SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Diploma IV
Oleh:
i
JUDUL
Oleh:
RISKI MAULANA
411311051
Batam, ......................
Pembimbing,
NIK
NIK NIK
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul:
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja atau tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan batal saya terima
Batam, ..
Riski Maulana
411311051
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Industry in the service sector desperately needs a good management of human resource
management in order to improve organizational performance, the factor that must be
considered is how companies manage the commitment together to both try their best to
create optimal performance. To answer the question of whether good and effective
Human Resource Management Practices can create commitment and job satisfaction of
employees and how the impact on the performance of the organization, the measurement
of organizational performance in this study involves employee satisfaction and work
commitment as independent variables as measured by multiple regression methods. The
results of the test show a significant influence both partially and simultaneously this
proves that true if the practice of MSDM well managed to create employee satisfaction
and work commitments then the performance of the organization can increase. It should
be the top management of the industry should be more focused on the management of
human resources management first
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................................................................... iii
ABSTRAK..............................................................................................................................iv
ABSTRACT............................................................................................................................ v
KATA PENGANTAR...............................................................................................................vi
DAFTAR ISI.vii
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................... 5
1.5 Batasan Masalah ....................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................... 7
KAJIAN TEORI, LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ........................................... 7
2.1 Landasan Teori .......................................................................................................... 7
2.1.1. Kinerja Organisasi...................................................................................... 10
2.1.2 Kepuasan Kerja.......................................................................................... 14
1.1.3. Komitmen Organisasi ................................................................................ 18
1.1.4 Hubungan antara Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Kinerja
Organisasi .................................................................................................................. 21
2.2 Kajian Literatur ........................................................................................................ 22
2.3 Pengembangan Hipotesis ................................................................................. 26
BAB III ................................................................................................................................ 28
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 28
3.1 Jenis dan Sumber Data...................................................................................... 28
3.2 Instrumen Penelitian............................................................................................... 28
3.2.1 Definisi Operasional variabel X ................................................................. 29
3.2.2 Kinerja Organisasi (Y) ................................................................................ 30
3.3 Lokasi dan Obyek Penelitian ................................................................................... 31
3.4 Teknik Penetapan Jumlah Sampel .......................................................................... 33
vii
viii
PENDAHULUAN
organisasi jangka panjang dengan tujuan agar dapat memenangi persaingan dalam
industri yang sejenis. Pada era globalisasi ini persaingan industri sektor jasa
semakin ketat, untuk itu Produktifitas perusahaan adalah faktor penentu agar
perusahaan mampu bersaing baik pada level dosmetik, nasional maupun industri
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang baik, yaitu mengenai bagaimana
manajer dan karyawan memiliki persepsi yang sama terhadap tujuan dan memiliki
Kinerja organisasi merupakan hal yang selalu menarik untuk dibahas dan
dikaji lebih dalam karena melibatkan banyak faktor dalam organisasi yaitu dimulai
dengan faktor psikologis per individu anggota organisasi sampai dengan budaya
organisasi itu sendiri yang mana faktor tersebut dipengaruhi faktor-faktor lainnya
yang juga sangat penting dalam upaya peningkatan kinerja organisasi secara
keseluruhan. Kinerja itu sendiri adalah seperangkat hasil yang dicapai atau
keberhasilan yang dicapai atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-
1
2
harus dimulai dari manajer level atas dan diikuti dengan komitmen yang tinggi
oleh manajer level berikutnya sampai dengan karyawan sebagai ujung tombak
benar-benar sampai pada semua level organisasi dan dilaksanakan dengan baik.
bagaimana karyawan memiliki Produktifitas yang tinggi atau kinerja yang baik
tolak ukur keberhasilan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) hotel untuk
Karyawan menjadi pilar utama dan faktor penentu keberhasilan, untuk itu
fungsi tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila karyawan tidak memiliki
tujuannya.
atau upaya untuk memberikan yang terbaik bagi organisasi dan keinginan untuk
dengan rasa aman, rasa cinta, dan rasa setia terhadap organisasi sehingga segala
tugas dan perintah yang diberikan dikerjakan dengan baik dan tuntas hal itu
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang
dengan pekerjaan yang dihadapi dan pada akhirnya karyawan dapat mencintai
pimpinan atau manager level atas akan mudah untuk memberikan arahan dalam
pengelolaan sumber daya hal itu dikarenakan rentang kendali atas pekerjaan dan
MSDM dapat dipraktikan secara efektif, agar komitmen dan kepuasan kerja
karyawan dapat tercipta dan terus meningkat. Ketika komitmen dan kepuasan
kerja telah tercipta maka kinerja perusahaan akan meningkat dan pelanggan akan
merasa puas karena pelayanan yang diberikan berdasarkan dedikasi penuh oleh
karyawan yang mana hal itu akan memberikan peningkatan pendapatan secara
karyawan dan komitmen karyawan, berdasarkan hal itu peneilitian ini diberi judul
praktik Manajemen Sumber Daya Manusia yang baik dan efektif dapat
antara praktik MSDM yang baik dan efektif dapat menciptakan peningkatan
5
kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Secara khusus penelitian ini adalah
mengukur pengaruh sikap karyawan yaitu kepuasan kerja dan komitmen terhadap
Batam, bahwa praktik MSDM apabila dilaksanakan dengan baik dan efektif akan
dan respon positif dari pelanggan. Selain itu, penelitian ini berguna sebagai
referensi atau sumbangan informasi bagi industri perhotelan di Kota Batam dalam
menerapkan praktik MSDM yang baik dan efketif. Penelitian ini juga bermanfaat
tema yang sejenis yaitu manajemen sumber daya manusia dengan variabel
kemampuan bersaing.
karyawan akan dijelaskan dengan rinci dan diukur bagaiamana variabel tersebut
berbeda antara setiap perusahaan, hasil dari praktik MSDM yang merupakan
pada sektor sejenis (Becker, B.E and Huselid, M.A, 2006). Bagaimana komitmen
MSDM yang baik akan memberikan kontribusi pada perbaikan kualitas SDM dan
tujuan, Pencapaian visi dan misi perusahaan, pencapaian terhadap target dan
juga memperlihatkan apakah tujuan dan misi suatu organisasi telah sesuai dengan
keadaan saat ini, dilihat dari faktor ekonomi, politik dan budaya yang ada,
budaya dan sistem mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan, apakah ada
7
8
seperti tujuan, visi dan misi perusahaan dan lainnya ataupun yang non-kontekstual
seperti cita-cita dan budaya organisasi perlu adanya kesamaan komitmen seluruh
serta tujuan organisasi. Persetujuan karyawan ini akan terlihat dari kinerja dan
tinggi pula kinerja karyawan oleh karena itu praktik MSDM harus lebih
organisasi meningkat. Seperti yang dikutip dari buku (Sunarto, 2005) bahwa
perhatian utama oleh para pimpinan dan pengambil keputusan lainnya, faktor-
faktor yang terlibat dalam proses penciptaan komitmen karyawan itu harus
menjadi concern utama setiap pimpinan seperti gaji, insentif atau bonus lainnya,
lingkungan dan budaya yang nyaman agar karyawan puas dengan pekerjaannya
dan pada akhirnya perasaan puas itu akan membentuk komitmen karyawan
kerjanya dan komitmennya terhadap perusahaan, ada dua faktor secara garis
9
terlihat pada hasil dari kinerja perusahaan secara keseluruhan dan pada akhirnya
pengaruh antara setiap variabel yang penulis jabarkan di atas, pada industri
indikator kinerja yang dapat diukur bersamaan dengan grafik pendapatan hotel
berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan
tolok ukur pada saat pengukuran kinerja berlangsung hal itu dapat berupa
mengukur apa saja yang telah dicapai dan bagaimana hasilnya. Proses
ditetapkan sebelumnya akan menjadi hal yang rancu karena pada saat
karyawan bisa saja berbeda pada saat penilaian kinerja dan pada satu sisi
banyak hal yang dicapai oleh perusahaan tapi tidak sama dengan tujuan
merupakan sesuatu yang telah dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu
berikut:
dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik atau pun non fisik.
secara internal, norma atau standar yang bisa diterima atau hasil
Dalam proses evaluasi kinerja organisasi harus ada indikator atau faktor
halnya yang dungkapkan oleh (Ruky, 2001) ada beberapa faktor yang
4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada
organisasi.
karyawan atas pemenuhan kebutuhan dan harapan yang sesuai atas apa
1. Menyenangi Pekerjaannya
baik
15
2. Mencintai Pekerjaannya
tinggi
3. Moral kerja
4. Kedisiplinan
5. Prestasi kerja
1. Teori keseimbangan
Teori ini dikemukakan oleh Wexley dan yukl, bahwa semua nilai
2. Teori perbedaan
promosi
penyelia
maupun nonverbal)
atau dapat pula komitmen itu muncul karena karyawan itu menyukai
1. Komponen Afektif
2. Komponen Normatif
3. Komponen Continuance
meninggalkan organisasi.
sebagai berikut:
1. Faktor Kesadaran
yang bersangkutan.
2. Faktor Aturan
20
tersebut.
3. Faktor Organisasi
4. Faktor Pendapatan
memberikan dedikasi dan loyalitas yang tinggi agar terus berada pada
organisasi.
tujuan perusahaan.
yang digunakan juga cukup beragam dan menunjukan hasil yang positif dan
23
signifikan dengan apa yang diukur baik itu kinerja ataupun produktifitas
organisasi dan lainnya. Fokus utama penulis dalam penelitian ini adalah untuk
yaitu;
Prez, 2016)
dan supervisor, praktik HRD yang baik juga mempengaruhi secara positif
kepuasan manajer dan supervisor serta ada pengaruh yang signifikan dan
Indonesia khususnya Kota Batam tapi juga menguji teori yang peneliti
untuk meniliti hal yang sama pada industri perhotelan Kota Batam tetapi
dengan mengganti variabel Y nya yaitu bukan kinerja karyawan tapi kinerja
organisasi dan kinerja karyawan adalah dua hal yang berbeda dilihat dari
hubungan yang positif dan signifikan antara ketiga variabel yang penulis
akan teliti, oleh karena itu penelitian ini merupakan penelitian replika yaitu
penelitian sejenis tapi diuji pada subjek lain. Berikut adalah tabel penelitian
dan loyal mencintai organisasinya hal itu berarti karyawan akan memiliki
baik dan pada akhirnya akan menciptakan kinerja yang optimal pada
kebenarannya adalah;
kinerja organisasi
27
tinggi akan mendorong kinerja yang baik pada setiap karyawan atas
Kepuasan H2
Kerja (X1)
Kinerja
Organisasi
H1
(y)
KomitmenH1 H3
Karyawan
(X2)
METODE PENELITIAN
menggunakan skala ordinal, hal itu dikarenakan permasalahan yang penulis ajukan
dari awal pembahasan merupakan objek permasalahan yang relatif dan tidak
diambil dari berbagai penelitian terdahulu yang telah teruji validitas dan
yang dilakukan oleh (Puspitawati, 2013) yang menggunakan skala likert dengan
skoring (5) sangat setuju, (4) setuju, (3) netral, (2) tidak setuju, (1) sangat tidak
setuju. Reliabilitas untuk intsrumen kepuasan kerja ini telah teruji reliabilitasnya
organisasi juga diambil dari penelitian yang dilakukan oleh (Puspitawati, 2013)
28
29
yang menggunakan skala dan skoring yang sama dan telah teruji validitasnya
(Purba, 2013) yang telah teruji reliabilitasnya dengan alfa cronbach= 0,774
sedangkan instrumen untuk mengukur kinerja organisasi dari faktor penjualan dan
pendapatan diambil dari penelitian yang dilakukan oleh (Koerniawan, 2013) yang
organisasi.
organisasi.
dan economic result (Sa-Prez, 2016) adapun indikator dari variabel ini
adalah:
31
a. Loyalitas Pelanggan
b. Kepuasan pelayanan
c. Penjualan
d. Pendapatan
periode-periode sebelumnya.
di Kota Batam, berdasarkan data yang dikeluarkan BPS Kota Batam tahun 2016
bahwa jumlah hotel di Batam 199, yaitu 71 hotel berbintang dan 128 hotel non
Dalam penelitian ini kriteria pertama yang harus terpenuhi adalah hotel yang
dijadikan objek penelitian harus memiliki MSDM yang cukup baik, minimal
departemen personalia hotel tersebut memiliki struktur yang lengkap, tidak ada
tumpang tindih jabatan pada level menengah hingga manajemen level atas, ada
pembagian tugas dan kewajiban yang jelas disetiap anggota struktur atau tidak
ada perangkapan tugas, oleh karena itu peniliti akan mengambil hotel berbintang
33saja.
Hotel non-bintan atau sering disebut hotel melati di Batam berjumlah 128
hotel dimana hotel tersebut menawarkan harga murah untuk setiap kamar dan
pelayanan lainnya. Orientasi pasar hotel melati adalah low cost sehingga banyak
dari hotel tersebut menekan biaya operasional dengan cara mengurangi jumlah
karyawan sehingga banyak karyawan yang memiliki tugas dan tanggung jawab
yang dirangkap, bahkan ada beberapa hotel yang tidak memiliki struktur
33
organisasi yang tidak jelas, manajemen yang tidak berjalan dengan baik dan
lainnya.
sehingga tepat rasanya untuk mengeliminasi hotel non-bintan dalam penelitian ini
karena tidak memenuhi syarat untuk diteliti lebih lanjut. Objek penelitian ini
+ ()
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran Populasi
Berdasarkan rumus slovin di atas maka dengan taraf kesalahan (error) 5% maka
71
= 60,29
1 + 71(0,05)2
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus slovin di atas sampel yang ditetapkan
sampling, hal itu dilandasi bahwa sampel yang tersedia tidak semua memiliki
peluang yang sama untuk ditetapkan menjadi anggota sampel (Umar, 2007). Pada
karyawan beda divisi, 2 marketing dan 1 resepsionis yang dipilih secara acak oleh
karena itu dari total 60 hotel setiap hotel akan diberikan 5 kuesioner sehingga total
kuesioner keseluruhan yang disebarkan adalah 300 kuesioner atau dengan kata
disebut cross sectional survey. Data lain atau data skunder yang disajikan dalam
penelitian ini juga didapat dari studi kepustakaan untuk mengkaji dan mentelaah
organisasi dan kinerja organisasi yang didapat dari buku-buku atau jurnal dari
sejenis.
2. Perusahaan memberikan
kesempatan untuk maju.
3. Jabatan yang cukup bagi karyawan
yang ingin maju.
4. Adanya kesempatan untuk
dipromosikan.
1. Atasan selalu mendengarkan ide dan
saran.
Pengawas
2. Atasan selalu bersikap adil.
3. Atasan selalu memberikan pujian.
1. Rekan kerja selalu mendahulukan
kepentingan bersama.
2. Rekan kerja sangat menyenangkan.
Rekan Kerja
3. Rekan kerja sangat bersahabat.
4. Rekan kerja siap membantu saat
dibutuhkan.
1. konsumen akan kembali menginap
kembali di hotel ini
Loyalitas
2. konsumen dengan senang hati akan
Pelanggan
merekomendasikan hotel ini kepada
kerabat dan teman-teman saya
1. konsumen merasa puas atas
kinerja
pelayanan hotel
organisasi
Kepuasan 2. konsumen merasa puas dengan
pelanggan karyawan hotel
3. konsumen merasa puas dengan
servis yang diberikan hotel
penjualan ada peningkatan penjualan
pendapatan ada peningkatan pendapatan
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Tujuan dilakukannya uji asumsi klasik adalah agar penelitian tidak bias,
dan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesisnya harus terlebih dulu
Variance Inflation Factor (VIF) adalah 0.1 dan batas VIF adalah 10.
2. Uji Hipotesis
Y= a + b1X1 + b2x2
Y= Kinerja Organisasi
a= Konstanta
e= Error
naik turunnya variabel dependen (x1 dan x2). Nilai dari adjusted R2
dan 1 resepsionis yang dipilih secara acak sehingga total kuesioner yang
Dalam penyebaran kuesioner ada 11 hotel yang menolak mengisi kuesioner yang
dibagikan. 10 hotel tersebut terdiri dari 1 hotel bintang 5 dan 9 hotel bintang 4.
yang disajikan pada tabel 5 diatas setiap unsur yang ingin diteliti terpenuhi
20%, HRD (personalia) sebanyak 52 orang atau 21% dan marketing serta
orang (8%).
Kepuasan karyawan adalah salah satu faktor yang diukur dalam penelitian
dimulai dari kebutuhan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, cara
berpikir yang berbeda dan juga cara menyelesaikan masalah yang terjadi
SMA/MA/SMK memiliki jumlah paling banyak yaitu 109 atau 44% dari 250
karyawan yang memiliki masa kerja kurang dari 3 tahun yaitu sebanyak 167
orang atau 67%, sedangkan yang memiliki masa kerja antara 3 sampai 5
tahun sebanyak 54 orang atau 22% sedangkan yang sudah bekerja lebih
masing skor item dengan skor total. Item-item pertanyaan yang berkorelasi
memberikan dukungan dalam mengungkap apa yang ingin diungkap atau valid.
Jika r hitung r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item
pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total atau dinyatakan valid. Untuk
mengetahui nilai validitas dari setiap item pertanyaan maka uji yang dilakukan
adalah uji produk momen pearson, untuk menguji validitasnya penulis mengambil
30 sampel. Sebelum itu perlu ditentukan terlebih dahulu r tabelnya yang didapat
=
+
,
, =
+ ,
karyawan):
dari 11 item pertanyaan yang diuji keseluruhan hasil r hitung item memiliki
nilai lebih besar dari r tabel, sehingga untuk keseluruhan item pertanyaan
instrument penelitian hal ini perlu dilakukan karena, uji relibilitas adalah
mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian
dengan syarat nilai alpha dari instrumen yang diuji harus > 0,6.
N of
Cronbach's Alpha Items
,904 18
Sumber: Data Primer diolah, 2017
memiliki nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari nilai 0,6 sehingga yaitu
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa Cronbach's Alpha memiliki nilai > 0,6
dikatakan reliabel.
Nilai Cronbach's Alpha pada tabel 13 diatas sebesar 0,612 > 0,6 sehingga
organisasi reliabel.
melalui beberapa pengujian terlebih dahulu yang disebut uji asumsi klasik, dalam
1. Uji Normalitas
Dalam uji normalitas hasil yang diharapkan adalah residual data penelitian
a. Analisa Grafik
Berikut ini adalah grafik dari hasi uji asumsui klasik normalitas
menggunakan SPSS:
data mengikuti garis atau disekitar garis maka sebaran data dapat
normal.
b. Analisa statistik
(asymp.sig 2 tailed) > dari nilai sig. taraf kesalahan yang diterima,
51
sebagai berikut:
normalitasnya.
2. Uji Heteroskedastisitas
yaitu dengan uji glejser (analisa statistik) dan menganalisa grafik scatter
52
terjadi gejala heterokedastisitas tapi apabila nilai sig. pada tabel >
penelitian sebelum-sebelumnya.
Dalam analisa grafik scatter plot yang perlu dilihat adalah sebaran
pola-pola tertentu dan teratur maka data memiliki gejala hetero dan
sebaliknya
Pada gambar scatter plot diatas dapat dilihat bahawa sebaran data
3. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi korelasi antara
> 0,10, sedangkan melihat VIF dibandingkan dengan nilai 10,00 apabila
nilai VIF < 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas dan terjadi
Pada tabel 16 diatas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIFnya,
masing-masing 0,999 yang berarti lebih besar dari 0,10 dan kedua
1,001 < 10,00 sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak
terjadi multikolinearitas.
55
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,851 2,019 5,373 ,000
Kepuasan ,106 ,019 ,334 5,699 ,000
Dari hasil uji regresi linear berganda pada tabel 17 diatas yang dilihat dan
Organisasi) bernilai 0.
d. e adalah nilai error atau kesalahan atau variabel lain yang tidak
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Untuk dapat menganalisa output uji t kita harus membandingkan nilai t hitung
dan t tabel apabila nilai t hitung > t tabel hal itu menyatkan bahwa adanya
dalam penelitian ini karena jumlah responden sebanyan 250 orang maka t
kita perlu membandingkan taraf signifikansi yang ada (output) dengan taraf
1. Nilai koefisien regresi variabel Kepuasan (X1) adalah sebesar 0,106 dan
kepuasan karyawan sebesar 5,699 hal itu berarti t hitung (5,699 > 1,968)
dengan signifikansi yang lebih kecil dari tingkat kesalahan yaitu sebesar
58
0,00 (0,000 < 0,05) dengan kata lain Hipotesis 1 (H1) dalam penelitian ini
sebesar 0,113 dan positif, dan t hitungnya 3,263 > 1,968 (t tabel) dengan
taraf signifikansi lebih kecil dari taraf kesalahan yang diterima dalam
penelitian ini yaitu (0,001 < 0,005), sehingga dapat disimpulkan bahwa
signifikan.
tabel, dalam penelitian ini f tabelnya adalah (3,89), dan kedua dengan
di tetapkan.
dari output yang terlihat pada tabel 18 diatas, nilai f hitungnya sebesar
22,245 dimana lebih besar dari f tabel (22,245 > 3,89) dengan signifikansi
0,000 lebih kecil dari taraf kesalahan atau error ( 0,000 < 0,05) sehingga
sesuai dengan nilai R square tersebut. Berikut adalah hasil dari uji R2 dalam
penelitian ini:
60
Pada tabel 19 diatas dapat diihat bahwa R square memiliki nilai sebesar
0,153 hal itu berarti kepuasan karyawan (X1) dan Komitmen organisasi
sebesar 15,3% dan sisanya 84,7 % dipengaruhi faktor lain yang tidak
bahwa semua hipotesis yang peneliti ajukan dapat diterima, berikut analisa
tapi lebih banyak yang berpendidikan tingkat menengah atas dan masa
kerja yang beragam tapi lebih banyak yang dibawah tiga tahun hal ini
menuntut.
karyawan baru yang masa kerjanya dibawah tiga tahun hal itu
Dari hasil uji regresi angka yang didapat untuk variabel X2 adalah 11,3%
banyak faktor yang tidak diikut sertakan dalam penelitian ini, tapi ada
karyawan, tingginya tingkat turn over karyawan ini adalah hal yang
mau bertahan dan cinta terhadap organisasi apabila tingkat turn over
match dengan angka 11,3%. Seperti yang kita ketahui komitmen itu
Dari hasil pengujian regresi berganda pada tabel anova atau uji f, angka
f hitung sebesar 22,245 yang mana lebih besar dari f tabel penelitian ini
yang bernilai 3,89 dan dengan siginifikansi sebesar 0,000. Hal itu
skala 100% angka 15,3% merupakan angka yang kecil tapi apabila
penelitian angka 15,3% adalah angka yang cukup signifikan hal itu
bernilai 0,000 < 0,05 (taraf kesalahan). Ada beberapa hal berdasarkan
faktor lainnya.
dengan sebaran yang tidak merata. Melihat hasil yang dicapai oleh
65
baru, yang belum merasakan dampak dari praktik MSDM yang baik
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penjabaran pada pembahasan sebelumnya, maka dapat
disimpulkan:
langsung.
66
67
5.2 Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah masih banyak faktor-faktor atau
secara mendalam setiap teori dan kajian literatur yang penulis sajikan serta
secara lebih rinci dan terarah sehingga mungkin ada beberapa hal yang luput dan
dan paham layanan seperti apa yang diinginkan oleh pelanggan, peningkatan
industri perhotelan khususnya di Kota Batam. Agar organisasi dapat bergerak maju
seperti pesaing karyawan adalah asset perusahaan yang harus dikelola dengan
serius dan benar. Pemenuhan kebutuhan agar tercipta kepuasan karyawan untuk
yang dapat diambil manajemen dalam praktiknya agar karyawan bekerja sepenuh
hati dan dirasakan oleh pelanggan, sehingga memberikan dampak positif terhadap
produktifitas yang tinggi, berpikirlah karyawan itu adalah asset karyawanlah yang
DAFTAR PUSTAKA
Becker, B.E and Huselid, M.A. (2006). Strategic Human Resources Management: Where
Do We Go From Where? Journal of Management, Vol. 32 No. 6, pp. 898-925.
BPS, K. B. (2016). Direktori Hotel dan Jasa Akomodasi Lainnya Kota Batam 2016. Batam:
BPS Kota Batam.
Keban, Y. T. (2004). Enam Dimensi Strategis Admistrasi Publik, Konep, Teori, dan Isu.
Yogyakarta: Gava Media.
Malayu. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Muslih. (2011). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan. JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 11 NO. 01 APRIL 2011 ISSN 1693-
7619.
Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Salemba
empat.
Robbins, S dan Judge, T.A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Ruky, A. S. (2001). Sistem Manajemen Kinerja, Panduan Praktis Untuk Merancang dan
Meraih Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sa-Prez, C. D.-F.-S. (2016). Human resources management and performance in the hotel
industry: the role of the commitment and satisfaction of managers versus
supervisors. International Journal of Contemporary Hospitality Management, Vol.
28 Iss 3 pp. -emerald insight.com.
Surjadi. (2009). Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT. Reflika Aditama.
Umar, H. (2007). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis;Edisi Baru. Jakarta: Pt.
Raja Grafindo Pustaka Utama.