Anda di halaman 1dari 6

Productivity, Vol. 3 No.

2, 2022
e-ISSN. 2723-0112

Pengaruh Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan


PT PLN (Persero) Ratahan

Juliet Julia Mercy Monde


Riane Johnly Pio
Joula J. Rogahang

Program Studi Administrasi Bisnis


Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sam Ratulangi
Email: mercymonde0@gmail.com

Abstract. This study aims to determine the effect of work facilities on job satisfaction and employee
performance at PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. In this study using a quantitative approach with a
population of 63 employees, and the determination of the sample using the purposive sampling formula, so
that the number of samples is 39 respondents. Data analysis using SEM-PLS with the following results: work
facilities affect job satisfaction, work facilities affect employee performance and job satisfaction affect
employee performance. It is hoped that the company can maintain and improve work facilities for employees
so that job satisfaction and employee performance are consistent and even increase.

Keywords: Work Facilities, Job Satisfaction and Employee Performance

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja dan
kinerja karyawan Pada PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan jumlah populasi sebanyak 63 karyawan, dan penentuan sampel menggunakan rumus
purposive sampling, sehingga jumlah sampel sebanyak 39 responden. Analisis data menggunakan SEM-PLS
dengan hasil sebagai berikut: fasilitas kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja, fasilitas kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Diharapkan
perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan fasilitas kerja untuk karyawan agar supaya kepuasan
kerja dan kinerja karyawan konsisten bahkan bisa meningkat.

Kata kunci : Fasilitas Kerja, Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan

Pendahuluan tugas dari perusahaan belum di capai oleh karyawan


Menciptakan kepuasan kerja karyawan di tersebut.
dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangatlah Ketersediaan fasilitas kerja berupa sarana dan
penting. Jika karyawan tidak merasa puas akan prasrana yang lengkap akan memicu serta
pekerjanya maka akan muncul sikap yang buruk mendorong setiap karyawan untuk lebih
dalam lingkup pekerjaannya seperti kurangnya rasa meningkatkan produktivitasnya dalam
ketertarikan pada pekerjaannya, mencari pekerjaan menyelesaikan setiap pekerjaan. Menurut Koyong
lain, dan menurunnya kinerja karyawan serta (2011) fasilitas kerja adalah suatu bentuk pelayanan
keluhan lainnya. Handoko (2011) mendefinisikan perusahaan terhadap karyawan agar menunjang
kepuasan kerja sebagai keadaan emosional yang kinerja dalam memenuhi kebutuhan karyawan,
menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja
mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. karyawan.
Kinerja karyawan yang maksimal sangat Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. fasilitas kerja masih belum dikatakan baik karena
Seperti yang di ketahui setiap perusahaan pasti ingin ada beberapa peralatan kerja yang masih kurang,
karyawan nya memiliki kinerja yang baik, tapi contohnya perlengkapan kerja atau peralatan kerja
kadang masih di temukan karyawan yang belum yang mampu menunjang pada proses kerja
memiliki kinerja yang baik begitu juga di PT PLN karyawan seperti unit komputer yang masih kurang,
(Persero) ULP Ratahan kadang masih di temukan fasilitas kantin belum ada, asrama bagi karyawan
karyawan yang belum memiliki kinerja yang baik dan jaringan internet yang sering barmasalah.
seperti hasil kerja beberapa karyawan di PT PLN Rumusan masalah dalam penelitian ini
(Persero) ULP Ratahan masih ada yang target-target adalah: (1) Apakah terdapat pengaruh fasilitas kerja

187
Productivity, Vol. 3 No. 2, 2022
e-ISSN. 2723-0112

terhadap kepuasan kerja pada PT. PLN (Persero) kepuasan kerja berkaitan dengan sikap seorang
ULP Ratahan; (2) Apakah terdapat pengaruh karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, dan
fasilitas kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. berhubungan erat dengan emosi dan motivasi.
PLN (Persero) ULP Ratahan; (3) Apakah terdapat Menurut Wibowo (2007) terdapat lima faktor yang
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan mempengaruhi timbulnya kepuasan kerja yaitu:
pada PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. Adapun 1. Need fulfilment (Pemenuhan kebutuhan)
tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui 2. Discrepancies (Perbedaan)
pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan kerja 3. Value Attaiment (Pencapaian nilai)
PLN (Persero) ULP Ratahan, untuk mengetahui 4. Equity (Keadilan)
pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja karyawan 5. Dispositiional/genetic components (komponen
PT. PLN (Persero) ULP Ratahan dan untuk genetik).
mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. Kinerja Karyawan
Mangkunegara (2007) Kinerja atau prestasi
Tinjauan Pustaka kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
Fasilitas Kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
Husnan (2002) menyatakan fasilitas kerja melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
adalah sarana dan prasarana yang diperlukan untuk jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan
membantu pegawai agar lebih mudah merupakan hasil penilaian berdasarkan dari aktivitas
menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat yang telah ditentukan semula yang sesuai dengan
meningkatkan kinerjanya. Fasilitas kerja merupakan fungsi pekerjaan yang telah ditetapkan dalam suatu
bentuk pelayanan atau bantuan terhadap para periode tertentu (Bernardin, 2002) dalam (Wassem
karyawan untuk membantu dalam memenuhi akan et al., 2019). Kinerja karyawan secara praktis bisa
setiap kebutuhan karyawan agar dapat diwujudkan dengan mengutamakan kepentingan
meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. konsumen seperti memberikan layanan terbaik; dan
Fasilitas diartikan sebagai salah satu faktor bagi organisasi diwujudkan dengan perilaku
penunjang kerja seorang karyawan dalam disiplin, inovatif dan memberikan yang terbaik bagi
melaksanakan tugas yang diberikan oleh suatu organisasi (Pio et al., 2015).
perusahaan, fasilitas kerja yang baik dengan alat Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut
yang sesuai mendukung kinerja karyawan lebih Handoko (2001) yaitu :
kondusif dengan begitu membuat pekerjaan lebih 1. Motivasi
efektif dan efisien Hasibuan (2014). Robbins (2014) 2. Kepuasan kerja
menyatakan ada beberapa faktor yang 3. Tingkat stress
mempengaruhi fasilitas kerja, yaitu: 4. Kondisi pekerjaan
1. Fasilitas alat kerja 5. Sistem kompensasi
2. Fasilitas kelengkapan kerja 6. Desain pekerjaan
3. Fasilitas sosial

Kepuasan Kerja Fasilitas


Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007) Kerja
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Selanjutnya menurut Mangkunegara
(2013: 117), kepuasan kerja adalah suatu perasaan Kepuasan Kinerja
yang menyokong atau tidak menyokong diri Kerja Karyawan
pegawai yang berhubungan dengan pekerjaannya H3
maupun dengan kondisi dirinya. Davis and
Newstrom (2008) menyatakan kepuasan kerja
adalah perasaan senang atau tidak senang (favorable Gambar 1
and unfavorable) seseorang berkenan dengan Kerangka Pemikiran
pekerjaanya. Robbins (2008) menyatakan bahwa
kepuasan kerja adalah suatu sikap umum terhadap Hipotesis
pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara Hipotesis dalam penelitian ini adalah: (1)
banyak ganjaran yang diterima pekerja dengan Terdapat pengaruh fasilitas kerja terhadap kepuasan
banyaknya ganjaran yang diyakini seharusnya kerja pada PT. PLN (Persero) ULP Ratahan; (2)
diterima. Pio dan Tampi (2018) menyatakan bahwa Terdapat pengaruh fasilitas kerja terhadap kinerja

