Anda di halaman 1dari 26

HALAMAN JUDUL

PELATIHAN PENERAPAN CHSE BAGI SDM


KAWAH RATU POOLS GRACIA SPA RESORT
HOTEL, DESA CIKONDANG, KABUPATEN SUBANG

PROPOSAL USULAN PROYEK AKHIR


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Studi pada
Program Diploma IV

Oleh :
Adinda Belasky Cahyani
Nomor Induk : 201721763

JURUSAN KEPARIWISATAAN
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN DESTINASI PARIWISATA
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL PROYEK AKHIR

Pelatihan Penerapan Chse Bagi SDM Kawah Ratu Pools Gracia Spa Resort Hotel,
Desa Cikondang, Kabupaten Subang

Nama : Adinda Belasky Cahyani

NIM : 201721763

PROGRAM STUDI : Manajemen Destinasi Pariwisata

Pembimbing I, Pembimbing II,

DRS. YANTHI ADRIANI,M.Si. DR. MOCH. LIGA SURYADANA, M.Si

NIP. 19580426 199203 2 001 NIP. 19600504 198503 1 001

Bandung, Maret 2021

Mengetahui,

Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan

Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc.

NIP. 19710506 199803 1 001


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada hadirat Allah atas berkatnya yang
melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Usulan Proyek Akhir
yang merupakan syarat kelulusan dalam menempuh studi pada Program
Diploma IV Jurusan Kepariwisataan Program Studi Manajemen Destinasi
Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung dengan judul,

“PELATIHAN PENERAPAN CHSE BAGI SDM KAWAH RATU POOLS


GRACIA SPA RESORT HOTEL, DESA CIKONDANG, KABUPATEN
SUBANG”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada


beberapa pihak yang telah membantu secara langsung dan tidak langsung kedalam
pembuatan Proposal Usulan Proyek Akhir ini,dengan demikian penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Faisal, MM.Par., CHE selaku Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata


Bandung
2. Bapak Andar Danova L. Goeltom, S.Sos., M.Sc. sebagai Kepala Bagian
Akademik dan Kemahasiswaan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
3. Bapak Wisnu Rahtomo, S.Sos., MM. selaku Ketua Jurusan Kepariwisataan
Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
4. Bapak Sugeng Hermanto, S.Sos., MM.Par. selaku Ketua Program Studi di
Manajemen Destinasi Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
5. Ibu Drs. Yanthi Adriani,M.Si selaku pembimbing I penulis yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing penulis, serta memberikan banyak
masukan dan saran kepada penulis.
6. Bapak Dr. Moch. Liga Suryadana, M.Si selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing serta mengkoreksi dan memberikan
ide dalam penulisan Proposal Usulan Proyek Akhir ini.
7. Seluruh dosen dan staff pengajar Program Studi Manajemen Destinasi
Pariwisata Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.
8. Kepada orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan melalui doa –
doa dan kasih sayangnya hingga penulis mampu menyeselesaikan Proposal
Usulan Proyek Akhir ini.
9. Seluruh saudara dan semua teman – teman khususnya teman – teman
Manajemen Destinasi Pariwisata atas bantuan dan dukungan sampai Proposal
Usulan Proyek Akhir ini selesai.
10. Kepada Seluruh pihak yang tidak dapat untuk diucapkan satu persatu,
terimakasih atas semua dukungan dalam pembuatan Proposal Usulan Proyek
Akhir ini.

Penulis dengan seluruh kerendahan hatinya sadar bahwa terdapat beberapa


hal yang mungkin kurang berkenan dikarenakan pengetahuan penulis yang masih
terbatas oleh pengalaman penulis sehingga mungkin adanya ketidak sempurnaan
dalam pembuatan Proposal Usulan Proyek Akhir ini. Apabila ada kritik dan saran
yang dapat membangun maka akan penulis terima agar menciptakan hasil yang
lebih baik. Semoga Proposal Usulan Proyek Akhir ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Bandung, Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... 1


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 3
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 6
DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................................ 7
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 8
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 8
B. Fokus Penelitian .................................................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 13
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 15
A. Kajian Teori .......................................................................................................... 15
B. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 18
C. Kerangka Pemikiran.............................................................................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................... 19
A. Desain Penelitian .................................................................................................. 19
B. Pengumpulan Data ................................................................................................ 19
C. Partisipan dan Tempat Penelitian .......................................................................... 21
D. Analisis Data ......................................................................................................... 23
E. Rencana Pengujian Keabsahan Data ..................................................................... 23
F. Jadwal Penelitian .................................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 24
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Dampak Covid pada Industri Pariwisata ........................................................ 9


Gambar 1. 2 Lingkup Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan
.......................................................................................................................................... 11
Gambar 1. 3 Sertifikat CHSE Pemandian Alam Gracia Surya Mandiri ........................... 11

Gambar 2. 1 Alur Pelayanan Daya Tarik Wisata .............................................................. 17


DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2. 1 Diagram Kerangka Berpikir ........................................................................ 18


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata dalam perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai hal

antara lain bencana alam, terorisme, perang, krisis ekonomi dan epidemi

(Stetic, 2021). Epidemi merupakan peristiwa diluar kendali manusia dan

dapat menyebabkan krisis. Krisis pada suatu area dapat menyebabkan

pengurangan kunjungan pada area tersebut (Bhati et al., 2016) dalam

(Rosello,Becken dan Gallego, 2020). Penurunan jumlah kunjungan terjadi

dikarenakan adanya rasa khawatir dan tidak nyaman yang dirasakan oleh

pengunjug terkait kondisi krisis yang terjadi. Selanjutnya, hal ini

menjadikan aspek keamanan dan keselamatan merupakan pertimbangan

utama bagi wisatawan dalam memutuskan perjalanan wisata dimana

wisatawan memiliki urgensi untuk merasa terlindung dari bahaya

(AlBattat dan Mat Som, 2013).

Berdasarkan hal di atas dan kondisi aktual saat ini, secara global

seluruh dunia merasakan kelumpuhan aktivitas di berbagai sektor pada

awal penyebaran wabah COVID-19. Salah satu sektor yang paling

terpukul ialah sektor pariwisata. Merebaknya pandemi COVID – 19

mengakibatkan berhentinya seluruh kegiatan di industri pariwisata dan

menurunkan jumlah kunjungan wisata di seluruh dunia.


Gambar 1. 1 Dampak Covid pada Industri Pariwisata

Sumber : The Indonesian Forum (2020)

Drastisnya penurunan jumlah kunjungan wisata juga dirasakan

oleh Jawa Barat yang ditandai dengan adanya penurunan kunjungan

wisatawan sebesar delapan puluh persen

(https://m.antaranews.com/amp/berita/1544636/akibat-covid-19-

kunjungan-wisatawan-ke-jawa-barat-turun diakses 22 Februari 2021 ). Hal

ini tak lepas dari adanya pemberlakuan penutupan sejumlah tempat wisata

sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus COVID – 19.

Selanjutnya, penurunan jumlah kunjungan wisatawan mengakibatkan para

pengelola daya tarik wisata tidak mampu untuk membiayai kegiatan

operasionalnya dan memutuskan untuk tutup untuk sementara waktu.

Setelah berjuang selama beberapa bulan beradapatasi dengan

pandemi COVID – 19, harapan baru kembali muncul dengan di mulainya

tatanan normal baru yang memberikan kesempatan bagi sebagian besar

daya tarik wisata yang sempat mengalami kemerosotan untuk kembali

mulai beroperasi di bulan Juli 2020


(https://nasional.kontan.co.id/news/hore-wisata-alam-sudah-dibuka-

sampai-seluruhnya-beroperasi-pertengahan-juli diakses pada 22 Februari

2021). Pada era tatanan normal baru (new normal) para pengelola daya

tarik wisata diharapkan mampu membuat perubahan besar pada kegiatan

operasional mereka dalam masa pandemi Covid-19 yang bertujuan untuk

memastikan kesehatan karyawan dan pelanggan serta meningkatkan

kesediaan pelanggan untuk melakukan kunjungan (Gössling et al., 2020)

dalam (Gursoy dan Chi,2020). Kesediaan pelanggan untuk kembali

melakukan kunjungan tak lepas dari pertimbangan akan rasa nyaman dan

aman. Terkait hal ini, pengelola daya tarik wisata dan para pekerja di daya

tarik wisata dituntut untuk memiliki pengetahuan luas dan memiliki

kesiapan yang baik agar dapat memberi rasa nyaman dan aman serta

kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk

pencegahah penyebaran virus Covid-19 (Jamal dan Budke, 2020).

Jaminan pelayanan dari pengelola daya tarik wisata yang sesuai

standar protokol merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki setiap daya

tarik wisata yang beroperasi di masa tatanan normal baru. Pemerintah

melalui instansi KEMENPAREKRAF secara resmi membuat suatu

kebijakan terkait sertifikasi usaha pariwisata dimana kebijakan tersebut

dibuat agar pengelola daya tarik wisata memiliki dapat memberikan

jaminan pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku. Secara

resmi berdasarkan keputusan KEMENPAREKRAF, bentuk sertifikasi

yang disosialisaikan bernama sertifikasi CHSE. Selanjutnya, Bobot

penilaian dalam pelaksanaan sertifikasi ini berlandaskan pada empat


aspek penilaian yaitu Cleanliness, Healty, Safety, dan Envoronment

Sustainability.

Gambar 1. 2 Lingkup Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian


Lingkungan

Sumber : Kemenparekraf (2020)

Hingga saat ini, salah satu daya tarik wisata di Jawa Barat yang

sudah mendapatkan sertifikasi kesiapan CHSE dengan penilaian sempurna

diraih oleh Kawah Ratu Pools Gracia Spa Resort Hotel.

Gambar 1. 3 Sertifikat CHSE Pemandian Alam Gracia Surya Mandiri

Sumber : Graciaspa.com (2020)


Berdasarkan hal tersebut, melalui penelitian ini peneliti ingin

mengetahui hal-hal apa saja yang sudah disiapkan oleh Pengelola Kawah

Ratu Pools Gracia Spa Resort Hotel dalam upayanya untuk bisa

menyesuaikan dengan standar CHSE yang diterapkan oleh pemerintah.

Secara spesifik, peneliti berfokus pada bagaimana bentuk pelatihan SDM

yang sudah dilaksanakan oleh pengelola Kawah Ratu Pools Gracia Spa

Resort Hotel. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat tercipta rumusan

pola pelatihan SDM dalam mempersiapkan penerapan CHSE sehingga

pada perkembangannya diharapkan hal ini dapat dijadikan standar acuan

bagi pengelola atraksi wisata lainnya dalam memberikan pelatihan dan

menyiakpan SDM yang mereka miliki agar dapat menyesuaikan dengan

standar CHSE yang berlaku dan memberikan kenyamanan serta rasa aman

bagi wisatawan.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

penerapan protokol kesehatan sesuai dengan standarisasi CHSE sangat

penting untuk diterapkan di setiap objek wisata. Agar protokol kesehatan

dapat diterapkan secara optimal maka dibutuhkan SDM yang siap dan

paham secara menyeluruh terkait standarisasi serta penerapannya secara

disiplin pada pengelolaan objek wisata. Dengan demikian, sangat

diperlukan pelatihan secara berkala dan efektif bagi SDM pengelola objek

wisata (khususnya bagi SDM pengelola Kawah Ratu Pools Gracia Spa
Resort Hotel) agar mereka memahami dan memiliki kompetensi dalam

menerapkan protokol kesehatan sesuai standarisasi CHSE.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Formal

Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan mahasiswa Diploma IV pada program studi Manajemen

Destinasi Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

2. Tujuan Operasional

Tujuan operasional pembuatan penelitian ini adalah untuk melihat

Pelatihan Penerapan CHSE bagi SDM Kawah Ratu Pools Gracia Spa

Resort Hotel, Desa Cikondang, Kabupaten Subang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis memiliki manfaat sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoritis

Manfaaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini agar dapat

dijadikan referensi rancangan pelatihan penerapan CHSE bagi SDM

pengelola objek wisata. Adanya pelatihan SDM secara berkala

diharapakan dapat mengoptimalkan penerapan protokol kesehatan

berdasarkan standarisasi CHSE sehingga hal ini dapat meminimalisir


penyebaran virus COVID-19 dan memberikan rasa aman dan nyaman

bagi wisatawan.

2. Manfaat Praktis

Manfaat Praktis dari diadakannya penelitian ini adalah tersusunya

bentuk pelatihan secara berkala bagi SDM pengelola objek wisata

dalam menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE sebagai upaya

menekan penularan virus COVID-19.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pariwisata

Pengertian pariwisata sesuai dengan UU No. 10 Tahun 2009

diartikan sebagai berbagai macam kegiatan wisata yang didukung

berbagai fasilitas dan juga layanan yang disediakan oleh masyarakat

setempat, para pengusaha, dan pemerintah daerah untuk wisatawan.

2. Pemandian Air Panas

Pemandian air panas menurut PERMENPAR No. 27 Tahun 2015

dikatakan masuk kedalam klasifikasi usaha penyediaan tempat dan

fasilitas pemandian air panas dan/atau hangat yang bersumber dari air

pegunungan maupun tepi laut.

3. Pelatihan

Pelatihan pada hakikatnya adalah proses pembelajaran dimana

proses tersebut dapat berlangsung sepanjang hayat (Darari Muhamad,

2018). Melalui pelatihan secara rutin diharapakan semua orang dapat

menambah keahlian dan keterampilan mereka.

4. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia menurut Nanawi (2000:3) diartikan sebagai

orang atau manusia yang bekerja di suatu unit usaha atau menjadi

anggota dari suatu organisasi sehingga dapat disebut sebagai pegawai,

tenaga kerja, personil dan lain-lain. Selanjutnya, Sumber Daya

Manusia dalam suatu unit usaha berdasarkan tingkatan terbagi atas


tiga kelompok yaitu Top Management, Middle Management dan

Karyawan atau staff termasuk didalamnya penanam modal

(https://ilmumanajemenindustri.com/3-tingkatan-manajemen-fungsi-

fungsinya/ diakses 10 Maret 2021).

Selanjutnya, berjalannya suatu usaha maupun organisasi ditentukan

oleh komponen penggerak, dalam hal ini manusia merupakan kompen

utama. Selanjutnya, keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh

kualitas manusia (selanjutnya disebut sebagai Sumber Daya

Manusia/SDM). Kualitas SDM suatu usaha dapat dilihat dari

kompetensi yang dimilikinya dimana dengan kompetensi tinggi maka

hal itu akan meningkatkan produktivitasnya sehingga dapat

memberikan kepuasan lebih bagi pelanggan.

5. CHSE

CHSE merupakan salah satu produk kebijakan yang dikeluarkan

oleh KEMENPAREKRAF sebagai tanggapan cepat untuk

menghadapi situasi pandemi COVID-19. Sertifikasi ini pada

hakikatnya bertujuan untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-

19 di sektor pariwisata seiring dengan mulai dibukanya kegiatan

wisata di berbagai daerah di Indonesia. Bobot penilaian dalam

pelaksanaan sertifikasi ini berlandaskan pada empat aspek penilaian

yaitu Cleanliness, Healty, Safety, dan Envoronment Sustainability.

Pembobotan penilaian dapat dilakukan dengan melihat kondisi di

tujuh titik penyelenggaraan kegiatan wisata yakni pada area pintu


masuk, loket, penyelenggaraan kegiatan wisata, fasilitas dan area

publik, pintu keluar, kantor dan ruang karyawan.

Gambar 2. 1 Alur Pelayanan Daya Tarik Wisata

Sumber : Kemenparekraf (2020)

Selain melihat kondisi di tujuh titik tersebut, penilaian juga

dilakukan dengan melihat kesiapan pengelola dalam menerapkan

protokol kesehatan termasuk didalamnya aspek kesiapan Sumber

Daya Manusia pengelola daya tarik wisata. Pengelola daya tarik

wisata menurut panduan sertifikasi CHSE terdiri atas pengusaha

pemilik daya tarik, pengelola daya tariki, pemilik fasilitas dan

pengelola fasilitas.
B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang penulis gunakan sebagai acuan penulisan

penelitian ini secara garis besar mengambil referensi penelitian dengan

topik Pelatihan Sumber Daya Manusia di bidang pariwisata dan juga topik

terkait Pelatihan CHSE.

C. Kerangka Pemikiran

Berikut adalah kerangka pemikiran yang penulis gunakan dalam

penyususan proposal usulan proyek akhir.

Diagram 2. 1 Diagram Kerangka Berpikir

Penyebaran Virus COVID-19 dan dampaknya bagi


Pariwisata Indonesia beserta berbagai daya tarik
wisata didalamnya. (Data aktual saat ini dikutip dari
berbagai media massa)

Perubahan orientasi berwisata dengan fokus utama


menjamin keamanan dan kenyamanan dalam
berwisata terutama pada aspek kesehatan. (Data
aktual saat ini dikutip dari berbagai media massa dan
penelitian ilmiah)

Adaptasi Kebiasaan Baru yang disebut dengan era


tatanan baru/New Normal (Data aktual didukung
dengan kebijakan resmi dari pemerintah)

Penerapan CHSE sebagai regulasi baru untuk


memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan bagi
wisatawan di masa pandemi ini. (Publilkasi
Kemenparekraf terkait Sertifikasi CHSE)

Menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi SDM


Pengelola Daya Tarik Wisata agar protokol kesehatan
dengan standarisasi CHSE dapat diterapkan secara
optimal

Sumber : Olahan Peneliti (2021)


BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus

dengan mengambil lokus dan objek penelitian yakni SDM pengelola

Kawah Ratu Pools Gracia Spa Resort Hotel, Desa Cikondang, Kabupaten

Subang.

B. Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Metode yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif (analitis). Metode deskriptif yang dimaksud oleh

penulis adalah membahas dengan cara memberi deskripsi cara

meneliti, menganalisis data dan mengolah data serta menyajikan saran

dan kesimpulan bagi permasalahan Pelatihan Penerapan CHSE bagi

SDM Kawah Ratu Pools Gracia Spa Resort Hotel, Desa Cikondang,

Kabupaten Subang.

2. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan oleh penulis pada

penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Studi Pustaka

Studi Kepustakaan menurut Wirartha (2006:21) diartikan

sebagai uraian sistematis tentang teori dan hasil penelitian

terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan tujuan dan masalah

penelitian. Terkait hal ini, penulis menggunakan teori dan

beberapa referensi yang berasal dari buku, artikel dan jurnal serta
berbagai informasi yang tersedia di website mengenai masalah

yang sedang penulis teliti.

b. Wawancara

Pengertian wawancara mengutip dari Drs. Joko Untoro

(2003 : 24) adalah sesi tanya jawab diantara pewawancara

(pencari informasi) dan narasumber (pemberi informasi).

Wawancara penulis gunakan sebagai alat pengumpul data

penulis gunakan karena sesuai dengan kebutuhan penulis untuk

menggali permasalah apa saja yang timbul di Kawah Ratu Pools

Gracia Spa Resort Hotel.

c. Kuesioner

Pengertian Kuesioner menurut Husein Umar (2002:101)

adalah alat pengumpul data yang selanjutnya data tersebut diolah

untuk menghasilkan informasi tertentu.

Teknik Kuesioner yang penulis gunakan berupa suatu

daftar pertanyaan yang kemudian daftar tersebut penulis berikan

kepada : Top Management Gracia Resort Hotel, Middle

Management Gracia Resort Hotel, Jajaran staff operasional dan

tamu Kawah Ratu pool. Jawaban dari para narasumber penulis

gunakan untuk mengumpulkan data sesuai kebutuhan penelitian.

d. Observasi

Teknik Observasi menurut Prof. Dr. Djaali dan Dr Pudji

Muljono (2007:16) diartikan sebagai cara mengumpulkan


keterangan dengan melakukan pengamatan dan dilanjutkan

dengan mencatatnya secara sistematis.

Teknik observasi penulis gunakan dengan cara mengamati

atau memantau kondisi aktual terkait jalannya SOP di Gracia

Resort Hotel dilanjutkan khusus pada Kawah Ratu Pool.

C. Partisipan dan Tempat Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis dilakukan di objek wisata

Kawah Ratu Pools Gracia Spa Resort Hotel, Desa Cikondang,

Kabupaten Subang.

2. Partisipan Penelitian

Partisipan yang penulis libatkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a. Top Management

Kelompok pertama partisipan yang penulis libatkan dalam

penelitian ini adalah jajaran Top Management dan terdiri atas

berikut ini.

1) General Manager Gracia Resort Hotel, Ciater

2) Human Resources Manager

3) HRD General Affair

b. Middle Management

Kelompok kedua partisipan yang penulis libatkan dalam

penelitian ini adalah jajaran Middle Management dan terdiri atas

berikut ini.
1) Supervisor Swimming Pool Department

2) Super Attendant Pool

3) Head of Food and Beverages

c. Staff Operasional

Kelompok ketiga partisipan yang penulis libatkan dalam

penelitian ini adalah jajaran staff operasional dan terdiri atas

berikut ini.

1) Front Office

2) House Keeping

3) Cleaning Service

4) Food and Beverages Staff

5) Kitchen Staff

6) Pool Attendant Crew

7) Life Guard Crew

8) Rescue Crew

9) Ticketing Crew

10) Security

d. Tamu

Partisipan di luar pengelola Gracia Resort Spa turut penulis

libatkan dalam penelitian ini. Adapun partisipan yang penulis

libatkan adalah para tamu Kawah Ratu Pool yang penulis temui

saat melakukan penelitian.


D. Analisis Data

Teknik analisis data yang penulis gunakan pada penelitian ini

terdiri atas tujuh langkah yaitu pengumpulan data, identifikasi data,

kategorisasi data, kodifikasi data, reduksi data dan diakhiri dengan

pemetaan pola serta sintesis data.

E. Rencana Pengujian Keabsahan Data

Pengujian keabsahan data penulis lakukan menggunakan dua cara

yakni dengan tekni triangulasi dan teknik confirm audit. Triangulasi

adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara data yang sudah

terkumpul dari satu sumber dibandingkan dengan data yang sama namun

didapat dari sumber lain. Adapun untuk teknik confirm audit, peneliti

menggunakan teknik ini dengan cara melakukan konfirmasi dengan

pembimbing maupun pihak lainnya terkait fokus penelitian. Penggunaan

dua teknik yang penulis lakukan diharapkan mendapatkan hasil penelitian

yang sesuai dengan kondisi aktual di lapangan.

F. Jadwal Penelitian

Penelitian penulis lakukan terhitung dari bulan Februari sampai

dengan bulan April 2021.


DAFTAR PUSTAKA

Alamsjah, Iqbal (2015). PERMENPAR No. 27 tahun 2015 Pasal 1 ayat 2 .

Indonesia : Lembaran Negara Republik Indonesia

AlBattat, A. R dan Som, A. P. M. (2020). Emergency preparedness for

disasters and crises in the hotel industry. SAGE Open.

https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/2158244013505604

Basit, Abdul (2020, Juni 23) Hore, wisata alam sudah dibuka sampai

seluruhnya beroperasi pertengahan Juli. Nasional Kontan. Diakses dari

https://nasional.kontan.co.id/news/hore-wisata-alam-sudah-dibuka-sampai-

seluruhnya-beroperasi-pertengahan-juli

Darari, Muhammad, (2018). Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia. JSMB, 65. http://journal.trunojoyo.ac.id/jsmb

Gursoy, D dan Chi, C.G. (2020). Effects of Covid 19 pandemic on

hospitality industry:review of the current situations and a research agenda.

https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/19368623.2020.1788231?ne

edAccess=true&

Hadari, Nawawi (2003), Perencanaan Sumber Daya Manusia, Gajah

Mada University Press

Jamal dan Budke (2020). Tourism In A World With Pandemics: Local-

Global Responsibility and Action.

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/JTF-02-

2020/full/html
KEMENPAREKRAF (2020). Model dan Proses Verifikasi & Sertifikasi

CHSE. Indonesia : Sosialisasi

KEMENPAREKRAF (2020). Panduan Pelaksanaan Kebersihan,

Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Daya Tarik

Wisata. Indonesia : Sosialisasi

Kurleni, Ukar (2020). Siapkah Industri Pariwisata Memasuki “Era New

Normal” ?, The Indonesian Forum The Indonesian Institute (TII)

Kho, Budi (2018,Desember 18) 3 Tingkatan Manajemen dan Fungsi –

Fungsinya. Imu Manajemen Industri. Diakses dari

https://ilmumanajemenindustri.com/3-tingkatan-manajemen-fungsi-

fungsinya/

Mattalatta, Andi (2009). UU. No. 10 tahun 2009 pasal 1 ayat 1. Indonesia

: Lembaran Negara Republik Indonesia.

Muljono, Pudji (2007), Manajemen Pembelajaran Metode Observasi,

Gramedia Pustaka Utama

Rossello, J., Becken, S., dan Gallego, M. (2020). The effects of natural

disasters on international tourism: A global analysis. Tourism

Management,79.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7115519/

pdf/main.pdf

Stetic, S., (2021). Risks In Tourism (On The Example of Events).

https://www.quaestus.ro/wp-content/uploads/2012/03/stetic.snezana.pdf
Sudrajat, A. (2020, Juni 10). Akibat COVID-19, kunjungan wisatawan ke

Jawa Barat turun. Antara News. Diakses dari

https://www.antaranews.com/berita/1544636/akibat-covid-19-kunjungan-

wisatawan-ke-jawa-barat-turun

Umar, Husein (2015), Metode Riset Komunikasi Organisasi, Gramedia

Pustaka Utama

Untoro, Joko (2015). Cara-Cara Pengumpulan Informasi Formal. Kawah

Media

Wirartha, Made (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Gramedia

Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai