OLEH :
ASLINDA
B1B1 13 011
i
ABSTRAK
v
ABSTRACT
Aslinda, B1B1 13 011. The Effect Of Work Environment And Work Motivation
Of Job Satisfaction Of Employee At Public Service Of Konawe
Regency, Supervisior: Ansir and Razak Yusuf.
This study aims to test and analyze the influence of work environment and
work motivation on employee job satisfaction at the Public Works Department of
Konawe Regency. The benefits of this research is to provide information about the
influence of work environment and work motivation on employee job satisfaction
at Public Work Department of Konawe Regency.
The population this study is all employees of Public Works Department of
Konawe which to 53 people and all made the respondent. Data collection method
in this research is using questionnaire and interview. Data analysis used in this
research is multiple linear regression.
The results stated that: (1). Work environment and work motivation
simultaneously and partially have a positive and significant impact on job
satisfaction, (2). Work environment has a significant effect on employee job
satisfaction at Public Work Department of Konawe Regency, (3). Work motivation
has a significant effect on employee job satisfaction at Public Work Department of
Konawe Regency.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam atas limpahan rahmat serta
penulis yang memiliki keterbatasan dapat menyelesaikan skripsi ini, juga salawat
dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr.
Ansir, SE., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Abd. Razak SE., M. Si selaku
tingginya kepada yang tercinta Ayahanda Asnayan dan Ibunda tercinta Halija
dan atas segala pengorbanan, kasih sayang, doa restu serta dukungan moril
maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, juga untuk
Penulis menyadari, bahwa skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan moril
maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu kepada yang telah membantu
1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F., S.Si., M.Si., M.Sc., selaku
2. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE., MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis
vii
3. Ibu Dr. Sriwiyati Mahrani, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan
Manajemen.
5. Bapak Dr. Nofal Nur, SE., MM. selaku pembimbing I dan Bapak Dr.
Nofal Nur, SE., M.Si selaku pembimbing II, yang dengan tulus dan
6. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar, SE., M.Si, Ibu Dr. Sriwiyati Mahrani,
Kendari, 2017
Aslinda
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian ...........................................................................8
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori ....................................................................................10
2.1.1 Pengertian Lingkungan Kerja................................................10
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja ......12
2.1.3 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja ...............................................16
2.1.2 Konsep Motivasi Kerja ...............................................................20
2.1.2.1 Pengertian Motivasi............................................................20
2.1.2.2 Tujuan Dan Fungsi Motivasi ..............................................24
2.1.2.3 Model Motivasi ..................................................................25
2.1.2.4 Teori-Teori Motivasi ..........................................................26
2.1.2.5 Dimensi Motivasi Kerja .....................................................34
2.1.3 Konsep Kepuasan Kerja ...............................................................35
2.1.3.1 Pengertian Kepuasan Kerja ................................................35
2.1.3.2 Teori Kepuasan Kerja.........................................................37
2.1.3.3 Dimensi Kepuasan Kerja ....................................................39
2.1.3.4 Faktor-Faktor Kepuasan Kerja ...........................................41
2.2 Hubungan Antar Variabel ...............................................................44
2.2.1 Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja .....44
2.2.2 Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja ..........44
2.3 Penelitian Terdahulu .......................................................................45
2.4 Kerangka Pikir Penelitian ...............................................................53
2.5 Hipotesis Penelitian.........................................................................55
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian .............................................................................56
3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................56
3.3 Sumber Data ....................................................................................56
3.4 Metode Pengumpulan Data .............................................................57
3.5 Defenisi Operasional Variabel ........................................................57
3.6 Skala Pengukuran Variabel Penelitian............................................59
3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................59
3.7.1 Uji Validitas ..........................................................................59
3.7.2 Uji Reliabiliti Instrumen........................................................60
3.8 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...........................................62
3.8.1 Analisis Data .........................................................................62
3.8.2 Pengujian Hipotesis ...............................................................62
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden atas variabel Motivasi kerja ...................74
xi
BAB I
PENDAHULUAN
berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Untuk mencapai
kinerja yang tinggi faktor manusia merupakan variabel yang penting karena
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
1
2
orang yang berperan aktif sebagai pelaku pencapaian tujuan tersebut. Untuk
mencapi tujuan tersebut maka setiap individu yang berada di dalam organsasi
Dengan lingkungan kerja yang baik dan motivasi yang tinggi, bagi pegawai
sesuatu yang ada di sekitar para karyawan dan dapat mempengaruhi dirinya dalam
berupa material maupun kondisi psikologis. Dalam hal ini lingkungan kerja
dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk
3
melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan efisien
yang berujung pada peningkatan motivasi pegawai untuk bekerja dan kinerja
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia
Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang
lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menutut
tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya
berlaku. Kesadaran adalah sikap sesorang secara sukarela dalam menaati semua
peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, sehingga dia akan
pemerintahan negara.
pegawai pada kantor ini belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan oleh
bekerja, selain itu pegawai juga membutuhkan lingkungan kerja yang baik serta
dengan lingkungan kerja agar pegawai dapat melaksanakan tugas dan tanggung
5
jawabnya dengan situasi yang kondusif. Selain itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum
Berdasarkan pada penelitian yang penulis amati di lapangan dan hasil dari
wawancara dari salah satu staff pada sub bagian kepegawaian dan umum yang
Konawe terdapat beberapa data tingkat pengukuran absensi pada tahun 2017,
sebagai berikut :
Berdasarkan pada tabel 1.1 diatas terlihat bahwa tingkat absensi pada
tahun 2017 kurang memuaskan, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah presentase
dari tingkat ketidakhadiran pegawai yang hampir mencapai 8%, melihat dari
bulan maret, april, agustus, September dan desember yaitu mencapai 7,5%. Pada
bulan juli terlihat presentase ketidakhadiran pegawai menurun menjadi 4,5% ini
semangat bekerja dari para pegawai, hal ini tentu akan mempengaruhi system dan
progam yang telah direncanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe
tersebut.
tanggung jawab, disiplin dan belum tepat waktu menyelesaikan pekerjaan yang
tercermin pada adanya tunggakan kerja. Pada aspek kualitas, nampak bahwa
Fenomena tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak fakta yang
terjadi dan diduga ada kaitannya dengan lingkungan kerja yang kurang
pekerjaannya. Namun hal tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut melalui
7
penelitian empiris dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
Konawe?
1.3. TujuanPenelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji, maka tujuan yang ingin
kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pegawai pada Dinas
Kabupaten Konawe.
