Anda di halaman 1dari 12

Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021 Hal.

27 : 38
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN HAZARD DAN MANAJEMEN


RISIKO KESELAMATAN BERBASIS WEB PADA BANDAR UDARA

Triyani Retno Putri Sari Dewi


Politeknik Penerbangan Indonesia Curug
e-mail: triyaniretno@ppicurug.ac.id

Abstrak: Pelaporan hazard adalah hal yang sangat penting dalam sistem manajamen
keselamatan penerbangan. Hazard yang teridentifikasi melalui laporan
dapat digunakan untuk mengelola risiko keselamatan. Dengan kemajuan
teknologi, hazard dapat lebih cepat dilaporkan secara daring sehingga
dapat segera dilakukan mitigasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan sistem pelaporan hazard dan manajemen risiko
keselamatan berbasis web untuk meningkatkan budaya pelaporan pada
bandar udara dan mengelola risiko keselamatan dengan cara yang lebih
efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berbasis desain
dengan empat tahap yaitu analisis masalah, pengembangan solusi,
pengujian dan perbaikan produk, dan refleksi. Hasil pengujian
penerimaan pengguna menunjukkan bahwa desain tersebut efektif dan
bermanfaat untuk melaporkan hazard dan mengelola risiko keselamatan.

Kata Kunci: bandara, hazard, keselamatan, manajemen risiko, sistem pelaporan

Abstract: Hazard reporting is very important in aviation safety management system.


Hazards identified through the report can be used to manage safety risks.
With advances in technology, hazards can be reported online more
quickly so that mitigation can be carried out immediately. This study aims
to develop a web-based hazard reporting and safety risk management
system to improve the reporting culture at airports and manage safety
risks in a more effective manner. This study uses a design-based research
method with four stages, namely problem analysis, solution development,
product testing and improvement, and reflection. The results of user
acceptance test show that the design is effective and useful for reporting
hazards and managing safety risks.

Keyword: airport, hazard, online reporting system, risk management, safety

http://journal.ppicurug.ac.id/index.php/jurnal-langit-biru
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

Pendahuluan jauh serta tidak dapat dimonitor oleh


Airports Council International manajemen puncak.
World Safety & Technical Standing Sejalan dengan kemajuan
Committee (2014) menyatakan bahwa teknologi dan internet, telah terdapat
runway incursion, excursion, dan beberapa penelitian pengembangan
confusion menimbulkan beberapa sistem pelaporan berbasis web. Nikitha
bahaya penerbangan terbesar, yang et.al (2018) telah mengembangkan
berpotensi menciptakan konsekuensi sebuah sistem pelaporan kejahatan
yang sangat serius. Untuk memitigasi daring yang bertujuan untuk
konsekuensinya, setiap hazard yang menyediakan sistem pelaporan ke
ditemukan atau peristiwa keselamatan kantor polisi. Peters et.al (2008) juga
yang terjadi di sekitar bandara harus telah mengembangkan sistem
segera dilaporkan agar tindakan pelaporan daring untuk mengevaluasi
pencegahan/perbaikan dapat diambil program pendidikan orang tua multi-
dan diselesaikan. Namun, kesadaran situs pada daerah pedesaan. Model e-
dan kemauan untuk melaporkan hazard budgeting dan e-reporting system
atau peristiwa keselamatan masih dalam pengelolaan keuangan dana desa
kurang yang dibuktikan dengan juga telah dikembangkan oleh
sedikitnya laporan yang diterima oleh Setyawan et. al pada tahun 2017 yang
manajer keselamatan bandara. bertujuan untuk mengendalikan dana
Berdasarkan hasil pengamatan, hal ini desa secara efektif, efisien dan
disebabkan oleh kurangnya kesadaran akuntabel. Namun, belum ditemukan
akan keselamatan dan tidak tersedianya studi penelitian tentang sistem
sistem pelaporan yang mudah untuk pelaporan berbasis web di bidang
digunakan. Sistem pelaporan hazard penerbangan khususnya pada bandara.
yang ada di sebagian besar bandara Oleh karena itu, studi penelitian
masih menggunakan formulir pelaporan tentang pengembangan sitem pelaporan
berbasis kertas. Begitu pula dengan hazard dan manajemen risiko
manajemen risiko keselamatan yang keselamatan berbasis web untuk
dilakukan oleh manajer keselamatan meningkatkan keselamatan bandara
yang tidak terintegrasi dengan suatu dianggap penting untuk dilakukan.
sistem dan tidak dapat diakses dari jarak

Gambar 1 : Penelitian berbasis desain

28
Pengembangan Sistem Pelaporan Hazard Dan Manajemen Risiko Keselamatan Berbasis
Web pada Bandar Udara

Metode Penelitian mengacu pada ICAO Doc 9859 (2013)


Metode Penelitian pada tentang Safety Management System,
penelitian ini adalah metode penelitian ICAO Runway Safety Handbook
dan pengembangan yang bertujuan (2015), ICAO Doc 9870 (2007) tentang
untuk menghasilkan produk sistem Manual on the Prevention of Runway
berbasis web untuk pelaporan hazard Incursions, Indonesian Civil Aviation
dan manajemen risiko keselamatan pada Safety Regulation (CASR) Part 19
bandar udara. Adapun model penelitian tentang Sistem Manajemen
yang digunakan adalah model Amiel & Keselamatan, Peraturan Menteri
Reeves (2008) seperti dapat dilihat pada Perhubungan Nomor PM 83 Tahun
Gambar 1. 2017 tentang CASR Part 139 tentang
Bandar Udara serta peraturan dan
Prosedur dan teknik pengumpulan literatur terkait lainnya tentang Sistem
data Manajemen Keselamatan. Sebuah
Prosedur penelitian ini secara daftar periksa tentang Identifikasi
prinsip melalui beberapa tahapan yang Hazard dan Manajemen Risiko
terdiri dari: (1) analisis masalah; (2) Keselamatan yang terdapat pada Buku
pengembangan solusi berdasarkan Pegangan ICAO Runway Safety Team
prinsip desain yang ada dan inovasi diadopsi untuk menemukan celah
teknologi; (3) pengujian dan perbaikan tersebut. Daftar periksa dapat dilihat
produk; dan (4) refleksi untuk pada Tabel 1.
menghasilkan prinsip-prinsip desain Peneliti mengamati praktek
dan meningkatkan produk. Data identifikasi hazard dan manajemen
dikumpulkan melalui tiga cara yakni risiko keselamatan di divisi Sistem
melalui wawancara dengan Subject Manajemen Keselamatan dan juga
Matter Expert (manajer keselamatan melaksanakan wawancara dengan
bandara), pengamatan, tes penerimaan manajer keamanan bandara dan petugas
pengguna, dan juga kuesioner. Data lapangan. Peneliti juga mengamati
yang terkumpul dianalisis secara pelaksanaan pertemuan Runway Safety
kualitatif dan kuantitatif yang meliputi Team yang membahas laporan hazard
empat prosedur penelitian sebagai dari pemangku kepentingan di sekitar
berikut: bandara yang diundang yang kemudian
dibuat catatan lapangan sebagai sumber
a. Tahap pertama
data.
Tahap pertama dimulai dengan
analisis masalah oleh peneliti b. Tahap Kedua
berkolaborasi dengan praktisi. Pada Tahap kedua adalah
tahap ini peneliti melakukan gap pengembangan solusi berdasarkan
analysis dengan membandingkan prinsip desain yang ada dan inovasi
standar yang telah ditetapkan oleh teknologi. Konstruk dan isi sistem
International Civil Aviation pelaporan hazard dan manajemen risiko
Organization (ICAO) dengan keselamatan berbasis web yang akan
prakteknya di lapangan. Peneliti didesain diperoleh melalui diskusi

