Anda di halaman 1dari 5

Productivity, Vol. 2 No.

2, 2021
e-ISSN. 2723-0112

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor


PT. Post Indonesia di Manado
Natalia C. P. Paparang
William A. Areros
Ventje Tatimu

Program Studi Administrais Bisnis, Universitas Sam Ratulangi


Email: adepuput26des@gmail.com

Abstract. Job satisfaction is one of the most important things in the world of work. Work satisfaction is also
very influential in measuring the work performance of employees or employees. Job satisfaction can be
measured from the level of the job, salary, to promotion. This study looked at the influence of Satisfaction on
Employee Performance at PT. Post Office Indonesia Manado Branch where employees at PT. The Manado
Branch of Indonesia Post Office consists of 52 people. This research uses quantitative research methods. The
results obtained are a constant value of 22.180, while the value or regression coefficient is obtained a positive
value of 0.145 which is a significant result. So it can be concluded that the variable direction of Job Satisfaction
on Employee Performance is positive, and Job Satisfaction has an effect on Employee Performance. So the
research conducted can be proven that Job Satisfaction also affects employee performance.

Keywords: Job Satisfaction, Performance, Employees.

Abstrak. Kepuasan kerja merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia kerja. Kepuasaan kejra
juga sangat berpengaruh dalam mengukur inerja pegawai ataupun karyawan. Kepuasan kerja dapat di ukur
dari tingkat pekerjaan tersebut, gaji, hingga promosi jabatan. Penelitian ini melihat adanya pengaruh Kepuasan
Terhadap Kinerja Pegawai yang ada di PT. Kantor Post Indonesia Cabang Manado yang dimana pegawai yang
ada di PT. Kantor Post Indonesia Cabang Manado terdiri dari 52 orang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kuantitatif Adapun hasil diperoleh yaitu nilai konstanta sebesar 22,180 sedangkan nilai atau
koefisien regresi diperoleh nilai positif sebesar 0,145 yang dimana hasil tersebut signifikan. Jadi dapat
disimpulkan arah variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai adalah positif, dan Kepuasan Kerja
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai. Jadi dapat dibuktikan bahwa Kepuasaan Kerja juga berpengaruh dalam
Kinerja pegawai.

Kata Kunci : Kepuasan Kerja, Kinerja, Pegawai.

Pendahuluan adanya hubungan dan kerjasama yang baik antar


Kinerja pegawai adalah keluaran yang mereka. Persoalan ini tidak hanya terjadi dinegara-
dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau dimensi pekerjaan negara yang sedang berkembang tetapi dinegara maju
atau profesi yang dilaksanakan oleh sumber daya pun persoalan tersebut juga ada. tetapi dari
manusia atau pegawai dalam waktu penyebabnya saja yang berbeda. Ketidakpuasan para
tertentu.melaksanakan tugasnya sesuai dengan pegawai ini menimbulkan hal-hal yang tidak
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang
Kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu bersangkutan. Kepuasan kerja merupakan kondisi
yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh menyenangkan atau secara emosional positif yang
seseorang yang melakukan pekerjaan (Luthans, berasal dari penilaian seseorang atas pekerjaannya
2005:165), Kinerja adalah hasil atau tingkat atau pengalaman kerjanya. Kepuasan kerja
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan
periode tertentu dalam melaksanakan tugas seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti karakteristiknya. Begitupun dengan kepuasan kerja
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang dirasakan oleh pegawai yang ada di Kantor PT.
yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati Pos Indonesia di Manado, berdasarkan hasil
bersama. observasi awal yang dilakukan peneliti, ada beberapa
Persoalan pegawai terkadang dibuat seperti pegawai yang merasa belum sepenuhnya merasakan
buruh-buruh yang fasilitas dan pelayanan kurang kepuasaan dalam bekerja, dikarenakan gaji yang
diperhatikan oleh para pimpinannya. Dan tidak

119
Productivity, Vol. 2 No. 2, 2021
e-ISSN. 2723-0112

didapatkan tidak sesuai dengan kinerja yang Faktor-Faktor Kepuasan Kerja


dilakukan oleh pegawai. Menurut robbins (2002), kepuasan kerja
Kinerja pegawai sangat berpengaruh bagi karyawan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
kesuksesan sebuah perusahaan, kinerja atau performa lain: pekerjaan yang menantang, penghargaan,
pegawai yang bagus akan berbanding lurus dengan kondisi lingkungan kerja, dan hubungan
hasil baikdalam perkembangan bisnis perusahaan. interpersonal.
Sebaliknya kinerja yang buruk akan berdampak 1. Kerja yang menantang secara mental.
buruk pula pada perusahaan. Maka dari itu sangat Pada umumnya individu lebih menyukai
diperlukan kinerja yang baik dari pegawai dan pekerjaan yang memberi peluang untuk
berprestasi dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan menggunakan keterampilan dan kemampuan
uraian diatas, kepuasan kerja terhadap kinerja serta memberi beragam tugas, hal ini akan
pegawai menjadi hal yang paling penting dalam membuat pekerjaan lebih menantang secara
perusahaan untuk diteliti, untuk itu peneliti tertarik mental. pekerjaan yang kurang menantang akan
penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh menciptakan kebosanan, akan tetapi yang terlalu
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada menantang juga dapat menciptakan frustasi dan
Kantor PT. Pos Indonesia di Manado.” perasaan gagal.
2. Penghargaan yang sesuai.
Tinjauan Pustaka Pegawai menginginkan sistem bayaran
 Pengertian Kepuasan Kerja yang adil, tidak ambigu, dan selaras dengan
Setiap manusia mempunyai kebutuhan dalam harapan karyawan. Saat bayaran di anggap adil,
hidupnya. Adanya keinginan untuk memenuhi dalam arti sesuai dengan tuntutan pekerjaan,
kebutuhan itulah yang mendorong manusia tingkat keterampilan individual, dan standar
melakukan berbagai aktivitas. Kebutuhan yang bayaran masyarakat, kemungkinan akan tercipta
dimiliki manusia sangatlah beragam. Kepuasan kepuasan.
seseorang antara satu dengan yang lainnya akan 3. Kondisi kerja yang mendukung.
berbeda-beda. Jadi, kepuasan itu bersifat individual. Pegawai berhubungan dengan lingkungan
Menurut Abdurrahmat (2006) kepuasan kerja kerjanya untuk kenyamanan pribadi dan
merupakan suatu bentuk sikap emosional yang kemudahan melakukan pekerjaan yang baik.
menyenangkan dan mencintai pekerjaan yang Yang termasuk didalamnya seperti tata ruang,
digelutinya. kebersihan ruang kerja, fasilitas dan alat bantu,
Karyawan akan merasa lebih puas apabila temperatur, dan tingkat kebisingan.
balas jasanya sebanding dengan hasil kerja yang 4. Kolega yang seportif.
dilakukan. Menurut Handoko kepuasan kerja Individu mendapatkan sesuatu yang lebih
merupakan salah satu variabel yang dapat dari pada uang atau prestasi yang nyata dari
mempengaruhi produktivitas atau prestasi kerja para pekerjaan tetapi karyawan juga memenuhi
karyawan. Variabel lain yang juga dapat kebutuhan interaksi social. Perilaku atasan juga
mempengaruhi produktivitas kerja para karyawan, merupakan faktor penentu kepuasan yang utama.
diantaranya motivasi untuk bekerja, tingkat stres
kerja yang dialami oleh karyawan, kondisi fisik  Kinerja Pegawai
pekerjaan, kompensasi Menurut Robbins (2003) kinerja pegawai
Kepuasan kerja pegawai merupakan suatu adalah sebagai fungsi dari interaksi antara
fenomena yang perlu dicermati oleh pimpinan kemampuan dan motivasi. Dalam studi manajemen
organisasi. Kepuasan kerja pegawai berhubungan kinerja pekerja atau pegawai ada hal yang
erat dengan kinerja pegawai. Berikut ini memerlukan pertimbangan yang penting sebab
pengertian kepuasan kerja menurut para ahli : kinerja individual seorang pegawai dalam organisasi
Stone dalam Kadarisman (2013:322). merupakan bagian dari kinerja organisasi, dan dapat
Menurut steve M. Jex (2002) mendefinisikan menentukan kinerja dari organisasi tersebut. Berhasil
bahwa kepuasan kerja sebagai tingkat afeksi positif tidaknya kinerja pegawai yang telah dicapai
seorang pekerja terhadap pekerjaan dan situasi organisasi tersebut akan dipengaruhi oleh tingkat
pekerjaan, kepuasan kerja melulu berkaitan dengan kinerja dari pegawai secara individu maupun
sikap pekerja atas pekerjaannya. Sikap tersebut kelompok.
berlangsung dalam aspek kognitif dan aspek Adapun tujuan utama dari penilaian kinerja
perilaku. Aspek kognitif kepuasan kerja adalah adala untuk memotivasi individu karyawan untuk
kepercayaan pekerja tentang pekerjaan dan situasi mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi
pekerjaan. standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya
sehingga membuahkan tindakan dan hasil yang

120
Productivity, Vol. 2 No. 2, 2021
e-ISSN. 2723-0112

diinginkan oleh organisasi (Mulyadi dan Johny selain itu faktor kepuasan financial, kepuasan fisik,
Setyawan, 1999). kepuasan sosial dan kepuasan psikologi juga
berpengaruh terhadap kepuasan kerja.
Tujuan Kinerja Pegawai
Kepuasan Kerja Kinerja
Adapun tujuan kinerja pegawai menurut Rivai
Pegawai
(2009:549): 1. Gaji
1. Untuk perbaikan hasil kinerja pegawai, baik 2. Pekerjaan itu 1. Faktor
secara kualitas ataupun kuantitas. sendiri individu
2. Memberikan pengetahuan baru dimana akan 3. RekanKerja 2. Faktor
membantu pegawai dalam memecahan masalah 4. Kesempatan Organisasi
yang kompleks, dengan serangkaian aktifitas Promosi 3. Faktor
yang terbatas dan teratur, melalui tugas sesuai 5. Pengawasan
Fred Luthans (2012 : 141) Psikologis
tanggung jawab yang diberikan organisasi. Gibson (1997)

3. Memperbaiki hubungan antar personal pegawai


dalam aktivitas kerja dalam organisasi.
Keterangan :
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Diteliti Pengaruh
pegawai
Kinerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai Teori Kepuasan Kerja
faktor (Gibson, 1995:375), antara lain: Menurut Luthans (2012) kepuasan kerja
1. Faktor individu adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif
Faktor individu, yaitu kemampuan dan yang berasal dari penilaian pekerjaan atau
keterampilan (mental dan fisik), latar belakang pengalaman kerja seseorang. Dimana kepuasan kerja
(pengalaman, keluarga, dst), dan demografis yaitu hasil pandangan karyawan terkait bagaimana
(umur, asal usul, dll). pekerjaan yang mereka lakukan dalam memberi nilai
2. Faktor organisasi penting. Menurut Lutans intdikator-indiaktor yang
Faktor organisasi adalah sumber daya, mempengaruhi kepuasa kerja yaitu Gaji, Pekerjaan
kepemimpinan, imbalan (kompensasi), struktur itu sendiri, RekanKerja, Kesempatan, Promosi,
organisasi, dan diskripsi pekerjaan (job Pengawasan.
description).
3. Faktor psikologis Hipotesis
Faktor psikoogis ialah persepsi, sikap, Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis
kepribadian, pola belajar, dan motivasi. dalam penelitian ini adalah: Kepuasan kerja
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Pengukuran Kinerja
Menurut Hasibuan (2001:34) kinerja adalah Metode Penelitian
“hasil kerja yang dicapai seseorang dalam Metode penelitian dalam penelitian ini
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadan menggunakan metode penelitian kuantitatif karena
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan akan menguji berapa besar Pengaruh Pengembangan
kesungguhan serta waktu”. Secara garis besar faktor- Karir Terhadap Kinerja Pegawai di PT. Pos Indonesia
faktor yang mempengaruhi kinerja adalah factor Cabang Manado. Lokasi dalam penelitian ini yaitu di
internal dan faktor eksternal. Kantor PT. Pos Indonesia Cabang Kota Manado.
Sampel dalam penelitian ini adalah populasi atau
Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja seluruh jumlah pegawai yang ada di Kantor PT. Pos
Seperti di ungkapkan oleh (Putu 2013, hlm Indonesia di Manado. Yaitu berjumlah 52 orang,
636) menyatakan bahwa kepuasan kerja dan kinerja yang juga merupakan sebagai responden dalam
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan, penelitian ini. Teknik dalam pengumpulan data
artinya bahwa semakin tinggi kepuasan yang dalam penelitian adalah melakukan observasi awal
diterima karyawan maka berpengaruh terhadap dan kuesioner.
kinerja karyawan yang tinggi pula.
Uji Validitas
Kerangka Berpikir Pada penelitian ini dilakukan uji validitas
Karyawan dihadapkan pada rutinitas yang untuk mengukur tingkat kevalidan atau kebenaran
sama dari hari ke hari. Pada kondisi pekerjaan seperti suatu data. Data dikatakan valid apabila mampu
ini karyawan sangat rentan terhadap kejenuhan yang mengukur sesuatu yang hendak diukur dan dapat
menyebabkan tidak adanya kepuasan dalam bekerja, mengungkapkan data variabel yang diteliti secara

121
Productivity, Vol. 2 No. 2, 2021
e-ISSN. 2723-0112

tepat. Uji validitas data menggunakan rumus product variabel Kinerja Karyawan(Y), data yang diperoleh
moment : 52 item yang dinyatakan valid dikarenakan
Pengujian Validitas digunakan dengan mempunyai nilai hitung > tabel .
menggunakan media hitung dengan bantuan SPSS Reabilitas menunjukan pada suatu pengertian
26, 2020 yang dilakukan pada 52 responden yang bahwa instrument yang sudah dapat dipercaya
ada, dan digunakan untuk menunjukan tingkat (reliable) akan menghasilkan data yang dapat
kevalidan instrumen penelitian dengan kriteria uji dipercaya juga. Reliable menunjukan tingkat
validitas sebagai berikut : keterandalan sesuatu. diperoleh hasil nilai signifikan
a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka angket F = 0,047. Itu berarti bahwa nilai signifikan F sebesar
dianggap valid 0,4 yaitu < 0,5 maka dinyatakan signifikan dan itu
b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka angket berarti adanya Pengaruh variabel Kepuasan Kerja(X)
dianggap tidak valid Terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y).
Analisis regresi linear sederhana digunakan
Teknik Analisis Data untuk mengetahui pola pengaruh dari variabel bebas
 Uji Validitas terhadap variabel terikat. Dimana yang menjadi
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kepuasan
atau valid tidaknya suatukuesioner. Suatu kuesioner Kerja (X) dan variabel terikat Kinerja Pegawai (Y).
dikatakan valid jika pertanyaan dan kuesioner Dalam menentukan nilai pengaruh dari
mampuuntuk mengungkap sesuatu yang akan diukur variabel kepuasan kerja (X) dan variabel kinerja
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2006). pegawai (Y), ada perbandingan yang menentukan
 Uji rabilitas yaitu :
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu  Membandingkan nilai signifikansi dengan
kuesioner yang merupakanindikator dari suatu nilai probabilitas 0,05 : A. Jika nilai
variabel.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau signifikan < 0,05 artinya variabel kepuasan
handal jikajawaban pertanyaan adalah konsisten atau kerja (X) berpengaruh terhadap variabel
stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2006). kinerja pegawai (Y). B. Jika nilai signifikan >
 Uji Regresi Linier Sederhana 0,05 artinya variabel kepuasan kerja (X) tidak
Analisis regresi sederhana, yaitu teknik berpengaruh terhadap variabel kinerja
analisis yang digunakan untuk mengetahui ada pegawai (Y).
tidaknya pengaruh keseluruhan variabel X terhadap  Jika hasil kurang dari 0,5 atau dibawah 0,5
variabel Y. Persamaan regresinya dinyatakan sebagai maka dianggap variabel kepuasan kerja
berikut : Υ = b0 +b1X1 + e. Teknik analisis data (variabel bebas) memiliki pengaruh terhadap
dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis variabel variabel kinerja pegawai (variabel
data regresif sederhana. terikat). Selanjutnya sebaliknya jika lebih dari
Analisis regresi linear sederhana digunakan 0,5 atau diatas 0,5 maka variabel kepuasan
untuk mengetahui pola pengaruh dari variabel bebas kerja (variabel bebas) tidak memiliki
terhadap variabel terikat. Dimana yang menjadi pengaruh terhadap kinerja pegawai (variabel
variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kepuasan terikat)
Kerja (X) dan variabel terikat Kinerja Pegawai (Y).  Berdasarkan analisis regresi linear sederhana
Uji t (Parsial) dengan menggunakan aplikasi SPSS 26 2020,
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui diperoleh hasil nilai signifikan F = 0,047. Itu
signifikansi pengaruh variabel independen secara berarti bahwa nilai signifikan F sebesar 0,4 yaitu
parsial atau individual terhadap variabel dependen. < 0,5 maka dinyatakan signifikan dan itu berarti
Kriteria yang digunakan adalah: (Ghozali ,2006). adanya Pengaruh variabel Kepuasan Kerja(X)
 Ho : β1 = 0 Artinya, tidak ada pengaruh yang Terhadap variabel Kinerja Pegawai (Y) di
signifikan secara parsial pada masing-masing Kantor PT. Pos Indonesia Cabang Manado.
variabel independen.
 Ha : β1 > 0 Artinya, ada pengaruh yang signifikan Koefisien Regresi
secara parsial pada masing-masing variabel Diketahui bahwa nilai konstyan (a) sebesar
independen. 22,180 sedangkan nilai b (koefisien regresi)
diperoleh sebesar 0,145. Sehingga persamaan
Hasil dan Pembahasan regresinya sebagai berikut : Y = a + bX ,Y = 22,180
Berdasarkan pengujian validitas pada variabel + 0,145X
Kompensasi (X), data yang diperoleh 52 item yang Persamaan diatas dapat dijelaskan sebagai
dinyatakan valid dikarenakan mempunyai nilai berikut :
hitung > tabel dan hasil pengujian validitas pada

