PENERBANGAN
AHMAD SYAUQI | 0001.10.16.2021
Program Pascasarjana
Magister Kesehatan Masyarakat
Universitas Muslim Indonesia
Latar Belakang
Pendekatan SMK3 telah berkembang sejak tahun 80-an yang dipelopori oleh pakar
K3 seperti James Tye, Dan Peterson, Frank Birds, dsb.
Dan Peterson : “Mengelola K3 sama dengan mengelola aspek lain dalam
perusahaan dengan menggunakan pendekatan manajemen modern mulai dari
perencanaan, pengorganisasian, penerapan, dan pengawasan”.
K3 seharusnya dikelola sebagaimana aspek lainnya dalam perusahaan seperti
operasi, produksi, logistik, sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran.
K3 tidak akan bisa berjalan tanpa adanya intervensi dari manajemen berupa upaya
terencana untuk mengelolanya.
Permen Perhubungan No. PM 62 Tahun 2017; Peraturan Penerbangan Sipil Bagian 19 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan (Safety Management System)
”
penerbangan bersumber dari faktor
manusia (human factor)
Transport Canada Civil Aviation
Semua standar tersebut memiliki kesamaan yaitu berdasarkan proses dan fungsi
manajemen modern. Yang berbeda adalah elemen implementasinya yang disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing.
1 2 3 4
Plan Do Check Action
Tahap perencanaan Tahap Penerapan Pemeriksaan Tindakan Perbaikan
Sebagai salah satu upaya pencegahan kecelakaan penerbangan ataupun kejadian luar biasa
lainnya.
Merupakan pendekatan sistematis untuk mengelola keselamatan, meliputi struktur organisasi,
pertanggungjawaban, kebijakan, & prosedur.
04/01/2023 11
Kesimpulan
Aspek K3 bukan semata menjadi tanggungjawab fungsi K3, tetapi merupakan tanggungjawab
semua fungsi. Oleh sebab itu, SMK3 harus terintegrasi dengan sistem manajemen lainnya,
seperti manajemen mutu, manajemen lingkungan, operasi, dan lainnya.
Praktisi dan insititusi sektor penerbangan, sektor yang begitu sarat dengan teknologi dan
risiko tinggi telah menyimpulkan bahwa keselamatan penerbangan hanya dapat dicapai
dengan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan secara konsisten.