188
Productivity, Vol. 3 No. 2, 2022
e-ISSN. 2723-0112

karyawan pada PT. PLN (Persero) ULP Ratahan; (3) Y2.5 0.795
Terdapat pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja Y2.6 0.859
Y2.7 0.866
karyawan pada PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. Y2.8 0.913
Y2.9 0.855
Metode Penelitian Y2.10 0.893
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Y2.11 0.866
Y2.12 0.849
kuantitatif dengan pemodelan Struktural Equation Y2.13 0.877
Modeling (SEM) dengan pendekatan analisis Partial Y2.14 0.746
Least Square (PLS) yang menggunakan program
software Smart PLS Versi 3.0. Data diatas menunjukkan tidak ada indikator
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini variabel yang nilai outer loading-nya di bawah 0,5,
adalah data primer berupa kuesioner yang diberikan sehingga semua indikator dinyatakan layak atau
kepada populasi yang diwakilkan oleh sampel yang valid untuk digunakan penelitian dan dapat
dihitung menggunakan metode purposive sampling digunakan untuk analisis lebih lanjut.
sebanyak 39 karyawan, sehingga sampel pada
penelitian ini menggunakan teknik purposive Tabel 2. Discriminant Validity
sampling yaitu sample yang di ambil menggunakan Fasilitas Kinerja Kepuasan
Variabel
kriteria tertentu disini digunakan kriteria yaitu kerja karyawan kerja
karyawan PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. Fasilitas kerja 0.865
Kinerja
Karena penelitian ini adalah penelitian karyawan
0.832 0.849
bersifat kuantitatif maka data yang diperoleh dari Kepuasan
responden lewat kuisioner dikodekan sesuai dengan 0.836 0.832 0.867
kerja
skala Likert 1-5 dan kemudian ditabulasi dengan
menggunakan analisis statistik lewat program Discriminant Validity adalah melihat dan
software Smart PLS dengan langkah-langkah membandingkan antara Discriminant Validity dan
sebagai berikut: Convergent Validity, Discriminant square root of average extracted (AVE). jika nilai
Validity dan Composite Reliability, uji AVE, akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar
Cronbach Alpha dan Uji Hipotesis. daripada nilai korelasi antara konstruk dengan
konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan
Hasil memiliki nilai Discriminant Validity yang baik dan
Tabel 1 Outer Loading untuk nilai AVE yang diharapkan adalah > 0,5.
Fasilitas Kepuasan Kinerja
Variabel
Kerja Kerja Karyawan Tabel 3. Construct Reliability and Validity
X1 0.898
Average
X2 0.903
Cronbach’s Composite Variance
X3 0.733 Rho_A
Alpha Reliability Extracted
X4 0.840
(AVE)
X5 0.913
Fasilitas
X6 0.826 0.958 0.963 0.964 0.748
Kerja
X7 0.912
Kepuasan
X8 0.837 0.972 0.973 0.975 0.720
Kerja
X9 0.906
Kinerja
Y1.1 0.814 0.974 0.976 0.977 0.753
Karyawan
Y1.2 0.857
Y1.3 0.905
Y1.4 0.917 Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai
Y1.5 0.843 AVE seluruh variabel >0,5 dengan demikian dapat
Y1.6 0.830 dinyatakan memiliki discriminant validity yang
Y1.7 0.835
Y1.8 0.813 baik.
Y1.9 0.775 Composite Reliability adalah indeks yang
Y1.10 0.873 menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
Y1.11 0.753 dipercaya untuk diandalkan. Data yang memiliki
Y1.12 0.876
Y1.13 0.868
composite reliability > 0,7. Mempunyai reliabilitas
Y1.14 0.889 yang tinggi. Composite reliability blok indicator
Y1.15 0.864 yang mengukur suatu kosntruk dapat dievaluasi
Y2.1 0.870 dengan dua macam ukuran yaitu internal
Y2.2 0.910 consistency dan Cronbach’s Alpha.
Y2.3 0.900
Y2.4 0.930

189
Productivity, Vol. 3 No. 2, 2022
e-ISSN. 2723-0112

Berdasarkan table 3 di atas, dapat diketahui n


bahwa nilai composite reliability semua variabel
penelitian > 0,7. Hasil ini menunjukan bahwa Hasil pengujian Hipotesis Pertama Pengaruh
masing-masing variabel telah memenuhi composite Fasilitas Kerja terhadap Kepuasan Kerja, diperoleh
reliability sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien sebesar 0.832 dengan T-Statistic
keseluruhan variabel memiliki tingkat reliabilitas 8.587 dan P-Value 0.000. Mengingat P-value adalah
yang tinggi. Uji reliabilitas dengan composite <0.05 dan T-Statistic lebih dari 1.96,
reability di atas dapat diperkuat dengan mengidentifikasikan bahwa terdapat pengaruh
menggunakan nilai cronbach’s alpha. Suatu variabel positif serta adanya pengaruh yang signifikan antara
dapat dinyatakan reliabel atau memenuhi cronbach’s Fasilitas Kerja terhadap Kepuasan Kerja.
alpha apabila memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,7. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua Pengaruh
Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat diketahui Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
bahwa nilai cronbach’s alpha dari masing-masing diperoleh nilai koefisien sebesar 0.468 dengan T-
variabel penelitian >0,7. Dengan demikian hasil ini Statistic 2.274 dan P-Value 0.023. Mengingat P-
dapat menunjukkan bahwa masing-masing variabel value <0.05, mengidentifikasikan bahwa adanya
penelitian telah memenuhi persyaratan nilai pengaruh positif yang signifikan antara Fasilitas
cronbach’s alpha, sehingga dapat disimpulkan Kerja terhadap Kinerja Karyawan.
bahwa keseluruhan variabel memiliki tingkat Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Pengaruh
reliabilitas yang tinggi. Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan,
diperoleh nilai koefisien sebesar 0.443 dengan T-
Pengujian Hipotesis Statistic 2.109 dan P-Value sebesar 0.035. karena P-
Penelitian ini memperoleh hasil uji hipotesis Value <0.05 dan T-Statistic lebih dari 1.96,
berdasarkan pengujian metode bootstrapping dengan mengidentifikasikan adanya pengaruh positif serta
metode pengujian dua hipotesis dua arah (two signifikan antara Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
tailed) dengan level signifikansi 5% atau 0,05. Karyawan

Pembahasan
Berdasarkan perhitungan hasil statistik bahwa
Dalam penelitian ini menemukan bahwa adanya
pengaruh positif yang signifikan antara Fasilitas
Kerja terhadap Kepuasan Kerja. Fasilitas kerja
selain untuk membantu atau menunjang aktvitas
kerja karyawan, fasilitas kerja juga dapat
meningkatkan kepuasan kerja. Hasil ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Vonny
(2016), bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara Fasilitas Kerja terhadap Kepuasan Kerja,
artinya semakin tinggi Fasilitas Kerja akan
Gambar 2 mengakibatkan semakin tinggi pula Kepuasan
Model Struktural Penelitian Kerja. Fasilitas Kerja memberikan pengaruh positif
terhadap peningkatan kepuasan kerja. Maknanya
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis bahwa semakin tinggi atau berkualitas fasilitas kerja
Origina T maka akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan,
Sampl Standard P
l statistics
sample
e mean deviatio
(|o/stdev|
value dan sebaliknya jika fasilitas kerja semakin menurun
(m) n (stdev) s maka akan berdampak pada penurunan kepuasan
(o) )
Fasilitas kerja karyawan.
kerja -> Berdasarkan perhitungan hasil statistik bahwa
0.832 0.830 0.097 8.587 0.000
kepuasan Penelitian ini Penelitianini mengidentifikasikan
kerja
Fasilitas adanya pengaruh positif yang signifikan antara
kerja -> Fasilitas Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Kinerja
kinerja 0.468 0.462 0.206 2.274 0.023 karyawan sangat ditentukan oleh fasilitas yang
karyawa diberikan guna menunjang pekerjaan karyawan
n
Kepuasa
untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya. Hasil ini
n kerja - sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anam
0.443 0.454 0.210 2.109 0.035
> kinerja dan Rahardja (2017), Fasilitas Kerja berpengaruh
karyawa signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Semakin