29
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

dengan Subject Matter Expert (SME). 2) kesesuaian dengan kebutuhan,


Informasi yang diperoleh kemudian 3) kemudahan pengoperasian sistem,
digunakan untuk merancang sistem 4) desain antarmuka,
tersebut. Peneliti merancang database 5) fitur untuk sistem secara
serta desain antarmuka pengguna. keseluruhan,
Database dirancang menggunakan 6) fitur antarmuka pengguna,
MySQL dan desain antarmuka yang 7) fitur untuk antarmuka administrator ,
digunakan adalah Bootstrap 4 dan
Template. Sistem ini dikembangkan 8) keefektifan sistem.
menggunakan PHP sebagai program Susunan kuesioner dapat dilihat pada
bahasa dengan bantuan CodeIgniter Tabel 2.
sebagai frameworknya.
Instrument penelitian
c. Tahap Ketiga
Instrument penelitian yang
Tahap ketiga adalah siklus
digunakan pada penelitian ini terdiri
berulang pengujian dan perbaikan
dari tiga jenis yakni wawancara,
sistem. Peneliti dan praktisi secara
checklist (lihat Tabel 1), kuesioner
berkala menguji fungsi sistem dan jika
untuk melihat persepsi pengguna
ada bug maka peneliti akan
produk (Lihat tabel 2). Instrument
memperbaiki masalah tersebut. Setelah
tersebut disusun berdasarkan kerangka
desain selesai, peneliti mengundang
teori yang telah di uji keabsahanya oleh
manajemen bandara untuk melakukan
expert validator baik oleh praktisi dan
tes penerimaan pengguna. Peneliti
pakar dibidang safety manajemen
mempresentasikan sistem yang telah
system.
dikembangkan dan menunjukkan setiap
fungsi dalam sistem kepada pengguna.
Analisis Data
Setiap umpan balik dari pengguna yang
Peneliti mengumpulkan data
mengharuskan adanya perbaikan
awal dengan menggunakan beberapa
menjadi dasar untuk perbaikan, dan
instrumen yakni wawancara, catatan
siklus iteratif akan berulang sampai
lapangan dan kuesioner. Wawancara
pengguna merasa puas dengan hasil tes.
bertujuan untuk memperoleh analisis
Siklus iterasi berakhir di sana dan
kebutuhan yang dilakukan dengan para
sistem itu siap dirilis.
expert dan praktisi kemudian dilakukan
d. Tahap Keempat daftar periksa (lihat tabel 1) untuk
Tahap keempat adalah refleksi memperoleh informasi mengenai
untuk menghasilkan prinsip desain dan standar pelaksanaan yang seharusnya
meningkatkan sistem. Pada tahap ini dengan implementasi di lapangan
peneliti mengedarkan kuesioner untuk sehingga diperoleh gap. Kemudian
mengetahui persepsi pengelola bandara setelah ditemukan gap melalui
terhadap sistem pelaporan hazard dan penelitian awal, peneliti selanjutnya
manajemen risiko keselamatan berbasis melakukan pengembangan produk
web pada aspek-aspek sebagai berikut: berdasarkan gap yang ditemukan.
1) manfaat aplikasi, Kuesioner kemudian menjadi intrumen

30
Pengembangan Sistem Pelaporan Hazard Dan Manajemen Risiko Keselamatan Berbasis
Web pada Bandar Udara

terakhir untuk memperoleh persepsi kualitatif berupa hasil pengamatan dan


para pengguna produk untuk dilakukan wawancara dideskripsikan secara
pengembangan selanjutnya (lihat tabel explorasi sementara data kuantitatif
2). Dengan demikian, jenis data yang disajikan berdasarkan statistik deskriptif
diperoleh terdiri dari dua kategori yakni yang kemudian dijelaskan secara
data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif .
Tabel 1: Daftar periksa Identifikasi Hazard and Manajemen Risiko Keselamatan
Item Questions Response Comments
1. Hazard Identification
1.1 Does the RST have a formal safety data □ Yes
collection and processing system for □ No
documenting operational hazards?

1.2 Do all RST members contribute to the formal □ Yes


safety data collection and processing system □ No
by sharing identified operational hazards?

1.3 Does the RST define and document specific □ Yes


consequences for the operational hazards? □ No

2. Safety Risk Management


2.1 Does the RST have a formal process to □ Yes
manage the operational risk? □ No
2.2 As part of the risk management process, are □ Yes
the consequences of the operational hazards □ No
assessed in terms of probability and severity?

2.3 Is there a formalized process to determine the □ Yes


level of risk the RST is willing to accept? □ No
2.4 Does the RST develop risk mitigation □ Yes
strategies to control the level of risk within □ No
the operational environment?

2.5 Is there a formalized process for the RST to □ Yes


make recommendations to applicable □ No
stakeholders?
2.6 Is there a formalized process to document the □ Yes
decisions made by the RST during the risk □ No
management process?

2.7 Are the decisions made by the RST □ Yes


periodically reviewed if the desired effect □ No
was achieved by their
mitigations/recommendations?

31
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

Tabel 2: Kuesioner Persepsi Pengguna terhadap sistem yang dikembangkan


1 Application benefits (Manfaat aplikasi) 1 2 3 4 5
2 Conformity with needs (Kesesuaian dengan kebutuhan) 1 2 3 4 5
3 Ease to operate the application (Kemudahan pengoperasian
aplikasi) 1 2 3 4 5

4 Interface Design (Tampilan aplikasi) 1 2 3 4 5


5 Features for application as a whole (Fitur aplikasi secara
keseluruhan) 1 2 3 4 5
6 Features for user (Fitur untuk user) 1 2 3 4 5
7 Features for administrator (Fitur untuk administrator) 1 2 3 4 5
8 Effectiveness of the system in hazard reporting and safety risk
management (Keefektifan sistem untuk melaporkan hazard) 1 2 3 4 5

Hasil dan Diskusi Tanggal dan waktu kejadian/isu


A. Desain sistem pelaporan hazard keselamatan diisi dengan tanggal
dan manajemen risiko dan waktu kejadian/ isu
keselamatan berbasis web keselamatan tersebut terjadi.
Hasil diskusi dengan Subject Pelapor dapat memilih tanggal dan
Matter Expert (SME) dan studi literatur waktu dari kalender yang
menyarankan aspek-aspek yang dapat disediakan, misalnya: 30-07-2018
menjadi isi dari sistem pelaporan 14:35.
bahaya berbasis web antara lain : d. Klasifikasi Kejadian/Isu
1) Formulir Pelaporan Hazard keselamatan
Hal-hal yang berpotensi sebagai Klasifikasi kejadian/isu
hazard harus dilaporkan dengan mengisi keselamatan diisi dengan memilih
formulir pelaporan hazard berbasis web salah satu klasifikasi berikut:
yang terdiri dari poin-poin berikut: • Fasilitas
a. Judul Laporan • Prosedur
Judul laporan diisi dengan nama • Sumber daya manusia
hazard atau kejadian yang • Bahaya Satwa Liar/Hewan
dilaporkan, misalnya: burung, • Balon/ Layang-
FOD, tumpahan bahan bakar, dll. layang/Drone/Laser
b. Lokasi Kejadian/Isu keselamatan • Lainnya
Lokasi kejadian/isu keselamatan e. Jenis Kejadian
diisi dengan nama lokasi Jenis kejadian diisi dengan
ditemukannya atau terjadinya memilih salah satu dari jenis
hazard/kejadian/isu keselamatan, kejadian berikut:
misal: runway 09, runway 27, • Hazard
taxiway N3, apron, dll.
• Near-miss
c. Tanggal dan Waktu Kejadian/Isu
• Incident
keselamatan
• Accident

32
Pengembangan Sistem Pelaporan Hazard Dan Manajemen Risiko Keselamatan Berbasis
Web pada Bandar Udara

f. Foto temuan Pelapor dapat mendeskripsikan


Pelapor dapat mengunggah foto kejadian/isu keselamatan secara
temuan sebagai bukti laporan. rinci.
Pelapor dapat mengunggah 2 (dua) h. Nama
foto atau lebih sekaligus. Untuk mengisi nama pelapor tidak
g. Deskripsi Kejadian/Isu perlu menggunakan nama asli, dan
keselamatan itulah yang dianjurkan. Nama bisa
diisi dengan “Anonymous”.

Gambar 2 : Formulir pelaporan hazard

33
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

Gambar 3 : Halaman manajemen risiko keselamatan


i. Perusahaan
2) Manajemen Risiko Keselamatan
Perusahaan diisi dengan nama
Pada Halaman Administrator,
perusahaan tempat pelapor bekerja.
seorang administrator dapat mengelola
j. Nomor telepon
laporan hazard dengan menentukan
Nomor telepon diisi dengan nomor
tingkat probabilitas (probability)
telepon pelapor. Nomor telepon
kejadian dan tingkat keparahan
diperlukan bagi administrator
(severity) dari konsekuensinya,
untuk menghubungi pelapor jika
menentukan mitigasinya, indeks risiko
diperlukan rincian lebih lanjut.
residual dan status laporannya. Gambar
k. Alamat email
3 menunjukkan halaman dimana
Alamat email diisi dengan alamat
administrator dapat mengelola laporan
email pelapor. Alamat email
hazard dan risikonya.
diperlukan untuk mengirim
Matriks penilaian risiko yang telah
tanggapan/umpan balik.
disepakati oleh bandara dan para
Formulir pelaporan hazard dapat
pemangku kepentingan dapat dilihat
dilihat pada gambar 2.
pada tabel 3.
Tabel 3 : Matriks penilaian risiko
RISK SEVERITY OF CONSEQUENCES
PROBABILITY Catastrophic Hazardous Major Minor Negligible
A B C D E
Frequent 5 5A 5B 5C 5D 5E

Occasional 4 4A 4B 4C 4D 4E

Remote 3 3A 3B 3C 3D 3E

Improbable 2 2A 2B 2C 2D 2E

Extremely
1A 1B 1C 1D 1E
Improbable 1

34
Pengembangan Sistem Pelaporan Hazard Dan Manajemen Risiko Keselamatan Berbasis
Web pada Bandar Udara

Indeks probabilitas (probability) Safety and Security Department Head,


risiko berkisar dari Frequent (5), Airport Readiness Department Head,
Occasional (4), Remote (3), Improbable SMS & OSH Section Head, Quality and
(2), dan Extremely Improbable (1). Risk Management Section Head, 1
Sedangkan indeks keparahan (severity) orang staf QRM, dan 3 orang staf SMS
konsekuensi berkisar dari Catastrophic & OSH. Pengujian Penerimaan produk
(A), Hazardous (B), Major (C), Minor dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus
(D), dan Negligible (E). Keputusan 2018.
untuk menilai domain risiko Uji Penerimaan Pengguna
diklasifikasikan menjadi tiga domain dilakukan dengan menguji setiap fungsi
yaitu: Acceptable, Tolerable (dengan sistem pelaporan hazard dan
mitigasi), dan Unacceptable Risks. manajemen risiko keselamatan berbasis
Dalam matriks tersebut terdapat kode web. Peneliti dengan disaksikan para
warna yang menggambarkan setiap responden menguji fungsi tersebut dan
domain yaitu hijau untuk Acceptable, hasilnya menunjukkan bahwa semua
kuning untuk Tolerable, dan merah fungsi berjalan dengan baik tanpa ada
untuk Unacceptable. Sistem akan secara bug yang ditemukan selama pengujian.
otomatis menyesuaikan kode warna Namun, ada tanggapan dari pengelola
ketika administrator memutuskan bandara sebagai berikut:
indeks risiko hazard yang dilaporkan. • Keamanan aplikasi harus
3) Mitigasi ditingkatkan untuk melindungi
Masih di halaman administrator, laporan keselamatan dari akses
administrator perlu memutuskan yang tidak sah.
rencana mitigasi, status laporan, dan • Penambahan tanda bintang pada
indeks risiko residual. Mitigasi adalah field yang wajib diisi pada formulir
tindakan preventif atau korektif yang laporan.
perlu dilakukan untuk menghilangkan Umpan balik tersebut digunakan
hazard. Status laporan diisi terbuka untuk menyempurnakan sistem dalam
(open) jika belum ada mitigasi yang hal keamanan sistem dan penambahan
dilakukan, dan ditutup (closed) setelah tanda bintang untuk bidang wajib yang
dilakukan mitigasi. Indeks risiko harus diisi pada formulir pelaporan.
residual harus diukur dengan melihat Sedangkan untuk keamanan aplikasi,
indeks risiko hazard setelah dilakukan sistem sudah dirancang sangat aman
mitigasi. karena sistemnya terenkripsi. Hanya
mereka yang memiliki kata sandi yang
B. Uji Penerimaan Pengguna dapat mengakses aplikasi. File dan
Responden pada pengujian dokumen hanya dapat diakses oleh
penerimaan produk terdiri dari 10 orang mereka yang diberi akses. Namun, ada
dari manajemen Bandara Internasional sesuatu yang bisa dilakukan untuk
Adisutjipto Yogyakarta yang terdiri dari meningkatkan keamanan. Pada
Airport Duty Manager, Airport awalnya, sistem dirancang untuk dua (2)
Operation Department Head, Airport pengguna yaitu guest dan administrator.
Guest adalah anggota RST yang diberi

35
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

kata sandi untuk mengakses formulir Dapat disimpulkan bahwa


pelaporan dan safety library. pelaporan hazard dan manajemen risiko
Administrator adalah orang yang keselamatan berbasis web yang
mengatur sistem. Untuk menambahkan dikembangkan oleh peneliti
bekerjasama dengan praktisi
lebih banyak lapisan pada keamanan
keselamatan bandara berguna, sesuai
sistem, sekarang sistem dirancang untuk dengan kebutuhan, dan efektif untuk
tiga (3) pengguna yaitu guest, user, dan pelaporan hazard dan pengelolaan risiko
administrator dengan hak akses yang keselamatan di bandara.
berbeda. Sedangkan untuk field yang
wajib diisi, telah ditambahkan tanda Kesimpulan
bintang pada judul laporan, lokasi Studi penelitian ini telah
kejadian/isu keselamatan, tanggal dan memberikan penjelasan tentang
waktu kejadian/isu keselamatan, perlunya pelaporan hazard dan
manajemen risiko keselamatan berbasis
klasifikasi kejadian/isu keselamatan,
web di area penerbangan. Melalui
jenis kejadian, nomor telepon dan model Amiel dan Reeves (2008), sistem
alamat email. pelaporan hazard dan manajemen risiko
Desain yang telah direvisi keselamatan berbasis web yang
dilakukan pengujian lagi kepada diusulkan telah berhasil dianggap
manajer keselamatan dan hasilnya sebagai sistem yang ideal dan dapat
menunjukkan bahwa pengguna merasa diterapkan untuk menyediakan portal
puas. Iterasi berakhir di sana dan sistem sistem pelaporan baru. Namun, terlepas
dari itu, sistem tersebut mungkin
tersebut siap dirilis.
memiliki kelemahan pada keamanan
dan kerahasiaan laporan keselamatan.
C. Persepsi Pengguna terhadap Oleh karena itu, kerahasiaan harus
sistem yang dikembangkan menjadi hal yang penting dalam sistem
Kuesioner yang diberikan untuk ini. Manajemen bandara harus secara
mengetahui persepsi pengelola bandara teratur mengubah kata sandi sistem jika
terhadap sistem yang dikembangkan ada perpindahan karyawan ke tempat
dianalisis secara deskriptif. Penyajian kerja yang berbeda, yang pasti terjadi
data hasil kuisioner dapat dilihat pada dari waktu ke waktu.
Tabel 4.
Tabel 4 : Penyajian Data Hasil Kuesioner
Strongly Disagree Neutral Agree Strongly Agree
State- Disagree
No N
ments Freq % Freq % Freq % Freq % Freq %
1 S1 10 0 0% 0 0% 0 0% 1 10% 9 90%
2 S2 10 0 0% 0 0% 0 0% 3 30% 7 70%
3 S3 10 0 0% 0 0% 1 10% 4 40% 5 50%
4 S4 10 0 0% 0 0% 1 10% 1 10% 8 80%
5 S5 10 0 0% 0 0% 0 0% 3 30% 7 70%
6 S6 10 0 0% 0 0% 0 0% 2 20% 8 80%
7 S7 10 0 0% 0 0% 0 0% 3 30% 7 70%
8 S8 10 0 0% 0 0% 0 0% 6 60% 4 40%

