Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
TAHUN 2022

PERSPEKTIF PSIKOLOGIS
TENTANG KEPUASAN KERJA
AHMAD SYAUQI (0001.10.16.2021)
ABD KADIR LUHULIMA (0007.10.16.2021)
Latar Belakang

• Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam setiap
pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan sisi afektif atau emosi. Seperti
yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah
keadaan emosional pegawai yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu,
antara nilai balas jasa kerja pegawai dan organisasi dengan tingkat nilai
balas jasa yang memang di inginkan oleh pegawai yang bersangkutan.
• Kepuasan kerja pada seorang pegawai mempengaruhi kehadirannya dalam
pekerjaan, kesediaan untuk bekerja juga seringkali dipengaruhi oleh
keinginannya untuk mengganti pekerjaan. Pegawai dengan kepuasan tinggi
akan memberikan kontribusi tinggi terhadap perusahaan (Setiawan, 2012).
Lanjutan . . .

Rumusan Masalah Tujuan Penulisan


• Apa yang dimaksud dengan kepuasan kerja ? • Untuk mengetahui definisi kepuasan kerja.
• Apa saja unsur kepuasan kerja ? • Untuk mengetahui unsur kepuasan kerja.
• Bagaimana model hubungan kepuasan kerja ? • Untuk mengetahui model hubungan kepuasan kerja.
• Apa saja teori kepuasan kerja ? • Untuk mengetahui teori kepuasan kerja.
• Apa saja faktor yang mempengaruhi • Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja ? kepuasan kerja.
• Apa saja strategi untuk meningkatkan • Untuk mengetahui strategi untuk meningkatkan
kepuasan kerja ? kepuasan kerja.
• Bagaimana dampak kepuasan kerja ? • Untuk mengetahui dampak kepuasan kerja.
Definisi Kepuasan Kerja

Menurut Levy (2006) Mathis dan Jackson (2009) mendefinisikan


mendefiniskan kepuasan kerja kepuasan kerja sebagai keadaan emosional
sebagai sesuatu yang yang positif yang merupakan hasil dari
menyenangkan, keadaan evaluasi pengalaman kerja seseorang.
emosional yang positif akibat Pendapat ini serupa dengan Locke dalam
dari penilaian kognitif dari salah Johnson (2004) yang mendefiniskan
satu pekerjaan atau pengalaman kepuasan kerja sebagai keadaan emosional
kerja. yang menyenangkan yang diasosiasikan
dengan situasi kerja atau pekerjaan.
Lanjutan . . .

• Berdasarkan uraian pendapat sebelumnya, maka dapat diambil


kesimpulan bahwa kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
positif dan merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja
seseorang serta diasosiasikan dengan situasi kerja atau pekerjaan.
Terdapat dua unsur penting dalam kepuasan kerja, yaitu nilai-nilai
pekerjaan dan kebutuhan-kebutuhan dasar. Nilai-nilai pekerjaan
merupakan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan tugas
pekerjaan. Yang ingin dicapai ialah nilai-nilai pekerjaan yang
dianggap penting oleh individu. Dikatakan selanjutnya bahwa nilai-
nilai pekerjaan harus sesuai atau membantu pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan dasar.
Model Hubungan Kepuasan Kerja

Motivasi Pelibatan Kerja Organizational Citizenship


Behavior
Kepuasan dengan Pelibatan kerja mempunyai Merupakan perilaku pekerja di luar
pengawasan/supervisi juga hubungan dengan kepuasan kerja, dari apa yang menjadi tugasnya.
mempunyai korelasi signifikan dan peran atasan/manajer perlu
dengan motivasi, atasan/manajer didorong memperkuat lingkungan
disarankan mempertimbangkan kerja yang memuaskan untuk
bagaimana perilaku mereka meningkatkan keterlibatan kerja
mempengaruhi kepuasan pekerja pekerja.
sehingga mereka secara potensial
dapat meningkatkan motivasi
pekerja melalui berbagai usaha
untuk meningkatkan kepuasan
kerja.
. . . Model Hubungan Kepuasan Kerja

Organizational Commitment Ketidakhadiran Perputaran (Turnover)


(Absenteisme)
Antara komitmen organisasi dengan Antara ketidakhadiran dan Hubungan antara perputaran
kepuasan terdapat hubungan yang kepuasan terdapat korelasi negatif dengan kepuasan adalah negatif.
siknifikan dan kuat, karena yang kuat. Dengan kata lain apabila Dimana perputaran dapat
meningkatnya kepuasan kerja akan kepuasan meningkat, mengganggu kontinuitas organisasi
menimbulkan tingkat komitmen ketidakhadiran akan turun dan mahal sehingga diharapkan
yang lebih tinggi. atasan/manajer dapat
meningkatkan kepuasan kerja
dengan mengurangi perputaran.
. . . Model Hubungan Kepuasan Kerja

