Anda di halaman 1dari 150

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS KOPERASI


DAN UMKM KABUPATEN TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Studi Manajemen Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Oleh :

REGGA AYU JUNIARQY

NIM: 1506010149

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF

TANGERANG

2019
i
ii
iii
PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI DAN

UMKM KABUPATEN TANGERANG

Oleh :

Regga Ayu Juniarqy

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh


motivasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) , disiplin kerja (X2) terhadap kinerja
pegawai (Y), dan kepemimpinan (X3) terhadap (Y). Dan untuk mengetahui
pengaruh motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang.
Metode analisis yang digunakan adalah statistic deskriptif dengan
menggunakan uji validitas, reabilitas, normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas, regresi korelasi berganda dan sederhana, regresi linier
berganda, uji t, uji f dan determinasi. Untuk Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner/angket. Populasi dalam
penelitian ini yaitu para pegawai di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Tangerang yang berjumlah 50 orang. Dengan metode sampel jenuh yang semua
anggota populasi dijadikan sampel.
Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan hasil t hitung lebih
besar dari t tabel sebesar 6,214 > 2,01174 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05.
Disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan hasil t hitung lebih
besar dari t tabel sebesar 3,445 > 2,01174 dengan taraf signifikan 0,001 <0,05.
Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai dengan hasil t hitung lebih
besar dari t tabel sebesar 2,185 > 2,01174 dengan taraf siginifikan 0,034 < 0,05.
diketahui bahwa variabel motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Kata Kunci : Motivasi, Disiplin Kerja, Kepemimpinan, dan Kinerja Pegawai

iv
INFLUENCE OF MOTIVATION, WORK DISCIPLINE AND LEADERSHIP

ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN THE DEPARTMENT OF

COOPERATION AND DISTRICT SMEs TANGERANG

by:

Regga Ayu Juniarqy

ABSTRACT

This study was conducted in order to determine the effect of motivation


(X1) on employee performance (Y), work discipline (X2) on employee
performance (Y), and leadership (X3) against (Y). And to determine the effect of
motivation, work discipline and leadership on the performance of employees at
the Department of Cooperatives and SMEs Tangerang.
The analytical method used is descriptive statistics using validity,
reliability, normality, multicollinearity, heteroscedasticity, correlation and simple
regression, multiple linear regression, t-test, f and determination. Techniques for
collecting data through observation, interviews and questionnaires /
questionnaire. The population in this study are the employees in the Department
of Cooperatives and SMEs Tangerang totaling 50 people. With saturated sample
method that all members of the population sampled.
Motivation affects the performance of employees with the result t is
greater than t table6.214> 0.000 2.01174 with significance level <0.05. Labor
discipline affects the performance of employees with the result t is greater than t
table of 3.445> 0.001 2.01174 with significance level <0.05. Leadership on the
performance of employees with the result t is greater than t table of 2.185> 0.034
2.01174 with a significant level of <0.05.note that the variables of motivation,
work discipline and leadership and significant positive effect on employee
performance.

Keywords: Motivation, Work Discipline, Leadership, and Performance Officer

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas limpahan rahmat kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas

limpahan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepemimpinan

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten

Tangerang”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam

Syekh Yusuf Tangerang.

Dalam penyusunan skripsi ini tak luput dari bantuan berbagai pihak

yang telah memberikan do’a dan dukungan serta nasehat kritik maupun saran,

terutama kedua orang tua, yang sudah memberikan do’a, kasih sayang, motivasi,

dan dukungan yang tiada hentinya baik secara moral maupun material. Penulis

banyak mengucapkan terima kasih berkat do’a dan dukungan kedua orang tua

bisa menjadi acuan dan semangat untuk penyusunan proposal skripsi ini.

Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua

pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, serta dorongan baik

secara lansung maupun tidak lansung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan,

khususnya kepada :

1. Bapak. Drs. H. Hudaya Latuconsina, MM. selaku Ketua Umum Yayasan

Islam Syekh Yusuf.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, Dip, RSL, M.Pd selaku Rektor

vi
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

3. Bapak Dr. Hadi Suharno, SE., MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

4. Bapak Dr. Joko Rianto, SE., MM., selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

5. Bapak Sutarjo, SE., MM selaku Kepala Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

6. Bapak Dr. H. Bambang Mardisentosa, Drs. MM, selaku Dosen Pembimbing I

yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan dan motivasi penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Asep Ferry Bastian, SE. MM, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

bersedia mengorbankan waktu, tenaga, perhatian, kesabaran, pemikiran,

semangat, serta doa, untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Islam Syekh

Yusuf Tnagerang yang telah memberikan ilmu yang Insya Allah bermanfaat

bagi penulis.

9. Kedua Orang Tua Bapak Suparman dan Ibu Rini Sawitri yang selalu

memberikan dukungan serta doa dan kasih sayang yang dapat mempermudah

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang yang telah

bersedia untuk dijadikan tempat penelitian.

11. Ibu HJ. Dewiyanti, S.E dan Ibu Eti Kusnawati, S.E yang sudah memberikan

kesempatan agar bisa meneliti sekaligus magang di kantor.

vii
12. Johar Firdaus yang selalu sedia menyemangati dan meminjamkan laptopnya

sehingga penulisan skripsi berjalan dengan lancar

13. Temen-temen sekumpulan OkeFriends (Fia, Iis, Ulvi, Gilang, Aldi, Martin,

Mumu, Iki, Dimas, Lutpi, Doli) yang sudah memberikan semangat.

14. Teman-teman BD2FIVES (Shefira, Shefia, Johar, Bagas, Ilham, Silva,

Dodi)

15. Teman Segibah TheSoon (Ka della, Ka uni, dan Ka Fina Fitriyanti selaku

partner empat tahun di unis tercintah)

16. Siti Munawaroh Ex.Ketua Himamen , Viqqi Vazrianti, Wina Dwiyatna dan

Fikri Ramadhan yang selalu memberikan arahan juga semangat untuk

mengerjakan skripsi.

17. Kawan-Kawan satu bimbingan Dospem Pak Bambang (Dewi, Dina, Revi,

Yola, Titis, Martha, Rika, Risa, Valdi, Pian) yang memberikan info dan

arahan untuk skripsi

18. Teman-teman seperjuangan Manajemen pagi kelas C yang telah membagi

kebahagiaan dalam kehidupan kampus

Penulis hanya panjatkan doa semoga Allah SWT membalas atas segala

kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, dan Teman-teman sekalian yang telah memberikan

bantuan, dukungan, bimbingan serta nasihat kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan baik

dalam hal pengungkapan, penyajian dan pemilihan kata-kata maupun pembahasan

skripsi masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

saran, kritik dan segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan

viii
skripsi di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi dapat bermanfaat

dan dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh pihak yang berkepentingan.

Tangerang, Agustus 2019

Penulis

Regga Ayu Juniarqy

1506010149

ix
DAFTAR ISI

JUDUL

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................................... ii

ABSTRAK ....................................................................................................................... iii

ABSTRACT .......................................................................................................................iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... v

DAFTAR ISI .....................................................................................................................ix

DAFTAR TABEL ...........................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................... 5

1.3 Pembatasan Masalah .............................................................................................. 6

1.4 Perumusan Masalah ............................................................................................... 6

1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 7

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 7

1.7 Sistematika Penulisan ............................................................................................ 8

x
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIR, HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori .................................................................................................... 10

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia .......................................................... 10

2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia .............................................. 12

2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia .............................................. 13

2.2 Motivasi .............................................................................................................. 15

2.2.1 Teori Motivasi ........................................................................................... 15

2.2.2 Indikator Motivasi Kerja ........................................................................... 17

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi .......................................... 19

2.3 Disiplin Kerja ...................................................................................................... 24

2.3.1 Teori Disiplin Kerja .................................................................................. 24

2.3.2 Indikator-Indikator Kedisplinan ................................................................ 28

2.4 Kepemimpinan .................................................................................................... 29

2.4.1 Teori Kepemimpinan ................................................................................ 29

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan ................................ 35

2.4.3 Indikator-Indikator Kepemimpinan .......................................................... 36

2.5 Kinerja ................................................................................................................. 37

2.5.1 Teori Kinerja ............................................................................................. 37

2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ........................................................ 38

2.5.3 Indikator-Indikator Kinerja Pegawai......................................................... 40

2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan ........................................................................... 40

2.7 Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 44

2.8 Hipotesis Penelitian............................................................................................. 45

xi
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan ..................................................................... 47

3.2 Objek Penelitian .................................................................................................... 49

3.2.1 Populasi ..................................................................................................... 49

3.2.2 Sampel ....................................................................................................... 49

3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................................... 49

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 50

3.5 Instrumen Penelitian.............................................................................................. 52

3.6 Definisi Operasional.............................................................................................. 54

3.7 Metode Analisis Data ............................................................................................ 57

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif ...................................................................... 58

3.7.2 Analisis Statistik Kuantitatif ..................................................................... 58

3.7.3 Rancangan Uji Hipotesa ............................................................................ 58

3.7.4 Uji Validitas .............................................................................................. 60

3.7.5 Uji Reabilitas............................................................................................. 61

3.7.6 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 63

3.7.7 Teknik Analisis Data ................................................................................. 67

3.7.8 Uji Korelasi Persial ................................................................................... 71

BAB IV OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian .................................................................................................... 77

4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kab.Tangerang .............. 77

4.1.2 Tempat Penelitian ...................................................................................... 78

xii
4.1.3 Visi dan Misi ............................................................................................. 79

4.1.4 Struktur Organisasi .................................................................................... 80

4.2 Analisis dan Pembahasan ...................................................................................... 81

4.2.1 Karakteristik Responden ........................................................................... 81

4.3 Analisi Data ........................................................................................................... 83

4.3.1 Uji Validitas............................................................................................... 84

4.3.2 Uji Reabilitas ............................................................................................. 87

4.3.3 Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 89

4.4 Uji Data ................................................................................................................. 94

4.4.1 Uji Analisis Korelasi Sederhana ................................................................ 94

4.4.2 Uji Analisis Korelasi Berganda ................................................................. 96

4.4.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda............................................................ 97

4.4.4 Koefisien Determinasi ............................................................................... 99

4.4.5 Uji T........................................................................................................... 99

4.4.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai ............................... 100

4.4.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ...................... 101

4.4.5.3 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai .................... 101

4.4.6 Uji F .......................................................................................................... 101

4.5 Hasil Penelitian .................................................................................................... 102

4.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Koperasi

dan UMKM Kab.Tangerang ..................................................................... 102

4.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kab.Tangerang ..................................................... 103

xiii
4.5.3 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kab. Tangerang .................................................... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 104

5.2 Saran .................................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 107

LAMPIRAN

xiv
DAFTAR TABEL

TABEL 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 40

TABEL 3.1 Bobot Penilaian ............................................................................................. 51

TABEL 3.2 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 53

TABEL 3.3 Definisi Operasional ...................................................................................... 55

TABEL 3.4 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi .................................................... 68

TABEL 3.5 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi .................................................... 70

TABEL 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 81

TABEL 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................................. 82

TABEL 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 83

TABEL 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1) .................................................. 84

TABEL 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X2) .......................................... 85

TABEL 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepemimpinan (X3) ........................................ 86

TABEL 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) ........................................ 86

TABEL 4.8 Hasil Uji Reabilitas Variabel Motivasi (X1) ................................................. 87

TABEL 4.9 Hasil Uji Reabilitas Variabel Disiplin Kerja (X2) ........................................ 88

TABEL 4.10 Hasil Uji Reabilitas Variabel Kepemimpinan (X3) .................................... 88

TABEL 4.11 Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja (Y) ................................................... 89

TABEL 4.12 Hasil Uji Normalitas.................................................................................... 90

TABEL 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas.......................................................................... 91

TABEL 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................................... 93

TABEL 4.15 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Variabel (X1) Terhadap (Y) ................ 94

xv
TABEL 4.16 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Variabel (X2) Terhadap (Y) ................ 95

TABEL 4.17 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Variabel (X3) Terhadap (Y) ................ 96

TABEL 4.18 Hasil Analisis Korelasi Berganda ............................................................... 97

TABEL 4.19 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ............................................................. 98

TABEL 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................. 99

TABEL 4.21 Hasil Uji T .................................................................................................. 100

TABEL 4.22 Hasil Uji F .................................................................................................. 102

xvi
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................................. 44

GAMBAR 3.1 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji T .................................. 72

GAMBAR 3.2 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji F .................................. 74

xvii
BAB I

PENDAHULUUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan informasi yang tanpa batas dan kemajuan teknologi

menyebabkan lingkungan semakin cepat berubah. Organiasi maupun

perusahaan yang ingin mempertahankan hidup harus memiliki suatu

keunggulan sehingga dapat dibedakan dengan organisasi lainnya. Keunggulan

ini akan mengarahkan organisasi untuk berbasis kompetensi.

Kegiatan manusia dalam berorganisasi mengandung tiga faktor

manajerial, yaitu : (1) adanya tujuan organisasi dan tujuan antara dari setiap

kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya; (2) aktivitas atau proses kegiatan

manusia sebagai gejala sosial berlangsung dalam interaksi antar sejumlah

manusia yang diuraikan dalam setiap unit kerja, yaitu usaha untuk mencapai

tujuan tersebut yang dilakukan dengan teratur, terorganisasi, dan sistematis;

(3) rangkaian usaha kerja sama untuk mencapai tujuan Bersama atau

“achievement of goal”, yaitu tercapainya tujuan melalui pembagian tugas

dalam satu kesatuan kerja, dengan melakukan pengawasan terhadap mutu

yang diharapkan.

Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting yang mengendalikan

maju mundurnya suatu organisasi. Setiap organisasi menginginkan dan

berusaha untuk mendapatkan sumber daya manusia yang bisa mewujudkan

dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Untuk mencapai tujuan organisasi

ditentukan oleh unsur manusia. Seiring dengan perkembangan ilmu

1
2

pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, maka dituntut sumber daya

manusia yang mempuni dan berkualitas. Begitu penting peranan sumber daya

manusia menuntut organisasi untuk memperhatikan secara serius dan

menyeluruh sumber daya manusia dalam hal ini pegawai guna peningkatan

sumber daya manusia tersebut.

Tercapainya tujuan organisasi salah satunya sangat bergantung pada

baik buruknya kinerja pegawai. Untuk itu, dalam hal ini pemimpin wajib

memperhatikan pegawai dan mengarahkan serta memotivasi untuk

meningkatkan kinerja pegawai. Motivasi pegawai sangat dibutuhkan guna

meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri, tanpa adanya motivasi karyawan

tersebut tidak memiliki semangat serta dorongan dalam melakukan segala

tugas yang diberikan. Setiap individu dalam organisasi yang memiliki

semangat kerja yang tinggi akan menghidupkan organisasi tersebut.

Gitosudarmo (Sutrisno, 2012:189) mengatakan motivasi adalah suatu faktor

yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh

karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong

perilaku seseorang setiap aktivitas yang dilakukan seseorang pasti memiliki

suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Pegawai yang senang dengan

pekerjaan mengidikasikan banyak imajinasi, keterampilan dan perhatian

dalam pekerjaannya. Untuk itu, perlu diberikan motivator bagi pegawai baik

secara fisik maupun non fisik. Dengan terpenuhnya kebutuhan tersebut maka

pegawai secara fokus dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang di
3

emban, untuk itu dibutuhkan suatu dorongan bagi pegawai dalam suatu

organisasi. Dorongan itulah yang disebut motivasi.

Kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh disiplin kerja karena sikap

disiplin yang baik yakni menunjukan bagaimana seseorang bertanggung jawab

terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Singodumedjo (dalam

Sutrisno, 2012:86) mengatakan disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan

kerelaan seseorang untuk memenuhi dan menaati norma-norma peraturan

yang berlaku disekitarnya. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja pegawai

adalah kepemimpinan. Kepemimpinan memiliki peran penting dalam

organisasi, dimana pemimpin bertugas untuk mengawasi serta mengontrol

jalannya suatu organisasi. Sehingga peran pemimpin disini sangat krusual

yang menjamin serta memastikan organisasi berjalan dengan baik dan

mencapai tujuan yang ditargetkan. Pemimpin sebagai panutan dalam

organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas

(pemimpin). Anoraga (dalam buku Sutrisno, 2012:214), mengemukakan

bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain,

melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud

untuk menggerakan orang-orang agar dengan penuh pengertian, kesadaran,

dan senang hati bersedia mengikuti kehendak pemimpin itu. Pemimpin dapat

didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga

orang-orang yang dipimpin menerima dirinya sebagai sosok yang layak

memimpin mereka.
4

Kemajuan dan keberhasilan organisasi sangat bergantung pada kinerja

individu dalam organisasi dalam hal ini pegawai, dimana pegawai tersebut

mampu berkerja keras, produktif, loyal serta disiplin tinggi dan bertanggung

jawab terhadap tugas dan pekerjaan yang pada akhirnya dapat mencapai

kinerja yang optimal sehingga berdampak positif pada kinerja organisasi.

Namun pada kenyataanya masih ditemukan masalah yang berkaitan dengan

kinerja pegawai pada kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang. Masalah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

diantaranya adalah kurangnya dorongan serta motivasi kepada pegawai yang

menjadikan kurangnya pegawai terampil pada unit pendataan atau surat

menyurat melalui komputer yang tentunya peran ini penting bagi kelancaran

setiap kegiatan di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang.

Mengingat betapa besarnya peranan pegawai yang terampil dalam komputer

sebagai modal dasar bagi kelancaran setiap tugas, maka upaya-upaya

peningkatan kinerja menjadi sangat penting, sehingga berpengaruh pada

peningkatan kinerja pelayanan publik/masyarakat. Juga kurangnya

pengahargaan untuk setiap pegawai yang sudah berusaha berkerja dengan baik

yang menyebabkan setiap pekerjaan yang dilakukan dengan tidak

bersungguh-sungguh. Dan kedisplinan yang menjadi faktor penting bagi

organisasi, kurangnya kedisplinan yang dimiliki sangatlah menjadikan setiap

perkerjaan menjadi tidak berjalan dengan baik, sikap disiplin yang baik yakni

menunjukan bagaimana seseorang bertanggung jawab terhadap tugas-tugas

yang diberikan. Motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan sangat diperlukan


5

untuk meningkatkan kinerja. Dengan kepemimpinan yang mampu

mengkoordinasikan dan memberi arah kepada individu untuk mencapai

tujuan, juga motivasi yang mampu mendorong dan mengunggah semangat

kerja, serta disiplin kerja yang baik dari pegawai maka kualitas kinerja

pegawai dapat meningkat. Namun dalam kenyataan tidak mudah untuk

mewujudkan hal tersebut karena sangat sulit mengidentifikasi serta

mengetahui tiap individu yang masing-masing memiliki karakter dan sikap

yang berbeda-beda.

Berdasarkan penelitian atau Research gap dari setiap variabel yang

berasal dari jurnal, (Wardhana,2014), meneliti bahwa motivasi tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun kepemimpinan

berpengaruh signifiikan terhadap kinerja pegawai. Dan menurut penelitian

(Purba et al., 2019) meneliti bahwa motivasi dan kepemimpinan seacara

persial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai. Dan

menurut penelitian (Akbar, 2017) bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai. Beberapa riset gap dari jurnal pun

hasilnya motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan menyatakan beberapa

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karena jika tidak ada

peningkatan kepemimpinan, disiplin dan motivasi maka kinerja akan

menurun.

Berdasarkan permasalahan dan hasil riset gap diatas, maka dilakukan

penelitian kembali guna membuktikan apakah adanya pengaruh signifikan

atau tidak yang berkaitan dengan “Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan
6

Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Tangerang”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Perlu adanya pendekatan seorang pemimpin terhadap pegawai

2. Perlu adanya peningkatan disiplin kerja

3. Perlu adanya dorongan dari pemimpin agar kinerja bisa lebih baik

1.3 Pembatasan Masalah

Dari masalah yang telah dijabarkan diatas terlihat bahwa pengaruh

kepemimpinan, disiplin kerja, dan motivasi merupakan masalah utama yang

mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang. Kurangnya dorongan atau motivasi dari pemimpin kepada

pegawai untuk bisa mengoprasikan komputer sangatlah kurang menyebabkan

masalah kinerja pegawai menjadi tidak efektif .

Oleh karena itu, didalam penelitian ini perlu adanya pembatasan

masalah karena keterbatasan waktu, dan tenaga dan agar penelitian ini

semakin fokus dan terarah, oleh karena itu maka masalah-masalah penelitian

ini adalah pengaruh motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang.

1.4 Perumusan Masalah

Didalam perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan yang di

inginkan sangatlah bergantung pada sumber daya manusia yang di miliki


7

perusahan atau kantor tersebut. Motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan

sangat berpengaruh pada tinggi rendahnya kinerja karyawan tergantung pada

kepemimpinan di kantor tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah, maka penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah motivasi mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Tangerang ?

2. Apakah disiplin kerja mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Tangerang ?

3. Apakah kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Tangerang ?

4. Apakah motivasi, dislin kerja dan kepemimpinan mempengaruhi kinerja

pegawai di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diatas , maka penelitian ini bertujuan

untuk memperoleh gambaran atau bukti nyata sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah motivasi mempengaruhi kinerja pegawai di

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang

2. Untuk mengetahui apakah disiplin kerja mempengaruhi kinerja pegawai di

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang

3. Untuk mengetahui apakah kepemimpinan mempengaruhi kinerja pegawai

di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang


8

4. Untuk mengetahui apakah motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan

bersamaan mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tangerang.

1.6 Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi penulis

a. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana

Ekonomi (S1) pada Program Study Manajemen Universitas Islam

Syekh Yusuf Tangerang.

b. Penulis dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman sebagai

bekal dalam menghadapi dunia kerja

c. Dapat berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada orang lain

tentang ilmu-ilmu yang di dapat di dalam bangku kuliah.

2. Bagi Kantor

a. Sebagai bahan pertimbangan terhadap masalah-masalah yang terjadi di

kantor dinas, di harapkan kantor lebih memperhatikan tentang

kebijakan-kebijakan SDM, karena SDM adalah tulang punggung

perusahaan.

b. Dapat menjadi masukan bagi kantor dinas bahwa kepemimpinan

sangat mempengaruhi tingkat kedisplinan dan motivasi seseorang

dalam kinerja pegawai.

3. Bagi Almamater
9

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan

referensi bacaan bagi semua pihak yang membutuhkannya.

b. Dapat menjadi referensi dan acuan penelitian selanjutnya dan dapat

menyempurnakan kekurangan dan kelemahan dari penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini perlu adanya sistematika penulisan untuk

mempermudah pembahasan dalam penulisan. Adapun Sistematika penulisan

ini yang berisi sebagai berikut ; Bab I Pendahuluan, yang membahas tentang

latar belakang masalah, masalah identifikasi masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian , kegunaan penelitian dan juga

sistematika penulisan. Adapun di Bab II yang berisi Landasan teori, kerangka

pemikiran, dan hipotesis. Landasan berisi tentang tinjauan pustaka, teori

diambil dari berbagai macam buku-buku literature yang berkaitan dengan

penelitian yang meliputi motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan. Bab III

yang berisi Metode Penelitian, ini membahas tentang ruang lingkup

penelitian, populasi sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data,

variabel penelitian dan definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data

dan analisis data. Ada juga Bab IV Objek Penelitian dan Pembahasan, yang

berisi gambaran umum perusahaan dalam hal ini tentang profil Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang, gambaran umum responden,

deskripsi variabel, hasil analisis, data pembahasan (hasil penelitian dengan

kriteria-kriteria yang ada, pembuktian hipotesis serta jawaban atas pertanyaan

yang telah disebutkan dalam perumusan masalah). Dan yang terakhir adalah
10

Bab V yaitu Penutup, bab ini berisi kesimpulan dari bab-bab sebeluimnya dan

di akhiri dengan pemberian saran-saran sebagaimana masukan untuk kantor

atau perusahaan.
BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bidang

strategis dari organisasi. Manajemen sumber daya mannusia harus di

pandang sebagai perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelola

orang secara efektif dan untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang

perilaku manusia dan kemampuan mengelolanya. (Sutrisno, 2012:5),

manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,

pengembangan, peneliaian, pemberiaan balas jasa, dan pengelolaan

individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Sedangkan menurut

Schuler, et al (dalam buku Sutrisno, 2012:6), mengartikan manajemen

sumber daya manusia (MSDM) merupakan pengakuan tentang

pentingnya tenaga kerja organisasi sebagai sumber daya manusia yang

sangat penting dalam memberi kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi,

dan menggunakan beberapa fungsi dan kegiatan untuk memastikan

bahwa SDM tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi

kepentingan individu, organisasi, dan masyarakat.

Jadi, MSDM dapat juga merupakan kegiatan perencanaan,

pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan SDM

untuk mencapai tujuan baik secara indivisu maupun organisasi.

Walaupun

10
11

objeknya sama-sama manusia, namun pada hakikatnya ada perbedaan

hakiki antara manajemen sumber daya manusia dengan manajemen

tenaga kerja atau dengan manajemen personalia. Manajemen Sumber

Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen

keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya

manusia. Manajemen sumber daya manusia mempunyai tugas untuk

mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang

puas akan pekerjaan. Menurut (Sutrisno, 2012:7) dalam tugasnya

manajemen sumber daya manusia dapat dikelompokan atas tiga

fungsi,yaitu : (1) Fungsi Manajerial: perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian. (2) Fungsi Operasional: pengadaan,

penegembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemutusan hubungan kerja. (3) Fungsi ketiga adalah kedudukan

manajemen sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi

perusahaan secara terpadu.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen

sumber daya manusia mempunyai definisi sebagai suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dan pengadaan,

pengembangan, kompensasi, pengitegrasian, pemeliharaan, dan

pemutusan hubungan kerja dan maksud untuk mencapai tujuan

organisasi perusahaan secara terpadu.


12

2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tiap organisasi, termasuk perusahaan, menetapkan tujuan-tujuan

tertentu yang ingin mereka capai dalam manajemen sumber daya

manusia. Tujuan MSDM secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan

karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada penahapan perkembangan

yang terjadi pada masing-masing organisasi.

Menurut (Sutrisno, 2012:7), tujuan MSDM Meliputi :

1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM

untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerjaan yang

bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja yang selalu

siap mengatasi perubahaan dan memenuhi kewajiban pekerjaan

secara legal.

2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur

SDM yang memungkinkan organiasi mampu mencapai tujuannya.

3. Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan

strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.

4. Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer

mencapai tujuannya.

5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar

pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak mengahambat

organisasi dalam mencapai tujuan.

6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen

organisasi.
13

7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam

manajemen SDM.

Sementara itu, menurut Schuler et al (dalam buku Sutrisno, 2012:8),

setidaknya MSDM memiliki tiga tujuan utama, yaitu :

1. Memperbaiki tingkat produktivitas.

2. Memperbaiki kualitas kehidupan kerja

3. Meyakinkan organisasi telah memenuhi aspek-aspek legal.

2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut (Hasibuan, 2005:21), Fungsi manajemen sumber daya

manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengendalian, pengembangan

1. Perencanaan

Perencanaan (human resource planning) adalah merencanakan tenaga

kerja secara efektif secara efesien agar sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan.

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,

delegasi wewenang, ingtegrasi, dan koordinasi dalam bagian

organisasi. Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.

Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya tujuan

secara efektif.

3. Pengarahan
14

Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua

karyawan, agar mau bekerja sama dan berkerja efektif secara efesien

dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan

masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan dengan menugaskan

bawahan agar mengerjakan semua tugasnya dengan baik.

4. pengendalian

Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua

karyawan, agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja

sesuai dengan rencana. Apabila terdapat penyimpanan atau

kesalahan, diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.

Pengendalian karyawan meliputi kehadiran, kedisiplinan,

perilaku,kerja sama, pelaksanaan pekerjaan, dan menjaga situasi

dengan situasi lingkungan pekerjaan.

5. Pengembangan

Pengembangan (development) adalah proses peningkatan

keterampilan teknik, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui

pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan

harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa

depan.
15

2.2 Motivasi

2.2.1 Teori Motivasi

Menurut (Sutrisno, 2012:110), motivasi mempersoalkan

bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau

berkerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan

keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Motivasi juga

dapat diartikan sebagai berikut :

1. Motivasi adalah hasil sejumlah proses yang bersifat internal atau

eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sifat

antusianiesme dan persistence dalam hal melaksanakan kegiatan-

kegiatan tertentu.( Gray Winardi dalam Hamali, 2016:130)

2. Motivasi adalah kondisi psikologis dalam diri individu yang

menggerakkan individu untuk bertindak sehingga terjadi perubahan

tingkah laku yang disadari untuk mencapai tujuannya.

(Badrudin,2014:191).

motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya pergerak

kemauan berkerja seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan

tertentu yang ingin dicapai. Atau motif adalah keadaan kejiwaan yang

mendorong, mengaktifkan, atau menggerakan dan motif itulah yang

mengarahkan dan menyalurkan perilaku, sikap, dan tindak tanduk

seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan, baik tujuan

organisasi maupun tujuan probadi masing-masing anggota organisasi.

Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi


16

tertentu yang dihadapinya. Karena itulah, terdapat perbedaan dalam

kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh seseorang dalam menghadapi

situasi tertentu dibandingkan dengan orang lain yang menghadapi

situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukan dorongan

tertentu dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam waktu yang

berlainan pula.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka dapat

disimpulkan bahwa motivasi adalah kekuatan yang ada dalam

seseorang, yang mendorong perilaku untuk melakukan tindakan.

Besarnya intensitas kekuatan dari dalam diri seseorang untuk

melakukan suatu tugas atau mencapai sasaran memperlihatkan sejauh

mana tingkat motivasinya. Dua orang yang berbeda bisa saja

mengatakan dan meyakini bahwa mereka ingin menjadi pegawai yang

baik. Intensitas dari keinginan mereka untuk menjadi pegawai yang

baik merupakan ukuran dari motivasinya. Walaupun demikian

pemimpin tentunya akan lebih memperhatikan kepada apa yang merka

lakukan daripada apa yang mereka katakan dan yakini itu. Jadi motivasi

sesungguhnya adalah suatu kekuatan yang menyebabkan seseorang

menghasilkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia katakan, bukan

sekedar janji dan keinginan saja.

Pada umumnya semua orang ingin mempunyai motivasi yang

baik. Tidak ada orang yang memilih menjadi frustasi daripada

termotivasi. Pekerjaan dan lingkungan pekerjaan yang merangsang


17

motivasi pasti disenangi dan dihargai oleh semua orang. Walaupun

demikian perlu kita ketahui bahwa ada pekerjaan yang menurut

seseorang itu menarik atau merangsang motivasinya, tetapi menurut

yang lainnya pekerjaan itu tidak menarik dan membosankan.

Disamping itu kadang-kadang orang datang sambil membawa masalah

ke kantornya, bisa dari pengalaman-pengalaman kegagalan pada masa

lalunya atau karena masalah rumah tangganya, dan sebagainya,

sehingga ketika berkerja motivasinya rendah.

Motivasi adalah masalah yang kompleks. Tidak ada seperangkat

petunjuk yang mudah dan dapat menjamin membangkitkan dan

meningkatkan motivasi seseorang. Upaya meningkatkan dan

memepertahankan motivasi perlu perjuangan tanpa henti bagi para

pemimpin dan anggotanya.

Menurut (Sutrisno, 2012:111), mengatakan ada dua prinsip yang

dapat digunakan untuk meninjau motivasi, yaitu :

1. Motivasi dipandang sebagai suatu proses.

2. Motivasi sebagai menentukan karakter dari proses ini.

Dalam Al-Quran menjelaskan tentang motivasi, ialah “Berkerjalah

kamu, maka allah dan Rosul-Nya serta orang-orang mu’min akan

melihat pekerjaan itu, dan kamu akan dikembalikan kepada Allah yang

maha mengetahui akan Ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya

kepada apa yang kamu kerjakan” (At-Taubah:105)


18

2.2.2 Indikator Motivasi kerja

bahwa motivasi kerja dapat diukur melalui indikator sebagai

berikut :

1. Upah / Gaji yang layak, yang dapat diukur melalui gaji yang

memadai dan besarnya sesuai standar mutu hidup

2. Pemberian insentif, yang diukur melalui pemberian bonus sewaktu-

waktu, rangsangan kerja, prestasi kerja

3. Mempertahankan harga diri, yaitu diukur dengan iklim kerja yang

kondusif, kesamaan hak, dan kenaikan pangkat

4. Memenuhi kebutuhan rohani, yaitu diukur dengan kebebasan

menjalankan sariat agama, menghormati kepercayaan orang, dan

penyelenggaraan ibadah.

5. Memenuhi kebutuhan partisipasi, yaitu diukur melalui

kebersamaan, kerjasama, rasa memiliki, dan bertanggung jawab.

6. Menempatkan pegawai pada tempat yang sesuai, dalam hal ini

diukur dengan seleksi sesuai kebutuhan, memperhatikan

kemampuan, memperhatikan pendidikan, memperhatikan

pengalaman, memberikan pekerjaan sesuai kemampuan.

7. Menimbulkan rasa aman di masa depan, seperti indikator

penyelenggaraan jaminan hari tua, pembayaran pensiun, pemberian

perumahan.
19

8. Memperhatikan lingkungan tempat kerja, yang diukur melalui

tempat kerja yang nyaman, cukup cahaya, jauh dari polusi dan

berbahaya.

9. Memperhatikan kesempatan untuk maju, yang diukur dengan

memberikan upaya pengembangan, kursus, diklat.

10. Menciptakan persaingan yang sehat, yang diukur melalui

produktivitas, prestasi kerja, pengembangan karir yang jelas, bonus,

kinerja pegawai, penghargaan dan hukuman.

Motivasi untuk berkerja ini sangat penting bagi tinggi rendahnya

produktivitas perusahaan atau kantor. Tanpa adanya motivasi dari para

pegawai untuk berkerja sama bagi pentingnya perusahaan atau kantor,

maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya,

apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para pegawai, maka hal ini

merupakan suatu jaminan atas keberhasilan peursahan atau kantor

dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, pemimpin harus selalu

menimbulkan motivasi kerja yang tinggi kepada pegawainya guna

melaksanakan tugas-tugasnya. Sekalipun harus diakui bahwa motivasi

bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi kerja

seseorang.

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi

Ada faktor lain juga ikut mempengaruhi, seperti pengetahuan,

sikap, kemampuan, pengalaman, dan persepsi peranan.


20

Motivasi sebagai proses psikologi dalam diri seseorang akan di

pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat

dibedakan atas faktor intern dan ekstern berasal dari pegawai.

1. Faktor intern

Faktor intern yang dapat mempengerahui pemberian motivasi

pada seseorang anatara lain :

a. Keinginan untuk dapat hidup

Untuk mempertahankan hidup manusia perlu makan dan

untuk memperoleh makan ini, manusia mau mengerjakan

apa saja asal hasilnya dapat memenuhi kebutuhan untuk

makan. Keinginan untuk dapat hidup meliputi kebutuhan

untuk :

- Memperoleh kompensasi yang memadai:

- Pekerjaan yang tetap walaupun penghasilan tidak

begitu memadai: dan

- Kondisi kerja yang aman dan nyaman.

b. Keinginan untuk dapat memiliki

Hal ini banyak kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari,

bahwa keinginan yang keras untuk dapat memeiliki itu

dapat mendorong orang untuk mau berkerja.

c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan.Seseorang mau

berkerja disebabkan adanya keinginan untuk di akui,

dihormati oleh orang lain. Untuk memperoleh status sosial


21

yang lebih tinggi, orang mau mengeluarkan uangnya, untuk

memperoleh uang itupun ia harus berkerja keras. Jadi, harga

diri nama baik, kehormatan yang ingin dimiliki itu harus

diperankan sendiri, mungkin dengan berkerja keras

memperbaiki nasib, mencari rezeki, sebab status untuk

diakui sebagai orang terhormat tidak mungkin diperoleh

bila yang bersangkutan termasuk pemalas, tidak mau

berkerja dan sebagainya

d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan.

Keinginan untuk memperoleh pengakuan itu dapat meliputi

hal-hal:

- Adanya penghargaan terhadap prestasi;

- Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak;

- Pimpinan yang adil dan bijaksana; dan

- Perusahaan tempat berkerja dihargai oleh masyarakat.

e. Keinginan untuk berkuasa.

Keinginan untuk berkuasa akan mendorong seseorang untuk

berkerja. Keinginan untuk berkuasa atau menjadi pimpinan

itu dalam arti positif, yaitu ingin dipilih menjadi ketua atau

kepala, tentu sebelumnya si pemilih telah melihat dan

menyaksikan sendiri bahwa orang itu benar benar mau

berkerja, sehingga ia pantas untuk dijadikan penguasa

dalam unit organisasi/kerja.


22

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern juga tidak kalah perananya dalam

melemahkan motivasi kerja seseorang. Faktor-faktor ekstern itu

adalah:

a. Kondisi lingkungan kerja.Lingkungan kerja ini, meliputi

tempat berkerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan,

pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antara

orang-orang yang ada ditempat tersebut. Lingkungan kerja

yang baik dan bersih mendapat cahaya yang cukup, bebas dari

kebisingan dan gangguan, jelas akan memotivasi tersendiri bagi

para karyawan dalam melakukan pekerjaan dengan baik.

Namun lingkungan kerja yang buruk, kotor , gelap, pengap,

lembab, dan sebagainya akan menimbulkan cepat lelah dan

menurunkan kreativitas. Oleh karena itu, pemimpin perusahaan

yang mempunyai kreativitas tinggi akan dapat menciptakan

lingkungan kerja yang menyenangkan bagi para pegawai.

b. Kompensasi yang memadai.

Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi yang

paling ampuh bagi perusahaan atau kantor untuk mendorong

para pegawai berkerja dengan baik. Adapun kompenasi yang

kurang memadai akan membuat mereka kurang tertarik untuk

berkerja keras, dan memungkinkan mereka berkerja


22

tidak tenang, dari sini jelaslah bahwa besar kecilnya

kompensasi sangat mempengaruhi motivasi kerja para

pegawai.

c. Supervisi yang baik

Bila supervisi yang dekat dengan pegawai atau karyawan

ini menguasai lika-liku pekerjaan dan penuh dengan sifat-

sifat kepemimpinan. maka suasana kerja akan bergairah dan

bersemangat. Akan tetapi, mempunyai supervisor yang

akuh mau benar sendiri, tidak mau mendengarkan keluhan

para pegawainya, akan menciptakan situasi kerja yang tidak

mengenakan, dan dapat menurunkan semangat kerja.

d. Adanya jaminan pekerjaan.

Setiap orang akan mau berkerja mati-matian

mengkorbankan apa yang ada pada dirinya untuk

perusahaan, kalau yang bersangkutan merasa ada jaminan

karier yang jelas dalam melakukan pekerjaan. Hal ini dapat

terwujud bila perusahaan dapat memberikan jaminan karier

untuk masa depan, baik jaminan akan adanya promosi

jabatan, pangkat, maupun jaminan pemberian kesempatan

untuk mengembangkan potensi diri. Sebaliknya, orang-

orang akan lari meninggalkan perusahaan bila jaminan

karier ini kurang jelas dan kurang diinformasikan kepada

mereka.
23

e. Status dan tanggung jawab

Status atau kedudukan dalam jabatan tertentu merupakan

dambaan setiap pegawai atau karyawan dalam berkerja.

Dengan menduduki jabatan, orang merasa dirinya akan

dipercaya, diberi tanggung jawab, dan wewenang yang

besar untuk melakukan kegiatan-kegiatan.

f. Peraturan yang fleksibel

System dan prosedur kerja ini dapat kita sebut dengan

peraturan yang berlaku dan bersifat mengatur dan

melindungi para karyawan. Termasuk hak dan kewajiban

para karyawan, pemberian kompensasi, promosi, mutase

dan sebagainya. Oleh karena itu, biasanya peraturan bersifat

melindungi dan dapat memberikan motivasi para karywan

untuk berkerja lebih baik.

2.3 Disiplin Kerja

2.3.1 Teori Disiplin Kerja

(Sutrisno, 2012:86), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan

dan kerelaan seseorang untuk memenuhi dan mentaati norma-norma

peraturan yang berlaku di sekitarnya. Disiplin pegawai yang baik akan

mempercepat tujuan perusahaan, sedangkan disiplin yang merosot akan

menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan perusahaan.

Disiplin sangat diperlukan baik individu yang bersangkutan maupun


24

organisasi. Contoh, seorang pesuruh disebuah kantor yang terlambat

datang, akibatnya ruangan kerja di kantor tersebut semuanya terkunci,

sehingga kegiatan kantor tersebut menjadi keganggu, karena tidak ada

pegawai yang dapat melakukan aktivitasnya, sehingga menggangu proses

operasi dihari itu. Dari contoh tersebut dapat kita lihat bahwa

ketidakdisiplinan seseorang dapat merusak aktivitas organisasi

disebabkan oleh ketidak hati-hatian.disiplin mengatasi kesalahan dan

keteledoran yang disebabkan karena kurang perhatian, ketidakmampuan,

dan keterlambatan.

Displin berusaha mencegah permulaan kerja yang lambat atau

terlalu awalnya mengakhiri kerja yang disebabkan karena

keterlambatan atau kemalasan.

(Sutrisno, 2012:88), mengatakan disiplin dibutuhkan untuk tujuan

organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efesiensi dengan mencegah

dan mengkoreksi tindakan-tindakan individu dalam itikad tidak baiknya

terhadap kelompok. Lebih jauh lagi, disiplin berusaha untuk melindungi

perilaku yang baik dengan menetapkan respons yang dikehendaki.

Ketidakdisplinan dan kedisplinan dapat panutan orang lain, jika

lingkungan disiplin, maka seorang pegawai akan ikut disiplin, tetapi

jika lingkungan kerja organisasi tidak disiplin, maka seorang pegawai

juga akan ikut tidak disiplin. Untuk itu sangat sulit bagi lingkungan

kerja tidak disiplin tetapi ingin menerapkan kedisplinan pegawai,

karena lingkungan kerja akan menjadi panutan bagi para pegawai.


25

Asumsinya bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas

sikap kebiasaan yang diperoleh pegawai. Kebiasaan itu ditentukan oleh

pemimpin, baik dengan iklim atau suasana kepemimpinan maupun

melalui contoh diri pribadi. Karena itu, untuk mendapatkan disiplin

yang baik, maka pemimpin harus memberikan kepemimpinan yang baik

pula. Menurutu (Sutrisno, 2012:89), faktor yang mempengaruhi disiplin

pegawai adalah :

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi

2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

4. Keberanian pemimpin dalam mengambil tindakan

5. Ada tidaknya pengawasan pemimpinan

6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan atau pegawai

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin.

Disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk

mematuhi dan mentaati segala norma peraturan yang berlaku di

organisasi. Disiplin pegawai yang baik akan mempercepat pencapaian

tujuan organisasi, sedangkan disiplin yang merosot akan menjadi

penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan organisasi.

Peraturan disiplin dibuat untuk mengatur tata hubungan kerja yang

berlaku tidak saja dalam perusahaan-perusahaan besar atau kecil,


26

tetapi juga pada sebuah organisasi yang memperkerjakan banyak

sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan. Pembuaatan

suatu peraturan disiplin dimaksudkan agar para karyawan dapat

melakukan pekerjaan tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan.

Oleh sebab itu, peraturan disiplin pada perusahaan-perusahaan swasta

tidak akan banyak berbeda dengan organisasi publik.

displin kerja atau kebiasaan-kebiasaan baik yang harus

ditanamkan dalam diri pegawai sebaiknya bukan atas dasar paksaan

semata, tetapi harus lebih didasarkan atas kesadaran dari dalam diri

karyawan. Ketidakdisplinan individu atau karyawan dapat

memengarhi produktivitas kerja organisasi.

Disiplin kerja merupakan alat yang digunakan para pemimpin

untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk

mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk

meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin

menunjukan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri

karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Dengan

demikian, bila peraturan dan ketetapan yang ada dalam perusahaan itu

diabaikan atau sering dilanggar, maka karyawan mempunyai disiplin

kerja yang buruk. Sebaliknya, bila pegawai tunduk pada ketetapan

perusahaan, menggambarkan adanya kondisi displin yang baik. Dalam

arti yang lebih sempit dan lebih banyak dipakai, disiplin berarti
27

tindakan yang diambil dengan peniliaan untuk mengkoreksi perilaku

dan sikap yang salah pada sementara pegawai. Disiplin dibutuhkan

untuk tujuan organisasi yang lebih jauh, guna menjaga efesiensi

dengan mencegah dan mengoreksi tindakan-tindakan individu dalam

itikad untuk melindungi perilaku yang baik dengan menetapkan

respons yang dikehendaki.

Dari Ibnu Umar Radhiallahu Anhum, ia berkata: “Rosullah

Shallallahu Alaihi Wasallam memegang pundakku, lalu bersabda:

Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau

pengembara. Lalu Ibnu Umar Radhiallahu Anhum berkata: “Jika

engkau di waktu sore, maka jangnlah engkau menunggu pagi dan

pergunakanlah waktu sehatmu sebelum kamu sakit dan waktu

hidupmu sebelum kamu mati”. (HR, Bukhari, kitab Ar Riqaq) Hadits

diatas mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup ini kita harus

menjadi manusia-manusia yang disiplin.

Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab

seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini

mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan

perusahaan. Melalui disiplin akan mencerminkan kekuatan, karena

biasanya seseorang yang berhasil dalam karyanya adalah mereka yang

memiliki disiplin tinggi. Guna mewujudkan tujuan perusahaan, yang

pertama harus segera dibangun dan ditegakkan di perusahaan tersebut


28

adalah kedisiplinan pegawainya. Jadi, kedisiplinan merupakan kunci

keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan.

2.3.2 Indikator-Indikator Kedisiplinan

Menurut (Hasibuan, 2005:192 )Pada dasarnya banyak indikator-

indikator yang mempengaruhi tingkat kedispilnan pegawai suatu

organisasi, diantaranya :

1. Tujuan dan kemampuan

2. Teladan pemimpin / Taat terhadap aturan perusahaan

3. Balas jasa

4. Keadilan

5. Taat terhadap aturan waktu

6. Sanksi hukuman

7. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

8. Hubungan kemanusiaan

2.4 Kepemimpinan

2.4.1 Teori Kepemimpinan

Menurut (Thoha, 2013:9), Kepemimpinan adalah kegiatan untuk

mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku

manusia baik perorangan maupun kelompok. Dalam suatu organisasi,

faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena

pemimpin itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi

dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak


29

mudah. Tidak mudah, karena harus memahami setiap perilaku bawahan

yang berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga

bisa memberikan pengabdian dan partisipannya kepada organisasi

secacra efektif dan efesien. (Sutrisno, 2012:214), mengatakan

kepemimpinan sebagai kegiatan untuk memengaruhi orang agar bekerja

dengan rela untuk mencapai tujuan bersama. Secara luas kepemimpinan

diartikan sebagai usaha yang terorganisasi untuk mengelola dan

memanfaatkan sumber daya manusia, materiil, dan finansial guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. kepemimpinan adalah suatu

proses mempengaruhi aktivitas suatu kelompok dalam usaha untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan. Salah satu tantangan yang cukup

berat yang sering harus dihadapi oleh pemimpin adalah bagaimana ia

dapat menggerakan para bawahannya agar senantiasa mau dan bersedia

menggerakan kemampuan yang terbaik untuk kepentingan kelompok

atau organisasinya. Sering kali menjumpai adanya pemimpin yang

menggunakan kekuasaan secara mutlak dengan memerintahkan para

bawahannya tanpa memerhatikan keadaan yang ada pada bawahannya.

Hal ini jelas akan menimbulkan suatu hubungan yang tidak harmonis

dalam organisasi. Kepemimpianan sering dipermasalahkan didalam

organisasi, terutama organisasi besar yang telah menggunakan

manajemen yang baik.hal ini disebabkan karena tercapainya tujuan

secara efektif dan efesien sangat tergantung akan kemampuan

kepemimpinan seorang manajer. Tanpa adanya kepemimpinan


30

merupakan kemelut atas beberapa manusia dan fasilitas. Karena hal ini

tidak adanya koordinasi dan pengalaman atas semua sumber daya yang

ada. Dalam hal ini kepemimpinan, untuk organisasi apapun, apabila

mengalami kegagalan dan keberhasilan ini sering dikaitkan dengan

adanya kepemimpinan.

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu

mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu

melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula, dan pada akhirnya

tujuan organisasi itu akan tercapai. Tujuan organisasi tidak hanya

sekedar tercapai sesuai dengan yang direncakan, tetapi juga harus

terwujud suatu kegairahan kerja dan disiplin kerja yang baik dari para

pegawai.

Menurut (Pradja, 2012:276)Pemimpin atau leader adalah orang

yang mempunyai bawahan atau orang yang mengendalikan jalannya

organisasi. Pemimpin adalah subjek atau pelaku dari unsur-unsur yang

terdapat dalam kepemimpinan, yaitu adanya kekuasaan, pengaruh,

kekuatan, dan pemegang tanggung jawab utama bagi seluruh kegiatan

yang dilakukan oleh bawahannya.

Pemimpin dan kepemimpinan merupakan seni dan keterampilan

orang dalam menfaatkan kekuasaanya untuk memengaruhi orang lain

agar melaksanakan aktivitas tertentu, yang diarahkan pada tujuan yang

telah ditetapkan. Memimpin adalah mengerjakan niat demi tujuan

tertentu, tapi dilaksanakan oleh orang lain. Orang yang dipimpin adalah
31

yang diperintah, dipengaruhi, dan diatur oleh ketentuan yang berlaku

secara formal ataupun nonformal.

Dalam menjelaskan mengenai pemimpin dan kepemimpinan, ada

bebrapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :

1. Kekuasaan dan kewewenangan, yaitu kemampuan untuk bertindak

bagi seorang pemimpin untuk menggerakan para bawahannya agar

mengikuti kehendaknya dalam mencapai tujuan yang telah

ditentukan sebelumnya.

2. Kewibawaan, yiatu berbagai keunggulan yang dimiliki oleh

seseorang pemimpin sehingga memebedakan dengan yang

dipimpinnya. Dengan keunggulan tersebut, orang lain patuh dan

tersedia melakukan kegiatan-kegiatan yang dikehendakinya,

3. Kemampuan, yaitu keseluruhan daya. Baik berupa keterampilan

sosial maupun keterampilan teknis yang melebihi orang lain.

Kepemimpinan bertujuan agar setiap kegiatan yang dilaksanakan

dapat mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Untuk memungkinkan

tercapainya tujuan tersebut, seorang pemimpin harus melakukan

berbagai fungi kepemimpinannya. Ada Sembilan fungsi kepemimpinan,

yaitu :

1. Menentukan tujuan;

2. Menjelaskan kegiatan;

3. Melaksanakan kegiatan;

4. Memilih cara yang tepat


32

5. Memberikan penjelasan dan memutuskan;

6. Merangsang para anggota untuk berkerja.

fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun,

membimbing, memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja,

mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi

yang baik, memberikan supervise yang efesien, dan membawa para

pengikutnya kepada yang ingin dituju sesuai dnegan ketentuan waktu

dan perencanaan.

Kepemimpinan yang efektif, yaitu suatu proes untuk

menciptakan wawasan, mengembangkan suatu strategi, membangun

kerja sama dan mendorong tindakan untuk lebih maju. Pemimpin yang

efektif memiliki kriteria dan tujuan sebagai berikut ;

1. Menciptakan wawasan untuk masa depan dengan

mempertimbangkan kepentingan jangka panjang kelompok yang

terlibat;

2. Mengembangkan strategi yang rasional untuk menuju arah

wawasan tersebut;

3. Memperoleh dukungan dari pusat kekuasaan yang berkerja sama,

persetujuan, kerelaan atau kelompok kerjaanya dibutuhkan untuk

menghasilkan pergerakan itu;

4. Memberi motivasi yang kuat kepada kelompok inti yang

tindakannya merupakan penentu untuk melaksanakan strategi.


33

Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu

mengelola atau mengatur organisasi secara efektif dan mampu

melaksanakan kepemimpinans secara efektif pula. Untuk itu

pemimpin harus betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai

seorang pemimpin. Fungsi pemimpinan dalam organisasi menurut

(Sutrisno, 2012:219), dapat dikelompokan menjadi 4, yaitu :

1. Perencanaan

2. Pengorganisasian

3. Penggerakan; dan

4. Pengadilan.

Kepemimpinan dalam pandangan islam terkandung dalam ayat

Al-Qur’an. Seperti dalam surat Al-Ma’idah ayat 57, yaitu :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi

pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah

ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah

diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-

orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-

betul orang-orang yang beriman.”

Jenis gaya kepemimpinan sebagai berikut :


34

1. Otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter hanya berpusat dari diri sendiri.

Jenis yang satu ini sangat dominan dan tidak memberikan

kesempatan kepada pekerja untuk mengemukakan pendapat.

Komunikasi hanya berjalan satu arah dan semua perintahnya

harus dilaksanakan. Pengaruh gaya kepemimpinan yang

otokratis akan membuat pekerja merasa tidak dihargai. Namun,

ada dampak positif yang diberikan yaitu pola pekerja sesuai

dengan rencana. Akibat buruknya dapat menimbulkan protes

karena pekerja tidak diberi kebebasan untuk bersuara.

2. Demokratis

Gaya kepemimpinan yang cukup disukai oleh pekerja saat ini

adalah yang bersifat demokratis. Gaya kepemimpinan

demokratis selalu melibatkan anggota yang lain untuk

mengambil keputusan dan tidak memaksakan kehendaknya.

Setiap karyawan diberikan kebebasan untuk mengeluarkan

aspirasinya demi kesuksesan bersama. Atasan yang

menggunakan gaya ini, pengelolaan kinerjanya akan sangat

mudah karena koordinasi tercipta dengan sendirinya. Namun,

dari segi pengawasan lemah sebab semua pekerja dianggap

memiliki kedudukan yang sama.

3. Karismatik
35

Atasan yang karismatik biasanya bisa mengendalikan anak

buahnya dengan mudah dengan menggunakan wibawa dan juga

pesona yang dimiliki. Pengaruh gaya kepemimpinan tentu saja

akan membuat karyawan melaksanakan perintahnya secara

langsung tanpa protes. Jika menilik pada pengertian gaya

kepemimpinan yang sudah disebutkan diatas, bisa jadi jenis ini

adalah karakter bawaan. Tidak semua orang bisa terlahir

dengan jiwa pemimpin yang melekat pada sifatnya,

kemampuan tersebut sebagian besar didapatkan dari proses

kerja dan belajar.

2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Menurut (dalam jurnal ANDIYANTO, 2011) menyatakan bahwa

faktor yang dapat mempengaruhi kepemimpinan adalah sebagai berikut:

1. Teknik pematangan penyiapan pengikut, hal ini dapat diajukan

melalui pemberian penerangan yang jelas, keterangan yang factual,

pengertian yang jelasm pendidikan, pengetahuan atau pikiran serta

adat istiadat.

2. Teknik hubungan antar manusia, diajukan melalui memahami dan

mendalami bawahan, menyamakan persepsi, pencapaian tujuan

organisasi serta kepentingan organisasi.

3. Teknik menjadi teladan, diajukan melalui hakekat pemberian

teladan, pengaruh pada bawahan, wujud perbuatan, larangan,

anjurtan serta keharusan.


36

4. Teknik persuasi dan pemberi perintah, ditunjukan melalui ajakan

simpatik dari pimpinan, kemauan tanpa paksaan, kesadaran,

pemberian perintah, pelaksanaan perintah serta ketaatan.

5. Teknik penggunaan komunikasi yang tepat, ditunjukan melalui

kejelasan informasi, penerangan, kegiatan organisasi serta

kesamaan persepsi.

6. Teknik penyediaan fasilitas, ditunjukan melalui jenis fasilitas yang

disediakan, pencapaian tujuan, petunjuk teknik, kegiatan organisasi

serta alat pencapaian tujuan organisasi.

2.4.3 Indikator-Indikator Kepemimpinan

1. Keterangan yang factual

2. Pemberian pemahaman tentang adat istiadat setempat

3. Pemberian perintah pelaksanaan tugas tanpa paksaan

4. Pemberian penerangan yang jelas

5. Pelaksanaan perintah oleh bawahan

6. Pemberian pengertian yang jelas

7. Menjadi teladan lewat anjuran

8. Menjadi teladan lewat keharusan

Jadi, dapat disimpulkan mengenai kepemimpinan sebagai proses

mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas

dari para anggota kelompok, maka paling tidak ada tiga implikasi

penting, yakni:
37

Pertama, kepemimpinan harus melibatkan orang lain, bawahan

atau pengikut. Kesediaan menerima pengarahan dari pemimpin,

anggota kelompok membantu menegaskan status pemimpin dan

memungkinkan proses kepemimpinan. Tanpa bawahan, semua sifat-

sifat kepemimpinan seorang pemimpin akan menjadi relevan.

Kedua, kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang

tidak sama diantara pemimpin dan anggota kelompok.

Ketiga, kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggunakan

berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi perilaku pengikut

melalui sejumlah cara. Sesungguhnya para pemimpin telah

mempengaruhi pegawai untuk melakukan pengorbanan pribadi demi

organisasi. Untuk alasan ini, diharapkan para pemimpin mempunyai

kewajiban untuk mempertimbangkan etika dari keputusan mereka.

2.5 Kinerja

2.5.1 Teori Kinerja

Secara etimologi, kinerja berasal dari kata prestasi kerja

(Performance). Sebagaimana dikemukakan (Widodo, 2015:131) bahwa

istilah kinerja kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi

kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang) yaitu hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan padanya. Adapun faktor yang mempengaruhi kinerja menurut

(Widodo, 2015:133) kinerja dipengaruhi oleh: 1) sikap dan mental


38

(motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja), 2) pendidikan, 3)

keterampilan, 4) manajemen kepemimpinan, 5) tingkat pengghasilan, 6)

gaji dan kesehatan, 7) jaminan sosial, 8) iklim kerja, 9) sarana dan

prasarana, 10) teknologi, dan 11) kesempatan berprestasi.

Kinerja menggambarkan pelaksanaan pekerjaan seseorang

karyawan/pegawai secara menyeluruh. Dalam hal ini kinerja

didefinisikan sebagai nilai seorang individu karyawan bagi organisasi

terkait dengan prestasi yang telah dicapai dalam pekerjaannya. Kinerja

juga .dinilai dengan melihat kemungkinan karyawan tersebut untuk

dikembangkan potensi yang dimilikinya

Bagaimanapun harapan yang ingin dicapai dari hasil penilaian

kinerja personal adalah kinerjanya baik. Oleh karena itu, para pemimpin

dan bagian personel sejak awal harus menyadari akan pentingnya

faktor-faktor yang memengaruhi mengapa seseorang bisa berkerja baik

dan tidak.

2.5.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja

karyawan pada suatu perusahaan, yaitu:

1. Faktor kemampuan

Dimana secara psikologi kemampuan (ability) pegawai terdiri dari

kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (Pendidikan). Oleh

karena itu pegawai harus ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuan.
39

2. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam

menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang

menggerakan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

3. Faktor lingkungan kerja

Dari lingkungan kerja merujuk pada hal yang berbeda di sekililing

dan mencakup karyawan/pegawai dikantor. Kondisi lingkungan

kerja lebih banyak tergantung dan diciptakan oleh pemimpin

perusahaan atau organisasi tersebut, sehingga suasana kerja yang

tercipta tergantung pada pola yang diciptakan pemimpin.

4. Disiplin

Disiplin merupakan kegiatan karywan/pegawai yang bersangkutan

dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana ia

bekerja.

5. Faktor budaya organisasi

Budaya organisasi merupakan cara atau tindakan yang menjadi suatu

kebiasaan karyawan/pegawai didalam perusahaan dalam

menjalankan kegiatan sehari-hari guna mencapai tujuan.

2.5.3 Indikator-Indikator Kinerja Pegawai

1. Kualitas Kerja

2. Kuantitas Kerja

3. Tanggung Jawab

4. Kerja sama
40

5. Inisiatif

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mengadakan penelitian, tidak terlepas dari penelitian yang

dilakukan oleh penelitian terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil

dari penelitian yang sedang dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk

membandingkan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berikut

ringkasan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh peneliti selama

melakukan penelitian :

Tabel 2.1

Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

Hasil penelitian
Varibel Bebas :
Pengaruh Motivasi kerja, menunjukan bahwa
Motivasi, Budaya
Kepuasan Kerja, Budaya Budaya Organisasi,
Marsukin dan Organisasi,
1 Organisasi dan Motivasi Kerja dan
Waridin (2006) Kepemimpinan
Kepemimpinan terhadap Kepemimpinan
Variabel terkait :
Kinerja Pegawai berpengaruh terhadap
Kinerja Pegawai
Kinerja Pegawai

Pengaruh Budaya Variabel bebas : Hasil penelitian


Suharto dan
Organisasi, Budaya organisasi, menunjukan bahwa
2 Budi Cahyo
Kepemimpinan dan Kepemimpinan dan terdapat pengaruh
(2005)
Motivasi Kerja Terhadap Motivasi Kerja positif dan signifikan
41

Kinerja Sumber Daya Variabel terkait : budaya organisasi,

Manusia di Sekretariat Kinerja SDM Kepemimpinan dan

DPRD Provinsi Jawa Motivasi secara

Tengah individu maupun

bersama-sama terhadap

kinerja pegawai

Hasil penelitian

Pengaruh Motivasi Kerja menunjukan bahwa


Ida Ayu Variabel bebas :
dan Budaya Organisasi Motivasi kerja,
Brahmasari Motivasi Kerja dan
terhadap Kepuasan Kerja Kepemimpinan dan
3 dan Agus Budaya Organisasi
Karyawan serta Budaya Organisasu
Suprayetno Variabel terkait :
dampaknya pada Kinerja berpengaruh positif
(2008) Kepuasan Kerja
Perusahaan terhadap Kepuasan

Kerja

Hasil penelitian

Variabel bebas : menunjukan bahwa

Analisi pengaruh Motivasi Kerja, terdapat pengaruh

Motivasi Kerja, Komitmen positif dan signifikan


Abdul Hakim
4 Komitmen organisasi dan Organisasi dan Iklim motivasi kerja,
(2005)
Iklim organisasi terhadap Organisasi komitmen organisasi

Kinerja pegawai Variable terkait : dan iklim perusahaan

Kinerja Pegawai terhadap kinerja

pegawai
42

Hasil penelitian

Variabel bebas : menunjukan bahwa

Analisis pengaruh Gaya Gaya terdapat pengaruh

kepemimpinan dan kepemimpinan, positif dan signifikan


5 Fahmi (2009)
Motivasi Kerja terhadap Motivasi Kerja gaya kepemimpinan

Kinerja Pegawai Variabel terkait : dan MOtivasi kerja

Kinerja karyawan terhadap Kinerja

karyawan

Hasil penelitian

Pengaruh Kompetensi, Variabel bebas : menunjukan bahwa

Kepemimpinan, dan Kompetensi, disiplin kerja,

Wairooy Disiplin Kerja terhadap kepemimpinan dan kompetensi dan


6
(2017) Kinerja Pegawai di Displin kerja kepemimpinan

kantor Pertahanan Variabel terkait : berpengaruh positif

Kabupaten Bogor Kinerja pegawai dan signifikan terhadap

kinerja pegawai

Hasil penelitian
Pengaruh Motivasi Kerja,
Variabel Bebas : menunjukan bahwa
Kepuasan kerja dan
Pramana dan Kepuasan Kerja dan Kepuasan kerja dan
displin kerja terhadap
7 Sudharma Disiplin Kerja Disiplin kerja terdapat
kinerja karyawan pada
(2013) Variabel terkait : pengaruh positif dan
Divisi Penjualan PT
Kinerja Karyawan signifikan terhadap
Rembaka
Kinerja pegawai
43

Sumber : (ANDIYANTO, 2011)

2.7 Kerangka Pemikiran

Merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan

dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah-

masalah yang penting. Kerangka pemikiran dari masalah ini yang dapat

digambarkan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Motivasi (Xı)
rx1

rx2
DIsiplin Kerja (X2) Kinerja Pegawai (Y)

Kepemimpinan (X3) rx3

Sumber data: Sugiyono (2016:61)

Keterangan :

X1 : Motivasi adalah variabel independent kesatu

X2 : Disiplin Kerja adalah variabel independent kedua

X3 : Kepemimpinan adalah variabel independent ketiga

Y : Kinerja Pegawai adalah variabel dependen


44

2.8 Hipotesis Penelitian

Motivasi mempersoalkan bagaimaan cara mendorong gairah kerja

bawahan, agar mereka mau berkerja keras dengan memeberikan semua

kemampuan dan keterampilan untuk mewujudkan tujuan perusahaan.

Motivasi untuk berkerja ini

sangat penting bagi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan. Tanpa

adanya motivasi dari para para karyawan untuk berkerja sama bagi

pentingnya perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan

tercapai. Sebaliknyam apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para

karyawan, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan

perusahaan dalam mencapai tujuan menurut (Sutrisno, 2012:111) semakin

kuat motivasi kerja, kinerja pegawai akan memberikan peningkatan yang

sangat berarti bagi peningkatan kinerja dalam melaksanakan pekerjaannya.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh penelitian Suharto dan Cahyono

(ANDIYANTO, 2011) bahwa motivasi kerja berpengaruhi positif terhadap

kinerja pegawai. semakin tinggi motivasi pegawai maka akan semakin tinggi

pula kinerja pegawai.

A. Terdapat pengaruh positif motivasi terhadap kinerja pegawai pada

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang

Keteraturan adalah ciri utama organisasi dan disiplin kerja adalah salah

satu metode untuk memelihara keteraturan tersebut. Tujuan utama disiplin

adalah untuk meningkatkan efesiensi semaksimal mungkin dengan cara

mencegah pemborosan waktu dan energi. Menurut (Sutrisno, 2012:87),


45

disiplin merupakan alat pergerakan pegawai. Agar dapat pekerjaan dapat

berjalan dengan lancar, maka diharus diusahakan agar ada disiplin yang

baik. Wairooy (2017), menunjukan bahwa disiplin kerja berpengaruh

terhadap kinerja pegawai.

B. Terdapat pengaruh positif disiplin kerja terhadap kinerja pegawai

pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang

Menurut ( Sutrisno, 2012:214), menganggap kepemimpinan sebagai

kegiatan untuk mempengaruhi orang agar berkerja dengan rela untuk

mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan memegang peran yang sangat

penting karena itulah yang akan menggerakan dan mengarahkan organisasi

dalam mencapai tujuan dan sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah.

Tujuan organisasi tidak hanya sekedar tercapai sesuai dengan yang

direncanakan, tetapi juga harus terwujud suatu kegairahan kerja dan disiplin

kerja yang baik dari para pegawai. Guritno 2004 (dalan buku Sutrisno,

2012) menunjukan, bahwa perilaku (misalnya pola atau gaya)

kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

C. Terdapat pengaruh positif kepemimpinan terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian

manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah

diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan

dan mengantisipasi masalah. Jenis-jenis metode penelitian dapat

diklasifikasi berdasarkan, tujuan, dan tingkat kealamiahan (natural setting)

obyek yang diteliti. Terdapat beberapa istilah pada kedua metode tersebut,

yaitu:

A. Metode Penelitian Kualitatif

Metode penelitian kualitatif adalah sebuah metode yang

memfokuskan pada pemahaman fenomena social dari sudut pandang

partisipan secara deskriptif. Dengan kata lain, metode ini lebih

menekankan pada penelitian yang bersifat memberikan gambaran

secara jelas dan sesuai dengan fakta dilapangan. Disamping itu, proses

pada metode kualitatif juga dikenal istilah paradigm alamiah.

Maksudnya segala yang proses yang diteliti harus terjadi sesuai dengan

kenyataan dan tidak ada manipulasi. Dengan kata lain, jika pada

penilitian tersebut ditemukan suatu hal minus, maka hal itu harus

dilaporkan pada hasil penelitian

47
48

B. Metode Penelitian Kuantitatif

Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metode yang dikenal

memberikan gambaran terhadap suatu objek melalui teknik analisis

tertentu. Biasanya metode kuantitatif ini lebih banyak menggunakan

teknik analisis jika dibandingkan metode kualitatif. Disamping itu,

pada penelitian kuantitatif juga harus dilakukan sesuai realitanya,

nanmun hasil penelitian bergantung pada proses analisis data yang

dilakukan.

C. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods)

Metode penelitian ini dengan mengkombinasikan antara dua

metode penelitian sekaligus, kualitatif dan kuantitatif dalam suatu

kegiatan penelitian, sehingga akan diperoleh data yang lebih

komprehensif, valid, reliabel, dan objektif. Sugiyono (2011:18)

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang dilandasi

pada suatu asumsi suatu gejala itu dapat diklasifikasi dan hubungan

gejala bersifat kausal ( sebab akibat). Dan menggunakan rumusan

masalah kausal yang merupakan pernyataan bersifat menanyakan

hubungan antara dua variable atau lebih.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh antara Motivai, Disiplin Kerja dan Kepemimpinan

terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tangerang.
49

3.2 Objek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu para pegawai di Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang yang terlibat dalam

pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai yang berjumlah N=50 orang. Berdasarkan data

yang di peroleh melalui Kantor Dinas dan UMKM Kabupaten

Tangerang.

3.2.2 Sampel

a. Sampel Jenuh (Sampel Sensus)

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling

jenuh, menurut(Sugiyono, 2017:85), teknik sampling jenuh adalah

teknik penentuan sample bila semua anggota populasi dijadikan

sampel . Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative

kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini variable yang diteliti dekolomkpokkan menjadi

dua variable : variable independen dan variabel dependen. Variabel

independen data penelitian ini adalah Motivasi, Displin Kerja dan

Kepemimpinan. Adapun variable dependen adalah Kinerja Pegawai.

Dalam hal ini data yang digunakan adalah dari hasil jawaban responden
50

atas pertanyaan yang diajukan dalam wawancara, baik secara lisan

maupun tertulis.

Data mempunyai sifat memberikan gambaran tentang suatu masalah.

Dalam penelitian ini sumber data yang diperlukan adalah :

a. Data primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari yang objek

diteliti. Menurut (Sugiyono, 2017:137) yang menyatakan bahwa

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpulan data”

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh berupa informasi-informasi secara tertulis

seperti sejarah atau profil perusahaan, struktur organisasi dan jumlah

karyawan.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Dalam hal ini, menggunakan metode guna memperoleh data dan

informasi yang diperlukan. Adapun metode-metode dalam metode

pengumpulan data ini adalah :

a. Library Research atau Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari dan memahami buku literature atau sumber lainnya

yang ada di perpustakaan, terutama yang berakitan dengan

pelaksanaan Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepemimpinan terhadap

Kinerja Pegawai.

b. Field Research atau Studi Lapangan, meliputi :


51

1) Observasi

Mengemukakan hal-hal yang diobservasi, dengan langsung

mendatangi obyek penelitian yaitu di Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tangerang.

2) Kuesioner

Mengemukakan data dari daftar pertanyaan tertulis yang

telah terstruktur dengan tujuan mengumpulkan informasi dari

seluruh responden yang ditunjukan kepada pihak yang dianggap

sesuai dengan variable penelitian. Pengumpulan data primer

dilakukan dengan metode survei menggunakan media kuesioner.

Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, kemudian

responden diminta menjawab sesuai dengan pendapat mereka.

Kuesioner yang dibuat adalah dengan menggunakan skala likert

(Sugiono 2016:94) dengan skala perhitungan sebagai berikut :

Tabel 3.1
Bobot Penilaian

Pertanyaan Skor Positif

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

c. Wawancara
52

Mengemukakan wawancara tidak terstruktur data yang

didapatkan dari hasil Tanya jawab dengan responden yang

berada di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang. Dan informasi yang didarapkan adalah data

tentang Motivasi, Disiplin Kerja, dan Kepemimpinan

terhadap Kinerja Pegawai.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam melakukan suatu penelitian.

Menurut (Sugiyono, 2013:146) instrument penelitian adalah “suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang

diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variable penelitian”.

Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Instrumen yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner,

dimana kemungkinan pilihan jawaban sudah ditentukan terlebih

dahulu dan responden diberikan alternative jawaban.

b. Indikator-indikator untuk variable tersebut dijabarkan oleh penulis

menjadi sejumlah pernyataan sehingga diperoleh data kualitatif. Data

ini akan diubah menjadi bentuk kuantitatif dengan pendekatan analisis

statistik
53

Table 3.2

Instrumen Penelitian

Variabel indikator Bobot

Motivasi (X1) 1. Kebutuhan rasa aman

(Chandra Purba et 2. Kebutuhan social

al., 2019) 3. Kebutuhan 1 s/d 5

penghargaan

1. Taat terhadap aturan

Disiplin Kerja (X2) waktu

(Chandra Purba et 2. Taat terhadap agturan

al., 2019) perusaan 1 s/d 5

3. Taat terhadap perilaku

dalam pekerjaan

1. Pemberian

pemahaman tentang

Kepemimpinan (X3) adat istiadat setempat 1 s/d 5

(ANDIYANTO, 2. Pemberian perintah

2011) pelaksanaan tugas

tanpa paksaan

3. Pencapaian tujuan

organisasi

4. Memahami dan
54

mendalami bawahan

5. Menjadi teladan lewat

anjuran

6. Menjadi teladan

menjadi keharusan

1. Kualitas Kerja

Kinerja Pegawai (Y) 2. Kuantitas Kerja

(Chandra Purba et 3. Tanggung Jawab 1 s/d 5

al., 2019) 4. Kerja sama

5. Inisiatif

3.6 Definisi Operasional

Dalam definisi operasional ini akan disajikan mengrnai variable, dan

indicator variable.

a. Identifikasi Variabel

Variable yang disajikan dalam penelitian ini adalah :

1) Variabel terkait Dependen (Y)

Variable dependen dalam penelitian ini yaitu Kinerja Pegawai.

2) Variabel Bebas Independen (X)

Variabel bebas atau independen dalam penelitian ini meliputi :

X1 = Motivasi

X2 = Disiplin Kerja

X3 = Kepemimpinan

Y = Kinerja Pegawai
55

b. Indikator Variabel

Tabel 3.3

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Indikator

5 Motivasi (X1) Motivasi adalah sesuatu yang 1. Kebutuhan

menimbulkan dorongan atau fisiologis

(Chandra Purba semangat kerja yang 2. Kebutuhan rasa

et al., 2019) dipengerahui oleh beberapa aman

faktor, antara lain atasan, 3. Kebutuhan social

saranan fisik, kebijaksanaan, 4. Kebutuhan

peraturan, imbalan jasa uang penghargaan

dan non uang, jenis pekerjaan 5. Kebutuhan

dan tantangan aktualisasi diri

2 Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah sikap 1. Taat terhadap

(X2) kesediaan dan kerelaan aturan waktu

(Chandra Purba seseorang untuk mematuhi 2. Taat terhadap

et al., 2019) dan menaati norma-norma aturan perusahaan

peraturan yang berlaku 3. Taat terhadap

disekitarnya. aturan perilaku

dalam pekerjaan

4. Taat terhadap

aturan lainnya

dalam pekerjaan
56

3 Kepemimpinan Kepemimpinan adalah 7. Pemberian

(X3) aktivitas untuk pemahaman

mempengaruhi perilaku tentang adat

(ANDIYANTO, orang lain agar mereka mau istiadat setempat

2011) diarahkan untuk mencapai 8. Pemberian

tujuan tertentu. perintah

pelaksanaan tugas

tanpa paksaan

9. Pencapaian tujuan

organisasi

10. Memahami dan

mendalami

bawahan

11. Menjadi teladan

lewat anjuran

12. Menjadi teladan

menjadi

keharusan

4 Kinerja Kinerja Pegawai adalag hasil 6. Kualitas Kerja

Pegawai (Y) kerja secara kualitas dan 7. Kuantitas Kerja

kuantitas yang dicapai oleh 8. Tanggung Jawab

(Chandra Purba seorang pegawai dalam 9. Kerja sama

et al., 2019) melaksanakan tugasnya 10. Inisiatif


57

sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikan

kepadanya

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data menurut (Sugiyono, 2017:147)merupakan kegiatan

setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Analisis data digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel

(variabel X dan variabel Y), sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah

hipotesis diterima atau di tolak. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan software statistic berupa SPSS 23 (Statistical Product and

Service Solutions).

Untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan dari alat ukur

tersebut dapat menjamin mutu dari penelitian sehingga kesimpulan-

kesimpulan terhadap hubungan-hubungan antar variabel dapat dipercaya,

akurat dan dapat diandalkan sehingga hasil penelitian bisa diterima, maka

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

3.7.1 Analisi Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif menurut (Sugiyono, 2017:147),

yaitu analisis yang ditunjukan pada perkembangan dan

pertumbuhan dari suatu keadaan dan hanya memberikan gambaran

tentang keadaan tertentu dengan cara menguraikan tentang sifat-

sifat dari obyek penelitian tersebut

3.7.2 Analisis Statistik Kuantitatif


58

Yaitu metode analisis data yang diperoleh dari hasil

penelitian dengan metode statistik untuk mengukur besarnya antara

variabel-variabel yang diteliti. Adapun untuk mengetahui

hubungan variabel-variabel yang mempunyai pengaruh, maka

dilakukan pengujian hipotesis dengan perhitungan statistic. Berikut

analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

3.7.3 Rancangan Uji Hipotesa

Dari tujuan penelitian Bab I maka dapat ditemukan

hipotesisnya sebagai berikut :

Ho1 : (Tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada

kantor dinas Koperasi dan UMKM Kabupateng

Tangerang)

Ha1 : (Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada kantor

dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang)

Ho2 : (Tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai

pada kantor dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang)

Ha2 : (Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor

dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang)


59

Ho3 : (Tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

pada kantor dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang)

Ha3 : (Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada

kantor dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang)

Ho4 : (Tidak terdapat pengaruh antara motivasi,

disiplin kerja dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

pada kantor dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang)

Ha4 : (Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan terhadap

kinerja pegawai pada kantor dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tangerang)

3.7.4 Uji validitas

Menurut (Sugiyono, 2017:121), Uji validitas merupakan alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

valid. Valid berartti instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur.

Hal ini penting dilakukan karena validitas instrument sangat

mempengaruhi dari penelitian secara keseluruhan, adapun validitas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir soal.


60

Cara mengukur validitas total menggunakan rumus teknik kolerasi

product moment yaitu sebagai berikut :

xy

Keterangan :

xy = Kolerasi

1= Variabel X1

X2 = Variabel X2

X3 = Variabel X3

N = Jumlah Data

Uji validitas (uji kesahihan) adalah suatu alat yang digunakan

untuk mengukjur sah atau validnya suatu kuesioner. Kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

mengungkap sesuatuyang akan di ukur oleh kuesioner (dalam

jurnal, ANDIYANTO, 2011), Kesahihan atau kevalidan itu perlu

sebab prosesing data yang tidak sahih atau valid atau bias akan

menghasilkan kesimpulan bukan dari obyek pengukuram (Indrianto

dan Supormo, 2002). Suatu instrument dapat dinyatakan valid, jika

instrument tersebut mampu mengukur apa yang hendak

diungkapkan dalam penelitian. Dengan demikian, uji validitas ini


61

diharapkan dapat menggambarkan konsistensi internal, dalam

penelinitian ini, validitas di uji menggunakan analisis factor, suatu

item dinyatakan valid jika mempunyai loading faktor lebih besar

dari 0,4 dan juga mempunyai kecukupan sample (KMO) lebih

besar dari 0,5 Untuk itu mengolah data penelitian tersebut

digunakan alat bantu yaitu program SPSS For Windows.

3.7.5 Uji Reabilitas

Menurut (Sugiyono, 2017:130), Uji reabilitas adalah

instrument yang bila digunakan beberapa kali mengukur objek

yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian

reabilitas menggunakan rumus Alfa Cronbach .

Uji reliabilitas adalah alat uji untuk mengukur kuesioner yang

menggunakan indicator dari variabel . Apabila suatu alat ukur

memberikan hasil yang stabil, maka disebut alat ukur itu handal.

Hasil ukur itu diterjemahkan dengan koefisien kendalan yaitu

derajat kemampuan alat ukur mengukur perbedaan-perbedaan

individu yang ada. Kendala itu perlu, sebab data yang tidak andal

atau bias tidak akan dapat diolah lebih lanjut karena akan

menghasilkan kesimpulan yang bias. Pengukuran dilakukan sekali

dan reliabilitas dengan uji statistik ( . Cara

menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach.

Rumus perhitungan adalah sebagai berikut :


62

Keterangan :

Kofisien reliabilitas

Jumlah item per-variabel x

Mean korelasi antar item

Menurut Nunnaly (1967) seperti yang diungkapkan oleh

Ghozalin (2001:47) bahwa kaidah pengambilan keputusan

reliabilitas sebagai berikut :

a. Jika reliabilitas Cronbach Alpha melebihi angka 0,6 maka

item pertanyaan variabel tersebut berstatus reliabel

b. Jika reliabilitas Cronbach Alpha kurang dari angka 0,6 item

pertanyaan variabel tersebut tidak reliabel.

3.7.6 Uji Asumsi Klasik

1. Uji validitas dan uji reabilitas instrumen

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan ungtutk menguji apakah

dalam data, variabel terkait dengan variabel bebas keduanya

mempunyai hubungan distribusi normal atau tidak. Data

yang baik adalah memeiliki distribusi data normal atau

mendektai normal (Ghozali,2007) uji normalitas data yang

digunakan dalam penelitian adalah Analisis Statistik.

Analisis statistic digunakan mendeteksi normalitas dalam


63

penelitian ini dilakukan dengan uji Kolmogorof Smirnof.

Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi

normal, maka dapat dilihat dengan Kolmogorov Smirnov

Test. Adapun kriteria adalah :

1) Angka signifikansi (SIG) > 0,05 maka data

berdistribusi normal

2) Angka signifikansi (SIG) <0,05 maka data tidak akan

berdistribusi normal.

b. Multikolinieritas

Multikolinieritas berarti bahwa antara variabel bebas

yang satu dengan variabel bebas yang lain dalam model

regresi saling berkorelasi linear. Uji ini bertujuan untuk

mengguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi

antar variabel bebas (independen). Model regersi yang

baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel

bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka

variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel bebas yang nilai kolerasi antara sesame

variabel bebas sama dengan nol.

Apabila terjadi multikolinieritas maka variabel bebas

yang berkolier dapat dihilangkan. Untuk mengetahui ada

tidaknya multikolinear menurut perhitungan yang

dilakukan program SPSS dengan berpedoman bahwa


64

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolarancenya dan

lawannya variance inflaction factor (VIF)

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

tinggi dan menunjukan kolinieritas yang tinggi. Nilai

cutoff bagi angka tolerance adalah sebesar 0,10 atau sama

dengan nilai VIF diatas 10, artinya bahwa semua variabel

yang akan dimasukan dalam perhitungan model reresi

harus mempunyai tolerance di atas 0,10. Jika lebih rendah

dari 0,10 maka terjadi multikolinearitas. Maka tidak

mempunyai persoalan multikolinearitas (Imam Ghozali,

2001:47).

Uji independen adalah pengujian yang dilakukan

untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara dua

faktor. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah

diantara variabel memiliki hubungan atau tidak.

HO = Tidak ada hubungan antara variabel X1 X2 dan X3

(independen)

Ha = Terdapat hubungan antara variabel X1 X2 dan X3

(Dependen)

xy
65

Keterangan :

xy= Validitas
= Banyak Subjek
X1 = Nilai Perbandingan 1
X2 = Nilai Perbandingan 2
X3 = Nilai Perbandingan 3
Kemudian baru dihitung uji independen dengan

menggunakan.

Hitung : to =
Keterangan :
t = Nilai hitung
a = Koefisien kolerasi t hitung
n = Jumlah responden uji coba
Daerah kritis = Ho diterima jika t hitung < t tabel atau H1

diterima jika t hitung > t tabel atau Ha diterima.

c. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti varians (variasi) variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Uji

heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah salam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau terjadi heteroskedastisitas.

Kebanyakan data cross section mengandung situasi

heterokedastisitas, salah satunya dengan cara untuk


66

mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, salah

satunya dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi

variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID).

Deteksi ada tidaknya heterokadistisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y

adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah

residual (Y prediksi – Y sesungguhnya ) yang telah di-

studentized. Dasar analisis :

(1) jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar, kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

(2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar

diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

akan terjadi heteroskedastisitas.

3.7.7 Teknik Analisis Data

1) Analisis Korelasi Sederhana

analisis korelasi sederhana digunakan untuk

menganalisa hubungan variabel X1 dengan Y dan hubungan

antara X2 dengan Y dan hubungan antara X3 dengan Y

digunakan rumus korelasi sederhana sebagai berikut:


67

rxy

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara X1 dengan Y, atau X2 dengan Y,

atau X3 dengan Y

Xi = Variabel independen

Yi = Variabel dependen

n = Jumlah responden

Koefisien korelasi r menunjukan derajat korelasi antara

variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Nilai

koefisien harus terdapat dalam batas-batas -1 hingga +1 (-1 < r ≤

+ 1), yang menghasilkan beberapa kemungkinan, adalah :

1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif antara

variabel-variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan dan

penurunan nilai-nilai X akan diikuti dengan kenaikan dan

penurunan Y.

2. Tanda negatif menunjukan adanya korelasi negatif antara

variabel-variabel yang diuji, yang berarti setiap kenaikan nilai-

nilai X akan diikuti dengan penurunan Y dan sebaliknya.

3. Jika r=0 atau mendekati 0, maka menunjukan korelasi yang

lemah atau tidak ada korelasi sama sekali antara variabel-

variabel yang diteliti.


68

Untuk dapat memberikan penafsiran besar kecilnya

koefisien korelasi, menurut Sugiyono (2017:231) ada beberapa

pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi

diantaranya adalah :

Tabel 3.4

Pedoman interprestasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1.000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2017:147)

2) Analisis Korelasi Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar hubungan ketiga

variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan

koefisien korelasi berganda adalah dengan menggunakan nilai

absolut dari koeffisien korelasi tersebut.

(Sugiyono, 2015:256)
Keterangan :

R X 1 X2 X3 = Korelasi antara X1,X2 dan X3 terhadap Y

rX1 Y = Korelasi antara X1 dengan Y


69

rX2 = Korelasi antara X2 dengan Y

rX3 = Korelasi antara X3 dengan Y

Nilai koefiisien dapat bervariasi mulai dari -1 sampai +2

yang dapat dinyatakan sebagai berikut :

-1 ≤ r ≥ 1 dimana

r = 0 atau mendekati 0 hubungan antara varaibel X1 X2

X3dan Y sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.

r = 1 atau mendekati 1 hubungan antara ketiga variabel

positif sangat dan sangat kuat sekali.

Tabel 3. 5 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi


Intervak koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(Sugiyono,2017:184)
3) Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui adanya pengaruh antara motivasi (X1)

Disiplin kerja (X2) Kepemimpinan (X3) terhadap Kinerja

Pegawai (Y) , digunakan metode analisis regresi berganda

yang dibantu dengan program SPSS dalam pengolahannya.

(Riduwan, 2004) Rumus yang digunakan :

a + b1X5+b2X2+b3X3+e
70

Keterangan :

A = Konstanta

B = Koefisien regresi berganda

Kinerja Pegawai

1= Motivasi

2= Disiplin Kerja

3= Kepemimpinan

= Error of term (Variabel penganggu)

3.7.8 Uji Korelasi parsial

a. Uji statistic parsial (product moment) Uji t

Uji statistic t menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjeleas atau independen secara individual dalam,

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali Imam,

2013:98)

Untuk menguji hipotesis t dengan kriteria pengambilan

keputusan sebagai berikut :

Keterangan :

t = t hitung

n = Jumlah Sampel

r = Kolerasi

untuk mengetahui kebenaran hipotesis digunakan

kriteria sebagai berikut :


71

5
Ho diterima apabila – t (a/2 : n – k ) hitung (a/2 : n

– k) artinya tidak ada

Pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.


t t
Ho ditolak apabila hitung > t (a/2 : n – k) atau –

hitung < - t (a/2 : n – k) artinya ada pengaruh anatara

variabel bebas terhadap variabel terkait

Gambar 3.1.

Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji t

Daerah Daerah
menolak H0 menolak H0

Daerah
penerimaan H0

- t tabel t tabel

Sumber: Sugiyono
Kesimpulan : (2009:161)

1) Jika t hitung t tabel, dan - t hitung -t tabel maka Ho

ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh antara

variabel bebas secara persial terhadap variabel

terikat. Dengan demikian hipotesis dapat diterima

atau terbukti.

2) Jika t hitung <t tabel , dan - t hitung >-t tabel maka Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh

antara variabel bebas secara persial terhadap


72

variabel terikat. Dengan demikian hipotesis ditolak

atau tidak terbukti.

Menentukan hipotesis :

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel bebas terhadap variabel terikat

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bebas terhadap variabel terikat

b. Uji statistic multivarian (product moment multivarian)

Uji F

Uji statistic F digunakan untuk mengetahui semua

variabel independent yang dimasukan kedalam model regresi

secara simultan terhadap variabel dependent dan dapat

dilakukan dengan membandingkan f hitung dengan f table maka

Ho ditolak dan Ha ditolak. Dapat juga dilihat berdasarkan

pada tingkat signifikan 0,01 hasil uji coba F produktifitas <

0,001 maka Ho ditolak dan Ha diterima dan jika hasil uji F

profabilitas > 0,001. Maka Ho diterima dan Ha ditolak dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Fh = f hitung

R2 = Nilai kolerasi ganda


73

K = Jumlah variabel independen

N= Jumlah sampel

Ho = Tidak terdapat hubungan antara X1 X2 X3 terhadap

Ha = Ada hubungan antara X1 X2 X3 terhadap Y

Selanjutnya f hitung dibandingkan dengan f tabel seperti

gambar berikut :

Gambar 3.2.

Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Uji F

Daerah Daerah
menolak H0 menolak H0
Daerah
penerimaan H0

-F tabel F tabel

Sumber: Sugiyono (2009:161)

Uji model digunakan untuk menguji atau mengetahui

apakah model regresi yang dig unakan cukup baik atau tidak.

Uji model dapat dilihat dari nilai F hitung dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Jika Fhitung Ftabel , Ho diterima dan Ha ditolak

2. Jika F hitung> F tabel, Ho ditolak dan Ha diterima


74

Dasar pengambilan keputusan diambil dengan

menggunakan f hitung dengan f tabel adalah :

Jika f hitung f tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

(tidak ada pengaruh yang signifikan)

Jika f hitung f tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

(ada pengaruh yang signifikan)

F tabel dilihat pada = 0,005

Dengan derajat bebas pembilang = (k-5)

Dengan penyebut = (n-k)

n = jumlah sampel data

k = jumlah variabel yang digunakan

c. Koefisien Determinasi atau Koefisien Penentu (Kd)

Dari yang digunakan untuk menganalisis kontribusi

variabel independen yaitu X1, X2, X3 terhadap variabel

dependen Y maka digunakan dengan rumus :

KD = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = Koefisien Determinasi

R2 = Koefisien Kolerasi

Dimana :

Kd = 0, berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y,

lemah

Kd = 5, berarti pengaruh variabel x terhadap variabel y, kuat


75
BAB IV

OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Tangerang

Dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian

kerakyatan di daerah dan meningkatkan pelayanan pembiayaan untuk

masyarakat golongan ekonomi lemah di pedesaan serta upaya

menghindari munculnya renternir dan pengijon yang merusak

perekonomian rakyat, sejak tahun 1965 telah dikembangkan Lembaga

Keuangan Mikro non-Bank, di seluruh Indonesia dengan berbagai

inisiasi Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

Berkembangnya Lembaga Keungan Mikro atas inisiasi

Pemerintah Daerah merupakan salah satu upaya pengembangan

ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan pemberdayaan daerah melalui pengembangan fasilitas Lembaga

Keungan Mikro (LKM) yang merupakan suatu konsep pemberdayaan-

pemberdayaan yang melibatkan semua komponen yaitu: Pemerintah,

Masyarakat dan Swasta, karena tanpa melibatkan semua komponen

yang di daerah, maka mustahil upaya peningkatan ekonomi kerakyatan

77
78

dan pemberdayaan ini akan dapat tercapainya kapasitas dan

bargaining position daerah.

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Kerja adalah Unit

Pengelola Dana Bergulir yang selanjutnya disebut UPDB adalah Unit

Teknis pada Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kabupaten Tangerang yang melaksanakan penyelanggaraan dana

bergulir dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Koperasi Usaha

Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Tangerang yang menerapkan

Pola Pengelola Keungan Badan Layanan Umum Daerah.

Dana Bergulir adalah dana yang dialokasikan oleh satuan

kerja/unit pengelola dana bergulir dengan Pola Pengelola Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah untuk kegiatan perkuatan modal usaha

bagi koperasi dan masyarakat usaha mikro, kecil, menengah dan usaha

lainnya.

4.1.2 Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis memilih Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Gedung Usaha-

Usaha Daerah Lantai 3, Blok AN 33, Jl. Atik Soewardi Tigaraksa Blok

AN 33 No.24, Tigaraksa, Kadu Agung, Tangerang, Banten 15720.


4.1.3 Visi dan Misi

a. Visi

Menjadi Unit Pengelola Dana Bergulir yang dapat dipercaya

dan handal dalam memberikan layanan pembiayaan kepada

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan

pengangguran demi terciptanya pengembangan ekonomi daerah.

b. Misi

1. Mewujudkan kualitas layanan UPDB-KUMKM yang handal,

akuntabel, dan transparan dengan praktek bisnis yang sehat.

2. Mengelola dan mengembangkan dana bergulir KUMKM yang

efektif, efesien dan memiliki Fleksibilitas dalam pengelola

keungannya;

3. Melaksanakan pembiayaan usaha dalam rangka memperkuat

dan memperdayakan Koperasi dan UMKM dengan

mengutamakan aspek manfaat yang dihasilkan;

4. Mewujudkan program pemerintah di bidang pembiayaan usaha

Koperasi dan UMKM dalam meningkatkan produktivitas dan

daya saing ekonomi rakyat serta menumbuhkan kewirausahaan

dalam menciptakan lapangan kerja dan pengetasan kemiskinan;


5. Mengintegrasikan Pengelola DanaBergulir Koperasi dan

UMKM lintas untuk menumbuhkan perekonomian daerah di

berbagai sektor ekonomi.

4.1.4 Struktur Organisasi


4.2 Analisis dan Pembahasan

Data dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang dihasilkan

dalam penelitian yang dilakukan di Dinas Koperasi dan UMKM Kabupateng

Tangerang yang disebarkan kepada 50 Responden dengan 7 pertanyaan atau

pernyataan mengenai variabel peneliti X1 (Motivasi) , X2 (Disiplin kerja), X3

(Kepemimpinan) dan Y (Kinerja Pegawai). Sebelum peneliti menyajikan

analisis variabel dan hasil pembahasan hipotesis penelitian, maka terlebih

dahulu perlu diketahui mengenai karakteristik responden yang menjadi objek

sampel dalam penelitian ini.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil data yang diperoleh dan diakumulasikan

dalam perhitungan tabel, maka dapat diketahui frekuensi karakteristik

masing-masing responden. Adapun karakteristik responden yang dapat

disajikan dalam penelitian ini, yaitu karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin, tingkat usia dan tingkat Pendidikan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dibawah ini.

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 28 56.0 56.0 56.0

perempuan 22 44.0 44.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Sumber : Data primer yang diolah tahun 2019 menggunakan SPSS 23


Dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan jenis

kelamin dibagi menjadi 2, yaitu responden laki-laki dan perempuan.

Jumlah responden laki-laki yang telah mengisi kuesioner adalah 28

responden dengan presentase sebesar 56.0% dan jumlah responden

perempuan yang telah mengisi kuesioner adalah 22 responden dengan

presentase sebesar 44.0%. dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

sebagian besar responden adalah laki-laki.

Tabel 4.2
Karakteristik Berdasarkan Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21-30 tahun 32 64.0 64.0 64.0

31-40 tahun 14 28.0 28.0 92.0

> 41 tahun 4 8.0 8.0 100.0

Total 50 100.0 100.0


Sumber : Data primer yang diolah tahun 2019 menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.2 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah

responden berdasarkan usia yaitu responden yang memiliki usia 21-30

tahun dengan jumlah 32 responden atau 64.0%, responden yang

memiliki usia 31-40 tahun dengan jumlah 14 responden atau 28.0%,

dan yang memiliki usia >40 tahun dengan jumlah 4 responden atau

8.0%.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMA/sederajat 9 18.0 18.0 18.0

Diploma 3 6.0 6.0 24.0

S1 35 70.0 70.0 94.0

S2 3 6.0 6.0 100.0


Total 50 100.0 100.0
Sumber : Data primer yang diolah tahun 2019 menggunakan SPSS 23

Dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan Tingkat

Pendidikan. Diketahui jumlah responden yang telah mengisi kuesioner

adalah berjumlah 50 responden, dimana menurut karakteristik

responden berdasarkan Pendidikan dibagi menjadi 4, yaitu 9 responden

dengan presentase (18.0%) berpendidikan SMA/Sederajat, 3 responden

dengan presentase (6.0%) berpendidikan Diploma, 35 responden

dengan presentase (70.0%) berpendidikan S1, 3 responden dengan

presentase (6.0%) berpendidikan S2, dari data diatas menunjukan

sebagian besar responden berpendidikan S1.

4.3 Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui penyebaran angket, maka

selanjutnya adalah melakukan pengolahan data agar bisa disajikan sebagai

informasi dalam bentuk tabel dan angka. Sebelum data diolah lebih lanjut
maka sangat perlu dipastikan data yang diperoleh dari beberapa pernyataan

yang diajukan kepada responden adalah Valid dan Reliabel.

Untuk menguji validitas data, maka penulis menggunakan bantuan

software SPSS 23 , yang hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner.suatu kuesioner dikatakan valid jika setiap pernyataan

dalam kuesioner mampu mengungkapkan suatu yang diukur pada

kuesioner tersebut. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

pearson correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikan <0,05 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 4.4.

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)

Pernyataan rhitung rtable Keterangan


Pernyataan 1 536 0,279 Valid
Pernyataan 2 351 0,279 Valid
Pernyataan 3 387 0,279 Valid
Pernyataan 4 675 0,279 Valid
Pernyataan 5 677 0,279 Valid
Pernyataan 6 406 0,279 Valid
Pernyataan 7 685 0,279 Valid
S
umber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Berdasarkan tabel diatas, seluruh item pernyataan mengenai

peningkatan Motivasi r-hitung lebih besar dari r-tabel, maka pernyataan

pada variabel Motivasi dapat dinyatakan valid.

Tabel 4.5

Hasil Uji Validitas Disiplin Kerja (X2)

Pernyataan rhitung rtable Keterangan


Pernyataan 1 339 0,279 Valid
Pernyataan 2 643 0,279 Valid
Pernyataan 3 693 0,279 Valid
Pernyataan 4 412 0,279 Valid
Pernyataan 5 562 0,279 Valid
Pernyataan 6 313 0,279 Valid
Pernyataan 7 426 0,279 Valid
S
umber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel diatas menunjukan semua item pernyataan

X2, hasil uji validitas untuk variabel Disiplin Kerja dinyatakan valid,

dimana r-hitung lebih besar dari r-tabel.


Tabel 4.6

H
Pernyataan rhitung rtable Keterangan
as Pernyataan 1 548 0,279 Valid
il Pernyataan 2 567 0,279 Valid
U Pernyataan 3 557 0,279 Valid
ji Pernyataan 4 370 0,279 Valid
V Pernyataan 5 450 0,279 Valid

al Pernyataan 6 344 0,279 Valid

id Pernyataan 7 516 0,279 Valid

itas Kepemimpinan (X3)

Pernyataan rhitung rtable Keterangan


S
umber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Berdasarkan tabel diatas menunjukan semua item pernyataan

X3, hasil uji validitas untuk variabel Kepemimpinan dinyatakan valid,

dimana r-hitung lebih besar dari r-tabel.

Tabel 4.7

Hasil Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)


S Pernyataan 1 439 0,279 Valid
u Pernyataan 2 471 0,279 Valid
m
Pernyataan 3 513 0,279 Valid
b
e Pernyataan 4 415 0,279 Valid
r Pernyataan 5 575 0,279 Valid
Pernyataan 6 482 0,279 Valid
:
Pernyataan 7 631 0,279 Valid
D
ata tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Berdasarkan tabel diatas, item pernyataan kinerja pegawai r-

hitung lebih besar dari r-tabel maka item pernyataan mengenai variabel

Kinerja Pegawai dinyatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu digunakan untuk mengetahui konsisten

tidaknya instrument yang dipakai. Suatu instrument dikatakan reabel

apabila memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,60. Suatu

kuesioner tersebut reliabel / handal jika jawaban-jawaban seseorang

konsisten.reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil yang

relative sama maka pengukuran tersebut dianggap memiliki tingkat

reliabilitas yang baik.

Tabel 4.8
Hasil Uji Reabilitas Motivasi (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.705 .737 7
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Dari tabel diatas, penguji reliabilitas dapat dilihat nilai

Cronbach alpha untuk variabel Motivasi (X1) adalah 0,705 . hal ini

menunjukan bahwa item pernyataan variabel Motivasi (X1) adalah

reliabel karena nilai Cronbach alpha sebesar 0,705 > 0,60

Tabel 4.9

Hasil Uji Reabilitas Disiplin Kerja (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.689 .676 7
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Pada tabel diatas pengujian reliabilitas dapat dilihat nilai alpha

Cronbach untuk variabel X2 adalah 0.689 hal ini menunjukan bahwa

item pernyataan variabel X2 adalah reliabel karena nilai alpha

Cronbach sebesar 0,689 > 0,60

Tabel 4.10

Hasil Uji Reabilitas Kepemimpinan (X3)


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.679 .661 7
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Pada tabel diatas pengujian reliabilitas dapat dilihat nilai alpha

Cronbach untuk variabel X3 adalah 0.679 hal ini menunjukan bahwa

item pernyataan variabel X3 adalah reliabel karena nilai alpha

Cronbach sebesar 0,679 > 0,60

Tabel 4.11

Hasil Uji Reabilitas Kinerja (Y)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized
Cronbach's Alpha Items N of Items

.683 .703 7
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Pada tabel diatas pengujian reliabilitas dapat dilihat nilai alpha

Cronbach untuk variabel Y adalah 0.683 hal ini menunjukan bahwa

item pernyataan variabel Y adalah reliabel karena nilai alpha

Cronbach sebesar 0,683 > 0,60

4.3.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau variabel residual memiliki

distribusi normal.

Seperti diketahui uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikuti distribusi normal. Untuk uji normalitas residual

digunakan dengan uji statistic non-parametrik Kolmogrov-Smirnov

(K-S). Hasil uji normalitas dapatdilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .87238780
Most Extreme Absolute .086
Differences Positive .080
Negative -.086
Test Statistic .086
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.12 diatas besarnya nilai Test Statistic

Kolmogrov-Smirnov adalah 0,086 dan nilai signifikannya sebesar

0,200 > 0,05 yang mengartikan bahwa data tersebut berdistribusi

normal.
2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas. Uji

multikolinieritas dapat dilihat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika nilai tolerance ≤ 0,10 maka terjadi multikolinieritas,

sebaliknya jika nilai tolerance ≥ 0,10 maka data bebas dari

multikolinieritas .

2. Jika nilai VIF ≥ 10 maka terjadi multikolinieritas,

sebaliknya jika nilai VIF ≤ 10 maka data bebas dari

multikolinieritas.

Hasil pengujian multikolinieritas dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .861 1.655 .520 .605
Motivasi .532 .086 .548 6.214 .000 .377 2.655
disiplin kerja .301 .087 .309 3.445 .001 .364 2.745
kepemimpinan .171 .078 .164 2.185 .034 .522 1.915
a. Dependent Variable: kinerja pegawai
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.13 diatas hasil perhitungan dapat

dilihat bahwa variabel Motivasi (X1) memiliki nilai tolerance

sebesar 0,377 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,655 < 0,10.

Variabel disiplin kerja (X2) memiliki nilai tolerance sebesar

0,364 > 0,10 dan nilai VIF sebesar 2,745 < 0,10 . Variabel

kepemimpinan (X3) memiliki nilai tolerance sebesar 0,522 >

0,10 dan nilai VIF sebesar 1,915 < 0,10.

Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukan tidak ada

variabel independent yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan

ilia VIF > 0,10 . jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinieritas antar variabel independent dalam model

regresi ini.

3. Uji Heterokedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan

melalui metode dengan melihat hasil dari scatterplot antara dua

residu yang telah di standarkan (Sresid) dengan hasil prediksi

variabel dependen yang telah di standarkan (Zpred). Problem

Heteroskedastisitas pada data residual.

Uji heteroskedastisitas adalah uji yang menilai apakah ada

ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada

model regresi linear. Apabila asumsi heteroskedastisitas tidak


terpenuhi, maka model regresi dinyatakan tidak valid sebagai alat

peramalan. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar

dibawah ini:

Gambar 4.14

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23


Dari gambar scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik tersebar

secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi variabel kinerja berdasarkan masukan

variabel Motivasi, Disiplin Kerja, dan Kepemimpinan.

4.4 Uji Data

4.4.1 Uji Analisis Kolerasi Sederhana

Cara untuk menganalisis hubungan antara Motivasi (X1), Kinerja

Pegawai (Y), Disiplin Kerja (X2), Kinerja Pegawai (Y), dan

Kepemimpinan (X3). Kinerja Pegawai (Y). analisis ini menggunakan

kolerasi sederhana.

