Disusun oleh :
MAHARANI PRADHIKA
B12.2012.02040
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sabar bukanlah sifat pasif, sabar adalah berusaha dengan penuh kesungguhan
dan segala daya upaya mengharapkan ridho Allah SWT. Apabila kegagalan
datang, bukan Allah yang menjadi tempat kesalahan dilemparkan tetapi segera
koereksi diri dan mencari jalan lain dengan tetap dijalan Illahi. (Abu Tholib)
Maister)
PERSEMBAHAN
Setiap goresan tinta ini adalah wujud dari keagungan dan kasih sayang yang
Setiap detik waktu menyelesaikan karya tulis ini merupakan hasil getaran doa
kedua orang tua, saudara, dan orang-orang terkasih yang mengalir tiada henti.
Setiap makna pokok bahasan pada bab-bab dalam skripsi ini merupakan
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWTatas berkat dan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang”. Penulisan
tugas akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian
berbagai pihak dari masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini
sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis
1. Dr. Agus Prayitno, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian
Nuswantoro Semarang;
2. Yulita Setiawanta., SE. M.Si., Ak., CA, selaku Kepala Program Studi Akuntansi
3. Anna Sumaryati, SE. M.Si., selaku Dosen Wali Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Ririh Dian Pratiwi, SE.M.Si., Ak., CA, selaku dosen pembimbing yang telah
saran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir ini;
5. Enny Susilowati M, M.Si., AKT., CA, selaku dosen penguji 1 yang telah
ix
6. Bambang Minarso, SE. M.Si., AKT., CA, selaku dosen penguji 2 yang telah
7. Bapak Eko Sudjadi, S.T. dan Ibu Sri hartati, selaku orang tua terhebat dan
tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, doa yang tak pernah
henti, keringat dan air mata yang telah bapak ibu relakan untuk penulis, serta
8. Mahendra Adi Pratomo, Alseyuni Amini dan Maharani Galih Pratiwi, selaku
akhir ini;
9. Mulyani Devi, Putri Lestari dan Adelinda Puspasari, selaku teman seperjuangan
10. Luviana Rega Mustika, Henrico Dwi S. dan Novi Pramana, selaku sahabat
terdekat yang telah memberikan dukungan dengan penuh kasih sayang dan
Akhir kata dengan menyadari segala kekurangan dan keterbatasan yang ada,
penulis sangat berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
x
DAFTAR ISI
Judul i
Daftar Isi........................................................................................................... xi
xi
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ............................................ 11
xii
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 45
xiii
4.8.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................................... 66
Lampiran-lampiran ........................................................................................... 86
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat. Hal
ini tentu saja akan berakibat semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis.
Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh suatu perusahaan dapat dicapai
Salah satu pendukung kinerja karyawan di era globalisasi ini adalah sistem informasi
akuntansi. Kebutuhan akan informasi akuntansi yang akurat dan cepat serta
pemrosesan data tersebut tidak lain adalah sistem yang mulanya dijalankan secara
manual, dan kemudian digantikan oleh sistem komputer yang lebih canggih sebagai
Parjanti et al., (2014) menyatakan dari hasil penelitiannya bahwa sistem informasi
1
2
menandakan bahwa semakin baik sistem informasi pada suatu organisasi atau
perusahaan, maka semakin baik pula kinerja karyawan dalam organisasi atau
jika suatu sistem dapat menghasilkan informasi yang mudah diterima dan mampu
memenuhi harapan informasi secara tepat waktu (timely), akurat (accurate), dan
aspek, khususnya pada sumber daya manusia. Oleh karena itu sumber daya manusia
pada setiap perusahaan harus diperhatikan agar sumber daya manusia dapat terjaga,
baik dalam kesehatan, kompensasi maupun kinerja sumber daya yang ada pada
diwajibkan untuk memiliki gaya kepemimpinan yang dapat bekerja sama dan
menekan kemungkinan konflik yang akan terjadi dalam kelompok bekerja sehingga
perusahaan atau organisasi dapat mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Upaya
karyawan. Seorang pemimpin yang ideal juag harus memiliki gaya kepemimpinan
yang baik sehingga kinerja karyawannya akan meningkat. Seorang pemimpin sangat
seorang pemimpin, akan tetapi faktor lain juga dapat mempengaruhi kinerja
karyawan yaitu motivasi kerja. Motivasi kerja secara sederhana dapat diartikan
sebagai kondisi atau tindakan yang mendorong seseorang agar melakukan sebuah
yang memiliki motivasi rendah, maka cenderung akan menampilkan perasaan tidak
semaksimal mungkin. Dalam hal ini motivasi sangat berperan penting dalam
sehingga sebagian besar motivasi yang dimiliki oleh seseorang sebagai karyawan
bahwa semakin baik sistem informasi disuatu organisasi atau perusahaan, maka
semakin baik pula tingkat keefektivan kinerja karyawan diperusahaan tersebut. Maka
kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi dan Suryono (2015) juga
karyawan. Yang berarti bahwa sistem informasi akuntansi dalam penelitian tersebut
dilakukan oleh Gitayani et al., (2015) jika semakin baik suatu gaya kepemimpinan di
4
perusahaan atau organisasi, maka semakin baik pula kinerja karyawan pada
Murty dan Gunasti (2012) menyatakan bahwa semakin besar motivasi yang
itu sendiri. Dan hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa motivasi berpengaruh
bergerak dalam usaha jual beli unit sepeda motor merek Yamaha, penjualan spare
part, dan pelayanan service kendaraan. Banyaknya varian usaha yang dilakukan
mengharuskan perusahaan ini mempunyai suatu sistem yang baik. Sistem informasi
akuntansi yang sudah dilakukan masih sangat sederhana dalam arti sistem informasi
akuntansi yang digunakan masih belum memberikan laporan keuangan yang sesuai
dengan hasil yang tepat dalam menilai kinerja perusahaan pada periode tertentu.
Selain itu karena tidak adanya pelatihan untuk mengoperasikan sistem informasi
akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan berupa laporan L/R, neraca, arus kas,
laporan posisi keuangan, anggaran, persediaan, dan penjualan yang diadakan oleh
PT. Indoagung Surya Motor Semarang sebagian karyawan merasa belum sepenuhnya
data keuangan yang berupa laporan L/R, Neraca, Arus Kas, dan Anggaran.
pengelolaan laporan keuangan (laporan L/R, neraca, arus kas, laporan posisi
tersebut belum memberikan hasil yang tepat dalam meningkatkan kualitas kinerja
menurunnya tingkat kinerja karyawan yang ada didalam perusahaan tersebut. Dari
dilakukan oleh karyawannya untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah
ditetapkan. Hal ini akan mempengaruhi kinerja karyawan karena tanpa adanya
pengarahan dari pimpinan, karyawan tidak akan paham dengan pekejaan yang harus
dikerjakan sehingga akan mengalami penurunan pada tingkat kinerja karyawan itu
Sedangkan motivasi kerja pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang sudah
berjalan dengan baik karena dari pihak perusahaan akan memberikan peluang bagi
menunjang kinerja yang lebih baik. Selain itu kesejahteraan karyawan juga sudah
diperhatikan dengan memberikan tunjangan dan bonus yang didapatkan dari hasil
kerja karyawan itu sendiri. Dapat dilihat seberapa besar motivasi yang diberikan oleh
karyawan sudah memiliki motivasi kerja yang tinggi maka ia akan cenderung
6
yang dilakukan oleh Rizaldi dan Suryono (2015) dengan judul “Pengaruh Sistem
Annisa (2013) dengan judul “Pengaruh Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Akuntansi dan Kinerja Karyawan peneliti mengutip dari penelitian yang dilakukan
oleh Rizaldi dan Suryono (2015), kemudian pada variabel Gaya Kepemimpinan dan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi
kerja terhadap kinerja karyawan. Mekipun penelitian ini memiliki kesamaan topik
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, namun
penelitian yang dilakukan oleh penulis memiliki beberapa perbedaan. Antara lain,
perbedaan objek dimana penulis memilih PT. Indoagung Surya Motor, serta
yang berada di Kota Semarang. Dengan begitu maka penulis mengambil penelelitian
Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi Pada PT.
sebagai berikut:
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan atau informasi tambahan bagi
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi sebuah referensi
Penyusunan Skripsi dan Ujian Tahap Akhir Program Strata 1 Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2015. Skripsi ini terdiri dari
1. BAB I
2. BAB II
3. BAB III
Merupakan metode penelitian yang terdiri dari variabel penelitian dan definisi
operasional, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan
4. BAB IV
Merupakan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari data penelitian dan
5. BAB V
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Lubis (2010) teori kontijensi merupakan alat pertama dan yang
paling terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi. Hingga
saat ini, manfaat dari rumusan teori kontijensi yang dapat diketahui adalah
organisasi. Pengembangan yang logis dalam teori organisasi adalah beberapa bentuk
unsur dari berbagai sub sistem yang dirancang guna memenuhi tuntutan lingkungan
pengendalian organisasi dibawah kondisi operasi yang berbeda dan mencoba untuk
teori, sistem yang terbuka pada suatu perusahaan sangat berkaitan dengan interaksi
10
11
sebuah sistem.
3. Tujuan, yaitu sasaran akhir yang ingin dicapai dari kegiatan koordinasi
komponen tersebut.
untuk memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat
dikomputer.
informasi terbaru, atau dapat berupa kombinasi antara keduanya. Pada dasarnya
proses yang dilakukan oleh sistem infromasi akuntansi adalah sama, yaitu
3. Mengubah bahan baku dan tenaga kerja menjadi barang jadi atau jasa.
Menurut Winarno (2006) Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga
dapat berguna untuk membuat sebuah keputusan. Terdapat beberapa indikator sistem
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Lengkap
4. Relevan
5. Terpercaya
6. Mudah dipahami.
orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar dan pihak-pihak dalam
akuntansi sebagai salah satu subsistem organisasi atau perusahaan harus berintegrasi
dengan subsistem lainnya, sehingga tujuan dari informasi akuntansi dan tujuan dari
merupakan sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta
daya seperti manusia dan perlatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
informasi.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik
2. Perluasan sistem informasi akuntansi yang sekarang ini dipakai untuk mencakup
3. Perbaikan berbagai tahap sistem dan prosedur yang sekarang telah digunakan.
akuntansi adalah tingkat baik buruknya suatu kumpulan sumber daya seperti manusia
dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi keuangan yang
kemampuan secara aktif untuk memepengaruhi pihak lain dalam mewujudkan tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Dalam arti luas, kepemimpinan atau leadership
adalah suatu tindakan untuk mempengaruhi perilaku orang lain baik perseorangan
aturan-aturan yang ada. Menurut Umam (2010) kepemimpinan adalah suatu proses
memanfaatkan daya, dana, sarana, dan tenaga yang tersedia untuk mencapai tujuan
tertentu.
kepemimpinan merupakan cara yang dapat diambil oleh seorang pemimpin dalam
bersikap dan bertingkah laku dengan tujuan untuk mempengaruhi karyawannya agar
dapat melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Seorang pemimpin juga dapat mengatur dan mengubah perilaku seorang karyawan
untuk bertidak sesuai arahan pimpinannya. Pada PT. Indoagung Surya Motor gaya
karyawannya, karena jika gaya kepemimpinan tersebut dilakukan dengan baik maka
b. Teori Kepemimpinan
Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Teori Jalan Kecil-Tujuan (Path-
Goal Theory) dengan empat gaya utama pada kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
a. Kepemimpinan Direktif
khusus yang telah diberikan oleh pimpinannya. Dalam tipe ini tidak terdapat
c. Kepemimpinan Partisipatif
Model dalam gaya kepemimpinan ini adalah pemimpin berusaha meminta dan
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Sedangkan pengertian dari motivasi adalah proses sebagai langkah awal
seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan
kata lain suatu dorongan untuk memenuhi tujuan tertentu (Luthans, 2006). Menurut
oleh kemapuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Suryabrata
pegawainya.
kenyataan ini, kemudian A. Maslow (dalam Siagian, 2001) membuat needs hierarchy
Kebutuhan keamanan harus dilihat dalam arti luas, tidak hanya diartikan dalam
arti keamanan fisik semata, tetapi juga keamanan psikologis dan perlakuan yang
kebutuhan sendiri dan pasti memerlukan bantuan orang lain, sehingga mereka
Semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan statusnya oleh orang lain.
Situasi yang ideal adalah apabila prestise itu timbul akan menjadikan prestasi
seseorang. Akan tetapi tidak selalu demikian , karena dalam hal ini semakin
tinggi kedudukan seseorang maka akan semakin banyak hal yang digunakan
Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat kemampuan yang
akan semakin mampu memuaskan berbagai kebutuhannya dan pada tingkatan ini
orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri serta berbuat yang lebih
baik.
kerja, sehingga pegawai akan mampu daam melaksanakan pekerjaan dengan penuh
tanggung jawab (Siagian, 2001). Menurut Siagian (2001) pemberian motivasi yang
dilakukan oleh pemimpin teradap bawahannya tidaklah begitu sulit, namun ternyata
dalam praktiknya jauh lebih rumit dari yang dibayangkan. Kerumitan ini disebabkan
oleh:
1. Kebutuhan yang tidak sama pada setiap pegawai dan sering berubah sepanjang
waktu. Disamping itu kebutuhan pada setiap taraf sangat mempersulit tindakan
motivasi para manajer, dimana seagian besar para manajer yang ambisius dan
sangat termotivasi untuk memperoleh kepuasan dan status, sangat sulit untuk
19
2. Feeling dan emotions atau perasaan dan emosi. Seorang manajer tidak
3. Aspek yang terdapat dalam diri pribadi pegawai itu sendiri seperti kepribadian,
imbalannya pegawai diberi tanggung jawab atas tugas atau pekerjaan yang
diterima.
Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini bahwa
Motivasi juga dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang
Seseorang yang memiliki motivasi pasti akan bertindak dengan energik dan
motivasi yang rendah maka akan sering menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak
buruk dan tidak akan mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.
20
Mangkunegara (2011) mengemukakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job
performance atau actual performance yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Rivai (2004) kinerja adalah
perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
Hasibuan (2009) mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang diciptakan
Menurut Torang (2013) kinerja karyawan adalah kualitas dan kuantitas hasil
kerja pada tiap individu yang berada didalam suatu organisasi atau perusahaan untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang berpedoman pada norma, standar
operasional prosedur, kriteria dan ukuran yang telah ditetapkan dalam suatu
karyawan yaitu:
2. Kuantitas kerja
4. Nilai pekerjaan
5. Keterampilan personal
7. Keterbukaan
21
8. Kreativitas
9. Keterampilan berkomunikasi
10. Inisiatif
Manajemen kinerja bekerja atas prinsip yang dapat dijadikan acuan bersama
agar mencapai hasil yang diharapkan. Prinsip dasar manajemen kinerja menjadi
pondasi yang kuat bagi kinerja organisasi untuk mencapai tujuan. Wibowo dan Phill
b. Penilaian Kinerja
menekan biaya, inovasi produk dan proses, memperbaiki kualitas, produktifitas dan
22
antara lain:
ukuran yang spesifik dan dapat diukur. Penilaian berdasarkan hasil dilakukan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
karyawan
b. Secara parsial variabel
motivas (X2) berpengaruh
terhadap kinerja karyawan,
sedangkan kompensasi dan
komitmen organisasional
tidak memiliki pengaruh
terhadap kinerja karyawan
Ni Made Marlita Puji Astuti, Ida Bagus Variabel Independen: a. Secara simultan penerapan
sistem Informasi akuntansi,
Dharmadiaksa (2014) X1: Penerapan Sistem Informasi
pemanfaatan teknologi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi informasi dan kesesuaian
tugas secara bersama-sama
Universitas Udaya, Bali, Indonesia X2: Pemanfaatan teknologi
memiliki pengaruh yang
informasi signifikan terhadap kinerja
karyawan.
X3: Kesesuaian Tugas
b. Secara parsial pada hasil
Variabel Dependen: hipotesis pertama
menunjukkan bahwa H0
Y: Kinerja Karyawan
ditolak dan H1 diterima,
maka penerapan sistem
informasi akuntansi
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
c. Secara parsial pada hasil
hipotesis kedua
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H2 diterima,
maka pemanfaatan sistem
informasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
d. Secara parsial pada hasil
hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa H0
ditolak dan H3 diterima,
maka penerapan kesesuaian
tugas berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Windy Tresna Gitayani, Nyoman Ari Variabel Independen: a. Secara parsial gaya
kepemimpinan, sistem
Surya Darmawan, I Gusti Ayu X1: Gaya Kepemimpinan
pengendalian internal, dan
Purnamawati (2015) X2: Sistem Pengendalian partisipasi penyusunan
anggaran berpengaruh
Jurusan Akuntansi Program S1 Internal
positif dan signifikan
Universitas Pendidikan Ganesha X3: Partisipasi Penyusunan terhadap kinerja karyawan
bagian akuntansi.
Singaraja, Indonesia Anggaran
b. Secara simultan gaya
Variabel Dependen: kepemimpinan, sistem
pengendalian internal, dan
Y: Kinerja Karyawan
partisipasi penyusunan
anggaran juga berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
bagian akuntansi.
25
maka kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi, gaya
variabel dependen (terikat) pada penelitian ini adalah kinerja karyawan, berikut
Kerangka Pemikiran
(X1) H1
(X2) H2 (Y)
Motivasi Kerja
H3
(X3)
Sistem informasi akuntansi yang handal juga dapat menjadi pengaruh untuk
penting didalam suatu perusahaan atau organisasi (Mulyadi, 2001). Kebutuhan akan
sistem informasi pada perusahaan atau organisasi saat ini tidak diragukan lagi.
perusahaan atau organisasi memiliki keunggulan yang kompetitif. Dalam arti bahwa
suatu perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang juga mempergunakan
sistem informasi. Penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi dan Suryono (2015)
27
menyatakan bahwa semakin baik sistem informasi akuntansi yang diterapkan dalam
sistem informasi yang sudah dijalankan masih belum memberikan laporan keuangan
yang sesuai dengan hasil yang tepat dalam menilai kinerja perusahaan pada periode
tertentu, maka hal ini sangat berpengaruh pada tingkatan kinerja perusahaan terhadap
karyawan.
pemimpin yang efektif tidak hanya ditunjukan pada jumlah kekuasaan yang dimiliki
dapat meningkatkan semangat kerja yang lebih baik dan juga dapat meningkatkan
penelitian yang dilakukan oleh Gitayani et al., (2015) menyatakan jika semakin baik
suatu gaya kepemimpinan di perusahaan atau organisasi, maka semakin baik pula
kinerja karyawan pada perusahaan tersebut. Dan dapat disimpulkan bahwa gaya
beberapa pekerjaan yang harus dilakukan karyawannya untuk mencapai suatu tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan. Hal ini akan mempengaruhi tingkat kinerja
karyawan karena tanpa ada pengarahan dari pimpinan, karyawan tidak akan paham
dengan pekejaan yang harus dikerjakan. Maka hal ini sangat berpengaruh pada
sebagai berikut:
Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi penyebab seseorang
melakukan suatu kegiatan yang berlangsung secara sadar (Nawawi, 2000). Motivasi
secara sederhana dapat dirumuskan sebagai tindakan atau kondisi dalam mendorong
menampilkan pikiran yang tidak nyaman dan tidak senang terhadap pekerjaannya.
29
Sehingga semakin besar motivasi yang dimiliki seseorang, maka semakin besar pula
bahwa motivasi kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Murty dan Hudiwinarsih (2012)
Hudiwinarsih, 2012). Pada penelitian ini motivasi kerja sudah berjalan dengan baik
karena dari pihak perusahaan akan memberikan peluang bagi karyawan untuk
lebih baik. Selain itu kesejahteraan karyawan juga sudah diperhatikan dengan
memberikan tunjangan dan bonus yang didapatkan dari hasil kerja karyawan itu
dilakukan dengan baik, maka kinerja karyawan pada perusahaan tersebut akan
sebagai berikut:
METODE PENELITIAN
dua, yaitu variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Variabel
Kinerja karyawan adalah kualitas dan kuantitas hasil kerja pada tiap individu
didalam suatu organisasi atau perusahaan untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi yang berpedoman pada norma, standar operasional prosedur, kriteria dan
ukuran yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut.
variabel dependen (terikat), variabel independen (bebas) yang akan digunakan dalam
sistem informasi akuntansi adalah tingkat baik buruknya suatu kumpulan sumber
daya seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data menjadi
30
31
Gaya kepemimpinan merupakan cara yang dapat diambil oleh seorang pemimpin
karyawannya agar dapat melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan. Seorang pemimpin juga dapat mengatur dan mengubah perilaku
tujuan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang ada dalam diri
tujuan tertentu. Seseorang yang memiliki motivasi pasti akan bertindak dengan
memiliki motivasi yang rendah maka akan sering menampilkan rasa tidak nyaman
dan tidak senang terhadap pekerjaannya yang akan mengakibatkan kinerja seseorang
menjadi buruk dan tidak akan mencapai tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan.
dengan cara memberikan arti atau memberikan suatu operasional yang diperlukan
dan tiga variabel independen (bebas), adapun masing-masing definisi tiap variabel
Dalam penelitian ini, akan mengetahui baik buruknya sistem informasi akuntansi
karyawannya , dan akan mengetahui motivasi kerja yang telah diberikan oleh
PT. Indoagung Surya Motor Semarang. Kuesioner yang digunakan bersumber dari
Rizaldi dan Suryono (2015) dengan beberapa dimensi yang meliputi pekerjaan dapat
diselesaikan sesuai target dengan adanya SIA, adanya peningkatan kerjasama dengan
bekerja sama dengan karyawan lain saat menggunakan SIA, kualitas pekerjaan
meningkat dengan adanya SIA, melaksanakan pekerjaan dengan tanggung jawab dan
semangat dengan adanya SIA. Terdapat 6 buah pertanyaan dan setiap indikator akan
diukur dengan lima skala likert, skala likert lima akan menunjukkan tingkat kinerja
karyawan yang tinggi dan skala likert satu akan menunjukkan tingkat kinerja
mengukur baik atau buruknya sistem informasi akuntansi pada PT. Indoagung Surya
Motor Semarang. Kuesioner yang digunakan bersumber dari Rizaldi dan Suryono
(2015) dengan beberapa dimensi yang meliputi SIA yang diterapkan sesuai dengan
menggunakan SIA, adanya dukungan akan SIA, SIA sapat dipahami dengan mudah,
adanya pelatihan dalam mengoperasikan SIA. Terdapat 6 buah pertanyaan dan setiap
responden akan diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan memilih skala
pernyataan dari skala likert 1 (menunjukkan SIA yang rendah) dan 5 (menunjukkan
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur seberapa besar pengaruh seorang
para karyawannya. Kuesioner yang digunakan bersumber dari Khairiyah dan Annisa
(2013) dengan beberapa dimensi yang meliputi pemimpin yang memberi pengarahan
tugas, dan pemimpin yang menghargai hasil kerja karyawan. Terdapat 10 buah
pertanyaan dan setiap indikator akan diukur dengan lima skala likert, skala likert
lima akan menunjukkan tingkat gaya kepemimpinan tertinggi dan skala likert satu
Dalam penelitian ini, peneliti akan mengukur motivasi kerja yang telah diberikan
oleh perusahaan pada karyawannya dalam meningkatkan kinerja karyawan yang ada
di PT. Indoagung Surya Motor Semarang. Kuesioner yang digunakan bersumber dari
Khairiyah dan Annisa (2013) dengan beberapa dimensi yang meliputi adanya
tunjangan, gaji dan bonus, kemudian adanya motivasi, pengarahan dan dorongan dari
pimpinan atas pekerjaan yang telah diberikan. Terdapat 8 buah pertanyaan dan
setiap indikator akan diukur dengan lima skala likert, skala likert lima akan
menunjukkan tingkat motivasi kerja yang tinggi dan skala likert satu akan
sesuatu yang terdiri atas objek/subjek dan mempunyai karakteristik tertentu. Populasi
sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang akan memperkirakan
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Indoagung Surya Motor Semarang.
PT. Indoagung Surya Motor Semarang adalah perusahaan yang bergerak dibidang
bisnis, yang meliputi penjualan jenis motor Yamaha, penjualan suku cadang motor
35
Yamaha, dan jasa pelayanan service motor Yamaha. Di Semarang terdapat kantor
Sampel merupakan bagian kecil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi yang sudah diketahui sebelumnya oleh peneliti dalam memilih individu
sebagai sampel (Parjanti, 2014). Kriteria yang akan digunakan dalam pengambilan
dan kasir)
Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer. Data primer
merupakan sumber data yang didapat secara langsung melalui sumber asli (tidak
melalui media perantara) dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang
biasa dilakukan oleh peneliti. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti
yang tercantum pada kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 2009). Data primer
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
gejala yang ada tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala tersebut telah ada, sehingga
menggunakan data untuk pemecahan masalah dari pengujian hipotesis (Umar, 2011).
selama dua hari dalam proses pengembalian kuesioner. Ketika semua karyawan telah
tersebut.
37
merupakan suatu alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
skala likert dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Misalnya
setuju tidak setuju, senang tidak senang, dan baik tidak baik.
Skala likert dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur respon seseorang
kedalam 5 poin skala dengan rentang 1 poin. Berikut poin masing-masing jawaban
informasi secara singkat dari sejumlah besar data yang telah diperoleh. Dengan
menggunakan statistik deskriptif, data mentah akan diubah kedalam suatu bentuk
kedalam suatu bentuk data (Sularso, 2003). Erlina dan Mulyani (2007) menyatakan
38
bahwa statistik deskriptif merupakan proses perubahan data penelitian dalam tabel
atau grafik, sehingga mudah dipahami dan mudah dimengerti dalam proses
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengujian kualitas data yaitu pada
setiap pertanyaan yang mewakili masing-masing variabel akan dilakukan uji validitas
dan uji reliabilitas. Pertanyaan yang telah dianggap valid (sah) dan reliabel (teruji)
dapat dimanfaatkan untuk proses analisis data selanjutnya, sementara jika data yang
telah dianggap tidak valid dan tidak reliabel maka data tersebut akan dibuang dan
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah proses pengujian data untuk melihat apakah alat ukur
berupa kuesioner yang dipakai dapat menguji dengan akurat atau tidak. Cara yang
dipakai untuk mengetahui validitas alat ukur adalah mengkorelasi antara skor yang
diperoleh masing-masing skor dengan skor total. Analisis pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 20.0. Uji signifikansi dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikan (p-value) dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai (p-
value) lebih kecil dari taraf signifikansi 5% dan nilai kolerasi positif, maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Ghozali (2013) juga menyatakan jika r hitung
lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel) maka item akan dikatakan valid.
39
b. Uji Reliabilitas
dengan melakukan test-retest. Cara ini adalah uji reliabilitas yang diukur dari
suatu instrumen atau penelitian apabila instrumen tersebut akan digunakan lagi
sebagai alat ukur suatu objek atau responden. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
cara menggunakan metode cronbach alpha, suatu instrumen dikatakan akurat jika
memiliki cronbach alpha yang lebih besar dari 0.60 (Ghozali, 2013).
Pada penelitian ini akan menguji asumsi klasik yang terikat pada suatu
persamaan model regresi, sehingga data-data yang akan digunakan dalam pengujian
hipotesis tersebut akan dinyatakan terbebas dari asumsi klasik yang terdiri dari uji
a. Uji Normalitas
Model regresi yang baik, hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.
Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas (Umar, 2011). Menurut Erlina (2007) tujuan dari uji
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat ditempuh
dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov (K-S) dengan kriteria jika p-value <
Menurut Ghozali (2013) salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Metode yang lebih handaljuga
dapat melihat dari normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif
dari distribusi normal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kolmogorov-
smirnov (K-S).
b. Uji Multikolinearitas
digunakan untuk menganalisis data dari gejala eksistensi dan gejala korelasi antar
variabel independen. Pengujiannya dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance
inflation factor (VIF) atau dengan melihat hasil koefisien korelasi antar variabel
independen. Menurut Ghozali (2013) pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah
pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi antar variabel independen.
Jika nilai tolerance > = 0,1 atau sama dengan VIF < 10, maka dapat disimpulkan
c. Uji Autokorelasi
dalam model regresi linier terdapat adanya korelasi antar kesalahan pengganggu pada
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.
Masalah ini timbul karena residual yang tidak bebas dari satuobservasi ke observasi
yang lainnya, model regresi yang baik adalah regresi yang terbebas dari autokorelasi.
Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dalam
Tabel 3.1
Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
Kriteria Hipotesis Keputusan
0<d<dl Ditolak Ada autokorelasi positif
dl<d<du Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
4-dl<d<4 Ditolak Ada autokorelasi negatif
4-du<d<4-dl Tidak ada keputusan Tidak ada keputusan
du<d<4-du Diterima Tidak ada autokorelasi
d. Uji Heteroskedastisitas
residual untuk semua pengamatan pada model regresi, sehingga uji ini digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model
regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini
42
akan menggunakan uji Glejser (Ghozali, 2013). Uji Glejser dilakukan dengan cara
meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residual lebih dari 0,05
dua atau lebih variabel independen sebagai faktor predictor dimanipulasi (Sugiyono,
2008). Untuk menguji keseluruhan hipotesis, pada penelitian ini menggunakan model
Keterangan:
a = Konstanta
X2 = Gaya Kepemimpinan
X3 = Kompleksitas Tugas
Y = Kinerja Karyawan
e = error term
yaitu analisis koefisien determinasi (R2), pengujian secara simultan (Uji F) dan
paling baik dalam analisa regresi, hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien
determinasi (R2) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu). Jika koefisien determinasi nol
Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2, maka koefisien
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hipotesis nol yang hendak diuji adalah
apakah semua parameter secara simultan sama dengan nol. Pengujian dilakukan
dengan cara menggunakan signifikan level 0,05 atau α = 5%. Jika nilai signifikansi <
0,05 maka Hα diterima, yang berarti koefisien regresi signifikan. Hal ini
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
signifikansi t < 0,05 maka Ho ditolak dan Hα diterima, yang artinya terdapat
dependen.
BAB IV
PT. Indoagung Surya Motor atau yang sering dikenal dengan Yamaha Agung
Motor merupakan perusahaan dagang yang bergerak dibidang bisnis yang meliputi
penjualan unit motor Yamaha, penjualan suku cadang atau spare part motor Yamaha
dan jasa pelayanan service motor Yamaha. PT. Indoagung Surya Motor merupakan
merupakan industri kendaraan bermotor roda dua dan komponennya yang bermerek
PT. Indoagung Surya Motor menjalin kerja sama dengan PT. Yamaha
Indonesia Motor Manafacturing sebagai dealer resmi Yamaha dan berhasil membuka
Brebes, dan beberapa kota lainnya. Lokasi dealer motor PT. Indoagung Surya Motor
beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 200 Semarang, Jl. Brig. Sudiarto No. 763
Semarang, dan bengkel resmi Yamaha yang beralamat di Jl. Dr. Wiranto, Gunung
Pati Semarang. PT. Indoagung Surya Motor terus bekerja keras dengan melakukan
penelitian dan upaya pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk dan minat
45
46
menerus agar selalu siap untuk memenuhi tuntutan efisiensi dan pengenalan kualitas
berikut:
Gambar 4.1
Direktur Utama
General Manager
Kepala Cabang
Supervisor
Koordinator
Counter
Tabel 4.1
Keterangan Jumlah
menunjukan bahwa jumlah kuesioner yang dapat diolah sebanyak 32 kuesioner. Dari
informasi demografis yang mengisi kuesioner, terlebih dahulu akan disajikan sedikit
informasi tentang usia, jenis kelamin, pendidikan, dan masa kerja responden. Dari
kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas responden. Tujuan
karyawan PT. Indoagung Surya Motor Semarang dari kuesioner yang telah diisi oleh
gambaran mengenai keadaan data individu dari responden yang meliputi usia, jenis
kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja responden. Berikut ini merupakan data
identitas responden:
Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Responden Frekuensi Presentase
1 19-23 12 37,5
2 24-28 13 40,6
3 29-33 5 15,6
4 34-39 2 6,3
5 40 ke atas 0 0
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016
adalah yang paling banyak yaitu sebanyak 13 orang atau 40,6%, diikuti dengan usia
19-30 tahun sebanyak 12 orang atau 37,5%. Banyaknya responden yang berumur
relatif lebih muda dikarenakan kondisi yang masih baik pada individu tersebut.
49
Tabel 4.3
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
1 Pria 10 31,25
2 Wanita 22 68,75
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016
terdiri dari 22 orang wanita atau 68,75% dan 10 orang pria atau 31,25%. Banyaknya
Tabel 4.4
Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No. Pendidikan Frekuensi Presentase
1 SMK/SMA 17 53,13
2 D3 13 40,62
3 S1 2 6,25
4 S2/S3 0 0
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016
Tabel 4.5
Identitas Responden Berdasarkan Lama Bekerja
No. Lama Bekerja Frekuensi Presentase
1 ≤ 1 tahun 6 18,75
2 1-5 tahun 20 62,5
3 ≥ 5 tahun 6 18,75
Jumlah 32 100
Sumber: Data primer yang diolah 2016
Lama bekerja responden paling banyak adalah selama 1-5 tahun yaitu
sebanyak 20 orang atau 62,5% diikuti dengan lama bekerja selama ≤ 1 tahun dan ≥ 5
tahun sebanyak 6 orang atau 18,75%. Cukup banyaknya responden yang memiliki
masa kerja diatas 1-5 tahun menunjukkan adanya pengalaman kerja yang cukup lama
di perusahaan. Hal ini memberikan indikasi bahwa karyawan PT. Indoagung Surya
Motor adalah mereka karywan yang sudah lama bekerja dan dipastikan memiliki
banyak pengalaman.
nilai rata-rata dan untuk melihat penilaian responden maka dibuat nilai rentang skala
sebagai berikut:
Nilai Maksimum :5
Nilai Minimum :1
Tabel 4.6
Penilaian Responden Terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
SIA secara
layak dapat
0 0 0 0 4 12 17 68 11 55 4,22
memisahkan
tugas dan
wewenang
SIA dapat
memproses 0 0 2 4 7 21 19 76 4 20 3,78
pengeditan data
dengan mudah
SIA yang
diterapkan
0 0 1 2 8 24 15 60 8 40 3,94
sesuai dengan
kebutuhan
perusahaan
Mengabsen
karyawan
dengan mesin 0 0 0 0 3 9 20 80 9 45 4,19
kehadiran dapat
mendukung
SIA
Penerapan SIA
0 0 0 0 5 15 21 84 6 30 4,03
dapat dipahami
dengan mudah
Adanya
pelatihan dalam 0 0 0 15 45 17 68 0 0 3,53
mengoperasikan
SIA
Total 3,95
52
Dari hasil output pada tabel 4.6 pernyataan responden mendapatkan skor rata-
rata sebesar 3,93 yang menunjukkan sistem informasi akuntansi termasuk dalam
kategori cukup baik. Rata-rata tertinggi diperoleh sebasar 4,22 yang artinya
sebaliknya rata-rata terendah adalah sebesar 3,53 yang artinya pada perusahaan
ditetapkan.
Tabel 4.7
Penilaian Responden Terhadap Gaya Kepemimpinan
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
Pemimpin
selalu
0 0 4 8 7 21 16 64 5 25 3,69
menjelaskan
tugas yang akan
dikerjakan
Pemimpin
selalu memberi
0 0 1 2 5 15 17 69 9 45 4,09
arahan untuk
melakukan
suatu pekerjaan
Pimpinan sering
menekankan 0 0 1 2 5 15 19 76 7 35 4,00
pentingnya
tugas
Pimpinan 0 0 0 0 8 24 19 76 5 25 3,91
memberi
53
kesempatan
pada karyawan
untuk
mendiskusikan
masalah
Pimpinan
memperhatikan
0 0 0 0 8 24 19 76 5 25 3,91
kerja kelompok
dari pada
individu
Pimpinan
memberikan
petunjuk
tentang apa 0 0 0 0 8 24 20 80 4 20 3,88
yang harus
dikerjakan dan
bagaimana cara
mengerjakan
Pimpinan selalu
mempercayakan
tanggung jawab 0 0 0 0 5 15 23 92 4 20 3,97
pekerjaan
kepada
karyawan
Bersedia diberi
tugas oleh
pimpinan untuk 0 0 1 2 11 33 12 48 8 40 3,84
mengerjakan
pekerjaan rekan
saya
Pimpinan saya
memberi
teguran kepada
0 0 0 0 6 18 20 80 6 30 4,00
karyawan yang
tidk dapat
menyelesaikan
pekerjaannya
Pimpinan
memberi
kesempatan
0 0 0 0 5 15 21 84 6 30 4,03
untuk
meningkatkan
jabatan yang
lebih tinggi
Total 3,93
Sumber: Data primer yang diolah 2016
54
Dari hasil output pada tabel 4.7 pernyataan responden mendapatkan skor rata-
rata sebesar 3,93 yang menunjukkan gaya kepemimpinan termasuk dalam kategori
cukup baik. Rata-rata tertinggi diperoleh sebesar 4,09 yang artinya pimpinan pada
perusahaan tersebut selalu memberikan arahan yang jelas kepada karyawannya agar
suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Dan sebaliknya rata-rata terendah
adalah sebesar 3,69 pada indikator pimpinan selalu menjelaskan tugas yang akan
Tabel 4.8
Penilaian Responden Terhadap Motivasi Kerja
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
Setiap tahun
dapat
menyisihkan 0 0 0 0 1 3 19 76 12 60 4,34
sebagian
pengasilan
untuk ditabung
Penghasilan
lain-lain diluar
0 0 0 0 3 9 21 84 8 40 3,94
gaji cukup
besar
jumlahnya
Tidak merasa
terbebani
0 0 0 0 12 36 14 56 6 30 3,81
dengan tugas
yang diberikan
pimpinan
Mendapatkan 0 0 0 0 7 21 20 80 5 25 4,16
tunjangan
55
pensiun yang
cukup
Termotivasi
bila atasan
memberikan 0 0 0 0 5 15 11 44 16 80 4,34
pengarahan
dalam hal
pekerjaan
Merasa senang
jika dapat
0 0 0 0 4 12 18 72 10 50 4,19
menyelesaikan
pekerjaan
dengan baik
Dengan
menunjukkan
prestasi kerja
yang baik,
pimpinan akan 0 0 0 0 3 9 21 84 8 40 4,16
memberi
kepercayaan
untuk
menduduki
suatu jabatan
Bonus yang
diberikan
dapat
meningkatkan 0 0 0 0 1 3 24 96 7 35 4,19
motivasi saya
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
Total 4,14
Sumber: Data primer yang diolah 2016
Dari hasil output pada tabel 4.8 pernyataan responden mendapatkan skor rata-
rata sebesar 4,14 yang menunjukkan motivasi kerja termasuk dalam kategori baik.
Rata-rata tertinggi diperoleh sebasar 4,34 yang artinya responden setuju bahwa
jelas kepada karyawannya dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dan sebaliknya rata-
rata terendah adalah sebesar 3,81 pada indikator tidak merasa terbebani dengan tugas
56
yang diberikan oleh pimpinan, yang artinya bahwa beberapa responden masih merasa
Tabel 4.9
Penilaian Responden Terhadap Kinerja Karyawan
Frekuensi Jawaban Responden
Rata-
Indikator STS TS N S SS
rata
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobot
Pekerjaan dapat
diselesaikan
0 0 0 0 2 6 20 80 10 50 4,25
sesuai target
dengan adanya
SIA
Adanya
peningkatan
kerjasama antar
rekan kerja
0 0 0 0 7 28 15 60 10 50 4,31
dalam
menyelesaikan
pekerjaan
menggunakan
SIA
Cukup kreatif
dalam
menghasilkan
0 0 0 0 3 9 21 84 8 40 4,16
pemikiran yang
berhubungan
dengan
pekerjaan
Bersedia untuk
bekerja sama 0 0 0 0 6 18 13 52 13 65 4,22
dengan
karyawan lain
Penerapan SIA
dapat
0 0 0 0 6 18 20 80 6 30 4,00
meningkatkan
kualitas
pekerjaan saya
57
Melaksanakan
pekerjaan yang
diberikan 0 0 0 0 4 12 20 80 8 40 4,12
sesuai
tanggung jawab
dan semangat
Total 4,18
Sumber: Data primer yang diolah 2016
Dari hasil output pada tabel 4.9 pernyataan responden mendapatkan skor rata-
rata sebesar 4,18 yang menunjukkan kinerja karyawan termasuk dalam kategori baik.
Rata-rata tertinggi diperoleh sebasar 4,31 yang artinya responden setuju bahwa
Dan sebaliknya rata-rata terendah adalah sebesar 4,00 pada indikator penerapan SIA
kurang setuju jika penerapan SIA dapat meningkatkan kualitas pekerjaan seorang
karyawan.
diperoleh dari data penelitian dalam menjelaskan konstruk variabel yang akan
diukur. Uji kualitas data meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2,
58
dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Besar (df) = 32-2 maka didapat angka 30, dan
alpha = 0,05 didapat dari r tabel. Pada penelitian ini menggunakan 2 sisi yaitu
sebesar 0,349. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.10 :
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Validitas
megukur variabel dalam penelitian ini dinyatakan sebagai item yang valid. Diperoleh
memiliki nilai korelasi yang lebih besar dari 0,349 yaitu r tabel untuk sampel
sebanyak 32 responden.
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat
pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Pengujian
reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus alpha. Suatu konstruk atau
variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60. Hasil
Tabel 4.11
Hasil Pengujian Reliabilitas
Cronbach Standar
Variabel >< Keterangan
Alpha Reliabilitas
Sistem Informasi Akuntansi 0,751 > 0,60 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,856 > 0,60 Reliabel
Motivasi Kerja 0,831 > 0,60 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,834 > 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah 2016
koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep
Pada penelitian ini akan menguji asumsi klasik yang terikat pada suatu
persamaan model regresi, sehingga data-data yang akan digunakan dalam pengujian
hipotesis tersebut akan dinyatakan terbebas dari asumsi klasik yang terdiri dari uji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
residual memiliki distribusi normal. Untuk menguji apakah distribusi data dikatakan
normal atau tidak, maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S). Hasil output dari pengujian normalitas dengan menggunakan uji
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Normalitas
Unstandardized Residual
N 32
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,36489289
Absolute ,104
Most Extreme Differences Positive ,104
Negative -,101
Kolmogorov-Smirnov Z ,589
Asymp. Sig. (2-tailed) ,878
Dari hasil tabel diatas diperoleh nilai 0,589 dengan tingkat sig = 0,878 yang
berada diatas 0,05. Artinya variabel dalam penelitian ini berdistribusi secara normal.
61
Tabel 4.13
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa
S Tolerance VIF
(Constant)
Berdasarkan hasil tabel diatas terliha setiap variabel bebas mempunya nilai
tolerance> 0,1 dan nilai VIF <10. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel terbebas
dari multikolinearitas.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Regresi yang bebas dari aoutokorelasi
Tabel 4.14
Model Summaryb
Watson Test diperoleh nilai DW sebesar 2,328 yang menunjukkan nilai du sebesar
1,6505 dan nilai 4-du sebesar 2,3495. Sehingga dapat dituliskan 1,6505 < 2,328 <
2,3495. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini terbebas dari autokorelasi.
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari data pengamatan satu ke pengamatan yang
menggunakan Uji Glejser. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.15 :
63
Tabel 4.15
Coefficientsa
heteroskedastisitas.
Pada pengolahan data dengan cara regresi linier berganda, memiliki cara
untuk mengetahui hubungan dari antar variabel independen dan variabel dependen,
dengan cara mencari hubungan dari variabel sistem informasi akuntansi (X1), gaya
kepemimpinan (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap kinerja karyawan (Y). Hasil
Tabel 4.16
Coefficientsa
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa variabel dependen pada uji regresi
ini yaitu kinerja karyawan (Y) sedangkan variabel independen adalah sistem
informasi akuntansi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan kompleksitas tugas (X3).
Keterangan:
a = Konstanta
X2 = Gaya Kepemimpinan
X3 = Motivasi Kerja
Y = Kinerja Karyawan
65
e = error term
informasi akuntansi, gaya kepemimpinan dan motivasi kerja memiliki nilai nol
(0), maka nilai konstanta sama dengan nilai variabel dependen (kinerja
karyawan).
2. Angka -0,047 adalah koefisien regresi dari variabel sistem informasi akuntansi,
apabila sistem informasi akuntansi (X1) naik satu satuan maka variabel kinerja
3. Angka 0,113 adalah koefisien regresi dari variabel gaya kepemimpinan, apabila
gaya kepemimpinan (X2) naik satu satuan maka variabel kinerja karyawan (Y)
4. Angka 0,682 adalah koefisien regresi dari variabel motivasi kerja, apabila
motivasi kerja (X3) naik satu satuan maka variabel kinerja karyawan (Y) akan
Tabel 4.17
Model Summaryb
(Adjusted R Square) sebesar 0,333. Hal ini menunjukkan bahwa variabel sistem
dapat dipakai dalam model regresi ini yang memiliki pengaruh signifikan secara
bersama-sama terhadap dependen. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.18:
Tabel 4.18
ANOVAa
Dari hasil tabel diatas untuk hipotesis pertama dilakukan dengan meggunakan
uji F yaitu pengujian secara simultan atau bersama-sama apakah ada pengaruh sistem
informasi akuntansi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan motivasi kerja (X3)
terhadap kinerja karyawan (Y). Pada uji F ini menunjukkan bahwa Ha diterima yang
dibuktikan oleh besarnya sig 0,002 < 0,05 jadi diartikan bahwa secara bersama-sama
terdapat pengaruh signifikan antara variabel sistem informasi akuntansi (X1), gaya
kepemimpinan (X2), dan motivasi kerja (X3) terhadap variabel kinerja karyawan
(Y).
Tabel 4.19
Hasil Uji t Secara Parsial
Coefficientsa
Pada variabel sistem informasi akuntansi ini memiliki nilai thitung sebesar -0,178
dengan nilai signifikansi sebesar 0,860, nilai tersebut lebih besar dari 5% (0,860 >
0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 ditolak. Hasil ini menunjukkan
bahwa uji hipotesis pada penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi secara
Pada variabel gaya kepemimpinan ini memiliki nilai thitung sebesar 0,665 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,512, nilai tersebut lebih besar dari 5% (0,512 > 0,05).
Maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 2 diterima. Karena nilai thitung positif dan
dan nilai signifikansinya jauh di atas 0,05, maka hasil ini menunjukkan bahwa uji
hipotesis pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan secara parsial tidak
Pada variabel motivasi kerja ini memiliki nilai thitung sebesar 2,458 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,020, nilai tersebut lebih kecil dari 5% (0,02 < 0,05). Maka
dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 3 diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa uji
hipotesis pada penelitian ini adalah motivasi secara parsial berpengaruh positif dan
4.9 Pembahasan
Kinerja Karyawan)
thitung sebesar -0,178 dengan nilai signifikansi sebesar 0,860 nilai tersebut lebih besar
dari 5% (0,860 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap variabel
ini menunjukkan Hipotesis 1 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa sistem informasi
Artinya bahwa fasilitas dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang berada
karyawan dalam hal sistem informasi akuntansi pada penelitian ini ditunjukkan
dengan beberapa indikator yang bersumber dari Rizaldi dan Suryono (2015)
diantaranya adalah SIA secara layak dapat memisahkan tugas dan wewenang
(pemisahan tugas pada bagian keuangan dan akuntansi), SIA dapat memproses
pengeditan data laporan keuangan (berupa laporan neraca, L/R, anggaran, arus kas)
dengan mudah, SIA yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan (berupa
laporan neraca, L/R, anggaran, arus kas) sesuai dengan kebutuhan perusahaan,
SIA dalam penyusunan laporan keuangan (berupa laporan neraca, L/R, anggaran,
arus kas) dapat dipahami dengan mudah, dan adanya pelatihan dalam
L/R, anggaran, arus kas). Hal ini menunjukkan jika responden kurang memahami
pendapatan yang ada di perusahaan tersebut maka kinerja karyawannya juga tidak
anggaran pendapatan yang tinggi maka dapat menyebabkan kinerja sistem informasi
memiliki program pelatihan dan pendidikan maupun perusahaan yang tidak memiliki
program pelatihan dan pendidikan sistem informasi akuntansi yang dilakukan oleh
perusahaan. Pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang sistem informasi akuntansi
yang digunakan masih sangat sederhana dalam arti sistem informasi akuntansi
(berupa sistem penggajian, sistem laporan neraca, sistem laporan L/R, sistem laporan
arus kas, sistem laporan anggaran penjualan, sistem laporan anggaran pembelian, dan
laporan keuangan yang sesuai dengan hasil yang tepat dalam menilai kinerja
alami beberapa karyawan yang ada di PT. Indoagung Surya Motor Semarang.
Menurut teori kontijensi, sistem yang terbuka pada suatu perusahaan sangat
memberikan respon positif terhadap sistem informasi akuntansi yang secara langsung
71
penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda yaitu sistem informasi akuntansi tidak
pada perusahaan tersebut. Para responden memberikan persepsi yang cukup baik
terhadap sistem informasi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata sebesar
3,95 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil analisis deskriptif nilai rata-
rata terendah sebesar 3,53 pada indikator adanya pelatihan dalam mengoperasikan
SIA, dapat diartikan bahwa pada PT. Indoagung Surya Motor Semarang jarang
sistem informasi akuntansi, hal ini terbukti dari jawaban para responden yang
sebesar 3,78 pada indikator SIA dapat memproses pengeditan data (laporan
keuangan, laporan penjualan, dan laporan persediaan barang dagang) dengan mudah.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian karyawan kurang memahami cara pemakaian
sistem informasi akuntansi dalam hal mengedit laporan data keuangan sehingga
memicu pengaruh terhadap kinerja karyawan. Selain itu baik atau buruknya sistem
informasi akuntansi yang ada didalam PT. Indoagung Suraya Motor Semarang tidak
memiliki nilai yang mendekati netral atau cukup yang mengartikan bahwa responden
berpendapat netral atau cukup mengenai SIA dapat memproses pengeditan data
dengan mudah. Meskipun demikian kinerja karyawan pada perusahaan tersebut tetap
menunjukkan hasil yang baik, hal ini terbukti dengan adanya hasil perhitungan rerata
kinerja karyawan sebesar 4,18 yang termasuk dalam kategori baik. Hal ini
informasi akuntansi, tetapi pada kinerja responden tetap menunjukkan hasil yang
baik. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rizaldi
Karyawan)
thitung sebesar 0,665 dengan nilai signifikasi sebesar 0,512 nilai tersebut lebih besar
dari 5% (0,512 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa pengujian terhadap variabel
ini menunjukkan Hipotesi 2 diterima. Karena nilai thitung positif dan dan nilai
signifikansinya jauh di atas 0,05, maka hasil ini menunjukkan bahwa uji hipotesis
pada penelitian ini adalah gaya kepemimpinan tidak berpengaruh terhadap kinerja
karyawan. Hal ini dikarenakan responden mampu bekerja secara mandiri dalam
penelitian ini ditunjukkan dengan beberapa indikator yang bersumber dari Khairiyah
dan Annisa (2013) diantaranya adalah pimpinan selalu menjelaskan tugas yang akan
daripada individu, pimpinan memberikan petunjuk tentang apa yang harus dikerjakan
pekerjaan kepada karyawan, bersedia diberi tugas oleh pimpinan untuk mengerjakan
pekerjaan rekan saya, pimpinan saya memberi teguran kepada karyawan yang tidak
meningkatkan jabatan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari
dampak yang selalu positif bagi suatu perusahaan atau organisasi, karena semakin
yang lebih banyak ke arah menekan karyawan maka bisa saja menyebabkan seorang
karyawan dapat mencapai kepuasan dalam bekerja, tetapi belum tentu dapat
bekerja dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yang telah ditetapkan.
Kinerja karyawan yang bagus juga dipengaruhi pemimpin yang selalu mendorong
karyawannya pada tingkat yang ditinjau oleh mereka sebagai sebuah sumber
kepuasan saat itu maupun di masa mendatang. Dengan demikian, tugas seorang
kemudian memberi arahan dan dukungan untuk menjamin tujuan mereka dalam
kerja meraka dapat digunakan sebagai alat dalam mencapai hasil yang mereka
memberikan respon positif yang secara langsung akan mempengaruh tingkat kinerja
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang diperankan dengan baik
oleh seorang pemimpin, maka akan mampu memotivasi karyawannya agar sanggup
untuk bekerja lebih baik dan dapat mencapai suatu tujuan perusahaan yang sudah
peranan yang baik kepada karyawannya maka tingkat kinerja karyawan akan
memberikan respon yang cukup baik terhadap gaya kepemimpinan. Hal ini dapat
dilihat pada nilai rerata sebesar 3,93 yang termasuk dalam kategori cukup baik. Hasil
analisis dekriptif terdapat nila rata-rata terendah sebesar 3,69 pada indikator
pimpinan selalu menjelaskan tugas yang akan dikerjakan, yang artinya bahwa
mengenai tugas (dalam penyusunan laporan neraca, laporan L/R, laporan arus kas,
diselesaikan dengan baik. Hal ini sangat memicu pengaruh terhadap peningkatan
kinerja karyawan, karena jika karyawan tidak paham mengenai pekerjaan yang harus
dikerjakan, maka pekerjaan tersebut tidak dapat terselesaikan sesuai yang diinginkan
oleh pimpinan. Selain itu hasil nilai rata-rata terendah lainnya sebesar 3,88 yang
75
terdapat pada indikator yaitu indikator pimpinan memberikan petunjuk tentang apa
yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakan, dalam hal ini sebagian
responden kurang setuju dengan indikator ini. Karena menurut sebagian responden,
menunjukkan hasil kerja yang baik, hal dapat dilihat pada nilai rerata kinerja
karyawan sebesar 4,18 yang termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Khairiyah dan Annisa (2013) yang
karyawan. Tetapi penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Eny Parjanti et al., (2014) dan Gitayani et al., (2015) yang menunjukkan hasil bahwa
Karyawan)
Berdasarkan hasil pengujian statistik pada nilai thitung sebesar 2,458 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,020 nilai tersebut lebih kecil dari 5% (0,02 < 0,05). Maka
diterima. Hasil ini menunjukkan bahwa uji hipotesis pada penelitian ini adalah
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
dapat diartikan, agar seseorang dapat bekerja dengan baik dan lebih optimal maka
diperlukan dengan adanya motivasi kerja. Tanpa adanya motivasi kerja, karyawan
akan tetap melaksanakan tugas yang diberikan, namun hasil dari pekerjaan yang
diberikan belum tentu sesuai dengan yang diharapkan. Setiap karyawan tentu
76
dalam menyelesaikan pekerjaan yang sudah diberikan. Motivasi kerja yang baik
Motivasi kerja dapat dipengaruhi dengan adanya perhatian dari atasan kepada
kepada bawahannya akan membuat semangat kerja karyawan meningkat. Selain itu
dengan adanya gaji dan penghasilan lain-lain diluar gaji juga akan mempengaruhi
motivasi kerja sudah berjalan dengan baik karena dari pihak perusahaan akan
dimilikinya sehingga dapat menunjang kinerja yang lebih baik. Selain itu
bonus yang didapatkan dari hasil kerja karyawan itu sendiri. Dapat dilihat seberapa
kerja yang tinggi maka ia akan cenderung melakukan pekerjaannya dengan baik dan
maksimal.
Menurut teori maslow, motivasi terdiri atas dari beberapa hal salah satu
diantaranya adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang merupakan diri seseorang
kebutuhannya dan pada tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan
diri serta berbuat yang lebih baik. Hal ini menunjukkan dengan adanya motivasi
kerja yang tinggi, karyawan akan bertindak dengan energik dan bersemangat dalam
hasil yang baik dan akan mendapat kepercayaan dari pimpinannya untuk menduduki
suatu jabatan yang lebih tinggi atas hasil prestasi kerja yang di dapatkan dari
karyawan itu sendiri. Namun jika seorang karyawan memiliki motivasi yang rendah
maka akan sering menampilkan rasa tidak nyaman dan tidak senang terhadap
pekerjaannya yang akan mengakibatkan kinerja seseorang menjadi buruk dan tidak
adanya respon positif terhadap motivasi kerja. Para responden memberikan persepsi
yang cukup baik terhadap motivasi kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata
motivasi kerja sebesar 4,14 yang berarti berdasarkan rentang skala termasuk dalam
kategori tinggi atau baik. Hal ini dapat dikatakan bahwa responden setuju dengan
seperti memberikan gaji dengan tepat waktu, memberi bonus yang didapatkan dari
hasil kerja karyawan dan memberi tunjangan pensiun kepada karyawannya. Selain
laporan neraca, laporan L/R, laporan arus kas, laporan anggaran penjualan, laporan
Dari keseluruhan responden, ada beberapa responden yang kurang setuju dengan
78
indikator penghasilan lain-lain diluar gaji cukup besar jumlahnya. Hal ini
bonus yang di dapat dari hasil kerjanya belum mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan, dan papan mereka walaupun gaji dan bonus tersebut
sudah diberikan dengan tepat waktu. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Khairiyah dan Annisa (2013) yang menyatakan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut:
ini menunjukkan jika sistem informasi akuntansi yang digunakan PT. Indoagung
Surya Motor Semarang lebih mudah dipahami dalam menyajikan data laporan
keuangan, laporan laba rugi, laporan neraca, laporan posisi keuangan, laporan
kepada karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan maka
karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja yang diberikan oleh
seorang karyawan sudah memiliki motivasi kerja yang tinggi maka ia akan
79
80
5.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
karyawan seperti menaikkan bonus yang didapat dari hasil kerja karyawan agar
1. Penelitian ini merupakan gabungan dari beberapa penelitian yang sudah ada
hasil yang diperoleh dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan hasil
penelitian sebelumnya.
2. Responden dalam penelitian ini hanya terbatas pada tiga perusahaan saja. Maka
Buku
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta:
Indriantoro, Nur dan Bambang S. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
2008.
Lubis, Arfan Ikhsan. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat, 2010.
Andi, 2006.
2004.
82
83
Cipta, 2002.
2008.
Suryabrata. Andi S. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Umam, Khaerul. Perilaku Organisasi. Edisi Pertama. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Umar, Husein. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Sebelas.
Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori
Veithzal, Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan: Dari Teori
Wibowo, M.Phil. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007.
Astuti, Ni Made M.P. dan Ida Bagus D. “Pengaruh Efektivitas Penerapan Sistem
Gitayani, Windy T., Nyoman Ari S.D., dan I Gusti Ayu P. “Pengaruh Gaya
Khairiyah dan N.S. Annisa. “Pengaruh Kepuasan Kerja, Gaya Kepemimpinan dan
Terhadap Kinerja Karyawan CV Teguh Karya Utama Surabaya”. Jurnal Ilmu dan
86
87
LAMPIRAN 1
Kuesioner Penelitian
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Saudara Responden
Di Tempat
Hormat Saya,
Maharani Pradhika
88
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : _____________________________*)
Umur : Tahun
Wanita
S1 S2/S3
Petunjuk:
berikut sesuai dengan tingkat persetujuan dengan memberikan tanda centang (√)
SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
Sistem informasi akuntansi yang diterapkan
1 pada perusahaan sesuai dengan kebutuhan
perusahaan tempat saya bekerja
Proses pengeditan data berupa laporan
keuangan (L/R, neraca, arus kas, anggaran),
laporan persediaan barang dagang dan
2
laporan penjualan dalam sistem informasi
yang diterapkan dapat dilakukan dengan
mudah
Struktur organisasi perusahaan
menunjukkan secara layak adanya
3 pemisahan tugas dan wewenang (misalnya
bagian keuangan, bagian akuntansi, bagian
pemasaran, dan bagian persediaan)
Perusahaan dalam mengabsen karyawan
4 menggunakan mesin kehadiran dapat
mendukung sistem informasi akuntansi
Penerapan sistem informasi akuntansi pada
5 perusahaan saya dapat dipahami dengan
mudah
Terdapat pelaksanaan pelatihan dalam
6
mengoperasikan sistem informasi akuntansi
Sumber: (Rizaldi dan Suryono, 2015)
90
B. Gaya Kepemimpinan
N SS S N TS STS
Pertanyaan
o. (5) (4) (3) (2) (1)
Pimpinan saya selalu menjelaskan tugas-tugas
yang akan dikerjakan (misalnya menjelaskan
1 cara mengoperasikan sistem informasi
akuntansi dalam menyusun laporan keuangan,
laporan penjualan, laporan persediaan, dsb.)
Pimpinan saya selalu melakukan instruksi
2 atau memberi arahan untuk melakukan suatu
pekerjaan kepada karyawan
Pimpinan saya sering menekankan
pentingnya tugas dan meminta karyawan
3
untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya
Pimpinansayamemberikankesempatan kepada
4 para karyawan untukmendiskusikan masalah-
masalahdenganpimpinan
Pimpinansayalebihmemperhatikankerjakelom
5
pokdaripadakopetensi individual
Pimpinansayaselalumemberikanpetunjukkepa
dasayatentangapa yang
6
harusdikerjakandanbagaimanacaramengerjaka
nsuatupekerjaan
Pimpinansayaselalu memberikan atau
7 mempercayakantanggungjawabpekerjaan
yang diberikankepadasaya
Sayabersediajikadiberitugasolehpimpinanuntu
8
kmengerjakanpekerjaanrekansaya
91
Pimpinansayaselalu memberi
9 tegurankepadakaryawan yang
tidakdapatmenyelesaikantugasnya
1 Pimpinanmemberikankesempatankepadakary
awannyauntukdapatmeraihataumeningkatkanj
0
abatan yang lebihtinggi di perusahaan
Sumber: (Khairiyah dan Annisa, 2013)
C. Motivasi Kerja
SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
1 Setiaptahunsayadapatmenyisihkansebagi
anpenghasilanuntukditabung
Sayamerasatidakterbebanidengantugas
2
yang diberikanolehpimpinan
Penghasilan lain-lain yang
3 sayaterimadarikantorsetiapbulandiluargaj
i, cukupbesarjumlahnya
Sayamerasatenangkarenasetelah pension
4 nanti, setiapbulanmendapattunjangan
pensiun (gaji pensiun) yang cukup
Sayatermotivasiapabilaatasanmemberika
5 nbimbinganataupengarahankepadasayada
lamhalpekerjaan
Sayamerasasenangapabiladapatmenyeles
6
aikantugaspekerjaandenganbaik
Menurutpendapatsaya,
denganmenunjukkanprestasikerja yang
7
baikmakaakandiberikepercayaanolehpim
pinanuntukmendudukisuatujabatan
Bonus
8
diberikankepadapegawaipadawaktuterten
92
tu,
meningkatkanmotivasisayadalammenyele
saikanpekerjaan
Sumber: (Khairiyah dan Annisa, 2013)
D. Kinerja Karyawan
No. SS S N TS STS
Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
Pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target
1 yang telah ditetapkan setelah adanya sistem
informasi akuntansi
Terdapat peningkatan kerja sama antar
2 rekan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan
menggunakan sistem informasi akuntansi
Saya cukup kreatif dalam menghasilkan
3 pemikiran atau kreasi lain yang
berhubungan dengan pekerjaan
Saya bersedia untuk bekerjasama dengan
4
karyawan yang lain
Penerapan sistem informasi akuntansi dapat
5
meningkatkan kualitas pekerjaan saya
Saya melaksanakan pekerjaan yang
6 diberikan sesuai tanggung jawab dan
semangat
Sumber: (Rizaldi dan Suryono, 2015
93
LAMPIRAN 2
LAPIRAN 3
N %
Valid 32 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,751 6
96
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
N %
Valid 32 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,856 10
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
N %
Valid 32 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,831 8
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
N %
Valid 32 100,0
Cases Excludeda 0 ,0
Total 32 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,834 6
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Descriptive Statistics
Correlations
Kinerja_Karyawan 32 32 32 32
Sist_Informasi_Akuntansi 32 32 32 32
N
Gaya_Kepemimpinan 32 32 32 32
Motivasi_Kerja 32 32 32 32
104
Variables Entered/Removeda
Motivasi_Kerja,
Gaya_Kepemimpinan,
1 . Enter
Sist_Informasi_Akuntansi
b
Model Summaryb
ANOVAa
Total 6,854 31
Coefficientsa
Coefficient Correlationsa
Collinearity Diagnosticsa
Unstandardized
Residual
N 32
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b
Std. Deviation ,36489289
Absolute ,104
Negative -,101
Kolmogorov-Smirnov Z ,589
Coefficientsa
LAMPIRAN 4