Anda di halaman 1dari 32

NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA SISTEM BARCODE UNTUK


TRECKING BARANG MENGGUNAKANMETODE TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL STUDI KASUS DI PT.MAS SILUETA
INDONESIA

Disusun oleh:
Nama : Laeli Syukriyaturrizkiyah
NIM : 20118034

PROGRRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KOMPUTER DAN DESAIN

UNIVERSITAS SELAMAT SRI

KENDAL

2022
NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENERIMAAN PENGGUNA SISTEM BARCODE UNTUK


TRECKING BARANG MENGGUNAKANMETODE TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL STUDI KASUS DI PT.MAS SILUETA
INDONESIA

Disusun oleh:
Nama : Laeli Syukriyaturrizkiyah
NIM : 20118034

PROGRRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KOMPUTER DAN DESAIN

UNIVERSITAS SELAMAT SRI

KENDAL

2022

ii
Pengesahan

iii
ABSTRAK

Penelitian ini termotivasi untuk menganalisis penerimaan Pengguna


Sistem Barcode untuk Trecking Barang di PT. MAS Silueta Indonesia dengan
menggunakan Technology Acceptance Mode (TAM). Penggunaan model TAM
didasarkan pada kenyataan bahwa sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep
yang dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap sistem
teknologi informasi baru. Perusahaan PT Mas Silueta Indonesia merupakan
perusahaan industri yang bergerak di bidang garment yang memproduksi Bra Cup,
celana sport, dan baju. PT Mas Silueta Indonesia saat ini masih menerapkan
sistem manual dalam mengelola warehousenya. Sistem barcode tersebut akan
menggantikan sistem manual yang telah ada sebelumnya. Sistem Barcode ini
dibuat untuk mempermudah memonitoring aktivitas yang terjadi di warehouse.
Sistem manual yang diubah menjadi sistem otomasi ini menghasilkan aliranproses
dari input sampai ke output secara cepat, tepat, dan akurat. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pengurangan dari aspek waktu dan aspek biaya yang
dikeluarkan.
Kata Kunci : Analisis, Layanan Web Tracking, TAM, barcode.

ABSTRACT
This research is motivated to analyze the acceptance of Barcode System
Users for Tracking Goods at PT. MAS SILUETA INDONESIA by using
Technology Acceptance Mode (TAM). The use of the TAM model is based on the
fact that so far TAM is a concept that is considered the best in explaining user
behavior towards new information technology systems. The company PT Mas
Silueta Indonesia is an industrial company engaged in the garment sector that
produces Bra Cups, sports pants, and shirts. PT Mas Silueta Indonesia is
currently still implementing a manual system in managing its warehouse. This
barcode system was created to make it easier to monitor activities that occur in
the warehouse. This manual system which is converted into an automation system
produces a process flow from input to output quickly, precisely, and accurately.
This can be proven by reducing the time and cost aspects incurred.
iv
Keywords: Analytics, Web Tracking Services, TAM, barcode

v
Latar Belakang Masalah untuk proses produksi. Aktivitas
Perkembangan di era yang dilakukan di warehouse
globalisasi saat ini ditandai oleh meliputi pemesanan material,
berbagai macam perubahan dan penerimaan material, penyimpanan
meningkatnya teknologi dari segi material, dan pengeluaran material.
berbagai aspek dalam kehidupan Adapun bagian bagian dari
manusia. Dengan adanya teknologi warehouse terdiri dari area staking,
dapat membantu kegiatan manusia kiln dry, hotbox, area penyimpanan
menjadi efisien dan efektif. sementara sebelum masuk ke proses
Kemajuan teknologi modern produksi.
khususnya bidang elektronika, Dengan bertambahnya jumlah
membawa kemudahan dalam barang-barang tersebut pada PT.
melaksanakan tugas- tugas kearsipan. MAS Silueta Indonesia, tentunya
Salah satu pengaruh kemajuan mendatangkan kesulitan tersendiri
teknologi terhadap bidang kearsipan dalam pengelolaannya. Agar
yaitu dengan adanya inovasi baru pelaksanaan penyimpanan barang
pada proses pengarsipan yaitu arsip dalam gudang dapat terkelola serta
elektronik. Kelebihan utama dari tertata dengan baik, maka perlu
arsip elektronik tentu saja lebih dikembangkan suatu aplikasi berupa
praktis dan memiliki tingkat risiko sistem Informasi Pemantauan
yang lebih kecil (Nanang , 2018). persediaan salah satunya dengan
Perusahaan PT Mas silueta menggunakan barcode. Karena bila
Indonesia merupakan perusahaan dengan cara biasa yang belum
industri yang bergerak di bidang terkomputerisasi seperti sekarang,
garmen yang memproduksi Bra Cup, cukup menyulitkan dalam hal
celana sport, dan baju. Perusahaan pengarsipan dan penelusuran data
ini memiliki Lumberyard barang. Sistem Informasi
Department berupa satu warehouse pemantauan persediaan barang ini
sebagai tempat penyimpanan akan menampung semua data dan
material form sebagai bahan baku informasi tentang persediaan barang,
pembelian barang ke supplier, dan
1
pelanggan.

Data Persediaan ini nantinya sampai material di supply ke lini


akan terakumulasi dan tersimpan produksi. Proses delay ini kerap kali
(diarsipkan) secara terpusat pada disebabkan karena operator
suatu database. Dengan terpusatnya membutuhkan beberapa waktu untuk
data dan informasi ini, maka jelas menginput data dan mencari lokasi
akan mempermudah pengelolaan penyimpanan material yang akan
barang. Pekerjaan seperti pencarian disupply ke lini produksi. Secara
data dan status barang akan lebih otomatis, permasalahan ini akan
cepat, mudah, dan efisien. menimbulkan berbagai dampak
Permasalahan juga muncul dalam segi biaya dan waktu.
karena missed dalam memasukkan Dalam mengatasi
data transaksi antara stock card dan permasalahan di atas, maka
check sheet maupun antara check diusulkan suatu pengganti sistem
sheet dan penginputan data transaksi yang ada di PT Mas Silueta
ke dalam komputer. Stock card dan Indonesia dengan sistem barcode.
check sheet harus diisi secara manual Stock card dan Fix card yang sudah
sehingga menyebabkan seringnya ada sebelumnya akan digantikan oleh
terjadi kesalahan dalam memasukkan suatu kartu stiker yang akan diberi
data material. Adapun missed antara barcode sebagai alat otomasinya,
check sheet dan penginputan data sehingga apabila dilakukan scan pada
transaksi ke dalam komputer barcode data akan secara otomatis
disebabkan oleh operator yag lupa masuk ke dalam database di
atau terlewatkan dalam menginput komputer. Stiker barcode tersebut
data atau melakukan kesalahan akan menggantikan seluruh stock
dalam memasukkan data transaksi card yang ada sehingga akan
material. memudahkan operator dan petugas
Pencatatan secara manual ini administrasi melakukan update
juga menyebabkan terjadinya delay terhadap identitas material dan
yang dimulai dari material datang transaksi material yang masuk dan

2
keluar secara cepat, tepat, dan akurat. Ease of Use), persepsi kegunaan
Barcode memiliki kelebihan- (Perceived Usefulness), sikap
kelebihan tertentu, yang paling menggunakan teknologi (Attitude
utama, murah dan mudah, sebab- Towards Using Technology), sikap
untuk menggunakan (Behavioral
media yang digunakan adalah kertas Intention to Use), dan penggunaan
dan tinta. Penggunaan barcode teknologi sesungguhnya (Actual
scanner juga sangat mudah sehingga Technology Use).
pengguna (operator) hanya Sudah banyak penelitian
memerlukan sedikit latihan. terdahulu yang dilakukan untuk
Barcode scanner dapat mencari penyelesaian dengan metode
membaca informasi atau data dengan TAM diantaranya, yaitu ; hasil
kecepatanyang jauh lebih tinggi penelitian oleh (Nurry & Tanaamah,
daripada mengetikkan data dan 2015) menunjukkan niat untuk
barcode scanner memiliki tingkat menggunakan dipengaruhi langsung
ketelitian yang lebih tinggi dalam oleh kemudahan dan sikap dalam
melakukan pembacaan. penggunaan aplikasi. Artinya,user
Teori yang digunakan adalah cenderung menggunakan aplikasi
Technology Acceptance Model untuk menyelesaikan pengelolaan
(TAM). Technology Acceptance keuangan daerah secara praktis dan
Model (TAM) merupakan suatu efisien, dengan demikian
model penerimaan sistem teknologi dimanfaatkanlah aplikasi oleh
informasi yang akan digunakan oleh pemerintah daerah sebagai
pemakai, model ini dikembangkan penunjang pengolahan keuangan
oleh Davis et al. tahun 1989, daerah.
Technology Acceptance Model Penelitian dari (Rizal, 2014)
(TAM) mempunyai beberapa menghasilkan Implikasi dari
konstruk, adapun konstruk – hubungan kausal antara faktor-faktor
konstruk tersebut yaitu persepsi yaitu Perceived Easy of Use (PEOU)
kemudahan penggunaan (Perceived berpengaruh pada variabel Perceived

3
Usefulness (PU), dapat menjelaskan Informasi pemantauan
bahwadengan adanya apliaksi dapat persediaan dalam
memudahkan pekerjaan serta menghasilkan laporan
meningkatkan produktivitas. persediaan produk agar dapat
Berdasarkan latar belakang terdokumentasi dengan baik ?
permasalahan di atas maka akan Batasan Masalah
dilakukan penelitian dengan
mengambil topik proposal Tugas Untuk lebih memfokuskan
penelitian, maka batasan masalah
Akhir “Analisa Penerimaan Adalah :
Pengguna Sistem Barcode untuk 1) Menganalisis proses bisnis
Tracking Barang Menggunkan yang berjalan dan membuat
Metode TAM Studi Kasus Di PT. usulan perancangan sistem
Mas Silueta Indonesia”. untuk menyelesaikan masalah
yang terjadi.
Rumusan Masalah 2) Sistem informasi Pemantauan
Berdasarkan uraian yang telah Persediaan berfokus pada
dijelaskan, maka identifikasi masalah Pemantauan hasil input produk
dalam penyusunan Tugas Akhir ini di PT. MAS Silueta Indonesia.
adalah sebagai berikut : 3) Pada sistem informasi
1) Bagaimana mengelola sistem Pemantauan Persediaan ini
Informasi pemantauan tidak membahas supplier
persediaan barang produk siap barang.
kirim pada PT. MAS Silueta 4) Sistem barcode scanner hanya
Indonesia ? berfungsi ketika barang
2) Bagaimana Sistem Informasi tersebut telah diberikan ID, dan
Pemantauan Persediaan dapat ditempelkan pada barang yang
memanfaatkan sistem barcode telah didata.
pada PT. MAS Silueta
Indonesia dalam pengeloaan
input harian.
3) Bagaimana manfaat Sistem
4
Tujuan Penelitian berikut :
Tujuan yang ingi ksud n dicapai
1. Meningkatkan pelayanan
dalam penelitian ini adalah :
terhadap pihak-pihak yang
1) Mengelola Sistem Informasi
berkaitan dengan PT. MAS
pemanfaatan barcode untuk
Silueta Indonesi.
barang digudang agar proses
2. Dapat mempermudah proses
pemantauan stok persediaan
bisnis pada PT. MAS Silueta
yang dapat berguna dan
Indonesia. Terutama dalam
terdokumentasi dengan baik
mengontol persediaan barang
pada PT. MAS Silueta
yang siap kirim.
Indonesia.
3. Dapat mempermudah dalam
2) Mengetahui lebih banyak
kegunaan barcode untuk sebuah dokumentasi dan proses
produk.
pencarian dokumen persediaan
3) Membangun sistem informasi
barang yang ada di gudang, serta
yang mampu memberikan
meningkatkan efisien dan
informasi yang akurat dan
efektifitas kinerja PT. MAS
menghubungkan pihak - pihak di
Silueta Indonesia.terutama
luar unit belajar mengajar untuk
dalam Pemantauan barang di
mengetahui kegiatan di dalam
pergudangan.
unit tersebut.
4) Menganalisa sarana yang
Tinjauan pustaka
digunakan untuk melakukan
Peneliti ini menggunakan
pengontrolan terhadap semua
metode TAM (Technology
order yang ada, apakah sudah
Acceptance Model). Penelitian ini
cukup mendukung dan optimal
dikembangkan dengan menggunakan
dalam pemanfaatannya.
beberapa referensi yang berhubungan
dengan obyek pembahasan.
Manfaat Penelitian
Penggunaan referensi ini ditunjuk
Adapun manfaat penelitian dalam
untuk memberikan batasan-batasan
Tugas Akhir ini, adalah sebagai
yang nantinya dapat dikembangkan
5
lebih lanjut. Dengan mengacu oleh Arif Rifan Hidayat dalam jurnal
kepada referensi tersebut diharapkan yang berjudul “Pengaruh Gadget
dapat membangun sistem informasi Terhadap Prestasi Siswa SMK
yang baru dan bermanfaat. Yayasan Islam Tasikmalaya Dengan

Penelitian ini pernah dilakukan Metode TAM”. permasalahan yang

oleh Nanang Hunaifi dalam jurnal perlu dikaji secara mendalam karena

yang berjudul “Penerapan Metode dalam pikiran sepertinya Handphone

Tam Terhadap Penerimaan Sistem hanya berguna untuk menyampaikan

Informasi Produksi Garment”. Short Message Service (SMS),

Penelitian ini berupa permasalahan mendengarkan musik, menonton

ketidakmampuan untuk memberikan tayangan audiovisual, dan game,

informasi bagi para eksekutif secara karena itu penelitian ini bertujuan

ringkas, terintegrasi, mudah untuk mengetahui pengaruh gadget

dipahami, dan dalam berbagai terhadap prestasi siswa di SMK

tingkatan rincian, oleh sebab itu Yayasan Islam Tasikmalaya. Metode

penelitian ini memiliki tujuan untuk penelitian yang digunakan yaitu

mengetahui penerimaan karyawan dengan metode Technology

perusahaan tersebut khususnya Acceptance Model (TAM) dengan 3

bagian administrasi produksi selama konstruk, yaitu persepsi pengguna

proses pergantian sistem itu, terhadap manfaat (perceived

sehingga nantinya memberikan usefulness), persepsi pengguna

keleluasaan bagi para eksekutif terhadap penggunaan (perceived

dalam memperoleh informasi terkini ease of use) dan persepsi sikap

sesuai dengan kebutuhan. Sehingga terhadap penggunaan (attitude

dengan adanya laporan yang towardusing). Arif Rifan Hidayat,

disajikan dalam format tabel dan Dkk(2017). Jurnal yang berjudul

chart tersebut, dapat mempercepat “Analisa Kemanfaatan dan

proses pengambilan keputusan. Kemudahan Terhadap Penerimaan

Nanang Hunaifi (2018). Sistem Opac Menggunakan Metode


TAM”.
Penelitian ini juga pernah dilakukan

6
Tujuan dari penelitian ini metode SEM (Structural equation
adalah untuk mengetahui sejauh model). Dengan tujuan untuk
mana penerimaan teknologi mengetahui sejauh mana teknologi
perpustakaan dapat diterima oleh pada layanan informasi di
pengguna sejak dimunculkannya Perpustakaan ‘ABC’ di terima dan
sistem informasi OPAC. Proses untuk menguji hubungan faktorfaktor
penerimaan sistem informasi OPAC yang mempengaruhi penerimaan dan
dapat dianalisis dengan penggunaan teknologi tersebut
menggunakan metode Technology dengan menggunakan TAM
Acceptance Model (TAM). Dimana (Technology Acceptance Model).
proses penerimaan sistem informasi Eka Wahyu Hidayat, Dkk(2020).
oleh pengguna dipengaruhi oleh Landasan Teori
kemanfaatan persepsian (Perceived
1. Analisis
Usefulness) serta kemudahan
persepsian penggunaan (Perceived Analisis adalah penguraian suatu
Ease Of Use). Sehingga hasil pokok atas berbagai bagiannya dan
penelitian menunjukan bahwa penelaahan bagian itu sendiri serta
kemanfaatan persepsian dan hubungan antara bagian untuk
kemudahan persepsian memiliki memperoleh pengertian yang tepat
pengaruh yang signifikan terhadap dan pemahaman arti keseluruhan “.
penerimaan system pengguna Menurut nana sudjana (2016:27) “
dengan(R Square) sebesar 40,8%. Analisis adalah usaha memilah suatu
Citra Kharismaya, Dkk(2017). integritas menjadi unsur-unsur atau
Penelitian ini termotivasi untuk bagian - bagian sehingga jelas
menganalisis tingkat penerimaan hirarkinyadan atau susunannya “.
teknologi pada layanan informasi di Menurut Abdul Majid (2013:54) “
Perpustakaan Universitas ‘ABC’ Analisis adalah (kemampuan
menggunakan Technology menguraikan) adalah menguraikan
Acceptance Model (TAM). dengan satuan menjadi unit-unit terpisah,
analisis verifkatif statistik dengan membagi satuan menjadi sub - sub

7
atau bagian, membedakan antara dua (2006) menyebutkan, terdapat dua
yang sama, memilih dan mengenai indikator yang paling dapat diterima
perbedaan ( diantara beberapa yang yaitu kepuasan pengguna (user
dalam satu kesatuan)”. satisfaction) dan penggunaan sistem
(system usage). Tingkat kepuasan
Dari beberapa pendapat di atas,
pengguna dapat diukur berdasarkan
dapat disimpulkan bahwa analisis
beberapa karakteristik antara lain
adalah suatu kegiatan untuk
hubungan antara staf TI dengan
menemukan temuan baru terhadap
pengguna, kemudahan (ease of use),
objek yg akan diteliti ataupun
dan manfaat (usefulness)
diamati oleh peneliti dengan
penggunaan sistem, informasi yang
menemukan bukti - bukti yang akurat
disajikan dan cara kerja sistem (Al-
pada objek tersebut. (RJ Ginting
Gahtani, 2001).
2019).
Kepuasan pemakai didefinisikan
2. Penerimaan Pengguna
sebagai keselarasan antara harapan
Secara teoritis, penerimaan seseorang dengan hasil yang
pengguna menurut Davis (1989) diperoleh dari sistem yang
adalah penggunaan sistem dan dikembangkan (Ives.et.al, 1983).
frekuensi penggunaan sistem
3. Sistem Informasi
sebagai indikator penerimaan
Romney dan Steinbart (2015:4)
pengguna suatu sistem. Dapat
menyatakan, sistem merupakan
diartikan bahwa sistem yang
gabungan dua atau lebih bagian yang
digunakan adalah sistem yang
berkaitan antara satu dengan yang
diterima. Penerimaan pengguna
lain untuk mencapai tujuan yang
adalah kemauan yang muncul
sama. Sebuah sistem terdiri dari
dalam diri pengguna untuk
komponen sistem yang lebih kecil,
menerapkan sistem teknologi.
disebut subsistem yang mendukung
Terdapat beberapa indikator yang
kinerja dari sistem yang lebih luas.
dapat menjelaskan penerimaan
Setiap subsistem dibuat untuk
teknologi informasi. Sekundera
mencapai satu atau lebih tujuan
8
organisasi. Dari pengertian tersebut, melibatkan beberapa pemrosesan
bisa dikatakan bahwa sebuah sistem dan juga pengolahan data
dibangun untuk mencapai tujuan mentah yang sudah di input
tertentu yang telah ditetapkan menjadi datayang berguna,
organisasi. Semakin besar suatu penting dan bernilai.
organisasi maka sistem yang 3. Output
dirancang akan semakin kompleks Output merupakan sebuah
dan akan semakin sulit untuk proses dimana sebuah data yang
mencapai tujuan. Pada dasarnya kita inginkan telah selesai
sistem akan menjalankan diproses dan telah selesai diolah
serangkaian prosedur yang yang kemudian bisa di lanjutkan
mengumpulkan data yang ada dan ke user, sehingga pengguna atau
pada akhirnya akan diolahmenjadi user bisa mengerti dan
informasi yang nantinya digunakan menggunakan informasi yang
oleh organisasi agar mencapai merupakan hasil dari pengolahan
tujuannya (Romney dan Steinbart, data.
2015). 4. Pengertian Barcode
Dalam pengaplikasiannya, Barcode atau kode batang adalah
sistem Informasi memiliki beberapa suatu kumpulan data optik yang
aktivitas dasar: dibaca mesin. Sebenarnya, kode
1. Input batang ini mengumpulkan data dalam
Input merupakan sebuah lebar (garis) dan jarak garis paralel
aktivitas yang didalamnya dan dapat disebut sebagai kode
melibatkan pengumpulan data batang atau simbologi linear atau 1D
mentah dari dalam sebuah (1 dimensi). Tetapi juga memiliki
organisasi atau dari lingkungan bentuk persegi, titik, heksagon dan
eksternal untukpengolahan bentuk geometri lainnya di dalam
dalam suatu sistem informasi. gambar yang disebut kode matriks
2. Process atau simbologi 2D (2 dimensi).
Proses merupakan sebuah Selain tak ada garis, sistem 2D sering
aktivitas yang didalamnya juga disebut sebagai kode batang.
9
(Youllia & Indrawaty, 2001) bagi pelangan didalam
Penggunaan awal kode batang adalah memanfaatkan sistem yang sudah
untuk mengotomatiskan sistem disediakan, Sistem tracking yang
pemeriksaan di swalayan, tugas digunakan akan terus diaplikasikan
dimana mereka semua menjadi dan dikembangkan oleh perusahaan
universal saat ini.( Sri Yuningsih dan agar dapat membangun selalu
Akik Hidayat,2018) kepuasan pelanggan. Menurut Kotler
5. Manfaat Barcode & Keller (2015) menyatakan bahwa
Ada banyak manfaat dari kualitas layanan berbasis elektronik
Barcode, antara lain: berpengaruh positif terhadap
1) Mengatasi pendataan asset dengan kepuasan pelanggan. Kualitas
sistem database layanan yang berbasis elektronik
2) Mengatasi masalah redudansi data adalah bentuk dan upaya dari
(kerangkapan data) perusahaan untuk pemenuhan
3) Keamanan lebh terjaga kebutuhan yang diiringi dengan
4) Mempercepat proses perhitungan keinginan pelanggan serta bentuk
penyusutan asset. ketepatan cara penyampaian melalui
5) Proses pengambilan keputusan media elektronik agar dapat
lebih cepat dan akurat memenuhi harapan serta kepuasan
6) Penerapan Barcode sistem pelanggan.
sehingga memudahkan dan 7. TAM (Technology Acceptance
mempercepat proses stock Model)
opname asset. Technology Acceptance Model
7) Produktivitas lebih yang selanjutnya disebut TAM
efekif dan efisien. merupakan salah satu teori adaptasi
6. Definisi Tracking Barang dari TRA (Theory of Reasoned
E - Tracking dapat meyakinkan Action) yang sebelumnya telah
pelanggan bahwasannya teknologi diperkenalkan oleh Ajzen dan
informasi yang diimplementasikan Fishbein pada tahun 1980 dan
adalah suatu hal yang memudahkan diusulkan oleh Davis pada tahun

10
1989. TRA merupakan sebuah teori Pada model TAM tingkat
yang menjelaskan sebuah perilaku penerimaan penggunaan TI
dilakukan karena individu ditentukan oleh lima konstruk yaitu,
mempunyai kemauan atau niat persepsi kemudahaan (perceived
untukmelakukan terkait kegiatan ease of use), persepsi kegunaan
yang akan dilakukan atas kemauan (perceived usefulness), sikap dalam
sendiri. TAMmenjelaskan suatu menggunakan (attitude toward
hubungan sebab akibat antara suatu using), perilaku untuk tetap
keyakinan (manfaat suatu sistem menggunakan (behavioral intention
informasi dan kemudahan to use), dan kondisi nyata
penggunaannya) serta perilaku, penggunaan sistem (actual system
keperluan dan pengguna suatu sistem usage).

Berikut merupakan model TAM


yang diperkenalkan oleh Davis
(1989):

informasi. TAM bertujuan untuk Gambar 2.1 Model TAM Sumber


menjelaskan dan memperkirakan ( Davis, 1989)
penerimaan pengguna terhadap suatu
sistem informasi. Pada 8. Konstruk–Konstruk
TAMmenggunakan TRA karena Technolgy Acceptance Model
digunakan sebagai dasar untuk (TAM)
mengetahui hubungan antar persepsi Belum dimodifikasi
kegunaan dan persepsi kemudahaan menggunakan lima konstruks utama,
terhadap minat pengguna TI Kelima konstruks ini adalah sebagai
(Teknologi Informasi). TAM adalah berikut:
sebuah teori yang menjelaskan 1. Kegunaan persepsian (perceived
persepsi pengguna teknologi. usefulness).
Persepsi pengguna tersebut akan 2. Kemudahan penggunaan
mempunyai pengaruh terhadap minat persepsian (perceived ease of
menggunakan TI tersebut. use)

11
3. Sikap terhadap prilaku (attitude seperti pada aplikasi-aplikasi
towards behavior) atau sikap spreadsheet untuk
menggunakan teknologi mendefinisikan,
(attitude towards using memasukkan, mengedit, dan
technology) menampilkan data.

4. Niat prilaku (behavioral 2) Viewer

intention) atau niat prilaku Viewer mempermudah

menggunakan teknologi pemakai untuk melihat hasil

(behavioral intention to use) pemrosesan, menunjukkan


atau menghilangkan bagian-
5. Prilaku (behavior) atau
bagian tertentu dari output,
penggunaan teknologi
serta memudahkan distribusi
sesungguhnya (actual
hasil pengolahan dari SPSS
technology use)
ke aplikasi-aplikasi yang lain.
3) Data Transformation
9. Statistical Package for the
Transformasi data akan
Social Sciences (SPSS)
membantu pemakai
Statistical Package for the memperoleh data yang siap
Social Sciences adalah aplikasi yang untuk dianalisis. Pemakai
digunakan untuk melakukan analisis dapat dengan mudah
statistika tingkat lanjut, analisis data melakukan subset data,
dengan algoritma machine learning, mengkombinasikan kategori,
analisis string, serta analisis big data add, aggregat, merge, split,
yang dapat diintegrasikan untuk dan beberapa perintah
membangun platform data analisis. transpose files, serta yang
Beberapa fungsi-fungsi SPSS lainnya.
diantaranya:
10. Pengembangan Model dan
1) Data Editor Hipotesis Penelitian
Merupakan jendela untuk Penelitian ini menggunakan 6
pengolahan data. Data editor variabel yang diambil dari D&M
dirancang sedemikian rupa ISSuccess Model yang
12
dikembangkan oleh DeLone dan 3. Service Quality (SEQ)
McLean pada tahun 2003 dan Kualitas pelayanan merupakan
Technology Acceptance Model kualitas dukungan yang diterima
(TAM) yang dkembangkan oleh Dvis pengguna dari organisasi sistem
pada tahun 1986 yang kemudian informasi (DeLone & McLean,
dikembangkan oleh Oktavianti pada 2016). Inimerupakan pemberian
tahun 2007. layanan sesuai dengan harapan
dan keinginan penggunanya
Gambar 2.2 Model Penelitian

Berikut adalah penjelasan


untuk masing-masing variabel
(Yuliana et al., 2016).
dalam penelitian ini;
4. Perceived Usefulness (PU)
1. Information Quality (IQ)
Perceived usefulness atau
Kualitas informasi merupakan
persepsi kegunaan ini menurut
sebuah karakteristik output atau
(Davis, 1989) dalam (Pratiwi et
keluaran sistem yang diinginkan
al., 2017) merupakan tingkat
oleh pengguna ( DeLone &
keyakinan seseorang dalam
McLean, 2016).
penggunaan suatu sistem mampu
2. System Quality (SQ)
meningkatkan kinerja para
Kualitas sistem merupakan
penggunanya.
kombinasi dari hardware dan
5. Perceived Ease of Use (PEU)
software dalam mengolah data,
Perceived ease of use atau
ini berfokus pada perfoma
persepsi kemudahan ini menurut
sistem itu sendiri (Yuliana et al.,
(Davis,1989) dalam (Pratiwi et
2016). Ini merupakan
al., 2017) merupakan tingkat
karakteristik yang diinginkan
keyakinan seseorangbahwa
pengguna dari sistem informasi
dalam penggunaanya akan bebas
itu sendiri (DeLone & McLean,
dari usaha. Pengguna terlepas
2016).

13
dari kesulitan atau tidak 21 yang akan digunakan
membutuhkan upaya dalam untuk menganalisis hasil
penggunaannya. kuisioner.
6. Acceptance of IT (AI)
Acceptance of IT atau Bahan Penelitian
penerimaan teknologi informasi Bahan Penelitian adalah suatu yang
ini merupakan tingkat akan diolah oleh penulis untuk
penerimaan pengguna dalam menghasilkan informasi tertentu.
menggunakan sistem informasi Bahan yang akan digunakan penulis
(Fatmasari, Dewi, & Kunang, adalah hasil kuisioner yang
2013). dilakukan oleh penulis.

METODE PENELITIAN
Aalat dan Bahan Penelitian

Dalam penelitian ini


dibutuhkan beberapa alat dan bahan
untuk mendukung berjalannya
Alur Penelitian
penelitian, antara lain perangkat
Penelitian ini mencakup beberapa
keras dan perangkat lunak lainya.
tahapan mulai dari idenfikasi
Alat Penelitian
masalah dengan menentukan judul
Alat penelitian adalah benda yang
terlebih dahulu, mempelajari
digunakan penulis untuk
literature sebagai acuannya dan
mempermudah melakukan suatu
mementukan metode penelitian dari
penelitian Jawaban Bobot
Sangat setuju / selalu / sangat positif 5
Dalam penelitian ini beberapa
Setuju / sering / positif 4
alat yang akan digunakan Ragu-ragu / kadang-kadang / netral 3
Tidak setuju / hampir tidak
1. Bulpoin dan kertas yangn pernah/negatif
2

akan digunakan untuk Sangat tidak setuju / tidak pernah /


1
sangat negatif
membuat kuisioner metode pengumpulan data berupa
2. Aplikasi IBM SPSS Statistics observasi, membuat koesioner.
14
Kemudian menentukan metode Metode pengumpulan data
analisis yang terdiri dari menentukan yang peneliti lakukan dengan dua
sample dengan metode penelitian cara yaitu observasi dan kuisioner.
yaitu Technology Acceptance Model Metode Observasi
(TAM), selanjutnya merencanakan Metode Observasi Jenis observasi
kuisioner. Setelah itu akan keluar yang dilakukan adalah observasi
hasil penelitian dengan uji secara langsung ke department
instrument, uji asumsi klasik, dan warehouse PT Mas Silueta Indonesia
anaslisis regresi linier sederhana. dengan jumlah responden 42 orang.
Jika sudah semua baru mementukan observasi bertujuan untuk mengamati
kesimpulan dan saran. perilaku karyawan dalam
menggunakan aplikasi Barcode
dalam pekerjaan.

Metode Kuisioner
Peneliti membuatkan kuesioner
kepada pihak PT Mas Silueta
Indonesia mengenai bagaimana
aplikasi penerimaan barang
Gambar 3.1 alur penelitian
Pengimpulan data menggunakan menggunakan barcode apakah

kuisioner yang berisi pertanaan- bekerja sesuai yang diharapkan.

pertanyaan yang akan diisi oleh


responden. Kuisioner yang akan
disebarkan menggunakan skala
Likter. Dalam kasus ini peneliti
memakai angka 5 sebagai nilai yang
paling tinggi.
Tabel 3.1 Skala Likert

15
Analisis data demografis
dilakukan peneliti dengan
menggunakan bantuan perangkat
lunak IBM SPSS Statistics 21.1.
Data responden dikelompokkan
menjadi beberapa dua bagian yaitu
variabel independen dan variabel
dependen. Dimana salah satu
variabel mempengaruhi varibale lain.
Variabel yang mempengaruhi disebut
variabel independen sedangkan
variabel yang dipengaruhi
dinamakan variabel dependen.
Sample
Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan teknik Non
Probability Sampling, yaitu
mengambil sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Metode Non Probability
Sampling yangdigunakan adalah
Purposive Sampling yaitu penarikan
sampel dengan pertimbangan
tertentu. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan sampel dari 10
jobdesk di departement warehouse
Metode Analisa
dengan jumlah responden 42 orang
Analisa Data
karyawan.
16
Indonesia Semarang Jawa Tengah.
Kuesioner yang dibagikan sejumlah
42 kuesioner ke departement
warehouse yang menghasilkan data
sebagai berikut:
a. Profil jenis kelamin
Berikut adalah data jenis
kelamin responden yang
terdapat dalam kuesioner
yang di bagikan ke
departement warehouse di PT
Mas Silueta Indonesia yang
terdiri dari 42 responden
Tabel 3.4 Sample dan jumlah responden yang mengisi angket, 71%

Jumlah
responden adalah laki-laki
No Jobdesk sedangkan 29% responden
Responden

1 Posisi Penyimpanan 8 adalah perempuan.


2 Pekerja Gudang 10

3 Posisi Laborer 5

4 Posisi Material Handler 4

5 Posisi Penerima 4

6 Warehouse Clerk 3

7 Posisi Loader 2

8 Posisi Receiver 3

9 Operator Forklif 2

10 Manager Gudang 1

Jumlah 42
Gambar 4.2 profil jenis kelamin

b. Profil Responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan umur
Profil responden
Berdasarkan karakteristik
Reponden dalam penelitian ini
responden dapat dilihat pula
merupakan karyawan PT Mas Silueta
17
rata-rata umur, karyawan PT. skor masing-masing sub variabel. Uji
Mas Silueta Indonesia, dari 42 validitas dilakukan dengan
responden terdapat 43% menggunakan rumus korelasi
berumur 21-25 tahun, 45% Pearson Product Moment dan
berumur 25-30 tahun, 10% hasilnya dibandingkan dengan nilai
berumur 31-35 tahun, dan angka kritik tabel korelasi nilai r.
diumur 36-40 tahun terdapat Berdasarkan kuesioner yang disebar
2% responden. kepada 15 responden dengan
signifikansi 5% dari sini di dapat
nilai df=n-2, df=15-2=13.
Didapatkan angka r tabel= 0.553.
jika r ditabel < r hasil hitungan,
maka pernyataan itu valid.

a. Uji Validitas Variabel


Sebelum Menggunakan
Barcode (X)

Gambar 4.3 profil


responden berdasarkan umur Tabel 4.30 Variabel Sebeleum
Menggunakan Barcode X
Analisis Data

1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui sejauh mana pertanyaan
yang diajukan dapat mewakili objek
yang diamati, sehingga pertanyaan
dalam kuesioner memenuhi syarat
sah atau tidak untuk dijadikan data
primer dalam penelitian. Uji validitas
dapat mengkorelasikan masing-
masing pertanyaan dengan jumlah
18
2. Uji Reliabilitas Dengan Teknik
Alpha Cronbach
b. Uji Validitas Variabel
Uji reliabilitas adalah tingkat
Setelah Menggunakan
kepercayaan hasil suatu pengukuran.
Barcode (Y)
Pengukuran yang memiliki
reliabilitas tinggi yaitu pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur
yang terpercaya (reliabel)1. Teknik
yang digunakan untuk mengukur
Tabel 4.31 Variabel Setelah
reliabilitas dengan menggunakan
Menggunakan Barcode Y
teknik Alpha Cronbach. Teknik ini
digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya memiliki
rentang nilai antara beberapa nilai,
misalnya 0-10 atau dalam bentuk
skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus
menghitung nilai realibilitas
instrument menggunakan teknik
Alpha Cronbach ditulis sebagai

19
berikut2:

Keterangan :

r11 = (reliabilitas instrumen),


k = (banyak butir pertanyaan),
∑𝜎𝑏2 =(jumlah ragam butir) dan

𝜎 t2 = (ragam total).

Kuesioner yang disebar untuk uji


hasil Cronbach Alpha sebesar 0,922
reliabilitas berjumlah 42 orang. Uji
yang artinya bahwa seluruh
reliabillitas ini dihitung dengan
pertanyaan variabel X dinyatakan
menggunakan program SPSS 21.0
reliabel dikarenakan nilai
for Windows. Kriteria suatu
Cronbach’s Alpha lebih dari 0,6
instrument penelitian dikatakan
(0,922 > 0,6).
reliabel, bila koefisien reliabilitas
(r11) > 0,6.3.

a. Uji Reliabilitas Variabel


sebelum menggunakan
Barcode (X)

Tabel 4.32 Uji Reliabilitas


Variabel sebelum menggunakan b. Uji Reliabilitas Variabel
Barcode (X) sesudah menggunakan
Case Processing Summary Barcode (Y)
Tabel 4.33 Uji Realibilitas variable
sesudah menggunakan Barcode (Y)

20
Case Processing Summary Hasil uji normalitas dengan
menggunakan grafik p-plot disajikan
pada gambar 5.5. berikut

gambar 4.4 grafik p-plot

Cronbach Alpha sebesar 0,951 yang Untuk lebih meyakinkan hasil uji

artinya bahwa seluruh pertanyaan grafik, pada uji normalitas ini juga

variabel Y dinyatakan reliabel dilakukan dengan uji statistik, yaitu

dikarenakan nilai Cronbach’s Alpha Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

lebih dari 0,6 (0,922 > 0,6). Dalam uji Kolmogorov-smirnov ini

3. Uji Normalitas residual dikatakan terdistribusi

Uji normalitas bertujuan untuk secara normal jika signifikansi

menguji apakah dalam variabel Kolmogorov-smirnov berada lebih

dependen dan variabel independen dari 0,5. Berikut adalah hasil uji

atau keduanya mempunyai distribusi Kolmogorov-smirnov pada tabel

normal atau tidak. Uji normalitas 5.5 :

dapat dilakukan dengan uji normal


probability plot yaitu dengan Tabel 4.34 Uji Kolmogorov-

melihat penyebaran data (titik) pada Smirnov

sumbu diagonal dari grafik.

21
5. Efektifitas Penggunaan
Sistem Barcode dalam
Meningkatkan Kinerja
Karyawan PT Mas Silueta
Indonesia
a. Test distribution is Normal. Efektifitas penggunaan system
b. Calculated from data. Barcode diukur berdasarkan

Terlihat pada tabel 5.5. nilai perubahan kondisi perkembangan

signifikansi 0,054 > 0,05 dan 0.693 teknologi saat ini dengan indikator

> 0.05. Hal ini membuktikan bahwa perubahan kinerja karyawan sebelum

seluruh variabel memiliki distribusi dan sesudah menggunakan sistem

normal dan memenuhi uji normalitas. Barcode. Pengukuran perubahan


dilakukan menggunakan Uji Statistik
4. Uji Homogenitas
t-Test saling berpasangan.
Uji homogenitas bertujuan
Hipotesis yang akan diuji dalam
untuk mengetahui apakah objek
penelitian ini adalah:
yang diteliti mempunyai varian
Ho : 𝜇𝐷 ≤ 0.
yang sama. Hasil perhitungan ini,
Hipotesis Nol (Ho )
dapat dilihat pada tabel 5.6. :
a. Suatu pernyataan yang
Tabel 4.35 Uji Homogenit
akan diuji
Test of Homogeneity of Variances
b. Bisa diterima dan bisa
ditolak.

Dari tabel test of homogeneity H1 : 𝜇𝐷 > 0.

of variances didapatkam nilai Hipotesis Alternatif / tandingan

signifikansi sebesar 0.081. nilai ini (H1 atau Ha )


menunjukkan bahwa nilai sig > 0.05 a. Alternatif keputusan apabila
= 0.081 > 0.05, maka dapat H0 ditolak
disimpulkan kedua kelompok data b. Ditetapkan berlawanan
mempunyai varian yang sama. dengan H0
22
Tabel 4.36 grafik p-plot

Dari perhitungan diatas, didapatkan


nilai thitung sebesar 1.01. nilai ini
menunjukkan bahwa nilai thitung < ttabel
= 1.01 < 2.02, maka H0 diterima.
Dapat disimpulkan bahwa sistem
barcode efektif dalam meningkatkan
kinerja karyawan PT Mas Silueta
Indonesia.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Untuk mengakhiri penulisan

23
skripsi ini maka penulis mengambil bahwa sistem barcode efektif
beberapa kesimpulan sebagai dalam meningkatkan kinerja
berikut: karyawan warehouse PT Mas
1. Dengan menggunakan system Silueta Indonesia.
barcode, manfaat yang 2. Dari hasil pengujian yang
didapatkan oleh karyawan PT dilakukan dengan menggunakan
Mas Silueta Indonesia adalah Uji Statistik t- Test didapatkan
untuk meningkatkan kinerja hasil bahwa penggunaan system
karyawan, Sebagai rasa barcode sudah efektif dalam
tanggung jawab karyawan meningkatkan kinerja karyawan
terhadap perangkat yang warehouse PT Mas Silueta
digunakan, Mengatasi masalah Indonesia, hal ini dapat dilihat
redudansi data (kerangkapan dari nilai t hitung < t table =
data), Keamanan data lebih 1.01 < 2.02. Artinya,
terjaga, Mempercepat proses penggunaan sistem barcode
perhitungan penyusutan asset, efektif dalam meningkatkan
dan Proses pengambilan kinerja karyawan warehouse PT
keputusan lebih cepat dan Mas Silueta Indonesia.
akurat, Penerapan barcode
sistem sehingga memudahkan Saran
dan mempercepat proses stock
Berdasarkan hasil penelitian yang
opname asset dengan aplikasi
telah dilakukan, peneliti akan
inventory asset, Produktivitas
memaparkan beberapa saran terkait
kerja lebih efektif dan efisien.
mengenai “analisis penerimaan
Dengan menggunakan Uji
Pengguna Sistem Barcode untuk
Statistik t-Test saling
Trecking Barang di PT. MAS Silueta
berpasangan, didapatkan nilai
Indonesia dengan menggunakan
thitung sebesar 1.01. nilai ini
Technology Acceptance Mode
menunjukkan bahwa nilai thitung <
(TAM)”. Berkenaan dengan segala
ttabel = 1.01 < 2.02, maka H0
hal yang berhubungan dengan
diterima. Dapat disimpulkan
24
penelitian ini, penulis ingin
menyampaikan beberapa catatan dan DAFTAR PUSTAKA
saran -saran yang dianggap perlu: Hunaifi A, 2018, Penerapan Metode
Tam Terhadap Penerimaan
1. PT Mas Silueta Indonesia di
Sistem Informasi Produksi
harapkan untuk selalu
Garment, Jurnal Inormatika,
melakukan pengawasan
Vol.5, No.02
terhadap program aplikasi
Saepulloh A , Adeyadi M, 2019,
barcode.
“Aplikasi Scanner Berbasis
2. Bagi para pembaca skripsi ini,
Android Untuk Menampilkan
hendaknya melakukan
Data ID Card Mengunakan
pembacaan secara kritis
Barcode”, JUMANTAK, Vol
sehingga penulis berharap
03 No 01
pembaca dapat memberikan
Hidayat E W, Husni Mubarok,
masukan, saran dan kritik yang
Hilman Abdul Rahman, 2020,
sangat berharga bagi penulis.
“Pengukuran Tingkat
Penerimaan Teknologi pada
Layanan Informasi di Perpus
takaan Universitas ‘ABC’
Menggunakan Technology
Acceptance Model (TAM)”,
Jurnal Informatika, Volume 7
Nomor 01
Saputra E, 2013, “Analisa
Penerimaan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
Umum Daerah Bangkinang
Menggunakan Metode
Technologi Acceptance
Model (TAM)” SiTekIn,
Vol.10, No.2
25
Mayjeksen A , Desi Pibriana, 2020, Student Development,
“Technology Acceptance Reflection, and Integration..
Model (TAM) Untuk
Frazelle, E.H. 2002 . World-Class
Menganalisis Penerimaan
Warehousing and Material
Pengguna Terhadap
Handling. New York :
Penggunaan Aplikasi Belanja
McGraw-Hill.
Online XYZ”, Jurnal Teknik
Informatika dan Sistem Heragu, Sunderesh S. 2008 .

Informasi, Vol. 7, No.3. Facilities Design Third

C R. Reardon, A J. Lumsden, E K. Edition, CRC Press, New

Meyer. 2005 . Developing an York

E- Portfolio Program: Providing a James B. Bower dan kawan-

Comprehensive Tool for kawan . 2010 . Computer

Oriented Inventory Management . Elex


Media Komputindo, Jakarta.
AccountingInformations System
Teo, T. (2011). Technology
Meyers, F.E. dan Stephens, M.P.
Acceptance in Education.
2013 . Manufacturing
Netherlands: Sense
Facilities Designand Material
Publishers.
Handling. PrenticeHall Inc.,
New Jersey. Venkatesh, V., & Davis, F. D.
(1996). A Model of the
Tompkins, dan kawan-kawan. 2003
Antecedents of Perceived
. Facilities Planning . ed-3,
Ease of Use: Development
John Wiley & Sons, Inc.,
and Test. Decision Sciences
United States of America.
Vol 27 No 3.
Yunarto, Holy Icun dan Martinus
Widarjono, A. (2015). Analisis
Getty Santika . 2005.
Multivariat Terapan.
Bussines Concept
Yogyakarta: UPP STIM
Implementation Series In
YKPN.
26
Widi, R. K. (2010). Asas Metodologi
Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Wu, M.-C. (2013). A Study on


University Students Intention
to Use the Digital Museum of
Sports Literature. The Journal
of International Management
Studies, Vol. 8.

Yakub. (2012). Pengantar Sistem


Informasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011).


Generasi Baru Mengola Data
Penelitian dengan Partial
Least Square Path
Modelling : Aplikasi dengan
software XLSTAT,
SmartPLS, dan Visual PLS.
Jakarta: Salemba Infotek.

Yousafzai, S. Y., Foxall, G. R., &


Pallister, J. G. (2007).
Technology acceptance: a
meta-analysis of the TAM:
Part

27

Anda mungkin juga menyukai