8
Konawe
Konawe.
masyarakat umum.
pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap
Sedarmayanti (2007) yaitu:1) lingkungan fisik; yang terdiri dari suhu udara,
ukuran ruang kerja, tata letak ruang kerja, privasi ruang kerja, kebersihan,
peralatan kantor, dan keamanan kerja; 2) lingkungan non fisik; terdiri dari
hubungan sesama rekan kerja dan hubungan kerja sama atasan dengan bawahan
(pengakuan dari pimpinan dan rekan sekerja), 3) work it self (kejelasan uraian
observasi mengacu pada dimensi yang dikembangkan oleh Smith (1969) yaitu: (1)
TINJAUAN PUSTAKA
lingkungan kerja merupakan variabel yang perlu diperhitungkan oleh para pakar
Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong pegawai
prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan
yang dapat mempengaruhi perkerjaan itu sendiri”. Pada dasarnya lingkungan kerja
10
11
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi
sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat
dengan lingkungan fisik, sehingga manusia dengan keterampilan yang ada harus
lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja di dalam
semua unsur yang terkait dalam menciptakan lingkungn kerja menyangkut sarana
fisik, penataan ruangan, lokasi organisasi atau perusahaan serta suasana kerja
dengan lingkungan kerja adalah suatu kondisi atau keadaan yang ada disekitar
Dengan melihat adanya korelasi fisik terhadap mental, maka kita perlu
mendesain lingkungan kerja yang kondusif untuk bekerja. Lingkungan kerja yang
kondusif dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain penerangan, suhu udara,
memberikan semangat dan gairah dalam bekerja. Hal ini pula yang menjadi
Suasana kerja yang baik akan dihasilkan terutama dalam organisasi yang
tersusun dengan baik. Selanjutnya organisasi yang tidak tersusun dengan baik
dapat menimbulkan pembagian kerja yang tidak jelas, saluran penugasan dan
Lingkungan kerja yang baik dalam hal ini merupakan suatu keadaan
orang yang terlibat dalam pekerjaan dalam suatu perusahaan yang ditandai
dengan adanya kejelasan uraian tugas dan tanggung jawab yang harus
kerja pegawai, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada hasil kerja
pegawai tersebut. Beberapa komponen tersebut antara lain adanya tugas atau
dari organisasi.
tanggung jawab. Wewenang dan tanggung jawab yng tidak jelas ini
hubungannya dengan uraian tugas dan tanggung jawab setiap individu dalam
organisasi.
adalah perlengkapan dan fasilitas yang harus tersedia, seperti fasilitas meja,
telepon buku dan bahan referensi serta fasilitas penunjang lainnya yang
dapat terjamin.
Pada kenyataan orang akan lebih giat bekerja karena dilandasi oleh
dimana terdapat hbungan kerja sama dan saling pengeryian yang baik
Dengan adanya fasilitas yang lengkap sesuai dengan tuntunan pekerjaan dan
bekerja lebih giat algi. Atau dengan kata lain bahwa seseorang akan lebih giat
16
bekerja manakala fasilitas dan perlengkapan kerja yang ada dalam jumlah dan
kerja terbagi menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja
non fisik.
yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai baik
emosi kerja para pegawai. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di
tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-
faktor penyebab stress kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja.
a. Suhu
b. Kebisingan
c. Penerangan
Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia
lebih tinggi adalah lebih besar untuk pegawai yang lebih tua dibanding
d. Mutu Udara
dan c) Privasi.
dekat secara fisik. Oleh karena itu lokasi kerja pegawai mempengaruhi
c. Privasi
adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja,
baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan
dengan bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja
tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di
hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan
emosi pegawai dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja, dan 2)
hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu
pegawai. Hal ini disebabkan karena manusia itu bekerja bukan sebagai mesin.
Manusia mempunyai perasaan untuk dihargai dan bukan bekerja untuk uang
ukuran ruang kerja, 5) tata letak ruang kerja, 6) privasi ruang kerja, 7)
keamanan kerja, 12) musik ditempat kerja, 13) hubungan sesama rekan kerja,
dan 14) hubungan kerja antara atasan dengan bawahan. Untuk kebutuhan
yang ada pada obyek penelitian yaitu: 1) lingkungan kerja fisik; yang terdiri
dari suhu udara, ukuran ruang kerja, tata letak ruang kerja, privasi ruang
non fisik; terdiri dari hubungan sesama rekan kerja dan hubungan kerja sama
optimal. Oleh karena itu organisasi harus menyadari adanya teknik-teknik yang
tentu saja sangat didukung oleh prestasi kerja yang baik sehingga akan
merupakan salah satu teknik ataupun cara yang digunakan pimpinan agar
ditetapkan.
dirinya atas keinginan atau penyebab ia bekerja atau melakukan sesuatu. Dengan
kata lain, motives adalah sesuatu yang mendasari perilaku seseorang berbuat
tantangan dari dalam dirinya, atau tumbuhnya tanggung jawab atas suatu tugas
tertentu (Spencer and Spencer, 1993;56). Karena itu, kerena tertentu istilah
bukunya Management Personalia sebagai berikut: “Motif adalah salah satu tenaga
pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam
peralatan ataupun sarana yang sesuai dengan kebutuhan orang yang bersangkutan
Motivasi diartikan dalam berbagai versi oleh para ahli seperti Terry (2003)
sasaran dalam pekerjaan. Ini bukan perasaan senang yang relatif terhadap hasil
individu.
individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap
dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisibel yang memberikan kekuatan
tersebut terdiri dari dua komponen yaitu arah perilaku (kerja untuk mencapai
tujuan) dan kekuatan perilaku (seberapa kuat usaha individu dalam bekerja).
23
Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang
Rivai, 2005;79)
menurut Sihotang (2007;96) motivasi berasal dari kata motivation yang artinya
kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada sescorang
akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran
kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat
adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi.
perilaku yang ditujukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha
yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan, motivasi berkaitan
menimbulkan semangat dan gairah kerja yang mengarah pada tercapainya tujuan
tingginya. Seseorang yang mendapat rangsangan atau dorongan yang tinggi akan
akan memperlemah suatu motivasi yang lain, maka seseorang hanya akan
Dengan kata lain setiap orang hanya akan memilih dan berusaha untuk
tugasnya dengan rasa senang dan puas. Dengan kata lain, manajemen sebagai
proses mendayagunakan orang lain untuk mencapai suatu tujuan, hanya akan
berlangsung efektif dan efisien, jika para pimpinan mampu memotivasi para
Prinsip utama tersebut telah dikembangkan enam teori motivasi dari sudut
Winardi (2007), keenam teori motivasi itu akan diuraikan sebagai berikut:
2005;92):
27
dalam arti keamanan fisik semata, tetapi juga keamanan psikologis dan
perlakuan yang adil dalam pekerjaan. Karena pemuas kebutuhan ini terutama
kebutuhan sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, sehingga mereka
diri yang khas dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan jati
sense of importance.
c. Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak akan gagal sering disebut sense
keberhasilan.
lain. Situasi yang ideal adalah apabila prestise itu timbul akan menjadikan
prestasi seseorang. Akan tetapi tidak selalu demikian, karena dalam hal ini
semakin tinggi kedudukan seseorang, maka akan semakin banyak hal yang
Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat kemampuan yang
pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri serta
Teori ini mengemukakan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan
sekerja.
melaksanakan tugas/pekerjaan.
30
diri pegawai/karyawan.
2) Hygiene factors
lingkungan pekerjaan.
seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi akandimanfaatkan oleh
2. Harapan keberhasilannya.
31
dasarnya terdapat dua pandangan, yakni persepsi dasar negativ, disebut teori X
dan persepsi dasar positif, disebut teori Y. Demikian halnya dalam konteks
tujuan.
perintah.
ambisi.
yaitu:
semaunya).
32
Douglas Mc. Gregor beranggapan bahwa teori Y lebih baik dari pada teori
effect). Hukum itu mengatakan bahwa suatu tingkah laku yang mendapat ganjaran
material dapat pula yang bersifat non material. Ganjaran berarti juga pemberian
insentif. Oleh karena itu teori ini sering disebut teori insentif. Di samping itu teori
ini bersumber juga dari teori tingkah laku berdasarkan hubungan antara
persyaratan, cenderung untuk diiringi dengan respon yang tetap. Dengan kata lain
respons yang sama atau respons yang diulang, sehingga sering terjadi meskipun
secara efektif dan efisien. Dengan kata lain insentif yang diberikan harus
yang efektif dan efisien. Untuk itu insentif sebagai perangsang agar menghasilkan
yang erat antara pengertian seseorang mengenai suatu tingkah laku dengan hasil
yang ingin diperolehnya sebagai harapan. Dengan demikian berarti juga harapan
lingkungan para pekerja dilakukan berupa kegiatan yang disebut bekerja, pada
dengan harapan akan dirasakan sebagai ganjaran yang memberikan rasa kepuasan.
34
digunakan dalam penelitian ini adalah berasal dari teori Herzberg. Khususnya
pada komponen „Motivators‟ dari Herzberg adalah meliputi; (1) achievement (2)
Kelima dimensi motivasi kerja inilah yang kemudian digunakan dalam penelitian
sebagai berikut:
tugas/pekerjaan.
35
Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan salah satu faktor penting dalam
yang dimaksud dengan kepuasan kerja adalah keadaan emosional karyawan yang
terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa karyawan dan
perusahaan dengan tingkat nilai balas jasa yang diinginkan oleh karyawan yang
Kepuasan kerja merupakan salah satu elemen yang cukup penting dalam
organisasi. Hal ini disebabkan kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja
seseorang seperti malas, rajin, produktif, apatis, dan lain-lain. Sikap puas atau
36
tidak puas karyawan dapat diukur dari sejauh mana perusahaan atau organisasi
karyawan dengan apa yang diberikan perusahaan, maka tingkat kepuasan yang
tercermin dari prestasi kerja yang akan rendah, tingkat kemangkiran yang tinggi,
seringnya terjadi kecelakaan kerja, dan bahkan pemogokan kerja yang pada
Kepuasan kerja ini merupakan sikap umum individu yang bersifat individual
dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang
diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting. Kepuasan
kerja itu dianggap sebagai hasil dari pengalaman karyawan dalam hubungannya
dengan nilai sendiri seperti apa yang dikehendaki dan diharapkan dari
merupakan suatu sikap dari individu dan merupakan umpan balik terhadap
pekerjaannya.
kerja merupakan kajian yang telah banyak diulas oleh para peneliti-peneliti
37
selama puluhan tahun, sebagai sebuah gambaran bahwa masalah kepuasan kerja
cukup penting dalam lingkungan teoritis dan praktis. Kajian kepuasan kerja
keadilan (equity theory), teori nilai (value theory) teori perbedaan (discrepancy
1. Two-factor Theory
Abraham Maslow sebagai titik acuannya. Menurut Herzberg ada 2 faktor yang
dapat menyebabkan timbulnya rasa puas atau tidak puas, yaitu hygene factor
perusahaan, kondisi fisik perusahaan, relasi rekan kerja dan keamanan dalam
tanggung jawab, serta pencapaian diri. Kedua faktor ini memiliki efek yang
2. Value Theory
kesesuaian yang diinginkan dengan hasil yang didapat maka karyawan merasa
semakin puas.
3. Equity Theory
Teori ini dikembangkan oleh Adam. Menurut teori ini, puas atau tidak
merasa puas.
4. Discrepancy Theory
perbedaan antara apa yang didapat dan apa yang diharapkan oleh karyawan.
Apabila yang didapat karyawan ternyata lebih besar dari yang diharapkan
maka karyawan tersebut akan menjadi puas. Sebaliknya jika apa yang didapat
tetapi pada pandangan dan pendapat kelompok yang oleh para karyawan
karyawan akan merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai dengan minat dan
pekerjaan ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator yakni: (1) kepuasan terhadap
rutinitas kerja, (2) kepuasan terhadap jenis tugas/pekerjaan yang diemban, dan
pekerjaan yang dilakukannya. Kepuasan ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator
pengawasan, (2) pujian atau penghargaan atasan atas hasil pekerjaan yang
ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator yakni: (1) kecukupan penghasilan yang
4. Kesempatan promosi
(tiga) item indikator yakni: (1) terbukanya kesempatan bagi karyawan dalam
ini terdiri dari 3 (tiga) item indikator yakni: (1) adanya keintiman hubungan
yang terjalin dengan rekan sekerja dalam perusahaan, (2) terjalin rasa kesatuan
tanggung jawab dari rekan kerja, dan (3) adanya kepercayaan dari rekan kerja.
41
2. Partner Kerja. Partner kerja yang memiliki karakter yang positif dapat
pekerjaannya.
anak buahnya bisa menimbulkan kepuasan kerja bagi anak buah tersebut.
2. Upah atau gaji, yaitu jumlah yang diterima dan keadaan yang dirasakan
antara lain:
lebih baik.
4. Neglect, Karyawan pada tipe terakhir ini hanya pasrah dengan keadaan
melakukan tindakan absen, datang tidak tepat waktu, dan banyak sekali
melakukan kesalahan.
tindakan voice dan loyalty lebih cenderung untuk mentoleransi keadaan yang tidak
1. Absenteeism
melakukan pekerjaannya.
2. Turn over
dibutuhkan agar suatu organisasi bisa bertahan dan menjadi efektif. Oleh karena
perilaku ini dapat membantu rekan kerja, melindungi perusahaan dari hal-hal yang
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dia emban
yang baik akan menciptakan kemudahan pelaksanaan tugas. Alex Niti Semito
(2009) memberikan pengertian lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dengan menjalankan
kepuasan kerja yang dilaksanakan oleh pegawai. Lingkungan kerja ini sendiri
terdiri atas fisik dan nonfisik yang melekat dengan pegawai sehingga tidak dapat
berusaha agar kinerja karyawan dapat ditingkatkan. Sehubungan dengan hal itu, di
pegawai. Kondisi yang diberikan harus sesuai dengan kehalian dan tingkat
insentif non materil seperti pembinaan karir pegawai. Dengan adanya jenjang
karir inilah perusahaan mengharapkan adanya suatu reaksi pegawainya agar dapat
meningkatkan prestasi kerja dan disiplin yang tinggi sehingga diharapkan dapat
merupakan hal yang perlu dikembangkan pada diri pegawai agar dapat
memperkuat usaha dalam mencapai tujuan yang diharapkan instansi. Motivasi dan
kemampuan kerja merupakan syarat pokok yang istimewa bagi manusia yang
sebagai berikut:
CV. Aji Bali Jayawijaya Surakarta yang berjumlah 100 orang. Seluruh
validitas serta uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah
Surakarta.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain
adalah pada variabel bebas dimana penelitian terdahulu salah satu variabel
lingkungan kerja dan kinerja karyawan berada pada kategori cukup. Hasil
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain
lingkungan kerja dan motivasi kerja. Selain itu perbedaannya adalah pada
kerja terhadap kinerja pegawai pada dinas Perindagkop dan UMKM kota
Kendari.
penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan antara lain adalah
linear berganda
di bawah ini:
51
Nama
No. Judul Penelitian Variabel Penelitian Alat Analisis Hasil Penelitian Persamaan & Perbedaan
Peneliti
1. Lilik Pengaruh Upah dan Variabel Bebas: Analisis Variabel Upah dan lingkungan Persamaan:
Khiriyah Lingkungan Kerja Upah dan Regresi kerja berpengaruh positif baik - Meneliti tentang lingkungan
(2010) Terhadap Kinerja Lingkungan Kerja Berganda secara simultan maupun parsial kerja dan kinerja pegawai
Karyawan Pada CV. terhadap kinerja karyawan CV. Aji - Alat analisis yang digunakan
Aji Bali Jayawijaya Variabel Terikat: Bali Jayawijaya. Hasil perhitungan Perbedaan:
Surakarta Kinerja Karyawan sumbangan relatif dan sumbangan - Penelitian terdahulu
efektif menunjukkan bahwa menggunakan variabel upah
kontribusi upah dan lingkungan sebagai salah satu variabel
kerja dalam meningkatkan kinerja bebas
karyawan adalah sebesar 64,3%.
2. Novi Pengaruh Lingkungan Variabel Bebas: Analisis Rata-rata index variabel lingkungan Persamaan:
Indriyani Kerja Terhadap Kinerja Lingkungan Kerja Regresi kerja dan kinerja karyawan berada - Meneliti tentang lingkungan
(2011) Pegawai Pada Badan Sederhana pada kategori cukup. Berdasarkan kerja
Kesatuan Bangsa, Variabel Terikat: pengujian dari hipotesis penelitian Perbedaan:
Perlindungan Dan Kinerja Pegawai disimpulkan bahwa terdapat - Penelitian terdahulu hanya
Pemberdayaan pengaruh lingkungan kerja terhadap menggunakan satu variabel
Masyarkat Kota kinerja pegawai bebas
Bandung - Alat analisis yang digunakan
3. Fitriani Pengaruh Lingkungan Variabel Bebas: Analisis Secara simultan dan parsial variabel Persamaan:
(2009) Kerja terhadap Kinerja Lingkungan Kerja Regresi lingkungan kerja yang terdiri dari - Meneliti tentang lingkungan
Pegawai pada Kantor Berganda pewarnaan, penerangan, sirkulasi kerja
Dinas Perindagkop dan Variabel Terikat: udara, suara bising, ruang gerak, - Alat analisis yang digunakan
UMKM Kota Kendari Kinerja Pegawai keamanan, dan kebersihan memiliki Perbedaan:
pengaruh yang signifikan terhadap - Indikator lingkungan kerja
kinerja pegawai
4 Daniel Pengaruh lingkungan Variabel Bebas: Analisis Hasil penelitian menunjukan bahwa Persamaan:
surjosuseno kerja dan motivasi Lingkungan Kerja Regresi lingkungan kerja memberikan Sama-sama membahas tentang
(2015) kerja terhadap kinerja dan motivasi kerja Berganda pengaruh positif terhadap kinerja lingkungan kerja dan motivasi
karyawan pada bagian karyawan, tetapi motivasi kerja kerja
52
Pegawai adalah salah satu faktor utama dalam kelangsungan suatu instansi
kepuasan kerja para pegawainya tidak menurun, faktor pendorong untuk menjaga
kepuasan kerja pegawai antara lain dari segi lingkugan kerja dan motivasi kerja.
hubungan antara orang-orang atau pegawai yang ada di suatu organisasi dalam
hubungannya dengan uraian tugas dan tanggung jawab setiap individu dalam
melakukan kegiatan dan menimbulkan semangat dan gairah kerja yang mengarah
merasa terangsang untuk melakukan tindakan yang lebih dalam kaitannya dengan
semangat tersendiri bagi para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang baik
organisasi/instansi.
54
adanya hubungan antara lingkungan kerja dan motivasi kerja degan kepuasan
Pembahasan
Konawe.
METODE PENELITIAN
keterbatasan jumlah populasi tersebut, maka dalam penelitian ini semua populasi
Konawe
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari pegawai atau responden yang
(angket).
2. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari berbagai bahan referensi
maupun laporan lain yang telah dipublikasi dan relevansi dengan penelitian
ini.
56
57
penelitian dengan cara tanya jawab dengan bertatap muka langsung antara
penelitian.
variabelsebagai berikut:
udara yang dirasakan, ruangan kerja yang memadai, tata letak ruangan
yang baik, tertutupnya ruangan kerja sehingga privasi pegawai pada saat
hubungan kerja sama sesama rekan kerja, dan hubungan kerja sama
yaitu:
menghargai hasil kerja dan adanya pengakuan dari rekan kerja atas prestasi
kerja.
3. Work-itself; tanggapan pegawai atas uraian tugas yang jelas dan adanya
tantangan tugas.
pengembangan diri.
3. Variabel kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah tanggapan pegawai atas
merasa puas dengan hasil kerja, merasa puas adanya supervisi atasan
yaitu:
tingkat ketepatan alat ukur (instrumen) yang digunakan dalam mengukur variabel
yang akan diukur. Dalam penelitian ini, variabel yang akan diukur adalah
motivasi dan kepuasan kerja. Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian
ini digunakan model analisis korelasi Product Moment Pearson pada tingkat
indeks atau angka koefisien validitas akan digunakan program SPSS versi 17.
Suatu instrumen dikatakan valid jika memenuhi syarat r hitung ≥ 0,3 (Solimun,
2002).
