Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

TEKNIK PEMELIHARAAN PRASARANA BANDARA

INOVASI PENERAPAN TEKNOLOGI SMART AIRPORT


UNTUK MENINGKATKAN SISTEM PELAYANAN
DI LINGKUNGAN BANDAR UDARA

NAMA : AFRA NABILAH ANDENI


NIT : 56192110002
EMAIL : afra.tr02@taruna.poltekbangplg.ac.id
Dosen Pengampuh : Sunardi, S. T., M. Pd., M. T.

TEKNOLOGI REKAYASA BANDAR UDARA (DIV-TR02)


POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian “Inovasi Penerapan
Teknologi Smart Airport untuk Meningkatkan Pelayanan di Lingkungan Bandar
Udara” ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Sunardi, S. T., M. Pd., M. T., pada mata kuliah Teknik Pemeliharaan Prasarana
Bandara. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang teknologi peningkatan pelayanan menggunakan Smart Airport di dunia
penerbangan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Sunardi, S. T., M. Pd., M. T. ,
selaku dosen pembimbing Teknik Pemeliharaan Prasarana Bandara yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan berbagai
sumber yang telah membagikan sebagian pengetahuan dan informasinya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih memiliki
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima dan
menjadi masukan bagi saya demi menyempurnakan makalah ini.

Palembang, 26 Juni 2023

Afra Nabilah Andeni


A. LATAR BELAKANG

Pemanfaatan teknologi dan digitalisasi oleh perusahaan menjadi sangat


penting untuk menunjang kegiatan proses bisnis perusahaan. Perusahaan-perusahaan
yang bergerak di bidang pengelolaan jasa bandar udara dan pelayanan lalu lintas
udara tentu sangat mengutamakan pelayanan yang diberikan ke pengguna jasa
bandara. Hadirnya covid-19 di awal tahun 2020 sangat berdampak pada industri
bandar udara. Munculnya konsep ‘New Normal’ atau kebiasaan baru berdampak pada
penyesuaian pelayanan bandara di Indonesia. Sebagai perusahaan pengelola bandar
udara tentu dituntut untuk selalu meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa
bandara dan beradaptasi dengan kebiasaan bari di masa pandemic covid-19 dengan
tetap menerapkan standar protocol Kesehatan yang baik. Salah satu bentuk
peningkatan pelayanan tersebut yakni dengen menerapkan Smart Airport
Technologies. Smart Airport Technologies merupakan sebuah pemanfaatan teknologi
guna meningkatkan kegiatan operasional dan pelayanan bandar udara. Smart Airport
Technologies juga diartikan sebagai sekumpulan system terotomasi yang terdiri dari
solusi, perangkat, komponen, dan layanan yang saling terhubung dan terintegrasi
untuk menjalankan fungsi pelayanan kepada pengguna jasa bandara. Smart Airport
Technologies diharapkan mampu mengurangi masalah yang dihadapi penumpang
pada saat terjadi perubahan jadwal penerbangan, waktu tunggu yang lama saat check-
in penerbangan. Smart Airport Technologies ini diharapkan dapat memberikan nilai
lebih kepada pengguna jasa bandara sehingga dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan dan dapat berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Smart Airport Technologies dalam tingkatan level implementasi teknologi di
bandara masuk ke dalam level Airport 4.0. Tingkat adaptasi teknologi suatu bandara
dapat dibagi menjadi empat tahap yakni Airport 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0.

Gambar 1. Level Implementasi Teknologi di Bandara.

Pada gambar 1, dapat dijelaskan bahwa bandara tradidional dengan proses


manual dan solusi TI dasar dikenal sebagai Airport 1.0. Tahap berikutnya yakni
Airport 2.0 dikenal sebagai pencetus awal untuk penerapan teknologi digital ke dalam
operasional dan pelayanan bandara seperti teknologi Wi-Fi & proses check-in. Ketika
semua pelayanan penumpang suatu bandar udara dilengkapi dengan pelayanan mandiri
secara penuh, maka dinamakan Airport 3.0. Smart Airport Technologies berada di
tahap Airport 4.0 dimana implementasi teknologi seperti smart gates, self check-in,
baggage monitoring, facial recognition, biometric identifications, airport terminal
navigation, data analytics, data mining to study passenger behavior, AI adaptations
diterapkan untuk mendukung operasional, pelayanan dan juga peningkatan
pendapatan.

B. TEORI PENUNJANG
Smart Airport Technologies telah diterapkan di bandara negara-negara maju
seperti Jerman, Amerika Serikat, Finlandia dan Jepang.
Di Bandara Dusseldorf Jerman, layanan parkir otomatis telah diterapkan.
Terdapat robot yang bertugas memindai kendaraan untuk mendapatkan ukuran mbil
dan memarkirnya. Selain itu, robot tersebut juga dapat membaca plat nomor dan
menghubungkannya dengan penerbangan si pemilik kendaraan sehingga dapat
mengetahui waktu kedatangan dan dapat menyiapkan kendaraan sesuai dengan waktu
kedatangan.

Gambar 2. Layanan Parkir Otomatis di Bandara Dusselford Jerman.

Di Bandara San Francisco USA, telah terimplementasi teknologi beacon local,


perangkat pribadi dengan koneksi internet ke jaringan bandara atau koneksi Bluetooth
dapat mengetahui posisi diri di peta terminal bandara serta dapat mengetahui semua
tempat di sekitar bandara.
Gambar 3. Layanan Parkir Otomatis di Bandara Dusselford Jerman.

Di Bandara Helsinki Vantaa Finlandia, terdapat meja otomatis yang


memungkinkan untuk melakukan proses check-in dan baggage drop. Implementasi
teknologi ini dapat menghindari antrian penjang yang mungkin terjadi saat proses
check-in dengan bagasi.

Gambar 4. Automatic Desk Check-In di Bandara Vantaa Finlandia.

Di Bandara Internasional Dallas USA, implementasi passport baru disana


menerapkan chip dimana semua informasi pribadi disimpan. Sistem pengenalan wajah
membaca informasi ini dan membandingkan karakteristik wajah antara gambar
passport dengan scanner wajah.

Gambar 5. Facial recognition di Bandara Dallas USA

Di Bandara Haneda di Tokyo, Jepang, robot humanoid yang sedang dalam tahap
pengujian ini mampu menjawab tujuh pertanyaan berbeda seperti lokasi boarding
gate atau cuaca di kota kedatangan dalam Bahasa Jepang. Penerapan teknologu ini
diharapkan dapat membantu pengguna jasa bandara dalam hal penyampaian
informasi.
Gambar 6. Robot Humanoid di Bndara Haneda Jepang.

Peningkatan jumlah pergerakan penumpang terkadang menunjukkan bahwa


kondisi terminal suatu bandara sudah over capacity. Kemudian persentase
penerbangan tertunda (delayed flights) juga meningkat. Hal ini dikarenkan bandara
harus beradaptasi dengan konsep ‘New Normal’ atau kebiasaanbaru yang berdampak
pada penyesuaian operasional dan pelayanan bandara. Berdasarkan permasalah di
atas, diharapkan dengan diterapkannya Smart Airport Technologies dapat mengurai
dan menjadi solusi atas permasalahan yang ada.
Berangkat dari permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk melakukan
review sistematis terhadapa literatur terkini mengenai adopsi Smart Airport
Technologies di berbagai bandara di negara-negara lain termasuk pada negara maju,
seperti Jerman, Amerika Serikat, Finlandia dan Jepang yang telah menerapkan
beberapa Smart Airport Technologies seperti Robot Parkit, Indoor Navigation,
Automatic Desk Check-In, Facial Recognition, Robot Humanoid dan terbukti mampu
meningkatkan kepuasan penggunaa jasa bandara. Dalam mencapai tujuan tersebut,
akan dilakukan pencarian terhadap jurnal internasional melalui berbagai sumber yang
berkaitan dengan adopsi Smart Airport Technologies, kemudian memilih jurnal yang
sesuai dengan fokus penelitian, selanjutnya melakukan review dari jurnal yang telah
memilih jurnal yang telah terpilih dan membuat analisis suatu bandara.
Dari beberapa penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penelitian
yang ada selama ini masih terdapat kesenjangan dalam mengadopsi Smart Airport
Technologies di bandara. Penerapan Smart Airport Technologies masih dilakukan
pada sector parkir kendaraan dengan menerapkan layanan parkir otomatis. Kemudai
pada oenelitian Zamorano, 2020 penerapan Smart Airport Technologies hanya
dilakukan pada sector pelayanan check-in dengan menerapkan teknologi facial
recognition. Selanjutnnya pada penelitian Park, 2020 penerapan Smart Airport
Technologies hanya dilakukan pada sector pelayanan penumpang dalam hal
kebutuhan peta lokasi fasilitas bandara dengan menerapkan teknolgi beacon.

C. METODE
1. Tahapan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan terdiri dari 7 (tujuh) tahapan. Metode
penelitian ini disajikan pada Gambar 7. Tahapan metode yang tersaji pada Gambar 7
dimulai dari perumusan masalah dengan didukung studi literatur. Studi literatur
dilakuakn dengan melakukan pencarian jurnal yang berkaitan dengan Smart Airport
Technologies. Tahapan selanjutnya yakni pengumpulan data dengan melakukan
pencarian data-data terkait perusahaan untuk melakuakn penelitian. Setelah itu
dilanjutkan dnegan melakukan analisis kondisi eksiting dengan melakukan analisis
value chain, analisis proses bisnis eksisting dan analisis problem pada proses bisnis
eksisting. Untuk kemudian di tahap terkahir dilakukan pemunculan solusi Smart
Airport Technologies untuk perusahaan.

Gambar 7. Tahapan Penelitian

2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hasil dari identifikasi masalah dengan mengamati
fenomena yang terjadi di bandara, agar penelitian dilakuakn lebih terfokus.
Permasalahan over capacity, delayed flights dan biaya operasional yang terus
meningkat menjadi fokus dalam penelitian ini untuk disolusikan.

3. Studi Literatur
Setelah dilakukan perumusah masalah. Langkah selanjutnya melakukan studi
literatur. Studi literatur dilakukan dengan menemukan jurnal terkait dengan adopsi
Smart Airport Technologies. Dalam melakukan pencarian jurnal, dikategorikan dalam
rentang tahun 2010 hingga 2022. Konten dari jurnal yang dipilih diharuskan memiliki
kriteria yaitu membahas mengenai adopsi Smart Airport Technologies di industry
bandar udara. Jurnal yang telah ditemukan dan dipilih berjumlah 30 jurnal untuk
kemudai dilakukan ulasan sehingga didapatkan best practice dalam mengadopsi
Smart Airport Technologies.

4. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pencarian jurnal-jurnal terkait untuk
melakukan penelitian. Metode pencarian literatru yang digunakan dalam paper ini
menggunakan pendekatan pencarian beradasarkan kata kunci untuk menemukan paper
yang relevan dan berkaitan. Beberapa kata kunci yang digunakan dalam penelitian ini
yakni Smart Airport Technologies, Self Service Technology. Pencarian kata kunci
dilakukan pada portal jurnal terkenal anatara lain Scince Direct, IEEE, dan Google
Scholar. Hasil pencarian jurnal-jurnal dari penelitian terdahulu menggunakan kata
kunci kemudian di cek dan dipastikan berhubungan dengan kata kunci yang
diesbutkan. Pencarain jurnal-jurnal menghasilkan temuan yang dijelaskan dalam
Tabel 1.

Tabel 1. Number of related journal findings


Journal Portal Results Keyword
Science direct 55 “Smart Airport Technologies”
Science direct 90 “Self Service Technology”
Science direct 85 “Soekarno Hatta International Airport”
Google Scholar 75 “Smart Airport Technologies”
Google Scholar 115 “Self Service Technology”
Google Scholar 90 “Soekarno Hatta International Airport”
IEEE 40 “Smart Airport Technologies”
IEEE 80 “Self Service Technology”
IEEE 85 “Soekarno Hatta International Airport”

5. Analisis Penelitian
Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, langkah selanjutnya yakni
melakukan analisis data dengan membuat analisis value chain, analisis proses bisnis
eksisting dan analisis problem pada proses bisnis eksisting. Analisis value chain
merupakan cara untuk menganalisis kegiatan bisnis perusahaan secara visual, Teknik
analissiini juga bisa membantu perusahaan memahami cara menambahkan nilai pada
produk yang mereka jual. Selanjutnya dilakukan analisis proses bisnis, analisis ini
digunakan untuk mendapatkan proses bisnis serta mendapatkan full journey dari
penumpang di bandara. Selanjutnya dilakukan analisis problem terhadap proses bisnis
dalam hal menangkap perspektif masalag dari sisi penumpang terhadap proses bisnis
yang ada di bandara.

6. Pemunculan Solusi Smart Airport Technologies


Setelah analisis value chain, analisis proses bisnis eksisting dan analisis problem
pada proses bisnis eksisting selesai dilakukan, Langkah selanjutnya yakni pemunculan
solusi Smart Airport Technologies untuk perusahaan dengan melakukan pemetaan
rencana solusi menggunakan assessment scorecards.
D. PENJELASAN

Smart Airport Technologies adalah konsep di mana teknologi informasi dan


komunikasi (TIK) digunakan untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan
pengalaman penumpang di bandara. Beberapa teknologi yang digunakan dalam smart
airports meliputi:

 Internet of Things (IoT) IoT memungkinkan pengumpulan dan pertukaran


data secara real-time antara perangkat dan sistem di bandara. Misalnya, sensor
IoT dapat digunakan untuk memantau ketersediaan tempat parkir, pemantauan
kondisi peralatan, suhu, kelembaban, atau pencahayaan di dalam terminal.
Data yang dikumpulkan dapat digunakan untuk mengoptimalkan operasional
bandara secara keseluruhan.

 Big Data Analytics Penggunaan analisis big data dalam smart airports
memungkinkan pemanfaatan data yang besar dan beragam untuk mendapatkan
wawasan yang berharga. Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti
sistem penerbangan, keamanan, pemrosesan bagasi, atau sistem manajemen
fasilitas, dapat dianalisis untuk mengidentifikasi tren, pola, dan kebutuhan
operasional yang dapat ditingkatkan.

 Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) Teknologi AI dan


ML dapat digunakan dalam berbagai aspek di smart airports. Contohnya,
sistem pengenalan wajah berbasis AI dapat digunakan untuk identifikasi
penumpang yang dicurigai, chatbot berbasis AI dapat memberikan pelayanan
pelanggan yang personal, dan algoritma ML dapat memprediksi waktu tunda
penerbangan atau pola lalu lintas penumpang.

 Biometrik Teknologi biometrik, seperti pemindai sidik jari, pemindai iris


mata, atau pemindai wajah, dapat digunakan dalam smart airports untuk
otentikasi penumpang. Ini membantu mengurangi waktu antrean di pintu
keamanan dan memperkuat keamanan dengan mengidentifikasi penumpang
secara unik.

 Mobile Apps Bandara dapat mengembangkan aplikasi mobile yang


memberikan informasi real-time kepada penumpang, termasuk jadwal
penerbangan, perubahan gate, atau estimasi waktu antrean keamanan. Aplikasi
ini juga dapat berisi fitur untuk memantau status pemrosesan bagasi,
pembelian tiket, atau fasilitas bandara lainnya.

 Smart Infrastructure Smart Airport Technologies juga melibatkan


penggunaan infrastruktur pintar, seperti sistem manajemen energi yang
terhubung, pencahayaan otomatis yang berbasis sensor, atau sistem
transportasi terhubung di dalam bandara. Ini membantu mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, mengurangi konsumsi energi, dan meningkatkan
pengalaman penumpang.

 Blockchain Teknologi blockchain dapat digunakan dalam smart airports


untuk meningkatkan keamanan dan transparansi dalam proses seperti
pemrosesan bagasi, manajemen rantai pasokan, atau pembayaran digital.
Blockchain juga dapat membantu dalam validasi identitas penumpang atau
melacak riwayat perjalanan dengan aman.

Melalui penerapan teknologi ini, Smart Airport Technologies bertujuan untuk


meningkatkan efisiensi operasional, keamanan, dan pengalaman penumpang di
bandara. Ini memberikan manfaat bagi semua pemangku kepentingan, termasuk
penumpang, maskapai penerbangan, dan otoritas bandara, dalam menjalankan
operasional bandara yang lebih cerdas dan terhubung.

E. KESIMPULAN & SARAN

Tujuan dari dibuatnya kajian potensi penerapan Smart Airport Technologies di


bandar ini adalah sebagai bentuk kontribusi praktis berupa baseline atau panduan
dalam pengembangan Smart Airport Technologies pada kurun waktu kedepan.
Baseline memuat rencana strategis, dan analisis optimasi terhadapnya, sedemikian
sehingga investasi maupun eksploitasi terkait IT pada periode tersebut akan efektif,
efisien dan sinergis dengan kebutuhan bisnis. Dalam hal kontribusi keilmuan yang
dapat dihasilkan pada penelitian ini yakni sebagai guideline blueprint industry
bandara di Indonesia dalam menerapkan Smart Airport Technologies.
Dalam hal implementasi Smart Airport Technologies perlunya dilakukan
prioritas mana yang akan diimplementasikan terlebih dahulu dan tentunya
mempertimbangkan cash flow perusahaan. Penerapan Smart Airport Technologies
perlu diimbangi dengan digital capabilities dari sumber daya perusahaan sehingga
tidak mengganggu jalannya operasional system tersebut.

Anda mungkin juga menyukai