1. Pengertian
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kepuasan kerja diantaranya
apa yang dikemukakan Robbins (2001) bahwa kepuasan kerja adalah sikap suatu
umum terhadap suau pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang
diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka
terima. Pendapat lain bahwa kepuasaan kerja merupakan suatu sikap yang dimiliki
oleh para individu sehubungan dengan jabatan atau pekerjaan mereka
(Winardi.1992). juga pendapat Siagian (1999) bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu cara pandang seorang yang bersifat positif maupun negatif tentang
pekerjaannya.
Pendapat lain bahwa kepuasan kerja yaitu keadaan emosional yang
meyenangkan dan yang tidak menyenangkan dengan mana para pegawai
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja ini mencerminkan perasaan
seseorang terhadap pekerjaannya (Handoko.2000). selain itu pendapat
Indrawidjaja (2000) bahwa kepuasan kerja secara umum menyangkut sikap
seseorang mengenai pekerjaannya. Karena menyangkut sikap, maka pengertian
kepuasan kerja menyangkut berbagai hal seperti kognisi, emosi dan kecendrungan
perilaku seseorang.
1
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
c. Kondisi kerja yang mendukung pegawai peduli lingkungan kerja baik
untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas
yang baik.
d. Rekan sekerja yang mendukung adanya interaksi sosial antara sesama
pegawai yang saling mendukung menghatar meningkatkan kepuasan kerja.
e. kesesuaian antara kepribadian pekerjaan, bahwa kecocokan yang tinggi
antara kepribadian seorang pegawai dan pengharapan akan menghasilkan
individual yang lebih terpuaskan.
f. Ada dalam gen bahwa 30 % dari kepuasan individual dapat dijelaskan oleh
keturunan. Hasil riset lainnya megemukakan bahwa sebagian besar
kepuasan beberapa orang diketemukan secara genetis.
Selain itu ada 5 (lima) dimensi yang berkaitan dengan kepuasan kerja
(Winardi.1992) yaitu :
a. Gaji dan upah yang diterima ( Jumlah gaji atau upah yang diterima dan
kelayakan imbalan tersebut)
b. Pekerjaan (Tugas Pekerjaan dianggap menarik dan memberikan peluang
untuk belajar dan menerima tanggung jawab).
c. Peluang promosi.( Terjadinya peluang untuk mencapai kemajauan dalam
jabatan).
d. Supervisor ( Kemampuan untuk menunjukkan perhatian terhadap para
pegawai/karyawan)
e. Para rekan sekerja.( dimana rekan sekerja bersikap bersahabat, kompeten,
saling Bantu membantu, dan berkomitmen untuk mencapai misi dan visi
organisasi
2
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
kegiatan personalia berdampak pada iklim organisasi memberikan suatu
lingkungan kerja yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan bagi
anggota organisasi itu yang akhirnya memenuhi kepuasan kerja anggota
organisasi (pegawai) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1
Fungsi personalia terhadap kepuasan kerja
a. Prestasi, kepuasan kerja yang lebih tinggi terutama yang dihasilkan oleh
prestasi kerja, bukan sebaliknya. Seperti ditunjukkan dalam gambar 2, bahwa
prestasi kerja lebih baik mengakibatkan penghargaan yang lebih tinggi, jika
penghargaan dirasakan adil dan memadai maka kepuasan pegawai /karyawan
akan meningkat. sebaliknya jika penghargaan dipandang tidak mencukupi
untuk suatu tingkat prestasi kerja pegawai/karyawanmaka ketidakpuasan
3
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
kerja cendrung terjadi. kondisi kepuasan atau ketidakpuasan kerja
selanjutnya menjadi umpan balik ( feed back ) yang akan mempengaruhi
prestasi kerja di waktu mendatang. Oleh karena itu hubungan prestasi dan
kepuasan kerja menjadi suatu sistem yang berkelanjutan.
Gambar 2
Tinggi
Perputaran
Kepuasan kerja
Absensi
4
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
Rendah
Rendah Tinggi
Gambar 3
Tinggi
Umur
Rendah
Gambar 4
5
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
kerja cenrung turun secara moderat kecuali manajemen mengambil tindakan
korektif. Tanpa tindsakan korektif organisasi besar tersebut akan
menenggelamkan anggotanya dan berbagai proses seperti halnya partisipasi,
komunikasi dan koordinasi kurang lancer.Oleh karena terdapat adanya
hubungan antara besarnya organisasi dan kepuasan kerja maka fungsi
personalia dalam organisasi besar kemungkinan menghadapi kesulirtan dalam
mempertahankan kepuasan kerja pegawainya/anggotanya.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa hal –hal yang menimbulkan dan
mendorong kepuasan kerja yaitu :
4. Bentuk Ketidakpuasan
a. Eksit
6
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
Ketidakpuasan yang diungkapkan melalui prilaku yang mengarah untuk
meninggalkan organisasi( Mencari formasi baru atau berhenti ).
b. Suara
Ketidakpuasan yang diungkapkan dengan usaha aktif dan
kontruktifmencoba memperbaiki kondisi organisasi ( mencakup saran
perbaikan, membahas masalah dengan atasan dan beberapa bentuk kegiatan )
c. Kesetiaan
Ketidakpuasan yang diungkapkan secara pasif, menunggu membaiknya
kondisi organisasi ( berbicara membela organisasi menghadapi kritik luar dan
mempercayai organisasi dan manajemen untuk melakukan hal yang tepat).
d. Pengabaian
ketidakpuasan yang dinyatakan dengan membiarkan kondisi memburuk
( termasuk kemangkiran atau dating terlambatsecara kronis, upaya yang
dikurangi dan tingkat kekeliruan yang meningkat).
Keempat respon itu digambarkan sebagaimana pada gambar 5.
Aktif
EKSIT SUARA
Destruktif Konstruktif
PENGABAIAN KESETIAAN
Pasif
‘Gambar 5
Respon ketidakpuasan
7
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
Ada beberapa cara untuk mengukur kepuasan kerja, diantaranya akan
dijelaskan sebagai berikut :
8
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang
kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
9
Kelompok 3 joe_koplag17@yahoo.co.id