Anda di halaman 1dari 40

Tugas Pengenalan

Profesi (TPP)

“Meninjau Sistem K3 di
PT Belitang Panen Raya
Palembang”
KELOMPOK 1
Pembimbing : Resy Asmalia, S.KM, M.Kes

Meitria Nur Sabrina (702014079)


Tharisa Kurnia (702014032)
Agung Prasetyo (702014088)
Aditya Nur Firmansyah (702014045)
Shelly Margaretha (702014038)
Indah Ulfanov Pratiwi (702014076)
Annisa Nurul Jannah (702014003)
Soleha (702014002)
Tiara Yosepha (702014008)
Dio Pratama (702014020)
Rahma Noora Firdayani (702014014)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

>250 juta kecelakaan di tempat kerja , >160 juta pekerja menjadi sakit dan >1,2
juta pekerja meninggal akibat kecelakaan per tahun (ILO , 2013)

tuntutan tentang masalah kesehatan dan keselamatan kerja

perusahaan harus dapat memenuhi tanggung jawab dalam memberikan


perlindungan pada karyawan program tentang kesehatan
dan keselamatan kerja.

Undang-Undang Tentang Kecelakaan Tahun 1947 Nomor 33 dan PP No. 2


Tahun 1948)

Tugas Pengenalan Profesi dengan tema “Meninjau Sistem Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di PT Belitang Panen Raya Palembang”.
1.2. Rumusan Masalah
“Bagaimana sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di PT
Belitang Panen Raya Palembang”.

1.3. Tujuan Kegiatan


1.3.1. Tujuan umum:
Mengetahui sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diterapkan di
PT Belitang Panen Raya Palembang.
1.3.2. Tujuan Khusus: mengetahui
• profil sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• pelaksanaan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• tujuan dan sasaran dari sistem Keselamatan dan Kerja
• aspek-aspek dan pengawasan sistem Keselamatan dan Kesehatan
Kerja
• faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja
• pencapaian yang sudah dicapai oleh PT Belitang Panen Raya
Palembang dalam menerapkan sistem Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
1.4. Manfaat Kegiatan
1.4.1. Manfaat Teoritis
• Hasil tugas pengenalan profesi ini diharapkan dapat menjadi sumber
bacaan ilmiah untuk menambah ilmu pengetahuan dan memperluas
wawasan masyarakat dengan berbagai profesi mengenai sistem
keselamatan dan kesehatan kerja dan pelaksanaannya, khususnya di
tempat kerja seperti di PT Belitang Panen Raya Palembang.

1.4.2. Manfaat Praktis


• Hasil tugas pengenalan profesi ini diharapkan dapat menjadi informasi
tambah bagi instansi dinas kesehatan, maupun tempat lingkungan kerja
dan dapat menjadi bahan evaluasi atau gambaran mengenai sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

“segala daya upaya dan pemikiran yang dilakukan


dalam rangka mencegah, mengurangi dan
menanggulangi terjadinya kecelakaan dan
dampaknya melalui langkah-langkah identifikasi,
analisa, dan pengendalian bahaya secara tepat dan
melaksanakan perundang-undangan tentang
keselamatan dan kesehatan kerja”
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Manfaat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja: Kerja:

• mendapat jaminan keselamatan dan • Meningkatkan produktivitas karena


kesehatan kerja baik secara fisik, menurunnya jumlah hari kerja yang
sosial, dan psikologis. hilang.

• Agar setiap perlengkapan dan • Tingkat kompensasi pekerja dan


peralatan kerja digunakan sebaik- pembayaran langsung yang lebih
baiknya selektif mungkin. rendah karena menurunnya pengajuan
klaim.
• Agar semua hasil produksi dipelihara • Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan
keamanannya. asuransi.

• Agar adanya jaminan atas • Perusahaan dapat meningkatkan


pemeliharaan dan peningkatan keuntungannya secara substansial.
kesehatan gizi pegawai.
• Indikator-Indikator dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
a. Faktor manusia/pribadi (personal factor)
b. Faktor kerja/lingkungan

• Aspek-Aspek dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3)
a. Lingkungan kerja
b. Alat kerja dan bahan
c. Cara melakukan pekerjaan
d. Beban kerja .
e. Kapasitas kerja
f. Lingkungan kerja
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

• Adanya biaya pencegahan


• Kerugian akibat kecelakaan menimpa karyawan dan peralatan
• Antara biaya pencegahan dan kerugian akibat kecelakaan terdapat selisih yang sukar
ditetapkan
• Kecelakaan kerja selalu menyangkut manusia, peralatan, dan proses.
• Manusia merupakan faktor dominan dalam setiap kecelakaan.

Elemen-elemen / audit keselamatan dan kesehatan kerja


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 05/MEN/ 1996, yang dimaksud dengan elemen-
elemen /audit Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah mencakup:
• Pembangunan dan Pemeliharaan
• Strategi Pendokumentasian
• Peninjauan Ulang Perencanaan (Desain) Kontrak
• Pengendalian Dokumen
• Pembelian
• Keamanan Bekerja Berdasarkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3)
• Standar Pemantauan
Kecelakaan Kerja

“Kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang


terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan.
Kecelakaan kerja merupakan peristiwa yang tidak
direncanakan yang disebabkan oleh suatu tindakan
yang tidak berhati-hati atau suatu keadaan yang
tidak aman atau kedua-duanya (Sheddy Nagara,
2008:177-180)”
Potensi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja didasarkan
pada Dampak Korban
Pencegahan Keselamatan Kerja
Upaya yang dilakukan untuk:

• mencegah atau memperbaiki kontrol iklim kerja


• mencegah dan mengurangi bahaya bahan kimia ditempat kerja
• mencegah atau mengurangi bahaya dari kebisingan
• mencegah atau mengurangi potensial kerugian dari
penerangan yang buruk
• mencegah atau mengurangi risiko dari getaran
• mencegah atau meminimalkan bahaya organisasi kerja dan
ergonomis
• mecegah dari bahaya listrik
• mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
BAB III
METODE PENELITIAN
Tempat Pelaksanaan
• PT Belitang Panen Raya, Palembang,
Sumatera Selatan.

Waktu Pelaksanaan
• Hari/Tanggal Rabu, 09 November 2017
• Pukul 09.00 WIB s.d. selesai

Subjek Tugas Mandiri


• meninjau sistem K3 di PT Belitang Panen
Raya, Palembang, Sumatera Selatan.
Langkah-langkah Kerja
1. Membuat proposal, dan
melakukan konsultasi kepada Cara
pembimbing Tugas Pengenalan Pengumpulan
Profesi
Data
2. Mengajukan perizinan kegiatan
pada pihak instansi.

3. Mengambil data yang diperlukan,


mengumpulkan hasil, membuat
kesimpulan dan laporan hasil wawancara dan
Tugas Pengenalan Profesi dari observasi
data yang telah didapatkan.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil Wawancara Dan Observasi
NO KRITERIA YA TIDAK KETERANGAN
1 Apakah anda mengetahui SOP (standar operasional √
prosedur) di perusahan ini?
2 Apakah tersedia SOP (standar operasional prosedur) yang √
dikeluarkan oleh perusahaan secara tertulis?
3 Apakah dilakukan penerapan SOP (standar operasional √
prosedur) pada perusahaan ini?

4 Apakah anda melakukan tindakan sesuai dengan SOP √


(standar operasional prosedur) pada perusahan ini?

5 Apakah karyawan mendapatkan pemeriksaan kesehatan √


sebelum bekerja di perusahan ini?
1. Pemeriksaan fisik
2. Tes pendengaran
3. Tes penglihatan
4. Pemeriksaan radiologi
5. Pemeriksaan laboratorium
6 Apakah selama bekerja di perusahaan ini, anda pernah mendapat √
pemeriksaan general check up?
Dan berapa kali dalam setahun?

7 Apakah pihak perusahaan menyediakan alatpelindung diri untuk √


karyawan?
1. Masker khusus
2. Sepatu khusus
3. Sarung tangan khusus
4. Pakaian kerja
8 Apakah alat pelindung diri dapat digunakan dengan baik dan tidak √
9 mengganggu pada saat kerja? √
Apakah anda selalu memakai alat pelindung diri saat bekerja?

10 Apakah selama bekerja di perusahaan ini anda pernah mengalami √


kecelakaan kerja?

11 Apakah selama bekerja di perusahaan ini anda pernah mengalami √


sakit yang disebabkan karena efek dari pekerjaan di perusahaan ini?
DAFTAR KONDISI TEMPAT KERJA

No Kondisi Tempat Kerja Ya Tidak Keterangan


1. Apakah tempat kerja umumnya bersih dan rapi? √

2. Apakah sampah dan limbah dibuang secara teratur? √

3. Apakah lantai dicuci dan disapu secara teratur? √

4. Apakah langit-langit tetap bersih? √

5. Apakah meja kerja dan bangku bersih?

6. Apakah ada tanda-tanda yang memadai:


1) untuk mendorong praktek-praktek keamanan yang baik dan √
pemeliharaan? √
2) untuk memperingatkan orang-orang dari bahaya di area kerja?
7. Apakah semua bahan, persediaan dll ,ditumpuk dengan aman? √

8. Apakah area penyimpanan diidentifikasi dengan √


tepat / ditandai?

9. Apakah semua gang, tangga, lorong, dll, bersih dari item persediaan √
serta sampah / usang?
10. Apakah wadah terpisah disediakan untuk koleksi sampah? √

11. Apakah permukaan lantai, tidak licin (yaitu bebas dari air, minyak atau √
tumpahan cairan lain) dan dalam kondisi baik?

12. Apakah landai disediakan untuk mempermudah √


Pergerakan bahandan pekerja?

13. Apakah lorong-lorong / gang cukup lebar dan jelas ditandai dengan √
garis dicat?
14. Apakah lorong-lorong / gang bersih dari setiap hambatan yang mungkin √
menghambat arus barang dan orang?

15. Apakah trotoar pejalan kaki yang terpisah, ditandai dengan jelas √
berbeda dari jalan masuk kendaraan (sepertidi gudang?)

16. Apakah prosedur evakuasi kebakaran ditampilkan dan latihan evakuasi √


dilakukan?

17. Memiliki peralatan darurat kebakaran, pintu √


Darurat dll, telah diperiksa dan dipelihara secara berkala?
ISI KOTAK P3K:
KOTAK A
KOTAK B KOTAK C
(untuk 25
No Isi (untuk 50 pekerja (untuk 100 pekerja
pekerja
atau kurang) atau kurang)
atau kurang)
1. Kasa sterilter bungkus 20 40 40
2. Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3. Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4. Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5. Plester Cepat 10 15 20
6. Kapas (25 gram) 1 2 3
7. Kain segitiga/mittela 2 4 6
8. Gunting 1 1 1
9. Peniti 12 12 12
10. Sarung tangan sekali pakai
2 3 4
(pasangan)
11. Masker
2 4 6

12. Pinset
1 1 1

13. Lampu senter


1 1 1

14. Gelas untuk cuci mata


1 1 1

15. Kantongplastikbersih
1 2 3

16. Aquades (100 ml lar. Saline)


1 1 1

17. Povidon Iodin (60 ml)


1 1 1

18. Alkohol 70%


1 1 1

19. Buku panduan P3K di tempat kerja


1 1 1

20. Buku catatan


1 1 1

21. Daftar isi kotak


1 1 1
PEMBAHASAN
Sistem Manajemen K3 yang ada di Pabrik
Beras dan Bihun Raja baru dibuat
beberapa waktu yang lalu menanggapi
Undang-undang No.1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Telah dibentuk bagian
sistem manajemen keselamatan kerja
yang melantik satu orang menjadi
kepalanya. Yang ditunjuk sebagai kepala
pelaksana K3 adalah Bapak Rici Julio.
Untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja PT. Belitang Panen Raya
menyediakan:

P3K

Dalam Veiligheidregelement
(Peraturan Keamanan Kerja):
1. Mesin-mesin harus lantai sering tempat kerja
dibersihkan aman
terpelihara dengan baik,
mesin yang berputar
harus diberikan penutup
agar jangan sampai
beterbangan jika kurang
tahan dalam putaran yang mesin-mesin
keras. langit-langit terpelihara
kuat dengan baik
2. Harus tersedia alat
pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K). dinding tidak
rapuh
Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Belitang
Panen Raya baru mempunyai kepengurusan K3sudah memiliki
SOP (standar operasional prosedur) yang dikeluarkan
perusahaan dan sudah dilakukan tindakan yang sesuai dengan
standar operasional prosedur..

Menurut Hadiguna (2009),


keselamatan kerja berarti proses
merencanakan dan mengendalikan
situasi yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja melalui persiapan
prosedur operasi standar yang menjadi
acuan dalam bekerja
belum
menerapkan
penggunaan alat
pelindung diri
sesuai standar
seperti helm dan
ear plug.
keselamatan kerja dapat dikatakan
sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat
kerja, bahan dan proses pengolahannya,
landasan tempat kerja dan lingkungan
kerja serta cara melakukan pekerjaan
guna menjamin keselamatan tenaga kerja
dan aset perusahaan agar terhindar dari
kecelakaan dan kerugian lainnya.
Keselamatan kerja juga meliputi
penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
(Mangkunegara, 2002).
Monitoring bahaya
kesehatan lingkungan
kerja di PT. Belitang
Panen Raya belum
terapkan,

tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan
berkala pada pekerja

tidak memberikan
pendidikan mengenai
pentingnya kesehatan
dalam menyelesaikan
pekerjaan.
Monitoring potensi bahaya kesehatan lingkungan kerja,
yaitu dengan memonitoring:
•Faktor fisik
•Faktor kimia
•Biologi
•Ergonomi
•Psikososial
Personal monitoring (penilaian dosis paparan potensi
bahaya kesehatan)
Biological monitoring (Pemeriksaan Kesehatan Kerja)
Joint Occupational Health Inspecttion
Monitoring Food Hygiene
Pengendalian Vektor
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan
Kerja

Suara

Penerangan Radiasi
Golongan fisik lampu yang sinar-sinar
kurang baik radioaktif

Tekanan
Suhu
tinggi
Debu

Awan
atau Uap
Golongan kimia
kabut

Larutan Gas
• Golongan
mental-
• Golongan psikologis
fisiologis
• Golongan
infeksi
BAB DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN
KESIMPULAN

1. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT Belitang


Panen Raya ada beberapa hal yang belum berkesinambungan
dilaksanakan.
2. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT. Belitang
Panen Raya melakukan pengawasan intensif terhadap karyawan.
Namun banyak monitoring yang belum dilakukan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) pada PT. Belitang Panen Raya adalah faktor fisik (suara bising,
suhu), faktor kimia (debu).
4. Penyakit akibat kerja pada PT. Belitang Panen Raya berupa sesak
nafas ditemukan pada tahun 2015 akibat pegawai terlalu banyak
menghirup debu.
SARAN

1. Bagi PT. Belitang Panen Raya (PT. BPR) dan PT. Rizky Mitra
Pangan (PT. RMP), Untuk lebih meningkatkan lagi sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sehingga bisa menjaga
kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja

2. Bagi Pekerja , Hendaknya dapat mengikuti aturan yang berkenaan


dengan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang salah satunya penggunaan alat pelindung diri.

Anda mungkin juga menyukai