Anda di halaman 1dari 125

PROYEK AKHIR

SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN DILENGKAPI TEKNOLOGI IOT


UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

ROOM LIGHTING SYSTEM EQUIPED IOT TECHNOLOGY FOR


SAVING ELECTRIC ENERGY

Oleh:

Thomas Puri Krishananto


NRP. 1110155006

Dosen Pembimbing:

Ni'am Tamami, S.ST., MT


NIP. 19901010.201504.1.002

Ali Husein Alasiry, ST., M.Eng.


NIP. 197310272000031001

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2017

i
012

PROYEK AKHIR

SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN DILENGKAPI


TEKNOLOGI IOT UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

ROOM LIGHTING SYSTEM EQUIPED IOT TECHNOLOGY FOR


SAVING ELECTRIC ENERGY

Oleh:

Thomas Puri Krishananto


NRP. 1110155006

Dosen Pembimbing:
Ni'am Tamami, S.ST., MT
NIP. 19901010.201504.1.002

Ali Husein Alasiry, ST., M.Eng.


NIP. 197310272000031001

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRONIKA


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2017

i
PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya selaku penulis menyatakan bahwa Proyek Akhir ini adalah


benar-benar hasil karya saya sendiri, dan semua sumber/referensi baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Surabaya, 13 Januari 2017


Penulis yang menyatakan,

Thomas Puri Krishananto


NRP. 1110155006

ii
iii
ABSTRAK

Pada saat ini penghematan energi menjadi sangat penting


ditengah krisis energi yang terjadi pada saat ini, dimana
sumber daya energi yang masih digunakan saat ini sangatlah
terbatas dan bisa habis kapan saja bila digunakan terus
menerus. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu
adanya cara untuk menghemat dan mengoptimalkan energi
tersebut.Sering kita lihat penggunaan ruangan walaupun
tidak ada orang di dalamnya lampu tersebut menyala disini
mengindikasikan terjadi pemborosan daya. Dan juga dimana
terjadi kelupaan saat mematikan lampu dapat menimbulkan
pemborosan daya yang berlebihan. Untuk itu perlu adanya
suatu sistem untuk mengontrol lampu secara otomatis untuk
lebih meningkatkan efisiensi penggunaan energi. Seiring
dengan perkembangan teknologi yang ada membuat manusia
menciptakan ide ide baru, dan saat ini yang menjadi trend
adalah IOT (Internet Of Things), yaitu melakukan kontrol
menggunakan jarigan internet yaitu koneksi Wireless dengan
demikian dapat melakukan kontrol jarak jauh yang lebih
efisien dan sangatlah praktis. Pada alat yang akan dikontrol
ini adalah lampu dan diberikan sensor PIR(Passive Infra Red)
disampingnya yang akan mendeteksi keberadaan mausia di
ruangan itu dengan demikian akan terjadi kontrol otomatis
yang menghasilkan penghematan energi yang lebih. Pada
hasil pengujian di dapatkan hasil efisiensi sebesar 31,45 %
pada efisiensi per area dan 20,57 % untuk efisiensi
keseluruhan ruangan, dengan demikian penggunaan kontrol
pada sistem pencahayaan ruangan dapat meningkatkan
penghematan energi listrik.
Kata kunci : IOT,PIR,Penghematan energi,Internet

iv
ABSTRACT

At this time the energy savings become very important amid the energy
crisis that occurred at this time, where the energy resources that are still
in use today are limited and can be discharged anytime when used
continuously. To overcome these problems, the need for ways to save and
optimize the energy.Often we see the use of the room even though there
are no people inside the lamp is lit here indicates a waste of resources.
And also where in case of forgetfulness when turning off the lights could
cause an excessive waste of resources. For that we need a system to
control the lights automatically to further improve the efficiency of energy
use.Along with the development of existing technologies to make people
create ideas - new ideas, and now the trend is IOT (Internet Of Things),
to exercise control using Internet network is the wireless connection can
thus perform a remote control more efficient and very practical , In the
tool to be controlled are given a light sensor and PIR (Passive Infra Red)
which will detect the presence beside him in persons in the room will thus
occur automatically control which generates more power savings.in the
result of the test make some efficiency about 31,45 % for block area of
efficiency and 20.57 % of the efficiency of full area, so using control
system for room lighting can increase the electric saving energy.

Keyword: IOT,PIR, Energy savings,Internet

v
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan dan Syukur kepada Tuhan karena berkat pertolonganya
yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Ahkir
yang berjudul :

SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN DILENGKAPI


TEKNOLOGI IOT UNTUK PENGHEMATAN ENERGI
LISTRIK

Pembuatan dan penyusunan proyek akhir ini diajukan sebagai


salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Diploma-4 (D4) dan
memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan (S.ST) di jurusan Elektronika
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Penulis berusaha secara optimal dengan segala pengetahuan dan
informasi yang didapatkan dalam menyusun laporan proyek akhir ini.
Namun, penulis menyadari berbagai keterbatasannya, karena itu penulis
memohon maaf atas keterbatasan materi laporan proyek akhir ini. Penulis
sangat mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan laporan proyek akhir ini.
Demikian besar harapan penulis agar laporan proyek akhir ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam mempelajari sistem Iot
sederhana ini

Surabaya, 13 Januari 2017

Penulis

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan penuh rasa syukur Kepada Allah Tuhanku dan tanpa


menghilangkan rasa hormat yang mendalam, saya selaku penyusun dan
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan proyek akhir
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Untuk kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberi dukungan dan
mendoakan
2. Untuk Eyang Kakung dan Eyang Putri yang selalu memberi
dukungan selalu
3. Untuk diri sendiri yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan
tugas ahkir ini
4. Bapak Ardik Wijayanto S.T., M.T selaku Direktur PENS-ITS.
5. Bapak Legowo Sulistijono S.ST., M.Sc., selaku Kepala Departemen
Teknik Elektro PENS-ITS.
6. Bapak Ardik Wijayanto S.T., M.T selaku Ketua Program Studi
Diploma 4 Teknik Elektronika PENS-ITS.
7. Bapak Niam Tamami, S.S.T, M.T.,dan Bapak Ali Husein A, S.T.,
M.Eng,selaku dosen pembimbing proyek akhir saya.
8. Semua pihak termasuk teman teman yang telah membantu penulis
hingga terselesainya proyek akhir ini yang tidak dapat penulis
sebutkan.

Semoga Tuhan selalu menyertai. Amin.

vii
PERSETUJUAN PUBLIKASI TERBATAS

Sebagai civitas akademik Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, saya


yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Thomas Puri Krishananto


NRP : 1110155006
Program Studi : Teknik Elektronika
Departemen : Teknik Elektro

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Hak Bebas Royalti Non-
eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas proyek akhir saya yang
berjudul:

SISTEM PENCAHAYAAN RUANGAN DILENGKAPI TEKNOLOGI


IOT UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), yang oleh karenanya


Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dengan ini berhak menyimpan,
mengalih-media-kan atau mengalih-format-kan, mengelola dalam
pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Surabaya, 13 Januari 2017


Penulis

Thomas Puri Krishananto

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................... i


PERNYATAAN ORISINILITAS ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................... iii
ABSTRAK ................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................. v
KATA PENGANTAR .................................................................. vi
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................ vii
PERSETUJUAN PUBLIKASI TERBATAS ............................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR.................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................ xii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ....................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat................................................... 2
1.5 Metodologi. ............................................................... 2
1.6 Sistematika dan Pembahasan ..................................... 4

BAB II. TEORI PENUNJANG


2.1. Pengertian Daya Listrik ............................................ 5
2.2.1 Daya Aktif (P) ............................................... 5
2.1.2 Daya Reaktif (Q) ............................................. 7
2.1.3 Daya Semu (S)................................................. 8
2.1.4 Segitiga Daya .................................................. 8
2.1.5 Faktor Daya ..................................................... 9
2.2. Metode Vrms............................................................. 13
2.2.1 Metode Grafis .................................................. 14
2.2.2 Metode Analisis ............................................... 15
2.3. Iot (Internet Of Things) .............................................. 16
2.4. Website ..................................................................... 17
2.5. Bahasa Pemrograman................................................. 17
2.5.1 Bahasa Pemrograman C Arduino...................... 17
2.5.2 Php .................................................................. 17
2.5.3 Html ............................................................... 18
2.5.4 Javascript......................................................... 19
2.5.5 CSS ................................................................. 19

ix
2.6 Software Yang Digunakan.......................................... 20
2.6.1. Arduino IDE .................................................. 20
2.6.2. Notepad ++ .................................................... 21
2.6.3 Mysql ............................................................. 22
2.7. Library Tambahan Yang Digunakan .......................... 23
2.7.1. Esp8266wifi Library....................................... 23
2.7.2. Emon (Energy Monitor) Library ..................... 23
2.8. Nodemcu .................................................................. 24
2.9. Arduino Nano ........................................................... 24
2.10. Solid State Relay ..................................................... 25
2.11. Pasive Infrared Sensor (PIR) ................................... 26
2.12. Dt Current Sensor (Sensor Arus) ............................. 27

BAB III. PERENCANAAN SISTEM


3.1 Blok Driagram Sistem ................................................ 29
3.2 Perancangan Dan Pembuatan
Perangkat Keras............................................................... 30
3.2.1 Power Supply .................................................... 30
3.2.2 Sensor Tegangan................................................ 31
3.2.3 Sensor Arus ....................................................... 32
3.2.4 Senor Pir (Motion Sensor).................................. 33
3.2.5 Arduino Nano .................................................... 34
3.2.6 Nodemcu ........................................................... 35
3.3 Perancangan Software .............................................. 35
3.3.1 Perancangan Software Arduino .......................... 37
3.3.2 Perancangan Software Nodemcu ........................ 40
3.3.3 Perancangan Web .............................................. 43
3.4 Perancangan Perhitungan
Penghematan Energi Listrik ............................................. 45
3.4.1 Kondisi Efisiensi Per Area ................................. 48
3.4.2kondisi Efisiensi Seluruh Ruangan ...................... 48

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA


4.1. Pengujian Power Supply............................................ 51
4.2. Pengujian Sensor Tegangan ....................................... 52
4.3. Pengujian Sensor Arus .............................................. 55

x
4.4. Pengujian Web .......................................................... 58
4.5. Pengujian Sensor Pir .................................................. 61
4.6. Pengujian Arduino ..................................................... 63
4.7. Pengujian Nodemcu ................................................... 64
4.8. Pengujian Pemakaian Energi Listrik ........................... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan................................................. 79
5.2 Saran................................................................
.................................................................... 79

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gelombang daya aktif pada beban yang bersifat resistansi 6


Gambar 2. 2 Gelombang daya aktif dengan beban impedansi ......... 7
Gambar 2. 3 Segitiga Daya ............................................................ 8
Gambar 2. 4 Arus Sefasa dengan Tegangan ................................... 9
Gambar 2. 5 Bentuk Gelombang beban Resistif ............................. 10
Gambar 2. 6 Arus tertinggal dari tegangan sebesar sudut ............. 11
Gambar 2. 7 Bentuk gelombang beban induktif.............................. 11
Gambar 2. 8 Rangkaian Listrik AC dengan Beban Induktif ............ 12
Gambar 2. 9 Arus MendahuluiteganganSebesar Sudut ................ 12
Gambar 2. 10 PerbandinganteganganAC dan DC ........................... 13
Gambar 2. 11 RMS Metode grafis ................................................. 14
Gambar 2. 12 Logo PHP................................................................ 18
Gambar 2. 13 Icon HTML ............................................................. 18
Gambar 2. 14 Icon Javascipt .......................................................... 19
Gambar 2. 15 Logo CSS ................................................................ 20
Gambar 2. 16 Arduino Sketch........................................................ 21
Gambar 2. 17 Logo Notepad ++ .................................................... 22
Gambar 2. 18 Logo MySQL .......................................................... 22
Gambar 2. 19 Logo Open Energy Monitor ..................................... 23
Gambar 2. 20 NodeMCU............................................................... 24
Gambar 2. 21 Arduino Nano.......................................................... 25
Gambar 2. 22 Solid State Relay ..................................................... 26
Gambar 2. 23 Passive Infrared HC SR-501 .................................... 26
Gambar 2. 24 Jangkauan Sensor PIR HCSR 501 ............................ 27
Gambar 2. 25 DT Current Sensor ................................................... 27
Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem ................................................ 29
Gambar 3. 2 Perancangan kontrol lampu........................................ 30
Gambar 3. 3 Rangkaian Power Supply ........................................... 31
Gambar 3. 4 Rangkaian Sensor Tegangan ...................................... 32
Gambar 3. 5 Rangkaian Sensor Arus DT........................................ 33
Gambar 3. 6 Rangkaian Sensor PIR HC-SR501 ............................. 33
Gambar 3. 7 Pin yang digunakan Arduino Nano............................. 34
Gambar 3. 8 Pin yang digunakan pada NodeMCU ......................... 35
Gambar 3. 9 Flowchart Pengiriman data ........................................ 36
Gambar 3. 10 Flowchart Kontrol Web ........................................... 37
Gambar 3. 11 Flowchart perancangan software pada Arduino ........ 38
Gambar 3. 12 Program deteksi keberadaan orang ........................... 39

xii
Gambar 3. 13 Format pengiriman data sensor ................................. 39
Gambar 3. 14 Flowchart perancangan pada NodeMCU ................... 40
Gambar 3. 15 Proses pemilahan data oleh NodeMCU ..................... 41
Gambar 3. 16 Program pengriman data ke internet.......................... 42
Gambar 3. 17 Program NodeMCU update lampu ............................ 42
Gambar 3. 18 Tampilan Sistem kontrol lampu ................................ 43
Gambar 3. 19 Tampilan Monitoring Arus dan Tegangan ................. 44
Gambar 3. 20 Tampilan Monitoring Energi dan Power Factor ......... 44
Gambar 3. 21 Perancangan web perhitungan penghematan ............. 45
Gambar 3. 22 Perancangan Pemasangan alat .................................. 46
Gambar 3. 23 Kondisi efisiensi per area ......................................... 48
Gambar 3. 24 Kondisi efisiensi seluruh ruangan ............................. 49
Gambar 4. 1 Hasil pengujian Power Supply .................................... 51
Gambar 4. 2 Pengujian Sensor Tegangan ........................................ 53
Gambar 4. 3 Grafik Pengujian Sensor Tegangan ............................. 54
Gambar 4. 4 Grafik nilai Error Pembacaan sensor tegangan ............ 55
Gambar 4. 5 Pengujian Sensor Arus ............................................... 56
Gambar 4. 6 Grafik Hasil Pembacaan Sensor Arus ......................... 57
Gambar 4. 7 Grafik Error Sensor Arus............................................ 58
Gambar 4. 8 Pengujian Web ........................................................... 59
Gambar 4. 9 Pengujian Sensor PIR ................................................. 61
Gambar 4. 10 Pengujian ADC arduino ........................................... 63
Gambar 4. 11 Pengujian NodeMCU ............................................... 65
Gambar 4. 12 Peralatan Pengujian energi listrik .............................. 67
Gambar 4. 13 Grafik total Penghematan energi listrik pada efisiensi per
area ........................................................................... 72
Gambar 4. 14 Grafik Total penghematan Energi listrik pada Efisiensi
seluruh ruangan ......................................................... 77

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel mencari karakteristik penggunaan daya listrik


harian ........................................................................... 60
Tabel 3.2 Tabel Perhitungan Efisiensi ............................................ 60
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sensor Tegangan ................................... 54
Tabel 4.2 Pengukuran Snsor Arus .................................................. 57
Tabel 4.3 Data Hasil Pengujian Web.............................................. 60
Tabel 4.4 Data hasil pengujian Sensor PIR..................................... 62
Tabel 4.5 Hasil pembacaan ADC Arduino Nano ............................ 64
Tabel 4.6 Hasil Pengujian pengiriman NodeMCU .......................... 66
Tabel 4.7 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
pertama jam 13.00-24.00 ............................................ 68
Tabel 4.8 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
pertama jam 01.00 12.00.......................................... 69
Tabel 4.9 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
kedua jam 13.00 24.00 ............................................. 69
Tabel 4.10 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area
hari kedua jam 01.00 12.00 ...................................... 70
Tabel 411 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area
pada hari pertama jam 13.00 - 24.00 ........................... 70
Tabel 4.12 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area
pada hari pertama jam 13.00 - 24.00 ........................... 71
Tabel 4.13 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area
pada hari kedua jam 13.00 - 24.00............................... 71
Tabel 4.14 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area
pada hari kedua jam 01.00 - 12.00............................... 72
Tabel 4.15 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi seluruh
ruangan pada hari pertama .......................................... 73
Tabel 4.16 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi seluruh
ruangan pada hari kedua ............................................. 74
Tabel 4. 17 Total pengukuran energi listrik efisiensi seluruh ruangan pada
hari pertama ............................................................... 75
Tabel 4. 18 Total pengukuran energi listrik efisiensi seluruh ruangan pada
hari kedua .................................................................. 76

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada saat ini penghematan energi menjadi sangat penting ditengah
krisis energi yang terjadi pada saat ini, dimana sumber daya energi yang
masih digunakan saat ini sangatlah terbatas dan bisa habis kapan saja bila
digunakan terus menerus. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu
adanya cara untuk menghemat dan mengoptimalkan energi tersebut.
Sering kita lihat penggunaan ruangan walaupun tidak ada orang di
dalamnya lampu tersebut menyala disini mengindikasikan terjadi
pemborosan daya. Dan juga dimana terjadi kelupaan saat mematikan
lampu dapat menimbulkan pemborosan daya yang berlebihan. Untuk itu
perlu adanya suatu sistem untuk mengontrol lampu secara otomatis untuk
lebih meningkatkan efisiensi penggunaan energi.
[1]
Data yang di dapat dari Badan Pusat Statistik tentang statistik listrik
di Indonesia tahun 2015 dikatakan bahwa penggunaan listrik paling
banyak di Indonesia adalah dari sektor rumah tangga yang mencapai
43,44 % dari total banyaknya listrik yang terjual atau sebesar 88.742,25
GWh , pelanggan industri mengkonsumsi listrik 32,03 % atau sebesar
65.429,77 GWh dan pelanggan komersial, mengkonsumsi listrik sebesar
36.994,66. Dari data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan listrik
sangatlah besar dan alangkah pentingnya sebuah efisiensi dari pemakaian
daya listrik yang akan kita gunakan.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada membuat manusia
menciptakan ide ide baru, dan saat ini yang menjadi populer saat ini di
Indonesia adalah IOT (Internet Of Things), yaitu melakukan kontrol
menggunakan jarigan internet yaitu koneksi Wireless dengan demikian
dapat melakukan kontrol jarak jauh yang lebih efisien dan sangatlah
praktis. Pada alat yang akan dikontrol ini adalah lampu dan diberikan
sensor PIR(Passive Infra Red) disampingnya yang akan mendeteksi
keberadaan mausia di ruangan itu dengan demikian akan terjadi kontrol
otomatis yang menghasilkan penghematan daya yang lebih.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


Dalam Proyek Ahkir ini, Permasalahan yang akan dihadapi adalah
sebagai berikut:

1
1. Bagaimana membuat sistem kontrol lampu yang bisa diatur
menggunakan internet dan otomatis ?
2. Bagaimana mengatur komunikasi antar node node jaringan agar
bisa dikontrol secara baik menggunakan koneksi Wireless?
3. Bagaimana membuat kontrol otomatis lampu berdasarkan
keberadaan orang?

1.3 BATASAN MASALAH


Untuk lebih fokus dalam proses pembuatan sistem maka
permasalahan pada penelitian dibatasi pada:
1. Ruangan yang digunakan hanya 1 dan node yang dipasang sebanyak
3.
2. Pengukuran efisiensi daya didapat dari hasil ahkir pengukuran
menggunakan PIR dan saklar manual.

1.4 TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan dari pembuatan proyek ahkir ini adalah:
1. Dapat membuat sistem kontrol lampu secara otomatis dan bisa
tersambung dengan internet.
2. Membuat komunikasi antar node di dalam jaringan agar bisa
berfungsi secara baik.
3. Dapat membuat sistem kontrol lampu otomatis berdasarkan
keberadaan orang.

Sedangkan manfaat dari pembuatan proyek ahkir ini adalah :


1. Membuat penggunaan energi lampu lebih efisien
2. Menciptakan inovasi sistem kontrol lampu yang bisa di kontrol jarak
jauh
3. Mempermudah manusia dalam penerangan ruangan karena hanya
dengan memasuki ruangan saja lampu sudah bisa on sendiri tanpa
harus menyalakan saklar.

1.5 METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan proyek ahkir ini adalah
1.5.1 Studi Literatur
Pada studi literatur ini dilakukan perncarian dan pembelajaran
tentang apa yang bisa dijadikan bahan referenesi melalui media
buku,paper, jurnal ilmiah dan penelitian penelitian yang berupa media
cetak ataupun media elektronik. Dan informasi yang telah dikumpulkan

2
mengenai hal yang berkaitan dengan tugas ahkir ini diantaranya adalah
riset tentang internet database,WiFi, NodeMCU, Pengukuran daya Listrik
yang digunakan sebagai referensi pembanding efisiensi daya tiap lampu.

1.5.2 Perencanaan Sistem


Pada tahap perencanaan system yang disusun berdasarkan
berbagai macam sumber dan teori penunjang dan hasil pemikiran
didapatkan hasil perancaangan sistem kontrol lampu secara otomatis dan
bisa juga dikontrol melalui web dengan memperhitungkan sisi efisiensi
pemakaian daya lampu.

1.5.3 Pembuatan Software


Pada tahap pembuatan software menggunakan bahasa
pemrograman yaitu C++ untuk arduino IDE dan HTML,PHP dan
Javascript untuk pemrograman Web, yang digunakan untuk mengolah
data dari sensor Tegangan,Arus,PIR dan alat yang akan di kontrol yaitu
Lampu.
Pada tahap pembuatan software terjadi komunikasi antara Arduino
Nano dengan NodeMCU yaitu menggunkan komunikasi Serial dan antara
NodeMCU dan halaman Web yang terhubung melalui koneksi internet.

1.5.4 Pembuatan Hardware


Pada tahap ini dibuat rangkaian pendeteksi tegangan dan
perancangan alat pendeteksi arus , dan pendeteksi keberadaan manusia
dengan menggunakan PIR dan juga perencaan peletakan pada atap yang
akan digunakan untuk tempat alat dipasang.

1.5.5 Pengujian dan Analisa


Pada tahap pengujian dan analsia pengujian dilakuan dengan
menguji software dan hardware yang telah dibuat dengan
membandingkan dengan alat ukur yang ada dan dengan parameter
parameter yang telah ditentukan.dan sesudah diuji maka dapat dianalisa
apakah sistem kontrol yang dibuat berjalan sesuai yang diinginkan atau
masih perlu adanya perbaikan.

1.5.6 Pembuatan Laporan


Pada tahap pembuatan laporan dilakukan proses dokumentasi dari
proses pembuatan , teori yang digunakan ,pengujian dan analisa sampai
dengan kesimpulan dan saran.

3
1.6 SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN
Buku laporan proyek akhir ini disusun menjadi 5 bab antara lain:

BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang, maksud dan tujuan
pembuatan tugas akhir, rumusan dan batasan masalah, metodologi yang
digunakan serta sistematika pembahasan.

BAB II TEORI PENUNJANG


Bab ini membahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan
penyelesaian proyek akhir yang didapatkan dari berbagai macam buku
serta sumber-sumber terkait lainnya yang berhubungan dengan
pembuatan proyek akhir ini.

BAB III PERENCANAAN SISTEM


Bab ini membahas tentang tahapan-tahapan dalam merancang
dan membuat perangkat keras, perangkat lunak, dan mekanik serta
menjelaskan algoritma software, dan perancangan hardware.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA


Bab ini dibuat untuk menyajikan hasil pengujian yang telah
dilakukan terkait proyek akhir yang dilakukan, baik pengujian parsial,
maupun pengujian sistem secara keseluruhan. Penyajian data ini dapat
berupa tabel, grafik, diagram maupun uraian serta analisis.

BAB V PENUTUP
Memberi kesimpulan tentang hasil analisa yang telah diperoleh
dan saran yang selayaknya dilakukan bila proyek akhir ini dikembangkan
lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi tentang referensi-referensi yang digunakan
sebagai acuan dan penunjang serta parameter yang mendukung
penyelesaian proyek akhir ini baik secara praktis maupun teoritis.

LAMPIRAN
Pada bagian ini berisi gambar, tabel, maupun program yang
digunakan dalam proses pembuatan proyek akhir ini.

4
BAB II
TEORI PENUNJANG
Pengertian Daya Listrik
Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha.
Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang
digunakan untuk melakukan kerja atau usaha. Daya listrik biasanya
dinyatakan dalam satuan Watt atau Horsepower (HP), Horsepower
merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara 746 Watt atau
lbft/second. Sedangkan Watt merupakan unit daya listrik dimana 1 Watt
memiliki daya setara dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1
Ampere dan tegangan 1 Volt.
[2]
Daya listrik adalah besarnya laju hantaran energi listrik yang
terjadi pada suatu rangkaian listrik. Dalam satuan internasional daya
listrik adalah W (Watt) yang menyatakan besarnya usaha yang dilakukan
oleh sumber tegangan untuk mengalirkan arus listrik tiap satuan
waktu J/s (Joule/detik). Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk
menghitung daya listrik :

= (2.1)

Keterangan :
= ()
= ()
= ()

2.2.1 Daya Aktif (P)


[2]
Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh
beban. Satuan daya aktif adalah W (Watt) dan dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur listrik Wattmeter. Daya Aktif pada beban yang
bersifat resistansi (R), dimana tidak mengandung induktor grafik
gelombang tegangan (V) dan arus se fasa, sehingga besar daya sebagai
perkalian tegangan dan arus menghasilkan dua gelombang yang keduanya
bernilai positif. besarnya daya aktif adalah P. Sisa puncak dibagi menjadi
dua untuk mengisi celah-celah kosong sehingga kedua rongga terisi oleh
dua puncak yang mengisinya.

5
Gambar 2. 1 Gelombang daya aktif pada beban yang bersifat resistansi

Persamaan Daya aktif (P) pada beban yang bersifat resistansi :

(2.2)

Keterangan :
= ()
= ()
= ()
= ()
= ()
= ()

Daya aktif pada beban impedansi (Z), beban impedansi pada suatu
rangkaian disebabkan oleh beban yang bersifat resistansi (R) dan
induktansi (L). Maka gelombang mendahului gelombang arus sebesar .
Perkalian gelombang tegangan dan gelombang arus menghasilkan dua
puncak positif yang besar dan dua puncak negatif yang kecil. Pergeseran
sudut fasa bergantung seberapa besar nilai dari komponen induktor nya.

6
Gambar 2. 2 Gelombang daya aktif dengan beban impedansi

Persamaan daya aktif (P) pada beban yang bersifat impedansi :

(2.3)
Keterangan :
= ()
= ()
= ()
=

2.1.2 Daya Reaktif (Q)


Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan
medan magnet atau daya yang ditimbulkan oleh beban yang
bersifat induktif. Satuan daya reaktif adalah VAR (Volt.Amper Reaktif).
Untuk menghemat daya reaktif dapat dilakukan dengan memasang
kapasitor pada rangkaian yang memiliki beban bersifat induktif. Hal
serupa sering dilakukan pada pabrik-pabrik yang mengunakan motor
banyak menggunakan beban berupa motor-motor listrik.

Persamaan daya reaktif :


(2.4)
Keterangan:
= ()
= ()
= ()

7
=

2.1.3 Daya Semu (S)


Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan
arus listrik. Daya nyata merupakan daya yang diberikan oleh PLN kepada
konsumen. Satuan daya nyata adalah VA (Volt.Ampere).
Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang
bersifat resistansi (R), contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik
dan lain sebagainya.
Peralatan listrik atau beban pada rangkaian listrik yang
bersifat resistansi tidak dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik se
fasa perbedaan sudut fasa adalah 0o dan memiliki nilai faktor
daya adalah 1. Berikut ini persamaan daya semu :
(2.5)
Keterangan: :
= ()
= ()
= ()

2.1.4 Segitiga Daya

Gambar 2. 3 Segitiga Daya

Daya aktif (P) digambarkan dengan garis horizontal yang


lurus. Daya reaktif (Q) berbeda sudut sebesar 90o dari daya aktif.
Sedangkan daya semu (S) adalah hasil penjumlahan secara vektor
antara daya aktif dengan daya reaktif. Jika mengetahui dua dari ketiga
daya maka dapat menghitung salah satu daya yang belum diketahui
dengan menggunakan persamaan berikut :

8
(2.6)

Keterangan: :
=
=
=

2.1.5 Faktor daya


[3]
Faktor daya (power factor) atau sering disebut dengan cos
adalah perbandingan daya aktif dan daya semu. Sudut adalah sudut yang
dibentuk antara sisi daya aktif (P) dan daya semu (S),
Faktor Daya = + (2.7)
Sedangkan daya reaktif (Q) tegak lurus terhadap daya aktif (P), maka :

Faktor Daya = (2.8)

Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya :

a. Faktor Daya Unity


Faktor daya unity adalah keadaan saat nilai cos adalah satu,
tegangan sefasa dengan arus. Faktor daya Unity akan terjadi bila jenis
beban adalah resistif murni.

Gambar 2. 4 Arus Sefasa dengan Tegangan

9
Gambar 2. 5 Bentuk Gelombang beban Resistif

Nampak pada gambar di atas, karena gelombang tegangan dan arus


listrik berada pada fase yang sama maka nilai dari daya listrik akan selalu
positif. Inilah mengapa beban resistif murni akan selalu ditopang oleh
100% daya nyata.
Beban resistif dihasilkan oleh alat-alat listrik yang bersifat murni
tahanan (resistor) seperti pada elemen pemanas dan lampu pijar. Beban
resistif ini memiliki sifat yang "pasif", dimana ia tidak mampu
memproduksi energi listrik, dan justru menjadi konsumen energi listrik.
Resistor bersifat menghalangi aliran elektron yang melewatinya (dengan
jalan menurunkan tegangan listrik yang mengalir), sehingga
mengakibatkan terkonversinya energi listrik menjadi panas. Dengan sifat
demikian, resistor tidak akan merubah sifat-sifat listrik AC yang
mengalirinya. Gelombang arus dan tegangan listrik yang melewati
resistor akan selalu bersamaan membentuk bukit dan lembah. Dengan
kata lain, beban resistif tidak akan menggeser posisi gelombang arus
maupun tegangan listrik AC.

b. Faktor Daya Tertinggal (Lagging)


Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Beban/ peralatan listrik memerlukan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat induktif.
2. Arus (I) tertinggal dari tegangan (V), V mendahului I dengan sudut
.

10
Gambar 2. 6 Arus tertinggal dari tegangan sebesar sudut

Gambar 2. 7 Bentuk gelombang beban induktif

Nampak pada gelombang sinusoidal listrik AC di atas, bahwa jika


sebuah sumber listrik AC diberi beban induktif murni, maka gelombang
arus listrik akan tertinggal sejauh 90 oleh gelombang tegangan.
Atas dasar inilah beban induktif dikenal dengan istilah
beban lagging (arus tertinggal tegangan). Nampak pula bahwa
dikarenakan pergeseran gelombang arus listrik di atas, maka nilai daya
listrik menjadi bergelombang sinusoidal. Pada seperempat gelombang
pertama daya diserap oleh beban induktif, namun pada seperempat
gelombang kedua daya dikembalikan lagi ke sumber listrik AC. Hal ini
menunjukkan bahwa beban induktif murni tidak meng-"konsumsi" daya
nyata sedikitpun, beban induktif murni hanya memakai daya reaktif saja.
Beban induktif diciptakan oleh lilitan kawat (kumparan) yang
terdapat di berbagai alat-alat listrik seperti motor, trafo, dan relay.
Kumparan dibutuhkan oleh alat-alat listrik tersebut untuk menciptakan
medan magnet sebagai komponen kerjanya. Pembangkitan medan magnet
pada kumparan inilah yang menjadi beban induktif pada rangkaian arus
listrik AC.

11
Gambar 2. 8 Rangkaian Listrik AC dengan Beban Induktif

Kumparan memiliki sifat untuk menghalangi terjadinya perubahan


nilai arus listrik. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa listrik AC
memiliki nilai arus yang naik turun membentuk gelombang sinusoidal.
Perubahan arus listrik yang naik turun inilah yang dihalangi oleh
komponen kumparan di dalam sebuah rangkaian listrik AC. Terhalangnya
perubahan arus listrik ini mengakibatkan arus listrik menjadi tertinggal
beberapa derajat oleh tegangan listrik pada grafik sinusoidal arus dan
tegangan listrik AC.

c. Faktor Daya Mendahului (Leading)


Faktor daya mendahului (leading) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi sebagai berikut :
1. Beban/ peralatan listrik memberikan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat kapasitif.
2. Arus mendahului tegangan, V tertinggal dari I dengan sudut .

Gambar 2. 9 Arus MendahuluiteganganSebesar Sudut

Beban kapasitif merupakan kebalikan dari beban induktif. Jika


beban induktif menghalangi terjadinya perubahan nilai arus listrik AC,

12
maka beban kapasitif bersifat menghalangi terjadinya perubahan nilai
tegangan listrik. Sifat ini menunjukkan bahwa kapasitor bersifat seakan-
akan menyimpan tegangan listrik sesaat.
Gambar di atas adalah gelombang sinusoidal tegangan dan arus
listrik AC pada beban kapasitor murni. Nampak jika kita plot daya listrik
yang dibutuhkan untuk menanggung beban kapasitor juga berbentuk
sinusoidal. Daya listrik bernilai positif (daya diserap kapasitor) pada
setengah pertama gelombang sinusoidal daya, serta negatif (daya
dikeluarkan kapasitor) pada setengah gelombang kedua.
METODE VRMS
[4]
RMS berarti nilai tegangan "Root Mean Squared". RMS
didefinisikan sebagai "Akar dari rata-rata dari kuadrat semua tegangan
sesaat dalam bentuk gelombang". Nilai RMS dapat dicari dari input
kuadrat dan nilai rata-rata dihitung.
Hal ini memberikan daya rata-rata. Untuk menghitung tegangan,
akar kuadrat dari nilai rata-rata yang diperoleh sebelumnya diambil. Oleh
karena itu, hal itu disebut sebagai tegangan Root-Mean Squared.
Nilai RMS yang digunakan untuk mendapatkan nilai pada DC setara
dengan AC yang akan menghilang sesuai dengan jumlah panas yang sama
ketika diterapkan pada resistor. Pada AC dengan nilai maksimum 1,4
ampere akan menghasilkan panas yang sama melalui resistor sebagai arus
DC dari 1 Ampere.
Oleh karena itu, nilai RMS juga kadang-kadang dikenal sebagai nilai
Setara Setara atau DC. RMS pengukuran tegangan atau arus dari bentuk
gelombang AC adalah cara terbaik untuk menghubungkan perhitungan
antara AC dan DC. nilai RMS juga disebut sebagai 'Nilai Efektif' yang
setara dengan nilai DC.

Gambar 2. 10 PerbandinganteganganAC dan DC

13
RMS digunakan untuk merujuk hanya bentuk gelombang AC yaitu
waktu yang berbeda-beda bentuk gelombang sinusoidal seperti tegangan
AC, arus AC atau bentuk gelombang kompleks lainnya di mana
perubahan besarnya dengan waktu. RMS tidak berlaku untuk sirkuit DC
di mana besarnya konstan dengan waktu.
Proses menemukan tegangan RMS sangat mirip dengan proses nilai
tegangan rata-rata. Ada dua metode untuk menemukan tegangan RMS
dari bentuk gelombang. Mereka adalah: metode grafis dan metode
Analisis.
2.2.1 Metode Grafis
Dalam metode ini, kita akan menemukan nilai tegangan RMS
dengan menggunakan koordinat pertengahan atau nilai-nilai tegangan
sesaat dari bentuk gelombang bolak balik.

Gambar 2. 11 RMS Metode grafis

Dalam setiap bentuk gelombang AC, kami memiliki banyak


tegangan sesaat dan jumlah tegangan sesaat tergantung pada durasi waktu.
Sebagai contoh, jika gelombang dibagi menjadi n mid-koordinat.
Dalam rangka untuk mencari tegangan RMS dari bentuk gelombang,
kita harus menemukan nilai-nilai akar kuadrat dari setiap nilai tegangan
dari bentuk gelombang AC.

V12+V22+V32+V42+...................Vn2 (2.9)

Rata-rata semua nilai tegangan dari bentuk gelombang AC dari


bentuk gelombang periodik, akan memberi kita nilai yang paling akurat

14
dari tegangan RMS. Umumnya, dalam semua perkiraan matematika, kita
menetapkan nilai rata-rata untuk menjaga dari nilai-nilai kesalahan dan
untuk menetapkan nilai yang paling tepat dari sebuah perhitungan.
Akar kuadrat dari nilai ini memberi kita nilai RMS dari bentuk
gelombang AC. Rumus untuk menghitung nilai tegangan RMS
ditampilkan di bawah.
()2
= (2.10)

12 + 22 + 32 +42
= (2.11)

Metode grafik adalah metode yang sangat efektif untuk menemukan


nilai-nilai RMS dari semua jenis bentuk gelombang termasuk gelombang
kompleks.
Pada alat ini nantinya juga akan meggunakan metode grafis untuk
menentukan nilai dari Vrms dan juga Irms, dan cara mencari Irms juga
sama dengan mencari Vrms dengan metode grafis.
2.2.2 Metode Analisis
Metode lain yang digunakan untuk menemukan tegangan RMS (atau
arus) dari gelombang AC periodik adalah metode Analisis atau
Matematika. Metode ini cocok untuk sinusoidal berbentuk bentuk
gelombang.
Dalam metode ini, kita akan menghitung tegangan RMS dengan
menganalisis daerah di bawah kurva dari gelombang AC. Metode ini lebih
mudah daripada metode Grafis ketika berhadapan dengan bentuk
gelombang sinusoidal murni.

() = . () (2.12)

= 2 / (2.13)

Tegangan RMS atau Vrms dapat dihitung dengan rumus.



= [1/ 2 2() ]) (2.14)
0

15
Untuk satu siklus lengkap atau periode dari bentuk gelombang, batas
integrasi dari 0 sampai 3600. Jadi mengintegrasikan dari batas bawah ke
batas tertinggi di dapatkan.

(2.15)

IOT (Internet Of Things)


Internet of Things, atau dikenal juga dengan singkatan IoT,
merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari
konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun
kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya,
termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan,
elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang
semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang
tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat
diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur
berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh
Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID
Center di MIT.Dan kini IoT menjadi salah satu tugas bagi seorang
mahasiswa di sebuah perguruan tinggi.
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah
argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya
itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung
secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa
pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin
tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan
pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah
menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut
sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain
itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung
pada gagalnya produksi.
WEBSITE
Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang
umumnya berada pada peladen yang sama berisikan kumpulan informasi
yang disediakan secara perorangan, kelompok, atau organisasi.Sebuah
situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang

16
dapat diakses melalui jaringan seperti Internet, ataupun jaringan wilayah
lokal (LAN) melalui alamat Internet yang dikenali sebagai URL.
Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di Internet disebut
pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan
WWW.
Meskipun setidaknya halaman beranda situs Internet umumnya
dapat diakses publik secara bebas, pada praktiknya tidak semua situs
memberikan kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs
web mewajibkan pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai
anggota, atau bahkan meminta pembayaran untuk dapat menjadi aggota
untuk dapat mengakses isi yang terdapat dalam situs web tersebut,
misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita,
layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini
umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau
karena tujuan komersial tertentu.

BAHASA PEMROGRAMAN
Pada pembuatan proyek ahkir ini digunakan beberapa bahasa
pemrograman diantaranya adalah bahasa pemrograman C arduino , PHP,
Javascript, HTML dan Mysql untuk database.

2.5.1 Bahasa pemrograman C Arduino


Pada penggunaanya untuk memprogram Arduino dan NodeMCU
adalah menggunakan bahasa C Arduino dan berikut adalah apa saja yang
ada dalam bahasa pemrograman C menggunakan Arduino ini secara
singkat.

2.5.2 PHP
PHP adalah singkatan dari "PHP: Hypertext Prepocessor", yaitu
bahasa pemrograman yang digunakan secara luas untuk penanganan
pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan
bersamaan dengan HTML. PHP diciptakan oleh Rasmus Lerdorf pertama
kali tahun 1994. Pada awalnya PHP adalah singkatan dari "Personal
Home Page Tools". Selanjutnya diganti menjadi FI ("Forms Interpreter").
Sejak versi 3.0, nama bahasa ini diubah menjadi "PHP: Hypertext
Prepocessor" dengan singkatannya "PHP". PHP versi terbaru adalah versi
ke-5. Berdasarkan survey Netcraft pada bulan Desember 1999.

17
Gambar 2. 12 Logo PHP

2.5.3 HTML
Hyper Text Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa
markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web,
menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah penjelajah web Internet
dan pemformatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas format
ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang terintegerasi.
Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam perangkat lunak
pengolah kata dan disimpan dalam format ASCII normal sehingga
menjadi halaman web dengan perintah-perintah HTML.

Gambar 2. 13 Icon HTML


https://cdn0.iconfinder.com/data/icons/HTML5/512/HTML_Logo.png
Bermula dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di
dunia penerbitan dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard
Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah standar yang
digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat ini
merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan
penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML dibuat
oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Berners-lee Robert ketika mereka
bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga penelitian
fisika energi tinggi di Jenewa).
2.5.4 JavaScript
JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan
dinamis.JavaScript populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar
penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox,

18
Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman
web menggunakan tag SCRIPT.
JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari
Netscape di bawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi
LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.

Gambar 2. 14 Icon Javascipt


http://www.demonixis.net/blog/wpcontent/uploads/2014/03/javascript_logo.
png\
Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa
dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah
bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal
tersebut. Bahasa pemrograman inilah yang akhirnya berkembang dan
diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java
dengan JavaScript.
JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk
membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan yang penting
juga adalah untuk membuat AJAX. JavaScript adalah bahasa yang
digunakan untuk AJAX.
2.5.5 CSS
Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengatur
beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur
dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti
Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading,
subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan
bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai
untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML.

19
Gambar 2. 15 Logo CSS
http://htmldoctor.info/images/css3.png
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada
teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna
mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas,
bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang
digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS
memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan
format yang berbeda.

SOFTWARE YANG DIGUNAKAN


Software sangat penting dalam menunjang pemgrograman
Hardware yang digunakan maka dibutuhkan perangkat lunak untuk
menjalankan Hardware sesuai yang di inginkan pada pembuatan proyek
ahkir ini digunakan beberapa software yaitu Arduino IDE yang digunakan
untuk memprogram Arduino dan NodeMCU dan juga Notepad ++ yang
digunakan untuk pemrograman WEB dan juga Mysql untuk mengatur
database yang akan digunakan.

2.6.1. Arduino IDE


Arduino IDE adalah software yang sangat canggih ditulis dengan
menggunakan Java. IDE Arduino terdiri dari:
1. Editor program
sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan
mengeditprogram dalam bahasa Processing.
2. Compiler
sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing)
menjadi kode biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak
akan bisa memahami bahasa Processing. Yang bisa dipahami oleh
mikrokontroler adalah kode biner. Itulah sebabnya compiler
diperlukan dalam hal ini.

20
3. Uploader
sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam
memory didalam papan Arduino.

Gambar 2. 16 Arduino Sketch

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah


sketch. Katasketch digunakan secara bergantian dengan kode
program dimana keduanya memiliki arti yang sama.
2.6.2. Notepad ++
Notepad++ adalah sebuah penyunting teks dan penyunting kode
sumber yang berjalan di sistem operasi Windows. Notepad++
menggunakan komponen Scintilla untuk dapat menampilkan dan
menyuntingan teks dan berkas kode sumber berbagai bahasa
pemrograman.
Notepad++ didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Proyek
ini dilayani oleh Sourceforge.net dengan telah diunduh lebih dari 27 juta
kalidan dua kali memenangkan penghargaan SourceForge Community
Choice Award for Best Developer Tool.

21
Gambar 2. 17 Logo Notepad ++
http://janobyl.com/wp-content/uploads/2016/11/Notepad-v7.2.png
Pada penggunaanya Software notepad ++ digunakan untuk
mempermudah pekerjaan membuat website dari bahasa PHP,HTML,JS
dan CSS yang dapat terlihat jelas sintaksnya.

2.6.3 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis
data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS
yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia.
MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak
gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka
juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus di mana
penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

Gambar 2. 18 Logo MySQL


https://www.file-extensions.org/imgs/app-picture/1189/mysql.jpg
Pada proyek ahkir ini penggunaan Mysql adalah untuk memprogram
database yang akan digunakan untuk menyimpan data dari pengiriman
yang di lakukan oleh NodeMCU dan akan ditampilkan pada website yang
dibuat
LIBRARY TAMBAHAN YANG DIGUNAKAN
Pada proyek ahkir ini digunakan library tambahan untuk
memprogram Hardware yaitu NodeMCU agar bisa di compile

22
menggunakan Arduino IDE dan juga untuk memprogram Arduino nano
agar dapat digunakan untuk membaca daya dari sensor yang ada.

2.7.1. ESP8266WIFI Library


ESP8266WIFI Library yang digunakan untuk memprogram
NodeMCU dikembangkan oleh komunitas pengguna ESP8266 agar dapat
di compile menggunakan Arduino IDE, yang sangat membantu dalam
mengakses fungsi fungsi dari ESP8266 yang biasanya hanya bisa diakses
dengan menggunakan ATCommand.
Dengan menggunakan Arduino IDE membuat pengaksesan
ESP8266 terasa semakin mudah dengan bahasa C Arduino yang khas dan
simple terasa semakin dibantu. Pada proyek ahkir ini ESP8266WIFI
library digunakan untuk mengakses fungsi utama ESP8266 yaitu pin pin
yang tersedia dan juga untuk mengirim dan menerima data dari internet
yaitu web yang dibuat.

2.7.2. Emon (Energy Monitor) Library


Emon (Energy Monitor) Library dikembangkan oleh sebuah
perusahaan pengembang yaitu Open Energy monitor yang digunakan
untuk menghitung arus ,tegangan dan daya yang dihasilkan dari sensor
arus dan tegangan.

Gambar 2. 19 Logo Open Energy Monitor

Untuk mempermudah menghitung penggunaan daya pada proyek


ahkir ini mengunaakan library dari open energy monitor yang berfungsi
untuk mencari Vrms dan Irms dengan dengan menggunakan metode
grafis dengan sampling adc dari sensor arus dan sensorteganganyang
dihubungkan dengan arduino nano, untuk lebih lengkapnya library open
energi monitor dapat dilihat pada lampiran.

NODEMCU
NodeMCU adalah sebuah varian dari ESP 8266 adalah modul wifi
802.11 b/g/n,low power yang telah deilengkapi dengan GPIO dengan satu
buah chanel ADC (10 bit). Pada penggunaanya NodeMCU bertugas

23
menerima data yang dikirimkan oleh mikrokontroller berupa komunikasi
serial dan akan di transmisikan data tersebut ke jaringan internet.

Gambar 2. 20 NodeMCU
Sumber : (https://statics3.seeedstudio.com/images/113990105%201.jpg)

ARDUINO NANO
Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan
mikrokontroler yang berukuran kecil, lengkap dan mendukung
penggunaan breadboard. Arduino Nano diciptakan dengan basis
mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano versi 3.x) atau
ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih
memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam
paket yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC
berjenis Barrel Jack, dan dihubungkan ke komputer menggunakan port
USB Mini-B. Arduino Nano dirancang dan diproduksi oleh perusahaan
Gravitech.

Gambar 2. 21 Arduino Nano


Sumber : (https://www.arduino.cc/en/uploads/Main/ArduinoNanoFront_3.jpg)

Spesifikasi arduino Nano adalah sebagai Berikut :

24
Mikrokontroler Atmel ATmega168 atau ATmega328
Tegangan Operasi 5V
Input Voltage (disarankan) 7-12V
Input Voltage (limit) 6-20V
Pin Digital I/O 14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)
Pins Input Analog 8
Arus DC per pin I/O 40 mA
Flash Memory 16KB (ATmega168) atau 32KB
(ATmega328) 2KB digunakan oleh
Bootloader
SRAM 1 KB (ATmega168) atau 2 KB
(ATmega328)
EEPROM 512 byte (ATmega168) atau 1KB
(ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
Ukuran 1.85cm x 4.3cm

SOLID STATE RELAY


Solid State Relay (SSR) adalah relay/saklar elektronik
semikonduktor yang memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan
dengan relay konvensional (elektro mekanik). Sistem isolasi pada solid
state relai pada umumnya terisolasi secara optik sedangkan relay
konvensional (elektro mekanik) terisolasi secara fisik. SSR akan
digunakan sebagai alat yang akan membuat kondisi lampu menyala
ataupun mati dengan inputan logika dari mikrokontroller.

Gambar 2. 22 Solid State Relay


Sumber : (http://i.ebayimg.com/images/g/9VEAAOSw1-RUZbJy/s-l300.jpg)

Pasive Infrared Sensor (PIR)


Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif,

25
artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya
menerima radiasi sinar infra merah dari luar.

Gambar 2. 23 Passive Infrared HC SR-501


Sumber : (http://www.robotistan.com/hc-sr501-ayarlanabilir-ir-hareket-
algilama-sensor-pir-4115-17-B.jpg)

Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan


berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah
gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu
(misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu
yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan
pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada
pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.

Gambar 2. 24 Jangkauan Sensor PIR HCSR 501


Sumber : (http://www.jamesrobertson.eu/images/2013/feb/10/hc-sr501-pir-
sensor-range.jpg)

Jangkauan maksimum dari sensor ini adalah 7 meter dan lebar


jangkauanya yaitu 100o dengan panjang 3 meter secara menyeluruh
dengan demikian sangat cocok digunakan di dalam ruangan yang tidak
membutuhkan terlalu jauh namun area jangkauan yang cukup luas.

26
DT CURRENT SENSOR (SENSOR ARUS)
DT-Sense Current Sensor merupakan suatu modul sensor arus yang
mengunakan IC sensor arus linier berbasis Hall-Effect ACS712 produksi
Allegro. Sensor arus ini dapat digunakan untuk mengukur arus AC atau
DC. Untuk modul DT-SENSE dengan tipe with OpAmp, telah
ditambahkan rangkaian OpAmp sehingga sensitivitas pengukuran arus
dapat lebih ditingkatkan dan dapat mengukur perubahan arus yang lebih
kecil. Sensor ini digunakan pada aplikasi-aplikasi di bidang industri,
komersial, maupun komunikasi. Contoh aplikasinya antara lain untuk
sensor kontrol motor, deteksi dan manajemen penggunaan daya, sensor
untuk switch-mode power supply, sensor proteksi terhadap overcurrent,
dan lain sebagainya.

Gambar 2. 25 DT Current Sensor


Berikut adalah sepsifikasi dari sensor arus diatas:
1. Berbasis ACS712 dengan fitur:
a. Rise time output = 5 s.
b. Bandwidth sampai dengan 80 kHz.
c. Total kesalahan output 1,5% pada suhu kerja TA = 25C.
d. Tahanan konduktor internal 1,2 m.
e. Tegangan isolasi minimum 2,1 kVRMS antara pin 1-4 dan
pin 5-8.
f. Sensitivitas output 185 mV/A.
g. Mampu mengukur arus AC atau DC hingga 5 A.
h. Tegangan output proporsional terhadap input arus AC atau
DC.
2. Tegangan kerja 5 VDC.
3. Dilengkapi dengan OpAmp untuk menambah Sensitivitas output
(untuk tipe With OpAmp).

27
Halaman Ini sengaja Dikosongkan

28
BAB III
PERENCANAAN SISTEM
Dalam Bab ini akan dibahas tentang perencanaan dan pembuatan
sistem berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang meliputi :
1. Perencanaan Perangkat Keras dan Software sistem kontrol lampu
otomatis.
2. Perencanaan Web dari sistem kontrol lampu otomatis.

3.1 BLOK DRIAGRAM SISTEM


Diagram Blok sistem keseluruhan pada sistem akan ditunjukkan
seperti gambar di bawah ini:

Keberadaan Orang
Sensor PIR Sensor Tegangan
& kontrol Web
Sensor Arus
Kontrol Manual

Web & Arduino &


Lampu NodeMCU

Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem

29
Berikut adalah perancangan sitem pencahayaan ruangan dengan
teknologi IOT.

Gambar 3. 2 Perancangan kontrol lampu

Pada perancangan kontrol lampu ini selain dengan menggunakan


media internet sebagai kontrol lampu juga digunakan sensor PIR yang
berfungsi untuk mendeteksi keberadaan manusia yang berada di dalam
ruangan sehingga membuat lampu menjadi lebih efisien dalam
penggunaanya selain tidak perlu menekan saklar juga dapat menghemat
energi listrik jika kita lupa dalam mematikan lampu kita, selain itu juga
dapat diakses kondisi lampu apakah menyala atau tidak lewat web
interface yang ada

3.2 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS


Pada perancangan dan pembuatan perangkat Keras berisi tentang
rancangan sensor dan kontroler yang digunakan untuk menjalankan
sistem kontrol lampu otomatis ini.

3.2.1 Power Supply


Pada perancangan perangkat Keras Power Supply diperluhkan untuk
memberikan Power Supply pada setiap rangkaian yang akan di kontrol
berikut adalah rangkaian Power Supply akan ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.

30
Gambar 3. 3 Rangkaian Power Supply

Rangkaian Power Supply menghasilkan output 5V yang digunakan


untuk memberikan Power Supply pada rangkaian yang di buat. Pada
perancangan Power Supply ini menggunakan dioda yang dipasang seperti
gambar diatas untuk menyearahkan teggangan AC dari Transformator
menjadi teggangan DC, dan setelah disearahkan teggangan lalu
digunakan IC regulator yaitu IC 7805 untuk membuat teggangan keluaran
dari Power Supply menjadi 5V dan pemasangan kapasitor pada rangkaian
Power Supply dimaksudkan untuk menyimpan muatan listrik segingga
teggangan yang keluar pada output Power Supply stabil.

3.2.2 Sensor Tegangan


Untuk mengetahui tengangan yang mengalir pada beban dan
rangkaian digunakan sensor tenggangan yang dibuat dengan menurunkan
teggangan yang mengalir dengan menggunakan resistor pembagi
tegangan.

31
Gambar 3. 4 Rangkaian Sensor Tegangan

Pada perhitungan pembagi tegangan menggunakan Emon (Energi


Monitor) library , perhitungan sensor tegangan berdasarkan resistor yang
digunakan di dalam rangkaian.

1
= ( ) + 2,5
1 + 2
Pada rangkaian yang akan dipasang menggunakan tegangan input
sebesar 6V dan menggunakan R1= 10K , R2=100K.
10
= ( 6) + 2,5
10 + 100
= 3,04
Keterangan :
TPO = Tegangan Puncak Output
TPI = Tegangan Puncak Input

3.2.3 Sensor Arus


Pada perancangan sensor arus digunakan Sensor Arus DT Current
Sensor keluaran Innovative Electronics yang dilengkapi dengan Op Amp
dengan penguatan yang bisa diatur. Berikut adalah rangkaian dari Sensor
Arus DT Current Sensor.

32
Gambar 3. 5 Rangkaian Sensor Arus DT

Sensor Arus DT ini dilengkapi dengan Penguatan dan juga


pengaturan Offset, dimana Offset dari ACS yang biasanya dimulai dari
2,5 bisa diatur sesuai dengan yang di inginkan antara range 0-5 Volt. Pada
perancangan Sensor arus ini digunakan untuk mengukur Arus AC dari
lampu yang akan di kontrol.

3.2.4 Senor PIR (Motion Sensor)


Penggunaan Sensor PIR pada proyek ahkir ini adalah untuk
mendeteksi keberadaan Manusia yang ada diruangan, sehingga jika tidak
ada orang yang menempati ruangan maka lampu akan otomatis mati,
rangkaian sensor PIR HC-SR501 yang akan digunakan adalah sebagai
berikut

Gambar 3. 6 Rangkaian Sensor PIR HC-SR501

33
Pada Sensor PIR HC-SR501 dapat diatur tingkat sensitivitas dan
lama waktu tunda dari lamanya trigger on dengan menggunakan
potensiomenter yang ada, dengan demikian dapat mempermudah proses
pembacaan data yang akan diolah.
Output maksimal dari pembacaan sensor PIR HC-SR501 adalah 0V
pada waktu trigger OFF dan sebesar 3,3 V pada waktu trigger on jadi
dalam perhitungan pembacaan ADC 10 bit adalah sebagai berikut.
3,3
= 1024 = 794,64
5
Sehingga jika ingin mengambil data waktu trigger on adalah
pembacaan ADC 10bit diatas 600. Pemilihan pembacaan ADC 600
adalah untuk menghindari terjadinya drop tegangan yang biasa terjadi
yaitu tidak full 3,3 V , bisa terjadi 3,2 V untuk alasan tersebut digunakan
pembacaan ADC diatas 600.

3.2.5 Arduino Nano


Pada pembuatan proyek ahkir ini menggunakan Arduino Nano
sebagai mengumpulkan data data dari sensor dan mengolah data data
yang dikumpulkan tersebut untuk di transmisikan ke NodeMCU untuk
dikirimkan ke internet menggunakan komunikasi Serial. Pemilihan
penggunaan mikrokontroller tambahan untuk akuisi data selain dari pin
ADC dari NodeMCU yang hanya 1 buah, juga untuk memperingan
pekerjaan dari NodeMCU sendiri yang juga aakan mengirim data ke
internet.berikut adalah rangkaian pin yang digunakan pada proyek ahkir
ini.

Gambar 3. 7 Pin yang digunakan Arduino Nano

34
Pada penggunaannya pinout yang digunakan adalah dengan 4 pin
ADC yang digunakan untuk sensor sensor yang digunakan dan 1 pin
digital untuk trigger dari lampu dengan menggunakan Solid State Relay.

3.2.6 NodeMCU
Pada Proyek Ahkir ini menggunakan NodeMCU sebagai pengrim
data dari sensor sensor yang telah di kumpulkan dan diolah oleh arduino
ke dalam halaman web yang telah dibuat dengan demikian, hasil dari
pembacaan sensor dapat di monitoring lewat web. Dan berikut adalah Pin
yang digunakan oleh NodeMCU.

Gambar 3. 8 Pin yang digunakan pada NodeMCU

Pada gambar diatas pin yang digunakan pada NodeMCU selain


menerima data dari Arduino nano lewat komnukasi serial juga
menggunakan salah 1 pin digital yang dimiliki untuk memicu nyalanya
lampu lewat web, dengan demikian lampu dapat dikontrol lewat jarak
jauh menggunakan peralatan elektronik seperti HP, Laptop, Komputer,
dll.

3.3 PERANCANGAN SOFTWARE


Untuk membuat seluruh sistem berjalan dengan baik sesuai dengan
yang di inginkan maka perangkat Keras pelu di berikan program terutama
mikrokontroller dan website agar dapat digunakan untuk menunjang alat
agar bisa berjalan sesuai dengan yang di inginkan dan berikut adalah
flowchart dasar dari sistem pengiriman data

35
Start

Inisialisasi
Data

Baca data sensor


(PIR,Arus,Teggangan)

Olah Data
(Arduino)

Kirim data ke
NodeMCU

Kirim data ke web


(NodeMCU)

Tampilkan data di
WEB

END

Gambar 3. 9 Flowchart Pengiriman data

Selain mengirim data ke web, web juga dapat megirimkan data ke


nodeMCU untuk mengontrol lampu, jadi selain lampu dapat dikontrol
automatis menggunakan sensor PIR lampu juga dapat dikontrol melalui
website interface yang telah dibuat. Berikut adalah flowchart dari kontrol
web.

36
Start

Inisialisasi
Data

Interface Web

Jika tombol ON ditekan


(ON=1)
Tidak

Ya

NodeMCU NodeMCU
Menyalakan Lampu Mematikan Lampu

End

Gambar 3. 10 Flowchart Kontrol Web

3.3.1 Perancangan Software Arduino


Penggunaan arduino pada proyek ahkir ini adala untuk
mengumpulkan data dari sensor teggangan, sensor arus dan sensor PIR
untuk mengontrol nyala lampu jika ada orang yang memasuki ruangan.
Berikut adalah flowchart dari perancangan software arduino.

37
Start

Inisialisasi Data

Baca data sensor

Olah data Sensor

Apakah PIR mendet eksi


Keberadaan manusia tidak

ya

tidak
Nyalakan Lampu
Matikan Lampu
selama 5 menit

ya

Apakah sudah
5 menit
End

Gambar 3. 11 Flowchart perancangan software pada Arduino

Selain mengumpulkan data dari tiap tiap sensor,pada


penggunaanya arduino juga digunakan untuk mengrimkan data ke
NodeMCU dan yang akan dikirimkan ke internet. Untuk menyalakan
lampu berdasarkan keberadaan orang di ruangan adalah dengan membaca
data dari sensor PIR dan diberikan pewaktuan selama lima menit, dan
akan menyala terus sesuai dengan apakah masih ada orang di dalam
ruangan atau tidak. Berikut adalah penggalan program dari pennyalaan
lampu lewat arduino.

38
Gambar 3. 12 Program deteksi keberadaan orang

Pada saat sensor PIR mendeteksi keberadaan orang maka akan


menyalakan lapu dengan memberikan sinyal pada pin digital 3 yaitu
digunakan untuk memberikan logika on pada Solid State Relay sehingga
lampu akan menyala, dan penggunaan milis digunakan untuk menyalakn
lampu sesuai dengan interval yang ditentukan pada pemrograman ini
digunakan untuk memberikan waktu selama 5 menit sehingga millis yang
digunakan yaitu 300000. Dikarenakan 300000 ms adalah 300 detik atau
5 menit.
Untuk pengriman data ke nodeMCU menggunakan pemisah yaitu
simbol simbol untuk tiap data yang diterima dari sensor semsor.berikut
adalah penggalan program dari pengriman data dari sensor sensor.

Gambar 3. 13 Format pengiriman data sensor

39
Pada pengiriman dari pengolahan data energi arus teggangan dan
PIR dan data yang telah diolah yang akan dikirimkan ke nodeMCU
dipisahkan dengan simbol simbol dan pada NodeMCU akan membaca
data data tadi secara terpisah.

3.3.2 Perancangan Software NodeMCU


Pada proyek ahkir ini NodeMCU digunakan sebagai modul untuk
Interaface dengan web yang telah dibuat dengan mengirimkan data dari
sensor yang diterima dari arduino dan juga menerima data dari web untuk
kontrol lampu lewat web. Berikut adalah flowchart dari perancangan
software NodeMCU.
Start

Inisialisasi Data

Olah Data dari apakah ada data


Arduino dan Web baru dari web ?

Tidak

apakah ada data Cek Data


masuk dari Arduino?

Ya
Apakah ada perintah
nyalakan Lampu?

Olah data Arduino

Nyalakan Lampu
Kirim Ke Web 5 Menit

Tidak
Apakah sudah 5
menit?

Ya

End Matikan Lampu

Gambar 3. 14 Flowchart perancangan pada NodeMCU

40
Pada penerimaan data yang dikirim dari ardnuino akan diolah dan
dipisahkan menurut pemisahnya yaitu dalam bentuk simbol simbol
dikarenakan pengriman data dilakukan dengan komunikasi serial. Berikut
adalah penggalan program dari penerimaan data yang dilakukan
nodeMCU.

Gambar 3. 15 Proses pemilahan data oleh NodeMCU

Pada proses pemilahan data yang dilakukan oleh NodeMCU ini


dilakukan dengan mengambil data dari tiap pemisah yang telah ditentukan
sebelumnya seimsal data setelah header adalah ? dan data sesudahnya
adalah data PIR dan di ahkiri oleh pemisah data yaitu $ sapai header
terahkir yaitu tanda seru (!) yang menandakan hal tersebut adalah data
yang akan dipilah. Data yang sudah didapat tersebut nantinya akan
dikirimkan ke internet atau dikirimkan database untuk di pantau lewat
internet.

41
Gambar 3. 16 Program pengriman data ke internet

Pada gambar program diatas ditunjukan proses pengiriman data ke


internet menggunakan NodeMCU yang dilakukan dengan mengakses
alamat dari web yang dituju dengan format yang telah ditentukan seperti
gambar diatas.

Gambar 3. 17 Program NodeMCU update lampu

42
Untuk memeperbaharui kondisi lampu sesuai dengan yang
diinginkan dilakukan request ke internet pada alamat yang dituju untuk
mendapatkan data terbaru yang digunakan pada kontrol lampu.

3.3.3 Perancangan Web


Website di dalam proyek ahkir ini adalah sebagai media untuk
menampilkan data dari sensor sensor juga sebagai interface untuk
mengontrol lampu. Berikut adalah tampilan interface website untuk
kontrol lampu.

Gambar 3. 18 Tampilan Sistem kontrol lampu

Untuk menampilkan tampilan energi, teggangan, power factor dan


juga arus maka akan ditampilkan dalam sebuah halaman web tersendiri
dengan rentan waktu penggunaan terahkir. Berikut adalah tampilan dari
monitoring arus,teggangan,power factor dan juga energi yang digunakan.

43
Gambar 3. 19 Tampilan Monitoring Arus dan Tegangan

Gambar 3. 20 Tampilan Monitoring Energi dan Power Factor

Untuk perhitungan efisiensi menggunakan metode pengukuran


langsung yaitu dengan membandingkan penggunaan energi dari lampu
yang dipasangi sensor PIR dan dapat di kontrol melalui web dengan
lampu yang di kontrol secara manual.
dengan demikian dapat secara langsung diketahui penghematan dari
penggunaan energi listriknya. Dan berikut adalah tampilan dari halaman
web untuk mengukur penghematan dari lampu.

44
Gambar 3. 21 Perancangan web perhitungan penghematan

3.4 PERANCANGAN PERHITUNGAN PENGHEMATAN


ENERGI LISTRIK
Pada perancangan perhitungan energi listrik ini akan ditentukan
dengan menggunakan metode pengujian secara langsung dengan
pembanding yang sama atau identik.
Pada perhitungan penghematan ini yang di uji adalah pemakaian
energi dari lampu pada ruangan, dengan membandingkan dari
penggunaan energi listrik yang dikeluarkan oleh lampu yang dapat
dikontrol dan dapat berjalan secara otomatis dan energi listrik yang
dekluarkan oleh lampu yang tidak dikontrol secara otomatis atau manual
switching. Dengan demikian dapat diketahui efisiensi pemakaian energi
listrik dari penggunaan lampu.
Berikut adalah bentuk rangcangan pemasangan lampu nya lampu
yang identik dengan satu sumber teggngan yang sama dan dilihat masing
masing penggunaan energi listriknya.

45
PIR 1 PIR 2 PIR 3

Lampu 1 Lampu 2 Lampu 3

Lampu 5 Lampu 6
Lampu 4

Gambar 3. 22 Perancangan Pemasangan alat

Pada lampu 1,2,3 adalah untuk lampu yang di beri sensor dan dapat
dikontrol secara otomatis lewat internet, dan lamu 4,5,6 adalah lampu
yang menggunakan manual switching atau kontrol lampu senderhana
yang biasa di lakukan.
Untuk menghitung nilai penghematan energi yang dilakukan oleh
lampu dan yang dikontrol secara otomatis adlalah dengan rumus seperti
dibawah ini.


= 100%

Semisal energi yang dihasilkan pada lampu dengan kontrol otomatis


memerluhkan energi sebesar 50 Wh dan energi lampu tanpa kontrol
memerluhkan energi sebesar 90 Wh maka perhitungan penghematan
energinya adalah sebagai berikut
90 50
= 100%
90
= 44,44%

Begitulah perhitungan sederhana dari mencari nilai penghematan


dari pemakaian energi dari lampu yang menggunakan kontrol otomatis
dan tanpa menggunakan kontrol. Pada perancanganya nanti untuk

46
mencari tahu penggunaan lampu maka akan dilakukan pengujian selama
2 hari pengujian dengan sampling setiap jam untuk dicari nilai dari
penghematan energi yang dihasilkan oleh lampu dan juga karakteristik
penggunaan lampu. Berikut adalah contoh tabel untuk mencari
karakteristik penggunaan energi listrik.

Tabel 3. 1 Tabel mencari karakteristik penggunaan energi listrik harian

Lampu Dengan Kontrol


Jam otomatis Lampu kontrol manual
L1 L2 L3 L4 L5 L6
00.00
01.00
02.00
03.00
.......
23.00

Untuk mengetahui kondisi ruangan jarang digunakan atau tidak pada


jam- jam tertetu maka diambilah data pada setiap jam. Dengan demikian
membuat kontrol lampu secara otomatis menjadi lebih hemat jika di
pasang pada jam tertentu. Selain mencari karakteristik juga pengambilan
data untuk mencari nilai penghematan dari penggunaan energi listrik
selama 2 hari penuh . Berikut adalah tabel perancangan pengukuran
penghematan energi listrik.

Tabel 3. 2 Tabel total pengukuran penghematan listrik

Persentase
Total Pemakaian Total Pemakaian
Penghematan
Jam Energi lampu dengan Energi Lampu Tanpa
Energi listrik
Kontrol (Wh) Kontrol (Wh)
(%)
00.00
01.00
02.00
.......
23.00

47
Perancangan pengukuran efisiensi lampu dilakukan dengan 2
kondisi berikut adalah kondisi dan perancangan yang dibuat.

3.4.1 Kondisi Efisiensi Per Area


Pada kondisi penghematan per area dilakukan kontrol lampu secara
terpisah, yang dimaksud adalah dalam satu ruangan yang di uji
menggunakan 3 buah pir yang di pasang per area utuk tiap lampu yang
dikontrol, jika salah satu pir tidak terdeteksi adanya pergerakan manusia
maka otomatis lampu yang di pasangi pir tersebut akan mati dan tidak
mempengaruhi kondisi lampu yang mendeteksi pergerakan manusia.

Gambar 3. 23 Kondisi efisiensi per area

Sehingga pada kondisi efisiensi per area ini akan lebih menghemat
penggunaan energi listik secara maksimal dengan mendeteksi keberadaan
manusia di ruangan pada area yang terdeteksi saja.

3.4.2 Kondisi Efisiensi seluruh ruangan


Pada kondisi efisiensi seluruh ruangan lebih mementingkan
kenyamanan pada penggunaan ruangan sehingga mengurangi efisiensi
penggunaan energi listrik, pada hal ini jika sensor mendeteksi pergerakan
manusia di dalam ruangan maka semua lampu di dalam ruangan akan
menyala tanpa mementingkan di area manakah orang tersebut terdeteksi
sehingga selain lebih memberikan kenyamanan pada penghuni ruanngan
tersebut.berikut adalah gambaran mengenai kondisi penghematan
seluruh ruangan.

48
Gambar 3. 24 Kondisi efisiensi seluruh ruangan

Pada kondisi efisiensi seluruh ruangan ini membuat penghuni


merasa lebih nyaman pada ruangan tersebut dibandingkan dengan kondisi
efisiensi per area namun akan mengurangi efisiensi keseluruhan pada
penggunaan energi listrik.

49
Halaman ini sengaja dikosongkan

50
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dilakukan pengujian dan analisa terhadap


rangcangan sistem yang telah dirancang dan dibuat pada bab
sebelumnya.

Pengujian Power supply


1. Tujuan
Mengetahui tegangan output dari rangkaian power supply
apakah sesuai atau tidak dengan yang direncanakan yaitu tegangan
output yaitu 5v

2. Metode Pengujian
Mengukur tegangan yang dihasilkan dari rangkaian power
supply yang telah dibuat menggunakan alat ukur multimeter.

3. Peralatan Pengujian
a. Rangkaian Power Supply
b. Digital Multimeter

Gambar 4. 1 Hasil pengujian Power Supply

51
4. Prosedur pengujian
a. Persiapkan semua peralatan yang dibutuhkan pada
pengujian yang telah disebutkan diatas.
b. Sambungkan jack power supply pada terminal listrik.
c. Ukur nilai tegangan dengan menggunakan multimeter
digital.
d. Catat hasilnya.

5. Hasil Pengujian dan Analisa


Setelah melakukan pengujian Power supply 5v dan 500 mA, di
dapatkan hasil pengujian tegangan 5,08 V.
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat di analisis
bahwa hasil tersebut masih dalam keadaan yang ideal yaitu
memenuhi kondisi power supply yang di inginkan,dan berikut adalah
perhitungan error yang terjadi.


= | 100%|

5 5,08
= | 100%|
5

= 1,6%

Dari perhitungan error yang di dapat bahwa power supply


berada dalam kondisi yang cukup stabil walaupun tidak sempurna
atau ideal 100 % seperti yang di inginkan. Error yang terjadi
disebabkan berbagai kondisi yaitu kemungkinan adanya salah
perhitungan dari multimeter ataupun juga adanya kemungkinan
komponen yang dapat di lihat pada datasheet IC regulator 7805 yang
memiliki output range dari 4,8 5,2 dengan demikian masih dapat di
terima dan dapat mensupply rangkaian yang telah dibuat dengan baik.

Pengujian Sensor Tegangan


1. Tujuan
Mengetahui pembacaan dari sensor tegangan apakah sesuai
dengan alat ukur.

52
2. Metode Pengujian
Menguji pembacaan dari sensor tegangan dan pembacaan dari
alat ukur pada tegangan yang berbeda beda.

3. Peralatan Pengujian
a. Rangkaian sensor Tegangan
b. Arduino nano
c. Voltmeter
d. Laptop (komputer)
e. Transformator Step down

Gambar 4. 2 Pengujian Sensor Tegangan

4. Prosedur pengujian
a. Persiapkan semua peralatan yang telah disebutkan di atas.
b. Ubah nilai tegangan pada Variac
c. Ukur hasil pembacaan sensor arus yang telah di tampilkan di PC
d. Bandingkan dengan alat ukur Voltmeter

53
5. Hasil Pengujian dan Analisa
Dari hasil pengujian sensor tegangan yang dilakukan dengan
menggunakan Variac adalah sebagai berikut.

Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Sensor Tegangan


Sensor Tegangan (V) Variac (V) Error(%)
0,00 0,00 0,00%
18,15 20,00 9,25%
41,13 40,00 2,83%
63,20 60,00 5,33%
85,17 80,00 6,46%
104,33 100,00 4,33%
123,00 120,00 2,50%
135,77 140,00 3,02%
165,80 160,00 3,63%
188,53 180,00 4,74%
207,86 200,00 3,93%
225,67 220,00 2,58%

250,00
Teggangan VARIAC (V)

200,00

150,00

100,00

50,00

0,00
0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00
Pembacaan Sensor Teggangan (V)

Gambar 4. 3 Grafik Pengujian Sensor Tegangan

54
10,00%

8,00%
Error(%)

6,00%

4,00%

2,00%

0,00%
0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00
Alat Ukur (V)

Gambar 4. 4 Grafik nilai Error Pembacaan sensor tegangan

Dari pengujian yang telah dilakukan dan didapatkan data diatas


menunjukkan kelinieritasan dari sensor tegangan dengan alat ukur
yang ada namun sedikit terjadi error pembacaan pada tegangan kecil
terjadi error pembacaan yang cukup besar dikarenakan sensor
tegangan tidak terlalu akurat pada pembacaan tegangan yang sangat
kecil sehigga pembacaan sensor tegangan terjadi error yang lebih
besar dari pada pembacaan tegangan yang lebih tinggi walaupun juga
ada error pada pembacaan tegangan.

Pengujian Sensor Arus

1. Tujuan
menguji hasil pembacaan sensor arus dan membandingkan
dengan alat ukur apakah sesuai atau tidak.

2. Metode Pengujian
Memberikan beban yang berbeda beda sehingga menghasilkan
arus yang berbeda dan dibandingkan antara sensor tegangan yang
dibuat dengan alat ukur.

55
3. Peralatan Pengujian
a. Rangkaian Sensor Arus
b. Arduino nano
c. Laptop (komputer)
d. Power Supply
e. Beban yang berbeda beda

Gambar 4. 5 Pengujian Sensor Arus

4. Prosedur pengujian
a. Persiapkan semua peralatan yang telah disebutkan diatas.
b. Berikan ganti ganti beban dan amati hasil pembacaan dari
alat ukur.
c. Bandingkan hasil pembacaan dari sensor arus dengan
program yang telah dibuat dengan menggunakan arduino
dan pembacaan dari multimeter dengan beban yang berbeda
beda.

56
5. Hasil Pengujian dan Analisa
Pada hasil pengujian sensor arus di dapatkan data sebagai
berikut.
Tabel 4. 2 Pengukuran Snsor Arus
Alat ukur Sensor Arus
Error (%)
(A) (A)
0,05 0,05 0,00
0,08 0,07 12,50
0,17 0,16 5,88
0,20 0,18 10,00
0,23 0,21 8,70
0,24 0,23 4,17
0,26 0,25 3,85
0,27 0,26 3,70
0,28 0,27 3,57
0,30 0,28 6,67
0,31 0,29 6,45
0,33 0,30 9,09

Grafik Hasil Pembacaan Sensor Arus


0,35
Pembacaan Sensor (A)

0,3
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Pembacaan Alat Ukur (A)

Gambar 4. 6 Grafik Hasil Pembacaan Sensor Arus

57
Grafik Error Sensor Arus
14
12
Nilai Error (%)

10
8
6
4
2
0
0 0,1 0,2 0,3 0,4
Nilai Ukur (A)

Gambar 4. 7 Grafik Error Sensor Arus

Pada data hasil pembacaan sensor arus yang telah dilakukan


dapat di analisa bahwa sensor arus untuk arus yang kecil kurang
presisi terjadi error sampai 12,5 % pada pembacaan arus 0,08.
Dikarenakan sensitifitas sensor arus ACS 712 180-190 mA hal
tersebut menyebabkan tingkat kepresisian yang tinggi untuk
mengukur arus yang sangat kecil dan tingkat kepresisisan yang tinggi,
namun masih tidak terlalu jauh dari range yaitu hanya selisih 0,01
0,3 A saja hal tersebut masih dapat digunakan untuk mengukur arus
yang digunakan yaitu lampu di ruangan.

Pengujian Web

6. Tujuan
Menguji tingkat kestabilan web , apakah web berjalan dengan
baik bisa dibuka atau tidak dengan menguji di waktu yang berbeda
beda.

7. Metode Pengujian
Membuka website setiap interval waktu yang ditentukan dalam
waktu 24 jam dan dilihat apakah website berjalan dengan lancar atau
tidak.

58
8. Peralatan Pengujian
a. Laptop (komputer)
b. Internet

Gambar 4. 8 Pengujian Web

9. Prosedur pengujian
a. Persiapkan peralatan yang telah disebutkan diatas
b. Buka website yang telah dibuat dengan internet setiap 2 jam
selama 1x 24 jam.
c. Catat hasilnya.

59
10. Hasil Pengujian dan Analisa
Pada pengujian web di dapatkan data hasil pengujian sebagai berikut.

Tabel 4. 3 Data Hasil Pengujian Web


waktu Akses
pengujian Website
Jam ke-1 berfungsi
Jam ke-2 berfungsi
Jam ke-3 berfungsi
Jam ke-4 berfungsi
Jam ke-5 berfungsi
Jam ke-6 berfungsi
Jam ke-7 berfungsi
Jam ke-8 berfungsi
Jam ke-9 berfungsi
Jam ke-10 berfungsi
Jam ke-11 berfungsi
Jam ke-12 berfungsi
Jam ke-13 berfungsi
Jam ke-14 berfungsi
Jam ke-15 berfungsi
Jam ke-16 berfungsi
Jam ke-17 berfungsi
Jam ke-18 berfungsi
Jam ke-19 berfungsi
Jam ke-20 berfungsi
Jam ke-21 berfungsi
Jam ke-22 berfungsi
Jam ke-23 berfungsi
Jam ke-24 berfungsi

Dari data hasil pengujian web dapat di analisis bawha web dapat
berfungsi dengan baik di jam manapun tanpa mengalami down
dikarenakan hosting yang di beli menawarkan uptime sampai 99,99
% jadi kemungkinan terjadinya downtime sangat kecil hal tersebut
sangat baik dikarenakan semua data akan ditampung ke dalam
database internet dan harus dapat di akses melaui web , sehingga

60
dalam pengujian web ini website yang digunakan dapat disimpulkan
berfungsi dengan baik.

Pengujian Sensor PIR


1. Tujuan
Menguji pembacaan sensor PIR apakah dapat digunakan untuk
mendeteksi keberadaan orang di dalam ruangan.

2. Metode Pengujian
Menguji Sensor PIR dalam jarak yang ditentukan yang sesuai
dengan tinggi bangunan apakah dapat mendeteksi keberadaan
manusia.

3. Peralatan Pengujian
a. Sensor PIR
b. Laptop (komputer)
c. Arduino Nano
d. Alat Ukur

Gambar 4. 9 Pengujian Sensor PIR

4. Prosedur pengujian
a. Siapkan peralatan yang telah disebutkan diatas.
b. Lakukan pendeteksian keberadaan manusia dengan
melakukan gerakan di depan sensor pir.
c. Ukur pada setiap jarak yang telah ditentukan.

61
5. Hasil Pengujian dan Analisa
Dari hasil pengujian sensor PIR yang digunakan untuk
mendeteksi keberadaan manusia di dalam ruangan di dapatkan hasil
sebagai berikut.

Tabel 4. 4 Data hasil pengujian Sensor PIR


Jarak Pendeteksian Sensor
(m) PIR
0,00 Terdeteksi
0,25 Terdeteksi
0,50 Terdeteksi
0,75 Terdeteksi
1,00 Terdeteksi
1,25 Terdeteksi
1,50 Terdeteksi
1,75 Terdeteksi
2,00 Terdeteksi
2,25 Terdeteksi
2,50 Terdeteksi
2,75 Terdeteksi
3,00 Terdeteksi
3,25 Terdeteksi
3,50 Terdeteksi
3,75 Terdeteksi
4,00 Tidak Terdeteksi
4,25 Tidak Terdeteksi
4,50 Tidak Terdeteksi

Dari hasil pengujian diperoleh data pendeteksian sensor PIR


yang menunjukkan bahwa range pendeteksian dari sensor PIR yang
dimulai dari range 0- 4,5 m dengan selisih 0,25 tiap sampling
pendeteksian sampai sejauh 3,75 m yang akan digunakan pada
ruangan yang memiliki tinggi dari lantai sampai atap setinggi 3,1 m
hal tersebut dapat di analisa bahwa sensor dapat digunkan untuk
mendeteksi pada ruangan yang digunakan.

62
PENGUJIAN ARDUINO
1. Tujuan
Menguji arduino nano apakah dapat berfungsi dengan baik
dalam pengiriman data ke NodeMCU dan pembacaan ADC dari
sensor sensor.

2. Metode Pengujian
Melakukan pengujian nilai adc dari input tegangan yang diubah
ubah.

3. Peralatan Pengujian
a. Arduino nano
b. Power Supply
c. Kabel downloader
d. PC (komputer)
e. Kabel konektor

Gambar 4. 10 Pengujian ADC arduino

4. Prosedur pengujian
a. Siapkan peralatan yang telah disebutkan diatas
b. Baca nilai adc pada arduino
c. Tampilkan pada serial monitor di PC
d. Catat hasil pengukuran

63
5. Hasil Pengujian dan Analisa
Dari pengujian ADC pada arduino nano di dapatkan data
sebagai berikut.

Tabel 4. 5 Hasil pembacaan ADC Arduino Nano


Tegangan Pembacaan ADC Error
(V) ADC Ideal (%)
0,0 0 0 0,00
0,5 103 102 0,68
1,0 210 204 2,57
1,5 315 307 2,57
2,0 415 409 1,40
2,5 521 511 1,82
3,0 632 614 2,88
3,5 735 716 2,57
4,0 832 818 1,63
4,5 945 921 2,57
5,0 1023 1023 0,00

Dari hasil pengujian ADC pada arduino nano yang telah


dilakukan dapat di analisa bahwa pembacaan ADC pada arduino
cukup baik dimana nilai error dari pembacaan ADC tidak lebih dari
3% dari pembacaan adc yang ideal sehingga dapat di simpulkan
bahwa arduino nano berfungsi dengan baik dalam membaca data dari
sensor sensor yang ada di rangkaian pada pembuatan proyek ahkir
ini.

PENGUJIAN NODEMCU
1. Tujuan
Menguji NodeMCU apakah dapat berfungsi dengan baik atau
tidak yaitu dengan parameter melakukan pengriman data ke web.

2. Metode Pengujian
Melakukan pengujian NodeMCu dengan mengirimkan data ke
website yang di inginkan apakah data dan menguji pengiriman
dengan data yang berbeda beda apakah berhasil atau tidak.

64
3. Peralatan Pengujian
a. NodeMCu
b. Internet
c. PC/laptop (komputer)
d. Power Supply

Gambar 4. 11 Pengujian NodeMCU

4. Prosedur pengujian
a. Siapkan peralatan yang telah disebutkan diatas.
b. Progam NodeMCU untuk mengirim data ke website dengan
panjang data yang berbeda beda.
c. Sambungkan NodeMCU ke internet.
d. Catat hasilnya apakah berhasil atau tidak.

5. Hasil Pengujian dan Analisa


Dari hasil pengujian yang di lakukan yaitu menguji pengiriman
data ke internet menggunakan NodeMCU di dapatkan hasil sebagai
berikut.

65
Tabel 4. 6 Hasil Pengujian pengiriman NodeMCU
Jumlah Karakter Status
5 Terkirim Sempurna
10 Terkirim Sempurna
15 Terkirim Sempurna
20 Terkirim Sempurna
25 Terkirim Sempurna
30 Terkirim Sempurna
35 Terkirim Sempurna
40 Terkirim Sempurna
45 Terkirim Sempurna
50 Terkirim Sempurna

Dari perngujian yang dilakukan yaitu menguji peniriman data ke


internet menggunakan NodeMCU di dapatkan hasil yang baik yaitu
dari pengujian pengiriman karakter ke internet yang di tampung
dalam database Mysql dari 5 50 karakter semuanya terkirim dengan
lancar tidak ada data yang hilang.

PENGUJIAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK


11. Tujuan
Menguji penghematan energi listrik yang terjadi dari pemakaian
energi listik yang dihasilkan oleh pemakaian lampu dari alat yang di
beri sensor dan yang di kontrol atutomatis dengan lampu yang
dikontrol secara manual.

12. Metode Pengujian


Untuk mencari nilai dari penghematan energi listrik digunakan
metode perbandingan secara langsung dari 2 alat yang identik atau
sama dengan memberikan kontrol otomatis pada satu alat dan yang
lain menggunakan kontrol manual dengan 2 kondisi pengujian pada
2 hari pertama pengujian efisiensi per area dan 2 hari kedua
pengujian efisiensi ruangan. Dengan meperlakukan kedua lampu
pada perlakuan yang sama , sehingga pengukuran energi listrik yang
terjadi adalah lampu pada kontrol otomatis akan terjadi penghematan
jika lampu kontrol manual lupa dimatikan tetapi jikalau lampu pada
kontrol manual dimatikan ataupun disengaja oleh orang yang
menggunakan maka lampu kontrol otomatis juga akan mati

66
dikarenakan kondisi pengukuran yang sama. Dan prilaku yang diuji
adalah prilaku kehidupan sehari hari di laboratorium TA JJ-201. Hal
tersebut membuktikan kedua lampu yang diukur antara kontrol
manual dan otomatis dapat dibuktikan penghematan energi secara
valid

13. Peralatan Pengujian


a. Lampu
b. Komputer / Handphone (Support Broswer) untuk akses
Website
c. Kontroler
d. Internet
e. Website
f. Database

Gambar 4. 12 Peralatan Pengujian energi listrik

14. Prosedur Pengujian


a. Siapkan peralatan yang disebutkan diatas .
b. Pastikan ada konektifitas Internet .
c. Siapkan Website utuk tampilan daya yang data-nya diambil
dari database.
d. Kirimkan data dari pengukuran daya masing masing lampu
ke internet menggunakan kontroller lampu (NodeMCU).
e. Perlakukan kedua lampu dengan perlakuan yang sama antara
lampu dengan kontrol manual dan otomatis. Yang dimaksud
adalah lampu dengan kontrol manual dan otomatis bekerja
bersama dan dinyalakan pada waktu yang bersamaan sehingga

67
pengukuran energi yang dihasilkan dapat dibandingkan secara
valid.
f. Catat hasil pengukuran energi pada tiap tiap lampu setiap
satu jam .
g. Analisa data yang telah didapatkan.

15. Hasil pengujian dan Analisa


Dari pengujian yang telah dilakukan tentang perhitungan
efisiensi daya lampu yang menggunakan kontrol otomatis dan tidak
didapatkan data sebagai berikut. Pada pengujian efisiensi per area ini
awal pengujian pada hari selasa 25 Januari 207 jam 12.00, dan hasil
pengujiannya ditunjukkan pada lampiran.

Tabel 4. 7 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
pertama jam 13.00-24.00
Lampu dengan Kontrol lampu dengan kontrol
otomatis manual
jam
lampu 1 lampu 2 lampu 3 lampu 4 lampu 5 lampu 6
(Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh)
13.00 48,75 48,36 48,44 48,55 48,31 48,73
14.00 97,13 96,61 95,57 97,33 97,20 97,08
15.00 135,90 137,72 127,68 145,96 145,98 145,22
16.00 168,01 184,89 163,20 194,85 194,14 193,78
17.00 186,20 217,34 191,31 243,42 242,79 242,10
18.00 219,65 263,06 229,95 292,15 291,33 290,34
19.00 243,10 287,62 255,06 340,89 339,87 338,51
20.00 281,55 326,59 286,18 389,65 388,40 386,63
21.00 304,60 357,50 310,21 438,43 436,93 434,68
22.00 324,96 386,21 331,63 487,22 485,46 482,92
23.00 342,61 412,71 350,45 536,02 533,97 531,65
24.00 353,06 423,03 361,01 546,69 544,31 542,10

68
Tabel 4. 8 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
pertama jam 01.00 12.00
Lampu dengan Kontrol lampu dengan kontrol
otomatis manual
jam
lampu 1 lampu 2 lampu 3 lampu 4 lampu 5 lampu 6
(Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh)
01.00 354,51 424,79 362,39 547,92 545,65 543,31
02.00 356,33 426,15 363,72 549,34 546,89 544,62
03.00 357,72 427,53 365,00 550,68 548,01 545,87
04.00 371,12 441,35 378,36 564,46 562,22 559,76
05.00 400,06 468,75 388,49 613,08 610,50 608,35
06.00 448,18 507,87 427,70 661,95 658,64 656,89
07.00 460,42 520,15 439,83 674,58 671,41 669,06
08.00 461,79 521,77 440,95 675,91 672,77 670,77
09.00 463,63 523,04 442,17 677,28 674,29 672,12
10.00 465,35 524,33 444,04 678,43 675,47 673,25
11.00 466,72 526,15 445,32 679,76 676,75 674,61
12.00 468,46 527,48 447,04 681,50 678,48 675,99

Dan berikut adalah tabel akumulasi pengukuran energi listrik


yang dihasilkan pada efisiensi per area pada hari kedua.

Tabel 4. 9 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
kedua jam 13.00 24.00
Lampu dengan Kontrol lampu dengan kontrol
otomatis manual
jam
lampu 1 lampu 2 lampu 3 lampu 4 lampu 5 lampu 6
(Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh)
13.00 469,67 528,61 448,42 683,33 680,31 677,72
14.00 488,00 549,48 469,15 703,71 700,69 698,11
15.00 536,24 597,60 494,37 752,03 749,01 747,28
16.00 584,45 645,73 531,59 800,80 797,34 795,61
17.00 632,58 693,95 556,92 849,64 846,73 845,43
18.00 652,70 733,17 585,14 898,97 895,19 894,41
19.00 690,83 781,47 605,36 947,45 944,51 942,74
20.00 729,05 819,60 615,48 995,83 992,84 991,58
21.00 769,97 861,82 652,69 1044,27 1041,97 1040,75
22.00 790,19 903,94 664,82 1092,51 1090,28 1089,73
23.00 805,40 942,16 689,94 1140,83 1138,52 1138,02
24.00 814,53 974,38 708,07 1189,22 1186,85 1186,40

69
Tabel 4. 10 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi per area hari
kedua jam 01.00 12.00
Lampu dengan Kontrol lampu dengan kontrol
otomatis manual
jam
lampu 1 lampu 2 lampu 3 lampu 4 lampu 5 lampu 6
(Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh) (Wh)
01.00 827,45 986,50 720,28 1202,04 1199,98 1199,23
02.00 828,73 987,79 721,49 1203,25 1201,69 1200,41
03.00 829,86 989,71 723,32 1205,06 1202,97 1201,74
04.00 844,84 1003,93 737,61 1220,89 1218,35 1217,61
05.00 865,05 1024,17 748,00 1269,00 1267,19 1266,74
06.00 885,29 1044,35 758,39 1317,82 1316,08 1315,86
07.00 930,68 1092,48 764,63 1366,00 1365,21 1364,14
08.00 950,90 1112,75 782,86 1386,29 1385,82 1385,52
09.00 952,11 1114,73 784,19 1387,50 1387,15 1387,34
10.00 953,24 1115,93 785,58 1388,72 1388,55 1388,61
11.00 954,36 1117,26 786,88 1390,62 1390,36 1390,34
12.00 955,71 1118,50 788,20 1392,24 1391,76 1391,60

Tabel 4. 11 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area


pada hari pertama jam 13.00 - 24.00
Total Total selisih energi Persentase
jam Otomatis manual listrik Penghematan
(Wh) (Wh) (Wh) (%)
13.00 145,55 145,59 0,04 0,03%
14.00 289,31 291,61 2,30 0,79%
15.00 401,30 437,16 35,86 8,20%
16.00 516,10 582,77 66,67 11,44%
17.00 594,85 728,31 133,46 18,32%
18.00 712,66 873,82 161,16 18,44%
19.00 785,78 1019,28 233,50 22,91%
20.00 894,32 1164,68 270,36 23,21%
21.00 972,31 1310,04 337,73 25,78%
22.00 1042,80 1455,59 412,79 28,36%
23.00 1105,77 1601,64 495,87 30,96%
24.00 1137,10 1633,10 496,00 30,37%

70
Tabel 4. 12 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area
pada hari pertama jam 01.00 - 12.00
Total Total selisih energi Persentase
jam Otomatis manual listrik Penghematan
(Wh) (Wh) (Wh) (%)
01.00 1141,69 1636,88 495,19 30,25%
02.00 1146,20 1640,85 494,65 30,15%
03.00 1150,26 1644,56 494,30 30,06%
04.00 1190,84 1686,44 495,60 29,39%
05.00 1257,29 1831,93 574,64 31,37%
06.00 1383,76 1977,48 593,73 30,02%
07.00 1420,40 2015,05 594,64 29,51%
08.00 1424,51 2019,46 594,94 29,46%
09.00 1428,84 2023,68 594,85 29,39%
10.00 1433,72 2027,15 593,42 29,27%
11.00 1438,20 2031,12 592,93 29,19%
12.00 1442,99 2035,96 592,98 29,13%

Tabel 4. 13 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area


pada hari kedua jam 13.00 - 24.00
Total Total Selisih Persentase
jam Otomatis manual energi listrik Penghematan
(Wh) (Wh) (Wh) (%)
13.00 1446,70 2041,37 594,67 29,13%
14.00 1506,63 2102,50 595,87 28,34%
15.00 1628,21 2248,33 620,12 27,58%
16.00 1761,78 2393,75 631,97 26,40%
17.00 1883,45 2541,80 658,35 25,90%
18.00 1971,01 2688,56 717,55 26,69%
19.00 2077,65 2834,70 757,05 26,71%
20.00 2164,13 2980,25 816,12 27,38%
21.00 2284,48 3126,98 842,50 26,94%
22.00 2358,95 3272,52 913,57 27,92%
23.00 2437,50 3417,37 979,87 28,67%
24.00 2496,97 3562,47 1065,50 29,91%

71
Tabel 4. 14 Total pengukuran perubahan energi listrik efisiensi per area
pada hari kedua jam 01.00 - 12.00
Total Total Selisih Persentase
jam Otomatis manual energi listrik Penghematan
(Wh) (Wh) (Wh) (%)
01.00 2534,22 3601,24 1067,02 29,63%
02.00 2538,01 3605,35 1067,34 29,60%
03.00 2542,89 3609,76 1066,87 29,56%
04.00 2586,38 3656,85 1070,46 29,27%
05.00 2637,22 3802,92 1165,70 30,65%
06.00 2688,03 3949,77 1261,74 31,94%
07.00 2787,78 4095,35 1307,57 31,93%
08.00 2846,51 4157,63 1311,12 31,54%
09.00 2851,04 4161,99 1310,96 31,50%
10.00 2854,75 4165,88 1311,14 31,47%
11.00 2858,50 4171,32 1312,82 31,47%
12.00 2862,41 4175,60 1313,19 31,45%

Dan berikut adalah grafik total penghematan energi listrik pada


efisiensi per area.

40,00%
Persentase

30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
0:00 12:00 0:00 12:00 0:00 12:00 0:00
Jam

Gambar 4. 13 Grafik total Penghematan energi listrik pada efisiensi per area

72
Pada efisiensi seluruh ruangan didapatkan hasil pengujian
dimulai pada hari 22 Januari 2017 jam 17.00 didapatkan hasil
pengujian seperti berikut.

Tabel 4. 15 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi seluruh


ruangan pada hari pertama
lampu dengan kontrol lampu dengan kontrol
otomatis manual
jam
lampu 1 lampu 2 lampu 3 lampu 4 lampu 5 lampu 6
(wh) (wh) (wh) (wh) (wh) (wh)
18.00 41,64 42,07 41,22 49,11 49,21 49,31
19.00 83,11 84,56 82,49 97,68 98,12 98,42
20.00 125,14 103,99 111,39 146,25 147,03 147,53
21.00 147,68 145,23 144,34 194,82 195,94 196,64
22.00 189,35 187,32 181,22 243,39 244,85 245,75
23.00 201,35 203,65 202,51 292,96 293,76 294,86
24.00 202,89 204,13 203,42 294,16 295,23 296,86
01.00 204,44 206,41 204,11 296,68 297,21 298,86
02.00 206,23 207,72 205,12 298,12 299,56 300,86
03.00 207,85 208,31 206,25 300,96 301,76 302,86
04.00 233,89 234,47 224,58 348,74 349,76 350,86
05.00 264,87 272,68 264,59 396,96 397,76 398,86
06.00 283,37 284,78 278,62 445,18 445,76 446,86
07.00 322,66 323,21 319,79 493,40 493,76 494,86
08.00 334,52 335,76 331,54 541,62 541,76 542,86
09.00 346,44 348,35 346,17 589,84 589,76 590,86
10.00 381,93 382,52 381,21 638,06 637,76 638,86
11.00 402,08 402,78 402,12 686,28 685,76 686,86
12.00 422,69 423,81 421,32 734,50 733,76 734,86
13.00 447,59 447,43 445,56 782,72 781,76 782,86
14.00 481,28 482,21 483,14 830,94 829,76 830,86
15.00 513,01 514,87 516,73 879,16 877,76 878,86
16.00 547,34 548,53 549,32 927,38 925,76 926,86
17.00 589,78 590,19 591,91 975,60 973,76 974,86

73
Tabel 4. 16 Pengukuran perubahan energi listrik pada efisiensi seluruh
ruangan pada hari kedua
lampu dengan kontrol lampu dengan kontrol
otomatis manual
jam
lampu 1 lampu 2 lampu 3 lampu 4 lampu 5 lampu 6
(wh) (wh) (wh) (wh) (wh) (wh)
18.00 634,03 634,67 636,53 1024,73 1023,08 1023,87
19.00 678,26 678,79 681,16 1074,15 1072,19 1072,76
20.00 722,47 723,13 725,28 1123,38 1121,50 1122,01
21.00 766,66 767,30 769,72 1172,91 1171,07 1171,83
22.00 810,83 811,41 813,91 1222,02 1220,17 1220,84
23.00 825,08 825,92 828,03 1248,45 1246,49 1247,56
24.00 826,63 827,45 829,68 1249,77 1247,77 1248,80
01.00 827,94 828,77 831,03 1250,91 1249,12 1250,06
02.00 829,15 830,19 832,39 1252,13 1250,54 1251,46
03.00 830,46 831,70 833,85 1253,34 1252,07 1252,90
04.00 850,78 876,13 877,87 1302,34 1301,39 1302,22
05.00 869,09 920,57 921,85 1351,66 1350,33 1351,88
06.00 892,55 943,98 945,01 1401,07 1399,87 1401,60
07.00 913,86 965,43 966,42 1450,19 1449,02 1451,36
08.00 937,01 988,59 989,63 1499,30 1498,16 1500,48
09.00 969,57 1020,72 1022,08 1548,40 1547,29 1550,14
10.00 1011,71 1063,28 1064,22 1597,48 1596,42 1599,82
11.00 1055,62 1107,72 1108,16 1646,56 1645,54 1649,53
12.00 1099,51 1152,16 1152,08 1695,62 1694,65 1699,27
13.00 1143,38 1196,61 1195,97 1744,67 1743,76 1749,04
14.00 1187,23 1241,08 1239,83 1793,71 1792,86 1798,84
15.00 1231,06 1285,55 1283,67 1842,74 1841,96 1848,66
16.00 1274,87 1330,03 1327,48 1891,76 1891,04 1898,52
17.00 1318,66 1374,53 1371,27 1940,76 1940,13 1948,40

74
Tabel 4. 17 Total pengukuran energi listrik efisiensi seluruh ruangan pada
hari pertama

Total Total selisih persentasi


jam Otomatis manual energi listrik penghematan
(Wh) (Wh) (Wh) (%)
18.00 124,93 147,63 22,70 15,38%
19.00 250,16 294,22 44,06 14,98%
20.00 340,52 440,81 100,29 22,75%
21.00 437,25 587,40 150,15 25,56%
22.00 557,89 733,99 176,10 23,99%
23.00 607,51 881,58 274,07 31,09%
24.00 610,44 886,25 275,81 31,12%
01.00 614,96 892,75 277,79 31,12%
02.00 619,07 898,54 279,47 31,10%
03.00 622,41 905,58 283,17 31,27%
04.00 692,94 1049,36 356,42 33,97%
05.00 802,14 1193,58 391,44 32,80%
06.00 846,77 1337,80 491,03 36,70%
07.00 1136,21 1482,02 345,81 23,33%
08.00 1207,82 1626,24 418,42 25,73%
09.00 1282,37 1770,46 488,09 27,57%
10.00 1400,90 1914,68 513,78 26,83%
11.00 1489,96 2058,90 568,94 27,63%
12.00 1577,77 2203,12 625,35 28,38%
13.00 1674,91 2347,34 672,43 28,65%
14.00 1794,18 2491,56 697,38 27,99%
15.00 1907,50 2635,78 728,28 27,63%
16.00 2022,42 2780,00 757,58 27,25%
17.00 2155,45 2924,22 768,77 26,29%

75
Tabel 4. 18 Total pengukuran energi listrik efisiensi seluruh ruangan pada
hari kedua
Total Total Selisih persentasi
jam Otomatis Manual energi listrik penghematan
(Wh) (Wh) (Wh) (%)
18.00 2293,64 3071,68 778,04 25,33%
19.00 2431,61 3219,10 787,49 24,46%
20.00 2569,25 3366,89 797,64 23,69%
21.00 2707,45 3515,81 808,36 22,99%
22.00 2844,91 3663,03 818,12 22,33%
23.00 2899,60 3742,50 842,90 22,52%
24.00 2904,08 3746,34 842,26 22,48%
01.00 2908,09 3750,09 842,00 22,45%
02.00 2912,08 3754,13 842,05 22,43%
03.00 2916,37 3758,30 841,93 22,40%
04.00 3030,03 3905,94 875,91 22,43%
05.00 3141,26 4053,87 912,61 22,51%
06.00 3237,42 4202,53 965,11 22,97%
07.00 3329,29 4350,57 1021,28 23,47%
08.00 3424,79 4497,94 1073,15 23,86%
09.00 3538,93 4645,82 1106,89 23,83%
10.00 3672,34 4793,72 1121,38 23,39%
11.00 3809,31 4941,63 1132,32 22,91%
12.00 3946,24 5089,55 1143,31 22,46%
13.00 4083,10 5237,47 1154,37 22,04%
14.00 4219,92 5385,41 1165,49 21,64%
15.00 4356,68 5533,36 1176,68 21,27%
16.00 4493,39 5681,32 1187,93 20,91%
17.00 4630,05 5829,29 1199,24 20,57%

76
Dan berikut adalah grafik total penghematan energi pada
efisiensi seluruhan ruangan.

Gambar 4. 14 Grafik Total penghematan Energi listrik pada Efisiensi


seluruh ruangan

Dari pengukuran daya yang telah dilakukan pada kedua


pengujian 2 kondisi didapatkan hasil, pada pengujian efisiensi per
area didapatkan penghematan energi listrik sebesar 31,45 % dan pada
efisiensi seluruh ruangan didapatkan penghematan energi listrik
sebesar 20,57 % pada ahkir pengukuran selama 2 hari pengukuran
pada tiap kondisi.

77
Halaman sengaja dikosongkan

78
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan tahap perancangan dan pembuatan sistem
yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengujian dan analisa maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kontrol lampu yang dilakukan pada proyek ahkir ini tebukti
dapat membantu pengontrolan lampu menjadi lebih baik dan
dapat dipantau penggunaan daya dari masing masing lampu.
2. Setelah dipasang kontrol otomatis terjadi penghematan energi
listrik sebesar 31,45% untuk efisiensi per area yang lebih
mementingkan penghematan energi pada masing- masing area
dan 20,57 % untuk efisiensi seluruh ruangan yang lebih
mementigkan kenyamanan pengguna di dalam ruangan pada
ahkir pengujian selama 2 hari.
3. Pendeteksian keberadaan orang pada kontrol lampu cukup
mempengaruhi nilai dari penggunaan energi listrik , selain dapat
menghemat penggunaan energi listrik juga mempermudah
pekerjaan manusia sehingga tidak perlu menyentuh saklar
lampu

5.2 SARAN
Dari hasil Proyek Ahkir ini masih terdapat beberapa kekurangan
dan dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut. Oleh karenanya
penulis merasa perlu untuk memberi saran-saran sebagai berikut :

Untuk lebih efisien dalam penggunaannya sebaiknya lampu


ditempatkan pada ruangan yang penggunaanya jarang dan hanya
sesekali digunakan seperti lorong atau kamar mandi, dikarenakan jika
pada kondisi normal lampu tetap menyala maka terjadi pemborosan
yang cukup banyak, selain itu juga untuk mempermudah mengontrol
lampu menjadi lebih baik.

79
Halaman ini Sengaja Dikosongkan

80
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badan Pusat Statistik,2016 Statistik Listrik , Statistik
Pertambangan Dan Energi
[2] Darma Kusumandaru,Daya Listrik (Daya
Aktif,Reaktif,Semu) .
[3] Ade Chandra Saputra , rancang bangun perbaikan faktor
daya otomatis berbasis smart relay pada jaringan tegangan
rendah tiga fasa, Teknik Elektro Universitas Riau Kampus
Binawidya
[4] http://www.electronicshub.org/rms-voltage-of-ac-
waveform/#RMS_Voltage_of_an_AC_Waveform diakses
pada 16 Januari 2017
[5] http://practicalphysics.org/explaining-rms-voltage-and-
current.html diakses pada 16 Januari 2017
[6] Ageng Pidaksa, Wattmeter Digital Ac Berbasis
Mikrokontroler Atmega8, Jurusan Pendidikan Teknik
Elektronika F.T. UNY
[7] Ade Chandra Saputra,, Rancang Bangun Perbaikan Faktor
Daya Otomatis Berbasis Smart Relay Pada Jaringan
Tegangan Rendah Tiga Fasa, Teknik Elektro Universitas
Riau
[8] Tantrapraja Ardikusuma, Perbaikan Faktor Daya Untuk
Beban Rumah Tangga Secara Otomatis, Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya

81
Halaman Ini sengaja Dikosongkan

82
LAMPIRAN

Foto Hardware

79
Program Arduino
// EmonLibrary examples openenergymonitor.org, Licence GNU
GPL V3

#include "EmonLib.h" // Include Emon Library


EnergyMonitor emon1; // Create an instance

int PIR;

float daya_lama,daya_baru,daya_tampil;
float PIR_lama,PIR_baru,PIR_tampil;
float V_lama,V_baru,V_tampil;
float I_lama,I_baru,I_tampil;
float PF_lama,PF_baru,PF_tampil;
float lampu_lama,lampu_baru,lampu_tampil;
int lampu;
unsigned long previousMillis = 0;
const long interval = 1000;
unsigned long currentMillis;
unsigned long currentMillis2=0 ;
unsigned long interval2=5000;
unsigned long previousMillis2 = 0;

int value,a,b,c;
float Irms,supplyVoltage,powerFActor;
void setup()
{

Serial.begin(9600);
emon1.voltage(3, 111.9, 6.7); // Voltage: input pin, calibration,
phase_shift
emon1.current(2, 9); // Current: input pin, calibration.
pinMode(3,OUTPUT);
currentMillis = millis();
};
void sensorpir(){
currentMillis2 = millis()+300000;
PIR = analogRead(A0);
if(PIR>300){
previousMillis2 = currentMillis2;
}
if (currentMillis2 - previousMillis2 < interval2) {
digitalWrite(3,HIGH);
}
if (currentMillis2 - previousMillis2 > interval2) {

digitalWrite(3,LOW);
} }
void hitung()
{
a++;
value++;
// Serial.print(value);
// Serial.print("==");
// Serial.print(a);
// Serial.print("==");
// Serial.print(b);
// Serial.print("==");

emon1.calcVI(20, 5000); // Calculate all. No.of half


wavelengths (crossings), time-out
// Print out all variables (realpower, apparent power, Vrms, Irms,
power factor)

float realPower = abs(emon1.realPower); //extract Real


Power into variable
float apparentPower = emon1.apparentPower; //extract
Apparent Power into variable
float powerFActor = abs (emon1.powerFactor); //extract
Power Factor into Variable
float supplyVoltage = emon1.Vrms; //extract Vrms into
Variable
float Irms = emon1.Irms; //extract Irms into
Variable
if(a>59){
daya_lama=realPower/3600;
daya_baru=daya_lama+daya_baru;

lampu_lama=lampu;
lampu_baru=lampu_lama+lampu_baru;

PIR_lama=PIR;
PIR_baru=PIR_lama+PIR_baru;
V_lama=supplyVoltage;
V_baru=V_lama+V_baru;

I_lama=Irms;
I_baru=I_lama+I_baru;

PF_lama=powerFActor;
PF_baru=PF_lama+PF_baru;

if(I_lama<0.32)
{
I_lama=0;
}
if(I_lama==0)
{
PF_lama=0;
}

}
//Serial.print("^^^^^^^^^^");
// Serial.print('?');
// Serial.print(PIR);
// Serial.print('$');
// Serial.print(Irms);
// Serial.print('@');
// Serial.print(supplyVoltage);
// Serial.print('%');
// Serial.print(powerFActor);
// Serial.print('&');
// Serial.print(realPower);
// Serial.println('!');

//Serial.print("^^^^^^^^^^");
// Serial.print('?');
// Serial.print(PIR_baru);
// Serial.print('$');
// Serial.print(I_baru);
// Serial.print('@');
// Serial.print(V_baru);
// Serial.print('%');
// Serial.print(PF_baru);
// Serial.print('&');
// Serial.print(daya_baru);
// Serial.println('!');
// Serial.println(value);
// Serial.println(a);
// Serial.println(b);

}
void loop()
{
sensorpir();
// Serial.println(PIR);
//Serial.println(PIR);
lampu=analogRead(A0);
currentMillis = millis();
if (currentMillis - previousMillis >= interval) {
// save the last time you blinked the LED
previousMillis = currentMillis;
// Serial.print("currentMillis2:");
// Serial.println(currentMillis2);
// Serial.print("previousMillis2:");
// Serial.println(previousMillis2);
// Serial.print("currentMillis1:");
// Serial.println(currentMillis);
// Serial.print("previousMillis1");
// Serial.println(previousMillis);
//Serial.print("value=");
//Serial.println(value);
//Serial.print("a=");
//Serial.println(a);
//Serial.print("b=");
//Serial.println(value);

hitung();

if (value>=60 &a>59){
value=0;
b++;

Serial.print('?');
Serial.print(PIR_tampil);
Serial.print('$');
Serial.print(I_tampil);
Serial.print('@');
Serial.print(V_tampil);
Serial.print('%');
Serial.print(PF_tampil);
Serial.print('&');
Serial.print(daya_tampil);
Serial.print('#');
Serial.print(lampu_tampil);
Serial.println('!');
//?20$30@22%52&65!
if(b>1){
daya_tampil=daya_baru;
V_tampil=V_baru/60;
I_tampil=I_baru/60;
PF_tampil=PF_baru/60;
PIR_tampil=PIR_baru/60;
lampu_tampil=lampu_baru/60;}
// V_tampil=V_baru;
// I_tampil=I_baru;
// PIR_tampil=PIR_baru;
// PF_tampil=PF_baru;
// Serial.println(daya_tampil);
V_baru=0;
I_baru=0;
PF_baru=0;
PIR_baru=0;
lampu_baru=0;}}}
Program NodeMCU

float hasil_terima;
String data_lama,data_baru;
String data_lama2,data_baru2;
unsigned int datake = 0;
String data1, data2, data3,data4,data5,data6;
String data11, data22, data33,data44,data55;
String Irms,PIR,Vrms,PF,Daya,lampu;
float
Hasil_PIR,Hasil_Irms,Hasil_Vrms,Hasil_PF,Hasil_Daya,Hasil_la
mpu;
unsigned long previousMillis = 0;
String terima,terima2;
char charIn;
int berhenti;
unsigned long currentMillis ;
unsigned long interval=5000;

int terima_PIR;
long currentMillis2 ;
unsigned long interval2=30000;
unsigned long previousMillis2 = 0;

unsigned long currentMillis3;


unsigned long interval3=15000;
unsigned long previousMillis3 = 0;

unsigned long currentMillis4;


unsigned long interval4=15000;
unsigned long previousMillis4 = 0;

int value=1;

#include <ESP8266WiFi.h>

const char* ssid = "Thoem_us";


const char* password = "88888888";
String writeAPIKey = "WD38811PP85WRV94";
String apiKey = "WD38811PP85WRV94";
String channelID = "149570";

const char* host = "smart-lamp.pe.hu";


const char* server = "api.thingspeak.com";
String lastCommand = "wew";
int nilai1=1;
int nilai2=0;

//////////////////////
/// update dari web///
//////////////////////

void update_lampu_web(){

//if (Client.available() > 0)


String url = "/lamp2.php?";
WiFiClient Client;
const int httpPort = 80;
if (!Client.connect(host, httpPort)) {
Serial.println("Connection failed");
return;
}
Client.print(String("GET ") + url + "&headers=false" + "
HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host + "\r\n" + "Connection:
close\r\n\r\n");
delay(30);

if(Client.available() > 0){


// String line = Client.readStringUntil('!');
do{
charIn = Client.read(); // read a char from the buffer
terima2 += charIn; // append that char to the string response
terima2.trim();
if(terima2.endsWith("Transfer-
Encoding:chunkedConnection:closeX-Powered-By:PHP/5.5.")){
terima2="";

previousMillis = currentMillis;
}
}

while(Client.available()>0 );

Serial.println(terima2);
hasil_terima= terima2.toInt();

if(hasil_terima>3842000 && berhenti==0){

berhenti=1;
}
if(hasil_terima>3842000 ){

Serial.println("ON");
digitalWrite(4,HIGH);
berhenti=2;
previousMillis4 = currentMillis4;
}
}
//if (hasil_terima<42000&&berhenti==2)
if ((currentMillis4 - previousMillis4) >
interval4&&berhenti==2)
{
berhenti=0;
digitalWrite(4,LOW);

} }
void setup() {
pinMode(14, INPUT);
pinMode(4,OUTPUT);

Serial.begin(9600);

// We start by connecting to a WiFi network

Serial.println();
Serial.println();
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(ssid);

WiFi.begin(ssid, password);

while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {


delay(10);
Serial.print(".");
}

Serial.println("");
Serial.println("WiFi connected");
Serial.println("IP address: ");
Serial.println(WiFi.localIP());
}

void serial_parse(){

if (Serial.available() > 0)
{
char terima = Serial.read();
switch (terima) {
case '?':
datake = 1;
break;

case '$':
datake = 2;
break;

case '@':
datake = 3;
break;

case '%':
datake=4;
break;

case '&':
datake=5;
break;

case '#':
datake=6;
break;

case '!':
PIR = data1;
Irms = data2;
Vrms = data3;
PF = data4;
Daya = data5;
lampu = data6;

data1 = "";
data2 = "";
data3 = "";
data4 = "";
data5 = "";
data6 = "";

datake = 0;
break;
default:
switch (datake) {
case 1:
data1 += terima;
break;

case 2:

data2 += terima;
break;

case 3:

data3 += terima;
break;

case 4:
data4 += terima;
break;

case 5:
data5 += terima;
break;

case 6:
data6 += terima;
break;

default:
// if nothing else matches, do the default
// default is optional
break;
}
break;
}

data_lama=Daya;
Serial.println("PIR=" + PIR + " | " + "Arus=" + Irms + " | " +
"Volt=" + Vrms + " | " + "PF=" + PF + " | " + "daya=" + Daya + "
| "+ "lampu=" +lampu );
Hasil_lampu=(lampu.toFloat());
Hasil_PIR=(PIR.toFloat());
Hasil_Irms=(Irms.toFloat());
Hasil_Vrms=(Vrms.toFloat());
Hasil_PF=(PF.toFloat());
Hasil_Daya=(Daya.toFloat());
Serial.flush() ;

void update_web(){

Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(host);

// Use WiFiClient class to create TCP connections


WiFiClient Client;
const int httpPort = 80;
if (!Client.connect(host, httpPort)) {
Serial.println("Connection failed");
return;
}

// We now create a URI for the request


String url = "/upload2.php?Daya=";
String con_tegangan = "&Tegangan=";
String con_Arus = "&Arus=";
String con_PF = "&PF=";
String con_PIR = "&PIR=";
Serial.print("Requesting URL: ");
Serial.println(host + url + Daya + con_tegangan + Vrms +
con_Arus + Irms + con_PF + PF + con_PIR + PIR );
Serial.println(String("TRY: ") + value );
// This will send the request to the server
Client.print(String("GET ") + url + Daya + "&Tegangan=" +
Vrms + "&Arus=" + Irms + "&PF=" + PF + "&PIR="+ PIR
+"&headers=false" + " HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host + "\r\n" +
"Connection: close\r\n\r\n");
delay(30);

// Read all the lines of the reply from server and print them to
Serial
while(Client.available()){
String line = Client.readStringUntil('\r');
Serial.println(line);

}
Serial.println("");
Serial.println(String("Try nr. ") + value + " is finished.");
Serial.println("Waiting for next try...");
Serial.println("");
value = value + 1;

previousMillis2 = currentMillis2;
}

void update_lampu(){
int terima_PIR = analogRead(A0);
Serial.println(terima_PIR);
Serial.print("Connecting to ");
Serial.println(host);

// Use WiFiClient class to create TCP connections


WiFiClient Client;
const int httpPort = 80;
if (!Client.connect(host, httpPort)) {
Serial.println("Connection failed");
return;
}

// We now create a URI for the request


String url = "/upload_PIR2.php?&lampu=";

Serial.print("Requesting URL: ");


Serial.println(host + url + terima_PIR );
Serial.println(String("TRY: ") + value );

// This will send the request to the server


Client.print(String("GET ") + url + terima_PIR
+"&headers=false" + " HTTP/1.1\r\n" + "Host: " + host + "\r\n" +
"Connection: close\r\n\r\n");
delay(30);

// Read all the lines of the reply from server and print them to
Serial
while(Client.available()){
String line2 = Client.readStringUntil('\r');
Serial.println(line2);}
Serial.println("");
Serial.println(String("Try nr. ") + value + " is finished.");
Serial.println("Waiting for next try...");
Serial.println("");
value = value + 1;

previousMillis3 = currentMillis3;
}

void loop() {
// Serial.println(terima_PIR);
currentMillis4 = millis();
// Serial.print("curent_milis:");
// Serial.println(currentMillis4);
// Serial.print("prev_milis:");
// Serial.println(previousMillis4);
//Serial.println(berhenti);
serial_parse();

if(data_lama!=data_baru){
currentMillis2 = millis();
while (currentMillis2 - previousMillis2 >= interval2) {
update_web();
data_lama=data_baru;
break;}}
currentMillis3 = millis();
while (currentMillis3 - previousMillis3 >= interval3) {
update_lampu();
break;
}
currentMillis = millis();
while (currentMillis - previousMillis >= interval) {
update_lampu_web();
break;} }

Progam Web Interface

<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<title>Smart Lamp</title>

<meta name="viewport" content="width=device-width, initial-


scale=1">
<link rel="stylesheet"
href="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.7/css/bootst
rap.min.css">
<script
src="https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.12.4/jquery.mi
n.js"></script>
<script
src="https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.7/js/bootstra
p.min.js"></script>
<script
src="http://canvasjs.com/assets/script/canvasjs.min.js"></script>
</head>

<nav class="navbar navbar-webmaster">


<div class="container">
<div class="navbar-header">
<button type="button"
class="navbar-toggle collapsed" data-toggle="collapse" data-
target="#navbar">
<span class="sr-
only">Toggle navigation</span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
<span class="icon-
bar"></span>
</button>
<a class="navbar-brand"
href="smart-lamp.pe.hu">Lampu Pintar</a>
</div>
<div class="collapse navbar-collapse"
id="navbar">
<ul class="nav navbar-nav navbar-
right">
<li class="dropdown">
<a
href="http://smart-lamp.pe.hu/index.php" class="dropdown-
toggle" data-toggle="dropdown" role="button" aria-
expanded="false"><i class="fa fa-fw fa-bell-o"></i>Lamp
Control</span></a>

</li>
<li class="active"><a
href="http://smart-lamp.pe.hu/efisien.php">Efficiency<span
class="sr-only">(current)</span></a></li>
<li class="dropdown">
<a href=""
class="dropdown-toggle" data-toggle="dropdown" role="button"
aria-expanded="false">Power Monitor <span
class="caret"></span></a>
<ul
class="dropdown-menu" role="menu">

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_daya.php">Lampu 1</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_daya2.php">Lampu 2</a></li>
<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_daya3.php">Lampu 3</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_daya4.php">Lampu 4</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_daya5.php">Lampu 5</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_daya6.php">Lampu 6</a></li>
</ul>
</li>
<li class="dropdown">
<a href=""
class="dropdown-toggle" data-toggle="dropdown" role="button"
aria-expanded="false">Arus & Tegangan <span
class="caret"></span></a>
<ul
class="dropdown-menu" role="menu">

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_AT.php">Lampu 1</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_AT2.php">Lampu 2</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_AT3.php">Lampu 3</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_AT4.php">Lampu 4</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_AT5.php">Lampu 5</a></li>

<li><a href="http://smart-
lamp.pe.hu/monitor_AT6.php">Lampu 6</a></li>
</ul>
</li>
</ul>
</div>
</div>
</nav>

<div class="container">

<img style="position:absolute; top:60px; left:500px;


width:380px" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/slam_new.png" />
<img style="position:absolute; top:300px; left:0px; width:380px"
src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lamp Control.png" />
<img style="position:absolute; top:280px; left:800px;
width:380px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/update lamp
control5.png" />
<img style="position:absolute; top:430px; left:10px;
width:100px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu1.png"
/>
<img style="position:absolute; top:430px; left:200px;
width:100px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu2.png"
/>
<img style="position:absolute; top:430px; left:400px;
width:100px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu3.png"
/>
<img style="position:absolute; top:730px; left:10px;
width:100px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu4.png"
/>
<img style="position:absolute; top:730px; left:200px;
width:100px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu5.png"
/>
<img style="position:absolute; top:730px; left:400px;
width:100px" src="http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu6.png"
/>

<div id="pir" style="position:absolute; top:1000px; left:1050px;


font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="pira" style="position:absolute; top:1000px; left:1050px;
font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="lampu1" style="position:absolute; top:615px;
left:1050px; font-family: Helvetica light; font-size:
20px;"></div>
<div id="lampu2" style="position:absolute; top:645px;
left:1050px; font-family: Helvetica light; font-size:
20px;"></div>
<div id="lampu3" style="position:absolute; top:675px;
left:1050px; font-family: Helvetica light; font-size:
20px;"></div>
<div id="turn_on1" style="position:absolute; top:550px;
left:875px; font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="turn_off1" style="position:absolute; top:550px;
left:875px; font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="turn_on2" style="position:absolute; top:550px;
left:875px; font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="turn_off2" style="position:absolute; top:550px;
left:875px; font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="turn_on3" style="position:absolute; top:550px;
left:875px; font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<div id="turn_off3" style="position:absolute; top:550px;
left:875px; font-family: Helvetica light; font-size: 20px;"></div>
<

<button onclick="turn_on1()" style="position:absolute;


top:620px; left:10px; width:100px">Turn On</button>
<button onclick="turn_off1()" style="position:absolute;
top:650px; left:10px; width:100px">Turn Off</button>
<button onclick="turn_on2()" style="position:absolute;
top:620px; left:200px; width:100px">Turn On</button>
<button onclick="turn_off2()" style="position:absolute;
top:650px; left:200px; width:100px">Turn Off</button>
<button onclick="turn_on3()" style="position:absolute;
top:620px; left:400px; width:100px">Turn On</button>
<button onclick="turn_off3()" style="position:absolute;
top:650px; left:400px; width:100px">Turn Off</button>
<img id="lamp1" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png"
style="position:absolute; top:470px; left:10px; width:100px" >
<img id="lamp2" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png"
style="position:absolute; top:470px; left:200px; width:100px" >
<img id="lamp3" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png"
style="position:absolute; top:470px; left:400px; width:100px" >
<img id="lamp4" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png"
style="position:absolute; top:770px; left:10px; width:100px" >
<img id="lamp5" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png"
style="position:absolute; top:770px; left:200px; width:100px" >
<img id="lamp6" src="http://smart-
lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png"
style="position:absolute; top:770px; left:400px; width:100px"
<script>
function turn_on1() {
$("#turn_on1").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update.php?lamp=500");
}
function turn_off1() {
$("#turn_off1").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update.php?lamp=100");
}
function turn_on2() {
$("#turn_on2").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update2.php?lamp=500");
}
function turn_off2() {
$("#turn_off2").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update2.php?lamp=100");
}
function turn_on3() {
$("#turn_on3").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update3.php?lamp=500");
}
function turn_off3() {
$("#turn_off3").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update3.php?lamp=100");
}
function turn_on4() {
$("#turn_on4").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update4.php?lamp=500");
}
function turn_off4() {
$("#turn_off4").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update4.php?lamp=100");
}
function turn_on5() {
$("#turn_on5").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update5.php?lamp=500");
}
function turn_off5() {
$("#turn_off5").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update5.php?lamp=100");
}
function turn_on6() {
$("#turn_on6").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update6.php?lamp=500");
}
function turn_off6() {
$("#turn_off6").load("http://smart-
lamp.pe.hu/update6.php?lamp=100");
}

$(document).ready(function() {
setInterval(function () {

$("#lampu1").load("http://smart-
lamp.pe.hu/last_PIR.php")
}, 3000);
});
$(document).ready(function() {
setInterval(function () {

$("#lampu2").load("http://smart-
lamp.pe.hu/last_PIR2.php")
}, 3000);
});
$(document).ready(function() {
setInterval(function () {
$("#lampu3").load("http://smart-
lamp.pe.hu/last_PIR3.php")
}, 3000);
});
$(document).ready(function() {
setInterval(function () {

$("#lampu4").load("http://smart-
lamp.pe.hu/last_PIR4.php")
}, 3000);
});
$(document).ready(function() {
setInterval(function () {

$("#lampu5").load("http://smart-
lamp.pe.hu/last_PIR5.php")
}, 3000);
});
$(document).ready(function() {
setInterval(function () {

$("#lampu6").load("http://smart-
lamp.pe.hu/last_PIR6.php")
}, 3000);
});

</script>

<script>
setInterval(function () {
$.get( "http://smart-lamp.pe.hu/lampu.php", function( lampu ) {
var lampu_tampil = parseFloat(lampu);
if (lampu_tampil>300)
{
document.getElementById("lamp1").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png";
}
else{
document.getElementById("lamp1").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20mati.png";
}
});
}, 3000);
//
setInterval(function () {
$.get( "http://smart-lamp.pe.hu/lampu2.php", function( lampu2 )
{
var lampu_tampil2 = parseFloat(lampu2);
if (lampu_tampil2>300)
{
document.getElementById("lamp2").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png";
}
else{
document.getElementById("lamp2").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20mati.png";
}
});
}, 3000);

setInterval(function () {
$.get( "http://smart-lamp.pe.hu/lampu3.php", function( lampu3 )
{
var lampu_tampil3 = parseFloat(lampu3);
if (lampu_tampil3>300)
{
document.getElementById("lamp3").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png";
}
else{
document.getElementById("lamp3").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20mati.png";
}
});
}, 3000);

setInterval(function () {
$.get( "http://smart-lamp.pe.hu/lampu4.php", function( lampu4 )
{
var lampu_tampil4 = parseFloat(lampu4);
if (lampu_tampil4>300)
{
document.getElementById("lamp4").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png";
}
else{
document.getElementById("lamp4").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20mati.png";
}
});
}, 3000);
//
setInterval(function () {
$.get( "http://smart-lamp.pe.hu/lampu5.php", function( lampu5 )
{
var lampu_tampil5 = parseFloat(lampu5);
if (lampu_tampil5>300)
{
document.getElementById("lamp5").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png";
}
else{
document.getElementById("lamp5").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20mati.png";
}
});
}, 3000);

setInterval(function () {
$.get( "http://smart-lamp.pe.hu/lampu6.php", function( lampu6 )
{
var lampu_tampil6 = parseFloat(lampu6);
if (lampu_tampil6>300)
{
document.getElementById("lamp6").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20hidup.png";
}
else{
document.getElementById("lamp6").src =
"http://smart-lamp.pe.hu/gambar/lampu%20mati.png";
}
});
}, 3000);
</script></div> </body>
BIODATA PENULIS

Foto Keren
Anda
Ukuran 3x4
cm
Nama : Thomas Puri Krishananto
Tempat/Tanggal Lahir : Surabaya / 12 Oktober 1994
Alamat : Ds. Warukkalong, Kec Kwadungan
Kab Ngawi
Telepon/Hp : 085735642633
Hobi : Main Game
Motto : Make it Possible

Riwayat Pendidikan :
SDN Warukkalong 1 Tahun 2000
2006
SMP Negeri 2 Ngawi Tahun 2006
2009
SMA Negeri 2 Ngawi Tahun 2009
2012
Politeknik Negeri Madiun Tahun 2012
2015
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tahun 2015
2017

Penulis telah mengikuti seminar Proyek Akhir pada tanggal 23


Januari 2017, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains Terapan (SST).

Anda mungkin juga menyukai