Anda di halaman 1dari 7

APLIKASI CONTAINER LOCATION

MENGGUNAKAN BARCODE SCANNER BERBASIS


ANDROID PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II
(PERSERO) CABANG PALEMBANG DENGAN
METODE AGILE
Nyayu Yulia Irianti1, Sony Oktapriandi, S.Kom.,M.Kom2, Meivi Kusnandar,
S.Kom.,M.Kom3
1,2,3
Program Studi DIV Manajemen Informatika
Jurusan Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Sriwijaya
Jl. Srijaya Negara Bukit Besar, Bukit Lama, Ilir Barat I, Palembang 30139
e-mail : yuliairianti10@gmail.com1, sony.oktapriandi@gmail.com2,
maivi_kusnandar_mi@polsri.ac.id3

ABSTRAK

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah membuat sebuah Aplikasi Container Location
Menggunakan Barcode Scanner Berbasis Android Pada PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Palembang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang berupa
wawancara dan observasi, serta data sekunder. Sedangkan analisis pengembangan sistemnya
menggunakan metode Agile. Model perancangannya menggunakan UML dengan menggunakan
bahasa pemrograman Java dengan software Eclipse dan database MySQL. Hasil yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebuah aplikasi berbasis android yang dapat membantu proses
input data container dan dapat memberikan informasi penyimpanan container sesuai dengan lokasi
penyimpanannya secara akurat.

Kata kunci : Container, Barcode Scanner, Metode Agile

ABSTRACT

The purpose of writing this final project is to create a Container Location Application Using
Android-based Barcode Scanners at PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) Palembang Branch.
Data collection method used is primary data in the form of interview and observation, and
secondary data. While the analysis of system development using Agile method. The design model
uses UML using the Java programming language with Eclipse software and MySQL database. The
results to be achieved in this study is an android-based application that can help process data
container input and can provide accurate storage information for containers according to their
storage location.

Keywords : Container, Barcode Scanner, Agile Method

1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini membantu manusia dalam berbagai hal
sangat pesat seiring dengan kemajuan jaman seperti pekerjaan, hiburan dan mencari
dan perkembangan ilmu pengetahuan. informasi. Penerapan cara kerja yang masih
Tujuan pengunaaan teknologi adalah untuk manual dapat memperlambat proses kerja itu
memudahkan dalam melakukan suatu sendiri sehingga dibutuhkan teknologi
pekerjaan, khususnya suatu pekerjaan yang smartphone android yang disebut barcode
membutuhkan ketelitian yang tinggi. Salah scanner. Penggunaan barcode scanner ini
satu teknologi yang belakangan ini sangat mempunyai dua keuntungan tambahan.
dekat dengan kegiatan manusia adalah Yang pertama akan memperkecil kesalahan
teknologi smartphone android. Gadget ini input yang disebabkan kesalahan operator
komputer. Yang kedua, penggunaan barcode container dipindahkan sesuai dengan lokasi
scanner mempercepat proses entry data, penyimpanannya, maka operator harus
sehingga mengurangi jumlah antrian yang mencocokkan kembali lokasi container
panjang. sesuai dengan data receiving card. Apabila
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) terjadi kesalahan, maka operator diharuskan
Cabang Palembang merupakan sebuah memindahkan kembali container tersebut ke
badan usaha milik Negara (BUMN) yang lokasi sesuai dengan data yang sudah
bergerak di bidang pelayanan jasa pemuatan ditetapkan. Untuk mendapatkan aplikasi
barang. Seperti halnya sebuah gudang, areal yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat
penumpukan container berfungsi memberikan pelayanan secara cepat serta
menyimpan container yang akan dimuat ke mampu menghasilkan keluaran informasi
kapal sebelum proses stuffing (proses yang sesuai dengan keinginan, maka
pemuatan barang ke container) yang sifat diperlukannya suatu aplikasi yang dapat
penyimpanannya hanya sementara. Semakin mengatasi permasalahan yang ada.
lama sebuah container disimpan, maka Untuk mewujudkan solusi tersebut,
biaya penyimpanan/storage akan maka dibuatlah sebuah aplikasi untuk
membengkak. Penyimpanan container mengatasi hal tersebut yaitu “Aplikasi
berlaku 5 (lima) hari (masa I) terhitung sejak Container Location Menggunakan
tanggal dikeluarkan, lebih dari itu maka Barcode Scanner Berbasis Android Pada
akan berlaku masa II, masa III dan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
seterusnya. Biaya penyimpanan/storage Cabang Palembang dengan Metode
tersebut merupakan biaya sewa lahan Agile”. Dengan adanya aplikasi ini, dapat
penumpukan peti kemas yang terdiri dari membantu petugas Gate In dalam proses
masa I (1-5 hari) = Rp11.100,- (20 feet), input data container dan Tally lapanganpun
masa II (6-10 hari) = Rp11.100,-/hari (20 mendapat informasi lokasi container secara
feet), masa III (11-15 hari) = akurat.
Rp11.100x200% (20 feet dan 40 feet) dan
seterusnya. Tentu saja yang dirugikan adalah 2. TINJAUAN PUSTAKA
penerima barang/consignee atau pengirim 2.1. Pengertian Android
barang/shipper. Tidak hanya itu, kapasitas Android secara umum adalah sistem
areal penyimpanan juga terbatas sehingga operasi berbasis Linux yang dirancang untuk
pihak terminal juga ikut dirugikan. perangkat bergerak layar sentuh seperti
Manajemen penyimpanan yang kurang baik telepon pintar dan komputer tablet.
karena data yang di input tidak sesuai Menurut Burnette (dalam M. Ichwan
dengan lokasi penyimpanan yang dan Hakiky, 2011:15) “Android merupakan
seharusnya akan menimbulkan miss toolkit perangkat lunak open source baru
komunikasi antara petugas Gate In dan Tally untuk perangkat mobile masa depan, android
Lapangan yang bertugas untuk kegiatan sendiri diciptakan oleh perusahaan Google
export. Seperti halnya dijelaskan dalam teori yang bekerja sama dengan Open Handset
logistik, untuk meminimalkan biaya, maka Alliance”.
sebisa mungkin penyimpanan/storage harus Menurut Safaat (dalam M. Ichwan dan
diminimalkan. Barang harus terus bergerak Hakiky, 2011:15) “Android adalah sebuah
dan jangan sampai terlalu lama disuatu sistem operasi untuk perangkat mobile
tempat. berbasis linux yang mencakup sistem
Proses input data container oleh operasi, middleware, dan aplikasi. Android
petugas Gate In di PT. Pelabuhan Indonesia adalah sistem operasi untuk telepon seluler
II (Persero) Cabang Palembang masih yang berbasis Linux. Android menyediakan
dengan cara manual sehingga dirasakan platform terbuka bagi para pengembang
masih sangat lambat. Tally lapangan yang untuk membuat aplikasi mereka sendiri.
bertugas memerintahkan operator dalam Pada awalnya dikembangkan oleh Android
pemindahan container juga sulit untuk Inc, sebuah perusahaan pendatang baru yang
mendapatkan informasi lokasi container membuat perangkat lunak untuk ponsel yang
secara akurat karena kesalahan petugas Gate kemudian dibeli oleh Google Inc. Untuk
In dalam menginput data container yang pengembangannya, dibentuklah Open
terdapat pada receiving card. Setelah Handset Alliance (OHA), konsorsium dari
34 perusahaan perangkat keras, perangkat
lunak, dan telekomunikasi termasuk Google, QR Code. QR Code diciptakan oleh
HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T- perusahaan Jepang, Denso-Wave dari Denso
Mobile, dan Nvidia”. Corp. pada tahun 1994, yang digunakan
Dari beberapa definisi yang didapat dari dalam industri otomotif.
berbagai sumber diatas, maka dapat Karakteristik dari QR Code :
disimpulkan bahwa android adalah sistem 1. Alpha Numerik (dapat memuat angka
operasi yang berjalan pada smatphone yang dan huruf).
menyediakan platform terbuka bagi para 2. Informasi yang terkandung sangat
pengembang untuk membuat aplikasi padat.
mereka sendiri
3. Pembacaan alat scanner menggunakan
scanner 2D.
2.2. Pengertian Barcode
Secara umum, barcode adalah susunan 4. Kapasitas : 3116 digit angka atau 2335
garis vertikal hitam dan putih dengan gabungan angka dan huruf.
ketebalan yang berbeda, sangat sederhana 5. Mengukung penggunaan kunci
tetapi sangat berguna. Dengan kegunaan identifikasi GS1.
untuk menyimpan data-data spesifik
misalnya kode produksi, tanggal
kadaluwarsa, nomor identitas dengan mudah
dan murah, walaupun teknologi semacam itu
terus berkembang dengan ditemukannya
media magnetik, RFID,
Menurut Youllia dan Indrawaty (dalam
Subaeki dan Jauhari, 2016:111) “Barcode
atau kode batang adalah suatu kumpulan
data optik yang dibaca mesin. Sebenarnya,
kode batang ini mengumpulkan data dalam
lebar (garis) dan jarak garis paralel dan
dapat disebut sebagai kode batang atau Gambar 1. QR Code (Quick Response)
simbologi linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi
juga memiliki bentuk persegi, titik, 2.4. Pengertian Metode Agile (Agile
heksagon dan bentuk geometri lainnya di Development Methods)
dalam gambar yang disebut kode matriks Agile Development Methods adalah
atau simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak sekelompok metodologi pengembangan
ada garis, sistem 2D sering juga disebut perangkat lunak yang didasarkan pada
sebagai kode batang”. prinsip-prinsip yang sama atau
Menurut Yudha Yudhanto (dalam pengembangan sistem jangka pendek yang
Jamal dan Yulianto, 2013:47) ”Sebuah kode memerlukan adaptasi cepat dari
batang (atau barcode) adalah suatu pengembang terhadap perubahan dalam
kumpulan data optik yang dibaca mesin”. bentuk apapun. Agile development
Dari beberapa definisi yang didapat dari methods merupakan salah satu dari
berbagai sumber diatas, maka dapat Metodologi pengembangan perangkat
disimpulkan bahwa barcode adalah lunak yang digunakan dalam pengembangan
sekumpulan data yang digambarkan dengan perangkat lunak. Agile memiliki pengertian
garis dan jarak spasi (ruang) yang dapat bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, dan
dibaca mesin. waspada. Sehingga saat membuat perangkat
lunak dengan menggunakan agile
2.3. QR Code (Quick Response) development methods diperlukan inovasi
QR Code (Quick Response) adalah dan responsibiliti yang baik antara tim
barcode 2D, yang terdiri dari modul hitam pengembang dan klien agar kualitas dari
(persegi titik/piksel), diatur dalam pola perangkat lunak yang dihasilkan bagus dan
persegi di latar belakang putih. Kode-kode kelincahan dari tim seimbang.
ini bisa diterjemahkan secara singkat dan
cepat hanya menggunakan kamera ponsel
yang telah ditambahkan aplikasi pembaca
3. METODOLOGI PENELITIAN Skema Aktivitas Per Tahapan dari Iterasi :
3.1. Metode Pengembangan Sistem 1. Inception
Metode pengembangan sistem yang Banyak Iterasi : 1 iterasi
penulis gunakan dalam pengembangan Tujuan :
perangkat lunak adalah metode Agile. Dalam a. Mendefinisikan batasan-batasan
proses pengembangan Agile, jika suatu lingkup proyek.
proyek pengembangan software dikerjakan b. Memperoleh estimasi kasar
dengan menggunakan metode Agile, maka terhadap biaya dan waktu.
selama waktu pengerjaannya akan selalu c. Mendefinisikan resiko yang
dijumpai proses pengembangan yang mungkin terjadi.
dilakukan berulang. Setiap perulangan d. Menentukan kemampuan
(iterasi) meliputi berbagai kegiatan yang Perusahaan terhadap pengerjaan
wajib dilakukan dalam proyek proyek (project feasibility).
pengembangan software itu sendiri yaitu : e. Mempersiapkan lingkungan
1. Perencanaan : Pada langkah ini pengerjaan proyek (tim, tempat
pengembang dan client membuat kerja, instalasi, dsb).
rencana tentang kebutuhan dari 2. Elaboration
perangkat lunak yang akan dibuat. Banyak Iterasi : 1-2 iterasi
Tujuan :
2. Requirements Analysis : Langkah ini a. Mengidentifikasikan arsitektur
merupakan analisa terhadap kebutuhan
sistem yang akan
sistem. Pengumpulan data dalam tahap
diimplementasikan.
ini bisa malakukan sebuah penelitian,
b. Memvalidasi arsitektur yang
wawancara atau studi literatur.
hendak diimplementasikan.
3. Desain : Proses desain akan 3. Construction
menerjemahkan syarat kebutuhan Banyak Iterasi : 2-8 iterasi
kesebuah perancangan perangkat lunak Tujuan :
yang dapat diperkirakan sebelum a. Memodelkan, membangun dan
dibuat coding. menguji sistem.
4. Coding : Coding merupakan b. Membuat dokumentasi yang
penerjemahan design dalam bahasa mendukung.
yang bisa dikenali oleh komputer. 4. Transition
Dilakukan oleh programmer yang akan Banyak Iterasi : 1-2 iterasi
meterjemahkan transaksi yang diminta Tujuan :
oleh user. a. Menguji Sistem secara keseluruhan.
5. Testing : Adalah menemukan b. Menghantarkan dan
kesalahan-kesalahan terhadap sistem menginstalasikan sistem ke
tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. organisasi.
6. Dokumentasi : Setelah dilakukan tes
perangkat lunak langkah selanjutnya 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu proses dokumentasi perangkat 4.1. Hasil
lunak untuk mempermudah proses Pada sub bab hasil pembahasan, akan
maintenance kedepannya. menjelaskan tentang proses pembangunan
Aplikasi Container Location Menggunakan
Barcode Scanner Berbasis Android Pada
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Palembang dengan Metode Agile.

Gambar 2. Tahapan Metode Kerja


Agile
4.1.1. Use Case Diagram

Gambar 5. Tampilan Form Gate In


(Halaman Home)
4.1.3.2. Tampilan Halaman Menu Utama
Aplikasi Android
Berikut ini adalah tampilan
halaman utama aplikasi container location
dalam smartpone android pada PT.
Gambar 3. Use Case Diagram Sistem
Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang
Palembang :
4.1.2. Class Diagram

Gambar 6. Tampilan Halaman Menu


Utama Aplikasi Android

4.2. Pembahasan
4.2.1. Layout Hasil Uji Coba
Gambar 4. Class Diagram 4.2.1.1. Layout Hasil Uji Coba Scan
Barcode
Layout scan Barcode adalah
tampilan aplikasi untuk mengambil kode
4.1.3. Tampilan Masukan
QR-Code melalui kamera smarthpone
4.1.3.1. Tampilan Form Gate In (Halaman
android :
Home)
Berikut ini adalah tampilan form
gate in (halaman home) aplikasi container
location dalam website pada PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Cabang Palembang :
Tabel 1. Desain Tabel Hasil
Pengujian Sistem

No. Fungsi Kriteria Ketera


Aplikasi Berhasil ngan
yang
Diuji
Coba

1 Login User Berhasil


petugas dengan
dan username
admin dan
Gambar 7. Layout Hasil Uji Coba Scan password
Barcode yang
sesuai
4.2.1.2. Layout Hasil yang ditampilkan di dapat
Form Input Gate In masuk ke
Layout hasil yang ditampilkan di
halaman
form input Gate In adalah informasi yang
utama
ditampilkan diwebsite aplikasi container
location saat barcode berhasil dipindai : aplikasi.

2 Fungsi Apabila Berhasil


Pemindai button
an scan di
Barcode tekan
kamera
akan
terbuka
dan dapat
membaca
barcode

3 Pengamb Setelah Berhasil


ilan data barcode
hasil terpindai
pemindai data dari
an database
Gambar 8. Layout Hasil yang ditampilkan barcode akan
di Form Input Gate In ditampilka
n
4.2.2. Hasil Pengujian Sistem
Pengujian sistem merupakan
pengujian yang melihat sisi keberhasilan 5. KESIMPULAN DAN SARAN
dari fungsionalitas sistem. Rencana 5.1. Kesimpulan
pengujian pada system ini akan melakukan Berdasarkan perencanaan dan pembuatan
pengujian fungsionalitas sistem dan Aplikasi Container Location Menggunakan
pengujian tingkat akurasi sistem berdasarkan Barcode Scanner Berbasis Android Pada
fungsi yang telah dirancang. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Palembang dengan Metode Agile,
dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat
membantu petugas Gate In dalam proses
input data container dan membantu Tally
lapangan untuk mendapat informasi lokasi
container secara akurat dengan bantuan
smartphone android.

5.2. Saran
Untuk pengembangan aplikasi
sebaiknya melakukan pemeliharaan dan
pengevaluasian pada Aplikasi tersebut
secara berkala sehingga dapat memberikan
hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ichwan, M. dan Fifin Hakiky, 2011,
Pengukuran Kinerja Goodreads
Application Programming Interface
(API) Pada Aplikasi Mobile Android
(Studi Kasus Untuk Pencarian Data
Buku, Jurnal Informatika, Jurusan
Teknik Informatika, Institut Teknologi
Nasional, Bandung.
[2] Subaeki, Beki dan M. Rahmat. Jauhari,
2016, Aplikasi Info Halal
Menggunakan Barcode Scanner Untuk
Smartphone Android, Jurnal
Informatika, UIN Sunan Gunung Djati,
Bandung.
[3] Jamal, Ahmad dan Lies Yulianto,
2013, Rancang Bangun Sistem
Informasi Kasir Menggunakan Barcode
Reader Pada Toko dan Jasa Widodo
Computer Ngadirojo Kabupaten
Pacitan, Journal Speed-Sentra
Penelitian Engineering dan Edukasi,
[4] Dani Imansyah. Tahapan Metode Kerja
Agile.https://id.scribd.com/doc/848970
15/Agile-Model-Proses 2018

Anda mungkin juga menyukai