36
Pengembangan Sistem Pelaporan Hazard Dan Manajemen Risiko Keselamatan Berbasis
Web pada Bandar Udara

Daftar Pustaka International Civil Aviation


Airports Council International World Safety Management second
Safety & Technical Standing edition. Montreal, Canada :
Committee. (2014). Runway ICAO.
Safety Handbook (1st edition). Ministry of Transportation. (2017).
Montreal, Canada: ACI World. Civil Aviation Safety Regulation
Amiel, T., & Reeves, T. C. (2008). Part 19 Safety Management
Design-Based Research and System. Indonesia: Ministry of
Educational Technology: Transportation Republic of
Rethinking Technology and the Indonesia.
Research Agenda. Educational Ministry of Transportation. (2017).
Technology & Society, 11 (4), Ministry of Transportation
29–40. Regulation Number: PM 83 Year
Ellis, Timothy and Levy, Yair. (2010). 2017 on Civil Aviation Safety
A Guide for Novice Researchers: Regulations Part 139 about
Design and Development Aerodrome. Indonesia: Ministry
Research Methods. Proceedings of Transportation Republic of
of Informing Science & IT Indonesia.
Education Conference (InSITE). Nikitha, G.V., Anithasree C., Roopa L.,
Hevner, Alan R., March, Salvatore T., Priya, T. L., and Senbagavalli M.
Park, Jinsoo ., and Ram, Sudha. (2018). Implementation Of
(2004). Design Science in Online Crime Reporting System.
Information Systems Research. International Journal Of
MIS Quarterly Vol. 28 No. 1, pp. Research Review In Engineering
75-105. And Management (IJRREM)
International Civil Aviation Volume -2, Issue -4. ISSN No
Organization. (2013). Doc 9859, (online): Application No: 17320.
Safety Management Manual RNI-Application No
(SMM) 3rd edition. Montreal, 2017103794.
Canada : ICAO. Nunamaker, J. R., Chen, J. F., & Purdin,
International Civil Aviation T. D. M. (1991). Systems
Organization. (2013). Doc 9870, development in information
Manual on the Prevention of systems research. Journal of
Runway Incursions. Montreal, Management Information
Canada : ICAO. Systems, 7(3), 89-106
International Civil Aviation Peffers, Ken., Tuunanen, Tuure.,
Organization. (2015). Runway Rothenberger, Marcus A., and
Safety Team Handbook (2nd Chatterjee, Samir. (2007). A
edition). Montreal, Canada : Design Science Research
ICAO. Methodology for Information
International Civil Aviation Systems Research. Journal of
Organization. (2016). Annex 19 Management Information
to the Convention of

37
Langit Biru: Jurnal Ilmiah Aviasi Vol. 14 No. 1 Februari 2021
ISSN (p) 1979-1534 ISSN (e) 2745-8695

Systems, Volume 24 Issue 3,


Winter 2007-8, pp. 45-78.
Peters, Cheryl L., Rennekamp, Denise.,
and Bowman, Sally. (2008). An
Online Reporting System for
Evaluating Multi-Site Parenting
Education Programs. Journal of
Extension. ISSN 1077-5315.
Richey, Rita C. (2013). Encyclopedia of
Terminology for Educational
Communications and
Technology. New York: Springer
Science + Business Media.
Setyawan, Supanji., Priyono, Nuwun.,
and Iswanaji, Khaidir. (2017).
Developing Model of E-
Budgeting and E-Reporting
System on the Management of
Village Fund Finance. Jurnal
Dinamika Akuntansi Vol. 9, No.
1.
Wang, Feng and Hannafin, M. J.,
(2005). Design-based research
and technology-enhanced
learning environments.
Educational Technology
Research and Development,
53(4), 5-23.

38

Anda mungkin juga menyukai