Disusun oleh :
UNIVERSITAS BATURAJA
TAHUN 2023
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................1
1.2. Tujuan dan Manfaat..........................................................................3
BAB 2. PEMBAHASAN.....................................................................................4
2.1. Job Analysis......................................................................................4
2.1.1. Pengertian Analisis Jabatan....................................................4
2.1.2 . Manfaat Analisis Jabatan.......................................................5
2.1.3 . Proses Analisis Jabatan..........................................................7
2.1.4 . Metode Analisis Jabatan........................................................9
2.2. Job Description.................................................................................11
2.2.1. Pengertian Job Description.....................................................11
2.2.2. Manfaat Dan Tujuan Job Description.....................................12
2.2.3. Elemen-Elemen Job Description............................................13
2.2.4. Pedoman Uraian Pekerjaan.....................................................16
2.3. Job Spesification..............................................................................17
2.3.1.Pengertian Spesifikasi Jabatan...............................................17
2.3.2.Tujuan Menyusun Spesifikasi Jabatan...................................18
2.3.3.Manfaat Uraian Dan Spesifikasi Jabatan................................19
2.3.4.Konten Spesifikasi Jabatan.....................................................20
2.3.5.Cara Menyusun Job Spesification..........................................22
BAB 3. STUDI KASUS.......................................................................................30
BAB 4. PEMBAHASAN.....................................................................................32
BAB 5. PENUTUP...............................................................................................33
5.1. Kesimpulan.......................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA
2ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
adanya seleksi maka akan menghasilkan karyawan-karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan baik dan segi jumlah maupun mutu, yang akan menjamin
kelancaran tugas-tugas dan jalannya aktivitas. Guna mendapat karyawan seperti
yang diharapkan, perusahaan harus melakukan penyeleksian karyawan dengan
selektif agar calon karyawan tersebut dapat berkerja dengan baik.
Menurut Simamora (2007:234) “Proses seleksi yang baik dan benar akan
membuat karyawan memiliki semangat dalam bekerja, karena bidang yang
digelutinya merupakan apa yang diminati oleh dirinya dan pekerjaan itu
merupakan sesuatu hal yang dik uasai dengan baik”
2
Salah satu faktor yang dibutuhkan agar calon karyawan dapat berkerja
lebih baik maka dibutuhkannya penempatan posisi berkerja yang sesuai dengan
bidangnya, maka masing-masing karyawan perusahaan berharap dalam mencapai
tujuan berkerja akan lebih mudah.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
6
2.1.3. Proses Analisis Jabatan
Mathis and Jackson (2000), mengembangkan lima tahapan dalam proses
analisis jabatan yang harus diadakan dengan suatu cara yang efektif. Lima tahapan
itu nampak dalam gambar 1.1
Gambar 1.1
Tahapan Dalam Proses Analisa Jabatan
7
Penjelasan :
1. Planning the Job Analysis
Sebelum mengumpulkan data dari para manajer dan karyawan, adalah
penting untuk melakukan proses perencanaan terhadap analisis jabatan.
Permasalahan utama dalam perencanaan analisis pekerjaan adalah menjawab
dan mengidentifikasi sasaran dan analisis pekerjaan itu. Selanjutnya
perencana meminta persetujuan dan dukungan dari manajemen puncak untuk
menghindari munculnya keresahan dan resisensi manajerial dan karyawan.
8
4. Developing Job Descriptions and Job Specifications
Apabila data yang dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya
menyiapkan draft uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft
tersebut rampung diisi, selanjutnya ditinjau ulang oleh manajer. Setelah
selesai ditinjau oleh manajer, uraian pekerjaan kemudian didistribusikan oelh
bagian SDM ke para manajer, supervisor, dsn pegawai.
2. Metode Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi dengan mengamati individu yang melakukan
pekerjaan itu dan mencatatnya untuk menguraikan tugas dan kewajiban yang
dilakukannya. Metode observasi sangat tepat jika dilakukan pada jenis
pekerjaan yang bersifat pengulangan. Penggunaan metode observasi
memungkinkan analisis dilakukan dekat dengan suasana pekerjaan
dilapangan. Walaupun sifatnya pengamatan, namun tidak seharusnya analis
mengamati secara kontinyu perkembangan dari waktu ke waktu.
3. Metode Angket
Dengan mengunakan angket, yang bersangkutan diminta untuk
memberikan data-data mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis
meminta karyawan mengisi kuisioner untuk menggambarkan tugas- tugas
yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka. Keuntungan
utama dari metode kuisioner angket adalah informasi atas sejumlah pekerjaan
dapat dikumpulkan secara murah dan dalam waktu yang relative singkat.
Sebaliknya, metode angket memerlukan waktu yang lama untuk menguji
kuisioner tersebut.
11
2.2.2. Manfaat dan Tujuan Job Description
Menurut indosdm.com manfaat dari job description adalah:
a. Membantu atasan dan bawahan mengerti: Mengapa suatu jabatan diadakan
dan Apa tujuan utamanya.
b. Sebagai Alat Managemen untuk mengintegrasikan fungsi-fungsi:
Performance Management, Staffing & Selection, Organization Design,
Reward System, Career Development & Training.
c. Pemegang jabatan– sebagai panduan dan pedoman kerja serta mengetahui apa
yang harus dilakukan dan diharapkan dari organisasi
d. Perekrut– untuk mengetahui kandidat yang tepat dan paling
cocok sesuai kebutuhan jabatan
e. Trainer– untuk mengetahui kebutuhan pelatihan bagi pemegang jabatan
f. Assessor– untuk melakukan analisa terhadap pemegang
jabatan (competency assessment, in-depth interview dll)
g. Perencana Karir (Succession Planner)– untuk menempatkan individu sesuai
dengan peran, tanggungjawab dan kebutuhan organisasi.
h. Perencanaan dan Pengembangan Organisasi (Organization Development &
Planner) –untuk membuat perencanaan pengembangan organisasi yang
membutuhkan pemahaman tentang jabatan dan jenis peran / tanggungjawab
yang diperlukan
i. Job Evaluator–untuk membobot jabatan dan membandingkan jabatan lain di
dalam organisasi.
c. Bahwa seperti waktu kita diserap untuk bekerja, oleh karena itu harus ada
penyusunan job description yang baku dan benar
13
yaitu, tujuan utama atau tujuan posisi. Idealnya, harus menggambarkan esensi dari
pekerjaan itu dalam kurang dari 25 kata.
Lima sampai delapan pernyataan tugas utama dan tanggung jawab cukup
untuk menggambarkan sebagian besar pekerjaan. Sebuah kesalahan umum dalam
bagian ini adalah daftar setiap tugas, tugas dan tanggung jawab terlepas dari
pentingnya. Sebuah tugas atau tugas yang sering dilakukan tidak perlu signifikan
dalam mencapai tujuan pekerjaan. Sebuah tugas utama dan tanggung jawab
adalah satu dari yang penting di mana non-kinerja atau substandar kinerja akan
secara signifikan mempengaruhi hasil yang dibutuhkan dan permintaan tindakan
perbaikan oleh manajemen. Pemegang pekerjaan, khususnya, cenderung untuk
memenuhi deskripsi pekerjaan ketika mereka tahu mereka sedang digunakan
untuk tujuan evaluasi pekerjaan. Dengan demikian, adalah penting bahwa
pernyataan ini jelas dan ringkas dan memberikan gambaran yang akurat dari kata
menggambarkan tugas utama dan tanggung jawab dicakup oleh pekerjaan.
Mereka paling baik dinyatakan sebagai daftar dari hasil bahwa pekerjaan ini
dirancang untuk mencapai jadi kinerja pekerjaan dapat diukur secara obyektif.
d. Relationships (Hubungan)
Bagian ini mengidentifikasi hubungan dengan posisi lainnya (di dalam dan
14
luar organisasi) yang diperlukan untuk kinerja yang memuaskan. Contohnya,
posisi apa yang melapor langsung untuk pekerjaan ini? Apa kontak pekerjaan
yang paling sering dalam organisasi itu? Apa kontak pekerjaan yang paling sering
dan penting di luar organisasi?
e. Know-How (Pengetahuan/Mengetahui-Bagaimana)
Bagian pengetahuan berurusan dengan tingkatan minimal pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, pengalaman dan kualifikasi formal diperlukan untuk
melakukan pekerjaan. Misalnya, apa saja kualifikasi akademik minimum yang
diperlukan? Kemampuan TI apa yang dibutuhkan? Berapa banyak dan apa jenis
pengalaman yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu dengan berhasil?
g. Accountability (Akuntabilitas)
Rincian akuntabilitas merinci dampak keuangan dari pekerjaan dengan
mengidentifikasi nilai dolar aset, volume penjualan, penggajian, dan sebagainya
untuk pekerjaan yang bertanggung jawab. Ini, mengukur jawaban-kemampuan
untuk tindakan yang diambil pada pekerjaan.
h. Authority (Kewenangan)
Hal ini mengidentifikasi hak-hak tertentu dan keterbatasan yang berlaku
untuk otoritas pengambilan keputusan - dalam kata lain, kebebasan untuk
15
bertindak. Sebagai contoh, keputusan apa yang dapat dibuat tanpa mengacu pada
atasan? Apa keputusan harus dirujuk kepada atasan? Apakah pekerjaan itu
melibatkan hak untuk mempekerjakan dan memecat? Apa batas dolar spesifik ada
pada otoritas pengambilan keputusan?
l. Licenses (Lisensi)
Bagian ini menyoroti lisensi khusus atau pendaftaran yang diperlukan
(misalnya, licenseto praktek psikologi atau pengobatan).
17
1. Persyaratan pendidikan, latihan, dan pengalaman kerja
2. Rincian spesifikasi
18
Jabatan yang ada dalam recruitment merupakan gambaran calon pekerja.
Sebuah spesifikasi pekerjaan akan menjadi perkenalan pertama untuk calon. Oleh
karena itu penting bahwa itu adalah profesional dan menggambarkan citra yang
tepat. Sehingga ketika Anda menyusun spesifikasi anda akan menarik kandidat
yang sesuai.
19
keselamatan kerja.
2. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan yang dimiliki seseorang untuk mampu mengemban
sebuah jabatan wajib disesuaikan dengan jabatan agar mampu menjalankan
pekerjaannya dengan baik. Semakin tinggi jabatan, maka pengetahuan yang
dimiliki juga harus tinggi. Diharapkan dengan adanya pengetahuan yang baik
akan timbul peningkatan kinerja dari pegawai sehingga dapat memberikan
kontribusi positif pada kemajuan organisasi. Akan tetapi, Teichler (1997; 1998)
menyampaikan hasil survei di Eropa yang menunjukkan bahwa terlepas dari
spesialisasi pendidikannya, lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat fleksibel
20
mampu dan mau memberikan kontribusi terhadap inovasi, mampu mengatasi
ketidakpastian, siap untuk belajar sepanjang hidup, memiliki sensitifitas sosial
dan keterampilan komunikasi, mampu bekerja dalam kelompok bertanggung
jawab, menyiapkan diri untuk menghadapi kompetisi internasional, memiliki
pengetahuan di luar wilayah spesifik keahliannya, dan mengerti bagaimana cara
mengkombinasikan berbagai disiplin dan kreatif.
3. Kemampuan
Yorke dan Knight (2006) mengenalkan konsep ”ke-bekerja an”
(employability) atau kemampuan bekerja yang didefinisikan sebagai sekumpulan
pencapaian (achievement) meliputi keterampilan, pemahaman, dan atribut
personal yang lebih memungkinan lulusan untuk memperoleh pekerjaan dan
sukses dalam pilihan kerjanya serta memberi keuntungan bagi diri mereka sendiri,
tenaga kerja, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan. Selanjutnya, Yorke
dan Knight (2006) menjelaskan bahwa ”ke-bekerja-an” sangat terkait dengan
kapabilitas seperti dijelaskan oleh Stephenson (1998) bahwa lulusan yang kapabel
memiliki kemampuan untuk:
a. Mengambil tindakan yang efektif dan tepat
d. Dapat terus belajar baik secara individual maupun dengan yang lain dalam
masyarakat yang beragam dan terus berubah.
4. Kepribadian
5. Minat
Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of
Psychology, minat adalah sebuah perasaan yang menilai aktifitas,
pekerjaan atau objek berharga atau dirinya sendiri. Kerja
menurut Moekijat (1984:356) adalah usaha yang dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan dirinya sendiri atau kebutuhan umum. Jadi,
minat kerja adalah sebuah perasaan yang menilai sebuah aktifitas,
pekerjaan atau objek berharga atau berarti dirinya sendiri dalam
memenuhi kebutuhan dirinya sendiri atau kebutuhan umum. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat kerja
seseorang menentukan perilaku dan perbuatan seseorang.
22
d. Langkah 4: Buat job specification
23
• JOB DESCRIPTION
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
24
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
• Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi
dan mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM
dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan
RM untuk menunjang kelancaran proses produksi sesuai jadwal
yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan
26
Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau
tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga
standard dan persediaan penyangga tetap terjaga.
28
5. Manajer Personalia (Branch Personnel Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan,
mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk
mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia
memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan
industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial
(ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan
perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja
dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan
administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk
meningkatkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan
dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat
mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa
pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut
mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality
Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point).
7. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam
29
menetapkan dan memeliharaprosedur pembelian untuk
mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen
pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih
serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.
BAB 3
STUDI KASUS
30
penyusunan pelaporan rekam medik, penyimpanan dokumen
Performance Measurement :
Relationship :
Internal
Eksternal
sebagainya).
BAB 4
PEMBAHASAN
32
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada
sarana pelayanan kesehatan. Dokumen rekam medis adalah milik
rumah sakit, namun isi dari rekam medis adalah milik pasien.
Kegunaan rekam medis sangat diperlukan bagi pelayanan
kesehatan terutama pada Rumah Sakit, karena dengan adanya
rekam medis para dokter akan terbantu dalam memberikan
pelayanannya kepada pasien.
Kepala Rekam Medis dan SIM RS adalah seseorang yang
memimpin departemen Rekam Medis dan SIM di rumah sakit.
Job description dari Kepala Rekam Medis dan SIM rumah sakit
adalah bertanggung jawab dalam atas penyusunan pelaporan
bulanan rekam medik, mengarahkan dan mengontrol proses
pencatatan transaksi peminjaman dokumen rekam medik,
penyimpanan dokumen rekam medik aktif dan non aktif dan
kelengkapan dokumen rekam medik, memimpin para
bawahannya, menjalankan dan menjaga sistem rekam medik dan
SIM untuk menjamin standarisasi prosedur rekam medik yang
telah ditentukan dan mengidentifikasi serta memonitoring
perkembangan SIM RS. Kepala Rekam Medis dan SIM RS
mempertanggungjawabkan tugasnya atau laporannya kepada
departemen Mutu dan Direktur RS. Sedangkan job specification
dari Kepala Rekam Medis dan SIM rumah sakit adalah
sebagai berikut:
- Memiliki latar belakang pendidikan min. S-1 di bidang kesehatan
- Memiliki penglaman kerja di bidang palayanan kesehatan min. 3 tahun
- Memiliki keterampilan di bidang komputer program MS. Office dan
statistik
33
BAB 5
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Analisis jabatan akan menghasilkan job description dan
job specification., tetapi terdapat perbedaan yang mendasar di
antara keduanya. Job description adalah tugas, tanggung jawab
job description adalah harus melakukan. Job description yang
merupakan catatan dari kumpulan tugas, kewajiban, wewenang
yang harus dijalankan pada suatu jabatan. job specification adalah
persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan, agar ia dapat melaksanakan tugas yang
dibebankan kepadanya dengan baik dan bertanggung jawab.
Berikut ini adalah gambar yang menjelaskan perbedaan job
description dan job specification:
No. Job
P Description Job Specification
34
menjelaskan tugas, menjelaskan kemampuan,
pekerjaan, tanggung jawab, keterampilan, dan
Pokok
kondisi kerja, juga kualifikasi seseorang untuk
Bahasan
kompensasi suatu jbatan menempati suatu jabatan
membantu meningkatkan
membantu dalam
kinerja suatu jabatan pada
M pengembangan karyawan
organisasi tersebut
Tugas
O kualifikasi seseorang
35
DAFTAR PUSTAKA
36