60
Variabel Koefisien
Item Cut Of Point Keterangan
penelitian korelasi (r)
Lingkungan X1.1 0,479 0,300 Valid
Kerja (X1) X1.2 0,503 0,300 Valid
X1.3 0,652 0,300 Valid
X1.4 0,483 0,300 Valid
X1.5 0,632 0,300 Valid
X1.6 0,607 0,300 Valid
X1.7 0,684 0,300 Valid
X1.8 0,447 0,300 Valid
X1.9 0,331 0,300 Valid
Motivasi Kerja X2.1 0,327 0,300 Valid
(X2) X2.2 0,747 0,300 Valid
X2.3 0,501 0,300 Valid
X2.4 0,658 0,300 Valid
X2.5 0,642 0,300 Valid
X2.6 0,594 0,300 Valid
X2.7 0,753 0,300 Valid
X2.8 0,751 0,300 Valid
X2.9 0,743 0,300 Valid
X2.10 0,673 0,300
Kepuasan Y1 0,615 0,000 Valid
Kerja Pegawai Y2 0,413 0,002 Valid
(Y) Y3 0,765 0,000 Valid
Y4 0,672 0,000 Valid
Y5 0,629 0,000 Valid
Y6 0,520 0,000 Valid
Sumber: Data primer diolah, 2017 (Lampiran 2)
angka koefisien validitas yang lebih dari 0,300 (r > 0,30). Dengan demikian, dapat
kehandalan suatu alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel yang akan
diukur. Dengan kata lain uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah sehubungan
61
mengukur motivasi dan kepuasan kerja pegawai, dapat digunakan oleh peneliti
lain secara berulang-ulang dengan hasil pengukuran yang sama pada tingkat
atau angka koefisien reliabilitas akan digunakan program SPSS versi 17. Suatu
instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach sebesar ≥ 0,6 (Sekaran,
2000).
Mengacu pada hasil uji reliabilitas menunjukan nilai koefisien alpha dari
seluruh item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen masih berada di atas
cut of value 0,60 berarti semua item pernyataan yang dijadikan sebagai
Dimana:
b = Koefisien regresi
a = Konstanta
e = Faktor kesalahan
sama terhadap variabel terikat (Y) digunakan uji F. Jika Fsig<α0,05 maka ada
terhadap variabel terikat. Sedangkan untuk menguji pengaruh variabel bebas (Xi)
secara parsial digunakan uji t. Apabila tsig<α0,05 maka variabel bebas tersebut
bentuk misi. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
Limbah;
Pekerjaan Umum dan Tata Ruang yang meliputi, Ketatausahaan Dinas, Cipta
Karya, Bina Marga, Sumber Daya Air dan Tata Ruang dengan memperhatikan
64
65
motivasi kerja dan kepuasan kerja pegawai. Adapun identitas responden dalam
responden, maka dari 53 orang pegawai yang diambil sebagai responden dapat
diketahui bahwa responden laki-laki sebanyak 33 orang atau sebesar 58,92% dari
total responden dan 20 orang atau 37,73% adalah perempuan. Hal ini
dan hubungan antar pegawai dan pegawai lebih dominan didasarkan atas
kaum laki-laki.
66
psikologis dapat membedakan pegawai dalam cara berpikir, arif dan bijaksana
berikut:
II 11 20,75
III 34 64,15
IV 8 15,09
Jumlah 53 100
Sumber: Data Kuesioner, 2017
mayoritas memiliki golongan III (tiga) sebanyak 34 orang atau 64,15%, menyusul
responden yang memiliki golongan II (dua) sebanyak 11 orang atau 20,75%, dan
atau 15,09%. Kondisi ini menunjukkan bahwa pegawai pada Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Konawe berada pada jenjang karir yang masih dapat
memiliki potensi untuk berpikir dan bertindak secara efektif untuk menggunakan
67
Pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari seluruh responden yang
mayoritas adalah yang berpendidikan sarjana yaitu sebesar 25 orang atau 47,16%
jenjang sarjana. Sehingga dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pegawai
68
bekerja pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe memiliki masa kerja
masa kerja 9 – 17 tahun, dan pegawai yang mempunyai masa kerja 18 – 26 tahun
serta lebih dari 27 tahun masing-masing sebanyak 18 orang atau 33,96%. Dengan
Kabupaten Konawe rata-rata telah memiliki pengalaman kerja yang cukup lama
sehingga telah mengetahui lingkungan kerja mereka dengan baik dan diharapkan
penilaian dari sangat negatif kesangat positif yang dituangkan dalam pilihan
(1998). Nilai rata-rata pembombotan atau nilai skor jawaban responden yang
diperoleh di klasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang disajikan pada
tabel 4.5.
interpretasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang
obyektif berdasarkan apa yang diliat, dengar dan rasakan selama menjadi pegawai
dari hasil penelitian mengenai ketiga variabel yang diteliti dengan menggunakan
sehubungan dengan Lingkungan kerja termasuk pada kategori tinggi/baik. Hal ini
berarti bahwa Lingkungan kerja yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum
berikut:
Pada pernyataan pertama tentang; Suhu udara di ruang kerja saya cukup
sejuk, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,15 dikategorikan baik. Hal ini
Dapat dikatakan bahwa pegawai sudah merasakan suhu udara yang baik pada saat
71
mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,98 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas
bahwa pegawai bekerja dengan ruangan yang cukup memadai pada saat
yang baik untuk sebuah instansi. Walaupun masih ada pegawai memberikan
jawaban netral, dapat dikatakan bahwa pegawai tersebut masih ragu memberikan
jawaban. Namun ada juga respoden yang menjawab tidak setuju dengan ukuran
ruang yang kerja yang telah disediakan oleh instansi, kenyataan yang telah
Pernyataan ketiga tentang; saya senang dengan tata letak ruang kerja saya,
mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,79 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas
bahwa pegawai merasa setuju dengan tata letak ruangan yang tersusun rapih dan,
dengan kondisi tersebut dapat menciptakan kepuasan kerja yang baik untuk
Pernyataan keempat tentang; ruang kerja saya memiliki privasi yang cukup
sehingga orang lain tidak dapat secara langsung menyaksikan aktivitas kerja saya,
mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,70 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas
bahwa pegawai merasa setuju dengan ruangan yang tertutup akan kurangnya
72
kebisingan dari luar, dengan kondisi tersebut dapat menciptakan kepuasan kerja
yang baik untuk sebuah instansi, dan ada juga responden menyatakan tidak setuju,
artinya ruangan kerja yang telah dirasakan sekarang oleh pegawai masih banyak
dilihat oleh pegawai lain, sehingga pegawai yang sedang bekerja tidak kosentrasi.
mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,02 dikategorikan baik, Hal ini didasarkan atas
bahwa pegawai merasa setuju dengan ruangan yang bersih yang dapat membuat
jawaban netral dan ada juga responden menyatakan tidak setuju, artinya ruang
kerja yang ditempati sekarang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, pegawai
masih merasakan kurang nyaman dengan ruangan kerja yang dikarenakan suhu
udara yang panas dan banyaknya barang-barang yang tidak layak digunakan.
Pernyataan keenam tentang; Peralatan yang ada di ruang kerja saya cukup
memadai, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,77 dikategorikan baik. Hal ini
dapat dikatakan bahwa pegawai merasa setuju dengan peralatan yang diberi oleh
instansi yang dapat membuat kelancaran dalam bekerja. Namun masih ada
pegawai memberikan jawaban netral, dan ada pula pegawai memberikan jawaban
tidak setuju, artinya, masih ada beberapa pegawai tidak setuju dengan perelatan
mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,19 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas
73
bahwa pegawai merasa setuju kenyamanan pada sebuah instansi khususnya Dinas
baik. Namun masih ada pegawai memberikan jawaban netral, artinya pegawai
dengan terjalinnya hubungan yang harmonis antar rekan kerja, yang dapat
terjalinnya hubungan yang harmonis antar pimpinan denga bawahan, yang dapat
artinya pegawai masih ada beberapa pegawai canggung pada pimpinan, dan segan
netral.
sehubungan dengan Motivasi kerja termasuk pada kategori tinggi/baik. Hal ini
berarti bahwa Motivasi kerja yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum
berikut:
berprestasi, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,57 dikategorikan sangat baik. Hal
75
untuk berprestasi, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,98 dikategorikan baik. Hal
dapat dikatakan bahwa dengan dukungan dari pimpinan yang diberikan kepada
saya, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,96 dikategorikan baik. Hal ini
dapat dikatakan bahwa apabila hasil kepuasan kerja dari pegawai baik maka akan
diakui oleh pimpinan, dengan kondisi tersebut pegawai akan termotivasi dalam
hasil kerja saya, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,92 dikategorikan baik. Hal
dapat dikatakan bahwa apapun yang dikerjakan pegawai dan hasil apapun yang
telah dikerjakan rekan kerja menghargainya dengan baik. Walaupun masih ada
Pernyataan kelima tentang; uraian tugas pada instansi tempat saya bekerja
sangat jelas, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,06 dikategorikan baik. Hal ini
dikatakan bahwa dengan kejelasan tugas yang akan dikerjaka, akan menciptakan
kepuasan kerja yang baik pula. Namun masih ada pegawai memberikan jawaban
netral, artinya pegawai masih ragu memberikan jawaban atas pernyataan dari
kuesioner.
sebesar 3,85 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas tanggapan respoden
tantangan dan kesukaran dari tugas yang telah diberikan akan membuat pegawai
pegawai memberikan jawaban netral dan pegawai menjawab tidak setuju, artinya
masih ada pegawai yang tidak mendapatkan tugas dari pimpinan sehingga,
diberikan oleh instansi tempat saya bekerja, mempunyai nilai rata-rata sebesar
3,64 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas tanggapan responden mayoritas
dengan kejelasan tugas yang telah diberikan, dengan kondisi tersebut akan
menciptakan kepuasan kerja yang baik pula. Walaupun masih ada pegawai
instansi tempat saya bekerja, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,55 dikategorikan
jawaban setuju, dapat dikatakan bahwa dengan adanya otonomi dari sebuah
instansi akan memberikan kepuasan kerja yang baik. Walaupun masih ada
pegawai memberikan jawaban netral dan pegawai menjawab tidak setuju, artinya,
sebesar 3,81 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas tanggapan responden
rmenjawab tidak setuju, artinya, masih ada pegawai yang tidak diberikan oleh
3,94 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas tanggapan responden mayoritas
memberikan jawaban setuju, dapat dikatakan bahwa dengan dukungan yang telah
diberikan akan membuat motivasi pegawai semakin tinggi. Walaupun masih ada
motivasi kerja yang dimiliki oleh pegawai akan mempengaruhi kepuasan kerja
pada pegawai.
sehubungan dengan kepuasan kerja termasuk pada kategori tinggi/baik. Hal ini
berarti bahwa kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai Dinas Pekerjaan
Pada pernyataan pertama tentang; merasa puas dengan hasil kerja tugas
yang saya lakukan selama ini, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,98
memberikan jawaban setuju, dapat dikatakan bahwa pegawai merasa puas dengan
79
hasil kerja yang telah dilakukan. Walaupun masih ada pegawai memberikan
jawaban netral, artinya pegawai masih ragu memberikan jawaban atas pernyataan
pada kuesioner.
langsung, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,94 dikategorikan baik. Hal ini
dapat dikatakan bahwa pegawai sudah merasa puas dengan supervisi atasan
mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,81 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas
bahwa pegawai sudah merasa puas dengan pengahasilan yang diperoleh untuk
mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,83 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas
hubungan yang akrab dengan rekan sekerja saya, mempunyai nilai rata-rata
80
sebesar 3,87 dikategorikan baik. Hal ini didasarkan atas tanggapan responden
menjalin hubungan yang akrab dengan sesamanya. Walaupun masih ada pegawai
hubungan yang akrab dengan pimpinan, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,00
sebesar 3,91 dikategorikan baik, artinya kepuasan kerja yang dirasakan oleh
pegawai mempunyai dampak yang positif bagi instansi khususnya pada Dinas
promosi.
81
pengujian terhadap hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini. Dari pengujian
terikat.
Untuk menguji pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)
pula sebaliknya, apabila tsig>α0,05 maka variabel bebas tersebut berpengaruh tidak
signifikan terhadap variabel terikat. Hasil analisis regresi linear berganda yang
menguji pengaruh antara variabel lingkungan kerja (X1) dan variabel motivasi
kerja (X2) terhadap variabel kepuasan kerja pegawai (Y) pada Dinas Pekerjaan
Sumber: Lampiran 4
kepuasan kerja pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe dapat
Y = 0,292X1 + 0.650X2
a. Uji simultan
signifikansi F (Fsig) sebesar = 0.000 yang berarti lebih kecil dari α = 0.05 (Fsig
0.000< 0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel lingkungan kerja (X1) dan
b. Uji Parsial
yang berarti lebih kecil dari α = 0,05 (tsig 0,004 < 0.05). Hal ini mengindikasikan
kerja pegawai (Y), sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini
pula variabel lingkungan kerja (X1) dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel
yang signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja pegawai (Y) pada Dinas
dengan nilai signifikansi sebesar = 0,000 yang berarti lebih kecil dari α = 0.05 (tsig
0.000 < 0.05). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel motivasi kerja (X2)
kedua yang diajukan dapat diterima. Atas dasar ini pula variabel motivasi kerja
(X2) dapat dimasukkan sebagai salah satu variabel yang signifikan pengaruhnya
84
terhadap kepuasan kerja pegawai (Y) pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Konawe.
c. Koefisien determinasi
hubungan langsung antara variabel bebas (lingkungan kerja dan motivasi kerja)
oleh Sugiyono (2011) bahwa hubungan yang tergolong kuat adalah antara 0,60
sampai 0,799. Oleh karena itu, model regresi yang dihasilkan dapat dikatakan
sebagai model yang “fit” atau dapat menjadi model penduga yang baik dalam
kerja dan motivasi kerja dapat menerangkan variasi perubahan variabel kepuasan
kerja pegawai sebesar 54% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa
kerja pegawai, sebaliknya menurunnya lingkungan kerja dan motivasi kerja akan
kerja juga termasuk dalam kategori tinggi, demikian pula dengan kepuasan kerja
lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik. Motivasi kerja dapat
dan rekan sekerja, kebijakan yang berhubungan dengan usaha pengembangan diri
uraian tugas.
mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para
dibebankan. Menurut Sukanto dan Indriyo (2000), lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar pekerja yang dapat mempengaruhi dalam berkerja
86
tersebut biasa berupa kondisi material maupun kondisi psikologis.yang dalam hal
dengan keterampilan yang ada harus mampu memanfaatkan setiap sarana yang
motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk
tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi
tinggi kepuasan kerja pegawai. Lingkungan kerja yang dimaksud yaitu; suhu
udara di ruang kerja saya cukup sejuk, ukuran ruang kerja saya cukup memadai,
senang dengan tata letak ruang kerja, ruang kerja cukup bersih, hubungan kerja
sama sesama rekan kerja terjalin dengan baik/harmonis dan hubungan kerja sama
dengan jawaban baik. Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Konawe
kinerja pegawainya karena hal ini sangat mendukung dan berpengaruh bagi
tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Hal tersebut sejalan
dengan pendapat Tohari (2002) yang menyatakan bahwa salah satu cara yang
suatu lingkungan kerja yang kondusif bagi pegawainya. Setiap organisasi selalu
bahwa lingkungan kerja adalah “Keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada
perkerjaan itu sendiri”. Pada dasarnya lingkungan kerja merupakan segala sesuatu
yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan
tugasnya.
pengaruh yang positif antara Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
tinggi kepuasan kerja pegawai. Motivasi kerja yang dimaksud yaitu; mempunyai
mengakui dan menghargai hasil kerja, rekan sekerja mengakui dan menghargai
hasil kerja, uraian tugas pada instansi sangat jelas, adanya tantangan tugas yang
tanggung jawab tugas yang diberikan oleh instansi tempat saya bekerja, ada
diri dan instansi tempat saya bekerja memberikan dukungan kebijakan untuk
pengembangan diri.
Hasil penelitian ini didasarkan teori yang dinyatakan oleh Spencer and
Spencer, 1993 menyatakan bahwa kepuasan yang tinggi akan cenderung lebih
berusaha untuk meraih sukses dari orang yang mempunyai motivasi, baik yang
berasal dari diri sendiri maupun dari orang lain. Motivasi menggambarkan
pegawai menentukan tingkat usaha kerja yang akan ia lakukan, dan motivasi kerja
juga adalah menjadi penentu atau penuntun seseorang pegawai dalam menentukan
menyatakan bahwa dalam suatu instansi ada motivasi yang diberikan kepada
kinerja pegawai. Di lain pihak agar instansi dapat terus berusaha agar kinerja
kepuasan kerja pegawai ataupun kinerja mencari jalan keluar berupa penciptaan
sesuai dengan kehalian dan tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai, yaitu
penciptaan kondisi yang berbentuk insentif non materil seperti pembinaan karir
suatu reaksi pegawainya agar dapat meningkatkan prestasi kerja dan disiplin yang
Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil temuan yang dilakukan
oleh Isnan Masyjui, (2005) dengan judul “Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja
5.1 Kesimpulan
lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kepuasan kerja pegawai Dinas
berikut:
terhadap kepuasan kerja pegawai, artinya lingkungan kerja dan motivasi kerja
menunjukkan bahwa lingkungan kerja dan motivasi kerja yang baik akan
Hal ini menunjukkan bahwa baik buruknya lingkungan kerja tidak terlepas
dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan, motivasi berkaitan erat
91
92
5.2 Saran-Saran
Konawe, maka dalam rangka perbaikan kepuasan kerja pegawai, beberapa saran
lingkungan kerja baik yang bersifat fisik seperti; suhu udara di ruang kerja,
ukuran ruang kerja cukup memadai, ruang kerja saya memiliki privasi yang
cukup sehingga orang lain tidak dapat secara langsung menyaksikan aktivitas
kerja dan ruang kerja saya cukup bersih. Lingkungan kerja bersifat non fisik
berupa; kerja sama sesama rekan kerja terjalin dengan baik/harmonis dan
penunjang tercapainya hasil kerja dari para pegawai demi kemajuan organisasi.
dan menghargai hasil kerja, rekan sekerja mengakui dan menghargai hasil
kerja, uraian tugas pada instansi tempat bekerja sangat jelas, kejelasan
mereka bekerja, harapan yang dituju dari pekerjaan saat ini serta
93
tersebut dapat dilakukan dengan cara antara lain memberikan dukungan kepada
uraian tugas yang jelas kepada bawahan, memberikan suatu pekerjaan yang
menantang buat pegawai agar dapat memunculkan ide dan kreasi baru,
datang.
kepuasan kerja pegawai, dan juga memperhatikan tugas dan tanggung jawab
digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PERTANYAAN
I. Identitas Responden
Petunjuk Pengisian!
Cermati setiap pernyataan berikut ini, dan berilah tanda silang (X) dari salah satu
alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu.
Setiap item pernyataan memiliki 5 (lima) alternatif jawaban, yakni:
1 = Jika ’SANGAT TIDAK SETUJU’
2 = Jika ’TIDAK SETUJU’
3 = Jika ’KURANG SETUJU’
4 = Jika ’SETUJU’
5 = Jika ’SANGAT SETUJU’
II. Lingkungan Kerja (X1)
Terimakasih atas partisipasi dan kerjasama Bapak/Ibu, telah mengisi angket ini
dengan sejujurnya. Semoga hasil penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi
kita semua
Correlations
Reliability
Regression
LINGKUNGAN KERJA (X1) MOTIVASI KERJA (X2) Kepuasan Kerja (Y)
NO TOTAL TOTAL TOTAL
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 37 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 47 5 4 5 4 4 4 26
2 5 5 5 4 5 5 5 5 4 43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 25
3 5 5 4 5 4 4 5 5 5 42 5 3 4 4 4 5 3 2 2 3 35 4 4 3 2 3 4 16
4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 32 5 3 4 3 3 2 3 4 3 4 34 3 3 4 4 4 3 18
5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
6 3 4 3 4 4 4 5 5 5 37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 4 4 4 4 4 4 20
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
8 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
9 4 3 3 4 4 4 4 5 4 35 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 5 3 4 3 3 19
10 5 3 3 4 4 3 4 5 5 36 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 35 3 3 3 4 4 5 17
11 4 5 4 3 4 3 4 5 5 37 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37 4 4 4 3 4 4 19
12 3 3 4 4 4 5 4 4 4 35 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
13 4 3 4 4 5 5 5 5 5 40 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 43 4 4 4 5 4 5 21
14 5 5 5 5 5 4 4 4 4 41 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 37 4 4 4 4 4 4 20
15 3 3 3 3 3 3 3 5 4 30 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 37 4 4 4 3 3 4 18
16 4 5 4 3 3 4 4 4 4 35 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 37 4 4 4 3 4 4 19
17 5 5 5 3 4 4 4 4 4 38 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 34 4 4 4 4 4 4 20
18 4 4 3 2 4 3 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 37 4 4 3 3 4 4 18
19 4 3 4 4 2 3 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 3 3 4 18
20 4 3 3 4 3 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42 4 4 4 4 4 4 20
21 4 5 4 2 5 5 4 5 4 38 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 43 4 4 4 5 4 5 21
22 4 2 3 3 4 3 4 4 4 31 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40 4 4 3 4 4 3 19
23 4 4 4 4 5 4 4 5 5 39 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 42 5 4 4 4 4 4 21
24 4 4 4 3 4 3 5 5 5 37 5 3 4 4 4 5 3 2 2 3 35 4 5 3 4 3 3 19
25 5 5 5 4 5 5 5 5 3 42 5 3 4 3 3 2 3 4 3 4 34 3 3 3 4 4 5 17
26 5 5 4 5 4 4 5 5 4 41 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 3 4 4 19
27 4 4 3 3 4 2 4 4 4 32 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 4 4 20
28 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 5 4 5 21
29 3 4 3 4 4 4 5 5 5 37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 20
31 4 4 4 4 4 2 4 4 4 34 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 35 4 4 4 3 4 4 19
32 4 3 3 4 4 4 4 5 4 35 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37 3 3 3 3 4 4 16
33 5 3 3 4 4 3 4 5 5 36 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 41 4 4 3 3 4 4 18
34 4 5 4 3 4 3 4 5 5 37 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 43 4 4 5 4 4 4 21
35 3 3 4 4 4 5 4 4 4 35 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 37 4 4 4 4 4 4 20
36 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 36 4 4 4 5 4 5 21
37 5 5 4 4 4 4 4 4 4 38 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 37 4 4 3 4 4 3 19
38 4 3 3 3 3 4 4 5 4 33 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40 5 4 4 4 4 4 21
39 4 5 4 3 3 4 4 4 4 35 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 42 5 4 5 4 4 4 22
40 5 5 5 3 4 4 4 4 4 38 3 3 4 4 4 5 3 2 2 3 33 4 3 3 4 3 3 17
41 4 4 3 2 4 3 4 4 4 32 5 3 4 3 3 2 3 4 3 4 34 4 4 3 2 3 4 16
42 4 4 4 4 2 4 4 4 4 34 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 37 3 3 4 4 4 3 18
43 4 4 3 4 4 4 4 5 5 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 4 4 4 4 4 4 20
44 4 5 4 2 5 5 4 5 4 38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
45 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
46 4 4 4 4 5 4 4 5 5 39 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 20
47 4 3 3 4 4 4 4 5 4 35 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 34 4 5 3 4 3 3 19
48 5 3 3 4 4 3 4 5 4 35 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 34 3 3 3 4 4 5 17
49 4 5 4 3 4 3 4 5 4 36 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 41 4 4 4 3 4 4 19
50 3 3 4 4 4 5 4 4 4 35 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 40 4 4 4 4 4 4 20
51 4 3 4 4 5 5 5 5 5 40 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 43 4 4 4 4 4 4 20
52 5 5 4 4 4 4 4 4 5 39 5 4 4 4 4 3 3 2 3 3 35 4 4 4 4 4 4 20
53 5 4 4 5 4 5 5 5 4 41 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 37 4 4 4 4 4 4 20
4.15 3.98 3.79 3.70 4.02 3.77 4.19 4.51 4.26 4.57 3.98 3.96 3.92 4.06 3.85 3.64 3.55 3.81 3.94 3.98 3.94 3.81 3.83 3.87 4.00
No. Nama Penjelasan Teori
1. Tohari (2002) lingkungan kerja walaupun di yakini bukanlah faktor utama dalam meningkatkan produktivitas pegawai,
namun faktor lingkungan kerja merupakan variabel yang perlu diperhitungkan oleh para pakar manajemen
dalam pengaruhnya untuk meningkatkan produktivitas
2. Saydam (2005) lingkungan kerja adalah “Keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada disekitar pegawai yang sedang
melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi perkerjaan itu sendiri”. Pada dasarnya lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan
tugasnya
3. Nitisemito lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam
(1996) menjalankan tugas-tugas yang dibebankan
4. Robbins (2003) lingkungan kerja adalah suatu kondisi dimana didalamnya para karyawan melaksanakan suatu aktifitas.
Kondisi tersebut biasa berupa kondisi material maupun kondisi psikologis.yang dalam hal ini lingkumgam
kerja berhubungan dengan lingkungan fisik, sehingga manusia dengan keterampilan yang ada harus mampu
memanfaatkan setiap sarana yang ada secara optimal
5. Spencer and Istilah motivasi (motivation) sering dipertautkan dengan istilah „motif‟ (motives). Dimana „motives’ diartikan
Spencer, sebagai individu secara konsisten tentang dirinya atas keinginan atau penyebab ia bekerja atau melakukan
(1993) sesuatu. Dengan kata lain, motives adalah sesuatu yang mendasari perilaku seseorang berbuat sesuatu yang
sekaligus dapat membedakannya dengan orang lain, misalnya tantangan dari dalam dirinya, atau tumbuhnya
tanggung jawab atas suatu tugas tertentu
6. Manullang Motif adalah salah satu tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di
(1987) dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak
7. Terry (2003) motivasi sebagai keinginan yang terdapat pada seorang individu yang merangsangnya melakukan tindakan.
Selanjutnya dikemukakana bahwa motivasi adalah mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan
pekerjaan dengan semangat ia ingin melaksanakannya
8. Robbins (2003) motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individu
9. Veithzal Rivai, Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
(2005) spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisibel yang
memberikan kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Dorongan tersebut
terdiri dari dua komponen yaitu arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan) dan kekuatan perilaku (seberapa
kuat usaha individu dalam bekerja). Motivasi meliputi perasaan unik, pikiran dan pengalaman masa lalu yang
merupakan bagian dari hubungan internal dan eksternal perusahaan
10. Handoko(2003) motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia
11. Supardi dan motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
Anwar (2002) kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi yang ada pada sescorang akan mewujudkan
suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat
diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak