Anda di halaman 1dari 128

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI,

GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAGIAN AKUNTANSI PADA PT. INDOAGUNG
SURYA MOTOR SEMARANG

Diajukan sebagai salah satu syarat


Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Dian Nuswantoro

Disusun oleh :
MAHARANI PRADHIKA
B12.2012.02040

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2016

i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sabar bukanlah sifat pasif, sabar adalah berusaha dengan penuh kesungguhan

dan segala daya upaya mengharapkan ridho Allah SWT. Apabila kegagalan

datang, bukan Allah yang menjadi tempat kesalahan dilemparkan tetapi segera

koereksi diri dan mencari jalan lain dengan tetap dijalan Illahi. (Abu Tholib)

Keberhasilan profesional tidak hanya menuntut bakat. Keberhasilan itu antara

lain menuntut dorongan, inisiatif, komitmen, dan terutama antusiasme. (David H.

Maister)

PERSEMBAHAN

Setiap goresan tinta ini adalah wujud dari keagungan dan kasih sayang yang

diberikan Allah SWT kepada umatnya.

Setiap detik waktu menyelesaikan karya tulis ini merupakan hasil getaran doa

kedua orang tua, saudara, dan orang-orang terkasih yang mengalir tiada henti.

Setiap pancaran semangat dalam penulisan ini merupakan dorongan dan

dukungan dari sahabat-sahabatku tercinta.

Setiap makna pokok bahasan pada bab-bab dalam skripsi ini merupakan

hempasan kritik dan saran dari teman-teman almamaterku

vi
ABSTRAK

Perkembangan dan kemajuan teknologi di era globalisasi yang diiringi


dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat.
Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh suatu perusahaan dapat dicapai
dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan perkembangan kinerja karyawannya.
Sistem informasi akuntansi yang berkualitas, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja
juga dapat berpengaruh dalam peningkatan kinerja karyawannya.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem
informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan yag bekerja di perusahaan
bisnis pada penjualan unit sepeda motor, khususnya dibidang akuntansi dan
keuangan. Jumlah responden pada penelitian ini adalah 32 responden dari 34
kuesioner yang telah dibagikan. Metode yang digunakan adalah metode purposive
sampling. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dan
prosesnya menggunakan SPSS20.
Hasil uji koefisien determinasi sebesar 0,333 yang menujukkan bahwa 33,3%
variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel sistem informasi akuntansi,
gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja, sedangkan 66,7% dijelaskan oleh faktor lain
diluar penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi
dan gaya kepemimpinan tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan,
sedangkan motivasi kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.

Kata kunci: sistem, kepemimpinan, motivasi, kinerja.

vii
ABSTRACT

The development and advancement of technology is accompanied by the


development of technology-based information systems occur so rapidly in the era of
globalization. A competitive advantage that can be created by a company can be
achieved by one of the ways that improve employee performance development. The
quality of accounting information systems, leadership style and working motivation
can also be influential in improving the performance of the employees.
The purpose of this research is to find out the influence of accounting
information systems, leadership style, and working motivation toward the employees’
performances. The population of this research is all employees who work at a motor
cycle company especially in the field of account and financial. In this research, the
are 32 out of 34 respondents taken as the data by using questionnaire.In gaining the
data, the researcher employs purposive sampling to get the data. Meanwhile, the
technique of the data analysis of the research use mutiple linier regressions and the
analysis use SPSS 20.
The result shows taht determination coefficient is 0.333 depicting that 33.3%
of the employee’s performance can be explained in the accounting information
system variables, leadership style, and working motivation are 66.7% is explained by
outer factor of the research. Besides that, it also shows taht accounting information
system and leadership style are not influence to the employees’ performances.
However, working experience gives positive influence to the employees’
performance.

Keywords: leadership, motivation, performance, systems

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTatas berkat dan

rahmat-Nyasehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul

“Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang”. Penulisan

tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian

Nuswantoro Semarang. Penulis menyadari bahwatanpa bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak dari masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini

sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Agus Prayitno, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian

Nuswantoro Semarang;

2. Yulita Setiawanta., SE. M.Si., Ak., CA, selaku Kepala Program Studi Akuntansi

Univaristas Dian Nuswantoro Semarang;

3. Anna Sumaryati, SE. M.Si., selaku Dosen Wali Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang;

4. Ririh Dian Pratiwi, SE.M.Si., Ak., CA, selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, motivasi, kepercayaan, kesabaran, kemudahan dan

saran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini;

5. Enny Susilowati M, M.Si., AKT., CA, selaku dosen penguji 1 yang telah

membimbing dan membantu penulis selama prosesi sidang skripsi;

ix
6. Bambang Minarso, SE. M.Si., AKT., CA, selaku dosen penguji 2 yang telah

membantu dan membimbing penulis selama proses sidang skripsi;

7. Bapak Eko Sudjadi, S.T. dan Ibu Sri hartati, selaku orang tua terhebat dan

tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, doa yang tak pernah

henti, keringat dan air mata yang telah bapak ibu relakan untuk penulis, serta

dukungan material maupun moral yang telah diberikan;

8. Mahendra Adi Pratomo, Alseyuni Amini dan Maharani Galih Pratiwi, selaku

kakak-kakak tercinta yang selalu memberi semangat dalam penyelesaian tugas

akhir ini;

9. Mulyani Devi, Putri Lestari dan Adelinda Puspasari, selaku teman seperjuangan

di Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan dukungan

semangat dalam penyelesaian tugas akhir ini;

10. Luviana Rega Mustika, Henrico Dwi S. dan Novi Pramana, selaku sahabat

terdekat yang telah memberikan dukungan dengan penuh kasih sayang dan

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Akhir kata dengan menyadari segala kekurangan dan keterbatasan yang ada,

penulis sangat berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua

pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

pihak.

Semarang, 16 Juni 2016

Penulis

x
DAFTAR ISI

Judul i

Halaman Persetujuan Usulan Skripsi ............................................................... ii

Halaman Pernyataan Keaslian Skripsi ............................................................. iii

Halaman Pengesahan Skripsi ........................................................................... iv

Halaman Pengesahan Kelulusan Ujian ............................................................ v

Motto dan Persembahan ................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................ vii

Abstract ............................................................................................................ viii

Kata Pengantar ................................................................................................. ix

Daftar Isi........................................................................................................... xi

Daftar Tabel ..................................................................................................... xv

Daftar Gambar .................................................................................................. xvi

Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 8

1.5 Sistematika Penulisan ............................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10

2.1 Landasan Teori ......................................................................... 10

2.1.1 Teori Kontijensi .............................................................. 10

xi
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ............................................ 11

2.1.3 Gaya Kepemimpinan....................................................... 14

2.1.4 Motivasi Kerja................................................................. 16

2.1.5 Kinerja Karyawan ........................................................... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................. 23

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................. 26

2.4 Hipotesis Penelitian .................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 30

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Penelitian .............................. 30

3.1.1 Variabel Penelitian .......................................................... 30

3.1.2 Definisi Operasional Penelitian ...................................... 32

3.2 Populasi dan Sampel................................................................. 34

3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 35

3.3.1 Jenis Penelitian................................................................ 35

3.3.2 Sumber Data .................................................................... 36

3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 36

3.5 Metode Analisis Data ............................................................... 37

3.5.1 Analisis Data Kuantitatif ................................................. 37

3.5.2 Statistik Deskriptif .......................................................... 37

3.5.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................... 38

3.5.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 39

3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda ................................... 42

3.5.6 Pegujian Model ............................................................... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 45

xii
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 45

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 45

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... 46

4.2 Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner .................. 47

4.3 Deskripsi Responden ................................................................ 48

4.3.1 Identitas Responden Berdasarkan Umur ......................... 48

4.3.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 49

4.3.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan ................ 49

4.3.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja............ 50

4.4 Statistik Deskriptif .................................................................... 50

4.4.1 Variabel Sistem Informasi Akuntansi ............................. 51

4.4.2 Variabel Gaya Kepemimpinan ........................................ 52

4.4.3 Variabel Motivasi Kerja .................................................. 54

4.4.4 Variabel Kinerja Karyawan ............................................ 56

4.5 Uji Kualitas Data ...................................................................... 57

4.5.1 Uji Validitas .................................................................... 58

4.5.2 Uji Reliabilitas ................................................................ 59

4.6 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 60

4.6.1 Uji Normalitas ................................................................. 60

4.6.2 Uji Multikolinearitas ....................................................... 61

4.6.3 Uji Autokorelasi .............................................................. 62

4.6.4 Uji Heteroskedastisitas .................................................... 63

4.7 Analisis Regresi Berganda ....................................................... 64

4.8 Pengujian Model ....................................................................... 65

xiii
4.8.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 66

4.8.2 Uji F (Uji Simultan) ........................................................ 66

4.8.3 Uji t (Uji Parsial) ............................................................. 67

4.9 Pembahasan .............................................................................. 69

4.9.1 Hipotesis Pertama ........................................................... 69

4.9.2 Hipotesis Kedua .............................................................. 72

4.9.3 Hipotesis Ketiga .............................................................. 75

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 79

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 79

5.2 Saran ......................................................................................... 80

5.3 Batasan Masalah ....................................................................... 80

Daftar Pustaka .................................................................................................. 82

Lampiran-lampiran ........................................................................................... 86

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 23

Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ....................................... 41

Tabel 4.1 Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner ......................... 47

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Umur .......................................... 48

Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 49

Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan .................... 49

Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja............................. 50

Tabel 4.6 Penilaian Responden Terhadap SIA ................................................ 51

Tabel 4.7 Penilaian Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan ..................... 52

Tabel 4.8 Penilaian Responden Terhadap Kompleksitas Tugas ...................... 54

Tabel 4.9 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Karyawan ......................... 56

Tabel 4.10 Hasil Pengujian Validitas ............................................................... 58

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................... 59

Tabel 4.12 Hasil Pengujian Normalitas ........................................................... 60

Tabel 4.13 Hasil Pengujian Multikolinearitas .................................................. 61

Tabel 4.14 Hasil Pengujian Autokorelasi......................................................... 62

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Glejser .................................................................. 63

Tabel 4.16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 64

Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................... 66

Tabel 4.18 Hasil Uji F Secara Simultan ........................................................... 66

Tabel 4.19 Hasil Uji t Secara Parsial ............................................................... 67

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 26

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Indoagung Surya Motor Semarang........ 46

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Hasil Tabulasi Data Kuesioner

Lampiran 3 Hasil Olah Data SPSS 20.0

1.1 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

1.2 Hasil Uji Regresi

Lampiran 4 Surat Bukti Penelitian

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dan kemajuan teknologi di era globalisasi yang diiringi

dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat. Hal

ini tentu saja akan berakibat semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis.

Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh suatu perusahaan dapat dicapai

dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan perkembangan kinerja karyawannya.

Salah satu pendukung kinerja karyawan di era globalisasi ini adalah sistem informasi

akuntansi. Kebutuhan akan informasi akuntansi yang akurat dan cepat serta

perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi yang begitu pesat menuntut

lahirnya sistem informasi akuntansi. Perkembangan teknologi informasi juga

berpengaruh secara signifikan terhadap sistem informasi akuntansi pada suatu

organisasi bisnis, khususnya terdapat perubahan dalam pemrosesan data. Perubahan

pemrosesan data tersebut tidak lain adalah sistem yang mulanya dijalankan secara

manual, dan kemudian digantikan oleh sistem komputer yang lebih canggih sebagai

alat pemrosesan data.

Sistem informasi akuntansi yang berkualitas juga dapat berpengaruh dalam

peningkatan kinerja karyawannya, karena suatu sistem informasi akuntansi dirancang

sedemikian mungkin yang berguna untuk menghasilkan informasi keuangan dalam

proses pengambilan keputusan penting didalam suatu perusahaan atau organisasi.

Parjanti et al., (2014) menyatakan dari hasil penelitiannya bahwa sistem informasi

1
2

akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

menandakan bahwa semakin baik sistem informasi pada suatu organisasi atau

perusahaan, maka semakin baik pula kinerja karyawan dalam organisasi atau

perusahaan tersebut. Suatu sistem informasi akuntansi dapat dikatakan berkualitas,

jika suatu sistem dapat menghasilkan informasi yang mudah diterima dan mampu

memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan

dapat dipercaya (Widjajanto, 2001).

Pelaksanaan sistem informasi yang berkualitas harus didukung oleh semua

aspek, khususnya pada sumber daya manusia. Oleh karena itu sumber daya manusia

pada setiap perusahaan harus diperhatikan agar sumber daya manusia dapat terjaga,

baik dalam kesehatan, kompensasi maupun kinerja sumber daya yang ada pada

perusahaan tersebut. Pengaruh seorang pemimpin tidak lepas dari keberhasilan

pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Dimana seorang pemimpin

biasanya akan mempengaruhi perilaku-perilaku karyawan dalam suatu perusahaan

atau organisasi. Maka, pemimpin sebagai pengelola sumber daya manusia

diwajibkan untuk memiliki gaya kepemimpinan yang dapat bekerja sama dan

menekan kemungkinan konflik yang akan terjadi dalam kelompok bekerja sehingga

perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Upaya

dalam meningkatkan kinerja karyawan selain pengendalian internal pada suatu

perusahaan, gaya kepemimpinan juga perlu diperhatikan dalam meningkatkan kinerja

karyawan. Seorang pemimpin yang ideal juag harus memiliki gaya kepemimpinan

yang baik sehingga kinerja karyawannya akan meningkat. Seorang pemimpin sangat

perlu memperhatikan gaya kepemimpinannya dalam proses mempengaruhi,


3

mengarahkan kegiatan karyawannya dan mengkoordinasi tujuan-tujuan anggota

karyawan dan tujuan perusahaan agar keduanya dapat tercapai.

Dalam meningkatkan kinerja karyawan tidak hanya berpengaruh pada

seorang pemimpin, akan tetapi faktor lain juga dapat mempengaruhi kinerja

karyawan yaitu motivasi kerja. Motivasi kerja secara sederhana dapat diartikan

sebagai kondisi atau tindakan yang mendorong seseorang agar melakukan sebuah

pekerjaan semaksimal mungkin untuk menghasilkan kinerja yang baik. Seseorang

yang memiliki motivasi rendah, maka cenderung akan menampilkan perasaan tidak

nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaannya. Untuk menjaga kelangsungan

operasional perusahaan, maka seorang pemimpin harus memperhatikan serta

berusaha mempengaruhi dan mendorong karyawannya agar bekerja dengan

semaksimal mungkin. Dalam hal ini motivasi sangat berperan penting dalam

meningkatkan semangat kerja karyawan dalam melaksanakan setiap pekerjaannya,

sehingga sebagian besar motivasi yang dimiliki oleh seseorang sebagai karyawan

dapat meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Parjanti et al., (2014) menyatakan

bahwa semakin baik sistem informasi disuatu organisasi atau perusahaan, maka

semakin baik pula tingkat keefektivan kinerja karyawan diperusahaan tersebut. Maka

dalam penelitiannya sistem informasi akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi dan Suryono (2015) juga

menemukan adanya kecocokan antara sistem informasi akuntansi dan kinerja

karyawan. Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi dalam penelitian tersebut

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Gitayani et al., (2015) jika semakin baik suatu gaya kepemimpinan di
4

perusahaan atau organisasi, maka semakin baik pula kinerja karyawan pada

perusahaan tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh

Murty dan Gunasti (2012) menyatakan bahwa semakin besar motivasi yang

diberikan perusahaan kepada karyawan, maka akan meningkatkan kinerja karyawan

itu sendiri. Dan hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa motivasi berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan.

PT. Indoagung Surya Motor Semarang merupakan perusahaan dagang yang

bergerak dalam usaha jual beli unit sepeda motor merek Yamaha, penjualan spare

part, dan pelayanan service kendaraan. Banyaknya varian usaha yang dilakukan

mengharuskan perusahaan ini mempunyai suatu sistem yang baik. Sistem informasi

akuntansi yang sudah dilakukan masih sangat sederhana dalam arti sistem informasi

akuntansi yang digunakan masih belum memberikan laporan keuangan yang sesuai

dengan hasil yang tepat dalam menilai kinerja perusahaan pada periode tertentu.

Selain itu karena tidak adanya pelatihan untuk mengoperasikan sistem informasi

akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan berupa laporan L/R, neraca, arus kas,

laporan posisi keuangan, anggaran, persediaan, dan penjualan yang diadakan oleh

PT. Indoagung Surya Motor Semarang sebagian karyawan merasa belum sepenuhnya

memahami cara menggunakan sistem informasi akuntansi seperti mengedit laporan

data keuangan yang berupa laporan L/R, Neraca, Arus Kas, dan Anggaran.

Walaupun sistem informasi tersebut dapat menghasilkan laporan keuangan yang

sangat diperlukan oleh pihak manajemen untuk memudahkan dalam proses

pengelolaan laporan keuangan (laporan L/R, neraca, arus kas, laporan posisi

keuangan, anggaran, persediaan, dan penjualan), tetapi sistem informasi akuntansi


5

tersebut belum memberikan hasil yang tepat dalam meningkatkan kualitas kinerja

yang ada diperusahaannya. Dengan adanya kesulitan dan kurangnya pemahaman

karyawan dalam pemakaian sistem informasi akuntansi akan menyebabkan

menurunnya tingkat kinerja karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut. Dari

permasalahan di atas, maka sistem informasi akuntansi memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Mengenai gaya kepemimpinan, pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang

menurut beberapa responden gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh pimpinan

kurang mengapresiasi karyawannya karena tidak adanya dukungan dari pimpinan

dalam hal memberi pengarahan dan menjelaskan beberapa pekerjaan mengenai

penyusunan laporan keuangan maupun pekerjaan tambahan lain yang harus

dilakukan oleh karyawannya untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah

ditetapkan. Hal ini akan mempengaruhi kinerja karyawan karena tanpa adanya

pengarahan dari pimpinan, karyawan tidak akan paham dengan pekejaan yang harus

dikerjakan sehingga akan mengalami penurunan pada tingkat kinerja karyawan itu

sendiri. Maka gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Sedangkan motivasi kerja pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang sudah

berjalan dengan baik karena dari pihak perusahaan akan memberikan peluang bagi

karyawan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga dapat

menunjang kinerja yang lebih baik. Selain itu kesejahteraan karyawan juga sudah

diperhatikan dengan memberikan tunjangan dan bonus yang didapatkan dari hasil

kerja karyawan itu sendiri. Dapat dilihat seberapa besar motivasi yang diberikan oleh

perusahaan terhadap karyawan akan mempegaruhi tingkat kinerjanya, jika seorang

karyawan sudah memiliki motivasi kerja yang tinggi maka ia akan cenderung
6

melakukan pekerjaannya dengan baik dan maksimal. Dapat disimpulkan bahwa

motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mensintesa penelitian

yang dilakukan oleh Rizaldi dan Suryono (2015) dengan judul “Pengaruh Sistem

Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan”, dan penelitian Khairiyah dan

Annisa (2013) dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan”. Pada variabel Sistem Informasi

Akuntansi dan Kinerja Karyawan peneliti mengutip dari penelitian yang dilakukan

oleh Rizaldi dan Suryono (2015), kemudian pada variabel Gaya Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja peneliti mengutip dari penelitian Khairiyah&Annisa (2013). Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi

terhadap kinerja karyawan, kemudian untuk mengetahui pengaruh gaya

kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dan untuk mengetahui pengaruh motivasi

kerja terhadap kinerja karyawan. Mekipun penelitian ini memiliki kesamaan topik

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, namun

penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki beberapa perbedaan. Antara lain,

perbedaan objek dimana penulis memilih PT. Indoagung Surya Motor, serta

perbedaan lokasi penelitian. Dimana penulis melakukan penelitian dengan objek

yang berada di Kota Semarang. Dengan begitu maka penulis mengambil penelelitian

yang berjudul “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan

Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT.

Indoagung Surya Motor Semarang”.


7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

permasalahan pokok dalam penelitian ini dapat dirumuskan kedalam pertanyaan

sebagai berikut:

1. Apakah sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

PT. Indoagung Surya Motor Semarang?

2. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Indoagung Surya Motor Semarang?

3. Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.

Indoagung Surya Motor Semarang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji secara empiris pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap

kinerja karyawan pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang.

2. Untuk menguji secara empiris pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja

karyawan pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang.

3. Untuk menguji secara empiris pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,

diantaranya sebagai berikut:


8

1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan antara lain sebagai berikut:

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh sistem

informasi informasi akuntansi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan pada suatu perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan atau informasi tambahan bagi

perusahaan, pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan, dan dapat menjadi

bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan perusahaan mengenai sistem

akuntansi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

c. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi sebuah referensi

untuk penelitian selanjutnya yang lebih mendalam khususnya mengenai sistem

akuntansi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini berdasarkan pada Buku Pedoman

Penyusunan Skripsi dan Ujian Tahap Akhir Program Strata 1 Fakultas Ekonomi dan

Bisnis di Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2015. Skripsi ini terdiri dari

lima bab, diantaranya sebagai berikut:


9

1. BAB I

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. BAB II

Merupakan tinjauan pustaka yang terdiri dari landasan teori, kerangka

konseptual, dan hipotesis penelitian.

3. BAB III

Merupakan metode penelitian yang terdiri dari variabel penelitian dan definisi

operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data, dan metode analisi data.

4. BAB IV

Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari data penelitian dan

pembahasan berdasarkan dari metode analisis yang digunakan.

5. BAB V

Merupakan kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan pembahasan masalah

dan keterbatasan penelitian.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Kontijensi

Menurut Lubis (2010) teori kontijensi merupakan alat pertama dan yang

paling terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi. Hingga

saat ini, manfaat dari rumusan teori kontijensi yang dapat diketahui adalah

mendesain suatu organisasi berdasarkan ketidakpastian lingkungan dan ukuran

organisasi. Pengembangan yang logis dalam teori organisasi adalah beberapa bentuk

ketidakpastian lingkungan yang dapat menimbulkan perbedaan dalam sistem

pelaporan keuangan perusahaan. Pengertian dari teori kontijensi adalah efektifitas

suatu organisasi dalam mengatasi ketidakpastian lingkungan yang merupakan unsur-

unsur dari berbagai sub sistem yang dirancang guna memenuhi tuntutan lingkungan

yang saling berhubungan.

Pendekatan teori kontijensi mengidentifikasi bentuk-bentuk optimal pada

pengendalian organisasi dibawah kondisi operasi yang berbeda dan mencoba untuk

menjelaskan bagaimana prosedur operasi pengendalian organisasi tersebut. Menurut

teori, sistem yang terbuka pada suatu perusahaan sangat berkaitan dengan interaksi

untuk penyesuaian dan pengendalian terhadap lingkungan guna kelangsungan hidup

usaha (Lubis, 2010).

10
11

2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem menurut Krismiaji (2010) adalah serangkaian komponen yang di

koordinasikan untuk mencapai seragkaian tujuan. Sesuai dengan definisi tersebut

sebuah sistem memiliki tiga karakteristik, yaitu:

1. Komponen yang dapat dilihat, dirasakan, dan didengar.

2. Proses, yaitu kegiatan untuk mengkoordinasi komponen yang terlibat dalam

sebuah sistem.

3. Tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi

komponen tersebut.

Sistem informasi akuntansi menurut Krismiaji (2010) adalah sebuah sistem

untuk memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat

untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat

menghasilkan informasi yang diperlukan oleh para pembuat keputusan, sistem

informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengumpulkan transaksi dan data lain yang kemudian memasukkan data ke

daam sistem lain.

2. Memproses data transaksi.

3. Menyimpan data untuk keperluan dimasa mendatang.

4. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan tau

memungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan

dikomputer.

5. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang

dihasilkan akurat dan dapat dipercaya.


12

Sistem informasi akuntansi dapat diselenggarakan secara manual (tanpa alat

bantu komputer), dapat sepenuhnya memanfaatkan teknologi komputer dan teknologi

informasi terbaru, atau dapat berupa kombinasi antara keduanya. Pada dasarnya

proses yang dilakukan oleh sistem infromasi akuntansi adalah sama, yaitu

mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan dan melaporkan data dan

infromasi. Pada umumnya organisasi perusahaan melaksanakan serangkaian

transaksi yang repetitif (berulang), seperti:

1. Membeli dan membayar bahan baku atau barang jadi.

2. Mengangkat dan menggaji karyawan.

3. Mengubah bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang jadi atau jasa.

4. Menjual barang atau jasa dan menerima kas.

5. Memproses transaksi dan menghasilkan berbagai laporan untuk manajemen,

pemegang saham, dan para kreditur.

Menurut Winarno (2006) Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga

dapat berguna untuk membuat sebuah keputusan. Terdapat beberapa indikator sistem

informasi yang baik, antara lain:

1. Akurat

2. Tepat waktu

3. Lengkap

4. Relevan

5. Terpercaya

6. Mudah dipahami.

Jogiyanto (2008) menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan

suatu komponen akuntansi yang mengumpulkan, mengklasifikasi, memproses,


13

menganalisa dan mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan

orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam

organisasi atau perusahaan, secara prinsip adalah manajemen. Sistem informasi

akuntansi sebagai salah satu subsistem organisasi atau perusahaan harus berintegrasi

dengan subsistem lainnya, sehingga tujuan dari informasi akuntansi dan tujuan dari

organisasi atau perusahaan dapat tercapai bersama.

Dana dan Setiawati (2011) menyatakan bahwa Sistem Informasi Akuntansi

merupakan sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta

melaporkan inormasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Bodnar dan

Hopwood (2004) menyatakan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber

daya seperti manusia dan perlatan yang diatur untuk mengubah data menjadi

informasi.

Mulyadi (2001) mendefinisikan bahwa suatu sistem memiiki tujuan umum

dalam pengembangan sistem informasi akuntansi. Tujuan umum dari sistem

informasi akuntansi sebagai berikut:

1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru

2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik

mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

3. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk

memperbaiki tingkat keandalan (reliabitity) informasi akuntansi dan untuk

menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban serta perlindungan

kekayaan suatu perusahaan.

4. Untuk mengurangi biaya krelikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi.


14

Berdasarkan tujuan pengembangan sistem informasi akuntansi yang telah

diuraikan diatas, penugasan pengembangan sistem informasi akuntansi dapat

berbentuk seperti berikut ini:

1. Pengembangan suatu sistem informasi akuntansi baru dan lengkap

2. Perluasan sistem informasi akuntansi yang sekarang ini dipakai untuk mencakup

kegiatan bisnis yang baru.

3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang telah digunakan.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi

akuntansi adalah tingkat baik buruknya suatu kumpulan sumber daya seperti manusia

dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi keuangan yang

dibutuhkan dalam berbagai pihak-pihak manajemen untuk membantu dalam

pengambilan suatu keputusan.

2.1.3 Gaya Kepemimpinan

a. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Pemimpin merupakan kekuasaan yang mempengaruhi seseorang untuk

mengerjakan sesuatu. Dengan begitu, kepemimpinan membutuhkan penggunaan

kemampuan secara aktif untuk memepengaruhi pihak lain dalam mewujudkan tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Dalam arti luas, kepemimpinan atau leadership

adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain baik perseorangan

maupun kelompok. Kepemimpinan dapat berlangsung tanpa harus terikat oleh

aturan-aturan yang ada. Menurut Umam (2010) kepemimpinan adalah suatu proses

dalam mengerahkan segenap kecakapan seseorang untuk mempengaruhi,

membimbing, menggerakkan serta mengarahkan orang lain dengan cara


15

memanfaatkan daya, dana, sarana, dan tenaga yang tersedia untuk mencapai tujuan

tertentu.

Gaya kepemimpinan berasal dari kata pemimpin dan kepemimpinan. Menurut

Rivai (2011) menyatakan bahwa kepemimpinan meliputi proses dalam

mempengaruhi untuk menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku

karyawannya untuk mencapai suatu tujuan dan mempengaruhi untuk memperbaiki

kelompok atau budayanya.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa gaya

kepemimpinan merupakan cara yang dapat diambil oleh seorang pemimpin dalam

bersikap dan bertingkah laku dengan tujuan untuk mempengaruhi karyawannya agar

dapat melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Seorang pemimpin juga dapat mengatur dan mengubah perilaku seorang karyawan

untuk bertidak sesuai arahan pimpinannya. Pada PT. Indoagung Surya Motor gaya

kepemimpinan yang diterapkan adalah mendorong, membimbing dan memotivasi

karyawannya, karena jika gaya kepemimpinan tersebut dilakukan dengan baik maka

akan berpengaruh terhadap kinerja karyawannya.

b. Teori Kepemimpinan

Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-

Goal Theory) dengan empat gaya utama pada kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:

a. Kepemimpinan Direktif

Karyawan akan mengetahui apa yang diharapkan pimpinannya dan pengarahan

khusus yang telah diberikan oleh pimpinannya. Dalam tipe ini tidak terdapat

tidak terdapat partisipasi dari karyawan.


16

b. Kepemimpinan yang mendukung (Supportive Leadership)

Kepemimpinan dalam model ini mempunyai sifat bersedia untuk bersahabat,

mudah didekati oleh karyawan atau bawahannya dan mempunyai perhatian

kemanusiaan yang murni terhadap para karyawan atau bawahannya.

c. Kepemimpinan Partisipatif

Model dalam gaya kepemimpinan ini adalah pemimpin berusaha meminta dan

mempergunakan ide atau kreativitas dari para bawahannya, namun pengambilan

keputusan masih ditanggung pada pemimpin.

d. Kepemimpinan yang Berorientasi Pada Prestasi

Gaya kepemimpinan ini menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para

bawahannya untuk berprestasi. Pemimpin juga memberikan keyakinan terhadap

bawahannya bahwa tugas yang dilaksanakan dapat tercapai dengan baik.

2.1.4 Motivasi Kerja

a. Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya

penggerak. Sedangkan pengertian dari motivasi adalah proses sebagai langkah awal

seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan

kata lain suatu dorongan untuk memenuhi tujuan tertentu (Luthans, 2006). Menurut

Robbin (2002) motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagian kesediaan

mengeluarkan upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi yang di kondisikan

oleh kemapuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Suryabrata

(2004) mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang mendorong seseorang

untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Untuk


17

mencapai suatu tujuan, perusahaan dan manajemen harus mampu memotivasi

pegawainya.

b. Teori Motivasi Menurut Abraham Maslow

Setiap manusia mempunyai needs (kebutuhan, dorongan, intrinsic dan extrinsic

factor), yang pemunculannya sangat tergantung dari kepentingan individu. Dengan

kenyataan ini, kemudian A. Maslow (dalam Siagian, 2001) membuat needs hierarchy

theory untuk menjawab tentang tingkatan kebutuhan manusia tersebut. Kebutuhan

manusia diklasifikasi menjadi 5 hierarki kebutuhan, yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)

Perwujudan dari kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok manusia yaitu

sandang, pangan, papan dan kesejahteraan individu. Kebutuhan ini dipandang

sebagai kebutuhan paling mendasar, karena tanpa pemenuhan kebutuhan

tersebut seseorang tidak dapat dikatakan hidup normal.

2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)

Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya diartikan dalam

arti keamanan fisik semata, tetapi juga keamanan psikologis dan perlakuan yang

adil dalam pekerjaan.

3. Kebutuhan Sosial (Social Needs)

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosia, tidak dapat memenuhi

kebutuhan sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, sehingga mereka

harus berinteraksi dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Kebutuhan Akan Harga Diri (Esteem Needs)


18

Semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan statusnya oleh orang lain.

Situasi yang ideal adalah apabila prestise itu timbul akan menjadikan prestasi

seseorang. Akan tetapi tidak selalu demikian , karena dalam hal ini semakin

tinggi kedudukan seseorang maka akan semakin banyak hal yang digunakan

sebagai simbol statusnya itu.

5. Aktualisasi Diri (Self Actualization)

Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat kemampuan yang

perlu dikembangkan, sehingga dapat memberikan hasil yang besar terhadap

kepentingan organisasi. Melalui kemampuan kerja yang semakin meningkat,

akan semakin mampu memuaskan berbagai kebutuhannya dan pada tingkatan ini

orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri serta berbuat yang lebih

baik.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Memberikan motivasi kepada pegawai merupakan proses kegiatan motivasi

kerja, sehingga pegawai akan mampu daam melaksanakan pekerjaan dengan penuh

tanggung jawab (Siagian, 2001). Menurut Siagian (2001) pemberian motivasi yang

dilakukan oleh pemimpin teradap bawahannya tidaklah begitu sulit, namun ternyata

dalam praktiknya jauh lebih rumit dari yang dibayangkan. Kerumitan ini disebabkan

oleh:

1. Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai dan sering berubah sepanjang

waktu. Disamping itu kebutuhan pada setiap taraf sangat mempersulit tindakan

motivasi para manajer, dimana seagian besar para manajer yang ambisius dan

sangat termotivasi untuk memperoleh kepuasan dan status, sangat sulit untuk
19

memahami bahwa tidak semua pegawai mempunyai kemampuan dan semangat

seperti yang ia miliki. Sehingga manajer tersebut menerapkan teori coba-coba

untuk mengerahkan bawahannya.

2. Feeling dan emotions atau perasaan dan emosi. Seorang manajer tidak

memahami sikap dan kelakuan pegawainya sehingga tidak ada pengertian

terhadap perasaan, keharusan dan emosi.

3. Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti kepribadian,

sikap, pengalaman, budaya, minat, harapan, keinginan, lingkungan yang turut

mempengaruhi pribadi pegawai tersebut.

4. Pemuasan kebutuhan yang tidak seimbang antara tanggung jawab dan

wewenang. Wewenang bersumber dari atasan kepada bawahannya, sebagai

imbalannya pegawai diberi tanggung jawab atas tugas atau pekerjaan yang

diterima.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa

motivasi kerja merupakan keadaan dimana pribadi seseorang berkeinginan untuk

mendorong dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.

Motivasi juga dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang

dalam menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi tujuan tertentu.

Seseorang yang memiliki motivasi pasti akan bertindak dengan energik dan

bersemangat dalam mengerjakan pekerjaannya, namun jika seseorang memiliki

motivasi yang rendah maka akan sering menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak

senang terhadap pekerjaannya yang akan mengakibatkan kinerja seseorang menjadi

buruk dan tidak akan mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.
20

2.1.5 Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Mangkunegara (2011) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job

performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Rivai (2004) kinerja adalah

perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan

oleh karyawan sesuai dengan perannya didalam perusahaan. Sedangkan menurut

Hasibuan (2009) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang diciptakan

oleh seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dan

didasarkan pada kecakapan, pengalaman, kesungguhan, dan waktu.

Menurut Torang (2013) kinerja karyawan adalah kualitas dan kuantitas hasil

kerja pada tiap individu yang berada didalam suatu organisasi atau perusahaan untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar

operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan dalam suatu

organisasi atau perusahaan tersebut. Adapun indikator-indikator sebagai kinerja

karyawan yaitu:

1. Cepat menyelesaikan pekerjaan

2. Kuantitas kerja

3. Kualitas layanan kerja

4. Nilai pekerjaan

5. Keterampilan personal

6. Keinginan untuk sukses

7. Keterbukaan
21

8. Kreativitas

9. Keterampilan berkomunikasi

10. Inisiatif

11. Memiliki perencanaan

Manajemen kinerja bekerja atas prinsip yang dapat dijadikan acuan bersama

agar mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip dasar manajemen kinerja menjadi

pondasi yang kuat bagi kinerja organisasi untuk mencapai tujuan. Wibowo dan Phill

(2007) menyatakan bahwa evaluasi inerja karyawan dapat dipergunakan untuk

administrasi penggajian, umpan balik kerja, identifikasi kekuatan dan kelemahan

individu, mendokumentasikan keputusan kepegawaian, penghargaan terhadap kinerja

individu, mengidentifikasi kinerja yang buruk, pemberhentian pegawai dan

mengevaluasi pencapaian tujuan.

b. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan

melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat standar dan

kemuadian membicarakan informasi tersebut kepada karyawan. Faktor kritis yang

berkaitan dengan keberhasilan jangka panjang organisasi adalah kemampuan untuk

menguktur seberapa baik karyawan-karyawannya dalam berkarya dan menggunakan

informasi tersebut guna memastikan bahwa pelaksanaan memenuhi standar-standar

dan meningkat sepanjang waktu (Mathis dan Jackson, 2006).

Untuk bersaing, perusahaan harus memperbaiki kinerja perusahaan dengan cara

menekan biaya, inovasi produk dan proses, memperbaiki kualitas, produktifitas dan
22

percepatan masuk pasar. Jenis-jenis prestasi kinerja dikategorikan menjadi tiga,

antara lain:

1. Penilaian Prestasi Kerja Berdasarkan Hasil

Merupakan penilaian kerja yang didasarkan adanya target-target, memiliki

ukuran yang spesifik dan dapat diukur. Penilaian berdasarkan hasil dilakukan

dengan membandingkan pencapaian atau hasil yang diperoleh oleh karyawan

dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Penilaian Prestasi Kerja Berdasarkan Perilaku

Merupakan penilaian kerja mempunyai perilaku yang berkaitan dengan

pekerjaan, apakah karyawan berperilaku menyimpang atau sesuai dengan

atauran yang berlaku dalam menyelesaikan pekerjaan. Perusahaan mempunyai

panduan yang digunakan untuk menilai perilaku karyawannya.

3. Penilaian Prestasi Kerja Berdasarkan Kebijakan

Merupakan penilaian kerja yang berdasarkan pada kualitas pekerjaan, kuantitas

pekerjaan, koordinasi, pengetahuan pekerjaan dalam keterampilan, kreativitas,

semangat kerja, kepribadian, keramahanm integritas pribadi serta kesadaran dan

dapat dipercaya dalam menyelesaikan tugas.

2.2 Penelitian Terdahulu

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa

peneliti dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


23

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

PENELITI (TAHUN) VARIABEL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Eny Parjanti (2014) Variabel Independen: a. Sistem Informasi akuntansi,


Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi X1: Sistem Informasi Akuntansi gaya kepemimpinan dan
Universitas Islam Batik Surakarta X2: Gaya Kepemimpinan kompleksitas tugas secara
X3: Kompleksitas Tugas bersama-sama memiliki
Variabel Dependen: pengaruh yang signifikan
Y: Kinerja Karyawan terhadap kinerja karyawan
pada perusahaan retail
tersebut.
b. Hasil hipotesis pertama
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima,
maka sistem informasi
akuntansi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan
c. Hasil hipotesis kedua
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H2 diterima,
maka gaya kepemimpinan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
d. Hasil hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H3 diterima,
maka kompleksitas tugas
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
Fahmi Rizaldi dan Bambang Suryono Variabel Independen: a. Perumusan hipotesis
(2015) menyatakan bahwa sistem
X1: Sistem Informasi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi informasi akuntansi
Indonesia (STIESIA) Surabaya Variabel Dependen: berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
Y: Kinerja Karyawan
Khairiyah dan Nur Syaima Annisa Variabel Independen: a. Secara simultan seluruh
(2013) variabel bebas seperti
X1: Kepuasan Kerja
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi kepuasan kerja (X1), gaya
Universitas Gunadarma X2: Gaya Kepemimpinan kepemimpinan (X2) dan
motivasi kerja (X3) secara
X3: Motivasi Kerja
bersama-sama memberikan
Variabel Dependen: pengaruh terhadap variabel
kinerja karyawan (Y)
Y: Kinerja Karyawan
Windy Aprilia Murty dan Gunasti Variabel Independen: a. Secara simultan
Hudiwinarsih (2012) X1: Kompensasi keseluruhan variabel
STIE Perbanas Surabaya X2: Motivasi kompensasi (X1), motivasi
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya X3: Komitmen Organisasional (X2), komitmen
Variabel Dependen: organisasional (X3) secara
Y: Kinerja Karyawan bersama-sama
mempengaruhi kinerja
24

karyawan
b. Secara parsial variabel
motivas (X2) berpengaruh
terhadap kinerja karyawan,
sedangkan kompensasi dan
komitmen organisasional
tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja karyawan
Ni Made Marlita Puji Astuti, Ida Bagus Variabel Independen: a. Secara simultan penerapan
sistem Informasi akuntansi,
Dharmadiaksa (2014) X1: Penerapan Sistem Informasi
pemanfaatan teknologi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi informasi dan kesesuaian
tugas secara bersama-sama
Universitas Udaya, Bali, Indonesia X2: Pemanfaatan teknologi
memiliki pengaruh yang
informasi signifikan terhadap kinerja
karyawan.
X3: Kesesuaian Tugas
b. Secara parsial pada hasil
Variabel Dependen: hipotesis pertama
menunjukkan bahwa H0
Y: Kinerja Karyawan
ditolak dan H1 diterima,
maka penerapan sistem
informasi akuntansi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
c. Secara parsial pada hasil
hipotesis kedua
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H2 diterima,
maka pemanfaatan sistem
informasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
d. Secara parsial pada hasil
hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H3 diterima,
maka penerapan kesesuaian
tugas berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Windy Tresna Gitayani, Nyoman Ari Variabel Independen: a. Secara parsial gaya
kepemimpinan, sistem
Surya Darmawan, I Gusti Ayu X1: Gaya Kepemimpinan
pengendalian internal, dan
Purnamawati (2015) X2: Sistem Pengendalian partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh
Jurusan Akuntansi Program S1 Internal
positif dan signifikan
Universitas Pendidikan Ganesha X3: Partisipasi Penyusunan terhadap kinerja karyawan
bagian akuntansi.
Singaraja, Indonesia Anggaran
b. Secara simultan gaya
Variabel Dependen: kepemimpinan, sistem
pengendalian internal, dan
Y: Kinerja Karyawan
partisipasi penyusunan
anggaran juga berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
bagian akuntansi.
25

Ni Putu Eka Suratini, Ni Kadek Variabel Independen: a. Secara parsial efektivitas


sistem informasi
Sinarwati, Ananta Wikrama Tungga X1: Efektivitas sistem informasi
akuntansi dan penggunaan
Atmadja (2015) akuntansi teknologi informasi
berpengaruh positif dan
Jurusan Akuntansi S-1 X2: Penggunaan teknologi
signifikan terhadap
Universitas Pendidikan Ganesha informasi akuntansi kinerja individual bagian
akuntansi.
Singaraja, Indonesia Variabel Dependen:
b. Secara simultan
Y: Kinerja Individual efektivitas sistem
informasi akuntansi dan
penggunakaan teknologi
sistem informasi
akuntansi juga
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja individual bagian
akuntansi.
Kadek Wahyu Indralesmana, IGN Variabel Independen: a. Secara parsial sistem
informasi akuntansi
Agung Suaryana (2014) Sistem Informasi Akuntansi
berpengaruh positif dan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Variabel Depeneden: signifikan terhadap
kinerja individu bagian
Universitas Udayana (Unud) Kinerja Individual
akuntansi.
Bali, Indonesia

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran menggambarkan secara spesifik pola pikir hubungan

antar variabel-variabel di dalam sebuah penelitian. Berdasarkan telaah teoritis diatas,

maka kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi, gaya

kepemimpinan, dan kompleksitas tugas sebagai variabel independen (bebas). Dan

variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah kinerja karyawan, berikut

model kerangka pemikiran dalam penelitian ini:


26

Kerangka Pemikiran

Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan

Sistem Informasi Akuntansi

(X1) H1

Gaya Kepemimpinan Kinerja Karyawan

(X2) H2 (Y)

Motivasi Kerja
H3
(X3)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan

Sistem informasi akuntansi yang handal juga dapat menjadi pengaruh untuk

peningkatan kinerja karyawannya, karena suatu sistem informasi akuntansi dirancang

untuk menghasilakan informasi keuangan dalam proses pengambilan keputusan

penting didalam suatu perusahaan atau organisasi (Mulyadi, 2001). Kebutuhan akan

sistem informasi pada perusahaan atau organisasi saat ini tidak diragukan lagi.

Keberadaan sistem informasi akuntansi akan memberikan dukungan dalam

peningkatan kinerja karyawan. Peningkatan kinerja karyawan dapat membuat

perusahaan atau organisasi memiliki keunggulan yang kompetitif. Dalam arti bahwa

suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang juga mempergunakan

sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi dan Suryono (2015)
27

menyatakan bahwa semakin baik sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam

suatu perusahaan, maka semakin meningkat pula kinerja karyawan perusahaan

tersebut. Hasil dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa sistem informasi

akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam penelitian ini

sistem informasi yang sudah dijalankan masih belum memberikan laporan keuangan

yang sesuai dengan hasil yang tepat dalam menilai kinerja perusahaan pada periode

tertentu, maka hal ini sangat berpengaruh pada tingkatan kinerja perusahaan terhadap

karyawan.

Berdasarkan dari beberapa uraian diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis

pertama sebagai berikut:

H1: Sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2.4.2 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Rivai (2011) menyatakan bahwa kepemimpinan meliputi proses

dalam mempengaruhi untuk menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku

karyawannya untuk mencapai suatu tujuan dan mempengaruhi untuk memperbaiki

kelompok atau budayanya. Menurut path-goal theory menjelaskan bahwa seorang

pemimpin yang efektif tidak hanya ditunjukan pada jumlah kekuasaan yang dimiliki

tapi ditunjukan oleh perhatian dan komitmen pertumbuhan bawahannya, sehingga

dapat meningkatkan semangat kerja yang lebih baik dan juga dapat meningkatkan

kinerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan gaya kepemimpinan yang tepat,

maka akan berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil sehingga secara

langsung karyawan dapat termotivasi dan dapat meningkatkan kinerjanya. Dalam

penelitian Khairiyah dan Annisa (2013) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan


28

tidak memiliki pengaruh yang signifikat terhadap kinerja karyawan, sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Gitayani et al., (2015) menyatakan jika semakin baik

suatu gaya kepemimpinan di perusahaan atau organisasi, maka semakin baik pula

kinerja karyawan pada perusahaan tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa gaya

kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada penelitian

ini, gaya kepemimpinan kurang mengapresiasi karyawannya karena tidak adanya

dukungan dari pimpinan dalam hal memberi pengarahan dalam menjelaskan

beberapa pekerjaan yang harus dilakukan karyawannya untuk mencapai suatu tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kinerja

karyawan karena tanpa ada pengarahan dari pimpinan, karyawan tidak akan paham

dengan pekejaan yang harus dikerjakan. Maka hal ini sangat berpengaruh pada

tingkat kinerja karyawan pada suatu perusahaan.

Berdasarkan dari beberapa uraian diatas, maka rumusan hipotesis kedua

sebagai berikut:

H2: Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

2.4.3 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Karyawan agar mau bekerja pada umumnya harus mempunyai motivasi.

Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi penyebab seseorang

melakukan suatu kegiatan yang berlangsung secara sadar (Nawawi, 2000). Motivasi

secara sederhana dapat dirumuskan sebagai tindakan atau kondisi dalam mendorong

seseorang untuk melakukan sebuah kegiatan dengan semaksimal mungkin untuk

berbuat dan berproduksi. Seseorang yang memiliki motivasi rendah cenderung

menampilkan pikiran yang tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaannya.
29

Sehingga semakin besar motivasi yang dimiliki seseorang, maka semakin besar pula

tingkat kinerja pada perusahaan tersebut (Murty dan Hudiwinarsih, 2012).

Penelitian yang dilakukan oleh Khairiyah dan Annisa (2013) menyatakan

bahwa motivasi kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Murty dan Hudiwinarsih (2012)

menyatakan bahwa semakin besar motivasi yang diberikan perusahaan kepada

karyawannya, maka kinerja karyawan akan meningkat. Penelitiannya menyimpulkan

bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan (Murty dan

Hudiwinarsih, 2012). Pada penelitian ini motivasi kerja sudah berjalan dengan baik

karena dari pihak perusahaan akan memberikan peluang bagi karyawan untuk

mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga dapat menunjang kinerja yang

lebih baik. Selain itu kesejahteraan karyawan juga sudah diperhatikan dengan

memberikan tunjangan dan bonus yang didapatkan dari hasil kerja karyawan itu

sendiri. Jika motivasi yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya sudah

dilakukan dengan baik, maka kinerja karyawan pada perusahaan tersebut akan

meningkat dan dapat mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan dari beberapa uraian diatas, maka rumusan hipotesis ketiga

sebagai berikut:

H3: Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan pada penelitian ini dikelompokkan menjadi

dua, yaitu variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel

dependen (terikat) yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan adalah kualitas dan kuantitas hasil kerja pada tiap individu

didalam suatu organisasi atau perusahaan untuk melaksanakan tugas pokok dan

fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan

ukuran yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut.

Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya

variabel dependen (terikat), variabel independen (bebas) yang akan digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari:

b. Sistem Informasi Akuntansi (X1)

sistem informasi akuntansi adalah tingkat baik buruknya suatu kumpulan sumber

daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi

informasi keuangan yang dibutuhkan dalam berbagai pihak-pihak manajemen untuk

membantu dalam pengambilan suatu keputusan.

30
31

c. Gaya Kepemimpinan (X2)

Gaya kepemimpinan merupakan cara yang dapat diambil oleh seorang pemimpin

dalam bersikap dan bertingkah laku dengan tujuan untuk mempengaruhi

karyawannya agar dapat melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan. Seorang pemimpin juga dapat mengatur dan mengubah perilaku

seorang karyawan untuk bertidak sesuai arahan pimpinannya.

d. Motivasi Kerja (X3)

Motivasi kerja merupakan keadaan dimana pribadi seseorang berkeinginan

untuk mendorong dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu

tujuan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri

seseorang dalam menggerakkan dan mengarahkan perilakunya untuk memenuhi

tujuan tertentu. Seseorang yang memiliki motivasi pasti akan bertindak dengan

energik dan bersemangat dalam mengerjakan pekerjaannya, namun jika seseorang

memiliki motivasi yang rendah maka akan sering menampilkan rasa tidak nyaman

dan tidak senang terhadap pekerjaannya yang akan mengakibatkan kinerja seseorang

menjadi buruk dan tidak akan mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel

dependen (terikat) yang dipengaruhi oleh variabel independen (bebas). Hubungan

antara variabel dependen dan independen tersebut merupakan hubungan sebab-akibat

(Indriantoro dan Supomo, 2014).


32

3.1.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjelasan yang diberikan kepada suatu variabel

dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional yang diperlukan

untuk mengukur suatu variabel.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan satu variabel dependen (terikat)

dan tiga variabel independen (bebas), adapun masing-masing definisi tiap variabel

adalah sebagai berikut:

a. Kinerja Karyawan (Y)

Dalam penelitian ini, akan mengetahui baik buruknya sistem informasi akuntansi

yang ada dalam perusahaan, kemudian mengetahui gaya kepemimpinan yang

ditunjukkan oleh pemimpin dalam mendorong, membimbing dan memotivasi

karyawannya , dan akan mengetahui motivasi kerja yang telah diberikan oleh

perusahaan pada karyawannya dalam meningkatkan kinerja karyawan yang ada di

PT. Indoagung Surya Motor Semarang. Kuesioner yang digunakan bersumber dari

Rizaldi dan Suryono (2015) dengan beberapa dimensi yang meliputi pekerjaan dapat

diselesaikan sesuai target dengan adanya SIA, adanya peningkatan kerjasama dengan

menggunakan SIA, adanya kreativitas setelah menggunakan SIA, bersedia untuk

bekerja sama dengan karyawan lain saat menggunakan SIA, kualitas pekerjaan

meningkat dengan adanya SIA, melaksanakan pekerjaan dengan tanggung jawab dan

semangat dengan adanya SIA. Terdapat 6 buah pertanyaan dan setiap indikator akan

diukur dengan lima skala likert, skala likert lima akan menunjukkan tingkat kinerja

karyawan yang tinggi dan skala likert satu akan menunjukkan tingkat kinerja

karyawan yang rendah.


33

b. Sistem Informasi Akuntansi (X1)

Dalam penelitian ini, variabel sistem informasi akuntansi diartikan untuk

mengukur baik atau buruknya sistem informasi akuntansi pada PT. Indoagung Surya

Motor Semarang. Kuesioner yang digunakan bersumber dari Rizaldi dan Suryono

(2015) dengan beberapa dimensi yang meliputi SIA yang diterapkan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, proses pengeditan data menggunakan SIA dilakukan dengan

mudah, struktur organisasi dapat memisahkan tugas dan wewenang dalam

menggunakan SIA, adanya dukungan akan SIA, SIA sapat dipahami dengan mudah,

adanya pelatihan dalam mengoperasikan SIA. Terdapat 6 buah pertanyaan dan setiap

responden akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan memilih skala

pernyataan dari skala likert 1 (menunjukkan SIA yang rendah) dan 5 (menunjukkan

SIA yang tinggi).

c. Gaya Kepemimpinan (X2)

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur seberapa besar pengaruh seorang

pemimpin dalam mengoperasikan suatu perusahaan dan bertanggung jawab terhadap

para karyawannya. Kuesioner yang digunakan bersumber dari Khairiyah dan Annisa

(2013) dengan beberapa dimensi yang meliputi pemimpin yang memberi pengarahan

terhadap karyawannya dalam menggunakan SIA, pemimpin menjelaskan tugas-tugas

karyawan dalam menggunakan SIA, pemimpin yang sering menekankan pentingnya

tugas, dan pemimpin yang menghargai hasil kerja karyawan. Terdapat 10 buah

pertanyaan dan setiap indikator akan diukur dengan lima skala likert, skala likert

lima akan menunjukkan tingkat gaya kepemimpinan tertinggi dan skala likert satu

akan menunjukkan tingkat gaya kepemimpinan yang rendah.


34

d. Motivasi Kerja (X3)

Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur motivasi kerja yang telah diberikan

oleh perusahaan pada karyawannya dalam meningkatkan kinerja karyawan yang ada

di PT. Indoagung Surya Motor Semarang. Kuesioner yang digunakan bersumber dari

Khairiyah dan Annisa (2013) dengan beberapa dimensi yang meliputi adanya

tunjangan, gaji dan bonus, kemudian adanya motivasi, pengarahan dan dorongan dari

pimpinannya, pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik, dan adanya kepercayaan

pimpinan atas pekerjaan yang telah diberikan. Terdapat 8 buah pertanyaan dan

setiap indikator akan diukur dengan lima skala likert, skala likert lima akan

menunjukkan tingkat motivasi kerja yang tinggi dan skala likert satu akan

menunjukkan tingkat motivasi kerja yang rendah.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dapat didefinisikan sebagai sekelompok individu, kejadian, atau

sesuatu yang terdiri atas objek/subjek dan mempunyai karakteristik tertentu. Populasi

juga mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan

sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang akan memperkirakan

karakteristik populasi (Umar, 2007). Menurut Sugiyono (2008) populasi adalah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

akan ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Indoagung Surya Motor Semarang.

PT. Indoagung Surya Motor Semarang adalah perusahaan yang bergerak dibidang

bisnis, yang meliputi penjualan jenis motor Yamaha, penjualan suku cadang motor
35

Yamaha, dan jasa pelayanan service motor Yamaha. Di Semarang terdapat kantor

pusat dan dua cabang yang berada di Kota Semarang.

Sampel merupakan bagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Teknik dalam pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling yaitu pendekatan pengambilan sampel dengan

berdasarkan pertimbangan peneliti dan mempunyai sangkut paut dengan karakter

populasi yang sudah diketahui sebelumnya oleh peneliti dalam memilih individu

sebagai sampel (Parjanti, 2014). Kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan

sampel ini adalah sebagai berikut:

1. Karyawan yang hanya menggunakan sistem informasi akuntansi atau karyawan

dibagian akuntansi dan keuangan (piutang, persediaan barang, admin keuangan,

dan kasir)

2. Kuesioner penelitian yang diisi secara lengkap.

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Penelitian

Dilihat dari segi pendekatan analisisnya, penelitian ini menggunakan metode

kuantitatif. Metode kuantitatif adalah menekankan analisisnya pada data numerik

(angka) yang diolah dengan metode statistik. Dengan menggunakan metode

kuantitatif, maka akan diperoleh signifikansi terhadap perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti (Parjanti, 2014).


36

3.3.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer. Data primer

merupakan sumber data yang didapat secara langsung melalui sumber asli (tidak

melalui media perantara) dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang

biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti

yang kemudian diserahkan kepada responden untuk menjawab beberapa pertanyaan

yang tercantum pada kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 2009). Data primer

diperoleh langsung dari sumber yang diamati menggunakan teknik wawancara,

kuesioner, dan observasi (Parjanti, 2014).

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan

menggunakan kuesioner. Metode survei yaitu digunakan untuk mengukur gejala-

gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala tersebut telah ada, sehingga

tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel karena hanya

menggunakan data untuk pemecahan masalah dari pengujian hipotesis (Umar, 2011).

Dalam penelitian ini, peneliti mendatangi secara langsung ke perusahaan dan

menyebarkan kuesioner kepada masing-masing karyawan yang menggunakan sistem

informasi akuntansi pada perusahaan tersebut. Peneliti memberikan kuesioner kepada

masing-masing karyawan dan juga memberikan jangka waktu kepada responden

selama dua hari dalam proses pengembalian kuesioner. Ketika semua karyawan telah

mengembalikan kuesioner, kemuadian peneliti mengolah data dari seluruh kuesioner

tersebut.
37

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Kuantitatif

Pada penelitian Parjanti (2014) peneliti menggunakan analisis data kuantitatif

yang disebarkan kepada responden sebagai sampel dalam penelitian. Kuesioner

merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

seperangkat tertulis kepada responden. Kuesioner disusun dengan menggunakan

skala likert dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Misalnya

setuju tidak setuju, senang tidak senang, dan baik tidak baik.

Skala likert dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur respon seseorang

kedalam 5 poin skala dengan rentang 1 poin. Berikut poin masing-masing jawaban

yang akan diajukan peneliti:

1. Sangat Setuju (SS) diberi poin 5

2. Setuju (S) diberi poin 4

3. Netral (N) diberi pon 3

4. Tidak Setuju (TS) diberi poin 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi poin 1

3.5.2 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan menyajikan

informasi secara singkat dari sejumlah besar data yang telah diperoleh. Dengan

menggunakan statistik deskriptif, data mentah akan diubah kedalam suatu bentuk

yang dapat menyediakan informasi untuk menggambarkan serangkaian aspek

kedalam suatu bentuk data (Sularso, 2003). Erlina dan Mulyani (2007) menyatakan
38

bahwa statistik deskriptif merupakan proses perubahan data penelitian dalam tabel

atau grafik, sehingga mudah dipahami dan mudah dimengerti dalam proses

penelitian. Statistik deskriptif pada umumnya dapat digunakan untuk memberi

informasi mengenai variabel penelitian yang utama.

3.5.3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengujian kualitas data yaitu pada

setiap pertanyaan yang mewakili masing-masing variabel akan dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas. Pertanyaan yang telah dianggap valid (sah) dan reliabel (teruji)

dapat dimanfaatkan untuk proses analisis data selanjutnya, sementara jika data yang

telah dianggap tidak valid dan tidak reliabel maka data tersebut akan dibuang dan

tidak dapat dipergunakan dalam proses analisis data selanjutnya.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah proses pengujian data untuk melihat apakah alat ukur

berupa kuesioner yang dipakai dapat menguji dengan akurat atau tidak. Cara yang

dipakai untuk mengetahui validitas alat ukur adalah mengkorelasi antara skor yang

diperoleh masing-masing skor dengan skor total. Analisis pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 20.0. Uji signifikansi dilakukan dengan

membandingkan nilai signifikan (p-value) dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai (p-

value) lebih kecil dari taraf signifikansi 5% dan nilai kolerasi positif, maka

pertanyaan tersebut dikatakan valid. Ghozali (2013) juga menyatakan jika r hitung

lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka item akan dikatakan valid.
39

b. Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2011) ujia reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian

atau keakuratan yang di tunjukkan oleh instrumen pengukuran. Pengujiannya dapat

dilakukan secara internal, yaitu melakukan pengujian dengan menganalisis

konsistensi butir-butir pertanyaan yang ada. Sedangkan secara eksternal, yaitu

dengan melakukan test-retest. Cara ini adalah uji reliabilitas yang diukur dari

koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan percobaan berikutnya.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui kestabilan hasil dari pengukuran

suatu instrumen atau penelitian apabila instrumen tersebut akan digunakan lagi

sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

cara menggunakan metode cronbach alpha, suatu instrumen dikatakan akurat jika

memiliki cronbach alpha yang lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2013).

3.5.4 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini akan menguji asumsi klasik yang terikat pada suatu

persamaan model regresi, sehingga data-data yang akan digunakan dalam pengujian

hipotesis tersebut akan dinyatakan terbebas dari asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen,

independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal, atau tidak.

Model regresi yang baik, hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.

Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan

menggambarkan menyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar


40

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas (Umar, 2011). Menurut Erlina (2007) tujuan dari uji

normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat ditempuh

dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov (K-S) dengan kriteria jika p-value <

0.05 berarti data terdistribusi tidak normal.

Menurut Ghozali (2013) salah satu cara termudah untuk melihat normalitas

residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Metode yang lebih handaljuga

dapat melihat dari normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif

dari distribusi normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kolmogorov-

smirnov (K-S).

b. Uji Multikolinearitas

Supramono dan Utami (2004) menyatakan bahwa uji multikolinearitas

digunakan untuk menganalisis data dari gejala eksistensi dan gejala korelasi antar

variabel independen. Pengujiannya dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF) atau dengan melihat hasil koefisien korelasi antar variabel

independen. Menurut Ghozali (2013) pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen.

Jika nilai tolerance > = 0,1 atau sama dengan VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi pada penelitian ini.


41

c. Uji Autokorelasi

Ghozali (2013) menyatakan uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi linier terdapat adanya korelasi antar kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Masalah ini timbul karena residual yang tidak bebas dari satuobservasi ke observasi

yang lainnya, model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi.

Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam

penelitian ini adalah dengan mengunakan Uji Durbin-Watson (DW). Dasar

pengambilan keputusan uji autokorelasi ditampilkan pada tabel 3.1:

Tabel 3.1
Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Kriteria Hipotesis Keputusan
0<d<dl Ditolak Ada autokorelasi positif
dl<d<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
4-dl<d<4 Ditolak Ada autokorelasi negatif
4-du<d<4-dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
du<d<4-du Diterima Tidak ada autokorelasi

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah keadaan dimana ketidaksamaan varian dari

residual untuk semua pengamatan pada model regresi, sehingga uji ini digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model

regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini
42

akan menggunakan uji Glejser (Ghozali, 2013). Uji Glejser dilakukan dengan cara

meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residual lebih dari 0,05

maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

3.5.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan oleh peneliti bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila

dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (Sugiyono,

2008). Untuk menguji keseluruhan hipotesis, pada penelitian ini menggunakan model

regresi linier berganda, dengan model sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

a = Konstanta

b1b2b3 = Koefisien Regresi

X1 = Sistem Informasi Akuntansi

X2 = Gaya Kepemimpinan

X3 = Kompleksitas Tugas

Y = Kinerja Karyawan

e = error term

3.5.6 Pengujian Model

Menurut Ghozali (2013) metode pengujian hipotesis diuraikan menjadi tiga,

yaitu analisis koefisien determinasi (R2), pengujian secara simultan (Uji F) dan

pengujian secara parsial (Uji t). Pengujian hipotesis sebagai berikut:


43

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang

paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien

determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinasi nol

maka variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat

dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien

determinasi yang digunakan adalah Adjusted R Square (Ghozali, 2013).

b. Uji Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2013) uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji adalah

apakah semua parameter secara simultan sama dengan nol. Pengujian dilakukan

dengan cara menggunakan signifikan level 0,05 atau α = 5%. Jika nilai signifikansi <

0,05 maka Hα diterima, yang berarti koefisien regresi signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Pengujian

dilakukan dengan membandingkan signifikansi t-hitung dengan ketentuan jika nilai


44

signifikansi t < 0,05 maka Ho ditolak dan Hα diterima, yang artinya terdapat

pengaruh positif yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel

dependen.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Deskripsi Objek Penelitian

1.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Indoagung Surya Motor atau yang sering dikenal dengan Yamaha Agung

Motor merupakan perusahaan dagang yang bergerak dibidang bisnis yang meliputi

penjualan unit motor Yamaha, penjualan suku cadang atau spare part motor Yamaha

dan jasa pelayanan service motor Yamaha. PT. Indoagung Surya Motor merupakan

pengembangan usaha dari PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing yang

merupakan industri kendaraan bermotor roda dua dan komponennya yang bermerek

Yamaha. Perusahaan ini membentuk jaringan pemasaran di seluruh Indonesia beserta

fasilitas service dan penjualan suku cadang (spare part).

PT. Indoagung Surya Motor menjalin kerja sama dengan PT. Yamaha

Indonesia Motor Manafacturing sebagai dealer resmi Yamaha dan berhasil membuka

cabang di berbagai kota di Jawa Tengah, seperti Semarang, Tegal, Pekalongan,

Brebes, dan beberapa kota lainnya. Lokasi dealer motor PT. Indoagung Surya Motor

Semarang cukup strategis karena terletak di tengah-tengah kota Semarang, tepatnya

beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 200 Semarang, Jl. Brig. Sudiarto No. 763

Semarang, dan bengkel resmi Yamaha yang beralamat di Jl. Dr. Wiranto, Gunung

Pati Semarang. PT. Indoagung Surya Motor terus bekerja keras dengan melakukan

penelitian dan upaya pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk dan minat

konsumen. Pelatihan dalam menarik minat konsumen dilakukan secara terus-

45
46

menerus agar selalu siap untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan pengenalan kualitas

produk yang ditawarkan.

1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT. Indiagung Surya Motor Semarang adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Indoagung Surya Motor

Direktur Utama

General Manager

Manager Manager Accounting Manager


Marketing Service Manager Administrasi

Kepala Cabang

Supervisor

Koordinator

Counter

Divisi Sales Divisi Divisi Divisi


Keuangan Counter&Service Administrasi

Security Office Boy


47

1.2 Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner

Dalam penelitian ini disebarkan kuesioner sebanyak 32 buah terhadap

karyawan yang hanya menggunakan sistem informasi akuntansi di PT. Indoagung

Surya Motor. Berikut rincian penerimaan dan pengembalian kuesioner:

Tabel 4.1

Rincian Penerimaan dan Pengembalian Kuesioner

Keterangan Jumlah

a. Kuesioner yang disebar 34


b. Kuesioner yang tidak kembali 0
c. Kuesioner yang kembali 34
d. Kuesioner yang tidak lengkap 2
e. Kuesioner yang dapat diolah 32
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari tabel 4.1 mengenai penerimaan dan pengembalian kuesioner diatas,

menunjukan bahwa jumlah kuesioner yang dapat diolah sebanyak 32 kuesioner. Dari

informasi demografis yang mengisi kuesioner, terlebih dahulu akan disajikan sedikit

gambaran mengenai responden tersebut. Beberapa diantaranya berisi mengenai

informasi tentang usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja responden. Dari

kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden. Tujuan

dalam menyajikan data mengenai responden yaitu untuk memberikan gambaran

mengenai keadaan diri responden.


48

1.3 Deskripsi Responden

Pembahasan hasil penelitian dimulai dari uraian mengenai karakteristik

responden yang digunakan sebagai objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian,

diperolah data yang dapat memberikan informasi berkaitan dengan karakteristik

karyawan PT. Indoagung Surya Motor Semarang dari kuesioner yang telah diisi oleh

responden. Penyajian data mengenai identitas responden yaitu untuk memberikan

gambaran mengenai keadaan data individu dari responden yang meliputi usia, jenis

kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja responden. Berikut ini merupakan data

identitas responden:

1.3.1 Identitas Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan umur responden, ditunjukan pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Responden Frekuensi Presentase
1 19-23 12 37,5
2 24-28 13 40,6
3 29-33 5 15,6
4 34-39 2 6,3
5 40 ke atas 0 0
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Berdasarkan kelompok usia, usia responden yang berumur 24-28 tahun

adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 13 orang atau 40,6%, diikuti dengan usia

19-30 tahun sebanyak 12 orang atau 37,5%. Banyaknya responden yang berumur

relatif lebih muda dikarenakan kondisi yang masih baik pada individu tersebut.
49

1.3.2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

berdasarkan jenis kelamin responden, ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Pria 10 31,25
2 Wanita 22 68,75
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Berdasarkan jenis kelamin, responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini

terdiri dari 22 orang wanita atau 68,75% dan 10 orang pria atau 31,25%. Banyaknya

wanita sebagai karyawan dikarenakan pekerja yang ada di dalam perusahaan

memerlukan ketelitian yang dimiliki kaum wanita.

1.3.3 Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Berdasarkan jenjang pendidikan responden, ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi Presentase
1 SMK/SMA 17 53,13
2 D3 13 40,62
3 S1 2 6,25
4 S2/S3 0 0
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Berdasarkan tingkat pendidikan, pendidikan responden terbanyak adalah

pendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 17 orang atau 53,13% diikuti dengan


50

pendidikan D3 sebanyak 13 orang atau 40,62%. Pendidikan menengah banyak

diperlukan oleh perusahaan.

1.3.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan lama bekerja responden, ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama Bekerja Frekuensi Presentase
1 ≤ 1 tahun 6 18,75
2 1-5 tahun 20 62,5
3 ≥ 5 tahun 6 18,75
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Lama bekerja responden paling banyak adalah selama 1-5 tahun yaitu

sebanyak 20 orang atau 62,5% diikuti dengan lama bekerja selama ≤ 1 tahun dan ≥ 5

tahun sebanyak 6 orang atau 18,75%. Cukup banyaknya responden yang memiliki

masa kerja diatas 1-5 tahun menunjukkan adanya pengalaman kerja yang cukup lama

di perusahaan. Hal ini memberikan indikasi bahwa karyawan PT. Indoagung Surya

Motor adalah mereka karywan yang sudah lama bekerja dan dipastikan memiliki

banyak pengalaman.

1.4 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui penilaian para responden

terhadap variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen. Analisis

deskriptif dilakukan terhadap hasil pernyataan resopnden untuk kemudian dibuat


51

nilai rata-rata dan untuk melihat penilaian responden maka dibuat nilai rentang skala

sebagai berikut:

Nilai Maksimum :5

Nilai Minimum :1

1.4.1 Variabel Sistem Informasi Akuntansi

Tabel 4.6
Penilaian Responden Terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
SIA secara
layak dapat
0 0 0 0 4 12 17 68 11 55 4,22
memisahkan
tugas dan
wewenang
SIA dapat
memproses 0 0 2 4 7 21 19 76 4 20 3,78
pengeditan data
dengan mudah
SIA yang
diterapkan
0 0 1 2 8 24 15 60 8 40 3,94
sesuai dengan
kebutuhan
perusahaan
Mengabsen
karyawan
dengan mesin 0 0 0 0 3 9 20 80 9 45 4,19
kehadiran dapat
mendukung
SIA
Penerapan SIA
0 0 0 0 5 15 21 84 6 30 4,03
dapat dipahami
dengan mudah
Adanya
pelatihan dalam 0 0 0 15 45 17 68 0 0 3,53
mengoperasikan
SIA
Total 3,95
52

Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari hasil output pada tabel 4.6 pernyataan responden mendapatkan skor rata-

rata sebesar 3,93 yang menunjukkan sistem informasi akuntansi termasuk dalam

kategori cukup baik. Rata-rata tertinggi diperoleh sebasar 4,22 yang artinya

responden setuju bahwa dalam menggunakan sistem informasi akuntansi dapat

memisahkan tugas dan wewenang antar bagian diperusahaan tersebut. Dan

sebaliknya rata-rata terendah adalah sebesar 3,53 yang artinya pada perusahaan

tersebut belum pernah mengadakan pelatihan terhadap karyawannya dalam

mengoperasikan sistem informasi akuntansi untuk mengerjakan suatu pekerjaan yang

ditetapkan.

1.4.2 Variabel Gaya Kepemimpinan

Tabel 4.7
Penilaian Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
Pemimpin
selalu
0 0 4 8 7 21 16 64 5 25 3,69
menjelaskan
tugas yang akan
dikerjakan
Pemimpin
selalu memberi
0 0 1 2 5 15 17 69 9 45 4,09
arahan untuk
melakukan
suatu pekerjaan
Pimpinan sering
menekankan 0 0 1 2 5 15 19 76 7 35 4,00
pentingnya
tugas
Pimpinan 0 0 0 0 8 24 19 76 5 25 3,91
memberi
53

kesempatan
pada karyawan
untuk
mendiskusikan
masalah
Pimpinan
memperhatikan
0 0 0 0 8 24 19 76 5 25 3,91
kerja kelompok
dari pada
individu
Pimpinan
memberikan
petunjuk
tentang apa 0 0 0 0 8 24 20 80 4 20 3,88
yang harus
dikerjakan dan
bagaimana cara
mengerjakan
Pimpinan selalu
mempercayakan
tanggung jawab 0 0 0 0 5 15 23 92 4 20 3,97
pekerjaan
kepada
karyawan
Bersedia diberi
tugas oleh
pimpinan untuk 0 0 1 2 11 33 12 48 8 40 3,84
mengerjakan
pekerjaan rekan
saya
Pimpinan saya
memberi
teguran kepada
0 0 0 0 6 18 20 80 6 30 4,00
karyawan yang
tidk dapat
menyelesaikan
pekerjaannya
Pimpinan
memberi
kesempatan
0 0 0 0 5 15 21 84 6 30 4,03
untuk
meningkatkan
jabatan yang
lebih tinggi
Total 3,93
Sumber: Data primer yang diolah 2016
54

Dari hasil output pada tabel 4.7 pernyataan responden mendapatkan skor rata-

rata sebesar 3,93 yang menunjukkan gaya kepemimpinan termasuk dalam kategori

cukup baik. Rata-rata tertinggi diperoleh sebesar 4,09 yang artinya pimpinan pada

perusahaan tersebut selalu memberikan arahan yang jelas kepada karyawannya agar

suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Dan sebaliknya rata-rata terendah

adalah sebesar 3,69 pada indikator pimpinan selalu menjelaskan tugas yang akan

dikerjakan, yang artinya bahwa pimpinan pada perusahaan tersebut jarang

memberikan penjelasan kepada karyawan mengenai tugas yang harus dikerjakan

sehingga pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan dengan baik.

1.4.3 Variabel Motivasi Kerja

Tabel 4.8
Penilaian Responden Terhadap Motivasi Kerja
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
Setiap tahun
dapat
menyisihkan 0 0 0 0 1 3 19 76 12 60 4,34
sebagian
pengasilan
untuk ditabung
Penghasilan
lain-lain diluar
0 0 0 0 3 9 21 84 8 40 3,94
gaji cukup
besar
jumlahnya
Tidak merasa
terbebani
0 0 0 0 12 36 14 56 6 30 3,81
dengan tugas
yang diberikan
pimpinan
Mendapatkan 0 0 0 0 7 21 20 80 5 25 4,16
tunjangan
55

pensiun yang
cukup
Termotivasi
bila atasan
memberikan 0 0 0 0 5 15 11 44 16 80 4,34
pengarahan
dalam hal
pekerjaan
Merasa senang
jika dapat
0 0 0 0 4 12 18 72 10 50 4,19
menyelesaikan
pekerjaan
dengan baik
Dengan
menunjukkan
prestasi kerja
yang baik,
pimpinan akan 0 0 0 0 3 9 21 84 8 40 4,16
memberi
kepercayaan
untuk
menduduki
suatu jabatan
Bonus yang
diberikan
dapat
meningkatkan 0 0 0 0 1 3 24 96 7 35 4,19
motivasi saya
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Total 4,14
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari hasil output pada tabel 4.8 pernyataan responden mendapatkan skor rata-

rata sebesar 4,14 yang menunjukkan motivasi kerja termasuk dalam kategori baik.

Rata-rata tertinggi diperoleh sebasar 4,34 yang artinya responden setuju bahwa

seorang karyawan akan termotivasi bila pimpinannya memberikan pengarahan yang

jelas kepada karyawannya dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dan sebaliknya rata-

rata terendah adalah sebesar 3,81 pada indikator tidak merasa terbebani dengan tugas
56

yang diberikan oleh pimpinan, yang artinya bahwa beberapa responden masih merasa

terbebani dengan beberapa pekerjaan yang diberikan oleh pimpinannya apalagi

dengan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahliannya.

1.4.4 Variabel Kinerja Karyawan

Tabel 4.9
Penilaian Responden Terhadap Kinerja Karyawan
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
Pekerjaan dapat
diselesaikan
0 0 0 0 2 6 20 80 10 50 4,25
sesuai target
dengan adanya
SIA
Adanya
peningkatan
kerjasama antar
rekan kerja
0 0 0 0 7 28 15 60 10 50 4,31
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
menggunakan
SIA
Cukup kreatif
dalam
menghasilkan
0 0 0 0 3 9 21 84 8 40 4,16
pemikiran yang
berhubungan
dengan
pekerjaan
Bersedia untuk
bekerja sama 0 0 0 0 6 18 13 52 13 65 4,22
dengan
karyawan lain
Penerapan SIA
dapat
0 0 0 0 6 18 20 80 6 30 4,00
meningkatkan
kualitas
pekerjaan saya
57

Melaksanakan
pekerjaan yang
diberikan 0 0 0 0 4 12 20 80 8 40 4,12
sesuai
tanggung jawab
dan semangat
Total 4,18
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari hasil output pada tabel 4.9 pernyataan responden mendapatkan skor rata-

rata sebesar 4,18 yang menunjukkan kinerja karyawan termasuk dalam kategori baik.

Rata-rata tertinggi diperoleh sebasar 4,31 yang artinya responden setuju bahwa

adanya peningkatan kerjasama antar rekan kerja dengan menggunakan sistem

informasi akuntansi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang sudah ditetapkan.

Dan sebaliknya rata-rata terendah adalah sebesar 4,00 pada indikator penerapan SIA

dapat meningkatkan kualitas pekerjaan saya, yang artinya beberapa responden

kurang setuju jika penerapan SIA dapat meningkatkan kualitas pekerjaan seorang

karyawan.

1.5 Uji Kualitas Data

Pengujian kualitas data dimaksudkan untuk menghindarkan adanya bias yang

diperoleh dari data penelitian dalam menjelaskan konstruk variabel yang akan

diukur. Uji kualitas data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

1.5.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur

mengungkapkan konsep kejadian yang diukur. Uji validitas dilakukan dengan

membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2,
58

dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Besar (df) = 32-2 maka didapat angka 30, dan

alpha = 0,05 didapat dari r tabel. Pada penelitian ini menggunakan 2 sisi yaitu

sebesar 0,349. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.10 :

Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas

No. Variabel/Indikator R hitung >< R tabel Keterangan


1 Sistem Informasi Akuntansi
X1.1 0,693 > 0,349 Valid
X1.2 0,594 > 0,349 Valid
X1.3 0,363 > 0,349 Valid
X1.4 0,490 > 0,349 Valid
X1.5 0,475 > 0,349 Valid
X1.6 0,390 > 0,349 Valid
2 Gaya Kepemimpinan
X2.1 0,524 > 0,349 Valid
X2.2 0,568 > 0,349 Valid
X2.3 0,645 > 0,349 Valid
X2.4 0,598 > 0,349 Valid
X2.5 0,540 > 0,349 Valid
X2.6 0,562 > 0,349 Valid
X2.7 0,626 > 0,349 Valid
X2.8 0,567 > 0,349 Valid
X2.9 0,577 > 0,349 Valid
X2.10 0,488 > 0,349 Valid
3 Motivasi Kerja
X3.1 0,643 > 0,349 Valid
X3.2 0,565 > 0,349 Valid
X3.3 0,541 > 0,349 Valid
X3.4 0,416 > 0,349 Valid
X3.5 0,632 > 0,349 Valid
X3.6 0,566 > 0,349 Valid
X3.7 0,607 > 0,349 Valid
X3.8 0,542 > 0,349 Valid
4 Kinerja Karyawan
Y1.1 0,584 > 0,349 Valid
Y1.2 0,660 > 0,349 Valid
Y1.3 0,531 > 0,349 Valid
Y1.4 0,697 > 0,349 Valid
Y1.5 0,636 > 0,349 Valid
Y1.6 0,546 > 0,349 Valid
59

Sumber: Data primer yang diolah 2016

Tabel 4.10 Menunjukan bahwa semua indikator yang digunakan untuk

megukur variabel dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh

bahwa dari indikator-indikator variabel yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari 0,349 yaitu r tabel untuk sampel

sebanyak 32 responden.

1.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat

pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Pengujian

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha. Suatu konstruk atau

variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hasil

pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.11 :

Tabel 4.11
Hasil Pengujian Reliabilitas

Cronbach Standar
Variabel >< Keterangan
Alpha Reliabilitas
Sistem Informasi Akuntansi 0,751 > 0,60 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,856 > 0,60 Reliabel
Motivasi Kerja 0,831 > 0,60 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,834 > 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari hasil tabel diatas, menunjukan bahwa semua variabel mempunyai

koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep

pengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.


60

1.6 Uji Asumsi Klasik

Pada penelitian ini akan menguji asumsi klasik yang terikat pada suatu

persamaan model regresi, sehingga data-data yang akan digunakan dalam pengujian

hipotesis tersebut akan dinyatakan terbebas dari asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Hasil

pengujian asumsi klasik dapat disajikan sebagai berikut:

1.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi data dikatakan

normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Hasil output dari pengujian normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov (K-S) dapat dilihat pada tabel 4.12 :

Tabel 4.12
Hasil Pengujian Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 32
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,36489289
Absolute ,104
Most Extreme Differences Positive ,104
Negative -,101
Kolmogorov-Smirnov Z ,589
Asymp. Sig. (2-tailed) ,878

a. Test distribution is Normal.


Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari hasil tabel diatas diperoleh nilai 0,589 dengan tingkat sig = 0,878 yang

berada diatas 0,05. Artinya variabel dalam penelitian ini berdistribusi secara normal.
61

1.6.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat pada nilai VIF.

Pengujian multikolinearitas dilakukan pada model regresi. Hasil pengujian dapat

dilihat pada tabel 4.13 :

Tabel 4.13
Hasil Pengujian Multikolinearitas

Coefficientsa

SModel Collinearity Statistics

S Tolerance VIF

(Constant)

Sist_Informasi_Akuntansi ,352 2,844


1
Gaya_Kepemimpinan ,773 1,293

Motivasi_Kerja ,352 2,845

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil tabel diatas terliha setiap variabel bebas mempunya nilai

tolerance> 0,1 dan nilai VIF <10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel terbebas

dari multikolinearitas.

1.6.3 Uji Autokerelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t pada kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Regresi yang bebas dari aoutokorelasi

dapan menggunakan Durbin-Watson Test jika dengan syarat du<d<4-du. Pengujian

autokorelasi ini dapat dilihat pada tabel 4.14:


62

Tabel 4.14

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 ,631a ,398 ,333 ,38394 2,328

a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Gaya_Kepemimpinan,


Sist_Informasi_Akuntansi
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan menggunakan Durbin

Watson Test diperoleh nilai DW sebesar 2,328 yang menunjukkan nilai du sebesar

1,6505 dan nilai 4-du sebesar 2,3495. Sehingga dapat dituliskan 1,6505 < 2,328 <

2,3495. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari autokorelasi.

1.6.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah didalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari data pengamatan satu ke pengamatan yang

lain. Pengujian heteroskedastistas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Uji Glejser. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.15 :
63

Tabel 4.15

Hasil Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -,218 ,449 -,486 ,631

Sist_Informasi_Akuntansi ,104 ,156 ,202 ,668 ,509


1
Gaya_Kepemimpinan ,144 ,101 ,292 1,431 ,164

Motivasi_Kerja -,116 ,164 -,214 -,708 ,485

a. Dependent Variable: GLEJSER


Sumber: Data primer yang diolah 2016

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Uji Gletjer test, terlihat

bahwa semua variabel independen mempunyai tingkat koefisien signifikansi diatas

0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat

heteroskedastisitas.

1.7 Analisis Regresi Berganda

Pada pengolahan data dengan cara regresi linier berganda, memiliki cara

untuk mengetahui hubungan dari antar variabel independen dan variabel dependen,

dengan cara mencari hubungan dari variabel sistem informasi akuntansi (X1), gaya

kepemimpinan (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil

pengujian dapat dilihat pada tabel 4.16:


64

Tabel 4.16

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 1,052 ,757 1,391 ,175

Sist_Informasi_Akuntansi -,047 ,263 -,044 -,178 ,860


1
Gaya_Kepemimpinan ,113 ,170 ,111 ,665 ,512

Motivasi_Kerja ,682 ,277 ,608 2,458 ,020

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa variabel dependen pada uji regresi

ini yaitu kinerja karyawan (Y) sedangkan variabel independen adalah sistem

informasi akuntansi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan kompleksitas tugas (X3).

Dalam penelitian ini, persamaan regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan:

a = Konstanta

b1b2b3 = Koefisien Regresi

X1 = Sistem Informasi Akuntansi

X2 = Gaya Kepemimpinan

X3 = Motivasi Kerja

Y = Kinerja Karyawan
65

e = error term

Adapun pada penelitian ini diperoleh persamaan berikut:

Y = 1,052 – 0,047(X1) + 0,113(X2) + 0,682(X3) + e

Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Angka 1,052 merupakan konstanta yang artinya apabila variabel sistem

informasi akuntansi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja memiliki nilai nol

(0), maka nilai konstanta sama dengan nilai variabel dependen (kinerja

karyawan).

2. Angka -0,047 adalah koefisien regresi dari variabel sistem informasi akuntansi,

apabila sistem informasi akuntansi (X1) naik satu satuan maka variabel kinerja

karyawan (Y) akan turun sebesar 0,047.

3. Angka 0,113 adalah koefisien regresi dari variabel gaya kepemimpinan, apabila

gaya kepemimpinan (X2) naik satu satuan maka variabel kinerja karyawan (Y)

akan naik sebesar 0,113.

4. Angka 0,682 adalah koefisien regresi dari variabel motivasi kerja, apabila

motivasi kerja (X3) naik satu satuan maka variabel kinerja karyawan (Y) akan

naik sebesar 0,682.

4.8 Pengujian Model

4.8.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan

variabel bebas dalam menerangkan variabe terikat. Hasil pengujian koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel 4.17:


66

Tabel 4.17

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Durbin-Watson


Estimate

1 ,631a ,398 ,333 ,38394 2,328

a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Gaya_Kepemimpinan, Sist_Informasi_Akuntansi


b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah 2016

Berdasarkan tabel hasil uji regresi didapatkan angka koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,333. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem

informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, dan motivasi kerja memiliki nilai

kontribusi sebesar 33,3% dalam menjelaskan kinerja karyawan, sedangkan 66,7%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar variabel penelitian.

4.8.2 Uji F (Uji Simultan)

Pada uji F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

dapat dipakai dalam model regresi ini yang memiliki pengaruh signifikan secara

bersama-sama terhadap dependen. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.18:

Tabel 4.18

Hasil Uji F Secara Simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 2,727 3 ,909 6,166 ,002b

1 Residual 4,128 28 ,147


Total 6,854 31

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan


67

b. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Gaya_Kepemimpinan, Sist_Informasi_Akuntansi


Sumber: Data primer yang diolah 2016

Dari hasil tabel diatas untuk hipotesis pertama dilakukan dengan meggunakan

uji F yaitu pengujian secara simultan atau bersama-sama apakah ada pengaruh sistem

informasi akuntansi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan motivasi kerja (X3)

terhadap kinerja karyawan (Y). Pada uji F ini menunjukkan bahwa Ha diterima yang

dibuktikan oleh besarnya sig 0,002 < 0,05 jadi diartikan bahwa secara bersama-sama

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem informasi akuntansi (X1), gaya

kepemimpinan (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap variabel kinerja karyawan

(Y).

4.8.3 Uji t (Uji Parsial)

Hasil pengujiannya dapat dilihat pada tabel 4.19:

Tabel 4.19
Hasil Uji t Secara Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 1,052 ,757 1,391 ,175

Sist_Informasi_Akuntansi -,047 ,263 -,044 -,178 ,860


1
Gaya_Kepemimpinan ,113 ,170 ,111 ,665 ,512

Motivasi_Kerja ,682 ,277 ,608 2,458 ,020


68

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Sumber: Data primer yang diolah 2016

a. Variabel Sistem Informasi Akuntansi

Pada variabel sistem informasi akuntansi ini memiliki nilai thitung sebesar -0,178

dengan nilai signifikansi sebesar 0,860, nilai tersebut lebih besar dari 5% (0,860 >

0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 ditolak. Hasil ini menunjukkan

bahwa uji hipotesis pada penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi secara

parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

b. Variabel Gaya Kepemimpinan

Pada variabel gaya kepemimpinan ini memiliki nilai thitung sebesar 0,665 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,512, nilai tersebut lebih besar dari 5% (0,512 > 0,05).

Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 2 diterima. Karena nilai thitung positif dan

dan nilai signifikansinya jauh di atas 0,05, maka hasil ini menunjukkan bahwa uji

hipotesis pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan secara parsial tidak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

c. Variabel Motivasi Kerja

Pada variabel motivasi kerja ini memiliki nilai thitung sebesar 2,458 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,020, nilai tersebut lebih kecil dari 5% (0,02 < 0,05). Maka

dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 3 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa uji

hipotesis pada penelitian ini adalah motivasi secara parsial berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.


69

4.9 Pembahasan

4.9.1 Hipotesis Pertama (Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap

Kinerja Karyawan)

Berdasarkan hasil pengujian statistik pada pengujian parsial terdapat nilai

thitung sebesar -0,178 dengan nilai signifikansi sebesar 0,860 nilai tersebut lebih besar

dari 5% (0,860 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap variabel

ini menunjukkan Hipotesis 1 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem informasi

akuntansi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.

Artinya bahwa fasilitas dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang berada

didalam perusahaan tersebut tidak berpengaruh terhadap kinerja. Kemampuan

karyawan dalam hal sistem informasi akuntansi pada penelitian ini ditunjukkan

dengan beberapa indikator yang bersumber dari Rizaldi dan Suryono (2015)

diantaranya adalah SIA secara layak dapat memisahkan tugas dan wewenang

(pemisahan tugas pada bagian keuangan dan akuntansi), SIA dapat memproses

pengeditan data laporan keuangan (berupa laporan neraca, L/R, anggaran, arus kas)

dengan mudah, SIA yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan (berupa

laporan neraca, L/R, anggaran, arus kas) sesuai dengan kebutuhan perusahaan,

mengabsen karyawan dengan mesin kehadiran dapat mendukung SIA, penerapan

SIA dalam penyusunan laporan keuangan (berupa laporan neraca, L/R, anggaran,

arus kas) dapat dipahami dengan mudah, dan adanya pelatihan dalam

mengoperasikan SIA dalam penyusunan laporan keuangan (berupa laporan neraca,

L/R, anggaran, arus kas). Hal ini menunjukkan jika responden kurang memahami

cara pemakaian sistem informasi akutansi dalam menyusun laporan keuangan,

laporan penjualan, laporan persediaan barang dagang, dan laporan anggaran


70

pendapatan yang ada di perusahaan tersebut maka kinerja karyawannya juga tidak

akan mengalami peningkatan dalam bekerja. Namun dengan tingkat pemahaman

responden dalam pemakaian sistem informasi akuntansi dalam menyusun laporan

keuangan, laporan penjualan, laporan persediaan barang dagang, dan laporan

anggaran pendapatan yang tinggi maka dapat menyebabkan kinerja sistem informasi

akuntansi tersebut menjadi memiliki pengaruh yang positif terhadap responden.

Penggunaan sistem informasi akuntansi cenderung sama, baik perusahaan yang

memiliki program pelatihan dan pendidikan maupun perusahaan yang tidak memiliki

program pelatihan dan pendidikan sistem informasi akuntansi yang dilakukan oleh

perusahaan. Pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang sistem informasi akuntansi

yang digunakan masih sangat sederhana dalam arti sistem informasi akuntansi

(berupa sistem penggajian, sistem laporan neraca, sistem laporan L/R, sistem laporan

arus kas, sistem laporan anggaran penjualan, sistem laporan anggaran pembelian, dan

sistem laporan anggaran pendapatan) yang digunakan masih belum memberikan

laporan keuangan yang sesuai dengan hasil yang tepat dalam menilai kinerja

perusahaan pada periode tertentu. Kemudian kurangnya pemahaman dalam mengedit

data laporan keuangan dengan menggunakan sistem informasi akuntansi juga di

alami beberapa karyawan yang ada di PT. Indoagung Surya Motor Semarang.

Menurut teori kontijensi, sistem yang terbuka pada suatu perusahaan sangat

berkaitan dengan interaksi dalam penyesuaian dan pengendalian terhadap lingkungan

guna kelangsungan hidup usaha. Dengan demikian keberadaan suatu perusahaan

sangat dipengaruhi oleh dukungan dari lingkungan kerja perusahaan tersebut.

Dengan adanya sistem informasi akuntansi, lingkungan perusahaan akan

memberikan respon positif terhadap sistem informasi akuntansi yang secara langsung
71

dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja karayawan, namun pada

penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda yaitu sistem informasi akuntansi tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang

menunjukkan adanya respon positif terhadap penggunaan sistem informasi akuntansi

pada perusahaan tersebut. Para responden memberikan persepsi yang cukup baik

terhadap sistem informasi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata sebesar

3,95 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil analisis deskriptif nilai rata-

rata terendah sebesar 3,53 pada indikator adanya pelatihan dalam mengoperasikan

SIA, dapat diartikan bahwa pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang jarang

mengadakan pelatihan khusus kepada karyawan dalam hal cara mengoperasikan

sistem informasi akuntansi, hal ini terbukti dari jawaban para responden yang

menunjukan jawaban netral atau ragu-ragu terhadap indikator mengenai adanya

pelatihan dalam mengoperasikan SIA. Kemudian nilai rata-rata terendah kedua

sebesar 3,78 pada indikator SIA dapat memproses pengeditan data (laporan

keuangan, laporan penjualan, dan laporan persediaan barang dagang) dengan mudah.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan kurang memahami cara pemakaian

sistem informasi akuntansi dalam hal mengedit laporan data keuangan sehingga

memicu pengaruh terhadap kinerja karyawan. Selain itu baik atau buruknya sistem

informasi akuntansi yang ada didalam PT. Indoagung Suraya Motor Semarang tidak

mempengaruhi responden, karena sebagian nilai rata-rata jawaban responden

memiliki nilai yang mendekati netral atau cukup yang mengartikan bahwa responden

berpendapat netral atau cukup mengenai SIA dapat memproses pengeditan data

(laporan keuangan, laporan penjualan, dan laporan persediaan barang dagang)


72

dengan mudah. Meskipun demikian kinerja karyawan pada perusahaan tersebut tetap

menunjukkan hasil yang baik, hal ini terbukti dengan adanya hasil perhitungan rerata

kinerja karyawan sebesar 4,18 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa meskipun responden kurang mendukung dalam hal sistem

informasi akuntansi, tetapi pada kinerja responden tetap menunjukkan hasil yang

baik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi

dan Suryono (2015) yang menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.9.2 Hipotesis Kedua (Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja

Karyawan)

Berdasarkan hasil pengujian statistik pada pengujian parsial terdapat nilai

thitung sebesar 0,665 dengan nilai signifikasi sebesar 0,512 nilai tersebut lebih besar

dari 5% (0,512 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap variabel

ini menunjukkan Hipotesi 2 diterima. Karena nilai thitung positif dan dan nilai

signifikansinya jauh di atas 0,05, maka hasil ini menunjukkan bahwa uji hipotesis

pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja

karyawan. Hal ini dikarenakan responden mampu bekerja secara mandiri dalam

mengerjakan pekerjaannya. Pendapat karyawan mengenai gaya kepemimpinan dalam

penelitian ini ditunjukkan dengan beberapa indikator yang bersumber dari Khairiyah

dan Annisa (2013) diantaranya adalah pimpinan selalu menjelaskan tugas yang akan

dikerjakan, pimpinan selalu memberi arahan untuk melakukan suatu pekerjaan,

pimpinan sering menekankan pentingnya tugas, pimpinan memberi kesempatan pada

karyawan untuk mendiskusikan masalah, pimpinan memperhatikan kerja kelompok


73

daripada individu, pimpinan memberikan petunjuk tentang apa yang harus dikerjakan

dan bagaimana cara mengerjakan, pimpinan selalu mempercayakan tanggung jawab

pekerjaan kepada karyawan, bersedia diberi tugas oleh pimpinan untuk mengerjakan

pekerjaan rekan saya, pimpinan saya memberi teguran kepada karyawan yang tidak

dapat menyelesaikan pekerjaannya, pimpinan memberi kesempatan untuk

meningkatkan jabatan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari

pelaksanaan aktifitas kepemimpinan yang dijalankan belum tentu mempunyai

dampak yang selalu positif bagi suatu perusahaan atau organisasi, karena semakin

tinggi pelaksanaan aktivitas kepemimpinan yang dilakukan maka akan berdampak

pada penurunan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Pelaksanaan kepemimpinan

yang lebih banyak ke arah menekan karyawan maka bisa saja menyebabkan seorang

karyawan dapat mencapai kepuasan dalam bekerja, tetapi belum tentu dapat

membawa pengaruh positif dalam pembentukan kepribadian karyawan untuk ikhlas

bekerja dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah ditetapkan.

Kinerja karyawan yang bagus juga dipengaruhi pemimpin yang selalu mendorong

dan menginspirasi karyawannya agar dapat bekerja dengan maksimal dan

menunjukkan hasil kerja yang baik.

Menurut path-goal theory, suatu perilaku kepemimpinan dapat diterima oleh

karyawannya pada tingkat yang ditinjau oleh mereka sebagai sebuah sumber

kepuasan saat itu maupun di masa mendatang. Dengan demikian, tugas seorang

pemimpin adalah membantu para karyawannya dalam mencapai tujuan mereka,

kemudian memberi arahan dan dukungan untuk menjamin tujuan mereka dalam

suatu organisasi atau perusahaan. Seorang pemimpin dapat memudahkan

karyawannya dalam melaksanakan tugas dengan menunjukkan bagaimana prestasi


74

kerja meraka dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai hasil yang mereka

inginkan. Dengan adanya gaya kepemimpinan, lingkungan perusahaan akan

memberikan respon positif yang secara langsung akan mempengaruh tingkat kinerja

karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diperankan dengan baik

oleh seorang pemimpin, maka akan mampu memotivasi karyawannya agar sanggup

untuk bekerja lebih baik dan dapat mencapai suatu tujuan perusahaan yang sudah

ditetapkan. Begitu juga sebaliknya, jika gaya kepemimpinan tidak memberikan

peranan yang baik kepada karyawannya maka tingkat kinerja karyawan akan

mengalami penurunan. Penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak

memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Penelitian pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang menunjukkan adanya

respon positif terhadap gaya kepemimpinan dalam perusahaan, para responden

memberikan respon yang cukup baik terhadap gaya kepemimpinan. Hal ini dapat

dilihat pada nilai rerata sebesar 3,93 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil

analisis dekriptif terdapat nila rata-rata terendah sebesar 3,69 pada indikator

pimpinan selalu menjelaskan tugas yang akan dikerjakan, yang artinya bahwa

pimpinan pada perusahaan tersebut jarang memberikan penjelasan kepada karyawan

mengenai tugas (dalam penyusunan laporan neraca, laporan L/R, laporan arus kas,

laporan anggaran penjualan, laporan anggaran pembelian, dan laporan anggaran

pendapatan) yang harus dikerjakan sehingga pekerjaan tersebut tidak dapat

diselesaikan dengan baik. Hal ini sangat memicu pengaruh terhadap peningkatan

kinerja karyawan, karena jika karyawan tidak paham mengenai pekerjaan yang harus

dikerjakan, maka pekerjaan tersebut tidak dapat terselesaikan sesuai yang diinginkan

oleh pimpinan. Selain itu hasil nilai rata-rata terendah lainnya sebesar 3,88 yang
75

terdapat pada indikator yaitu indikator pimpinan memberikan petunjuk tentang apa

yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan, dalam hal ini sebagian

responden kurang setuju dengan indikator ini. Karena menurut sebagian responden,

pimpinan jarang sekali memberikan petunjuk dan mengajari cara mengerjakan

pekerjaan yang diberikan oleh pimpinannya. Meskipun demikian responden tetap

menunjukkan hasil kerja yang baik, hal dapat dilihat pada nilai rerata kinerja

karyawan sebesar 4,18 yang termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Khairiyah dan Annisa (2013) yang

menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan tidak memliki pengaruh terhadap kinerja

karyawan. Tetapi penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Eny Parjanti et al., (2014) dan Gitayani et al., (2015) yang menunjukkan hasil bahwa

gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

4.9.3 Hipotesis Ketiga (Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan)

Berdasarkan hasil pengujian statistik pada nilai thitung sebesar 2,458 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,020 nilai tersebut lebih kecil dari 5% (0,02 < 0,05). Maka

dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap variabel ini menunjukkan Hipotesis 3

diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa uji hipotesis pada penelitian ini adalah

motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

dapat diartikan, agar seseorang dapat bekerja dengan baik dan lebih optimal maka

diperlukan dengan adanya motivasi kerja. Tanpa adanya motivasi kerja, karyawan

akan tetap melaksanakan tugas yang diberikan, namun hasil dari pekerjaan yang

diberikan belum tentu sesuai dengan yang diharapkan. Setiap karyawan tentu
76

memiliki problem masing-masing baik dalam kehidupan pribadi maupun

pekerjaannya, sehingga motivasi sangat diperlukan agar karyawan tetap konsisten

dalam menyelesaikan pekerjaan yang sudah diberikan. Motivasi kerja yang baik

akan menyebabkan karyawan bekerja dengan semangat dan semaksimal mungkin.

Motivasi kerja dapat dipengaruhi dengan adanya perhatian dari atasan kepada

bawahannya, semakin dekat dan semakin sering atasan memberikan perhatiannya

kepada bawahannya akan membuat semangat kerja karyawan meningkat. Selain itu

dengan adanya gaji dan penghasilan lain-lain diluar gaji juga akan mempengaruhi

semangat kerja karyawan dan akan memotivasi karyawan untuk melakukan

pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang

motivasi kerja sudah berjalan dengan baik karena dari pihak perusahaan akan

memberikan peluang bagi karyawan untuk mengembangkan potensi yang

dimilikinya sehingga dapat menunjang kinerja yang lebih baik. Selain itu

kesejahteraan karyawan juga sudah diperhatikan dengan memberikan tunjangan dan

bonus yang didapatkan dari hasil kerja karyawan itu sendiri. Dapat dilihat seberapa

besar motivasi yang diberikan oleh perusahaan terhadap karyawan akan

mempegaruhi tingkat kinerjanya, jika seorang karyawan sudah memiliki motivasi

kerja yang tinggi maka ia akan cenderung melakukan pekerjaannya dengan baik dan

maksimal.

Menurut teori maslow, motivasi terdiri atas dari beberapa hal salah satu

diantaranya adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang merupakan diri seseorang

karyawan terdapat kemampuan yang perlu dikembangkan, sehingga dapat

memberikan hasil yang besar terhadap kepentingan organisasi. Melalui kemampuan

kerja yang semakin meningkat, akan semakin mampu memuaskan berbagai


77

kebutuhannya dan pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan

diri serta berbuat yang lebih baik. Hal ini menunjukkan dengan adanya motivasi

kerja yang tinggi, karyawan akan bertindak dengan energik dan bersemangat dalam

mengerjakan pekerjaannya, sehingga pekerjaan yang dikerjakan dapat memperoleh

hasil yang baik dan akan mendapat kepercayaan dari pimpinannya untuk menduduki

suatu jabatan yang lebih tinggi atas hasil prestasi kerja yang di dapatkan dari

karyawan itu sendiri. Namun jika seorang karyawan memiliki motivasi yang rendah

maka akan sering menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak senang terhadap

pekerjaannya yang akan mengakibatkan kinerja seseorang menjadi buruk dan tidak

akan mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.

Penelitian yang dilakukan pada PT. Indoagung Surya Motor menunjukkan

adanya respon positif terhadap motivasi kerja. Para responden memberikan persepsi

yang cukup baik terhadap motivasi kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata

motivasi kerja sebesar 4,14 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk dalam

kategori tinggi atau baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa responden setuju dengan

motivasi kerja yang sudah dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan sudah

memberikan suatu apresiasi yang dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan

seperti memberikan gaji dengan tepat waktu, memberi bonus yang didapatkan dari

hasil kerja karyawan dan memberi tunjangan pensiun kepada karyawannya. Selain

itu pimpinan akan memberi kepercayaan untuk menaikkan jabatan kepada

karyawannya yang sudah menunjukkan hasil perestasi kerja (dalam penyusunan

laporan neraca, laporan L/R, laporan arus kas, laporan anggaran penjualan, laporan

anggaran pembelian, dan laporan anggaran pendapatan ) dengan sebaik-baiknya.

Dari keseluruhan responden, ada beberapa responden yang kurang setuju dengan
78

indikator penghasilan lain-lain diluar gaji cukup besar jumlahnya. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian responden menganggap penghasilan lain-lain seperti

bonus yang di dapat dari hasil kerjanya belum mencukupi untuk memenuhi

kebutuhan sandang, pangan, dan papan mereka walaupun gaji dan bonus tersebut

sudah diberikan dengan tepat waktu. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Khairiyah dan Annisa (2013) yang menyatakan

bahwa motivasi kerja tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal

ini menunjukkan jika sistem informasi akuntansi yang digunakan PT. Indoagung

Surya Motor Semarang lebih mudah dipahami dalam menyajikan data laporan

keuangan, laporan laba rugi, laporan neraca, laporan posisi keuangan, laporan

penjualan, laporan anggaran pendapatan, dan laporan persediaan barang dagang

maka kinerja karyawannya akan meningkat.

2. Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini

menunjukkan bahwa jika pimpinan dapat memberikan pengarahan yang baik

kepada karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan maka

kinerja karyawannya akan meningkat.

3. Motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja yang diberikan oleh

perusahaan terhadap karyawan akan mempegaruhi tingkat kinerjanya, jika

seorang karyawan sudah memiliki motivasi kerja yang tinggi maka ia akan

cenderung melakukan pekerjaannya dengan baik dan maksimal.

79
80

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan berdasarkan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan sebagai berikut:

1. Senantiasa mengevaluasi dan memperbaharui sistem informasi akuntansinya

agar sistem yang digunakan selalu mengikuti perkembangan dan kebutuhan

karyawan. Selain itu diperlukan untuk mengadakan pelatihan dalam

mengoperasikan sistem informasi akuntansi agar karyawan mudah memahami

dalam mengerjakan pekerjaannya. Hal ini sangat penting mengingat

pemanfaatan sistem informasi akuntansi dengan menggunakan teknologi

komputer yang mempunyai pengaruh besar dan positif terhadap efektivitas

dalam penyelesaian tugas karyawan.

2. Pimpinan perlu meningkatkan peran pemimpin dalam meningkatkan kinerja

karyawan seperti memberi pengarahan dan menjelaskan pekerjaan apa yang

harus dikerjakan oleh karyawannya agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

3. Perusahaan perlu memberikan motivasi yang lebih menjamin kepuasan kerja

karyawan seperti menaikkan bonus yang didapat dari hasil kerja karyawan agar

kinerja karyawan dapat mengalami peningkatan dan karyawan akan termotivasi

untuk mengerjakan pekerjaannya dengan semaksimal mungkin.

5.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini merupakan gabungan dari beberapa penelitian yang sudah ada

sebelumnya dengan perbedaan tempat dan waktu pelaksanaannya. Sehingga


81

hasil yang diperoleh dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil

penelitian sebelumnya.

2. Responden dalam penelitian ini hanya terbatas pada tiga perusahaan saja. Maka

hasil penelitian yang diperoleh belum mewakili keseluruhan mengenai sisem

informasi akuntansi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja.


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bodnar, George H. dan William S. Hopwood. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi

Sembilan. Terjemahan Julianto Agung S. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004.

Dana, Anastasia dan Setiawan, Lilis. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:

Penerbit Andi, 2011.

Erlina, S. Mulyani. Metodologi Penelitian. Medan: USU Press, 2007.

Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:

Bumi Aksara, 2009.

Indriantoro, Nur dan Bambang S. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2009.

Jogiyanto. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

2008.

Krismiaji. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2010.

Lubis, Arfan Ikhsan. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat, 2010.

Luthans, Fred. Perilaku Organisasi 10th. Edisi Indonesia. Yogyakarta: Penerbit

Andi, 2006.

Mangkunegara. A.A. Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011.

Mas’ud. Survey Diagnosis Organizational. Semarang: Universitas Diponegoro,

2004.

82
83

Mathis, R dan Jackson J. Human Resource Development. Alih Bahasa. Jakarta:

Salemba Empat, 2006.

Mulyadi. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Ketiga. Cetakan Ketiga. Jakarta:

Salemba Empat, 2001.

Nawawi, Hadari. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UGM, 2000.

Robbins, Stephen. P. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.

Indeks Kelompok GRAMEDIA, 2006.

Siagian, Sondong P. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2002.

Siagian, Sondong P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke 1 Cetakan Ketiga.

Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2008.

Sularso, Sri. Buku Pelengkap Metode Penelitian Akuntansi: Sebuah Pendekatan

Replikasi. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2003.

Supramono dan Utami L. Desain Penelitian Akuntansi dan Keuangan. Edisi

Pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004.

Suryabrata. Andi S. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Thoha, Miftah. Perilaku Organisasi. Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2011.

Torang, Syamsir. Organisasi dan Manajemen (Perilaku, Struktur, Budaya &

Perubahan Organisasi). Bandung: Alfabeta, 2013.

Umam, Khaerul. Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Bandung: Pustaka Setia, 2010.

Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Sebelas.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.


84

Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori

Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.

Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori

Ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.

Wibowo, M.Phil. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

Widjajanto, Nugroho. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga, 2001.

Winarno Wahyu. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Penerbit

UPP STIM YKPN, 2006.


85

Jurnal dan Tesis

Astuti, Ni Made M.P. dan Ida Bagus D. “Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem

Informasi Akuntansi, Pemanfaatan dan Kesesuaian Tugas Pada Kinerja

Karyawan”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.2 (2014): 373-384.

Gitayani, Windy T., Nyoman Ari S.D., dan I Gusti Ayu P. “Pengaruh Gaya

Kepemimpinan, Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan Partisispasi Penyusunan

Anggaran Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi”. E-Journal S1 Ak

Universitas Pendidikan Ganesha (2015): Vol. 3 No. 1.

Khairiyah dan N.S. Annisa. “Pengaruh Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Nutricia Indonesia

Sejahtera”. ISSN: 1858-2559. Vol. 5 Oktober (2013).

Parjanti, Eny et al., “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi, Gaya Kepemimpinan

dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Karyawan”. ISSN: 1693-0827. Jurnal

Paradigma. Vol. 12, No. 1 (2014).

Rizaldi, Fahmi dan Bambang Suryono. “Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi

Terhadap Kinerja Karyawan CV Teguh Karya Utama Surabaya”. Jurnal Ilmu dan

Riset Akuntansi. Vol. 4 No. 10 (2015).

Murty, Windy Aprilia dan Gunasti Hudiwinarsih. “Pengaruh Kompensasi, Motivasi

dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Surabaya)”. The Indonesian

Accounting Review. Vol. 2 No. 2. July 2012, pages 215-228.


LAMPIRAN

86
87

LAMPIRAN 1

Kuesioner Penelitian

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN,

DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.

INDOAGUNG SURYA MOTOR SEMARANG

Kepada Yth:

Bapak/Ibu/Saudara Responden

Di Tempat

Pernyataan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data penelitian

dalam rangka penyusunan skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas

Dian Nuswantoro Semarang. Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara

untuk mengisi kuesioner sesuai dengan penilaian yang Bapak/Ibu/Saudara miliki.

Saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan bantuan dari

Bapak/Ibu/Saudara yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mengisi angket

kuesioner penelitian ini.

Hormat Saya,

Maharani Pradhika
88

I. IDENTITAS RESPONDEN

Nama : _____________________________*)

Umur : Tahun

Jenis Kelamin : Pria

Wanita

Pendidikan Terakhir : SMA/SMK D3

S1 S2/S3

Lama Bekerja : ≤ 1 Tahun 1-5 Tahun ≥ 5 Tahun

*) Boleh tidak di isi.

II. PETUNJUK DAN PENGISIAN KUESONER

Dibawah ini adalah petunjuk pengisian kuesioner serta daftar pertanyaan-

pertanyaan yang ditunjukan untuk mengetahui tentang pengaruh sistem

informasi akuntansi, gaya kepemimpinan, kompleksitas tugas, dan kinerja

karyawan. Mohon memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut

sesuai dengan kondisi anda yang sebenarnya.

Petunjuk:

Mohon Bapak/Ibu/Saudara memberikan pendapat atas pertanyaan-pertanyaan

berikut sesuai dengan tingkat persetujuan dengan memberikan tanda centang (√)

pada angka pilihan:

SS : Sangat Setuju (diberi poin 5)

S : Setuju (diberi poin 4)


89

N : Netral (diberi poin 3)

TS : Tidak Setuju (diberi poin 2)

STS : Sangat Tidak Setuju (diberi poin 1)

A. Sistem Informasi Akuntansi

SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
Sistem informasi akuntansi yang diterapkan
1 pada perusahaan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan tempat saya bekerja
Proses pengeditan data berupa laporan
keuangan (L/R, neraca, arus kas, anggaran),
laporan persediaan barang dagang dan
2
laporan penjualan dalam sistem informasi
yang diterapkan dapat dilakukan dengan
mudah
Struktur organisasi perusahaan
menunjukkan secara layak adanya
3 pemisahan tugas dan wewenang (misalnya
bagian keuangan, bagian akuntansi, bagian
pemasaran, dan bagian persediaan)
Perusahaan dalam mengabsen karyawan
4 menggunakan mesin kehadiran dapat
mendukung sistem informasi akuntansi
Penerapan sistem informasi akuntansi pada
5 perusahaan saya dapat dipahami dengan
mudah
Terdapat pelaksanaan pelatihan dalam
6
mengoperasikan sistem informasi akuntansi
Sumber: (Rizaldi dan Suryono, 2015)
90

B. Gaya Kepemimpinan

N SS S N TS STS
Pertanyaan
o. (5) (4) (3) (2) (1)
Pimpinan saya selalu menjelaskan tugas-tugas
yang akan dikerjakan (misalnya menjelaskan
1 cara mengoperasikan sistem informasi
akuntansi dalam menyusun laporan keuangan,
laporan penjualan, laporan persediaan, dsb.)
Pimpinan saya selalu melakukan instruksi
2 atau memberi arahan untuk melakukan suatu
pekerjaan kepada karyawan
Pimpinan saya sering menekankan
pentingnya tugas dan meminta karyawan
3
untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya
Pimpinansayamemberikankesempatan kepada
4 para karyawan untukmendiskusikan masalah-
masalahdenganpimpinan
Pimpinansayalebihmemperhatikankerjakelom
5
pokdaripadakopetensi individual
Pimpinansayaselalumemberikanpetunjukkepa
dasayatentangapa yang
6
harusdikerjakandanbagaimanacaramengerjaka
nsuatupekerjaan
Pimpinansayaselalu memberikan atau
7 mempercayakantanggungjawabpekerjaan
yang diberikankepadasaya
Sayabersediajikadiberitugasolehpimpinanuntu
8
kmengerjakanpekerjaanrekansaya
91

Pimpinansayaselalu memberi
9 tegurankepadakaryawan yang
tidakdapatmenyelesaikantugasnya

1 Pimpinanmemberikankesempatankepadakary
awannyauntukdapatmeraihataumeningkatkanj
0
abatan yang lebihtinggi di perusahaan
Sumber: (Khairiyah dan Annisa, 2013)

C. Motivasi Kerja

SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Setiaptahunsayadapatmenyisihkansebagi
anpenghasilanuntukditabung
Sayamerasatidakterbebanidengantugas
2
yang diberikanolehpimpinan
Penghasilan lain-lain yang
3 sayaterimadarikantorsetiapbulandiluargaj
i, cukupbesarjumlahnya
Sayamerasatenangkarenasetelah pension
4 nanti, setiapbulanmendapattunjangan
pensiun (gaji pensiun) yang cukup
Sayatermotivasiapabilaatasanmemberika
5 nbimbinganataupengarahankepadasayada
lamhalpekerjaan
Sayamerasasenangapabiladapatmenyeles
6
aikantugaspekerjaandenganbaik
Menurutpendapatsaya,
denganmenunjukkanprestasikerja yang
7
baikmakaakandiberikepercayaanolehpim
pinanuntukmendudukisuatujabatan
Bonus
8
diberikankepadapegawaipadawaktuterten
92

tu,
meningkatkanmotivasisayadalammenyele
saikanpekerjaan
Sumber: (Khairiyah dan Annisa, 2013)

D. Kinerja Karyawan

No. SS S N TS STS
Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
Pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target
1 yang telah ditetapkan setelah adanya sistem
informasi akuntansi
Terdapat peningkatan kerja sama antar
2 rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan
menggunakan sistem informasi akuntansi
Saya cukup kreatif dalam menghasilkan
3 pemikiran atau kreasi lain yang
berhubungan dengan pekerjaan
Saya bersedia untuk bekerjasama dengan
4
karyawan yang lain
Penerapan sistem informasi akuntansi dapat
5
meningkatkan kualitas pekerjaan saya
Saya melaksanakan pekerjaan yang
6 diberikan sesuai tanggung jawab dan
semangat
Sumber: (Rizaldi dan Suryono, 2015
93

LAMPIRAN 2

HASIL TABULASI DATA KUESIONER


94
95

LAPIRAN 3

HASIL OLAH DATA SPSS 20.0

3.1 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

3.1.1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 32 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,751 6
96

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X1.1 4,22 ,659 32

X1.2 3,78 ,751 32

X1.3 3,97 ,822 32

X1.4 4,19 ,592 32

X1.5 4,03 ,595 32

X1.6 3,53 ,507 32

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

X1.1 19,50 4,645 ,693 ,658

X1.2 19,94 4,577 ,594 ,684

X1.3 19,75 5,032 ,363 ,763

X1.4 19,53 5,354 ,490 ,716

X1.5 19,69 5,383 ,475 ,720

X1.6 20,19 5,835 ,390 ,740

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

23,72 7,047 2,655 6


97

3.1.2 GAYA KEPEMIMPINAN

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 32 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,856 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X2.1 3,72 ,888 32

X2.2 4,06 ,759 32

X2.3 4,03 ,740 32

X2.4 3,94 ,669 32

X2.5 3,91 ,641 32

X2.6 3,88 ,609 32

X2.7 3,97 ,538 32

X2.8 3,84 ,847 32

X2.9 4,00 ,622 32

X2.10 4,03 ,595 32


98

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

X2.1 35,66 16,684 ,524 ,849

X2.2 35,31 17,125 ,568 ,842

X2.3 35,34 16,814 ,645 ,834

X2.4 35,44 17,480 ,598 ,839

X2.5 35,47 17,934 ,540 ,844

X2.6 35,50 18,000 ,562 ,843

X2.7 35,41 18,120 ,626 ,839

X2.8 35,53 16,644 ,567 ,843

X2.9 35,38 17,855 ,577 ,841

X2.10 35,34 18,426 ,488 ,848

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

39,38 21,274 4,612 10


99

3.1.3 MOTIVASI KERJA

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 32 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,831 8

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

X3.1 4,34 ,545 32

X3.2 4,16 ,574 32

X3.3 3,81 ,738 32

X3.4 3,94 ,619 32

X3.5 4,34 ,745 32

X3.6 4,19 ,644 32

X3.7 4,16 ,574 32

X3.8 4,19 ,471 32


100

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

X3.1 28,78 8,886 ,643 ,802

X3.2 28,97 8,999 ,565 ,811

X3.3 29,31 8,415 ,541 ,816

X3.4 29,19 9,319 ,416 ,829

X3.5 28,78 8,047 ,632 ,801

X3.6 28,94 8,706 ,566 ,810

X3.7 28,97 8,870 ,607 ,805

X3.8 28,94 9,480 ,542 ,815

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

33,13 11,274 3,358 8


101

3.1.4 KINERJA KARYAWAN

Case Processing Summary

N %

Valid 32 100,0

Cases Excludeda 0 ,0

Total 32 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

,834 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Y1.1 4,25 ,568 32

Y1.2 4,06 ,716 32

Y1.3 4,19 ,535 32

Y1.4 4,25 ,718 32

Y1.5 4,00 ,622 32

Y1.6 4,13 ,609 32


102

Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's


Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted

Y1.1 20,63 5,919 ,584 ,812

Y1.2 20,81 5,190 ,660 ,796

Y1.3 20,69 6,157 ,531 ,822

Y1.4 20,63 5,081 ,697 ,788

Y1.5 20,88 5,597 ,636 ,802

Y1.6 20,75 5,871 ,546 ,819

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

24,88 7,855 2,803 6


103

3.2 Hasil Uji Regresi

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja_Karyawan 4,1359 ,47022 32

Sist_Informasi_Akuntansi 3,9538 ,44175 32

Gaya_Kepemimpinan 3,9375 ,46124 32

Motivasi_Kerja 4,1428 ,41954 32

Correlations

Kinerja_Kary Sist_Informasi Gaya_Kepemi Motivasi_Kerj


awan _Akuntansi mpinan a

Kinerja_Karyawan 1,000 ,492 ,366 ,623

Sist_Informasi_Akuntansi ,492 1,000 ,451 ,799


Pearson Correlation
Gaya_Kepemimpinan ,366 ,451 1,000 ,452

Motivasi_Kerja ,623 ,799 ,452 1,000

Kinerja_Karyawan . ,002 ,020 ,000

Sist_Informasi_Akuntansi ,002 . ,005 ,000


Sig. (1-tailed)
Gaya_Kepemimpinan ,020 ,005 . ,005

Motivasi_Kerja ,000 ,000 ,005 .

Kinerja_Karyawan 32 32 32 32

Sist_Informasi_Akuntansi 32 32 32 32
N
Gaya_Kepemimpinan 32 32 32 32

Motivasi_Kerja 32 32 32 32
104

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Removed Method

Motivasi_Kerja,
Gaya_Kepemimpinan,
1 . Enter
Sist_Informasi_Akuntansi
b

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson


Square Estimate

1 ,631a ,398 ,333 ,38394 2,328

a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Gaya_Kepemimpinan,


Sist_Informasi_Akuntansi

b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 2,727 3 ,909 6,166 ,002b

1 Residual 4,128 28 ,147

Total 6,854 31

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

b. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Gaya_Kepemimpinan, Sist_Informasi_Akuntansi


105

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity


Coefficients d Statistics
Coefficients

B Std. Error Beta Toleranc VIF


e

(Constant) 1,052 ,757 1,391 ,175

Sist_Informasi_Akuntansi -,047 ,263 -,044 -,178 ,860 ,352 2,844


1
Gaya_Kepemimpinan ,113 ,170 ,111 ,665 ,512 ,773 1,293

Motivasi_Kerja ,682 ,277 ,608 2,458 ,020 ,352 2,845

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan

Coefficient Correlationsa

Model Motivasi_Kerja Gaya_Kepemim Sist_Informasi_


pinan Akuntansi

Motivasi_Kerja 1,000 -,170 -,747

Correlations Gaya_Kepemimpinan -,170 1,000 -,169

Sist_Informasi_Akuntansi -,747 -,169 1,000


1
Motivasi_Kerja ,077 -,008 -,055

Covariances Gaya_Kepemimpinan -,008 ,029 -,008

Sist_Informasi_Akuntansi -,055 -,008 ,069

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan


106

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalu Condition Variance Proportions


e Index
(Constant) Sist_Informas Gaya_Kepem Motivasi_Kerj
i_Akuntansi impinan a

1 3,984 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00

2 ,008 22,138 ,01 ,12 ,73 ,07


1
3 ,006 25,335 ,94 ,07 ,27 ,01

4 ,002 43,069 ,05 ,81 ,00 ,92

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan


107
108

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 32

Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,36489289

Absolute ,104

Most Extreme Differences Positive ,104

Negative -,101

Kolmogorov-Smirnov Z ,589

Asymp. Sig. (2-tailed) ,878

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

UJI GLEJSER (HETEROKEDASTISITAS)

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardize t Sig. Collinearity


Coefficients d Statistics
Coefficients

B Std. Error Beta Toleranc VIF


e

(Constant) -,218 ,449 -,486 ,631

Sist_Informasi_Akuntansi ,104 ,156 ,202 ,668 ,509 ,352 2,844


1
Gaya_Kepemimpinan ,144 ,101 ,292 1,431 ,164 ,773 1,293

Motivasi_Kerja -,116 ,164 -,214 -,708 ,485 ,352 2,845

a. Dependent Variable: GLEJSER


109

LAMPIRAN 4

SURAT BUKTI PENELITIAN


110
111

Anda mungkin juga menyukai