Anda di halaman 1dari 13

Sosiokultural

Pada Praktik
Bisnis
Internasional
KELOMPOK II :
Putri F. Handayani
(43112320027)
Sigit E. Purnomo (43113120318)
Gustian Fambudy (43112320068)
(KELOMPOK YANG PERTAMA PRESENTASI
PADA PERTEMUAN MINGGU KE II - 18 MARET
2015)

DEFINISI KEBUDAYAAN
Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan,
perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakan
suatu masyarakat dari yang lainnya.

KOMPONEN KEBUDAYAAN
Para pakar memiliki perbedaan pandangan
mengenai komponen budaya, namun dapat
dirumuskan kebudayaan adalah sebagai berikut :

Estetika
Agama/kepercayaan
Pendidikan
Bahasa
Organisasi kemasyarakatan
Karakteristik hukum
Politik

PENGARUH KEBUDAYAAN
BIDANG PEMASARAN
Beraneka ragam sikap dan nilai pada masyarakat
menghambat banyak perusahaan untuk menggunakan
strategi pemasaran yang sama di semua pasar, untuk itu
diperlukan penyesuaian terhadap strategi pemasaran.
BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA
Budaya nasional merupakan kunci penentu untuk
mengevaluasi para manajer. Etos kerja yang berbeda
mengharuskan perusahaan menyesuaikan diri.
Contoh : di Inggris untuk mendapatkan promosi suatu
jabatan, berdasar pada latar belakang pendidikan dan
latar belakang keluarga mereka bukan pada pengalaman
dalam pencapaian keberhasilan pekerjaan.

PENGARUH KEBUDAYAAN
BIDANG KEUANGAN
Perbedaan regulasi antar negara membuat perusahaan
harus menyesuaikan diri dengan regulasi yang berlaku
pada wilayah tersebut. Menyesuaikan standar
akuntansi, pajak, perizinan, dll.
BIDANG PRODUKSI
Manager Produksi di Amerika yang terbiasa dengan
kepemimpinan partisipatif harus mengubah gaya
kepemimpinannya menjadi otoriter ketika dipindahkan
ke perusahaan manufaktur di Amerika latin, agar ia
lebih mudah mengatur para pekerjanya, tidak hanya
terhadap aturan bekerja di lingkungan produksi saja
namun juga dalam perubahan penggunaan teknologi
baru di bidang produksi.

Contoh Kasus 1
P&G melaunching produk detergen Cheer dengan
memberikan potongan harga. Namun di Jepang,
dengan memberikan potongan harga di awal
launching, akan sulit sekali untuk menaikkan harga
produk tersebut kedepannya.
Pemberian potongan harga, membuat reputasi
produk tersebut rendah. Selain itu, mayoritas ibu
rumah tangga di Jepang akan membeli keperluan
rumah tangga seperti detergen di warung-warung
kecil sekitar rumah.

CONTOH KASUS 1
Pedagang kecil juga mengeluhkan margin yang
didapat menjadi rendah karena P&G memberikan
Cheer potongan harga di retail besar, sehingga
mereka harus menyesuaikan harga jual. Selain itu,
kemasan Cheer yang tidak praktis dan terlalu
memakan tempat membuat pedagang kecil enggan
menyediakan Cheer di waung-warung mereka.
Akibatnya pemasaran menjadi terhambat.

CONTOH KASUS 2
Nike menarik kembali 38.000 pasang sepatu yang
memiliki kata air (udara) yang ditulis dalam huruf
menyala, karena menurut orang Islam kata itu
menyerupai kata Allah dalam bahasa Arab. 38.000
pasang sepatu tersebut, dialihkan dari negaranegara Arab ke negara-negara lain.

SOLUSI
P&G melakukan riset pasar mengenai kebutuhan
detergen bagi ibu-ibu rumah tangga di Jepang. P&G
memperbaiki kualitas, memperbaiki kemasan
menjadi lebih praktis dan tidak memakan tempat
untuk di display.
P&G juga memperhatikan harga yang ditawarkan
sehingga pedagang kecil di warung juga dapat
memperoleh margin yang lebih besar. Produk
tersebut bukan lagi Cheer, P&G melaunching
produk detergen baru, yaitu Joy. P&G kembali
memasuki pasar sabun dan dalam waktu hanya dua
tahun kemudian, P&G telah memegang 20%
pangsa pasar sabun di Jepang

BAGAIMANA MELAKUKAN
BISNIS LINTAS BUDAYA?
Lakukan persiapan, pelaku bisnis harus
mengetahui bagaimana etika bisnis dan sosial
negara yang akan menjadi target usahanya
Jangan terburu-buru, orang-orang Amerika begitu
menghargai waktu. Mereka dilihat sebagai orang
yang terburu-buru, tidak bersahabat, sombong,
dan tidak dapat dipercaya. Hampir di setiap
tempat orang harus belajar untuk menunggu
dengan sabar.
Bangkitkan kepercayaan para agen pemasaran
harus membangkitkan rasa simpati yang
bermanfaat dalam bisni dan dapat diandalkan
jangka panjang.

BAGAIMANA MELAKUKAN
BISNIS LINTAS BUDAYA?
Menghormati budaya, sikap adalah hal yang
penting. Setiap pelaku bisnis atau perwakilan
perusahaan harus menjaga etika dan
menghormati budaya negara tujuan. Karena sikap
anda mewakili citra perusahaan.
Memahami unsur budaya, pengetahuan tentang
budaya dan bagaimana budaya tersebut
mempengaruhi cara orang melakukan bisnis
sangat dibutuhkan. Memahami hal ini merupakan
langkah awal dalam mempelajari bagaimana
menggunakan budaya untuk memperoleh
keuntungan strategis.

KESIMPULAN
Kebudayaan suatu masyarakat dapat
mempengaruhi bagaimana perusahaan dijalankan
dalam masyarakat tersebut.
Perusahaan tidak bisa menerapkan strategi yang
sama pada masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang berbeda.
Perusahaan yang ingin memasuki suatu pasar
baru harus terlebih dahulu mengenal dengan baik
budaya setempat.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai