Anda di halaman 1dari 9

1

KUESIONER
KEPUASAN KERJA KARYAWAN (MODEL ROBBINS & JUDGE)
PARAMITHA KUSUMA WARDHANI
PROGRAM PASCASARJANA

Permasalahan sumber daya manusia dalam Kemudian Amstrong (2006:264),


organisasi pada dasarnya merupakan masalah mengemukakan bahwa “The term job
yang rumit karena menyangkut masalah individu. satisfaction refers to the attitude and
Salah satu gejala yang menyebabkan kurang feelings people have about their work.
baiknya kondisi kerja suatu organisasi adalah Positive and favorable attitudes towards
rendahnya kepuasan kerja. Hal ini karena sikap dan the job indicate job satisfaction”. (Istilah
perasaan pegawai terhadap segala aspek kepuasan kerja merujuk kepada sikap dan
lingkungan kerjanya akan mempengaruhi sikap dan perasaan seseorang terhadap pekerjaan
perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas yang mereka. Sikap positif dan kondusif
diberikan. Kepuasan kerja merupakan titik awal dari terhadap pekerjaan menunjukkan
masalah-masalah yang muncul dalam organisasi. kepuasan kerja).
Kepuasan kerja menjadi masalah Menurut Handoko (2008:193),
yang cukup menarik untuk dikaji dan kepuasan kerja (job satisfaction) adalah
penting, karena terbukti besar manfaatnya. keadaan emosional yang menyenangkan
Kepuasan kerja merupakan titik awal dari atau tidak menyenangkan dengan mana
masalah-masalah yang muncul dalam para karyawan memandang pekerjaan
organisasi seperti konflik pimpinan-pekerja mereka. Sementara itu Locke dalam
dan perputaran pegawai.. Kepuasan kerja Sopiah (2008:170), menjelaskan bahwa
merupakan keadaan penting yang harus ”Kepuasan kerja merupakan suatu
dimiliki setiap pegawai yang bekerja, ungkapan emosional yang bersifat positif
dimana manusia tersebut mampu atau menyenangkan sebagai hasil dari
berinteraksi dengan lingkungan kerjanya penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
dan bekerja dengan penuh gairah. pengalaman kerja”. Sedangkan George
Menurut Mathis dan Jackson dan Jones (2008:78), mengatakan ”Job
(2011:121), mendefinisikan kepuasan satisfaction is the collection of feeling and
kerja adalah keadaan emosional yang beliefs that people have about their work”.
positif yang merupakan hasil dari evaluasi (Kepuasan kerja adalah kumpulan
pengalaman kerja seseorang. Sedangkan perasaan dan keyakinan yang dimiliki oleh
menurut Gibson et.al (2009:152), seseorang tentang pekerjaan mereka).
menyatakan bahwa kepuasan kerja Wexley dan Yukl dalam Mangkunegara
merupakan suatu sikap para pekerja (2013:117), mendefinisikan kepuasan
mengenai pekerjaannya yang dihasilkan kerja “is the way an employee feels about
dari persepsi mereka terhadap his or her job”. (Adalah cara pegawai
pekerjaannya berdasarkan faktor-faktor merasakan dirinya atau pekerjaannya).
yang terdapat dalam lingkungan kerja Berdasarkan pendapat Wexley, dan
seperti gaya penyelia, kebijakan dan Yukl tersebut, kepuasan kerja adalah
prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi suatu perasaan yang menyokong atau
kerja, dan manfaat lainnya bagi pekerja. tidak menyokong diri pegawai yang
2

berhubungan dengan pekerjaannya Sedangkan pegawai-pegawai yang kurang


maupun dengan kondisi dirinya. Perasaan puas biasanya turnovernya lebih tinggi.
yang berhubungan dengan pekerjaan 2. Tingkat ketidakhadiran (absen) kerja
melibatkan aspek-aspek seperti upah atau Pegawai yang kurang puas cenderung tingkat
gaji yang diterima, kesempatan ketidakhadirannya (absen) tinggi. Mereka
pengembangan karir, hubungan dengan sering tidak hadir kerja dengan alasan yang
pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis tidak logis dan subjektif.
pekerjaan, struktur organisasi perusahaan, 3. Umur
mutu pengawasan. Sedangkan perasaan Pegawai yang tua lebih merasa puas daripada
yang berhubungan dengan dirinya, antara pegawai yang berumur lebih muda. Hal ini
lain umur, kondisi kesehatan, kemampuan, diasumsikan pegawai yang tua lebih
pendidikan. Pegawai akan merasa puas berpengalaman menyesuaikan diri dengan
dalam bekerja apabila aspek-aspek lingkungan pekerjaan. Sedangkan pegawai
pekerjaan dan aspek-aspek dirinya usia muda biasanya mempunyai harapan yang
menyokong dan sebaliknya jika aspek- ideal tentang dunia kerjanya, sehingga apabila
aspek tersebut tidak menyokong, pegawai antara harapannya dengan realita kerja
akan merasa tidak puas. terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan
Berdasarkan penjabaran yang ada dapat menyebabkan mereka menjadi tidak
diatas maka yang dimaksud dengan puas.
kepuasan kerja adalah penilaian pegawai
tentang berbagai aspek yang berkaitan 4. Tingkat pekerjaan
dengan pekerjaannya. Penilaian ini Pegawai yang menduduki tingkat pekerjaan
bersifat subyektif yang diekspresikan yang lebih tinggi cenderung lebih puas
dalam perasaan senang atau tidak daripada pegawai yang menduduki tingkat
senang, puas atau tidak puas. Apabila pekerjaan yang lebih rendah. Pegawai yang
pegawai merasa bahwa pekerjaannya tingkat pekerjaannya lebih tinggi menunjukkan
sesuai dengan apa yang diharapkannya kemampuan kerja yang baik dan aktif dalam
dan mampu memenuhi kebutuhan- mengemukakan ide-ide serta kreatif dalam
kebutuhannya maka pegawai akan bekerja.
merasa puas dan sebaliknya. 5. Ukuran organisasi perusahan
Kepuasan kerja berhubungan dengan Ukuran organisasi perusahaan dapat
variabel-variabel seperti turnover, tingkat mempengaruhi kepuasan pegawai. Hal ini
absensi, umur, tingkat pendidikan, dan karena besar kecil suatu perusahaan
ukuran organisasi. Hal ini sesuai dengan berhubungan pula dengan koordinasi,
pendapat Keith Davis dalam komunikasi, dan partisipasi pegawai.
Mangkunegara (2013:117-119),
Menurut Mangkunegara (2013:120),
mengemukakan bahwa “Job satisfaction is
ada dua faktor yang mempengaruhi
related to a number of major employee
kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada
variables, such as turnover, absences,
pada diri pegawai dan faktor
age, occupation, and size of the
pekerjaannya, yaitu:
organization in which an employee works”.
1. Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ),
1. Turnover
kecakapan khusus, umur, jenis kelamin,
Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan
kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja,
dengan turnover pegawai yang rendah.
3

masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, akan merasa bahwa dirinya merupakan bagian
persepsi, dan sikap kerja. yang penting dari organisasi kerja (sense of
2. Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, belonging).
struktur organisasi, pangkat (golongan),
Sedangkan Robbins dan Judge
kedudukan, mutu pengawasan, jaminan
(2009:119), menyatakan ada lima faktor
finansial, kesempatan promosi jabatan,
kepuasan kerja yaitu:
interaksi sosial, dan hubungan kerja.
1. Kepuasan terhadap Pekerjaan
Menurut Ghiselli dan Brown dalam Kepuasan ini tercapai bilamana pekerjaan
Moh. As’ad (2004:112-113), seorang pegawai sesuai dengan minat dan
mengemukakan adanya lima faktor yang kemampuan pegawai itu sendiri.
menimbulkan kepuasan kerja yaitu: 2. Kepuasan terhadap Imbalan
1. Kedudukan (Posisi) Dimana pegawai merasa gaji atau upah yang
Seseorang yang bekerja pada pekerjaan yang diterimanya sesuai dengan beban kerjanya dan
lebih tinggi akan merasa lebih puas daripada seimbang dengan pegawai lain yang bekerja di
mereka yang bekerja pada pekerjaan yang organisasi itu.
lebih rendah. Beberapa penelitian 3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
menunjukkan bahwa hal tersebut tidak selalu Pegawai merasa memiliki atasan yang mampu
benar, tetapi perubahan dalam tingkat memberikan bantuan teknis dan motivasi.
pekerjaanlah yang mempengaruhi kepuasan 4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja
kerja. Pegawai merasa puas terhadap rekan-rekan
kerjanya yang mampu memberikan bantuan
teknis dan dorongan sosial.
2. Pangkat (Golongan) 5. Kesempatan Promosi
Pekerjaan yang mendasarkan perbedaan Kesempatan untuk meningkatkan posisi
tingkat (golongan), sehingga pekerjaan jabatan pada struktur organisasi.
tersebut memberikan kedudukan tertentu.
KESIMPULAN
Apabila ada kenaikan upah, maka akan
Kepuasan kerja pada dasarnya adalah tentang
dianggap sebagai kenaikan pangkat, dan
apa yang membuat seseorang bahagia dalam
kebanggaan terhadap kedudukan yang baru itu
pekerjaannya atau keluar dari pekerjaannya. Dalam
akan merubah perilaku dan perasaannya.
kehidupan organisasi, seringkali kepuasan kerja
3. Umur
digunakan sebagai dasar ukuran tingkat
Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan
kematangan organisasi. Kepuasan kerja dirasakan
umur pegawai. Umur diantara 25 tahun sampai
sangat penting dan perlu diperhatikan oleh setiap
34 tahun dan umur 40 sampai 45 tahun adalah
perusahaan atau organisasi, karena manusia
merupakan umur-umur yang bisa menimbulkan
merupakan faktor dan pemeran utama proses kerja,
perasaan kurang puas terhadap pekerjaan.
terlepas dari apakah pekerjaan itu sarat teknologi
4. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial
atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang
Masalah finansial dan jaminan sosial
akan menjadikan pekerjaan itu efektif atau tidak.
kebanyakan berpengaruh terhadap kepuasan
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal
kerja.
yang bersifat individual karena masing-masing
5. Mutu Pengawasan
individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
Kepuasan karyawan dapat ditingkatkan melalui
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang
perhatian dan hubungan yang baik dari
berlaku dalam diri setiap individu. Semakin banyak
pimpinan kepada bawahan, sehingga pegawai
aspek yang sesuai dengan keinginan individu
4

tersebut, maka semakin tinggi tingkat kepuasan jawab dan pengembangan kesempatan untuk maju.
kerjanya, dan sebaliknya bila semakin sedikit Bila hal ini mendapat perhatian dari perusahaan
keinginan yang dapat dipenuhi maka semakin akan memberikan tingkat kepuasan yang tinggi.
berkurang pula tingkat kepuasan kerjanya. Sedangkan ketidakpuasan karyawan dapat
Untuk membuat karyawan merasa puas dalam diungkapkan dalam sejumlah cara, misalnya
bekerja, pihak pimpinan perusahaan harus daripada mengundurkan diri karyawan dapat
memastikan bahwa gaji, keamananan dan kondisi mengeluh, menjadi tidak patuh, dan menghindari
kerja aman serta hubungan rekan kerja dan atasan sebagian tanggung jawab kerja.
baik. Pimpinan juga harus mampu menyediakan
faktor penggerak motivator (intrinsik) kepada
karyawan seperti prestasi, pengakuan, tanggung

INDIKATOR KEPUASAN KERJA KARYAWAN MODEL ROBBINS & JUDGE:

1. Kepuasan terhadap Pekerjaan


2. Kepuasan terhadap Imbalan
3. Kepuasan terhadap Supervisi Atasan
4. Kepuasan terhadap Rekan Kerja
5. Kesempatan Promosi

KRITERIA JAWABAN SKOR PENILAIAN

SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1

No PERTANYAAN SS S KS TS STS
KEPUASAN TERHADAP PEKERJAAN
Saya sudah merasa puas dengan pekerjaan
1
yang dijalani saat ini
Saya merasa puas dengan beban pekerjaan
2
yang terkadang dilimpahkan kepada anda
Pekerjaan yang saya lakukan saat ini sudah

3 sesuai dengan latar belakang pendidikan,


kemampuan, dan keahlian saya
Saya selalu diberi kebebasan oleh atasan
4
dalam mengerjakan pekerjaan saya
5

Saya sudah merasa puas dengan fasilitas


5
yang disediakan oleh perusahaan
Pekerjaan saya tidak berperan penting bagi
6
kemajuan perusahaan ini
Pekerjaan saya memberikan saya peluang

7 mempersiapkan kemajuan saya di masa


yang akan datang
Saya kecewa atas pekerjaan yang saya jalani
8
saat ini

9 Pekerjaan saya saat ini kurang menarik


Pada dasarnya saya antusias dengan
10
pekerjaan saya saat ini
Saya sering bosan terhadap pekerjaan yang
11
saya lakukan saat ini
Tugas pekerjaan yang diberikan saat ini
12
sesuai dengan kemampuan saya
Pekerjaan yang saya terima saat ini sudah
13
sesuai dengan keinginan saya
Saya merasa bangga terhadap pekerjaan
14
yang saya miliki
Pekerjaan yang dibebankan kepada saya
member saya peluang untuk mengambil
15
keputusan sendiri, menimbulkan kebebasan
dan ketidaktergantungan
KEPUASAN TERHADAP IMBALAN
Saya sudah merasa puas dengan gaji pokok
16
yang diterima saat ini
Gaji yang saya terima saat ini sudah

17 memuaskan, sesuai dengan beban kerja dan


tanggung jawab yang saya emban
Saya sudah merasa puas dengan

18 penghasilan yang diberikan oleh pihak


perusahaan
Sebagai karyawan di perusahaan ini, saya
merasa puas dengan pendapatan yang
19
diterima bila dibandingkan dengan prestasi
kerja yang selama ini saya tunjukkan
Saya sudah puas terhadap tunjangan-

20 tunjangan yang diberikan oleh perusahaan di


luar gaji pokok yang saya terima
6

Gaji yang saya terima tidak sesuai dengan


21
tingkat pendidikan saya
Besar dan jenis tunjangan yang diterima
22
sudah sesuai
Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan

23 tuntutan pekerjaan yang dibebankan kepada


saya
Gaji saya sesuai dengan tingkat keterampilan
24
yang saya miliki
Gaji saya sudah sesuai dengan standar gaji
25
yang berlaku di pasar tenaga kerja

26 Pembagian insentif sudah adil


KEPUASAN TERHADAP SUPERVISI ATASAN
Atasan selama ini selalu memberikan

27 pengarahan kepada bawahan dalam setiap


pekerjaan
Komunikasi antara atasan dan bawahan

28 terjalin dengan baik dalam menyelesaikan


masalah-masalah pekerjaan
Atasan selalu bersedia meluangkan waktu
untuk membantu jika saya mengalami
29
kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas
kerja
Atasan selalu memberikan kesempatan untuk
penyampaian ide-ide atau masukan yang
30
mungkin berguna dalam mendukung
tercapainya program-program kerja
Pemahaman atasan terhadap pekerjaan
31
sudah baik
Atasan kurang tegas dalam memberikan
32
peringatan kepada karyawan
Atasan dalam menegakkan disiplin sangat
33
tegas
Atasan secara obyektif menilai prestasi kerja
34
karyawan
Atasan tidak memberikan penghargaan

35 terhadap keberhasilan karyawan dalam


menyelesaikan tugas pekerjaan
Adanya umpan balik dari atasan terhadap
36
pekerjaan yang saya kerjakan
7

Atasan saya konsisten dalam menerapkan

37 aturan-aturan bagi saya dan karyawan


lainnya
Atasan memberikan masukan-masukan

38 apabila saya mendapat kesulitan dalam


penyelesaian pekerjaan
Kontrol pemecahan masalah dan

39 pengambilan keputusan seimbang antara


atasan dan anda
Atasan memberikan pengarahan tetapi anda
40
diizikan untuk mengembangkan diri
Atasan ikut berpartisipasi dalam penentuan
41
tugas
Atasan cenderung untuk lepas tangan dalam
42
diskusi menghadapi suatu masalah
Bimbingan yang diberikan oleh atasan saya
43 jelas
Pada saat bekerja, atasan saya bersedia

44 memberikan bimbingan bila saya tidak


memahami pekerjaan yang ditugaskan
KEPUASAN TERHADAP REKAN KERJA
Hubungan dengan rekan kerja terjalin
45
dengan baik
Bilamana dibutuhkan rekan kerja
memberikan bantuan langsung dalam upaya
46
untuk menyelesaikan pekerjaan tepat pada
waktunya
Setiap tugas dapat saya selesaikan dengan

47 baik bila ada dukungan dari rekan kerja di


kantor
Saya tidak menemukan kesulitan dalam
48
bekerjasama dengan rekan kerja
Seluruh rekan kerja bertanggung jawab
49
terhadap hasil pekerjaan
Sesama karyawan tidak menghormati hak-
50
hak individual masing-masing
Suasana kekeluargaan dalam bekerja terbina
51
dengan baik
Kebutuhan sosial saya untuk berinteraksi
52
dengan rekan kerja di kantor terpenuhi
8

Rekan kerja saya selalu memberi nasehat,


53 dukungan dan membantu saya apabila
menghadapi kesulitan dalam pekerjaan
KESEMPATAN PROMOSI
Semua karyawan di perusahaan ini diberikan
54
kesempatan yang sama untuk promosi
Keadilan kebijakan promosi karyawan sudah
55
diterapkan dengan baik di perusahaan ini
Adanya promosi yang dilakukan oleh

56 perusahaan memotivasi karyawan untuk


lebih berkembang dan maju
Frekuensi waktu untuk promosi untuk
57
karyawan dirasakan sudah tepat
Prestasi kerja yang baik menghasilkan
58
adanya promosi jabatan untuk karyawan
Kebijakan promosi (kenaikan pangkat, atau
59
jabatan) di perusahaan ini belum sesuai
Promosi karyawan di perusahaan ini
60
dilakukan secara obyektif
Tidak ada kesempatan yang diberikan oleh
61
perusahaan untuk meningkatkan karier
Perusahaan memberikan kesempatan
62 seluas-luasnya bagi setiap karyawan untuk
dapat naik jabatan
Proses kenaikan jabatan di perusahaan
63 terbuka bagi siapa saja yang berpotensi
tanpa diskriminasi

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, M. A Handbook of Human Behavior, Fifth Edition, New Jersey:


Resource Management Practice, Pearson Prentice Hall, 2008.
Tenth Edition, London: Kogan Page Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, Donnelly Jr.
Publishing, 2006. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses,
As’ad, Moh. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Edisi Bahasa Indonesia, Tangerang:
Psikologi Industri, Cetakan Bina Rupa Aksara, 2009.
Kesembilan, Yogyakarta: Liberty, Handoko, T. Hani. Dasar-Dasar Manajemen
2004. Operasi dan Produksi, Cetakan
George, J.M. & G.R. Jones. Understanding Kesepuluh, Yogyakarta: BPFE, 2008.
and Managing Organizational
9

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Robbins, Stephen P, & Timothy A Judge.


Sumber Daya Manusia Perusahaan, Organizational Behavior, Thirteenth
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Edition. New Jersey: Pearson Prentice
2013. Hall, 2009.
Mathis, Robert L, & John H. Jackson. Human Sopiah, Perilaku Organisasional, Edisi I,
Resource Management, Jakarta: Yogyakarta: Andi Offset, 2008.
Salemba Empat, 2011.

Anda mungkin juga menyukai