Email : humas@ittelkom-sby.ac.id
Kop Surat Perguruan Tinggi
LEMBAR KEIKUTSERTAAN
Nama Tim :
Nama Divisi :
Menyetujui,
Nama Pejabat
NIP
B. IDENTITAS KELOMPOK
- NATA ANGKASA II
- INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM SURABAYA
- Ketua Kelompok
o Nama : Robbin Addwiyansyah Alvaro Samrat
o Nomor Induk Mahasiswa : 1103190021
o Tahun Masuk Perguruan Tinggi : 2019
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Jurusan/Program Studi : Teknik Elektro
o Fakultas : Teknik Elektro
o Pengalaman ikut KRTI : pertama kali
- Anggota Kelompok 1
o Nama : Yosefan Alfeus Bayuaji
o Nomor Induk Mahasiswa : 1103190002
o Tahun Masuk Perguruan Tinggi : 2019
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Jurusan/Program Studi : Teknik Elektro
o Fakultas : Teknik Elektro
o Pengalaman ikut KRTI : pertama kali
- Anggota Kelompok 2
o Nama : Legowo Budi Prasodjo
o Nomor Induk Mahasiswa : 1103190001
o Tahun Masuk Perguruan Tinggi : 2019
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Jurusan/Program Studi : Teknik elektro
o Fakultas : Teknik Elektro
o Pengalaman ikut KRTI : pertama kali
- Pembimbing Kelompok
o Nama :
o Nomor Induk Pegawai :
o Jurusan/Program Studi :
o Fakultas :
o Pengalaman ikut KRTI :
B. PROPOSAL
- Motivasi mengikuti KRTI
Kemajuan teknologi bidang penerbangan di Indonesia saat ini mulai berkembang
pesat dengan mencakupi teknologi UAV( Unmanned Aerial Vehicle). Hal ini menjadi
peranan penting dalam masa pandemic ini. Dengan adanya perkembangan teknologi UAV
(Unmanned Aerial Vehicle) ini semua pihak dapat mengembangakn dengan kreatifitas
masing-masing termasuk mahasiswa Indonesia.
Dengan adanya Kontes Robot Terbang Indonesia ini para mahasiswa dapat
mengembangkan potensi inovasi yang dimiliki. NATA ANGKASA II mencoba untuk
mengembangkan inovasinya untuk mengikuti kontes ini. Yang melatarbelakangi NATA
ANGKASA II keikutsertaan dalam KRTI 2020 ini adalah untuk mendukung Kehidupan
di Era Tatanan Baru (KETB) pasca pandemi. NATA ANGKASA II membawa divisi
Vertical Take Off and Landing dalam pengembangan teknologi ini.
- Pemahaman mengenai Regulasi KRTI 2020
Pada tahun 2020 ini kegiatan Kontes Robot Terbang Indonesia berada di bawah
program kegiatan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dengan adanya pandemik Covid-19 dari Januari 2020 sampai regulasi ini dibuat, maka
pelaksanaan kegiatan KRTI-2020 diputuskan berjalan secara daring. Dan kepanitiaan
dilaksanakan langsung dari Pusat Prestasi Nasional.
Kami tim NATA ANGKASA II telah mengusulkan ide untuk pengembangan
UAV untuk wahana VTOL berbasis pengenalan alamat kode QR (Quick Response) untuk
mendukung Kehidupan di Era Tatanan Baru (KETB) pasca pandemic serta bertujuan
untuk meningkatkan Inovasi dan kreatifitas mahasiswa dibidang robotika tanpa awak,
pengembangan softskill mahasiswa dan menumbuh kembangkan minat dan motivasi
dalam bidang robot terbang.
Pada KRTI 2020 ini memiliki aturan umum wahana, yaitu:
- Wahana harus berupa multicopter dengan dimensi maksimum (diukur sebagai diameter
terluar) adalah 90 cm) dengan berat total tidak dibatasi.
- Wahana harus memiliki kamera horisontal (menghadap ke depan) dan kamera vertikal
(menghadap ke bawah).
- Wahana harus mengirimkan gambar video secara wireless ke computer
- Ground Station (GS)
- Tampilan Lapangan yg harus secara live dipancarkan ke juri adalah posisi
- perspektif lapangan yang telah ditentukan.
Pembelajaran dari TIM lain dengan mengikuti KRTI ini membuat mahasiswa lebih
berkreasi, berinovasi, serta menunjukan kemampuan dalam membuat sebuah karya
robotika dalam bidang penerbangan. Banyak sekali hal yang mendorong mahasiswa
Indonesia dalam mengikuti KRTI, diantaranya untuk memajukan Indonesia terutama
dalam bidang riset dan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 dan juga menjadi bagian
dalam mengembangkan teknologi di Indonesia terutama di bidang robot terbang
Indonesia.
Pertama multicoper akan diaktifkan dan program pada multicoper akan otomatis siap
digunakan. Multicoper akan Take Off dari waypoint, dan akan melakukan mapping pada area
lapangan yang telah disediakan. .Setelah mapping selesai, maka multicopter akan melakukan
pendeteksian pada dinding. Selanjutnya, multicopter akan menuju dinding dengan jarak 2 meter
untuk pendeteksian kode QR. Setelah terdeteksi adanya barcode maka, multicopter akan menuju
ke barcode dan akan melakukan DT (Drop Table). Pendeteksian warna pada multicopter
dilakukan dari Waypoint. Multicopter akan melakukan looping secara terus menerus sampai misi
selesai. Setelah misi selesai Multicopter akan landing dengan posisi yang ditentukan.
o Gambar/ilustrasi teknik pesawat rancangan dan dimensinya