DEFINISI
Krisis hipertensi atau hipertensi darurat adalah suatu kondisi dimana diperlukan penurunan
tekanan darah dengan segera (tidak selalu diturunkan dalam batas normal), untuk mencegah atau
membatasi kerusakan organ. ( Mansjoer:522 ).
Kedaruratan hipertesi terjadi pada penderita dengan hipertensi yang tidak terkontrol atau mereka
yang tiba-tiba menghentikan penobatan. (runner ! "uddarth:#$%).
Kega&atan hipertensi (hypertensi'e emergencies) adalah hipertensi berat yang disertai disungsi
akut organ target.
ada pasien krisis hipertensi terjadi peningkatan tekanan darah yang mencolok tinggi, umumnya
tekanan darah sistolik lebih dari 22$ mm*g dan atau tekanan darah diastolik lebih dari +2$-+$
mm*g, dan peningkatannya terjadi dalam &aktu yang relati'e pendek.
adi kedaruratan hipertensi adalah kondisi penderita hipertensi yang tidak terkontrol sehingga
diperlukan penurunan tekanan darah dengan segera.
ETIOLOGI
+. Meminu
Meminum
m obat antihi
antihiper
perten
tensi
si tidak
tidak teratu
teratur
r
2. "tress
. asien
asien mengk
mengkons
onsums
umsii kontra
kontrasep
sepsi
si oral
oral
. /besitas
5. Merokok
0. Minum alkohol
alkohol (http:11
(http:11 mirasto
mirastory
ry.com3
.com3Kris
Krisis*i
is*iperte
pertensi.ht
nsi.html)
ml)
MANIFESTASI
MANIFESTASI KLINIS
+. "aki
"akitt Kep
Kepal
alaa *eb
*ebat
at
2. nyeri
nyeri dada
dada peningka
peningkatan
tan tekanan
tekanan 'ena
'ena
. shock
hock 1 in
ing
gsan
san
4anda umum adalah:
+. "akit kepala hebat
2. nyeri dada
. pingsan
. tachikardia +$$1menit
5. tachipnoe 2$1menit
0. Muka pucat
PATOFISIOLOGI
enyebab krisis hipertensi yaitu adanya ketidak teraturan minum obat antihipertensi,
stress, mengkonsumsi kontrasepsi oral, obesitas, merokok dan minum alkohol. Karena ketidak
teraturan atau ketidak patuhan minum obat antihipertensi menybabkan kondisi akan semakin
buruk, sehingga memungkinkan seseorang terserang hipertensi yang semakin berat ( Krisis
hipertensi ).
"tres juga dapat merangsang sara simpatik sehingga dapat menyebabkan 'asokontriksi
sedangkan mengkonsumsi kontrasepsi oral yang biasanya mengandung hormon estrogen serta
progesteron yang menyebabkan tekanan pembuluh darah meningkat, sehingga akan lebih
meningkatkan tekanan darah pada hipertensi, kalau tekanan darah semakin meningkat, maka
besar kemungkinan terjadi krisis hipertensi.
6pabila menuju ke otak maka akan terjadi peningkatan 47K yang menyebabkan
pembuluh darah serebral sehingga /2 di otak menurun dan trombosis perdarahan serebri yang
mengakibatkan obstruksi aliran darah ke otak sehingga suplai darah menurun dan terjadi iskemik
yang menyebabkan gangguan perusi tonus dan berakibat kelemahan anggota gerak sehingga
terjadi gangguan mobilitas isik, sedangkan akibat dari penurunan /2 di otak akan terjadi
gangguan perusi jaringan.
8an bila di pembuluh darah koroner ( jantung ) menyebabkan miokardium miskin /2
sehingga penurunan /2 miokardium dan terjadi penurunan kontraktilitas yang berakibat
penurunan 9/.
aru-paru juga akan terjadi peningkatan 'olum darah paru yang menyababkan penurunan
ekspansi paru sehingga terjadi dipsnea dan penurunan oksigenasi yang menyebabkan kelemahan.
ada mata akan terjadi peningkatan tekanan 'askuler retina sehingga terjadi diplopia bisa
menyebabkan injury.
KOMPLIKASI
PEMERIKSAAN DIANOSTIG
a. >lektrokardio
b. <rinalisa
c. <"
d. 94 scan
e. @ongsen
PENATALAKSANAAN
+. enatalaksanaan Medis
4ujuan pengobatan adalah menurunkan resistensi 'askular sistemik ada kega&atan
hipertensi tekanan darah arteri rata-rata diturunkan secara cepat, sekitar 25A dibandingkan
dengan tekanan darah sebelumnya, dalam beberapa menit atau jam. enurunan tekanan
darah selanjutnya dilakukan secara lebih perlahan. "ebaiknya penurunan tekanan darah
secara cepat tersebut dicapai dalam +- jam, dilanjutkan dengan penurunan tekanan darah
dalam 2 jam berikutnya secara lebih perlahan sehingga tercapai tekanan darah diastolik
sekitar +$$ mm*g.
"eperti sudah disebutkan di atas, pada kega&atan hipertensi diberikan obat antihipertensi
parenteral yang memerlukan titrasi secara hati-hati sesuai dengan respons klinik. "etelah
penurunan tekanan darah secara cepat tercapai dengan pemberian obat antihipertensi
parenteral, dimulai pemberian obat antihipertensi oral.
ika tekanan darah makin menurun dengan penambahan obat antihipertensi oral tersebut,
dilakukan titrasi penurunan dosis obat antihipertensi parenteral sampai dihentikan.
engukuran tekanan darah yang berkesinambungan dapat dilakukan dengan menggunakan
alat monitor tekanan darah osilometrik otomatik.
"ebaiknya tekanan darah tidak diturunkan sampai normal atau hipotensi, kecuali pada
diseksi aorta, karena akan mengakibatkan terjadinya hipoperusi organ target. enurunan
tekanan darah sampai normal dapat dilaksanakan pada saat pasien berobat jalan.
/bat parenteral yang digunakan untuk terapi krisis hipertensi adalah :
a.;atrium ;itropusida
b. ;ikardipin hidroklorida
c.;itrogliserin
d. >naraplirat
e.*idralain *idroklorida
. 8iaoksid
g. =abatalol *idroklorida
h. ?entolamin ( Mansjoer:522 )
/bat pilihan pada kedaruratan hipertensi adalah yang memiliki eek samping segera.
;itroprusid dan labetalol hidroklorida intra'ena memiliki eek 'asodilatasi segera dengan
&aktu kerja yang pendek, sehingga banyak digunakan pada a&al klinis.
>ek pada kebanyakan obat antihipertensi diperkuat oleh deuretik. emantauan tekanan
darah yang sangat ketat dan status kardio'askuler pasien penting dilakukan selama
penanganan dengan obat ini.
enurunan tekanan darah secara mendadak dapat terjadi dan memerlukan tindakan segera
untuk mengembalikan tekanan darah ke batas normal. ( runner ! "uddarth:#$% )
2. enatalaksanaan Kepera&atan
ila diagnosa krisis hipertensi telah ditegakkan maka 48 perlu segera diturunkan.
=angkah-langkah yang perlu diambil adalah : @a&at di 79<, pasang emoral intra arterial
line dan pulmonari arterial catether (bila ada indikasi ). <ntuk menentukan ungsi
kordiopulmonair dan status 'olume intra'askuler. 6namnese singkat dan pemeriksaan isik.
4entukan penyebab krisis hipertensi, singkirkan penyakit lain yang menyerupai krisis
hipertensi, tentukan adanya kerusakan organ sasaran. 4entukan 48 yang diinginkan didasari
dari lamanya tingginya 48 sebelumnya, cepatnya kenaikan dan keparahan hipertensi,
masalah klinis yang menyertai dan usia pasien.
enurunan 48 diastolik tidak kurang dari +$$ mm*g, 48 sistolik tidak kurang dari +0$
mm*g, ataupun M6 tidak kurang dari +2$ mm*g selama % jam pertama, kecuali pada
krisis hipertensi tertentu ( misal : disecting aortic aneurysm ). enurunan 48 tidak lebih dari
25A dari M6 ataupun 48 yang didapat.
enurunan 48 secara akut ke 48 normal 1 subnormal pada a&al pengobatan dapat
menyebabkan berkurangnya perusike ke otak, jantung dan ginjal dan hal ini harus dihindari
pada beberapa hari permulaan, kecuali pada keadaan tertentu, misal : dissecting anneurysma
aorta. 48 secara bertahap diusahakan mencapai normal dalam satu atau dua minggu.
. 8iet sehat penderita krisis hipertensi
engaturan menu bagi penderita hipertensi selama ini dilakukan dengan empat cara,
yakni diet rendah garam, diet rendah kolesterol dan lemak terbatas, diet rendah serat,dan
diet rendah energi (bagi yang kegemukan).
9ara diet tersebut bertambah satu dengan hadirnya 86"* (8ietary 6pproach to "top
*ipertension) yang merupakan strategi pengaturan menu yang lengkap. rinsip utama dari
diet 86"* adalah menyajikan menu makanan dengan gii seimbang terdiri atas buah-
buahan, sayuran, produk-produk susu tanpa atau sedikit lemak, ikan, daging unggas, biji-
bijian, dan kacang-kacangan. orsi makanan tergantung pada jumlah kalori yang dianjurkan
untuk dikonsumsi setiap harinya. umlah kalori tergantung pada usia dan aktiitas. Menu
yang dianjurkan dalam diet 86"* untuk yang berat badannya normal mengandung 2.$$$
kalori yang dibagi dalam tiga kali &aktu makan (pagi, siang, malam).
"ayuran B 5 mangkuk
8iet tinggi buah-buahan, sayuran, dan produk susu tanpa lemak atau rendah lemak secara
bersama-sama dan total dapat menurunkan tekanan sistolik rata-rata 0 B ++ mm*g. uah
yang paling sering dianjurkan dikonsumsi untuk mengatasi hipertensi adalah pisang.
"ementara dari golongan sayuran adalah sayuran hijau, seledri, dan ba&ang putih.
"edangkan makanan yang dilarang dikonsumsi lagi oleh penderita hipertensi adalah daging
kambing dan durian.
. 4erapi
4arget terapi hipertensi emergency sampai tekanan darah diastolic kurang lebih ++$ mm*g
atau berkurangnya sampai tekanan darah diastolic kurang lebih ++$ mm*g atau
berkurangnya mean arterial blood pressure mean arterial blood pressure25 A( pada strok
penurunan hanya boleh 2$ A dan khusus pada strok iskemik, tekanan darah baru diturunkan
secara bertahap bila sangat tinggi 22$ 1 $ mm*g ) dalam &aktu 2 jam. "etelah
diyakinkan tidak ada tanda hipoperusi organ, penurunan dapat dilanjutkan dalam +2 B +0
jam selanjutnya sampai mendekati normal. enurunan tekanan darah hipertensi urgency
dilakukan secara bertahap dalam dilakukan secara bertahap dalam &aktu 2 jam.
ASUHAN KEPERAWATAN
+. engkajian
a. 7dentitas
+) asien, meliputi : ;ama, <mur, enis Kelamin, 6lamat, endidikan,
6gama, angsa.
2) enanggung a&ab : ;ama, <mur, enis Kelamin, 6lamat, endidikan,
6gama, angsa dan hubungan dengan pasien.
b. engkajian rimer
+) 6ir&ay
Kaji :
a) ersihan jalan naas
b) 6danya1 tidaknya jalan naas
c) 8istres pernaasan
d) 4anda-tanda perdarahan di jalan naas, muntahan, edema laring
2) reathing
Kaji :
a) ?rekuensi naas, usaha dan pergerakan dinding dada
b) "uara naas melalui hidung atau mulut
c) <dara yang dikeluarkan dari jalan naas
) 9irculation
Kaji :
a) 8enyut nadi karotis
b) 4ekanan darah
c) Carna kulit, kelembapan kulit
d) 4anda-tanda perdarahan eksternal dan internal
) 8isability
Kaji :
a) 4ingkat kesadaran
b) erakan ekstremitas
c) 9" ( lasgo& 9oma "cale )
d) <kuran pupil dan respon pupil terhadap cahaya
5) >ksposure
Kaji : 4anda-tanda trauma yang ada. ( Muslicha : 5-0 )
c. 8asar 8ata engkajian
+) 6kti'itas1istirahat
ejala : kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton
4anda : rekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, 4akipnea
2) "irkulasi
ejala : @i&ayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner,
penyakit serebro'askuler
4anda : Kenaikan 48, hipotensi postural, takhikardi, perubahan &arna
kulit, suhu dingin
) 7ntegritas >go
ejala : @i&ayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria,
?actor stress multipel
4anda : =etupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian,
tangisan yang meledak, otot muka tegang, pernapasan menghela,
peningkatan pola bicara
) >liminasi
ejala : gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5) Makanan19airan
ejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi
garam, lemak dan kolesterol
4anda : normal atau obesitas, adanya edema
0) ;eurosensori
ejala : keluhan pusing1pening, sakit kepala, berdenyut sakit kepala,
berdenyut, gangguan penglihatan, episode epistaksis
4anda :, perubahan orientasi, penurunan kekuatan genggaman, perubahan
retinal optic
D) ;yeri1ketidaknyamanan
ejala : 6ngina, nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital
berat, nyeri abdomen
%) ernapasan
ejala : dispnea yang berkaitan dengan akti'itas, takipnea, ortopnea,
dispnea nocturnal proksimal, batuk dengan atau tanpa sputum, ri&ayat
merokok
4anda : distress respirasi1 penggunaan otot aksesoris pernapasan, bunyi
napas tambahan, sianosis
#) Keamanan
ejala : angguan koordinasi, cara jalan
4anda : episode parestesia unilateral transien, hipotensi postura
+$) embelajaran1enyuluhan
ejala : actor resiko keluarga E hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung,
8M , penyakit ginjal ?aktor resiko etnik, penggunaan pil K atau hormone.
(8ongoes Marilynn >, 2$$$)
2. 8iagnosa Kepera&atan
a. angguan perusi jaringan berhubungan dengan /2 otak menurun
b. erubahan pola napas berhubungan dengan enurunan ekspansi paru
c. enurunan 9/ berhubungan dengan enurunan /2 miokrdium
d. @esiko injury berhubungan dengan diplopia
e. angguan Mobilitas ?isik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak
. 7ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan isik
. 7nter'ensi Kepera&atan
a. angguan perusi jaringan berhubungan dengan /2 otak menurun
4ujuan : gangguan perusi jaringan dapat diatasi
Kriteria hasil :
+) ?ungsi sensori dan motorik membaik
2) Mampu mempertahankan tingkat
7nter'ensi :
+) antau 44F tiap jam dan catat hasilnya
@ : eningkatan tekanan darah sistemik yang diikuti dengan penurunan
tekanan darah diastolik merupakan tanda peningkatan 47K. ;apas tidak teratur
menunjukkan adanya peningkatan 47K
2) Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana
@ : Mampu mengetahui tingkat respon motorik pasien.
) antau status neurologis secara teratur
@ : Mencegah1menurunkan atelektasis
) 8orong latihan kaki akti1 pasi
@ : Menurunkan statis 'ena
5) antau pemasukan dan pengeluaran haluaran urin
@ : enurunan atau pemasukan mual terus menerus dapat menyebabkan
penurunan 'olume sirkulasi
0) eri obat sesuai indikasi, misal : 9aumadin
@ : Menurunkan resiko tromboeblitis
b. erubahan pola napas berhubungan dengan enurunan ekspansi paru
4ujuan : 4idak terjadi gangguan pola napas
Kriteria hasil : Memperhatikan pola napas normal1eekti, bebas sianosis dengan
86 dalam batas normal pasien
7nter'ensi :
+) 6uskultasi suara napas, perhatikan daerah hipo'entilasi dan adanya suara
suara tambahan yg tidak normal
@ : <ntuk mengidentiikasi adanya masalah paru
2) antau rekuensi,irama,kedalaman pernapasan, catat ketidakteraturan pernapasan
@ : erubahan dapat menunjukan komplikasi pulmonal1menandakan
lokasi1luasnya keterlibatan otak.
) erikan oksigen sesuai indikasi
@ : Mencegah hipoksia, jika pusat pernapasan tertekan.
) 6njurkan pasien untuk latihan napas dalam yang eekti jika pasien sadar
@ : Mencegah1menurunkan atelektasis
5) Kaji 44F tiap hari
@ : Mengetahui perubahan status kesehatan
c. enurunan 9/ berhubungan dengan enurunan /2 miokrdium
4ujuan : Menurunkan beban kerja jantung
Kriteria hasil :
+) erpartisipasi dalam menurunkan 48
2) Mempertahankan 48 dalam rentan yang dapat diterima
7nter'ensi :
+) antau 44F tiap jam dan catat hasilnya
@ : eningkatan tekanan darah sistemik yang diikuti dengan penurunan
tekanan darah diastolik merupakan tanda peningkatan 47K. ;apas tidak teratur
menunjukkan adanya peningkatan 47K
2) Kaji respon motorik terhadap perintah sederhana
@ : Mampu mengetahui tingkat respon motorik pasien.
) 9atat keberadaan denyutan sentral dan perier
@ : 8enyutan karotis, jugularis, radialis, emoralis mungkin menurun
mencerminkan eek 'asokontriksi.
) 6uskultasi tonus jantung
@ : " umum terdengar pada pasien hipertensi berat
5) 6mati &arna kulit, kelembapan suhu dan masa pengisian kapiler
@ : 6danya pucat, dingin, kulit lembap dan masa pengisian kapiler lambat
mungkin berkaitan dengan 'asokontriksi atau mencerminkan dekompensasi atau
penurunan 9/
0) erikan obat-obat sesuai indikasi, misal : deuretik tiyaid
@ : 4iyaid mungkin digunakan sendiri atau dicampur dengan obat lain untuk
menurunkan tekanan darah.
d. @esiko injury berhubungan dengan diplopia
4ujuan : @esiko injuri berkurang
Kriteria hasil : asien merasa tenang dan tidak takut jatuh
7nter'ensi :
+) 6tur posisi pasien agar aman.
@ : Menurunkan resiko injuri
2) ertahankan tirah baring secara ketat
@ : asien mungkin merasa tidak dapat beristirahat atau perlu untuk bergerak
) 6tur kepala taruh diatas daerah yang empuk ( lunak )
@ : Menurunkan resiko trauma secara isik
e. angguan Mobilitas ?isik berhubungan dengan kelemahan anggota gerak
4ujuan : Mempertahankan posisi ungsi optimal
Kriteria hasil : 8apat melakukan aktiitas mandiri
7nter'ensi :
+) Kaji derajat emobilitas pasien dengan menggunakan skala ketergantungan
@ : asien mampu mandiri ataukah masih membutuhkan orang lain untuk
akti'itas
2) ertahankan kesejajaran tubuh
@ : <ntuk membantu mencegah ootdrop
) antu pasien dengan program latihan menggunakan alat mobilisasi
@ : roses penyembuhan yang lambat sering men'ertai trauma
) eriksa kembali kemampuan dan keadaan secara ungsional
@ : Mengidentiikasi kemungkinan kerusakan secara ungsional
. 7ntoleransi aktiitas berhubungan dengan kelemahan isik
4ujuan : erpartisipasi dalam akti'itas yang diinginkan
Kriteria hasil : Melaporkan peningkatan dalam toleransi akti'itas yang dapat
diukur
7nter'ensi :
+) Kaji respon pasien terhadap aktiitas, parhatikan rekuensi nadi, dispnea atai
nyeri dada, keletihan dan kelemahan yang berlebihan, diaoresis, pusing atau
pingsan
@ : Menyebutkan parameter membantu dlam mengkaji respons isiologi
terhadap stres aktiitas dan bila ada merupakan indikator dari kelebihan kerja
yang berkaitan dengan tingkat aktiitas
2) 7nstruksikan pasien tentang tehnik penghematan energi
@ : 4ehnik menghemat energi mengurangi penggunaan energi juga
membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
) erikan dorongan untuk melakukan aktiitas1pera&atan diri bertahap jika
dapat ditoleransi, berikan bantuan sesuai kebutuhan.
@ : Kemajuan aktiitas bertahap mencegah peningkatan kerja jantung tiba tiba.
Memberikan bentuan hanya sebatas kebutuhan akan mendorong kemandirian
dalam melakukan aktiitas. ( 8oengoes, Marlynn >. 2$$2. )