Anda di halaman 1dari 8

Volume I No.

02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT
KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN

*( Ali Fathoni
Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
Jl. Veteran No.53A Lamongan
Telp. ( 0322 ) 324706, Faks. ( 0322 ) 324706
Email : jpim.unisla@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan, untuk mengetahui apakah
kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja
karyawan, dan untuk mengetahui variabel bebas (kepuasan kerja dan motivasi kerja)
manakah yang lebih dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Bank unit BRI
Pucuk Lamongan. Sejalan dengan tujuan tersebut dan hipotesis penelitian maka
penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskripsi kuantitatif. Hasil
analisa regresi berganda Y = 1,297 + 0,293 X1 + 0,380 X2. Dari perhitungan korelasi
parsial untuk X1 (kepuasan kerja) 0,643 dan X2 (motivasi kerja) 0,699. Hasil t1
(kepuasan kerja) 3,425, t2 (motivasi kerja) 3,995 > ttabel 2,10982. Perhitungan Fhitung
19,569 > Ftabel 3,59. Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja
yang mempunyai pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja karyawan, kepuasan
kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan dan
kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara simultan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Bank unit BRI Pucuk Lamongan.

Kata kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, dan Kinerja Karyawan

PENDAHULUAN Aspek-aspek yang dapat


Kepuasan kerja menurut membentuk kepuasan kerja karyawan
Hariadja (2002:291) dapat dilihat antara lain : faktor individual (umur,
bahwa “pekerjaan tidak hanya sekedar jenis kelamin, sikap pribadi terhadap
melakukan pekerjaan tetapi terkait juga pekerjaan), faktor hubungan antar
dengan aspek lain seperti melakukan karyawan (hubungan antar manajer dan
interaksi dengan teman sekerja, atasan, karyawan, hubungan social antara
mengikuti aturan-aturan dan lingkungan sesama karyawan, sugesti dari teman
kerja tertentu yang seringkali tidak sekerja, faktor fisik dan kondisi tempat
memadai atau kurang disukai”. kerja, emosi dan situasi kerja), dan
Kepuasan kerja adalah keadaan faktor eksternal (keadaan keluarga,
emosional yang menyenangkan dengan rekreasi, pendidikan).dan yang
bagaimana para pekerja memandang berkewajiban memenuhi tercapainya
pekerjaan mereka. Kepuasan kerja kepuasan kerja tersebut adalah setiap
mencerminkan perasaan seseorang pimpinan perusahaan, karena kepuasan
terhadap pekerjaannya yang dapat kerja merupakan faktor yang diyakini
terlihat dari sikap karyawan terhadap dapat memotivasi semangat kerja
pekerjaan dan segala sesuatu di karyawan agar dapat memberikan hasil
lingkungan pekerjaannya.

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 90


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

yang terbaik bagi perusahaan sehingga pada PT. Bank unit BRI Pucuk
kinerja perusahaan dapat ditingkatkan. Lamongan?
Selain kepuasan kerja, 3) Dari kedua variabel bebas (kepuasan
perusahaan juga harus memperhatikan kerja dan motivasi kerja) manakah
mengenai bagaimana menjaga dan yang mempunyai pengaruh paling
mengelola motivasi pegawai dalam dominan terhadap kinerja karyawan
bekerja agar selalu tinggi dan focus pada PT. Bank unit BRI Pucuk
pada tujuan perusahaan. Menurut Robin Lamongan?
dan Judge (2008:222) mendefinisikan Tujuan dari penelitian ini adalah:
motivasi sebagai suatu proses yang 1) Untuk mengetahui apakah variabel
menjelaskan intensitas, arah dan kepuasan kerja dan motivasi kerja
ketekunan seorang individu untuk berpengaruh secara simultan
mencapai tujuannya. terhadap kinerja karyawan pada PT.
Kepuasan kerja dan motivasi Bank unit BRI Pucuk Lamongan.
kerja jua akan diteliti apakah 2) Untuk mengetahui apakah variabel
mempunyai pengaruh terhadap kinerja kepuasan kerja dan motivasi kerja
karyawan. berpengaruh secara parsial terhadap
Dalam penulisan jurnal ini lebih kinerja karyawan pada PT. Bank unit
memfokuskan permasalahan pada BRI Pucuk Lamongan.
kondisi yang dialami oleh 3) Untuk mengetahui variabel bebas
karyawan/karyawati PT. Bank BRI unit (kepuasan kerja dan motivasi kerja)
Pucuk, apakah karyawan/karyawati manakah yang mempunyai pengaruh
merasa puas dengan kondisi gedung paling dominan terhadap kinerja
kantor yang sudah tua, penempatan karyawan pada PT. Bank unit BRI
karyawan pada bagian atau bidang kerja Pucuk Lamongan.
yang sama untuk rentang waktu yang
cukup lama, akankah berpengaruh pada LANDASAN TEORI
kepuasan kerja dan motivasi dari Menurut Handoko (2000:193),
karyawan tersebut dalam bekerja, kepuasan kerja adalah keadaan
karena karyawan rentan sekali untuk emosional yang menyenangkan para
mengalami kejenuhan akibat pekerjaan karyawan dalam memandang pekerjaan
monoton yang dijalani. mereka. Kepuasan kerja mencerminkan
Kondisi itu bila tidak disikapi perasaan seseorang terhadap
dan dikelola dengan baik oleh pekerjaannya.
Manajemen Sumber Daya Manusia di Teori-teori dalam kepuasan
perusahaan akan dapat menjadi kerja yaitu sebagai berikut :
bomerang yang bisa merugikan 1. Teori ketidaksesuaian
perusahaan. Teori ini menekankan selisih
Rumusan masalah pada penelitian ini antara kondisi yang diinginkan
adalah: dengan kondisi actual (kenyataan),
1) Apakah variabel kepuasan kerja dan jika ada selisih jauh antara keinginan
motivasi kerja berpengaruh secara dan kekurangan yang ingin dipenuhi
simultan terhadap kinerja karyawan dengan kenyataan maka orang
pada PT. Bank unit BRI Pucuk menjadi tidak puas. Tetapi jika
Lamongan? kondisi yang diinginkan dan
2) Apakah variabel kepuasan kerja dan kekurangan yang ingin dipenuhi
motivasi kerja berpengaruh secara ternyata sesuai dengan kenyataan
parsial terhadap kinerja karyawan yang didapat maka ia akan puas.
2. Teori keadilan

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 91


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

Teori keadilan ini memandang Faktor intern yang dapat


kepuasan adalah seseorang terhadap mempengaruhi pemberian motivasi
keadilan atau kewajaran imbalan pada seseorang antara lain: keinginan
yang diterima. untuk dapat hidup, keinginan untuk
3. Teori dua faktor dapat memiliki, keinginan untuk
Teori dua faktor bahwa terdapat memperoleh penghargaan, keinginan
faktor pendorong yang berkaitan untuk memperoleh pengakuan dan
dengan perasaan positif terhadap keinginan untuk berkuasa.
pekerjaan sehingga membawa b. Faktor ekstern
kepuasan kerja, dan yang kedua Faktor ekstern adalah kondisi
faktor yang dapat mengakibatkan lingkungan kerja, kompensasi yang
ketidakpuasan kerja. memadai, supervise yang baik,
4. Teori keseimbangan adanya jaminan pekerjaan, status dan
Teori ini menyebutkan beberapa tanggung jawab, peraturan yang
komponen yaitu input yaitu semua fleksibel.
nilai yang diterima pegawai yang Menurut Handoko (1987:135)
dapat menunjang pelaksanaan kerja. kinerja adalah ukuran terakhir
Outcome yaitu semua nilai yang keberhasilan seorang karyawan dalam
diperoleh dan dirasakan pegawai. melaksanakan pekerjaannya.
Comparison person yaitu seorang Menurut Bernardin dan Russel
pegawai dalam organisasi yang sama (1993:383) ada enam dimensi dalam
seseorang pegawai dalam organisasi menilai kinerja karyawan yaitu :
yang berbeda atau dirinya sendiri 1. Kualitas
dalam pekerjaan sebelumnya. 2. Kuantitas
5. Teori pemenuhan kebutuhan 3. Ketepatan waktu
Pandangan Mangkunegara 4. Keefektifan biaya
(2009) menjelaskan bahwa teori 5. Perlu pengawasan
kepuasan kerja pegawai bergantung 6. Hubungan rekan sekerja
pada terpenuhi atau tidaknya Dengan mengadakan penilaian
kebutuhan pegawai. kinerja maka diharapkan pimpinan
6. Teori pandangan kelompok social dapat memantau kinerja dari para
Mangkunegara (2009) menyatakan karyawan baik secara individu maupun
bahwa teori kepuasan kerja pegawai sebagai suatu kesatuan kelompok kerja.
bukanlah bergantung pada Untuk itu seorang pemimpin
pemenuhan kebutuhan saja, tetapi diharapkan dapat menetapkan criteria
sangat bergantung pada pandangan penilaian yang jelas serta obyektif
dan pendapat kelompok yang oleh sehingga penilaian yang dilakukan
para pegawai dianggap sebagai memperoleh hasil yang akurat dalam
kelompok acuan. setiap aktivitas pekerjaan yang dinilai.
Menurut Wexley dan Yukl
(1977) motivasi adalah pemberian atau Metode Penelitian
penimbulan motif atau dapat pula Dalam penelitian ini sesuai dengan
diartikan sebagai hal atau keadaan tujuan yang hendak di capai, yakni
menjadi motif. Jadi motivasi adalah pengaruh kepuasan kerja dan motivasi
sesuatu yang menimbulkan semangat kerja terhadap kinerja karyawan pada
atau dorongan kerja. PT. Bank unit BRI Pucuk Lamongan
Faktor-faktor yang maka jenis penelitian ini menggunakan
mempengaruhi motivasi yaitu : penelitian deskripsi kuantitatif yaitu
a. Faktor intern penelitian yang kemudian diolah dan di

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 92


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

analisis untuk diambil kesimpulan menjadi pangkal seseorang melakukan


(Sugiyono, 2005:21). sesuatu atau bekerja. Variabel terikat
adalah kinerja karyawan (Y) yaitu
METODOLOGI PENELITIAN ukuran terakhir keberhasilan seorang
Teknik penarikan sampel karyawan dalam melaksanakan
1. Populasi pekerjaannya (Handoko, 1987:135).
Adapun populasi dalam Metode analisa data yang
penelitian ini adalah seluruh penulis gunakan dalam penelitian ini
karyawan pada PT. Bank unit adalah uji validitas, uji reliabilitas,
BRI Pucuk Lamongan yang regresi linier berganda, korelasi parsial,
berjumlah 20 orang. koefisien determinasi, uji t, dan uji F.
2. Sampel
Sampel adalah bagian 1. Uji validitas
dari jumlah populasi. Sampel Uji validitas digunakan untuk
yang ada didalam penelitian ini mengetahui kevalidan dari variabel
adalah 20 orang responden dari independen terhadap variabel
anggota populasi. Pemilihan dependen (Arikunto, 2010:213)
sampel untuk penelitian ini yang dirumuskan sebagai berikut :
dilakukan secara Purposive ( ) ( )( )
Rxy =
Sampling yaitu populasi yang √* ( ) ( )+ * ( ) ( )+
dijadikan sampel adalah Dimana :
populasi yang memenuhi rxy :Korelasi antara variabel x dan y
criteria tertentu dengan tujuan n :Jumlah responden
agar sampel yang diambil bisa Σx :Jumlah skor yang diperoleh
lebih representative dengan dari responden yang diuji
criteria yang telah ditentukan. Σy :Jumlah skor total seluruh item
dari responden yang diuji
Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Data Primer 2. Uji reliabilitas
Data Primer dalam Uji reliabilitas digunakan
penelitian ini diperoleh secara untuk mengetahui kerealan atau
langsung dari PT. Bank unit BRI nyata dari variabel independen
Pucuk Lamongan dan wawancara terhadap variabel dependen
terhadap karyawan yang (Soekidjo Notoatmodjo, 2010:168)
bersangkutan. yang dirumuskan sebagai berikut :
2. Data Sekunder r = ( )( )
Data sekunder diperoleh dari
dokumentasi dan Library Dimana :
Research pada PT. Bank unit BRI r :Reliabilitas yang dicari
Pucuk Lamongan. n :Jumlah responden
Dalam penelitian ini yang Σσt² :Jumlah varians skor tiap-tiap
menjadi variabel bebas adalah X1 item
(kepuasan kerja) yaitu bentuk perasaan σt² :Varians total
seseorang terhadap pekerjaannya,
atasan, pendapatannya, situasi kerja 3. Regresi linier berganda
atau lingkungan kerjanya, hubungan Regresi linier berganda
dengan rekan kerja, dan X2 (motivasi digunakan untuk mengetahui
kerja) yaitu suatu dorongan yang besarnya pengaruh masing-masing

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 93


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

variabel bebas terhadap variabel Dimana :


terikat (Sugiyono, 2013:261) yang KD :Koefisien determinasi
dirumuskan sebagai berikut : r :Koefisien korelasi
Y = a + b1X1 + b2X2 Bila nilai R² mendekati 0 berarti
Dimana : sedikit sekali variasi variabel
Y :Kinerja karyawan dependen yang diterangkan oleh
a :Konstanta variabel independen. Bila nilai R²
b1, b2 :Koefisien regresi bergerak mendekati 1 berarti
X1 :Kepuasan kerja semakin besar variasi variabel
X2 :Motivasi kerja dependen yang dapat diterangkan
oleh variabel independen. Jika
4. Korelasi parsial ternyata dalam perhitungan nilai R²
Korelasi digunakan untuk sama dengan 0 maka ini
mengetahui keeratan suatu hubungan menunjukkan bahwa variabel
terhadap variabel bebas terhadap dependen tidak bisa dijelaskan oleh
variabel terikat (Sugiyono, variabel independen.
2013:228) yang dirumuskan sebagai
berikut : 6. Uji t
( )( ) Uji t digunakan untuk
r=
√* ( ) +* ( )+ mengetahui apakah variabel
independen berpengaruh secara
Dimana : parsial terhadap variabel dependen
r :Koefisien korelasi (Sugiyono, 2010:80) yang
n :Banyaknya responden dirumuskan sebagai berikut :
x :Variabel bebas (financial, √
psikologi, sosial) Thitung =

y :Variabel terikat (prestasi kerja)
Dimana :
Tabel 1. t :Uji korelasi (nilai thitung)
Interprestasi Koefisien Korelasi r :Nilai koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan n :Jumlah responden
0,00 – 0,199 Sangat rendah Adapun criteria pengujian uji t (uji
0,20 – 0,399 Rendah parsial) adalah :
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat - Jika thitung > ttabel, H0 ditolak, H1
0,80 – 1,000 Sangat kuat diterima maka hipotesis diterima
Sumber : Pengolahan SPSS - Jika thitung < ttabel, H0 diterima, H1
ditolak maka hipotesis ditolak
5. Uji koefisien determinasi (R²)
Menurut Sugiyono (2012), koefisien
determinasi (R²) intinya untuk Daerah Daerah
penolakan penolakan
mengetahui pengaruh hubungan
prosentase antara variabel Daerah penerimaan
independen terhadap variabel
dependen. Rumus koefisien -thitung -ttabel ttabel thitung
determinasi sebagai berikut :
Gambar 1.
Daerah penerimaan dan
KD = r² * 100%
penolakan hipotesis berdasarkan
uji t

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 94


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

7. Uji F karyawan
Uji F digunakan untuk mengetahui 2 0,917 0,4227 Valid
3 0,894 0,4227 Valid
apakah variabel independen
berpengaruh secara simultan Sumber : Pengolahan SPSS
terhadap variabel dependen
(Sugiyono, 2010:81) yang Dari tabel 2. di atas terlihat
dirumuskan sebagai berikut : bahwa setiap masing-masing soal pada
variabel bebas dan terikatnya
( ) menunjukkan hasil yang signifikan dan
Fhitung = ( menunjukkan bahwa rhitung > rtabel
) ( )
sehingga dapat disimpulkan semua item
Dimana : pertanyaan dinyatakan valid.
Fh :F hitung
R² :Koefisien determinasi Tabel 3.
n :Jumlah responden Hasil uji reliabilitas
k :Jumlah seluruh variabel No variabel Nilai Stand keteran
Adapun criteria pengujian uji f (uji alpha ar gan
reliab
simultan) adalah : ilitas
- Jika Fhitung > Ftabel, H0 ditolak, H1 1 Kepuasan kerja 0,647 0,60 Reliabel
diterima maka hipotesis diterima 2 Motivasi kerja 0,662 0,60 Reliabel
- Jika Fhitung < Ftabel, H0 diterima, H1 3 Kinerja 0,715 0,60 Reliabel
ditolak maka hipotesis ditolak. karyawan
Sumber : Pengolahan SPSS

Dari tabel 3. diatas


menunjukkan bahwa semua variabel
Daerah penolakan
Daerah mempunyai nilai alpha yang cukup
penerimaan tinggi yaitu diatas 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa semua variabel
Ftabel Fhitung bebas dan terikatnya reliabel.
Gambar 2. HASIL PENELITIAN DAN
Daerah penerimaan dan penolakan PEMBAHASAN
hipotesis berdasarkan uji F Dari uji regresi linear sederhana,
didapatkan suatu persamaan regresi
HASIL sebagai berikut Y = 1,297 + 0,293 X1 +
Tabel 2. 0,380 X2. Sehingga dapat ditarik
Hasil validitas data kesimpulan bahwa nilai a = 1,297
Indicato No r r tabel ketera
r soal soal hitung ngan merupakan konstan yang berarti bahwa
Kepuasan 1 0,595 0,4227 Valid apabila variabel bebas (kepuasan kerja
kerja dan motivasi kerja) dalam penelitian
2 0,612 0,4227 Valid pengaruhnya = 0, maka hasil dari
3 0,556 0,4227 Valid kinerja karyawan adalah sebesar 1,297.
4 0,784 0,4227 Valid b1= 0,293, artinya apabila kepuasan
5 0,665 0,4227 Valid
Motivasi 1 0,800 0,4227 Valid
kerja dinaikkan 1 satuan/1 unit maka
kerja kinerja karyawan akan naik/bertambah
2 0,637 0,4227 Valid sebesar 0,293 dengan asumsi variabel
3 0,767 0,4227 Valid lain yang mempengaruhi dianggap
4 0,611 0,4227 Valid konstan. b2= 0,380, artinya apabila
Kinerja 1 0,559 0,4227 Valid motivasi kerja dinaikkan 1 satuan/1 unit

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 95


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

maka kinerja karyawan akan BRI Pucuk Lamongan. Hal ini bisa
naik/bertambah sebesar 0,380 dengan dibuktikan dengan nilai Fhitung > Ftabel
asumsi variabel lain yang yaitu 19,569 > 3,59.
mempengaruhi dianggap konstan. Dari hasil uji t (parsial)
Dari perhitungan uji korelasi diperoleh nilai t hitung kepuasan kerja
parsial diperoleh r1 (kepuasan kerja) (3,425), dan motivasi kerja (3,995)
sebesar 0,643 dan r2 (motivasi kerja) lebih besar dari nilai t tabel sebesar
sebesar 0,699. Hal ini menunjukkan 2,10982. Variabel bebas kepuasan kerja
bahwa terjadi hubungan yang kuat dan motivasi kerja mempunyai nilai t
antara kepuasan kerja dan motivasi hitung > t tabel yang berarti variabel
kerja. Perhitungan koefisien bebas mempunyai pengaruh yang
determinasi diperoleh sebesar 0,697. signifikan terhadap kinerja karyawan
Hasil penelitian uji t menunjukan pada PT. Bank unit BRI Pucuk
bahwa t1(kepuasan kerja) sebesar 3,425, Lamongan.
t2 (motivasi kerja) sebesar 3,995 lebih Dari nilai regresi Y= 1,297 +
besar dari nilai ttabel 2,10982 dengan df= 0,293 X1 + 0,380 X2 diperoleh koefisien
n-k-1= 20-2-1= 17, pada taraf regresi variabel motivasi kerja sebesar
signifikasi α=0,05 (0,05/2= 0,025) 0,380. Nilai korelasi kepuasan kerja (r1)
maka hipotesis Ho ditolak dan Ha 0,643 dan motivasi kerja (r2) 0,699.
diterima. Dengan demikian Dan hasil uji t diperoleh t hitung
kesimpulannya adalah ada pengaruh kepuasan kerja (3,425), dan motivasi
yang signifikan antara variabel bebas kerja (3,995). Dengan demikian dapat
(kepuasan kerja dan motivasi kerja) ditarik kesimpulan bahwa variabel yang
terhadap kinerja karyawan pada PT. paling dominan mempengaruhi kinerja
Bank unit BRI Pucuk Lamongan. karyawan adalah motivasi kerja. Hal ini
Dalam perhitungan secara bisa dilihat pada korelasi r2, X2 dan uji
bersama-sama yang menggunakan uji f t2.
diperoleh nilai Fhitung sebesar 19,569,
sedangkan Ftabel 3,59 dengan df1= k-1= Saran
3-1= 2 dan df2= n-k= 20-3= 17, pada Dari apa yang telah penulis
taraf signifikan 0,05. Karena Fhitung > lakukan pada penelitian ini, maka
Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, terdapat saran yang perlu disampaikan
sehingga teruji bahwa secara bersama- kepada pemimpin PT. Bank unit BRI
sama ada pengaruh yang signifikan Pucuk Lamongan antara lain :
antara variabel bebas (kepuasan kerja Kepala unit harus memberikan
dan motivasi kerja) terhadap kinerja motivasi yang tinggi dan memberikan
karyawan pada PT. Bank unit BRI dukungan kepada karyawannya agar
Pucuk Lamongan. dapat bekerja lebih baik lagi,
diharapkan hubungan kepala unit
dengan semua karyawannya berjalan
KESIMPULAN DAN SARAN dengan baik, diharapkan kepala unit
Kesimpulan PT. BRI memberikan contoh perilaku
Berdasarkan hasil penelitian dan yang positif terhadap para
pembahasan dapat disimpulkan sebagai karyawannya, dan dengan adanya
berikut: motivasi dan dukungan yang tinggi dari
Variabel bebas kepuasan kerja perusahaan maka akan tercipta
dan motivasi kerja mempunyai kepuasan kerja para karyawannya.
pengaruh yang simultan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Bank unit

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 96


Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : 2502-3780

DAFTAR PUSTAKA

Bernardin, H. John & Joyce E. A.


Russel. 1993. Human Resource
Management. Singapore :
McGraw Hill Inc.
Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen
Personalia dan Sumberdaya
Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Hariadja (2002:291). Kepuasan Kerja
Karyawan. Grasindo, Jakarta
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009.
Manajemen Sumber Daya
Manusia Perusahaan. Bandung:
PT Remaja Ros Dakarya.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian. Jakarta :
Rineka Cipta.
Robbins, Stephen P., Judge, Timothy
A., 2008. Perilaku Organisasi.
Salemba Empat, Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Kencana.
Sugiyono. 2013. Statistika untuk
Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Wexley, K.N. & Yukl, G.A., 1977,
Organizational Behavior and
Personnel Psychology, Ontario,
Richard D. Irwin, Inc.

Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen 97

Anda mungkin juga menyukai