Perasaan Stress Prestasi Kerja/Kinerja

Antara perasaan stres dengan kepuasan kerja Terdapat hubungan positif rendah antara kepuasan
menunjukkan hubungan negatif dimana dengan dan prestasi kerja. Dikatakan kepuasan kerja
meningkatnya kepuasan kerja akan mengurangi menyebabkan peningkatan kinerja sehingga pekerja
dampak negatif stress. yang puas akan lebih produktif.
Teori Kepuasan Kerja

Model dari Kepuasan


Teori Pertentangan Teori Proses-Bertentangan
Bidang/Bagian (Facet
(Discrepancy Theory) (Opponent-Process Theory)
Satisfaction)
• Kepuasan atau • Orang akan puas dengan • Orang ingin
ketidakpuasan terhadap bidang tertentu dari mempertahankan suatu
beberapa aspek dari pekerjaan mereka (misalnya keseimbangan emosional
pekerjaan mencerminkan dengan rekan kerja, atasan, (emotional equilibrium).
penimbangan dua nilai. gaji) jika jumlah dari bidang
mereka persepsikan harus
mereka terima untuk
melaksanakan kerja mereka
sama dengan jumlah yang
mereka persepsikan dari
yang secara aktual mereka
terima.
. . . Teori Kepuasan Kerja

Teori Dua Faktor (Two-Factor Teori Keadilan (Equity


Theory) Theory) Teori Hasil (Value Theory)

• Membagi situasi • Orang akan merasa • Kepuasan kerja


yang mempengaruhi puas atau tidak terjadi pada
sikap seseorang puas, tergantung tingkatan di mana
terhadap pekerjaan apakah ia hasil pekerjaan
menjadi kelompok merasakan adanya diterima individu
satisfiers atau keadilan (equity) seperti diharapkan.
motivator dan atau tidak atas
kelompok suatu situasi.
dissatisfiers atau
hygiene factors.
Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

1. Gaji/upah - kepuasan pada gaji dan kenaikan gaji baik dalam segi jumlah maupun rasa keadilannya.
2. Promosi - kepuasan pada peluang promosi dan keadilan untuk mendapatkan promosi.
3. Supervisi - kepuasan pada atasan langsung orang tersebut dalam kompetensi penugasan managerial.
4. Tunjangan - kepuasan pada tunjangan-tunjangan berupa asuransi, liburan, dan bentuk fasilitas yang lain.
5. Penghargaan - kepuasan pada penghargaan (tidak harus materi) yang diberikan untuk kinerja baik sebagai
bentuk rasa hormat, diakui, dan aspresiasi.
6. Peraturan/prosedur - kepuasan pada aturan, prosedur, dan kebijakan.
7. Rekan kerja - kepuasan pada rekan kerja yang menyenangkan dan kompeten.
8. Pekerjaan itu sendiri - kepuasan pada pekerjaan yang dilakukan dapat dinikmati atau tidak.
9. Komunikasi - kepuasan komunikasi dalam organisasi dalam hal berbagi informasi didalam organisasi
(verbal ataupun tulisan).
Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja

1) Membuat pekerjaan 2) Orang dibayar dengan jujur


menyenangkan
• Orang lebih puas dengan • Konsisten dengan value
pekerjaan yang mereka senang theory, mereka merasa
kerjakan daripada dibayar dengan jujur dan
membosankan apabila orang diberi peluang
memilih fringe benefit yang
paling mereka inginkan,
kepuasan kerjanya cenderung
naik.
. . . Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja

3) Mempertemukan orang dengan 4) Orang Menghidari kebosanan dan pekerjaan


pekerjaan yang cocok dengan minatnya berulang-ulang dibayar dengan jujur

• Semakin banyak orang • Sesuai dengan two-factor


menemukan bahwa mereka theory, orang jauh lebih puas
dapat memenuhi dengan pekerjaan yang
kepentingannya sambil di meyakinkan mereka
tempat kerja, semakin puas memperoleh sukses dengan
mereka dengan pekerjaannya. secara bebas melakukan
control atas bagaimana cara
mereka melakukan sesuatu.
Dampak Kepuasan Kerja

Adapun dampak dari kepuasan kerja sebagai berikut:


• Dapat meningkatkan kinerja
• Dapat meminimalisir absen tidak masuk dan dapat meningkatkan
kehadiran
• Mengurangi insiden atau kecelakaan di lingkugan kerja
• Mengurangi stress kerja dan menjadi kesehatan mental bagi
pekerja tersebut
• Lebih berkomitmen dalam melakukan pekerjaan tersebut
Kepuasan kerja menjadi urgent untuk diketahui oleh setiap pimpinan baik pada posisi atas
manajemen maupun mid manajemen. Kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh
sikap pimpinan dalam kepemimpinan. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan salah satu
aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaanya, ia akan
merasa puas dengan adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya
dengan pekerjaan yang ia hadapi. Kepuasan sebenarnya merupakan keadaan yang sifatnya
subyektif yang merupakan hasil kesimpulan yang didasarkan pada suatu perbandingan
mengenai apa yang diterima individu dari pekerjaannya dibandingkan dengan yang
diharapkan, sebagai hal yang pantas atau berhak atasnya. Sementara setiap individu secara
subyektif menentukan bagaimana pekerjaan itu memuaskan

KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai