Anda di halaman 1dari 20

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN BARANG DAN STOK

PRODUK MANUFAKTUR PADA TOKO DEPO BANGUNAN DI KOTA


MAMUJU BERBASIS WEBSITE

PROPOSAL

OLEH :

MASNIA
NIM/NIRM : 200250501043/201025051291201043

PROGRAM STRATA SATU (S1)


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS TOMAKAKA MAMUJU

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada beberapa tahun belakangan ini semakin banyak perusahaan


yang tumbuh dan berkembang seiring semakin pesat-nya perkembangan
ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan yang
ketat dalam dunia usaha, baik perdagangan maupun perindustrian.
Persaingan yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk
mengelola semua sumber daya yang dimiliki seoptimal mungkin.
Persediaan barang dalam suatu perusahaan memegang peranan yang
cukup penting. Peran persediaan semakin penting jika terdiri dari berbagai
macam jenis dan dengan tingkat perputaran barang yang cukup tinggi.
Salah satu masalah yang sering timbul dalam sebuah persediaan barang
secara manual adalah tidak diketahuinya jumlah dan keadaan sisa barang
yang tersedia di gudang dengan pasti.
Hal ini dapat mengakibatkan barang tersimpan di gudang terlalu lama,
berlebihan, kekurangan, atau bahkan terjadi kehabisan barang.
Kerusakan, pemasukan yang tidak benar, lalai untuk mencatat
permintaan, barang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pesanan, dan
semua kemungkinan lainnya dapat menyebabkan catatan persediaan
berbeda dengan persediaan yang sebenarnya ada di gudang. Karena
cukup banyak jenis produk dan mobilitas keluar masuk barang, sehingga
dikhawatirkan akan terjadi kehilangan atau pencurian stok barang.
Akibatnya diperlukan pengendalian internal persediaan yang baik agar
tidak terjadi penyelewengan dalam menjalankan tugas. Untuk itu,
diperlukan pemeriksaan persediaan secara periodik atas catatan
persediaan dengan perhitungan yang sebenarnya. Kebanyakan
perusahaan melakukan perhitungan fisik setahun sekali. Namun ada juga
yang melakukannya sebulan sekali, seminggusekali, bahkan ada yang
melakukannyasekali sehari. Karena persediaan sangat rentan terhadap
pencurian maupun kerusakan, maka perusahaan membutuhkan
pengendalian internal yang baik dengan tujuan untuk melindungi harta
perusahaan dan juga agar informasi mengenai persediaan lebih dapat
dipercaya. Pengendalian internal persediaan dapat dilakukan dengan
melakukan tindakan untuk mencegah dari tindakan-tindakan yang
menyimpang seperti kehilangan barang, dan salah dalam menghitung
maupun mencacat sisa barang yang ada di gudang.
Proses penginputan data, pencarian data serta pembuatan laporan
secara manual akan mempunyai resiko kesalahan yang cukup tinggi
apalagi dalam menangani data–data yang cukup kompleks dan cukup
besar. Proses pencarian data dengan cara konvensional akan
memerlukan waktu yang lama. Selain itu, pembuatan laporan stok barang
juga akan memerlukan penanganan dalam waktu yang lama. Penggunaan
sistem komputerisasi persediaan barang yang baik diharapkan akan
mengurangi resiko kehilangan ataupun pencurian terhadap persediaan
barang yang ada pada perusahaan, karena setiap jenis barang sudah di
klasifikasikan dan memungkinkan untuk diperiksa setiap saat.
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka dilakukan
penelitian untuk merancang aplikasi penjualan bahan dan stok produk
manufaktur pada toko depo bangunan di kota mamuju berbasis web.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengelola persediaan barang dengan menggunakan


sistem informasi berbasis aplikasi web?

2. Apakah dengan menggunakan penjualan dan stok produk berbasis


aplikasi web dapat mempermudah penjualan dan pencarian produk?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah agar pembahasan dan analisa yang dilakukan dapat terarah
adalah sebagai berikut:

1. Membuat pengelolaan dan penjualan produk dengan mengacu pada stok


produk.

2. Memuat daftar masuk keluar produk yang terpakai beserta nama yang
bertanggung jawab atas pengeluaran produk tersebut.

3. Hak akses dibatasi, karena hanya ministrator yang diberikan username dan
password yang dapat login.

4. Memungkinkan administrator untuk menambah, edit, dan hapus item


produk yang akan dibeli atau yang akan dimasukkan kedalam toko.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.2 Pengertian sistem informasi

Sistem informasi (SI) adalah sebuah sistem formal, sosioteknikal,


dan organisasional yang dirancang untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan mendistribusikan informasi. Dari perspektif sosioteknis,
sistem informasi disusun oleh empat komponen: tugas, orang, struktur
(atau peran), dan teknologi. Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
suatu integrasi komponen untuk pengumpulan, penyimpanan dan
pemrosesan data. Data tersebut kemudian digunakan untuk menyediakan
informasi, berkontribusi pada pengetahuan serta produk digital yang
memfasilitasi pengambilan keputusan.

2.1.3 Pengertian Perancngan

Perancangan merupakan suatu proses yang sangat penting dalam


setiap aktivitas manusia. Menurut para ahli, perancangan adalah suatu
aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan suatu produk atau layanan
yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam dunia
teknologi, perancangan sangat penting dalam menghasilkan produk digital
yang bisa digunakan oleh pengguna secara mudah dan efektif.
perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu
kesatuan yang utuh dan berfungsi (Syifaun Nafisah, 2003:2).

Perancangan sistem dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system


Flowchart) yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem. Terdapat beberapa teori
mengenai pengertian perancangan sistem, diantara- nya :

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2012:5) perancangan


sistem adalah kegiatan merancang detil dan rincian dari sistem yang akan
dibuat sehingga sistem tersebut sesuai dengan requirement yang sudah
ditetapkan dalam tahap analisa sistem.
O’Brien dan Marakas (2009:639) menjelaskan bahwa perancangan sis-
tem adalah sebuah kegiatan dari hasil analisa sistem sehingga dapat
meme- nuhi kebutuhan dari pengguna ter- masuk diantaranya
perancangan user interface, data dan aktivitas proses.
Bentley dan Whitten (2009:160) melalui buku yang berjudul “system
analysis and design for the global enterprise” menjelaskan bahwa
perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah dengan meleng-
kapi komponen-komponen kecil menjadi kesatuan komponen sistem
kembali ke sistem yang lengkap. Teknik ini diharapkan dapat
menghasilkan sistem yang lebih baik.

2.1.4 Pengertian Aplikasi

Pengertian Aplikasi adalah sebuah perangkat lunakatau program


yang diciptakan dan dikembangkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu
pada perangkat komputer, laptop ataupun smartphone. aplikasi berasal
dari bahasa Inggris Application yang artinya penerapan atau penggunaan.
Secara teknis back-end aplikasi dibuat oleh para programmer atau
developer dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
Setelah selesai, front-end aplikasi dapat digunakan oleh para user dengan
menginstalnya pada perangkat elektronik agar dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, seperti mengolah dokumen, komunikasi, desain
grafis, manajemen perangkat keras, bermain game dan lain sebagainya.
aplikasi sendiri terbagi menajdi 3 jenis, yakni, Aplikasi dekstop (1) yang
dijalankan pada komputer atau pc. Aplikasi web (2) yang dijalankan
menggunakan komputer dengan koneksi internet dan Aplikasi mobile (3)
yang dapat dijalankan di perangkat mobile.

Menurut Sri Widianti, Pengertian Aplikasi adalah suatu perangkat


lunak yang dibuat sebagai front end sebuah sistem yang dipakai untuk
mengelola data sehingga menjadi suatu informasi yang berguna bagi
pengguna. Menurut Rachmad Hamim, Pengertian aplikasi adalah sebuah
software yang dibuat untuk tujuan tertentu, seperti mengolah dokumen,
hiburan dan lain sebagainya., Menurut Hengky Pratama adalah suatu
perangkat lunak yang dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan berbagai
aktivitas dan pekerjaan.

2.1.5 Pengertian penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk


mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha
pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan
penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan
sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh
laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk
mengetahui daya tarik konsumen sehingga dapat mengetahui hasil produk
yang dihasikan. Dalam kegiatan pemasaran yang sangat komplek dan
saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya, seperti promosi dan
penjualan hendaknya dikelola dengan baik untuk mencapai tujuan
perusahaan, yaitu laba. Promosi berfungsi untuk meningkatkan volume
penjualan juga sebagai strategi untuk menjangkau pembeli untuk
melakukan pertukaran. Sedangkan penjualan adalah pemindahan barang
dan jasa yang dilakukan oleh penjual. Pada umumnya perusahaan yang
ingin mempercepat proses peningkatan volume penjualan akan
melakukan untuk mengadakan kegiatan promosi melalui iklan, personal
selling, dan publisitas.

Menurut Nitisemito (1998:13) mengemukakan bahwa penjualan ialah


semua kegiatan yang bertujuan untuk melancarkan arus barang dan jasa
dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk
menciptakan permintaan yang efektif”.

2.1.6 Pengertian Website

Website adalah sebuah halaman atau sekumpulan halaman web


yang saling terhubung dan dapat diakses dari seluruh dunia, selama
terkoneksi ke jaringan internet. Setiap halaman website memiliki alamat
unik yang dikenal sebagai URL (Uniform Resource Locator). Situs web
dapat berisi berbagai jenis informasi, misalnya teks, gambar, video, dan
audio. Selain itu, website juga bisa memuat fitur interaktif seperti form
kontak, komentar, atau chatting. website terdiri dari dua elemen utama,
yakni client-side dan server-side. client-side website adalah bagian situs
yang terlihat oleh pengguna melalui browser, seperti Google Chrome atau
Internet Explorer. Bagian ini tersusun atas HTML, CSS, dan JavaScript
untuk merancang dan menampilkan halaman web.

Website pertama di dunia diluncurkan pada tahun 1991 oleh ahli


komputer asal Inggris bernama Sir Timothy John “Tim” Berners-
Lee. Awalnya, tujuan Tim dalam merancang website adalah untuk
memfasilitasi pertukaran dan pembaruan informasi antar sesama peneliti
di tempat kerjanya.

2.1.7 Pengertian Database


Basis data (database) adalah kum- pulan data yang disimpan
secara sistematis di dalam komputer yang dapat diolah atau
dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program aplikasi) untuk
menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi
berupa tipe data, struktur data dan juga batasan- batasan pada data
yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat
penting dalam sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang
penyimpanan data yang akan diolah lebih lanjut. Basis data menjadi
penting karena dapat mengorganisasi data, menghidari duplikasi data,
menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan juga update
yang rumit.
2.1.8
Pengertian MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak atau software sistem
manajemen basis data SQL atau DBMS Multithread dan multi user.
MySQL sebenarnya merupakan turunan dari salah satu konsep utama
dalam database untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data
yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan secara mudah
dan otomatis. MySQL diciptakan oleh Michael "Monty" Widenius pada
tahun 1979, seorang programmer komputer asal Swedia yang
mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang
dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi low-level ISAM
database engine dengan indexing.
Menurut Budi Raharjo (2015:16) mengatakan MySQL adalah
suatu RDBMS ( server database ) yang dapat mengelola database
dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat
besar, dapat diakses oleh banyak pengguna. mengatakan MySQL
adalah suatu RDBMS ( server database ) yang dapat mengelola
database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah
sangat besar, dapat diakses oleh banyak pengguna.

2.1.9 XAMPP
XAMPP ialah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak
sistem operasi, merupakan campuran dari beberapa program. Yang
mempunyai fungsi sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang
terdiri dari program MySQL database, Apache HTTP Server, dan
penerjemah ditulis dalam bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama
XAMPP merupakan sing- katan dari X (empat sistem operasi), Apache, MySQL,
PHP dan Perl. Program ini tersedia di bawah GNU General Public License dan
bebas, adalah mudah untuk menggunakan web server yang dapat melayani
tampilan halaman web yang dinamis. Melalui program ini, programmer web
dapat menguji aplikasi web yang dikembangkan dan mempresentasikannya ke
pihak lain secara langsung dari komputer, tanpa perlu terkoneksi ke internet.
XAMPP juga dilengkapi fitur manajemen database PHPMyAdmin seperti pada
server hosting sungguhan, sehingga pengem- bang web dapat mengembangkan
aplikasi web berbasis database secara mudah.

2.1.10 HTTP
HTTP adalah protokol jaringan lapisan aplikasi (application layer)
yang dikembangkan untuk membantu proses transfer antar komputer.
Protokol ini berguna untuk mentransfer informasi seperti dokumen, file,
gambar, dan video antar komputer. Sesuai dengan namanya,
penggunaan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) berhubungan
dengan hypertext sehingga banyak mengambil sumber daya dari sebuah
tautan –sebuah jenis berkas yang bertindak sebagai referensi ke berkas
lainnya atau direktori.
HTTP atau Hypertext Transfer Protocol pertama kali digunakan dalam
WWW (World Wide Web) yaitu sekitar tahun 1990. Protokol HTTP yang
digunakan pada saat itu adalah versi 0.9 yang merupakan protokol
transfer data dengan data mentah yang dikirimkan tanpa melihat tipe dari
dokumen itu sendiri. Selanjutnya pada tahun 1996, protokol HTTP
mengalami perkembangan sehingga menjadi protokol HTTP versi 1.0.
Dan pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi selanjutnya yaitu 1.1 untuk
mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.
2.1.11 Pengertian PHP
Sejarah PHP bermula pada tahun 1994 ketika programmer
kelahiran Denmark yang sekarang berdomisili di Canada, Rasmus
Lerdorf membuat sebuah script (kode program) dengan bahasa Perl
untuk web pribadinya. Salah satu kegunan script ini adalah untuk
menampilkan resume pribadi dan mencatat jumlah pengunjung ke
sebuah website.
Lerdorf menyebut kode program ini sebagai Personal Home
Page/Forms Interpreter atau PHP/FI. Inilah asal mula penamaan PHP
digunakan. PHP/FI dapat digunakan untuk membuat aplikasi web
dinamis sederhana. Lerdorf kemudian merilis kode tersebut ke publik
dengan sebutan Personal Home Page Tools (PHP Tools) version
1.0. Perilisan ini diumumkan pada 8 Juni 1995 di alamat
comp.infosystems.www.authoring.cgi, sebuah group diskusi Usenet.

2.1.12 Komponen Biaya Persediaan

Salah satu tujuan persediaan adalah mendapatkan biaya yang


minimum. oleh karena itu, menurut Nasution dan Prasetyawan (2008:121)
dalam menen- tukan biaya persediaan perlu diketahui bahwa biaya-biaya
yang mencakup dalam persediaan sebagai berikut:
Biaya penyimpanan (holding costs atau carrying costs), yaitu terdiri atas
biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persedia-
an. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila kuantitas
bahan yang dipesan semakin banyak atau rata- rata persediaan semakin
tinggi. Biaya-biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan adalah:
a. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan,
pendingin ruangan, dan seba- gainya)
b. Biaya modal (opportunity costs of capital), yaitu alternative
pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan
c. Biaya keuangan
d. Biaya penghitungan fisik
e. Biaya asuransi persediaan
f. Biaya pajak persediaan
g. Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan
h. Biaya penanganan persediaan dan sebagainya.
Biaya-biaya tersebut di atas merupa- kan variabel apabila bervariasi
dengan tingkat persediaan. Apabila biaya fasilitas penyimpanan
(gudang) tidak variabel, tetapi tetap, maka tidak dimasukkan dalam
biaya pe- nyimpanan per unit. Biaya penyim- panan persediaan
berkisar antara 12 sampai 40 persen dari biaya atau harga barang.
Untuk perusahaan manufakturing biasanya, biaya pe- nyimpanan rata-
rata secara konsisten sekitar 25 persen.
Biaya pemesanan atau pembelian (ordering costs atau procurement
costs).
Biaya-biaya ini meliputi:
a. Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
b. Upah
c. Biaya telepon
d. Pengeluaran surat menyurat
e. Biaya pengepakan dan penim- bangan
f. Biaya pemeriksaan (inspeksi) penerimaan
g. Biaya pengiriman ke gudang
h. Biaya utang lancar dan sebagainya.
Pada umumnya, biaya pemesanan (di luar biaya bahan dan potongan
kuantitas) tidak naik apabila kuan- titas pemesanan bertambah besar.
Tetapi, apabila semakin banyak komponen yang dipesan setiap kali
pesan, jumlah pesanan per periode turun, maka biaya pemesanan total
akan turun. Ini berarti, biaya peme- sanan total per periode (tahunan)
sama dengan jumlah pesanan yang dilakukan setiap periode dikalikan
biaya yang harus dikeluarkan setiap kali pesan.

2.1.13 Sistem Pengendalian Persediaan

Sistem pengendalian persediaan adalah suatu mekanisme


mengenai bagai- mana mengelola masukan-masukan yang berhubungan
dengan persediaan menjadi output, dimana untuk ini diperlukan umpan
balik agar output memenuhi standar tertentu. Mekanisme sistem ini
adalah pembuatan serangkaian kebijakan yang memonitor tingkat
persediaan, menentukan persediaan yang harus dijaga, kapan
persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan harus dilakukan.
Sistem ini bertujuan untuk menetapkan dan menjamin tersedianya produk
jadi, barang dalam proses, komponen dan bahan baku secara optimal,
dan pada waktu yang optimal. Kriteria optimal adalah minimasi biaya total
yang terkait dengan persediaan, yaitu biaya penyim- panan, biaya
pemesanan dan biaya ke- kurangan persediaan.

Variabel keputusan dalam pengen- dalian persediaan tradisional dapat


diklasifikasikan ke dalam variabel kuan- titatif dan variabel kualitatif.
Secara kuantitatif, variabel keputusan pada pengendalian sistem
persediaan adalah sebagai berikut:
1.Berapa banyak jumlah barang yang akan dipesan atau di
buat,
2.Kapan pemesanan atau pembuatan harus dilakukan,
3.Bagaimana mengendalikan perse- diaan.
Secara kualitatif, masalah per- sediaan berkaitan dengan sistem
peng- operasian persediaan yang akan men- jamin kelancaran
pengelolaan persediaan adalah sebagai berikut:
1.Jenis barang apa yang dimiliki,
2.Dimana barang tersebut berada,
3.Berapa jumlah barang yang harus dipesan,
4.Siapa saja yang menjadi pemasok masing-masing item.
Secara luas, tujuan dari sistem pengendalian persediaan adalah
mene- mukan solusi optimal terhadap seluruh masalah yang
berkaitan dengan perse- diaan. Dikaitkan dengan tujuan umum
perusahaan, maka optimalitas pengen- dalian persediaan sering kali
diukur dengan keuntungan maksimum yang dicapai. Karena
perusahaan memiliki banyak subitem lain selain persediaan, maka
mengukur kontribusi pengendalian persediaan dalam mencapai total
ke- untungan bukan hal mudah. Optimalisasi pengendalian
persediaan biasanya diukur dengan total biaya minimum pada suatu
periode tertentu (Baroto, 2002:54).

2.1.14 Perancangan Sistem


Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam
satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Syifaun Nafisah, 2003:2).
Perancangan sistem dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system
Flowchart) yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan
untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem.
BAB III

PELAKSANAAN DAN PERENCANAAN PEMODELAN SISTEM

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

Adapun penelitian ini rencananya akan dilakukan di salah satu

toko penjualan bahan bangunan (toko depo bangunan) yang berada

di kota mamuju. Waktu penelitian akan dilaksanankan selama 3

bulan, setelah ujian proposal dilaksanakan.

3.2 Metode penelitan

Metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam


penelitian ini adalah metode waterfall. Metode waterfall umum
diterapkan dalam pengembangan sistem informasi karena akan
menguntungkan dari sisi pihak developer. Pada developer ini akan
mendapatkan gambaran sistem rangkaian perancangan yang jelas di
awal dari hasil pemikirannya sendiri.

Untuk itu penelitian ini akan menerapkan Agile Development


Method seperti yang dilakukan oleh Mukrodin (2021), Lase & Sutisna
(2021), Kusnadi & Supiandi (2021), dan Aji dkk (2021). Penggunaan
Agile Development Method dimaksudkan agar perancangan dan
pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dalam waktu yang
relatif singkat dan tanpa memerlukan resources yang relatif besar.
Selain itu, penerapan Agile Development Method ini agar pihak Toko
Depo bangunan Usaha juga dapat memberikan feedback mengenai
aplikasi yang dirancang dan dapat memberikan masukan
menyesuaikan sistem yang ada.

Untuk dari sisi peneliti sebagai developer juga dapat melakukan


perubahan dan perbaikan pada aplikasi secara langsung dan cepat
menyesuaikan kebutuhan dan perubahan yang terjadi di lapangan.
Sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan kolaborasi
serta kerjasama dalam pemeliharaan aplikasi ini di kemudian hari
dan tidak berhenti sampai pada tahap implementasi saja.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

- Teknik Observasi Langsung

Teknik observasi langsung adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan mengamati suatu objek, peristiwa atau

fenomena secara langsung. Teknik observasi ini dilakukan oleh

peneliti selama penelitian untuk mengoptimalkan kebutuhan data

yang diperlukan dalam menyelesaikan judul yang telah

diusulkan.

- Teknik Wawancara

Teknik wawancara adalah metode pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti selama melakukan penelitian

dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada

pemilik Toko Depo Bangunan.

3.4 Analisis Sistem Berjalan


Sistem Penjualan Barang Dan Stok barang Untuk Toko Depo
Bangunan Adalah Aplikasi Komputer Atau Perangkat Lunak Yang
Dirancang Untuk Membantu Pemilik Atau Pengelola Toko Depo
Bangunan Dalam Mengelola Inventaris Barang, Proses Penjualan,
Dan Pemantauan Stok Produk. Sistem Ini Dapat Membantu
Mengoptimalkan Operasi Toko Depo Bangunan, Mengurangi
Kesalahan, Meningkatkan Efisiensi, Dan Memberikan Informasi Yang
Diperlukan Untuk Pengambilan Keputusan Yang Tepat.
Namun dari segi penjualan masi ada kekurangan dalam
pencatatan barang masi mengunakan cara manual seperti

pencatatan pada buku sehingga memperlambat perhitungan barang

yang mau di beli, berikut ini merupakan sistem yang sedang berjalan

pada toko tersebut ;

Mulai

Pelanggan masuk toko

Mencari produk

Tidak Produk tersedia

Lanjut
Melakukan pembayaran
Melakukan Pembayaran

Selesai

Gambar 1

Flowchart Sistem yang Sedang Berjalan


3.5 Rancangan Sistem Yang Di Usulkan

Melihat Dari Permasalahan Pada Poin Sebelumnya, Selanjutnya


Penulis Memberikan Desain Sistem Usulan Yang Kemudian Dapat
Dijadikan Acuan Dalam Perancangan Apliaksi Penjualan Barang Dan
Stok Barang Adapun Desain Sistem Yang Diusulkan Dibagi Menjadi
Beberapa Diagram Sebagai Berikut.
3.5.1 Flowchart sistem program

Pada diagram diatas didapatkan bahwa terdapat 3 buah entitas


yang berhubungan dalam sistem yaitu: Costumer, Penjual, dan
Supplier. Pada sistem nantinya penguna dapat mengatur sistem
pembelian setiap pengguna, dan mengatur informasi mengenai
pebelian barang yang sudah ada dan yang baru. Sedangkan untuk
pembeli pada sistem akan melakukan pembayaran kepada penguna
sistem.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau sarana yang digunakan

dalam proses pengumpulan data dalam suatu penelitian. Instrumen

penelitian ini berfungsi untuk membantu peneliti untuk

mengumpulkan data yang diperlukan secara sistematis dan

terstruktur. Adapun instrumen penelitian yang digunakan peneliti

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Buku tulis dan pulpen

2. HP Android (Samsung M12)

3. Laptop Asus AMD A4

4. Microsoft Word

5. Sistem Operasi Windows 10

3.6.1 Hardware
Hardware atau perangkat keras yang digunakan pada
penelitian ini adalah satu buah laptop AMD A4 GPU dengan
spesifikasi kartu grafik AMD Radeon(TM) R3 Grapics RAM 4.0 GB,
HDD WDC WD 10SPZX-80Z10T2 yang membawa sistem operasi
Windows 10. Laptop ini digunakan untuk merancang aplikasi sistem
informasi berbasis website.

3.6.2 Software

Software atau perangkat lunak yang digunakan pada


penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Visual Studio Code sebagai alat untuk menulis kode
program.
2. Web Browser Google Chrome,untuk membuka dan proses
testing sistem informasi berbasis website pada penelitian ini.
3. XAMPP sebagai web server yaitu media untuk menjalankan
website melalui perangkat jaringan dan database pada
komputer.
3.7 Jadwal Penelitian

Bulan

Aktivitas
Januari Februari Maret
Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi

2 Pengumpulan Data

Perancangan
3
Sistem

4 Pengujian Sistem

5 Sistem Selesai
DAFTAR PUSTAKA

Arief M. Rudianto. 2011. Pemrograman Web Dinamis menggunakan PHP dan


MySQL.Yogyakarta: Andi.

Arifianto, Rahmat. 2014. Pengertian Flowchart. Diakses tanggal 2 Februari


2017, dari

https://rahmatarifianto.wordpress.com/2014/11/20/pengertian-flowchart-
dan-jenis- jenisnya/

Asnawi, Choerun. 2012. Modul Web Dasar.

Yogyakarta: Andi. Fatansyah. 2007. Basis

Data.Bandung : informatika.

Hidayatullah, Priyanto. 2014. Pemrograman Web. Bandung: Informatika. 2015

https://www.youtube.com/channel/UCkXmLjEr95LVtGuIm3l2dPg diakses
tanggal 15 Mei 2018

Junaedi, Ahmad. 2008. Pengertian dan fungsi PHP. Diakses tanggal 5


Februari 2017 dari

http://www.duniailkom.com/pengertian-dan-fungsi-php-dalam-
pemograman-web/

Kertahadi. 2007. Dasar-dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: STIKOM

M Anastasia Meilan. 2013. Trik Menguasai PHP + JQUERY berbasis Linux &
Windows.Yogyakarta: Lokomedia. 2013

McLeod. 2010. Management Information System, Jakarta : Salemba Empat


Puspita, Ade. 2013, Pengertian DFD. Diakses tanggal 2 Febuari
2017 dari

https://adepuspita28.wordpress.com/2013/10/26/pengertian-data-flow-
diagram-dfd- dan-contoh-gambar-dfd/

Pratama, Dimas. 2010, Karakteristik sistem. Diakses tanggal 5 Februari 2017


dari

https://dimas347.wordpress.com/2010/12/08/ karakteristik-sistem/
20

Anda mungkin juga menyukai