam
pekerjaan
3. Taat terhadap waktu
4. Taat terhadap peraturan
lainnya.
Sutrisno (2011:94)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN (Persero) yang berlokasi di Jln.
karyawan pada PT. PLN (Persero) area Kendari yang terdiri dari dua rayon, yaitu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. PLN
(Persero) Area Kendari dengan jumlah 154 orang karyawan. Untuk menentukan
Penentuan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang pernah
ini sejumlah 41 orang yang terdiri dari 24 orang karyawan yang berasal dari rayon
Wua – Wua dan 17 orang karyawan yang berasal dari rayon Benua – Benua, yang
Jenis dan sumber data dalam yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari karyawan atau
46
47
PT. PLN (Persero) Area Kendari yang terdiri dari dua rayon, yaitu
sebagai berikut :
seharusnya diukur atau mengukur apa yang diinginkan dengan tepat (Supranto,
koefisien korelasi antara skor item dengan skor totalnya dengan taraf kepercayaan
variabel berulang kali yang akan menghasilkan data yang sama atau hanya sedikit
telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima (reliabel), jika nilai
koefisien reliabilitas yang terukur adalah lebih besar atau sama dengan 0.60 dan
1999 : 282).
49
Cut of Cut of
Variabel item Korelasi Ket alpha Ket
point point
X1.1.1 0,363 0,30 Valid
X1.1.2 0,426 0,30 Valid 0,702 0,60 reliabel
X1.1.3 0,590 0,30 Valid
X1.2.1 0,439 0,30 Valid
X1.2.2 0,751 0,30 Valid
Pelatihan
X1.2.3 0,565 0,30 Valid
X1
X1.3.1 0,551 0,30 Valid
X1.3.2 0,626 0,30 Valid
X1.3.3 0,574 0,30 Valid
X2.1.1 0,370 0,30 Valid
X2.1.2 0,481 0,30 Valid 0,683 0,60 reliabel
X2.1.3 0,478 0,30 Valid
X2.2.1 0,373 0,30 Valid
Disiplin X2.2.2 0,342 0,30 Valid
Kerja
X2.2.3 0,302 0,30 Valid
X2
X2.3.1 0,656 0,30 Valid
X2.3.2 0,706 0,30 Valid
X2.3.3 0,515 0,30 Valid
X2.4.1 0,656 0,30 Valid
X2.4.2 0,712 0,30 Valid
X2.4.3 0,415 0,30 Valid
Y1.1 0,460 0,30 Valid
Y1.2 0,746 0,30 Valid
Y1.3 0,898 0,30 Valid
Y1.4 0,498 0,30 Valid
Y1.5 0,765 0,30 Valid
Prestasi Y1.6 0,898 0,30 Valid
0,936 0,60 reliabel
Kerja (Y) Y1.7 0,746 0,30 Valid
Y1.8 0,898 0,30 Valid
Y1.9 0,898 0,30 Valid
Y1.10 0,746 0,30 Valid
Y1.11 0,746 0,30 Valid
Y1.12 0,898 0,30 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2017
memiliki nilai koefisien koreasi lebih besar dari 0,30 dan nilai signifikansi lebih
50
valid. Selanjutnya nilai koefisien alpha conbach untuk setiap indikator lebih besar
daripada nilai alpha conbach yang dipersyaratkan, yaitu sebesar 0,60, sehingga
kuesioner penelitian.
selanjutnya akan diolah dengan teknik analisis yang sesuai dengan kebutuhan
penelitian ini yaitu analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS For
Dimana :
Y : Dependent variabel
a : Konstanta
b1 :Koefisien regresi
e : Galat
Y= a + b1X1 + b2X2 +e
Dimana :
Y : Prestasi kerja
a : Bilangan konstan
b1 b2 : Koefisien regresi
X1 : Pelatihan
X2 : Disiplin Kerja
e : Galat
rata nilai variabel yang dipakai. Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh
pelatihan/diklat dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada PT PLN
(Persero) area Kendari maka digunakan dua bentuk pengujian hipotesis yaitu
Untuk mencari t tabel dengan df = N-2, taraf nyata 5 % atau 0,05 dapat
dilihat dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan
menggunakan tabel t.
Pada tabel Anova didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas
keyakinan 95 % atau taraf nyata 5 % serta derajat kebebasan df1dan df2 untuk
mencari nilai F tabel. Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F tabel.
Dasar pengambilan keputusan adalah Jika F hitung > F tabel, maka Ha diterima
dan Ho ditolak dan jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima
52
keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga dilakukan berdasarkan
dibahas dalam penelitian ini, maka definisi operasional dalam penelitian ini
adalah :
sklala 5 poin, (sangat baik dengan skor 5, baik dengan skor 4, cukup baik
dengan skor 3, kurang baik dengan skor 2, dan tidak baik dengan skor 1),
bekerja
agar tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar,
1. Taat terhadap aturan waktu adalah ilihat dari jam masuk kerja, jam
pulang, dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai dengan aturan yang
berlaku di perusahaan.
apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para
c. Prestasi kerja adalah hasil kerja karyawan yang mengalami peningkatan setelah
dilakukan pengembangan karir pada PT. PLN (Persero) Area Kendari. Variabel
ini di ukur dengan menggunakan skala likert pada sklala 5 poin, (sangat baik
dengan skor 5, baik dengan skor 4, cukup baik dengan skor 3, kurang baik
dengan skor 2, dan tidak baik dengan skor 1), indikator variabel ini antara lain :
a. Kualitas
Mutu hasil kerja yang didasarkan pada standar yang ditetapkan . Biasanya
b. Kuantitas
Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu
diselesaikan.
c. Pelakasanaan Tugas
d. Tanggung jawab
yang dikerjakan.
BAB IV
Indonesia dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan tenaga listrik,
merupakan titik tolak dan awal dari pengelolaan dan penguasaan perlistrikan
seluruh Indonesia yang dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia karena pada
Pemerintah No. 18 tahun 1959 tentang tentang Penentuan Perusahaan Listrik dan
Gas milik Belanda dan pada tahun 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah No.67
tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPI-
55
56
PUTL No.U013/PRT / 1975 tanggal 8 September 1975 tentanl organiasi dan tata
Juni 1991 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi
sebutan PT PLN (Persero) Area Kendari sejak tanggal 30 Juli 1994 sesuai Akte
Pendirian.
Dalam struktur organisasi PLN yang baru, ditetapkan 15 (lima belas) buah
kehidupan masyarakat.
ekonomi.
Tujuan dari PT. PLN (Persero) Area Kendari adalah mampu memberikan
prinsip ekonomi dari keselamatan kerja serta jaminan atas kepentingan negara
perusahaan dibebani tugas pokok. Tugas pokok PT PLN (Persero) area Kendari
58
perusahaan yang menjadi unitnya yaitu rayon Wua – Wua dan rayon Benua –
Setiap perusahaan besar atau kecil baik pemerintah ataupun swasta sudah
barang tentu memiliki struktur organisasi yaitu untuk mengetahui gambaran yang
menunjukkan kedudukan paling atas hingga yang terendah dalam perusahaan atau
1. Manajer
2. Ahli
manusia, baik dalam bekerja maupun dalam berfikir dan bertindak, bahkan dalam
No Usia Frekuensi
Orang Presentase
1 30 – 40 tahun 15 38
2 41 – 50 tahun 15 38
3 51 keatas 11 24
Jumlah 41 100
Sumber : Data Di olah tahun 2017
laki – laki yaitu sebanyak 30 orang atau 73% sedangkan yang berjenis kelamin
bahwa karyawan PT PLN (PERSERO) area Kendari memiliki fisik yang cukup
jawab dari karyawan dengan tingkat pendidikan yang tinggi biasanya juga jauh
61
lebih tinggi karena mereka lebih di percaya untuk menangani pekerjaan yang
(SI) yaitu sebanyak 24 orang atau 58% dan yang berpendidikan SMA/STM
tahun yaitu sebanyak 15 orang 37%, dan masa kerjanya 16-20 tahun sebanyak 15
orang (37%) dan masa kerjanya 20 tahun keatas sebanyak 11 orang atau 26%.
tugas.
penilaian dari sangat negatif kesangat positif yang dituangkan dalam pilihan
(1998). Nilai rata-rata pembombotan atau nilai skor jawaban responden yang
diperoleh di klasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang disajikan pada
tabel 4.5.
interpretasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang
obyektif berdasarkan apa yang diliat, dengar dan rasakan selama menjadi
karyawan PT. PLN (Persero) Area Kendari. Gambaran data tanggapan responden
dari hasil penelitian mengenai ketiga variabel yang diteliti dengan menggunakan
Adapun rekapitulasi hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel berikut :
3,95 hal ini dikategorikan baik atas masing-masing indikator mengenai partisipasi
Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa semua nilai
rata-rata pada setiap indikator pada variabel pelatihan memiliki nilai yang baik,
dan yang paling baik diantara tiga indikator adalah tenaga pelatih yang berkualitas
ahli dibidangnya dan materi yang dibawakan dalam pelatihan di berikan oleh ahli
dibidangnya sebesar 4,02. Sedangkan yang paling rendah dari rata-rata jawaban
pelatih yang berkualitas dikategorikan baik,. Hal ini menunjukan bahwa jawaban
pernyataan. Adapun rekapitulasi hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel
berikut :
Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa semua nilai
rata-rata pada setiap indikator pada variabel disiplin kerja dikategorikan baik
sebesar 3.95. Hal ini menunjukan bahwa taat terhadap peraturan, taat terhadap
66
aturan perilaku dalam pekerjaan, taat terhadap aturan waktu dan taat terhadap
indikator diatas yang memiliki rata-rata tertinggi adalah indikator taat terhadap
aturan perilaku dalam pekerjaan, dengan nilai rata-rata sebesar 4.00. Yang Paling
kecilnya adalah taat terhadap peraturan memiliki nilai rata-rata jawaban responden
sebesar 3.91. Taat terhadap peraturan perusahaan peraturan dasar tentang cara
berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan yang dibahas dalam indikator ini
dan dipandang kurang berpengaruh terhadap sikap dan kinerja karyawan. Yang
paling penting bagi mereka adalah mentaati pada aturan pekerjaan yang
jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.
Karyawan PT. PLN harus lebih mematuhi peraturan yang telah ditetapkan,
sehingga dapat dikatakan bahwa disiplin kerja dapat ditingkatkan dengan cara
memberikan sanksi jika ada karyawan yang melanggar aturan, dengan cara
taat terhadap peraturan mayoritas karyawan memberikan jawaban setuju, Hal ini
jawaban setuju. Hal ini menunjukan bahwa taat terhadap aturan perilaku dalam
baik. Hal ini menunjukan bahwa jawaban karyawan mayoritas setuju. Begitupula
67
jawaban setuju.
pernyataan. Adapun rekapitulasi hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel
berikut :
Berdasarkan tabel tersebut diatas maka dapat dilihat bahwa semua nilai
rata –rata pada setiap indikator pada variabel prestasi kerja memiliki nilai yang
baik sebasar 4,08. Hal ini menunjukan bahwa kualitas kerja, kuantitas kerja,
terringgi adalah indikator kuantitas kerja dengan nilai 4,11 hal ini didasarkan atas
penuh semangat dan bekerja berdasarkan apa yang diperintahkan atasan dalam
tangung jawab dengan nilai sebesar 4,04 mengenai; memiliki tanggung jawab
penuh terhadap pekerjaan yang merupakan tanggung jawab dan berusaha untuk
saling bertukar informasi antar rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan demi
tercapainya target organisasi, jika tugas sudah menjadi tanggung jawab untuk
sumbu diagonal dari grafik menyebar secara berdekatan atau dengan kata lain
mengikuti arah garis diagonal sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data
Berikut peneliti sajikan tabel hasil pengolahan data yang berkaitan dengan
a
Coefficients
Tolerance VIF
bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel bebas. Hal ini
tentunya berdasarkan nilai tolerance semua variabel bebas menunjukan lebih dari
0,10 sedangkan nilai VIF untuk semua variabel bebas dibawah 10.
regresi yang dibuat. Data titik-titik pada gambar grafik ini menyebar secara
merata baik diatas angka 0 (nol) maupun dibawahnya dan tidak membentuk suatu
pola yang jelas. Adapun gambar hasil pengujiannya adalah sebagai berikut :
72
Uji Autokorelasi
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai D-W = 1.836 ini berarti
sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan hasil analisis nilai D-W sebesar
1,836 hal ini menunjukan bahwa nial du lebih kecil dari nilai D-W.
73
Uji Linearitas
signifikansi= 715 lebih besar dari 0,05 yang artinya terdapat hubungan linear
secara signifikan antara variabel pelatihan dan disiplin kerja dengan variabel
prestasi kerja.
Berikut kami sajikan tabel hasil pengolahan dan deskripsi analisis regresi
a
Coefficients
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji
< 0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa secara parsial variabel
ditolak dan Ha diterima. Artinya, pelatihan dapat menjadi salah satu variabel
penduga atau variabel prediktor yang kuat bagi prestasi kerja. Karena itu,
dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat dinyatakan
bahwa secara parsial variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan terhadap
prestasi kerja. Artinya, variabel disiplin kerja dapat menjadi salah satu
variabel penduga atau variabel prediktor yang kuat bagi prestasi kerja. Karena
itu, variabel disiplin kerja dapat dimasukkan dalam model pendugaan prestasi
kerja.
Y = 0,207 X1 + 0,768 X2
X1 = Pelatihan
X2 = Disiplin Kerja
e = Standar Error
Dapat dijelaskan bahwa: koefisien regresi (b) beta (X1) pelatihan sebesar
0,207, bertanda positif, artinya semakin baik pelatihan yang diberikan kepada
Koefisien regresi (b) beta (X2) disiplin kerja sebesar 0,768, bertanda
positif, artinya semakin baik disiplin kerja karyawan maka semakin tinggi prestasi
kerja karyawan.
Berikut kami sajikan tabel hasil pengolahan dan deskripsi analisis regresi
berikut :
Model Summary
pelatihan, dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja adalah sebesar 68,6% sehingga
76
Besarnya Standar Error of the Estimate (SEE) ialah 3,50 (untuk variabel
pelatihan dan disiplin kerja). Jika angka SEE kecil, maka semakin baik untuk
melihat pengaruh variabel pelatihan dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja
Langkah awal dalam melakukan penelitian ini yaitu untuk menguji serta
hubungan yang dibangun dalam penelitian ini adalah merupakan hasil sintesa dari
teori dan penelitian empirik terdahulu yang telah kami sajikan pada bab
sebelumnya.
Analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini, membawa kita
empiris yang terjadi pada obyek yang diteliti sehingga hasil penelitian ini
dibandingkan dengan dua indikator yang lainnya yaitu materi pelatihan dan
prestasi kerja hal ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh rival, (2005)
kinerja saat ini dan kinerja dimasa mendatang. Pelatihan adalah proses secara
melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan
penelitian yang dilakukan oleh Dang Kum, (2014) menyatakan bahwa pelatihan
keterampilan yang ditunjuk untuk penerapan hasil belajar yang sesuai dengan
kebiasaan; dan hasilnya terlihat dengan adanya perubahan, tepat perbaikan cara
Dari segi pengaruh terhadap variabel prestasi kerja, maka hasil nya
menunjukan hubungan yang positif dan signifikan sehingga dapat diartikan bahwa
prestasi kerja yang baik dibentuk oleh variabel pengadaan pelatihan karyawan
yang baik pula. Jika variabel pelatihan ditingkatkan, naka akan meningkatkan
Hal ini penting untuk diperhatikan bagi sebuah organisasi terutama yang
bergerak pada prinsip profit oriented seperti PT PLN area Kendari, agar
yang bermuara pada peningkatan laba atau keuntungan yang dicita – citakan.
kepuasan kerja terutama dilakukan dengan cara memberikan porsi pekerjaan yang
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan membuat situasi yang lebih baik
79
dari indikator taat terhdap peraturan organisasi, taat terhaap aturan dalam
pekerjaan, taat terhadap waktu dan taat terhadap peraturan lainnya menujukkan
bahwa indikator yang paling dominan memberikan kontribusi pada variabel ini
hubungan yang berlaku tidak saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil,
tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penerapan peraturan disiplin
diharapkan oleh organisasi atau perusahaan dalam bekerja, dengan maksud agar
tenaga kerja melaksanakan tugasnya dengan tata tertib dan lancar, termasuk
peraturan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Taufik (2015)
dan Carnila, 2014 yang menyatakan bahwa disiplin kerja memberikan pengaruh
yang positif dan signifikan terhdap kinerja karyawan. Tetapi penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitianyang dilakukan oleh Rizal (2014) dan David (2014) yang
terhadap kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan setiap karyawan yang bekerja
signifikan terhadap kinerja. Hal ini akan berbeda jika karyawan atau karyawan
tersebut bekerja pada bidang swasta atau perusahaan yang betul-betul berprinsip
profi oriented.
disiplin kerja yaitu sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah
mengenai etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan
tertentu.
81
pada masyarakat, dan banyaknya waktu jam kerja namun tidak memiliki
dua rayon, yaitu rayon Wua – Wua dan Benua – Benua berada pada kategori yang
dengan aturan yang langsung menyentuh tugas dan tanggung jawab mereka.
terdiri dari dua variabel, yaitu pelatihan dan disiplin kerja, sedangkan
keadaan sesungguhnya
BAB V
5.1. Kesimpulan
prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) area Kendari. Artinya jika
prestasi kerja karyawan pada PT PLN (Persero) area Kendari. Artinya jika
5.2. Saran
82
83
mungkin agar hasil dari pelatihan yang diperoleh dapat diwujudkan dalam
3. Hasil tanggapan responden atas variabel disiplin kerja yang memiliki rata-
rata terndah adalah indikator taat terhadap peraturan, maka saran yang
ketika berada dikantor dan diluar kantor dan tampil profesional dalam
4. Bagi peneliti selanjutnya agar mencari variabel lain yang lebih luas
karena hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada kondisi dan
posisi tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Franklin Dang Kum, (2014) dengan judul The impact of training and development
on employee Performance: a case study of escon consulting skripsi
Universitas Sumatera Utara.
Rio Wahyu (2015) Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Bintan skripsi
Universitas Sumatera Utara.
Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin, (2006) Aplikasi Statistik Dalam
Penelitian, Bandung: Pustaka Setia
Susilo Wayono, 2013, Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Minahasa
Selatan Fakultas ekonomi Universitas Sam ratulangi Manado.
Taufik (2015) dengan judul Pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap
Kinerja karyawan pada hotel Ros In Yogyakart skripsi UNY
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PELATIHAN DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT.
PLN (Persero) AREA KENDARI
I. Petunjuk Pengisian
1. Mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara(i) menjawab setiap pernyataan yang
kami ajukan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara(i).
2. Jawaban yang anda berikan dalam kuesioner ini hanya semata-mata
untuk kepentingan penelitian dalam rangka penyelesaian studi.
3. Berilah tanda check list (), pada kolom sesuai dengan jawaban
Bapak/Ibu/Saudara(i) pada setiap alternative pilihan jawaban yang
dituliskan dalam pernyataan kuesioner
Keterangan :
5 = Sangat Baik, 4 = Baik , 3 = Cukup Baik, 2 = Kurang Baik,
1 = Tidak Baik
III. PELATIHAN (X1)
1. Partisipasi Pegawai
NO Pernyataan SKORE
5 4 3 2 1
1. Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
berantusias dalam mengikuti pelatihan yang
diadakan oleh organisasi ini.
2 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
mengikuti pelatihan yang diadakan sampai
selesai dalam penyajian materinya.
3 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya,
bertanggung jawab secara moral atas
suksesnya setiap pelatihan yang diadakan.
Alternatif Jawaban
No Pendapat Tentang Kinerja Karyawan
SS S N TS STS
1 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
cenderung merasa tidak puas terhadap
pekerjaan saya, jika pekerjaan tersebut tidak
selesai.
2 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
selama ini, merasa bahwa pekerjaan saya telah
sesuai dengan prosedur/job description
sebagaimana yang diarahkan oleh organisasi.
3 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
berusaha untuk memperhatikan hasil kerja
yang didasarkan pada standar yang ditetapkan.
Yang biasanya diukur melalaui ketepatan,
ketelitian, keterampilan, kebersihan hasil kerja.
2. Kuantitas Kerja
Alternatif Jawaban
No Pendapat Tentang Kinerja Karyawan
SS S N TS STS
1 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
bertanggung jawab dan memiliki
kecenderungan untuk bekerja dengan penuh
semangat, karena kepuasan terhadap hasil
kerjaan yang saya capai.
2 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
bekerja berdasarkan apa yang diperintahkan
atasan dalam organisasi ini.
3 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya
berusaha agar hasil kerja sesuai dengan waktu
kerja yang ada, yang perlu diperhatikan bukan
hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat
diselesaikan.
3. Pelaksanaan Tugas
Alternatif Jawaban
No Pendapat Tentang Kinerja Karyawan
SS S N TS STS
1 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya,
harus melaksanakan tugas yang telah menjadi
tugas utama saya.
2 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka
saya,.dalammelaksanakan tugasharus lebih
akurat dan jarang membuat kesalahan karena
telah memiliki standar kerja yang baik dari
organisasi.
3 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka,
berusaha memahami bahwa kewajiban
karyawan melakukan aktivitas atau kegiatan
yang berhubungan dengan pekerjaan yang
ditugaskan perusahaan harus dapat diselesaikan
dengan baik.
4. Tanggung Jawab
Alternatif Jawaban
No Pendapat Tentang Kinerja Karyawan
SS S N TS STS
1 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya,
memiliki tanggung jawab penuh terhadap
pekerjaan yang merupakan tanggung jawab
saya.
2 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya,
berusaha untuk saling bertukar informasi antar
rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan
demi tercapainya target organisasi.
3 Sebagai pegawai PT PLN (Persero) maka saya,
menyadari bahwa akibat lebih lanjut dari
pelaksanaan peranan, sangat penting baik
peranan itu merupakan hak dan kewajiban
ataupun kekuasaan.
a
Variables Entered/Removed
Disiplin Kerja,
1 b
. Enter
Pelatihan
Model Summary
a
ANOVA
Total 1485.610 40
a
Coefficients