122
Productivity, Vol. 2 No. 2, 2021
e-ISSN. 2723-0112

a) Konstanta sebesar 22,180 mengandung arti pegawai yang ada di Kantor PT. Pos Indonesia
bahwa nilai konsisten variabel kinerja pegawai Cabang Manado.
adalah sebesar 22,180. Dari hasil ini membuktikan pengaruh
b) Koefisien regresi sebesar 0,145 menyatakan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan adalah
bahwa setiap penambahan 1% nilai variable signifikan. Hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa
Kepuasan Kerja (X), maka nilai variabel dengan kepuasan kerja yang baik dari perusahaan
Kinerja Pergawai (Y) bertambah sebesar 0,145. akan meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa arah dari pengaruh
variabel Kepuasan Kerja (X) terhadap Kinerja Kesimpulan
Pegawai (Y) adalah positif. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah
Dengan penjelasan: Konstanta sebesar dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka dapat
22,180 mengandung arti bahwa nilai konsisten disimpulkan bahwa, Kepuasan Kerja memiliki
variabel kinerja pegawai adalah sebesar 0,145. pengaruh yang cukup kuat terhadap Kinerja Pegawai
Koefisien regresi sebesar 22,180 menyatakan di PT. Pos Indonesia Cabang Manado. Dengan
bahwa setiap penambahan nilai variabel Kepuasan demikian bahwa hipotesis yang menyatakan
Kerja (X) 1%, maka nilai variabel kinerja pegawai Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai di
(Y) bertambah sebesar 0,145. Dapat dikatakan PT. Pos Indonesia Cabang Manado dapat teruji
bahwa arah dari pengaruh kepuasan kerja (X) keberlakuannya secara empiris, dengan
terhadap kinerja pegawai (Y) adalah positif. memperhatikan kepuasan kerja agar dapat
Dengan hasil yang telah diperoleh, maka meningkatkan kinerja dari pegawai serta dapat
penelitian yang melihat pengaruh pengembangan mempertahankannya.
karir terhadap kinerja pegawai dianggap memiliki
pengaruh karena setiap penambahan 1% variabel Referensi
kepuasan kerja, maka nilai kinerja pegawai Anggara, S. 2016. Adminitrasi Kepegawaian.
bertambah sebesar 0,145 yaitu memiliki arah yang Bandung : Pustaka Setia.
positif pada variabel kinerja pegawai. Fahmi, I. 2016. Teori dan Teknik Pengambilan
Angka diatas menunjukan bahwa setiap Keputusan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta :
penambahan 1% kepuasan kerja maka bertambah Rajarafindo Persada
juga kinerja pegawainya. Itu berarti bahwa ketika Gibson, J. Ivancevich, dan Donnely. 2012.
pegawai melaksanakan kepuasan kerja, berarti ada Organisasi (Struktur, Perilaku, dan Proses).
pengaruh positif terhadap kinerja pegawai yang ada Jakarta : Binarupa Aksara.
PT. Pos Indonesia Cabang Manado. Ghozali. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat
Program IBM SPSS. Edisi 7. Semarang:
Pembahasan Penerbit Universitas Piponegoro.
Dengan hasil yang telah diperoleh, maka Hasibuan, M. 2003. Manajemen Sumber Daya
penelitian yang melihat pengaruh kepuasan kerja Manusia. Jakarta : Bumi Aksara
terhadap kinerja pegawai dianggap memiliki Laksmi. 2015. Manajemen Perkantoran Modern.
pengaruh karena setiap penambahan 1% variabel Jakarta : Rajafindo Persada.
kepuasan kerja, maka nilai kinerja pegawai Luthans, Fred. 2012. “Perilaku Organisasi”.
bertambah sebesar 0,145 yaitu memiliki arah yang Yogyakarta: Penerbit Andi.
positif pada variabel kinerja pegawai. Angka diatas Moeheriono. 2014. Pengukuran Kinerja Berbasis
menunjukan bahwa setiap penambahan 1% Kompetensi. Jakarta : Rajafindo Persada.
pengembangan karir maka bertambah juga kinerja Pasolong, H. 2013. Teori Adminitrasi Publik.
pegawainya. Itu berarti bahwa ketika pegawai merasa Bandung : Alfabeta.
puas akan kerja yang dilakukan, berarti ada pengaruh Robbins dan A. Judge. 2012. Perilaku Organisasi.
positif terhadap kinerja pegawai yang ada di Kantor Salemba Empat. Jakarta.
PT. Pos Indonesia Cabang Manado. Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan
Kepuasan kerja memiliki lima indikator Pendekatan Kuantitatif,
penting, yaitu yang pertama Gaji. Penelitian ini Sinambela, L. 2012. Kinerja Pegawai;Teori
menunjukan bahwa banyak pegawai yang setuju Pengukuran dan Implikasi. Yogyakarta :
bahwa gaji merupakan faktor penting karena dari gaji Graha Ilmu.
atau imbalan yang didapat akan mengetahui apakah Syaifudin. 2018. Motivasi dan Kinerja Pegawai.
seorang pegawai untuk lebih semangat dalam Yogyakarta : Indomedia Pustaka.
bekerja, oleh karena itu gaji menjadi ukuran dimana Wibowo. 2016. Manajemen Kinerja. Jakarta :
kinerja pegawai akan menjadi maksimal. Penelitian Rajafindo Persada.
ini membuktukan gaji sangat mempengaruhi kinerja

123

Anda mungkin juga menyukai