Anda di halaman 1dari 13

Divisi : RP

Nama Tim : Thunder Bolt

Email Tim : erc@itpln.ac.id

HP / WA PIC : 0812-9846-9929

URL Tim : erc.itpln.ac.id

Ketua Tim : Fahaz Arba Aziz (201811001/RP)

Anggota 1 : Christoffle Cliff (202011019/RP)

Anggota 2 : Angger Dwi Lukito ( 201911057/RP)

Nama Pembimbing : Muhammad Imbarothur Mowaviq, S.T., M.T. (NIP. 1992201818A)

# Proposal Tahap-1

KONTES ROBOT TERBANG INDONESIA

KRTI 2021

Institut Teknologi PLN (IT-PLN)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS)


Nama Tim : THUNDER BOLT

Divisi : RACING PLANE

Perguruan Tinggi : Institut Teknologi PLN

Singkatan Nama PT : IT PLN

Sudah pernah mengikuti KRTI sebelumnya? [Ya] / [Belum]

Email Tim : erc@itpln.ac.id

HP/WA PIC : 0812-9846-9929

URL Tim : erc.itpln.ac.id

Jakarta, 18 Mei 2021


Mengetahui,
Dosen Pembimbing Ketua Tim

Muhammad Imbarothur Mowaviq, ST., M.T. Fahaz Arba Aziz

NIP. 1992 2018 18 A NIM. 201811001


IDENTITAS KELOMPOK

- Nama Kelompok : THUNDERBOLT


- Perguruan Tinggi : Institut Teknologi PLN
- Ketua Kelompok
o Nama : Fahaz Arba Aziz
o Nomor Induk Mahasiswa : 201811001
o Tahun Masuk Perguruan Tinggi : 2018
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Jurusan/Program Studi : S1 Teknik Elektro
o Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan
o Pernah ikut serta di KRTI sebelumnya? Pernah
- Anggota Kelompok 1
o Nama : Christoffle Cliff
o Nomor Induk Mahasiswa : 202011019
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Tahun masuk Perguruan Tinggi : 2020
o Jurusan/Program Studi : S1 Teknik Elektro
o Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan
o Pernah ikut serta di KRTI sebelumnya? Belum Pernah
- Anggota Kelompok 2 :
o Nama : Angger Dwi Lukito
o Nomor Induk Mahasiswa : 201911057
o Tahun masuk Perguruan Tinggi : 2019
o Jurusan/Program Studi : S1 Teknik Elektro
o Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan
o Pernah ikut serta di KRTI sebelumnya ? Belum Pernah
- Pembimbing Kelompok :
o Nama : Muhammad Imbarothur Mowaviq,
S.T., M.T.
o Nomor Induk Pegawai : 1992201818A
o Jurusan/Program Studi : S1 Teknik Elektro
o Fakultas : Ketenagalistrikan dan Energi
Terbarukan
LAMPIRAN IDENTITAS KELOMPOK
 MAHASISWA 1

(KTM FAHAZ ARBA AZIZ)

(KTP KTM FAHAZ ARBA AZIZ)

 MAHASISWA 2

(CHRISTOFFLE CLIFF BELUM ADA KTM)

(KTP CHRISTOFFLE CLIFF)


 MAHASISWA 3

( KTM Angger Dwi Lukito)

(KTP Angger Dwi Lukito)


Isi Proposal
- Motivasi Mengikuti KRTI
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) adalah suatu kegiatan yang di
selenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional untuk menghasilkan mahasiswa yang
berprestasi dan rnampu berinovasi agar dapat bersaing pada revolusi industri 4.0 ini.
Dengan ha1 tersebut, kami selaku rnahasiswa ikut termotivasi untuk mengikuti Kontes
Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2021. Tim kami yaitu Thunder Bolt ingin turut
andil dalam mernajukan dan rnengembangkan teknologi Indonesia, khususnya pada
robot terbang atau dunia penerbangan. Kami berharap inovasi yang akan tim kami
berikan di masa depan dapat berdampak positif dan rnembantu dalam perkembangan
teknologi pesawat terbang. Selain menjadi peserta, kami berharap dapat menjadi
motivasi untuk rekan-rekan kami di kampus Institut Teknologi PLN agar mau untuk
mencoba, belajar hal-hal baru, berfikir kreatif, dan berusaha untuk meningkatkan skill
agar menjadi mahasiswa yang mau berkembang dan berkarya, tidak hanya berprestasi
dalam bidang akadernik namun juga harus seirnbang dengan bidang non akademik
nya.
Adapun motivasi lain tim kami dalam mengikuti Kontes Robot Terbang
Indonesia (KRTI) 2021 yaitu karena pada saat mengikuti KRTI 2020 pesawat yang
telah kami buat mengalarni crash akibat dari cuaca yang kurang baik. Sehingga dari
kesalahan tersebut kami bertekad untuk memperbaiki kegagalan yang kami dapat,
menuangkan seluruh inovasi yang tirn kami miliki agar dalam KRTI 2021 kami dapat
mengikuti semua rangkaiannya dengan baik dan rnulai mempersiapkannya dari
beberapa bulan sebelurnnya. Kami juga ingin rnernanfaatkan waktu kami untuk hal-
hal positif. Belajar,merancang, lalu menguji inovasi kami dengan hasil inovasi
mahasiswa dari kampus lain. Saling berbagi ilmu agar dapat berperan penting dalam
kernajuan teknologi di Indonesia, khususnya pada robot terbang Dari motivasi yang
dirniliki ini menjadikan kami tetap produktif walaupun dengan keadaan yang sangat
terbatas akibat dari pandemi COVID-19. Serta dukungan penuh dari pihak kampus
terhadap rnahasiswa yang ingin berinovasi sangat baik, itu membuat tim kami ingin
tetap berkarya dan memberikan yang terbaik untuk kampus kami Institut Teknologi
PLN.
- Pemahaman Mengenai Regulasi KRTI
Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) pada tahun 2021 ini berlangsung
secara online, yaitu sama seperti pada tahun 2020. Hal ini dikarenakan pandemi
COVID-19 masih cukup tinggi di Indonesia, sehingga tidak memungkinkan untuk
dilaksanakan secara langsung karena akan mengundang kerurnunan. Adapun syarat
yang diberikan panitia kepada peserta dalam melakukan uji terbang pesawat yaitu
dilakukan di wilayah masing-masing dengan ketentuan radius 500 meter bebas dari
pernukirnan dan memiliki surat izin lokasi dari pemilik lahan dan juri melakukan
penilaian dan komunikasi kepada peserta secara online melalui teknologi
telekomunikasi. Untuk total peserta dalam satu tirn yaitu terdiri dari 3 (tiga) orang
mahasiswa dan seorang dosen pembimbing. Secara garis besar KRTI ini terdiri dari
empat tahap dan berlangsung dari bulan April - Oktober 2021 , yaitu pada tahap
pertama berupa pendaftaran yang terdiri dari identitas peserta, proposal, lernbar
pengesahan dari dosen pembimbing, lernbar keikutsertaan KRTI 2021 yang
ditandatangani oleh pimpinan perguruan tinggi dan daftar tim peserta dari perguruan
tinggi. Pada tahap kedua yaitu laporan pengembangan rancangan bangun yang
berbasis rekaman video. Pada tahap ketiga berupa workshop/webinar KRTI yang
berbasis kehadiran, kemudian pada tahap keempat berupa evaluasi masa kontes dari
KRTI wilayah I dan wilayah II, dan KRTI final. Adapun ketentuan lainnya yaitu
setiap tim wajib menampilkan poster ketika lomba berlangsung, anggota tim harus
menggunakan perangkat keselamatan saat rnenerbangkan wahana.
Pada KRTI 2021 ini, tim kami Thunder Bolt akan mengikuti divisi Racing
Plane (RP), dengan Terna Divisi Racing Plane adalah: F.A.T (Fast And on Track),
tercepat dan pada lintasan. Lintasan adalah berbentuk angka delapan (figure-of-eight).
A.1.2. Salah satu kemampuan dasar wahana terbang type fixed-wing adalah dapat
lepas landas pada area yang terbatas, terbang cepat rnencapai lokasi yang diinginkan
secara arnan, melakukan maneuver dengan lincah dan akurat pada lintasan yang
diinginkan dan dapat kembali ke base untuk mendarat dengan selamat. Misi-misi
khusus seperti pertolongan dan pertahanan memerlukan wahana terbang yang
memiliki kemampuan terbang cepat ini dan pada saat harus juga memiliki
kemampuan untuk melakukan pemantauan ada area khusus yang ditentukan. Divisi
Racing Plane memberikan tantangan untuk merancang, membuat dan rnenerbangkan
wahana terbang fixed wing yang dapat terbang cepat pada lintasannya namun juga
dapat melakukan maneuver dengan baik dan tetap efisien.
Pada divisi RP, peserta atau yang menjadi pilotnya harus mampu
menerbangkan wahana nya dan menyelesaikan beberapa misi dengan baik, mulai dari
melakukan monitoring, yaitu rnenernukan target lokasi dropping paket dari data video,
dan kernudian wahana tersebut mampu untuk mengelilingi objek sebanyak mungkin
pada figure-of-eight untuk mendapatkan video yang bagus dan jelas. Selanjutnya
pilot mampu menerbangkan Wahana di tempat yang berbeda-beda dalam rentang
waktu yang ditentukan. Penilaian didasarkan pada Dokumentasi pelaksanaan Panduan
KRTI 2021 v.29-04-2021 14 yang dikirim Tim sesuai Criteria yang ditentukan. Jika
diperlukan, sewaktuwaktu Juri dapat meminta dilakukan kornunikasi synchrone
dengan Tim. Dan wahana tersebut harus memiliki sistem untuk pengambilan foto dan
video, dimana dalam pendokumentasiannya terdiri dari tiga jenis yaitu Dokumentasi
Tertulis berupa laporan teknis, Dokumentasi data penerbangan berupa File Data
Logger GCS dan File Data Logger onboard Autopilot serta Dokumentasi Video.
Wahana juga harus didesain dan dibuat oleh tirn berdasarkan kaidah aerodinarnika
dan struktur airframe yang benar. Hal ini harus dapat dibuktikan dengan menunjukkan
bahwa wahana sudah pernah terbang dengan baik dan aman sebelumnya. Wahana
yang digunakan dalam kontes tidak boleh berbeda dengan yang ditunjukkan dalam
proses Evaluasi tahap II.
Pada tahap penilaian, juri akan rnenentukan Pemenang berdasarakan jumlah
lintasan angka delapan yang berhasil diselesaikan. Jika terdapat kesarnaan jumlah
lintasan dan segmen, pemenang ditentukan dengan mengukur jarak antara posisi
pesawat di akhir waktu terhadap garis pernbatas segmen berikutnya. Pesawat dengan
jarak yang lebih dekat dinyatakan sebagai pemenang dan apabila diternukan
kejanggalan atau pelanggaran dalam Dokumentasi, FLIGHT dapat tidak dinilai.
Pembelajaran yang diperoleh pada KRTI sebelumnya (bagi yang pernah)
o Pembelajaran dari pengalaman sendiri
Pada tahun lalu yaitu KRTI 2020, kami mengirimkan tim kami yang bernama
BEAST untuk mengikuti divisi Fixed-Wing. Pada KRTI 2020, tim kami telah
lolos seleksi di tahap pertama, dan untuk tahap kedua kami telah menyelesaikan
proposal kernajuan, namun kami tidak dapat mengirimkan rekaman video pesawat
kami ketika uji terbang dikarenakan pesawat kami rnengalami crash. Pesawat
kami mengalarni crash pada saat take off ketika saat uji coba terbang ke dna. Hal
tersebut karena kami salah menganalisa arah angin dan juga kurangnya koordinasi
dengan sesama anggota. Kesalahan lainnya yaitu kami tidak mernpersiapkan
waktu yang cukup untuk melakukan perbaikan apabila pesawat kami memiliki
rnasalah. Sehingga pada saat pesawat kami crash, kami tidak memiliki banyak
waktu untuk rnemperbaikinya. Dari kesalahan tersebut, kami jadikan sebagai
pembelajaran agar dalam KRTI 2021 ini kami dapat mernpersiapkannya dengan
baik, yaitu dengan membuat timeline yang lebih baik, pembagian jobdesk yang
tepat untuk tiap anggota juga berkoordinasi dengan baik, mengadakan pertemuan
dengan teman-teman dari karnpus lain untuk berdiskusi dan berbagi ilmu
mengenai robot terbang (drone), dan rnemperbaiki design serta kekurangan dari
wahana yang telah di buat sebelumnya.
o Pembelajaran dari pengalaman tim lain
Pembelajaran dari pengalaman tim lain yang kami dapat setelah melakukan
pertemuan dengan karnpus Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarrna yaitu
mengenai kematangan dalam konsep pembuatan pesawat dan mengenai elektrikal
pesawat. Kemudian pembelajaran pengalaman dari tirn kampus Politeknik
Penerbangan Indonesia Curug yaitu mengenai sistem propulsi, harus lebih
memahami keadaan alarn dan juga arah angin dan harus berkoordinasi dengan
baik dalam tim. Dan berdasarkan artikel yang kami baca, kami memperoleh
pernbelajaran dari tim mahasiswa UGM yang telah berhasil dalam mengikuti
KRTI pada tahun 2016 yang salah satunya yaitu dengan divisi fixed wing yang
menyabet penghargaan khusus sebagai robot dengan sistem terbaik. Sebagai
pembelajaran nya yang dapat kami arnbil yaitu persiapan dalam membuat robot
terbang ini dilakukan dari jauh hari sehingga apabila terdapat kesalahan robot
dapat diperbaiki dengan benar sebab waktu yang dimiliki masih cukup banyak.
Menggunakan baterai dengan kapasitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan
waktu terbang robot, penggunaan material fiber komposit rnenjadikan pesawat
memiliki ketahanan yang lebih kuat, pesawat monitoring dengan jenis launcher,
serta pesawat harus stabil dan memiliki ketahanan terbang tinggi.
- Deskripsi dan Keistimewaan Wahana
Konsep rancangan
Drone UAV ini terinspirasi dari sistem konfigurasi drone flying wing yang
biasa disebut dengan konfigurasi “elevon” dimana elevon itu gabungan antara 2
penggerak utama pada pesawat terbang yaitu elevator dan aileron. Elevator berfungsi
untuk rnenggerakan Gerakan dasar pesawat yaitu “pitch” dan aileron berfungsi untuk
menggerakan Gerakan dasar pesawat yaitu “roll”. Design drone ini terinspirasi dari 2
jenis pesawat, yaitu Funjet dan SR-71. Penggabunga 2 design ini rnenginspirasi kami
yang terutama pada pesawt SR-71, dimana pesawat inimerupakan jet tercepat didunia
pada rnasanya, sehingga harapan kami drone yang kita rancang bisa sesuai dengan
pesawat yang menginspirasi kami. Drone ini dirancang sedemikian rupa dengan
bahan dasar atau rnainfrarnenya terbuat dari bahan Styrofoam untuk bagian wingnya,
kernudian di lapisi atau di perkuat dengan fiber composite. Sedangkan untuk
fuselagenya menggunakan bahan dasar fiberglass. Pemilihan wing dengan bahan
styrofoarn dikarekanan styrofoam memiliki tekstur yang mudah dibentuk dan
pengaruh vibrasi dari motor engine sangat kecil sehingga kestabilan pada drone dan
elektronik ini dapat dicapai. Karena styrofoam memiliki ciri khas yang ringkih apabila
terjadi crash maka fungsi fiber composite ini sebagai pelindung dan juga penguat
frame sehingga bentuk pesawat tetap terjaga (melindungi dan mempertahankan
bentuk wing). Sedangkan pada fuselage menggunakan bahan full fiber untuk
mencapai massa drone seringan mungkin tetapi sekuat rnungkin, dimana
menggunakan beberapa lapisan fiberglass pada fuselage drone ini. Hal ini dibutuhkan
untuk menggapai kekokohan bentuk fuselage tetapi tetap ringan, dan cukup luasnya
penempatan elektronik didalam pesawat tersebut
Bagian yang menjadi ciri khas dari drone yang kami buat ini berada di bagian
fuselagenya yang berbentuk silinder. Yaitu kami mendesign sedemikian rupa untuk
menggapai tingkat ke aerodinamisannya. Dan keunggulan dari pesawat kita dari
pesawat lainnya adalah dari proses pemilihan bahan baku dan proses pernbuatannya,
yaitu dalam rnemilih bahan baku styrofoam. Sebagian besar kami mencari styrofoarn
di tempat pernbuangan sampah di pasar induk di daerah Jakarta Timur agar dapat
mernotong biaya produksi, Sehingga wing pesawat kami mengeluarkan biaya
serendah rnungkin. Serta dalam proses pembuatannya kami full hand made, sehingga
dalam pembuatanya sangat rnendetail hingga ke bagian terkecilnya.
Pesawat yang kami buat ini full elektronik, yang terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu control system atau input terdapat radio control (transmitter) dan
processor menggunakan Pixhawk PX4 (receiver). Dan untuk bagian output terdapat
servo flight control, motor DC, dan fpv camera. Receiver rnengendalikan output pada
fligh control, yaitu throttle speed, 3 axis gerakan pesawat yaitu rolling, yawing, dan
pitching. Kemudian dalam karnera fpv juga dikendalikan melalui receiver.
Dalam rancangannya tedapat konfigurasi elevon, dimana itu rnengurangi
penggunaan elektronik lebih sedikit dibanding sistem penggerak pada pesawat
konfensional. pada konfigurasi elevon hanya menggunakan 2 servo. sedangkan untuk
penggerak pesawat konfensional membutuhkan setidaknya 4 servo untuk rnenggapai
3 gerakan dasar pada pesawat yaitu pitch, yaw, dan roll. untuk konfigurasi elevon
dengan 2 servo sudah bisa menggapai 3 gerakan dasar tersebut. dalam hal ini
penggunaan elektronik bisa lebih hernat, dan penggunaan daya baterai juga lebih
hernat.

Gambar/llustrasi teknik pesawat rancangan dan dimensinya

ISOMATRIC VIEW ( 1 : 12 )

( Gambar Teknik Thunder Bolt)

Anda mungkin juga menyukai