190
Productivity, Vol. 3 No. 2, 2022
e-ISSN. 2723-0112

baik fasilitas kerja yang diberikan maka semakin Square (PLS), Semarang: Badan Penerbit
baik kinerja karyawan dan semakin besar peluang Universitas Diponegoro.
perusahaan untuk lebih maju. Handoko, T. H. 2011. Manajemen Personalia &
Berdasarkan perhitungan hasil statistik bahwa Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Penelitian ini menemukan bahwa adanya pengaruh Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia
positif yang signifikan antara Kepuasan Kerja dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
terhadap Kinerja Karyawan. Semakin tinggi BPFE Yogyakarta
Kepuasan Kerja karyawan maka semakin baik pula Hasibuan, M. 2014. Manajemen Sumber Daya
Kinerja Karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian Manusia. CV Pustaka Setia.
yang dilakukan oleh Makaluas, Pio dan Hasibuan, M. S. P. 2007. Manajemen Sumber
Sumampouw (2017) dan Monalis, Rumawas dan Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Tumbel, (2020) bahwa terdapat pengaruh yang Husnan, 2002. Manajemen Personalia.
positif yang signifikan. Semakin tinggi Kepuasan Yogyakarta: Pustaka Binawan Presindo
Kerja karyawan maka semakin baik pula Kinerja FE-UGM.
Karyawan. Hal ini membuktikan bahwa kepuasan Koyong, A. 2011. Pengaruh Motivasi, Lingkungan
kerja karyawan pada PT. PLN (Persero) ULP Kerja dan Fasilitas Terhadap Kinerja
Ratahan sudah merasa cukup dan puas terhadap Karyawan. Jurnal Jurusan Manajemen
kepuasan kerja. Karena itu, karyawan tersebut akan Tamansiswa Padang. Studi Kasus PT.
melakukan pekerjaanya dengan baik. Radio Suara Singgalang Mahimbau Padang.
Makaluas, C. M., Pio, R. J., dan Sumampouw, H. J.
Kesimpulan 2017. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Dalam penelitian ini pengaruh fasilitas kerja Kinerja Karyawan Pada Pt Bpr Prisma
terhadap kepuasan kerja di temukan bahwa adanya Dana Manado. Jurnal Administrasi Bisnis.
pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas 5(5):1-8.
kerja terhadap kepuasan kerja. Yang berarti bahwa Mangkunegara, A. A. A. P. 2013. Manajemen
fasilitas kerja sangat berpengaruh terhadap kepuasan Sumber Daya Manusia Perusahaan.
kerja karyawan PT. PLN (Persero) ULP Ratahan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dalam penelitian ini pengaruh fasilitas kerja Mangkunegara, A. Anwar Prabu, 2007. Manajemen
terhadap kinerja karyawan di temukan adanya Sumber Daya Manusia.Bandung: Pustaka
pengaruh yang positif signifikan antara fasilitas Setia.
kerja terhadap kinerja karyawan. Yang artinya Monalis, E., Rumawas, W., dan Tumbel, T. M.
fasilitas kerja yang ada di PT. PLN (Persero) ULP 2020. Pengembangan Sumber Daya
Ratahan sudah memadai maka dari itu dapat Manusia dan Kepuasan Kerja terhadap
meningkatkan kinerja karyawan dan karyawan dapat Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi
menggunakan segenap kemampuannya secara Bisnis, 1(3).
maksimal untuk menghasilkan hasil kerja yang Pio, R. J. and Tampi, J. R. E. 2018. The Influence of
optimal. Spiritual Leadership on Quality of Work
Dalam penelitian ini pengaruh kepuasan kerja Life, Job Satisfaction and Organizational
terhadap kinerja karyawan di temukan adanya Citizenship Behavior. International Journal
pengaruh yang positif signifikan antara kepuasan of Law and Management, 60(2):757-767.
kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Pio, R. J., Nimran, U., Alhabsji, T. dan Hamid, D.
(Persero) ULP Ratahan. 2015. Pengaruh Kepemimpinan Spiritual
Terhadap Perilaku Etis, Kualitas Kehidupan
Referensi Kerja, Kepuasan Kerja, Komitmen
Anam, K., dan Rahardja, E. 2017. Pengaruh Organisasi dan Kinerja Karyawan. Jurnal
Fasilitas Kerja, Lingkungan Kerja Non Fisik DeReMa, 10(1):22-60.
dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Robbins, S. 2014. Manajemen Sumber Daya
Karyawan (Studi Pada Pegawai Dinas Manusia Jili II. Bandung: Alfabeta.
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Robbins, S. P. dan Judge, T. 2008. Perilaku
Jawa Tengah). Diponegoro Journal of Organisasi. Jakarta: Penerbit Salemba
Management. 6(4):1-11. Empat.
Davis, K., dan Neswtrom, J. W (2008) Perilaku Vonny, R. P. E. 2016. Pengaruh Pelatihan, Fasilitas
dalam Organisasi, Jilid 1, edisi ketujuh. Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan
Jakarta: Penerbit Erlangga. Kerja Karyawan pada PT United Tractors
Ghozali, I. 2008, Structural Equation Modeling cabang Manado. Jurnal Berkala Ilmiah
Metode Alternatif dengan Partial Least Efisiensi, 16(3).
191
Productivity, Vol. 3 No. 2, 2022
e-ISSN. 2723-0112

Wassem, M., Baig, S., Abrar, M., Hashim, M., Zia- Role of Employees’ Retention. SAGE Open,
Ur-Rehman, M., Awan, U., Amjad, F., and 9(3):1-13.
Nawab, Y. 2019. Impact of Capacity Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Building and Managerial Support on Raja Grafindo Persada.
Employees’ Performance: The Moderating

192

Anda mungkin juga menyukai