Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan


( Studi pada PT. Pertani (Persero) Unit Mojokerto)

Rangga Sigit Pamungkas


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya
Ranggasigit108@gmail.com

Dosen Pembimbing
Lily Hendrasti Novadjaja S.E., MM.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari variabel motivasi kerja
dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan di PT. Pertani (persero)
Unit Mojokerjo. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian
explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antar variabel yang diteliti. Pengambilan sampel menggunakan teknik sensus
dengan mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Sampel yang didapatkan
sebanyak 50 orang dari seluruh karyawan PT. Pertani (persero) Unit Mojokerjo.
Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan jawaban yang diukur
dengan skala likert, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis
deskriptif dan analisis regresi linier berganda yang dibantu dengan program SPSS
versi 23. Uji yang dilakukan untuk menguji instrumen penelitian adalah uji
validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik, sedangkan dalam analisis regresi
linier berganda menggunakan uji f dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan
baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan.
Nilai koefisien korelasi (R2) sebesar 0,675 menunjukkan bahwa variabel motivasi
kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh sebesar 67,5% terhadap variabel
kinerja karyawan. Sedangkan 32,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Motivasi kerja, Lingkungan kerja, Kepuasan kerja karyawan.
Abstrak

This study aims to analyze the influence of work motivation and work
environment variables on employee job satisfaction at PT. Farmers (Persero)
Mojokerjo Unit. This research is a quantitative research with explanatory research
type, namely research that aims to determine the relationship between the
variables studied. Sampling using census techniques by taking the entire
population as a sample. The samples obtained were 50 people from all employees
of PT. Farmers (Persero) Mojokerjo Unit. The data collection process used a
questionnaire with answers measured by a Likert scale, while the data analysis
used descriptive analysis techniques and multiple linear regression analysis which
was assisted by the SPSS version 23 program. The tests carried out to test the
research instruments were validity, reliability, and assumption tests. classical,
while in multiple linear regression analysis using the f test and t test. The results
of this study indicate that work motivation and work environment have a positive
and significant effect both partially and simultaneously on employee job
satisfaction. The correlation coefficient (R2) of 0.675 indicates that the variables
of work motivation and work environment have an influence of 67.5% on
employee performance variables. While the remaining 32.5% is influenced by
other variables which are not discussed in this study.

Keywords: work motivation, work environment, employee job satisfaction.

PENDAHULUAN menyenangkan bagi para karyawan


dalam memandang pekerjaan
Dalam rangka menghadapi mereka. Seorang karyawan akan
persaingan dunia usaha yang merasakan kepuasan jika apa yang
semakin kompetitif, perusahaan didapatkan dari pekerjaan tersebut
dituntut untuk dapat mengoptimalkan sesuai dengan apa yang ia harapkan.
semua sumber daya yang dimiliki. Harapan tersebut yang menjadi
Aspek penting yang harus dipikirkan motivasi dari karyawan untuk
oleh perusahaan adalah kepuasan bekerja.
kerja karyawan. Robbins (2007)
menjelaskan bahwa karyawan yang Menurut Ignatius Wursanto
memiliki kepuasan kerja yang tinggi, (2003) sikap dan nilai yang
mereka akan lebih produktif dalam mempengaruhi individu untuk
bekerja. berkerja dalam perusahaan tersebut
adalah kebutuhan (needs).
Menurut Luthans (2006) Pemenuhan kebutuhan inilah yang
kepuasan kerja (job satisfaction) menjadi motivasi dasar dari
adalah keadaan emosional yang karyawan untuk bekerja dalam suatu
menyenangkan atau tidak perusahaan. Nalendra (2008)
menyatakan bahwa motivasi kerja dapat memberikan kepuasan
berpengaruh terhadap kepuasan kerja psikologis yang membuat suasana
karyawan dalam melakukan nyaman ketika bekerja. Perusahaan
pekerjaannya. Jika apa yang sudah sepatutnya memperhatikan
didapatkan dari pekerjaan tidak faktor lingkungan kerja, jika
sesuai dengan harapan yang menjadi lingkungan kerja mereka kurang
motivasi mereka kepuasan kerja mendukung untuk karyawan
karyawan akan semakin menurun tentunya kepuasan kerja karyawan
sehingga produktivitas mereka juga akan semakin menurun dan
berkurang. Dengan demikian sudah pasti akan merugikan
motivasi kerja merupakan salah satu perusahaan.
faktor yang dapat mempengaruhi
kepuasan kerja karyawan. Demikian juga yang terjadi
pada karyawan PT. Pertani (Pesero)
Teori lain mengenai kepuasan Unit Mojokerto. Pada keadaan
kerja dijelaskan oleh Handoko pandemi seperti terjadi tahun 2020
(2000) yang menyatakan bahwa PT. Pertani (persero) yang termasuk
kepuasan kerja mencerminkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
perasaan seseorang terhadap ditugaskan untuk membatu
pekerjaannya yang nampak dalam pemerintah dalam upaya
sikap positif karyawan terhadap memberikan bantuan kepada
pekerjaan dan segala sesuatu yang masyarakat yang terdampak pandemi
dihadapi di lingkungan pekerjaannya. khususnya dalam hal pangan. Namun
Lingkungan kerja yang mendukung bertambahnya pekerjaan tersebut
untuk karyawan dalam melakukan membuat motivasi untuk bekerja
pekerjaan juga akan membuat karyawan PT Pertani (Persero)
karyawan merasakan kepuasan berkurang sehingga produktifitas
dalam bekerja. merekapun menurun. Karyawan
merasa pekerjaan yang bertambah
Menurut Rivai (2004) banyak namun tidak sesuai dengan
lingkungan kerja merupakan elemen- apa yang mereka dapatkan,
elemen organisasi sebagai sistem sehinngga karyawan tidak merasakan
sosial yang mempunyai pengaruh kepuasan kerja yang sebelumnya
kuat di dalam pembentukan perilaku mereka rasakan.
individu pada organisasi dan
berpengaruh terhadap prestasi Selain motivasi dari karyawan
organisasi. Fauzi (2017) menyatakan yang menurun, hal lain yang
bahwa lingkungan kerja berpengaruh membuat kepuasan kerja karyawan
positif secara signifikan terhadap PT Pertani (Persero) berkurang
kepuasan kerja karyawan. Karyawan adalah lingkungan kerja yang dirasa
membutuhkan lingkungan kerja yang kurang kondusif. Hal itu terjadi
karena diketahui bahwa pimpinan menyatakan bahwa kepuasan kerja
atau kepala cabang dari PT Pertani diartikan sebagai perasaan senang
(Persero) cabang mojokerto baru saja atau kecewa seseorang yang muncul
diganti. Karyawan perlu setelah membandingkan antara
menyesuaikan diri dengan pemimpin persepsi/kerjanya terhadap kinerja
baru mereka. Hal tersebut yang suatu produk dan harapan-
membuat PT. Pertani (Persero) harapannya. Hal yang hampir sama
berupaya meningkatkan kepuasan dikemukakan T. Hani Handoko
kerja karyawan mereka agar (2000) mengemukakan bahwa
produktifitas perusahaan semakin kepuasan kerja (Job Satisfaction)
meningkat. adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak
Berdasarkan fenomena yang menyenangkan dengan para
terjadi pada PT. Pertani (Persero) karyawan memandang pekerjaan
yang berusaha meningkatkan mereka.
kepuasan kerja karyawan agar
produktivitas karyawan mereka Motivasi Kerja.
menungkat, peneliti berniat untuk
melakukan penelitian yang berjudul Motivasi (motivation) adalah
“Pengaruh Motivasi Kerja Dan motif yang berarti dorongan, sebab
Lingkungan Kerja Terhadap atau alasan seseorang melakukan
Kepuasan Kerja Karyawan” studi sesuatu. Motivasi berarti suatu
pada PT. Pertani (Persero) cabang kondisi yang mendorong atau
Mojokerto. menjadi sebab seseorang melakukan
sesuatu perbuatan atau kegiatan,
LANDASAN TEORI yang berlangsung secara sadar
(Suratman, 2003). Salah satu dari
Kepuasan Kerja teori motivasi yang dikemukakan dan
Luthans (2006) merumuskan dibahas adalah model Hirarki
kepuasan kerja adalah suatu keadaan kebutuhan yang diusulkan oleh
emosi seseorang yang positif maupun Maslow dalam Gibson (1996)
menyenangkan yang dihasilkan menyatakan bahwa kebutuhan
dalam penilaian suatu pekerjaan atau manusia dibagi atas lima poin yaitu
pengalaman kerja. Rivai (2004) Kebutuhan Fisiologi, Keamanan dan
mendefenisikan kepuasan kerja kenyamanan, Sosial, dan Kebutuhan
merupakan sesuatu yang bersifat Aktualisasi diri. Menurut Wursanto
individual. Dimana setiap individu (2003) kebutuhan (needs) merupakan
memiliki tingkat kepuasan yang pembangkit dan penggerak perilaku.
berbeda-beda sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku dalam dirinya.
Sedangkan menurut Kotler (2002)
Lingkungan Kerja Berdasarkan kerangka konseptual
tersebut, maka hipotesis dalam
Menurut Rivai (2004), penelitian ini adalah:
lingkungan kerja merupakan elemen-
elemen organisasi sebagai sistem H1: Terdapat pengaruh positif
sosial yang mempunyai pengaruh signifikan secara simultan antara
yang kuat di dalam pembentukan motivasi dan kerja lingkungan kerja
perliaku individu pada organisasi dan terhadap kepuasan kerja.
berpengaruh terhadap prestasi
organisasi. Pengertian lingkungan H2: Terdapat pengaruh positif
kerja yang dikemukakan oleh Rivai signifikan secara parsial antara
hampir sama dengan yang motivasi kerja terhadap kepuasan
dikemukakan Nitisemito (1992), kerja
bahwa lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang ada disekitar H3: Terdapat pengaruh positif
para pekerja dan yang dapat signifikan secara parsial antara
mempengaruhi diri pekerja dalam lingkungan kerja terhadap kepuasan
menjalankan tugas-tugas yang kerja
dibebankan kepadanya. Hal ini
semakin diperkuat dengan pendapat METODE PENELITIAN
Ahyari (1994) bahwa lingkungan
kerja adalah berkaitan dengan segala Jenis penelitian yang
sesuatu yang berada disekitar digunakan dalam penelitian ini
pekerjaan dan yang dapat merupakan jenis explanantory
mempengaruhi karyawan dalam research dengan menggunakan
melaksanakan tugasnya. Berdasarkan pendekatan kuantitatif
latar belakang dan teori diatas, maka
kerangka konseptual penelitian ini Objek Penelitian, Populasi, dan
adalah sebagai berikut Sampel

Penelitian ini dilakukan pada


bulan maret 2020 dan dilaksanakan
pada PT Petani (Persero).yang
terletak di Jl.Raden Wijaya No 6-10
Banjaragung Kec.Puri, Mojokerto
Jawa Timur.
Populasi dari penelitian ini
adalah seluruh karyawan tetap PT
Petani (Persero) cabang Mojokerto
yang berjumlah 50 orang. (Persero)
berstatus karyawan tetap. Adapun
sampel yang digunakan adalah
karyawan pada PT. Pertani (Persero)
sejumlah 50 karyawan.

Sumber dan Metode Pengumpulan


Data
Sumber data dalam penelitian
ini adalah data primer yaitu data
yang diperoleh peneliti secara
langsung dari sumber pertama,
dengan menggunakan metode berupa
wawancara atau hasil pengisian
kuesioner. Penelitian ini
menggunakan daftar pernyataan yang
tertutup dan untuk menilai jawaban
responden digunakan skala Likert
untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang mengenai Berdasarkan Tabel 4.2 dapat
masalah yang diteliti. diketahui bahwa semua item
memiliki hasil koefisien korelasi atau
Metode Analisis Data r hitung yang lebih besar dari r tabel
(0,279). Maka semua item
Analisis data yang digunakan pertanyaan dinyatakan valid. Semua
dalam penelitian ini adalah regresi item dianggap mampu
linear berganda untuk mengetahui mengungkapkan motivasi kerja,
pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja dan kepuasan kerja
lingkungan kerja terhadap kepuasan pada PT. Pertani (Persero).
kerja karyawan PT. Pertani (persero).
2. Uji Reliabilitas
Pengujian terhadap instrumen
penelitian dengan uji validitas dan uji
reliabilitas. Sedangkan pengujian
hipotesis dilakukan dengan uji F dan
uji t.

HASIL PENELITIAN

Hasil Uji instrumen


1. Uji Validitas
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat
diketahui bahwa seluruh variabel
Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Kerja (X2)
memiliki nilai cronbach alphalebih
besar dari 0,06 sehingga dapat Item
STS TS N S SS
Mean
F % F % F % F % F %
disimpulkan bahwa instrumen X2.1 0 0% 0 0% 5 10% 34 68% 11 22% 4,16
pernyataan dalam penelitian ini X2.2 0 0% 0 0% 7 14% 31 62% 12 24% 4,10

reliabel. X2.3 0 0% 0 0% 9 18% 29 58% 12 24% 4,06


X2.4 0 0% 0 0% 5 10% 32 63% 13 26% 4.12

3. Analisis Statistik Deskriptif X2.5 0 0% 0 0% 5 10% 38 76% 7 14% 4,04


X2.6 0 0% 0 0% 5 10% 40 80% 5 10% 4,00
Responden
Nilai mean variabel lingkungan kerja X2 4,06

Variabel Motivasi Kerja ( X1 ) Sumber: Data primer diolah, 2020

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja


Nilai mean tertinggi dalam
Item
STS TS N S SS
Mean variabel ini terdapat pada item X2.1
F % F % F % F % F %
X1.1 0 0% 0 0% 13 26% 35 70% 2 4% 3,78
sebesar 4,16. Hal ini menunjukan
X1.2 0 0% 1 2% 22 44% 27 54% 1 2% 3,59 bahwa rata-rata karyawan PT Pertani
X1.3 0 0% 0 0% 16 32% 34 68% 0 0% 3,68 (persero) unit Mojokerto Merasa
X1.4 0 0% 1 2% 12 24% 31 62% 6 12% 3,84
X1.5 0 0% 0 0% 22 44% 27 54% 1 2% 3,58 bahwa perusahaan menyediakan
X1.6 0 0% 0 0% 22 44% 27 54% 1 2% 3,58 fasilitas yang lengkap untuk mereka .
X1.7 0 0% 0 0% 16 32% 34 68% 0 0% 3,68
Sementara itu nilai mean terendah
X1.8 0 0% 0 0% 10 20% 34 68% 6 12% 3,92
X1.9 0 0% 0 0% 4 8% 43 86% 3 6% 3,98 terdapat pada item X2.6 sebesar 4,00
X1.10 0 0% 0 0% 10 20% 38 76% 2 4% 3,84 yang menandakan bahwa ada
Nilai mean Motivasi kerja 3,74
Sumber: Data Diolah 2020 beberapa karyawan yang merasa
bahwa hubungan mereka dengan
Nilai mean tertinggi terdapat pimpinan kurang berjalan dengan
pada item X1.9 sebesar 3,98. Hal ini baik.
menunjukan bahwa rata-rata
karyawan PT Pertani (persero) unit Variabel Kepuasan Kerja (Y)
Mojokerto merasa bahwa mereka Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja
STS TS N S SS
merasa memiliki keahlian yang sesuai Item
F % F % F % F % F %
Mean

dalam melakukan pekerjaan mereka Y1 0 0% 0 0% 5 10% 33 66% 12 24% 4,14


Y2 0 0% 0 0% 4 8% 31 62% 15 30% 4,22
saat ini. Sementara itu nilai mean Y3 0 0% 0 0% 3 4% 33 66% 14 28% 4,22
Y4 0 0% 0 0% 3 6% 24 48% 23 46% 4,4
terendah terdapat pada item X1.5 dan Y5 0 0% 0 0% 4 8% 35 70% 11 22% 4,12
X1.6 sebesar 3,58. Hal ini Y6 0 0% 0 0% 4 8% 32 64% 14 28% 4,2
Y7 0 0% 0 0% 3 6% 33 66% 14 28% 4,22
menandakan bahwa karyawan kurang Y8 0 0% 0 0% 3 6% 25 50% 22 44% 4,38
Y9 0 0% 0 0% 5 10% 33 66% 12 24% 4,14
memiliki kesempatan untuk bertukar Y10 0 0% 0 0% 4 8% 31 62% 15 30% 4,22
pikiran mengenai dan menjalin Y11 0 0% 0 0% 6 12% 33 66% 11 22% 4,1
Y12 0 0% 0 0% 4 8% 34 68% 12 24% 4,16
hubungan baik dengan rekan kerja Nilai mean variabel kepuasan kerja (Y) 4,21
Sumber: Data diolah 2020
mereka.

Variabel Lingkungan Kerja (X2) Nilai mean tertinggi pada


variabel ini terdapat pada item Y4
sebesar 4,40 menunjukan bahwa Berdasarkan Tabel 4.8 nilai
rata-rata karyawan PT Pertani signifikansi dari variabel X1, X2,
persero unit Mojokerto merasa jika dan Y lebih dari 0,05; sehingga dapat
mereka bekerja dengan baik mereka disimpulkan bahwa data yang
akan lebih cepat mendapat kenaikan digunakan dalam penelitian ini
pangkat . Sedangkan nilai mean terdistribusi normal.
terendah terdapat pada item Y11
sebesar 4,10 menandakan bahwa ada 2. Uji Multikolinieritas
beberapa karyawan yang kurang
menyukai pekerjaan mereka.

Hasil Analisis Data

1. Hasil Uji Normalitas


Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Probability Plot

Berdasarkan Tabel 4.9 nilai


VIF variabel motivasi kerja sebesar
1,321 dengan nilai tolerance 0,757
dan variabel lingkungan kerja
sebesar 1,321 dengan nilai tolerance
0,757. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat
Hasil uji normalitas dengan uji multikolinieritas dalam data
p-plot yang ditunjukkan pada penelitian.
Gambar Gambar 4.2, data
standardized residual menyebar 3. Uji Heteroskedastitas
mengikuti garis diagonal, maka dapat
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedasitas
disimpulkan bahwa data residual
terdistribusi normal.
Uji heteroskedasitas dilakukan signifikansi yang lebih kecil dari
dengan analisis grafik plot antara 0,05 (0,000) menunjukan bahwa
nilai prediksi variabel dependen adanya pengaruh yang signifikan
(ZRED) dengan residual (SRESID). antara X1 dan Y. Sehingga
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat motivasi kerja (X1) mampu
dilihat titik-titik yang ada menyebar meningkatkan kepuasan kerja (Y).
tidak membentuk pola tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa data pada b) Koefisien regresi lingkungan kerja
penelitian ini tidak terjadi (X2) sebesar 0,553 menunjukan
heteroskedasitas. besarnya pengaruh lingkungan
kerja (X2) terhadap kepuasan
4. Hasil Uji Regresi Linier kerja. Koefisien regresi diatas
Berganda menunjukan adanya pengaruh
positif yang searah antara
lingkungan kerja dengan
kepuasan kerja. Nilai signifikansi
yang <0,05 (0,000) menunjukan
bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara X2 dengan Y
sehingga lingkungan kerja (X2)
mampu meningkatkan kepuasan
kerja (Y).

Persamaan regresi linier berganda 5. Uji Koefisien Determinasi (R2)


dari hasil pengujian adalah:

Y=b1X1 + b2X2 Model Summary


Std. Error
Y= 0,393X1+0,553X2 Model R R Square
Adjusted R
of the
Square
Estimate
Persamaan diatas menunjukkan hasil 1 ,822a 0,675 0,661 2,217

sebagai berikut;

a) Koefisien regresi motivasi kerja


Berdasarkan Tabel 4.11
(X1) sebesar 0,393 menunjukan
menunjukkan bahwa nilai koefisien
besarnya pengaruh motivasi kerja
korelasi (R2) sebesar 0,675
(X1) terhadap kapuasan kerja.
menunjukkan bahwa variabel
Koefisien regresi diatas
motivasi kerja dan lingkungan kerja
menunjukan adanya pengaruh
memiliki pengaruh sebesar 67,5%
positif yang searah antara
terhadap variabel kinerja karyawan.
motivasi kerja dengan kepuasan
Sedangkan 32,5% sisanya
kerja. Demikian juga nilai
dipengaruhi oleh variabel lain yang Berdasarkan tabel diatas diperoleh
tidak dibahas dalam penelitian ini. hasil sebagai berikut:

Hasil Uji Hipotesis 1. Uji hipotesis parsial variabel


motivasi kerja (X1) menunjukan
1. Uji F bahwa nilai t hitung sebesar 4,110
lebih besar dari nilai t tabel sebesar
2,011 dengan signifikansi sebesar
0,000<0,05 , maka dalam penelitian
ini H2 diterima yang berarti motivasi
kerja secara parsial bepengaruh
signifikan terhadap kepuasan kerja.

2. Uji hipotesis parsial variabel


Dari tabel di atas nilai F lingkungan kerja (X2) menunjukan
sebesar 38,777 dengan tingkat bahwa nilai t hitung sebesar 5,789
signifikansi 0,000. F tabel sebesar lebih besar dari nilai t tabel sebesar
3,19.Karena nilai F hitung 38,777 > 2,011 dengan signifikansi sebesar
3,19 dengan signifikansi 0,000 < 0,000 < 0,05 , maka dalam penelitian
0,05 maka H1 diterima dan H0 ini H3 diterima yang artinya
ditolak. Ini berarti bahwa variabel lingkungan kerja secara parsial
motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan
secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
signifikan terhadap kepuasan kerja PEMBAHASAN
karyawan.
Pengaruh Motivasi Kerja Dan
2. Uji T Lingkungan Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil penelitian,


dapat disimpulkan bahwa variabel
independent (motivasi kerja dan
lingkungan kerja) berpengaruh
positif secara signifikan terhadap
variabel dependent (kepuasan kerja).
Ini berarti bahwa tinggi rendahnya
kepuasan kerja karyawan di
pengaruhi secara simultan (bersama-
sama) oleh motivasi kerja dan
lingkungan kerja. Semakin baik
motivasi kerja dan lingkungan kerja,
akan membuat kepuasan kerja menentukan kepuasan kerja
karyawan semakin tinggi. Hasil karyawan. hasil penelitian ini sejalan
penelitian ini didukung oleh dengan penelitian terdahulu yang
penelitian yang dilakukan oleh dilakukan oleh Fauzi (2017) yang
Bintoro (2010) yang menyatakan menyatakan bahwa terdapat
bahwa terdapat pengaruh simultan pengaruh yang signifikan antara
dan signifikan antara lingkungan Lingkungan kerja terhadap kepuasan
kerja dan motivasi kerja terhadap kerja karyawan.
kepuasan kerja karyawan.
IMPLIKASI PENELITIAN
Pengaruh Motivasi kerja terhadap
Kepuasan kerja karyawan Berdasarkan hasil penelitian
yang telah didapat, dapat
Hasil penelitian ini dikemukakan beberapa implikasi
menunjukan faktor motivasi kerja yang berkaitan dengan variabel yang
memiliki pengaruh positif yang diteliti yaitu motivasi kerja,
signifikan terhadap kepuasan kerja. lingkungan kerja dan kepuasan kerja
Ini berarti bahwa motivasi kerja karyawan.
merupakan salah satu variabel
mempengaruhi tingkat kepuasan Implikasi Teoritis
kerja karyawan Penelitian ini 1. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan hasil yang sama dengan ditemukan bahwa variabel motivasi
penelitian yang dilakukan Nalendra kerja memiliki pengaruh positif
(2008) dan Bintoro (2010) bahwa secara signifikan terhadap kepuasan
motivasi kerja berpengaruh kerja baik secara parsial (masing-
signifikan terhadap kepuasan kerja. masing) ataupun secara simultan
Sehingga semakin tinggi motivasi (bersama-sama). Sehingga semakin
kerja yang dimiliki karyawan baik tingkat motivasi kerja akan
menandakan bahwa karyawan semakin tinggi juga tingkat kepuasan
tersebut merasakan kepuasan dalam kerja karyawan. Pemenuhan
bekerja. dorongan motivasi bagi karyawan
Pengaruh Lingkungan kerja akan mampu meningkatkan kepuasan
terhadap Kepuasan kerja kerja karyawan.
karyawan
2. Implikasi yang berkaitan dengan
Dalam penelitian ini faktor lingkungan kerja dalam penelitian ini
lingkungan kerja menunjukan faktor lingkungan kerja menunjukan
pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Ini berarti kepuasan kerja karyawan. Ini berarti
lingkungan kerja merupakan salah lingkungan kerja merupakan salah
satu variabel utama dalam satu variabel utama dalam
menentukan kepuasan kerja 2. Pada variabel lingkungan kerja
karyawan. Peningkatan terhadap ditemukan skor item terendah adalah
lingkungan kerja baik lingkungan indikator hubungan karyawan. hal ini
kerja fisik maupun non fisik tetap menunjukan bahwa ada beberapa
perlu dilakukan. Sesuai dengan karyawan karyawan merasa
pernyataan Tyssen dalam Bintoro hubungan antar karyawan dan antara
(2010) bahwa lingkungan kerja yang karyawan dengan pinpinan kurang
kondusif (yang ditandai dengan berjalan dengan baik. Sekali lagi
adanya hubungan yang kompak perusahaan perlu memperhatikan hal
dalam kelompok dan loyalitas tinggi) ini secara khusus agar hubungan
membuat karyawan merasakan antar karyawan maupun hubungan
kepuasan kerja dan mendorong antara karyawan dengan pimpinan
mereka untuk memiliki produktivitas mereka dapat terjalin dengan baik
yang tinggi. dan menciptakan suasana kerja yang
mendukung kepuasan kerja
Implikasi Praktis karyawan semakin meningkat.
1. Pada variabel motivasi kerja, nilai
item tertinggi adalah keahlian KESIMPULAN
karyawan yang sesuai dengan
pekerjaan mereka saat ini. 1. Berdasarkan hasil penelitian,
Perusahaan dapat memanfaatkan menunjukkan bahwa motivasi kerja
keahlian yang dimiliki oleh dan lingkungan kerja memiliki
karyawan mereka dengan membuat pengaruh positif terhadap kepuasan
tim untuk membuat inovasi-inovasi kerja pada PT Pertani (Persero) unit
produk baru sekaligus memberikan Mojokerto. Hal ini berarti motivasi
karyawan kesempatan lebih untuk kerja dan lingkungan kerja mampu
mengembangkan keahlian mereka. meningkatkan kepuasan kerja secara
Skor item terendah adalah pada bersama-sama. Dengan kebijakan
kesempatan karyawan untuk bertukar dan perbaikan yang mendukung
pikiran dengan rekan kerja mereka. motivasi dan lingkungan kerja dalam
Perusahaan harus membiasakan perusahaan kepuasan kerja karyawan
karyawan mereka bekerja sama. pada PT Pertani (Persero) unit
Dengan membiasakan karyawan Mojokerto akan semakin meningkat.
bertikar pikiran dengan rekan kerja
akan semakin banyak inovasi-inovasi 2. Motivasi kerja berpengaruh terhadap
yang muncul dan karyawan akan kepuasan kerja karyawan PT Pertani
lebih terbantu dalam melakukan (Persero) unit Mojokerto. Hal ini
pekerjaannya sehingga kepuasan menunjukan bahwa salah satu faktor
kerja mereka semakin meningkat. utama dalam meningkatkan kepuasan
kerja karyawan PT Pertani (Persero)
unit Mojokerto adalah motivasi hubungan antar karyawan akan
kerja. Dengan dipenuhinya motivasi semakin baik. Karyawan dapat saling
kerja dari karyawan kepuasan kerja bertukar pikiran dengan adanya
akan semakin meningkat. inovasi baru yang menjadi tantangan
. baru untuk pekerjaan mereka.
3. Lingkungan kerja berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan DAFTAR PUSTAKA
PT Pertani (Persero) unit Mojokerto.
Hal ini menunjukan bahwa faktor Aan , Purnomo. 2014. Pengaruh
utama lain dalam meningkatkan Motivasi Kerja Dan
kepuasan kerja karyawan PT Pertani Lingkungan Kerja Terhadap
(Persero) unit Mojokerto adalah Kepuasan Kerja Karyawan PT.
lingkungan kerja. Semakin baik Hyup Sung Indonesia
lingkungan kerja yang ada di PT Purbalingga. Skripsi.
Pertani (Persero) unit Mojokerto Universitas Negeri Yogyakarta
akan semakin tinggi kepuasan kerja
karyawan PT Pertani (Persero) unit Arikunto, S. 2004. Prosedur
Mojokerto. Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Rineka Cipta, Jakarta
SARAN
Alex S. Nitisemito. 1992.
1. Perusahaan dapat memberikan Manajemen Personalia.
kesempatan kepada karyawan Jakarta : Ghalia Indonesia
mereka untuk menciptakan inovasi-
inovasi baru untuk kemajuan Bintoro, Leonardus S. 2010. “Analisi
perusahaan seperti produk produk Pengaruh Lingkungan Kerja
baru dan memberikan kesempatan Dan Motivasi Kerja Terhadap
bagi karyawan untuk Kepuasan Kerja Karyawan PT
mengembangkan keahlian dalam Sumber Sehat Semarang”.
bidang pekerjaannya masing-masing Skripsi . Universitas
disehingga kepuasan kerja karyawan Diponegoro.
tersebut akan semakin tinggi Dessler, Gary, 2000, Manajemen
Sumber Daya
2. Perusahaan harus membiasakan Manusia.Penerbit : PT Indeks.
karyawan bekerja sebagai tim. PT
Pertani (Persero) dapat membuat Darmawan, D. 2014. Metode
sebuah tim dalam membuat inovasi- Penelitian Kuantitatif. PT
inovasi baru. Dengan dibentuknya Remaja Rosdakarya Offset,
sebuah tim, karyawan akan terbiasa Bandung.
bekerja sebagai tim sehingga
Fauzi, U. 2017. Pengaruh Nalendra, Evan. 2005. Pengaruh
Kompensasi Dan Lingkungan Kompensasi dan Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan PT. TOR Kerja Karyawan pada PT.
GANDA MEDAN.Jurnal Riset Karya Sejati Vidyatama.
Manajemen & Bisnis (JRMB), Skipsi. Universitas Katolik
Vol. 2. No. 3. Soegijapranata Semarang.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Nitisemito, Alex S.. 1992.


Multivariat dengan Program Manajemen Personalia.
IBM SPSS 19, Badan Penerbit Jakarta: Ghalia Indonesia.
Universitas Diponegoro,
Semarang. 66 Priyatno, D. 2012. Belajar Cepat
Olah Data Statistik dengan
Gibson, J., Ivancevich, J. & Donelly, SPSS,Penerbit ANDI,
J. 1985. Perilaku Organisasi, Yogyakarta.
Erlangga, Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen
Hasibuan, M. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Sumber Daya Manusia, PT. Perusahaan: Dari Teori Ke
Haji Masagung, Jakarta. Praktik. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Henry Simamora. 2006. Manajemen Sugiyono 2012. Metode Penelitian
Sumber Daya Manusia Edisi Pendekatan Kuantitatif,
III. Yogyakarta : STIE YKPN. Kualitatif dan R&D, Alfa Beta,
Bandung.
Holder H.Samosir. 2012. Analisis Sulaiman, Wahid. 2002. Statistik
Pengaruh Faktor Motivasi NonParametrik Contoh Kasus
Terhadap Produktifitas Kerja dan Pemecahan dengan
Karyawan Pada CV. Salim SPSS.Andi. Yogyakarta.
Tirta. Jurnal. Universitas Wursanto, I. 2003. Dasar-Dasar
Krisnadwipayana. < Ilmu Organisasi. Yogyakarta:
https://media.neliti.com/media/ Andi Offset.
publications/218730-none.pdf
>.
McClelland, D. 1961. The achieving
society. Princeton, NJ: D. Van
Nostrand.

Anda mungkin juga menyukai