Pengenalan praktek dasar i VSD yang sesuai dengan fasilitas yang tersedia diantaranya: pengoperasian
menggunakan Potensiometer, Jog, Multi speed, Analog PID maupun Penggunaan komunikasi Modbus RS
485.
4.1.DASAR TEORI
Variable Speed Drive (VSD) atau inverter adalah suatu rangkaian yang mampu mengubah
tegangan arus bolak balik menjadi searah lalu dengan suatu proses tertentu tegangan arus searah
diubah kembali menjadi tegangan arus bolak-balik,dimana frekuensi yang dihasilkan inverter tersebut
dapat diatur-atur sesuai dengan kebutuhan.Dikarenakan hasilyang didapatkan berupa tegangan atau
frekuensi yang dapat diatur, maka inverter dapat diaplikasikan sebagai pengatur kecepatan rotasi sebuah
motor listrik AC.
Agar inverter dapat berjalan sesuai dengan program kerja yang diinginkan serta sesuai dengan
spesifikasi alat output (contoh : motor), terlebih dahulu list parameter inverter harus diatur dengan benar
dan tepat.
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/ nama parameter
bisa berbeda untuk tiap merk) :
Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display.
Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
Voltage : Tegangan Suply Inverter.
Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.
Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah.
Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi.
Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di lepas seperti starter DOL/
Y-D.
Acceleration : Setting waktu Percepatan.
Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
Overload : Setting pembatasan arus.
Lock : Penguncian setting program.
Karena beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam acceleration
dan deceleration. Untuk acceleration/ percepatan akan memerlukan torsi yang lebih, terutama pada saat start
dari kondisi diam.
35
Gambar 4.1. Plat Nama Motor Induksi ( Siemens)
Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan
dalam waktu singkat atau pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan beban
yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat menjadi “generator”. Jadi energi yang
kembali ini akan masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier.
Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi. Untuk
pengenalan praktek dapat menggunakan type inverter yang lain misalnya : Danfos, Siemens, Omron ,
Mitsubishi, Toshiba ataupun yang tipe yang lainya sebagai contoh tipe inverter yang digunakan iG5A dan
SV015iC5A. Setiap motor listrik sebagai alat penggerak sudah mempunyai
klasifikasi tertentu sesuai dengan maksud penggunaannya menurut kebutuhan yang diinginkan.
Klasifikasi tiap motor listrik bisa dibaca pada papan nama (name plate) yang dipasang padanya
sehingga untuk berbagai keperluan bisa dipilih motor yang sesuai. Plat nama atau name plate
motor biasanya terbuat dari plat baja atau lempengan alumunium yang sangat tipis atau terbuat
dari sehelai stiker yang berisikan informasi data teknis motor dan ditempelkan padasalah satu
sisi rumah pelindung bodi motor. Berdasarkan PUIL 2000 5.5.1.1 setiap plat nama motor paling
tidak harus mencantumkan:
1. Simbol atau nama pabrik pembuat
2. Tegangan nominal
3. Arus beban nominal
.
4. Daya Nominal
36
5. Frekuensi nominal dan jumlah fasa untuk motor bolak-balik
6. Kecepatan putar permenit (rpm)
7. Suhu lingkungan nominal dan kenaikan suhu nominal
8. Kelas isolasi
9. Tegangan kerja dan arus beban penuh sekunder untuk
motor induksi rotor lilit
10. Jenis lilitan;
11. Jenis selumgkup pelindung
12. Daur kerja
A.TUJUAN :
D.DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 4.2. Terminal Pengawatan I VSD Operasi Potensiometer (PNJ)
1. Sebelum mengatur list parameter inverter, tentukan motor AC yang akan dipakai,
kemudian cek spesifikasi motor tersebut
2. S pesifikasi motor yang terdapat pada plat ke dalam bentuk tabel seperti contoh
dibawah ini :
Tabel 4.1. Spesifikasi Motor Induksi
(merk motor)
(HP)
(KW)
Voltage (V)
Frequency (Hz)
Kecepatan (rpm)
Rated Current (A)
A.TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian, fungsi, dan kegunaan Inverter
2. Mampu mengatur list parameter Inverter sesuai spesifikasi motor
B.DAFTAR PERALATAN
1. Inverter SV015iC5A
2. Motor Induksi 3 Fasa
3. Potensiometer 1-10kOhm
4. Kabel hubung
5. Multimeter
C.DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 4.3. Terminal Pengawatan VSD Operasi Analog
Nilai
Diplay Parameter DeskripsiFungsiParameter
Parameterr
Waktuyang dibutuhkanuntuk
Acceleration menaikanfrekuensidari frekuensi
1 Acc 10
Time awalhinggamencapai frekuensi maksimal yaitu
50 Hz
Waktuyang dibutuhkanuntuk
Decceleration menurunkanfrekuensidari frekuensi
2 Decc 10
Time maksimalhinggamencapai frekuensi minimal
yaitu 0 Hz
Nilai
No Diplay Parameter DeskripsiFungsiParameter
Parameter
LANGKAH PERCOBAAN
1. Rangkai dan sambungkan inverter dengan motor
2. Rangkaian motor menggunakan formasi delta (∆) dan pastikan semua sudah
terpasang dengan baik dan benar
3. Rangkai dan sambungkan inverter dengan potensiometer (10k Ohm)
4. Atur parameter pengoperasian inverter melalui keypad Hidupkan inverter melalui
tombol pada keypad inverter.
5. Ukurlah tegangan input dari potensiometer dengan cara memparalelkan voltmeter
pada terminal V1 dan CM dan catat.
6. Lihatlah nilai frequensi output dari inverter pada display inverter
7. Lihatlah nilai kecepatan putaran motor pada display inverter
Proportional Integral Derivatif (PID)
Inverter dapat digunakan untuk proses kendali, contoh flow rate, volume air,
tekanan dan suhu. Tegangan masuk (0 sampai ±5V atau 0 sampai ±10V).
A.TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian, fungsi, dan kegunaan Inverter
2. Mampu mengatur list parameter Inverter sesuai spesifikasi motor
B.DAFTAR PERALATAN
1. Inverter SV015iC5A
2. Motor Induksi 3 Fasa
3. Potensiometer 1-10kOhm
4. Kabel hubung
5. Multimeter
C.DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 4.4. Terminal Pengawatan VSD Multi Speed
Parameter Inverter harus terlebih dahulu diseting sehingga deskripsi yang diinginkan dapat sesuai
dengan perencanaan. Dibawah ini merupakan parameter yang harus disetting.
a. Membuat pengawatan PB1 , PB2, PB3, PB4 dan PB5 yang terhubung ke CS (CS=
Common Switch) seperti pada gambar 2.
b. ON kan MCB sebagai suplai utama Inverter.
c. Buat Program Listing parameter untuk multi speed (8 Kecepatan) :
(Tampilan Led)
Paramater I20 sebagai definisi input P1 yang ada pada VSD, setting nilai 0 untuk
FX.
Parameter I21 sebagai definisi input P2 yang ada pada VSD, setting nilai 1 untuk
RX.
Parameter I22 sebagai definsi input P3 yang ada pada VSD, setting nilai 5 untuk
low.
Parameter I23 sebagai definsi input P4 yang ada pada VSD setting nilau 6 untuk
med.
Parameter I24 sebagai definisi input P5 yang ada pada VSD, setting nilai 7 untuk
high
Seting Parameter pada Multi Step Function
B.DAFTAR PERALATAN
1. Inverter SV015iC5A
2. Motor Induksi 3 Fasa
3. Kabel hubung
4. Keterangan : 1 = aktif (switch ON)
5. 0 = tidak aktif (switch OFF)
C.DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 4.5. Terminal Pengawatan VSD Operasi Jog
RS-485 adalah suatu interface atau dapat dianalogikan sebagai suatu metode dalam
menjalankan komunikasi serial. Pada metode RS-485 sinyal dikirim melalui dua saluran
saja, yaitu saluran sign + (S+) dan sign- (S-) saja. Penggunaan dua saluran inilah yang
membuat RS-485 disebut dengan mode operasi half duplex. Berbeda dengan RS-485 yang
sudah lebih dahulu dikenal dalam aplikasinya pada bidang komunikasi komputer, yang
menggunakan tiga saluran dalam transmisi datanya.
Instalasi RS485
(S- ) pada PLC,periksa sambungan dengan baik lalu nyalakan inverter jika kabel
komunikasiterhubung dengan baik set parameter hubungan komunikasi dengan mengikuti :
3. I/O -60(number inverter ) :1-32 (jika terdapat lebih dari 1 inverter yang
dihubungkan ,yakinkan mengunakan nomer yang berbeda untuk masin-masing
inverter)
Untuk I/O -61 kita dapat mengunakan setting parameter baud-rate sesuai dengan
yang kita hendaki ,setingan parameter ini terdiri dari :
0 = 1200 bps
1 = 2400 bps
2 = 4800 bps
4 = 19200 bps
Setingan baud-rate ini berfungsi sebagai penentu kecepatan pengiriman data pada
komunikasi RS-485
Sistem konfigursai
Jumlah alat inverter yang dapat terhubung sebanyak 32 alat dan pemasangan cukup
mudah hanya dengan mempararelkan
A.TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian, fungsi, dan kegunaan Inverter
2. Mampu mengatur list parameter Inverter sesuai spesifikasi motor
2. Mengetahui seting parameter inverter dan HMI untuk komunikasi. Modbus RS 485
B.DAFTAR PERALATAN
1. VSD/Inverter iG 5A
2. Motor Induksi 3 Fasa
3. Potensiometer 1-10kOhm
4. Kabel hubung
5. Multimeter
6. HMI ( XP Builder)
C.DIAGRAM RANGKAIAN
Gambar 4.6. Terminal Pengawatan VSD Modbus RS 485
XGT Panel dapat mentransfer dan menampilkan berbagai benda dan angka
melalui software programming simulation XP builder. Download project HMI
yang telah dibuat melalui USB / Flash Disk kedalam HMI
D. PENGATURAN PARAMETER INVERTER