Anda di halaman 1dari 12

Ringkasan usulan maksimal 500 kata yang memuat permasalahan, solusi dan target luaran

yang akan dicapai sesuai dengan masing-masing skema pengabdian kepada masyarakat.
Ringkasan juga memuat uraian secara cermat dan singkat rencana kegiatan yang
diusulkan.
RINGKASAN
Desa berbasis literasi digital-tourism bertujuan membuat masyarakat melek teknologi
digital demi meningkatkan taraf hidup. Misalnya dengan akses internet, penduduk dengan
mudah bisa memonitor harga hasil pertanian dan promosi pariwisata [1]. Untuk
mengoptimalkan Desa literasi digital-tourism, ditunjuk perwakilan Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM) yakni para pemuda desa yang menjadi objek lokasi pengabdian
masyarakat yang diberi pelatihan khusus. Pemuda dan internet adalah sumber daya potensial
yang memiliki dua sisi positif dan negatif sehingga harus berkolaborasi dengan baik agar
menguntungkan dan bersinergi dalam kehidupan. Hasil observasi di Desa lewaja, Kabupaten
Enrekang Sulawesi Selatan, ditemukan permasalahan bahwa situs wisata alam berupa air
terjun pegunungan dan modifikasi permandian alam berupa kolam renang yang di desain
outdoor, menjadi keunikan tersendiri bagi kabupaten Enrekang yang seluruh wilayahnya
adalah pegunungan tanpa pesisir laut namun, sumberdaya alam ini belum dalam kategori ikon
wisata alam, karena tidak dikelola dengan baik sehingga keberadaannya belum dapat menarik
hati para wisatawan lokal maupun dunia.
Keprihatinan lain juga ditambah dengan dibukanya fasilitas kolam renang yang sudah
ada sejak tahun 1980-an sangat berdampingan dengan lokasi permandian alam air terjun
lewaja ini juga masih belum menjadi pilihan wisata masyarakat secara khusus yang
bermukim di Kabupaten Enrekang dan Penduduk Sulawesi Selatan pada umumnya. Dalam
kategori fasilitas dan penataan wahana di lokasi wisata air terjun dapat dikatakan belum
terselenggara dengan baik bahkan terlihat ada pembiaran oleh pemerintah setempat sehingga
terkesan biasa- biasa saja. Semestinya hadirnya dua potensi besar dalam ranah rekreatif dan
pariwisata ini menjadikan desa Lewaja lebih terangkat ke khalayak ramai karena pondasi
dasar dari gerakan ekonomi kreatif telah ada sejak lama di pemukiman ini, namun keberadaan
air terjun alam dan kolam renang belum dimanfaatkan dengan baik. Menanggapi fenomena
tersebut maka kami tim Pengabdian Kepada Masyarakat menginisiasi Pusat Informasi Potensi
Kreatif Desa yang disebut dengan akronim Pinkades dimaksudkan sebagai upaya pembinaan
pada para pemuda desa dalam pengelolaan website berbasis literasi digital- tourism yang
disinergikan dengan pemerintah desa Lewaja Kabupaten Enrekang.
Pinkades ditujukan sebagai media untuk mengedukasi pemuda agar dapat mengenali
potensi desanya dan memperkenalkan kepada khalayak ramai. Selain itu, dengan adanya
pusat informasi berbasis internet ini bertujuan untuk mendorong gerakan literasi digital-
preneurship para pemuda untuk menggunakan internet dengan bijak. Selanjutnya dengan
edukasi pengelolaan Pinkades berbentuk website literasi digital- tourism bagi pemuda desa
yang ada di kelurahan Lewaja diniatkan untuk kegiatan promosi pariwisata maupun proses
pengenalan budaya etnis Massenrempulu Kabupaten Enrekang. Rencana kegiatan PKM
antara lain 1) Melaksanakan Pre-Asessment untuk perencanaan pembinaan pemuda desa, 2)
Memberikan sosialisasi pengelolaan Pinkades; website digital-tourisme, 3) Melakukan
workshop pembuatan Pinkades, 4) Fieldtrip; ke provider penyedia jasa telekomunikasi, 5)
Focuss Group Discussion potensi kreatif desa, 6) Pengelolaan potensi berdasarkan data, 7)
Merancang Pinkades: website digital-tourisme, 8) Soft- Launching, 9) Seminar Pinkades
pemuda dan masyarakat, 10) Evaluasi dan langkah Aksi.
Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah 1) publikasi
ilmiah di jurnal Edumaspul (milik Universitas Muhammadiyah Enrekang), 2) launching web
digital-tourisme, 3) publikasi pada media massa di koran maupun berita online, 4) vlog
pelaksanaan kegiatan di youtube, 5) serta prosiding dalam kegiatan Seminar Nasional Hasil
Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kata kunci maksimal 5 kata


Kata_kunci_1; Desa Digital
Kata_kunci_2; Pinkades
Kata_kunci_3; Pemuda Desa
Kata_kunci_4; Wisata Alam,
Bagian pendahuluan maksimum 2000 kata yang berisi uraian analisis situasi dan
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian pendahuluan memuat hal-hal berikut.
1. ANALISIS SITUASI
Pada bagian ini diuraikan analisis situasi fokus kepada kondisi terkini mitra yang
mencakup hal-hal berikut.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Uraikan segi produksi dan manajemen usaha mitra.
• Ungkapkan selengkap mungkin persoalan yang dihadapi mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif
• Tampilkan profil mitra yang dilengkapi dengan data dan gambar/foto situasi mitra.
• Jelaskan potensi dan peluang usaha mitra.
• Uraiankan dan kelompokkan dari segi produksi dan manajemen usaha.
• Ungkapkan seluruh persoalan kondisi sumber daya yang dihadapi mitra
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial
• Uraiakan lokasi mitra dan kasus yang terjadi/pernah terjadi dan didukung dengan
data dan gambar/foto.
• Ungkapkan seluruh persoalan yang dihadapi saat ini misalnya terkait dengan
layanan
kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan, kebutuhan
air
bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
2. PERMASALAHAN MITRA
Mengacu kepada butir Analisis Situasi, uraikan permasalahan prioritas mitra yang
mencakup hal-hal berikut ini.
a. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif: penentuan permasalahan
prioritas mitra baik produksi maupun manajemen yang telah disepakati bersama mitra.
b. Untuk Mitra yang mengarah ke ekonomi produktif: penentuan permasalahan prioritas
mitra baik produksi maupun manajemen untuk berwirausaha yang disepakati bersama.
c. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial: nyatakan persoalan prioritas
mitra dalam layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan
lahan, kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
d. Tuliskan secara jelas justifikasi pengusul bersama mitra dalam menentukan persoalan
prioritas yang disepakati untuk diselesaikan selama pelaksanaan program PKM.
PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Wisata alam Lewaja mulai di buka sejak tahun 1980-an, dimana terdapat dua obyek
wisata di dalamnya yaitu Permandian Lewaja dan Air Terjun Lewaja. Dimana air yang
digunakan pada Permandian Alam Lewaja bersumber dari air pada Air Terjun Lewaja yang
membuat air pada permandian alam lewaja terasa segar. Aksebilitas untuk menuju ke Wisata
Alam Lewaja (Permandian Alam Lewaja dan Air Terjun Lewaja) sangat mudah yaitu kita
bisa menggunakan mobil ataupun motor. Wisata Alam Lewaja ini berjarak ± 6 km dari Pusat
Kota Enrekang, dimana kita dapat menempuh perjalanan selama ± 15 menit dengan
menggunakan motor atau ± 20 menit dengan menggunakan mobil. Namun bila kita dari Kota
Makassar, maka kita harus menempuh perjalan sejauh 235 km untuk sampai di Kota
Enrekang dengan waktu tempuh ± 5 jam. Jika naik mobil sewa biaya yang dibutuhkan
sebesar Rp. 200.000/individu ini sudah terhitung pulang pergi Makassar-Enrekang. Dimana
kita dapat turun di depan Rumah Sakit Masserempulu kemudian melanjutkan perjalanan
dengan menggunakan ojek untuk menuju ke Wisata Alam Lewaja dengan biaya Rp.