Tabel 4.15

Hasil Uji Korelasi Sederhana (X1) Motivasi, terhadap (Y) Kinerja

Pegawai

Correlations
kinerja
Motivasi pegawai
Motivasi Correlation
1.000 .860**
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
kinerja Correlation **
.860 1.000
pegawai Coefficient
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.16 ditarik kesimpulan hubungan Motivasi

dan kinerja pegawai memiliki nilai korelasi sebesar 86% (0,860)

sama halnya nilai kolerasi kinerja pegawai dengan motivasi sebesar

86% artinya memiliki hubungan yang kuat.

Tabel 4.16

Hasil Uji Korelasi Sederhana (X2) Disiplin Kerja, terhadap (Y) Kinerja Pegawai

Correlations
disiplin kinerja
kerja pegawai
disiplin Correlation
1.000 .833**
kerja Coefficient
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
kinerja Correlation **
.833 1.000
pegawai Coefficient
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.17 ditarik kesimpulan hubungan Disiplin Kerja

dan kinerja pegawai memiliki nilai korelasi sebesar 83,3% (0,833) sama

halnya nilai kolerasi kinerja pegawai dengan Disiplin Kerja sebesar 83,3%

artinya memiliki hubungan yang kuat.


Tabel 4.17

Hasil Uji Korelasi Sederhana (X3) Kepemimpinan, terhadap (Y) Kinerja

Pegawai
Correlations
kinerja
kepemimpinan pegawai
Kepemimpinan Correlation
1.000 .691**
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
kinerja pegawai Correlation
.691** 1.000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.18 ditarik kesimpulan hubungan

Kepemimpinan dan kinerja pegawai memiliki nilai korelasi sebesar

69,1% (0,691) sama halnya nilai korelasi kinerja pegawai dengan

Kepemimpinan sebesar 69,1% artinya memiliki hubungan yang kuat.

4.4.2 Uji Analisis Kolerasi Berganda

Analisis kolerasi berganda bertujuan untuk mengukur seberapa

besar hubungan antara variabel depenen (Y) dengan variabel independent

(X) lebih dari satu variabel secara bersama-sama. Hasil analisis kolerasi

berganda dapat dilihat pada tabel berikut ini :


4.18

Hasil Analisis Kolerasi Berganda

Model Summaryb

Std. Error
Adjusted R of the
Model R R Square Square Estimate
1 .930 a
.865 .856 .900
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, Motivasi, disiplin kerja
b. Dependent Variable: kinerja pegawai
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Pada tabel diatas menunjukan nilai kolerasi R antara Motivasi,

disiplin kerja, dan kepemimpinan terhadap kinerja pegawai sebesar 0,930

. menurut tabel interprestasi nilai tersebut menunjuka hubungan yang

sangat kuat.

4.4.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Anlisis variabel X1 (Motivasi), X2 (Disiplin Kerja) dan X3

(Kepemimpinan) secara bersama-sama dilakukan untuk mengukur keeratan

sejauh mana hubungan pengaruh antara variabel Motivasi (X1), Disiplin

Kerja (X2) dan Kepemimpinan (X3) terhadap Y (Kinerja Pegawai).

Berdasarkan pengelolahan data SPSS 23 diperoleh hasil dan pembahasan

sebagai berikut :
Tabel 4.19

Hasil Uji Regresi Linear Berganda (X1), (X2), dan (X3), Terhadap

(Y)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .861 1.655 .520 .605
Motivasi .532 .086 .548 6.214 .000
disiplin kerja .301 .087 .309 3.445 .001
kepemimpinan .171 .078 .164 2.185 .034
a. Dependent Variable: kinerja pegawai
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh regresi linear berganda sebagai

berikut ini:

Y = 0,861 + 0,532 X1 + 0,301 X2 + 0,171 X3

a = 0,861 artinya jika tidak ada Motivasi, maka besarnya kinerja

pegawai sebesar 0,861

b1 = 0,532 artinya jika Motivasi bertambah sebesar satu satuan, maka

kinerja pegawai akan bertambah sebesar 0,532 .

b2 = 0,301 artinya jika Disiplin Kerja bertambah sebesar satu satuan,

maka kinerja pegawai akan bertambah sebesar 0,301 .

b3 = 0,171 artinya jika Kepemimpinan bertambah sebesar satu satuan,

maka kinerja pegawai akan bertambah sebesar 0,171


4.4.4 Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

Motivasi (X1), Disiplin Kerja (X2), dan Kepemimpinan (X3) menjelaskan

variabel Y. hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.20

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate

1 .992a .984 .983 .31522

a. Predictors: (Constant), x3, x1, x2


b. Dependent Variable: y
Sumber : Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.20 diatas diketahui bahwa R Square = 0,984

(984%) artinya terdapat pengaruh antara variabel X1 yaitu Motivasi, X2

yaitu Disiplin Kerja , dan X3 yaitu Kepemimpinan terhadap Y yaitu

Kinerja Pegawai dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel

lain selain variabel independent tersebut.

4.4.5 Uji t

Uji t pada dasarnya digunakan untuk membuktikan hipotesis dalam

penelitian ini apakah variabel bebas berpengaruhi terhadap variabel


terikat, maka digunakan uji t untuk menguji apakah masing-masing

variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4.21

Hasil Uji T (Persial)

Sum
Coefficientsa

ber : Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Data Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .861 1.655 .520 .605


tahun
Motivasi .532 .086 .548 6.214 .000
2019 disiplin kerja .301 .087 .309 3.445 .001

kepemimpinan .171 .078 .164 2.185 .034


diolah
a. Dependent Variable: kinerja pegawai
menggunakan SPSS 23

4.4.5.1 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung motivasi sebesar

6,214 dan nilai signifikan senilai 0,000 dibandingkan

menggunakan taraf signifikan 0,05 (5%) . dengan derajat

kebebasan (dk=50-3) maka Ho ditolak Ha diterima diperolah nilai

T tabel 2,01174, ternyata t hitung > t tabel . t hitung 6,214 >

2,01174 . ditarik kesimpulan Bahwa Motivasi memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap kinerja pegawai .


4.4.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung Disiplin Kerja

sebesar 3,445 dan nilai signifikan senilai 0,001 dibandingkan

menggunakan taraf signifikan 0,05 (5%) . dengan derajat

kebebasan (dk=50-3) maka Ho ditolak Ha diterima diperolah nilai

T tabel 2,01174, ternyata t hitung > t tabel . t hitung 3,445 >

2,01174 . ditarik kesimpulan bahwa Disiplin Kerja memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai

4.4.5.3 Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung Kepemimpinan

sebesar 2,185 dan nilai signifikan senilai 0,034 dibandingkan

menggunakan taraf signifikan 0,05 (5%) . dengan derajat

kebebasan (dk=50-3) maka Ho ditolak Ha diterima diperolah nilai

T tabel 2,01174, ternyata t hitung > t tabel . t hitung 2,185 >

2,01174 . ditarik kesimpulan bahwa Kepemimpinan memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai

4.4.6 Uji F

Uji F untuk menguji variabel bebas (independent) secara

Bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen) .


Tabel 4.22
Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 239.208 3 79.736 98.355 .000b
Residual 37.292 46 .811
Total 276.500 49
a. Dependent Variable: kinerja pegawai
b. Predictors: (Constant), kepemimpinan, Motivasi, disiplin kerja
Sumber

: Data tahun 2019 diolah menggunakan SPSS 23

Dari tabel 4.22 diatas dengan taraf signifikan 0,05 dan derajat

kebebasan (df) adalah n – 3 – 1 = 50 – 3 – 1 = 46 . maka diperoleh F

tabel sebesar 2,81 . hasil uji F diatas diperoleh F hitung > F tabel

sebesae 98.355 > 2,81 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05 . dengan

demikian Ho ditolak dan Ha diterima , hal ini menunjukan bahwa

variabel motivasi, disiplin kerja, dan kepemimpinan berpengaruh

positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja kinerja pegawai.

4.5 Hasil Penelitian

4.5.1 Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang .

Analisis variabel Motivasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang .


Ha1 = Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai . Hipotesis tersebut dapat diterima, karena dari perhitungan

berhubungan secara positif dan signifikan sebesar r = 0,860 yang

berarti tingkat hubungannya sangat kuat . Hasil perhitungan uji t, t

hitung 6,214 > 2,01174 . ditarik kesimpulan Bahwa Motivasi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi

dan UMKM Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian ini mendukung

dari penelitian (Purba et al., 2019) meneliti bahwa motivasi seacara

persial memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pegawai

dikarenakan lingkungan tempat kerja yang nyaman, cukup cahaya,

jauh dari polusi dan berbahaya juga gaji yang memadai sesuai standar

mutu hidup. Jadi kesimpulannya bahwa hipotesis yang menyatakan

Motivasi dapat mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai telah terbukti.

4.5.2 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang

Analisis variabel Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang .

Ha2 = Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai. Hipotesis tersebut dapat diterima, karena dari

perhitungan berhubungan secara positif dan signifikan sebesar r =

0,833 yang berarti tingkat hubungannya sangat kuat . Hasil


perhitungan uji t, t hitung 3,445 > 2,01174 . ditarik kesimpulan Bahwa

Disiplin Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang. Hasil

penelitian ini mendukung dari penelitian (Akbar, 2017) bahwa disiplin

kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

dikarenakan sistem absen yang dipakai sudah menggunakan

fingerprint yang membuat pegawai kemungkinan terlambat sangatlah

sedikit. Jadi kesimpulannya bahwa hipotesis yang menyatakan

Motivasi dapat mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai telah terbukti.

4.5.3 Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang

Analisis variabel Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai pada

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang .

Ha3 = Kepemimpinan Kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai. Hipotesis tersebut dapat diterima, karena

dari perhitungan berhubungan secara positif dan signifikan sebesar r =

0,691 yang berarti tingkat hubungannya sangat kuat . Hasil

perhitungan uji t, t hitung 2,185 > 2,01174 . ditarik kesimpulan Bahwa

Kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang. Hasil

penelitian ini mendukung dari penelitian (Purba et al., 2019) meneliti


bahwa kepemimpinan seacara persial memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap kinerja pegawai dikarenakan bahwa pemimpin

dikantor tersebut sangat loyal terhadap pegawai yang menjadikan

pegawai betah berkerja di kantor tersebut. Jadi kesimpulannya bahwa

hipotesis yang menyatakan Kepemimpinan dapat mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai telah

terbukti.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Motivasi,

Disiplin Kerja, dan Kepemimpinan Terhadap Dinas Koperasi dan UMKM

Kabupaten Tangerang. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan

bahwa :

1) Variabel Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil ini

dapat dilihat dari T hitung lebih besar dari T tabel yaitu sebesar 6,214

> 2,01174 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian Ho

ditolak dan Ha diterima artinya, motivasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

2) Variabel Disiplin Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil

ini dapat dilihat dari T hitung lebih besar dari T tabel yaitu sebesar

3,445 > 2,01174 dengan taraf signifikan 0,001 <0,05. Dengan

demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, disiplin kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

3) Variabel Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Haisl

ini dapat dilihat dari T hitung lebih besar daripada T tabel yaitu

sebesar 2,185 > 2,01174 dengan taraf siginifikan 0,034 < 0,05. Dengan

104
105

demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

4) Variabel motivasi, disiplin kerja dan kepemimpinan berpengaruh

terhadap kinerja pegawai. Hal ini diperoleh nilai F hitung > F tabel

sebesar 98.355 > 2,81 dengan taraf signifikan 0,000 < 0,05. Dengan

demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa

variabel Motivasi, Disiplin Kerja dan Kepemimpinan berpengaruh

positif dan signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Koperasi dan

UMKM Kabupaten Tnagerang, maka saran yang dapat diajukan adalah

sebagai berikut :

1. Untuk pihak Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang sebaiknya

lebih memperhatikan lingkungan kerja yang kurang kondusif agar para

pegawai dapat bekerja dengan baik dan nyaman dalam melaksanakan

tugas yang diberikan sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja pegawai

sesuai dengan pencapaian atau target yang diinginkan instansi.

2. Dalam meningkatkan motivasi pemmpin sehausnya tidak segan untuk

memberikan pujian atau hasil kerja, serta memberikan arahan kepada

pegawai dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dengan begitu pegawai akan

merasa diperhatikan dan merasa terdorong atau bersemangat dalam

melakukan pekerjaan.
106

3. Untuk pihak manajemen agar meningkatkan program disiplin dan tepat

waktu pada setiap pegawai sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja

pegawai dengan baik.

4. Untuk meningkatkan kinerja pegawai yang baik sebaiknya pihak Dinas

Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang lebih memperhatikan lagi

tingkat kedisiplinan dan untuk lebih sering memberi motivasi atau

dorongan dari atasan atau pemimpinnya.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an, (At-Taubah:105) Tentang Motivasi. (Al-Ma’idah:57) Tentang

Kepemimpinan.

ANDIYANTO, W. (2011). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepemimpinan Badan

Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten

Manggarai – Flores Nusa Tenggara Timur. Skripsi, 1–64.

https://doi.org/10.1080/09502389500490291

Edy Sutrisno. (2012). Sumber Daya Manusia. jakarta: prenadamedia group.

Juhaya S. Pradja. (2012). Filsafat Manajemen. CV PUSTAKA SETIA.

Malayu S.P Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi

Aksara.

Miftah Thoha. (2013). Kepemimpinan Dalam Manajemen. PT RajaGrafindo

Persada.

Motivasi, P., Terhadap, K., Disiplin, D., Sebagai, K., Manajemen, D., Ekonomi,

F., … Hasanuddin, U. (2017). Pengaruh motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan pt. cogindo daya bersama pltu barru dengan

disiplin kerja sebagai variabel intervening.

Pengaruh, A., Kerja, K., Kerja, M., Disiplin, D. A. N., Lengkong, V. P. K.,

Ekonomi, F., … Ratulangi, U. S. (2019). NEGARA REPUBLIK

INDONESIA CABANG MANADO ANALYSIS OF EFFECT OF


WORK SATISFACTION , EMPLOYMENT MOTIVATION AND

WORK DISCIPLINE ON EMPLOYEES PERFORANCE IN

GENERAL PRINTING COMPANY OF THE. 7(1), 841–850.

Widodo, S. E. (2015). Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV,

ALFABET.
LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Regga Ayu Juniarqy

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 19 Juni 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp.Jayanti RT/RW 003/001 Desa.Jayanti, Kec.Jayanti,

Kabupaten Tangerang

Riwayat Pendidikan

1. SDN Cikande III, Lulus Tahun 2009

2. SMP 1 Jayanti, Lulus Tahun 2012

3. SMA Mandiri Balaraja, Lulus Tahun 2015

Dengan daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benasrnya, untuk

dapat dipergunakan dengan sebagaimana.

Tangerang, Agustus 2019

Regga Ayu Juniarqy

NIM : 1506010149
LAMPIRAN 2 : KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM

KABUPATEN TANGERANG

A. IDENTITAS RESPONDEN

Lingkari yang sesuai dengan anda .

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

Laki-laki Perempuan

3. Pendidikan Terakhir :

SMA/Sederajat Diploma S1

S2 S3

4. Usia :

< 20 Tahun 21-30 Tahun 31 – 40 Tahun

> 41 Tahun
B. PETUNJUK UMUM KUESIONER

1 Responden diharapkan membaca terlebih dahulu diskripsi masing-masing

pertanyaan sebelum memberikan jawaban.

2 Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda ceklis ( )

pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban saja yang

dimungkinkan untuk setiap pertanyaan.

3 Isilah secara singkat apabila ada pertanyaan yang membutuhkan penjelasan .

4 Pada masing-masing pertanyaan terdapat lima alternatif jawaban yang

mengacu pada Teknik skala Likert, yaitu:

 Sangat Setuju (SS) = 5

 Setuju (S) = 4

 Ragu-Ragu (RR) = 3

 Tidak Setuju (TS) = 2

 Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

C. PERNYATAAN MENGENAI MOTIVASI (VARIABEL X1)

PENILAIAN
NO PERNYATAAN
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
1 Gaji yang saya terima setiap bulan sudah
memenuhi kebutuhan dasar saya.
2 Pemimpin dan rekan kerja memberikan
apresiasi jika saya melakukan pekerjaan
dengan baik

3 Saya merasa nyaman selama bekerja di


kantor/perusahaan ini.

4 Rekan kerja selalu membantu untuk


menyelesaikan pekerjaan saya

5 Kantor/Perusahaan memberikan seminar atau


pengetahuan yang bermanfaat untuk
menambah keterampilan kerja saya

6 Selama bekerja saya menemukan hal baru


yang dapat menambah pengalaman kerja saya

7 Pengghargaan yang diberikan


perusahaan/kantor sesuai dengan tugas yang
diberikan

D. PERNYATAAN MENGENAI DISIPLIN KERJA (VARIABEL X2)

PENILAIAN
NO PERNYATAAN
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
1 Saya berusaha datang ketempat kerja lebih
awal dari waktu yang ditentukan.

2 Saya datang dan pulang kerja sesuai dengan


waktu yang ditentukan .
3 Saya tidak pernah meninggalkan tempat kerja
salama jam kerja .

4 Saya berusaha bersungguh-sungguh setiap


melakukan pekerjaan.

5 Selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan


waktu atau jam yang telah ditentukan.

6 Saya memberi tahu terlebih dahulu (surat izin)


jika absen berkerja.

7 Dalam setiap pelaksanaan kerja, saya selalu


memperhatikan prosedur kerja yang telah
ditetapkan .

E. PERNYATAAN MENGENAI KEPEMIMPINAN (VARIABEL X3)

PENILAIAN
NO PERNYATAAN
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
1 Saya merasa tugas yang diberikan pemimpin
sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

2 Dalam berkerja pemimpin saya selalu


mengarahkan bawahnnya untuk mencapai
target.

3 Saya merasa pemimpin saya mengatur kinerja


bawahnnya dengan baik.
4 Selama saya berkerja pemimpin saya
memiliki komunikasi yang baik dengan
bawahannya.

5 Pemimpin saya dapat mengatur kinerja


pegawainya.

6 Pemimpin saya menciptakan keharmonisan


setiap ada konflik atau masalah.

7 Pemimpin saya sering menekankan


pentingnya tugas dan meminta melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya.

F. PERNYATAAN KINERJA PEGAWAI (VARIABEL Y)

PENILAIAN
NO PERNYATAAN
STS TS RR S SS
1 2 3 4 5
1 Saya berusaha menghasilkan kualitas kerja
yang baik dibandingkan dengan rekan kerja
yang lainnya.

2 Kuantitas kerja saya melebihi rata-rata


pegawai lainnya.

3 Kemampuan saya melebihi rata-rata pegawai


lainnya.

4 saya mempunyai komitmen dan tanggung


jawab dalam berkerja.
5 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan
tepat waktu.

6 Saya dapat berkerja dengan teliti, cepat dan


tepat dalam melaksanakan pekerjaan yang
diterima.

7 Selama berkerja saya berusaha bekerja lebih


baik dari yang lainnya.
LAMPIRAN 3

TABULASI DATA JAWABAN KUESIONER VARIABEL MOTIVASI

(X1)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Total
1 2 5 5 3 3 4 3 25
2 4 4 4 4 4 3 4 27
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 4 5 5 4 4 4 4 30
5 4 5 5 5 5 5 5 34
2 4 5 4 5 5 5 5 33
7 4 5 4 4 4 5 4 30
8 1 5 5 5 5 4 4 29
9 3 4 3 4 2 5 2 23
10 3 3 4 4 3 3 3 23
11 2 4 4 4 4 4 4 26
12 4 4 4 4 4 5 5 30
13 4 4 4 3 4 4 3 26
14 2 5 4 3 3 4 3 24
15 4 4 4 4 4 4 4 28
16 4 5 4 4 4 4 4 29
17 4 3 5 4 4 4 4 28
18 2 5 5 3 3 4 3 25
19 2 5 5 3 3 4 3 25
20 4 5 5 4 4 4 3 29
21 4 4 4 4 4 3 4 27
22 4 4 5 4 4 5 4 30
23 2 2 4 4 4 4 4 24
24 4 4 5 4 5 5 4 31
25 4 4 4 4 4 4 4 28
26 5 4 5 5 4 4 4 31
27 4 4 4 4 4 4 3 27
28 5 4 5 5 4 4 4 31
29 2 4 5 3 4 4 4 26
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 4 4 4 4 4 4 4 28
32 4 4 4 4 4 3 4 27
33 4 4 5 4 5 4 4 30
34 2 4 5 3 4 4 4 26
35 4 4 4 4 4 4 4 28
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 4 3 3 4 4 4 4 26
38 4 4 4 4 4 3 4 27
39 4 3 4 4 3 4 3 25
40 4 4 4 4 4 3 4 27
41 4 5 5 4 4 4 4 30
42 3 4 4 5 4 4 4 28
43 4 4 4 4 4 3 4 27
44 2 2 3 4 5 5 5 26
45 4 4 4 4 4 4 4 28
46 3 4 4 5 5 5 5 31
47 4 3 4 3 4 4 3 25
48 2 5 4 3 3 4 3 24
49 4 4 4 4 4 4 4 28
50 2 3 4 4 5 4 4 26

TABULASI DATA JAWABAN KUESIONER VARIABEL DISIPLIN

KERJA (X2)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Total
1 3 3 4 4 2 4 4 24
2 4 4 3 4 4 4 4 27
3 4 4 4 4 5 5 4 30
4 4 4 4 3 4 4 5 28
5 5 2 5 4 5 4 5 30
6 4 4 4 4 5 5 5 31
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 3 3 3 5 4 4 4 26
9 3 3 4 3 2 4 4 23
10 2 2 2 4 4 4 4 22
11 4 4 4 4 4 4 5 29
12 4 4 4 5 4 3 5 29
13 3 4 3 4 4 3 4 25
14 3 4 4 4 4 3 5 27
15 4 4 4 4 4 4 4 28
16 3 4 4 4 4 4 5 28
17 3 4 4 4 4 3 4 26
18 3 3 4 4 2 2 4 22
19 4 2 2 4 4 4 4 24
20 3 4 3 4 4 4 4 26
21 3 4 3 4 4 4 4 26
22 5 5 4 4 4 5 4 31
23 3 2 2 4 4 4 4 23
24 4 3 4 4 5 4 4 28
25 3 3 4 4 4 4 4 26
26 4 4 5 5 5 5 5 33
27 3 3 4 4 4 4 4 26
28 4 4 4 4 4 5 4 29
29 3 4 4 4 4 3 4 26
30 3 3 4 5 5 3 5 28
31 3 4 3 4 4 5 4 27
32 4 4 3 4 4 4 4 27
33 4 4 4 4 5 4 5 30
34 2 4 4 4 4 4 4 26
35 4 4 3 4 4 4 4 27
36 4 2 2 4 4 5 4 25
37 3 4 3 4 4 4 4 26
38 4 5 5 3 3 4 5 29
39 4 2 2 4 4 5 4 25
40 5 2 2 2 4 4 4 23
41 3 4 4 4 4 5 4 28
42 4 2 3 3 4 4 5 25
43 4 4 3 3 4 4 4 26
44 5 2 2 4 4 4 4 25
45 4 2 3 3 4 4 5 25
46 4 4 4 4 4 4 4 28
47 4 2 2 2 4 5 4 23
48 4 2 2 4 4 4 4 24
49 4 2 3 3 4 4 5 25
50 4 2 3 3 4 4 5 25
TABULASI DATA JAWABAN KUESIONER VARIABEL

KEPEMIMPINAN (X3)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Total
1 3 4 4 3 3 3 3 23
2 3 3 3 4 4 3 4 24
3 3 4 4 2 5 4 5 27
4 4 4 4 4 4 4 5 29
5 3 5 5 4 4 4 5 30
6 4 4 4 4 5 5 5 31
7 4 4 4 5 4 4 4 29
8 4 4 4 4 3 4 4 27
9 3 4 4 3 3 3 3 23
10 3 3 3 4 4 4 4 25
11 3 3 3 4 4 4 4 25
12 4 5 5 5 3 2 5 29
13 3 4 4 3 3 5 5 27
14 3 4 4 3 3 3 3 23
15 3 4 4 2 5 4 5 27
16 3 3 3 4 4 4 4 25
17 3 5 5 5 3 4 4 29
18 3 4 4 3 3 4 3 24
19 4 4 4 4 4 3 4 27
20 3 3 3 4 4 5 5 27
21 3 3 2 4 4 5 5 26
22 2 5 5 4 5 5 4 30
23 3 4 4 3 3 3 3 23
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 5 4 4 4 4 4 4 29
26 4 4 4 4 5 4 5 30
27 3 3 3 4 4 4 4 25
28 4 4 4 4 4 4 5 29
29 5 4 4 4 4 4 4 29
30 4 5 5 3 5 3 4 29
31 4 3 3 5 5 3 4 27
32 3 4 4 2 5 5 5 28
33 5 4 4 4 4 4 4 29
34 3 3 3 4 4 4 4 25
35 3 3 3 4 4 4 5 26
36 3 3 3 4 4 4 4 25
37 3 3 3 4 4 4 4 25
38 4 5 5 4 4 4 4 30
39 4 4 4 4 5 4 4 29
40 3 4 4 3 3 3 3 23
41 4 4 4 4 4 4 4 28
42 3 3 3 4 4 4 4 25
43 4 3 3 4 4 4 4 26
44 3 4 4 4 4 4 4 27
45 4 4 4 4 4 5 4 29
46 3 4 4 4 4 4 4 27
47 3 3 3 4 4 4 4 25
48 4 3 3 5 4 3 5 27
49 3 3 2 2 4 4 5 23
50 2 2 4 4 5 4 4 25

TABULASI DATA JAWABAN KUESIONER VARIABEL KINERJA

PEGAWAI (Y)

No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Total
1 3 4 4 3 4 4 4 26
2 4 3 3 4 4 4 4 26
3 4 4 5 3 4 5 4 29
4 4 4 4 5 4 4 4 29
5 4 5 5 4 5 5 5 33
6 5 4 5 5 5 5 5 34
7 4 5 5 3 5 5 4 31
8 4 4 3 4 5 4 4 28
9 3 3 3 5 3 3 4 24
10 4 4 5 2 3 3 3 24
11 4 3 3 4 4 5 4 27
12 4 4 5 4 5 4 5 31
13 4 3 3 3 4 4 4 25
14 2 3 5 4 4 4 3 25
15 3 5 3 5 4 4 5 29
16 4 4 4 4 4 5 5 30
17 2 4 5 4 4 4 4 27
18 3 3 4 5 5 4 4 28
19 3 3 3 4 5 5 3 26
20 4 4 4 3 4 4 5 28
21 3 5 3 5 4 4 4 28
22 5 5 5 4 4 4 5 32
23 2 4 3 3 4 4 4 24
24 5 4 5 5 4 3 4 30
25 4 4 3 5 3 4 4 27
26 4 4 4 5 5 5 5 32
27 4 5 4 3 4 4 4 28
28 5 5 5 5 4 4 4 32
29 4 4 3 4 4 4 4 27
30 2 4 4 5 5 5 5 30
31 5 4 4 3 4 4 5 29
32 4 4 4 4 4 4 4 28
33 5 4 5 4 4 4 5 31
34 4 5 3 2 4 4 5 27
35 4 4 5 4 4 4 4 29
36 5 3 3 4 4 4 4 27
37 5 4 4 3 4 4 4 28
38 4 4 4 5 4 4 4 29
39 5 3 3 4 4 4 4 27
40 4 4 3 2 4 4 4 25
41 4 4 4 5 5 4 5 31
42 4 3 3 5 4 4 4 27
43 4 4 4 3 4 4 4 27
44 4 4 5 3 4 3 4 27
45 3 5 4 4 4 4 4 28
46 4 4 4 3 5 5 5 30
47 3 4 4 3 4 4 4 26
48 3 4 4 4 3 3 5 26
49 4 4 5 3 3 4 4 27
50 4 4 3 3 4 4 4 26
LAMPIRAN 4 Analisa Data SPSS

Uji Validitas Motivasi (X1)

Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total
p1 Pearson ** **
1 -.011 -.037 .373 .154 -.072 .197 .536
Correlation
Sig. (2-tailed) .940 .798 .008 .287 .618 .170 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson ** *
-.011 1 .450 -.043 -.130 .091 -.112 .351
Correlation
Sig. (2-tailed) .940 .001 .769 .367 .530 .437 .012
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson ** **
-.037 .450 1 -.030 .131 .030 .005 .387
Correlation
Sig. (2-tailed) .798 .001 .834 .364 .834 .974 .006
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson ** ** ** **
.373 -.043 -.030 1 .515 .193 .561 .675
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .769 .834 .000 .178 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson ** ** **
.154 -.130 .131 .515 1 .232 .787 .677
Correlation
Sig. (2-tailed) .287 .367 .364 .000 .104 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson **
-.072 .091 .030 .193 .232 1 .250 .406
Correlation
Sig. (2-tailed) .618 .530 .834 .178 .104 .080 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson ** ** **
.197 -.112 .005 .561 .787 .250 1 .685
Correlation
Sig. (2-tailed) .170 .437 .974 .000 .000 .080 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
total Pearson ** * ** ** ** ** **
.536 .351 .387 .675 .677 .406 .685 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .012 .006 .000 .000 .003 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Disiplin Kerja (X2)

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total
p1 Pearson * * *
1 -.134 -.049 -.280 .277 .310 .216 .339
Correlation
Sig. (2-tailed) .355 .734 .049 .052 .028 .131 .016
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson ** * **
-.134 1 .616 .302 .034 -.022 .009 .643
Correlation
Sig. (2-tailed) .355 .000 .033 .814 .880 .948 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson ** * ** **
-.049 .616 1 .283 .037 -.143 .395 .693
Correlation
Sig. (2-tailed) .734 .000 .047 .798 .322 .005 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson * * * **
-.280 .302 .283 1 .258 -.139 -.043 .412
Correlation
Sig. (2-tailed) .049 .033 .047 .070 .336 .768 .003
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson * **
.277 .034 .037 .258 1 .301 .276 .562
Correlation
Sig. (2-tailed) .052 .814 .798 .070 .034 .052 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson * * *
.310 -.022 -.143 -.139 .301 1 -.111 .313
Correlation
Sig. (2-tailed) .028 .880 .322 .336 .034 .444 .027
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson ** **
.216 .009 .395 -.043 .276 -.111 1 .426
Correlation
Sig. (2-tailed) .131 .948 .005 .768 .052 .444 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50
total Pearson * ** ** ** ** * **
.339 .643 .693 .412 .562 .313 .426 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .016 .000 .000 .003 .000 .027 .002
N 50 50 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Kepemimpinan (X3)

Correlations

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total
p1 Pearson * * **
1 .282 .187 .314 .047 -.136 .107 .548
Correlation
Sig. (2-tailed) .047 .193 .026 .743 .346 .459 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson * ** **
.282 1 .879 -.074 -.138 -.105 -.031 .567
Correlation
Sig. (2-tailed) .047 .000 .608 .339 .470 .832 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson ** **
.187 .879 1 .005 -.044 -.144 -.119 .557
Correlation
Sig. (2-tailed) .193 .000 .971 .761 .318 .409 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson * **
.314 -.074 .005 1 -.043 -.090 .043 .370
Correlation
Sig. (2-tailed) .026 .608 .971 .765 .534 .766 .008
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson * ** **
.047 -.138 -.044 -.043 1 .346 .457 .450
Correlation
Sig. (2-tailed) .743 .339 .761 .765 .014 .001 .001
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson * ** *
-.136 -.105 -.144 -.090 .346 1 .396 .344
Correlation
Sig. (2-tailed) .346 .470 .318 .534 .014 .004 .014
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson ** ** **
.107 -.031 -.119 .043 .457 .396 1 .516
Correlation
Sig. (2-tailed) .459 .832 .409 .766 .001 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
total Pearson ** ** ** ** ** * **
.548 .567 .557 .370 .450 .344 .516 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .008 .001 .014 .000
N 50 50 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Kinerja Pegawai (Y)

Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 total_Y
p1 Pearson
**
Correlation 1 .074 .145 -.059 -.002 -.009 .221 .439

Sig. (2-
.610 .316 .686 .990 .950 .123 .001
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p2 Pearson * ** **
Correlation .074 1 .323 -.114 .066 .066 .368 .471

Sig. (2-
.610 .022 .431 .650 .647 .008 .001
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p3 Pearson * **
Correlation .145 .323 1 -.036 .101 .009 .113 .513

Sig. (2-
.316 .022 .805 .483 .949 .435 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p4 Pearson **
Correlation -.059 -.114 -.036 1 .196 .071 .150 .415

Sig. (2-
.686 .431 .805 .173 .626 .300 .003
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p5 Pearson ** * **
Correlation -.002 .066 .101 .196 1 .632 .300 .575

Sig. (2-
.990 .650 .483 .173 .000 .034 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p6 Pearson ** **
Correlation -.009 .066 .009 .071 .632 1 .257 .482

Sig. (2-
.950 .647 .949 .626 .000 .072 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
p7 Pearson ** * **
Correlation .221 .368 .113 .150 .300 .257 1 .631

Sig. (2-
.123 .008 .435 .300 .034 .072 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
total_Y Pearson ** ** ** ** ** ** **
Correlation .439 .471 .513 .415 .575 .482 .631 1

Sig. (2-
.001 .001 .000 .003 .000 .000 .000
tailed)
N 50 50 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hasil Uji Reabilitas Variabel Motivasi (X1)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.705 .737 7

Hasil Uji Reabilitas Variabel Disiplin Kerja (X2)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.689 .676 7

Hasil Uji Reabilitas Variabel Kepemimpinan (X3)

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.679 .661 7

Hasil Uji Reabilitas Variabel Kinerja Pegawai (Y)


Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.683 .703 7
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 50
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation
.87238780
Most Extreme Absolute .086
Differences Positive .080
Negative -.086
Test Statistic .086
Asymp. Sig. (2-tailed) c,d
.200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Hasil Uji Multikolinieritas


a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
.861 1.655 .520 .605
Motivasi .532 .086 .548 6.214 .000 .377 2.655
disiplin kerja
.301 .087 .309 3.445 .001 .364 2.745
kepemimpinan
.171 .078 .164 2.185 .034 .522 1.915
a. Dependent Variable: kinerja pegawai
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Hasil Uji Korelasi Berganda

b
Model Summary

Std. Error
R Adjusted of the
Model R Square R Square Estimate
1 .930
a
.865 .856 .900
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, Motivasi, disiplin kerja
b. Dependent Variable: kinerja pegawai
Hasil Uji Regresi Linear Berrganda

a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .861 1.655 .520 .605
Motivasi .532 .086 .548 6.214 .000
disiplin kerja .301 .087 .309 3.445 .001
kepemimpinan .171 .078 .164 2.185 .034
a. Dependent Variable: kinerja pegawai

Hasil Uji T
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .861 1.655 .520 .605
Motivasi .532 .086 .548 6.214 .000
disiplin kerja .301 .087 .309 3.445 .001
kepemimpinan .171 .078 .164 2.185 .034
a. Dependent Variable: kinerja pegawai

Hasil Uji F
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 239.208 3 79.736 98.355 .000
Residual 37.292 46 .811
Total 276.500 49
a. Dependent Variable: kinerja pegawai
b. Predictors: (Constant), kepemimpinan, Motivasi, disiplin kerja

Anda mungkin juga menyukai