15.000,00/individu. Hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi kabupaten Enrekang yang
seluruh wilayahnya adalah pegunungan tanpa pesisir laut yang seharusnya dapat menggaet
kehadiran wisatawan berkunjung di lokasi ini [2].
Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang dapat dikembangkan dikarenakan
pariwisata dinilai memiliki potensi yang cukup bagus bagi perkembangan perekonomian
rakyat dan penghasil devisa bagi negara. Potensi yang dimaksudkan berdasarkan atas letak
geografis kawasan maupun keindahan alam serta kekhasan sosial budaya yang merupakan
salah satu unsur yang berperan penting untuk menarik para wisatawan dan menjadi modal
utama untuk pengembangan sektor wisata [3].
Maka diharapkan dengan hadirnya dua wahana rekreatif alami yang ada di desa Lewaja dapat
memberi warna tersendiri bagi warga yang bermukim ditempat ini dalam meramaikan
industri kreatif masyarakat 5.0 yang berlangsung cepat saat ini. Sehingga kehadiran
pengembangan industri pariwisata daerah menjadi sangat berperan penting dalam
meningkatkan pendapatan bagi daerah melalui pemanfaatan potensi-potensi lokal.
Potensi media sosial sebagai media promosi pariwisata sangatlah besar. Akan tetapi yang
menjadi permasalahan adalah bagaimana agar media sosial tersebut dapat dikenal dan
memiliki banyak pengikut agar konten yang dipublikaskan dapat diterima orang banyak.
Biasanya media sosial dalam suatu promosi pariwisata juga diintegrasikan dengan media
konvensional seperti televisi, radio dan surat kabar. Lalu bagaimana jika suatu daerah tidak
memiliki dana besar untuk menginterasikannya dengan media konvesional, hal tersebut dapat
diatasi dengan partisipasi masyarakat [4].
Olehnya itu pencanangan Pusat Informasi Potensi Kreatif Desa; Pinkades berbentuk website
desa berbasis literasi digital-tourism mengajak para pemuda desa untuk berpartisipasi
menggunakan internet dengan bijak. Tidak hanya untuk hiburan semata, namun untuk
kegiatan produktif dan membangun desa juga sebagai upaya menangkal penyebaran isu hoax
oleh pemuda. Implementasi Pinkades bertujuan untuk memberdayakan pemuda pada aspek
literasi digital. Agar pemuda turut berpartisipasi di dalam pembangunan desa menggunakan
keterampilannya dalam berinternet. Pemberdayaan pemuda melalui Pinkades dilakukan pada
dua ranah sekaligus yaitu; 1) berupa meningkatkan kesadaran dan keterampilan pemuda
dalam mengidentifikasi potensi desa, 2) berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan
pemuda dalam pengelolaan Pinkades untuk memasarkan potensi wisata serta seluruh sumber
daya alam daalam membangkitkan ekonomi kreatif desa ke dunia maya.
Partisipasi masyarakat di sini dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat di daerah
tersebut untuk ikut dalam mempromosikan pariwisata melalui media sosialnya masing-
masing. Langkah awal tersebut dinilai lebih efektif daripada membuat media sosial dari awal.
Pemerintah daerah dapat menfasilitasi untuk membuat sebuah komunitas untuk menjaring
pengguna media sosial di daerahnya, sehingga pemerintah daerah dapat dengan mudah
mengontrol dan mengelola pengguna-pengguna media sosial tersebut dalam mempromosikan
pariwisata di daerahnya masing-masing [5].

Gambar 1.1 Permandian Alam Lewaja

Gambar 1.2 Wisata Air Terjun Lewaja

Gambar 1.3 keadaan disekitar Air terjun Lewaja

Kehadiran situs wisata alam air terjun lewaja bukanlah hal baru diketahui bagi masyarakat
kabupaten Enrekang. Namun, perhatian pemerintah setempat dalam hal promosi wisata alam
permandian air terjun lewaja belum terlalu serius sehingga dalam kegiatan pemanfaatan
kawasan wisata tidak berjalan dengan baik dan juga kawasan wisata belum mampu
memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian daerah. Berdasarkan hasil diskusi
dan wawancara awal terkait dengan fenomena utama yang dihadapi oleh pemerintah
kelurahan Lewaja Kabupaten Enrekang diperoleh keterangan bahwa hingga saat ini, (1)
Informasi tentang desa kurang terpublikasi secara luas sehingga isu perdesaaan masih
terpinggirkan di ranah publik, (2) Potensi maupun produk unggulan desa tidak terpromosikan
dengan maksimal sehingga potensi dan produk desa belum dikenal oleh masyarakat luas, (3)
Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah desa menyangkut tata kelola sumber daya desa masih
sangat minim serta belum didukung basis data yang akurat dan lengkap, (4) Kapasitas
masyarakat desa dalam memantau maupun meminta informasi atas rencana dan pelaksanaan
pembangunan desa masih rendah, (5) Akses internet di wilayah perdesaan masih belum
terjangkau dan jika ada akses kualitasnya sangat rendah. Persoalan ini sangat urgen untuk
dicarikan solusinya mengingat potensi besar kelurahan Lewaja menjadi desa wisata berbasis
literasi digital diharapkan mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat setempat dan kabupaten Enrekang secara menyeluruh.
Solusi permasalahan maksimum terdiri atas 1500 kata yang berisi uraian semua solusi
yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Deskripsi lengkap
bagian solusi permasalahan memuat hal-hal berikut.
a. Tuliskan semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi mitra secara sistematis sesuai dengan prioritas permasalahan. Solusi harus
terkait betul dengan permasalahan prioritas mitra.
b. Tuliskan jenis luaran yang akan dihasilkan dari masing-masing solusi tersebut baik
dalam segi produksi maupun manajemen usaha (untuk mitra ekonomi produktif /
mengarah ke ekonomi produktif) atau sesuai dengan solusi spesifik atas permasalahan
yang dihadapi mitra dari kelompok masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi /
sosial.
c. Setiap solusi mempunyai luaran tersendiri dan sedapat mungkin terukur atau dapat
dikuantitatifkan.
d. Uraikan hasil riset tim pengusul yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
dilaksanakan

SOLUSI PERMASALAHAN
Berdasarkan permasalahan yang dimiliki oleh mitra, maka kami selaku tim pengabdian
kepada masyarakat membuat beberapa program kegiatan. Program kegiatan tersebut
dilaksanakan guna menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh mitra. Program kegiatan
tersebut antara lain :
a. Agar mendukung pengarusutamaan isu perdesaan maka dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Pembuatan website di dengan domain Desa Lewaja.ID untuk mempertegas identitas desa
di internet sesuai dengan kebijakan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia, Pelatihan
produksi kontenan di ranah publik. website (teks, foto, video) yang bermaterikan dunia
perdesaan yang melibatkan masyarakat dan pemerintah desa. Pelatihan mengunggah
konten (posting) di website desa. Pelatihan strategi menyebarluaskan konten desa melalui
media sosial (khususnya Facebook, Twitter, dan Google+). Pembuatan modul dan video
tutorial pengelolaan website desa dan media sosial. Pembuatan web sindikasi dan agregasi
untuk konten antardesa. Membangun komunikasi antara desa dan media arus utama
sehingga materi website desa dapat menjadi rujukan pemberitaan media massa, akibatnya
isu-isu desa makin tersebarluas (amplified).
b. Untuk mendorong promosi potensi dan produk unggulan desa maka dilakukan beberapa
aktivitas berikut ini: Pelatihan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, dan
menginventarisasi potensi maupun produk unggulan di desa. Pelatihan untuk mengemas
informasi (advertorial) dan pencitraan visual atas setiap potensi maupun produk unggulan
desa. Pelatihan video singkat yang menceritakan potensi desa maupun testimoni pihak
ketiga. Pelatihan strategi promosi potensi dan produk unggulan melalui internet.
c. Untuk mendukung kebijakan pemerintah desa yang mengatur tata kelola sumber daya desa
maka dilakukan beberapa aktivitas berikut ini: Pemetaan sumberdaya desa berupa data
dasar kependudukan (individu dan keluarga), peristiwa, dan wilayah yang menghasilkan
dokumen profil desa. Pengembangan aplikasi pendukung Sistem Informasi Desa.
Pelatihan pemanfaatan sistem informasi desa, termasuk cara/teknik menganalisis data
yang dihasilkan oleh sistem. Pelatihan pembuatan peraturan desa (Perdes) dan SK Kades
yang mengatur tata kelola sumber daya desa.
d. Untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pemantauan pembangunan maka
dilakukan kapasitas sebagai berikut: Sosialisasi Sistem Informasi Desa kepada masyarakat
desa melalui perbagai media, seperti pertemuan, stiker, spanduk, dan media lainnya.
Pelatihan mengakses dan berinteraksi dalam Sistem Informasi Desa untuk menyampaikan
aspirasi dan gagasan masyarakat. Pelatihan warga untuk mengajukan permintaan
informasi pada pemerintah desa.
e. Untuk menanggulangi akses internet yang belum ramah, maka dilakukan aktivitas sebagai
berikut: Penggunaan penguat sinyal seluler di desa. Membangun kerjasama dengan
penyedia jasa internet (ISP) lokal untuk askes internet di desa. Pengembangan
aplikasi/sistem yang mampu: 1. Berjalan pada akses internet bandwidth rendah dan
smartphone; 2. Tampilan responsif menyesuaikan teknologi yang digunakan (desktop dan
mobile); 3. Aplikasi yang bisa dijalankan dalam jaringan lokal (localhost); 4. Aplikasi
berjalan lintas platform sehingga tidak tergantung pada sistem operasi tertentu. Pembuatan
modul dan video tutorial penggunaan aplikasi pada perangkat desktop dan mobile.

Pelaksanaan pembinaan pengelolaan Pusat Informasi Potensi Kreatif Desa/ Pinkades;


berbasis literasi digital- tourism bagi pemuda desa Lewaja di Kabupaten Enrekang dan
perancangan desa informasi percontohan diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi
oleh mitra.
Metode pelaksanaan maksimal terdiri atas 2000 kata yang menjelaskan tahapan atau
langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang ditawarkan untuk mengatasi
permasalahan mitra. Deskripsi lengkap bagian metode pelaksanaan untuk mengatasi
permasalahan sesuai tahapan berikut.
1. Untuk Mitra yang bergerak di bidang ekonomi produktif dan mengarah ke ekonomi
produktif, maka metode pelaksanaan kegiatan terkait dengan tahapan pada minimal 2
(dua) bidang permasalahan yang berbeda yang ditangani pada mitra, seperti:
a. Permasalahan dalam bidang produksi.
b. Permasalahan dalam bidang manajemen.
c. Permasalahan dalam bidang pemasaran, dan lain-lain.
2. Untuk Mitra yang tidak produktif secara ekonomi / sosial, nyatakan tahapan atau
langkah-langkah yang ditempuh guna melaksanakan solusi atas permasalahan spesifik
yang dihadapi oleh mitra. Pelaksanaan solusi tersebut dibuat secara sistematis yang
meliputi layanan kesehatan, pendidikan, keamanan, konflik sosial, kepemilikan lahan,
kebutuhan air bersih, premanisme, buta aksara dan lain-lain.
3. Uraikan bagaimana partisipasi mitra dalam pelaksanaan program.
4. Uraikan bagaimana evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program di
lapangan setelah kegiatan PKM selesai dilaksanakan.
METODE PELAKSANAAN
Pengabdian kepada masyarakat dengan judul “Pengelolaan Pusat Informasi Potensi
Kreatif Desa/ Pinkades; berbasis literasi digital- tourism bagi pemuda desa Lewaja di
Kabupaten Enrekang bermitra dengan pemerintah di Kelurahan Lewaja Kabupaten Enrekang.
Adapun metode pelaksanaan PKM ini adalah observasi, dokumentasi, sosialisasi, pelatihan,
diskusi, dan monitoring. Beberapahal yang akan dilaksanakan dalam program pengabdian
kepada masyarakat ini, antara lain:
1) Melaksanakan Pre-Asessment untuk perencanaan pembinaan pemuda desa
2) Memberikan sosialisasi pengelolaan Pinkades; website digital-tourisme
3) Melakukan workshop pembuatan Pinkades
4) Fieldtrip; ke provider penyedia jasa telekomunikasi
5) Focuss Group Discussion potensi kreatif desa
6) Pengelolaan potensi berdasarkan data
7) Merancang Pinkades: website digital-tourisme
8) Soft- Launching
9) Seminar Pinkades pemuda dan masyarakat
10) Evaluasi dan langkah Aksi
Secara garis besar, jadwal pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat akan dilaksanakan
dari Januari- Desember 2021. Beberapa program pengabdian kepada masyarakat di atas, juga
merupakan tindakan pendekatan terhadap mitra guna menyelesaikan persoalan. Dengan
adanya sosialisasi pengelolaan website berbasis literasi digital-tourism dan percontohan desa
informasi diharapkan pemuda desa, dan masyarakat luas dapat mengetahui dan
memanfaatkan Pinkades sebagaimana mestinya guna membantu dalam proses belajar
mengajar, mengembangkan potensi wisata, menggerakkan ekonomi kreatif maupun dalam
perkembangan teknologi saat ini.
Kemudian, diadakannya pelatihan pengelolaan dan pengenalan alat-alat laboratorium
diharapkan dapatmemberikan wawasan tentang fungsi alat dan cara menggunakannya.
Pelatihan pengelolaan website berbasis literasi digital-tourism diharapkan dapat
meningkatkan fungsi website di desa sehingga membantu dalam memperdalam pengetahuan
terhadap eksplorasi keunggulan tempat masyarakat bermukim. Secara langsung pembinaan
ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pemuda desa agar mampu berkreasi dalam
membuat dan memasarkan produk usaha kreatif secara virtual pada masa pandemi covid 19
saat ini. Ditambah dengan terciptanya kesadaran pemuda desa untuk mengunggulkan
kehadiran situs wisata lewaja sebagai pilihan lokasi wisata yang edukatif dan menyenangkan.
Monitoring dilakukan guna mengetahui penerapan dan perkembangan website berbasis
literasi digital-tourism yang ada di Lewaja ke arah yang lebih baik lagi. Setelah pelaksanaan
kegiatan PKM ini selesai, tim PKM selalu monitoring ke kelurahan Lewaja yang ada di
Kabupaten Enrekang baik secara daring maupun luring dan senantiasa menjalin budaya
sharing/diskusi dengan masyarkat setempat mengenai kehadiran website berbasis literasi
digital-tourism maupun kegiatan ekonomi kreatif dalam memajukan wisata di Lewaja.
Dengan adanya berbagai kegiatan di kelurahan Lewaja Kabupaten Enrekang diharapkan
perkembangan website berbasis literasi digital-tourism dapat digunakan secara optimal,
sarana dan prasarana jadi lebih baik lagi, tumbuhnya ekonomi kereatif yang mandiri, pusat
informasi dan kreatif yang lengkap secara virtual di website dan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan positif, tersedianya modul praktikum/buku petunjuk pengelolaan website
literasi digital-tourism, serta adanya desa informasi percontohan sebagai pedoman dan contoh
bagi masyarakat di Kabupaten Enrekang jika ingin mengembangkan hal yang sama.

Jadwal pelaksanaan PKM disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan
memperbolehkan penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.

JADWAL

Bulan
No Nama Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
Melakukan koordinasi dengan mitra
1
                       
Observasi dan Pre-Asessment ke
2 keluruhan Lewaja di Kabupaten
Enrekang                        
Sosialisasi pengelolaan Pinkades;
3 website digital-tourism pada pemuda
desa                        
Workshop pembuatan Pinkades;
4
website digital-tourism
Fieldtrip; Studi Literasi digital
5 informasi pada provider jasa
telekomunikasi
6 FGD potensi kreatif desa
Merancang Pinkades; website
7
digital-tourism
8 Soft- launching Layanan Pinkades
9 Membuat laporan kemajuan
10 Submit Seminar Nasional
11 Pendampingan evaluasi pembinaan
desa melek informasi digital-tourism
12 Pembuatan laporan kemajuan
pengabdian kepada masyarakat
Bulan
No Nama Kegiatan 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12
(70%)
13 Monev PKM Internal
14 Monitoring lanjutan tahap ke II
terhadap implementasi desa melek
literasi digital-tourism
di kelurahan Lewaja, Kabupaten
Enrekang
15 Pembuatan artikel ilmiah ke jurnal
nasional kategori SINTA, artikel
media massa, dan unggah video
kegiatan PKM
16 Monev PKM Eksternal
Pembuatan laporan akhir pengabdian
17
kepada masyarakat
18 Seminar hasil pengabdian kepada

Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan yang dicantumkan dalam Daftar
Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pendit, 2006. Ilmu Pariwisata, Jakarta: Pradya Paramita


2. enrekangkab.bps.go.id
3. GUSTRI JASDI DAN Dr. TUTI KHAIRANI H (2015), Efektivitas Pemanfaatan
Kawasan Wisata Air Terjun Tujuh Tingkat Batangkoban Sebagai Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal Elktronika.
4. Utari, P. (2011). Media sosial, new media dan gender dalam pusaran teori komunikasi.
bab buku komunikasi 2.0: teoritisasi dan implikasi. Yogyakarta: Aspikom.
5. Sugiarto, Ronny. 2000. Pariwisata Antara Obsesi dan Realita. Yogyakarta : Adicita Karya
Nusa.

Gambaran iptek berisi uraian maksimal 500 kata menjelaskan gambaran iptek yang akan
diimplentasikan di mitra sasaran.

GAMBARAN IPTEK

1. Pelatihan pengelolaan website literasi digital-tourism pada pemuda desa Lewaja


di Kabupaten Enrekang.
Selama ini pemerintah kelurahan Lewaja belum mempunyai pusat informasi digital.
Sehingga diperlukan pelatihan terkait pengelolaan website yang memuat ragam
konten edukatif, inspiratif, kreatif, dan menjadikan sarana virtual ini mengangkat
pariwisata kelurahan Lewaja serta menjadikan kabupaten Enrekang dapat
berpartisipasi dalam meramaikan digital-market menuju masyarakat 5.0. Pada
kesimpulannya kegiatan pokok pengelolaan website literasi digital-tourism meliputi:
a) Pembuatan modul dan video tutorial pengelolaan website desa dan media social, b)
pemetaan potensi keunggulan lokasi penelitian, c) pengelolaan pusat informasi
potensi kreatif desa (Pinkades) dimaksudkan sebagai upaya pembinaan pada para
pemuda desa agar sadar bahwa potensi sosial media sebagai sarana promosi interaktif
bagi pariwisata Indonesia sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan industri
pariwisata, d) penyusunan desain alur informasi Pinkades agar dapat diakses dengan
merata oleh seluruh masyarakat yang memerlukan.

2. Pembuatan company profile serta launching official youtube kelurahan Lewaja.


Untuk mencapai tujuan dari pariwisata, karakteristik pesan yang disampaikan melalui
sosial media, berperan penting dalam membentuk kepercayaan terhadap informasi
yang diberikan. Traveler membutuhkan informasi yang dilengkapi dengan data-data
yang akurat, relevan, Komplit dengan konsistensi informasi yang jelas, untuk
membantu traveler memilah informasi yang berguna dan diminati. Faktor penting
dalam pencarian informasi para traveler adalah kredibilitas sumber. Olehnya itu
dalam memanfaatkan fungsi official youtube senantiasa memperhatikan: a) kondisi ril
kelurahan lewaja dengan isi company profile yang disajikan secara virtual, b)
mengupayakan agar pemuda desa menghidupkan konten edukatif dan inspiratif di
dalam akun official youtube kelurahan Lewaja, c) membina bakat dan minat pemuda
desa yang memiliki ketertarikan sebagai konten kreator agar terus berkarya dan lebih
produktif melihat peluang dalam pasar digital dalam mensyiarkan potensi sumberdaya
alam di kelurahan Lewaja.

3. Perancangan desa informasi berbasis literasi digial-tourism percontohan.


Desa percontohan berbasis informasi digital akan dibuat di Lewaja, Kabupaten
Enrekang, Kehadiran desa percontohan ini diupayakan sebagai pusat informasi
potensi kreatif desa berbasis digital dalam membina komunitas pemuda desa bisa
diikuti dan diakses oleh seluruh masyrakat yang ada di Kabupaten Enrekangmaupun
yang ada diluar kabupaten ini.

4. Membangun kerjasama dengan penyedia jasa internet (ISP) lokal untuk askes
internet di desa.
Pengembangan aplikasi/sistem yang mampu: a) Berjalan pada akses internet
bandwidth rendah dan smartphone; b) Tampilan responsif menyesuaikan teknologi
yang digunakan (desktop dan mobile); c) Aplikasi yang bisa dijalankan dalam
jaringan lokal (localhost); d) Aplikasi berjalan lintas platform sehingga tidak
tergantung pada sistem operasi tertentu. Pembuatan modul dan video tutorial
penggunaan aplikasi pada perangkat desktop dan mobile.

Peta lokasi mitra sasaran berisikan gambar peta lokasi mitra yang dilengkapi dengan
penjelasan jarak mitra sasaran dengan PT pengusul.
PETA LOKASI MITRA SASARAN

Peta lokasi dari kampus Universitas Muhammadiyah Enrekang ke lokasi mitra PKM yaitu
masyarakat Desa Lewaja Kabupaten Enrekang

Peta lokasi dari mitra PKM yaitu masyarakat Desa Lewaja Kabupaten Enrekang ke kampus
Universitas Muhammadiyah Enrekang dengan jarak tempuh 10 menit menggunakan
kendaraan mobil ataupun motor. .

Anda mungkin juga menyukai