Anda di halaman 1dari 44

Pengkondisi Sinyal

Teknik Antarmuka Komputer dan Akuisisi Data

Muhtadan
Prodi Elins JTFN
STTN 2019 Genap
Intro
Output sensor
• Umumnya sinyal analog
• Output kecil tegangan (mV atau uV) atau arus
• ADC membutuhkan input tegangan pada frekuensi yg sama dg
pengukuran

Pengkondisi Sinyal
• Seluruh rangkaian yg mengubah keluaran senosr menjadi suatu
level yg sesuai dg A/D Converter
• Meliputi penguatan, penapisan, demodulator, dll.
Terminologi umum
Pentanahan atau grounding
• Semua tegangan diukur relatif terhadap ground
• Tidak semua yg disebut titik ground/earth memiliki potensial yang
sama
• Muatan lepas atau kebocoran tahanan antar titik pada potensial
tinggi menyebabkan arus rendah mengalir ke ground dan
rangkaian.
• Medan magnet disekitar trafo
Derau mode seri
• Saat pengukuruan medan elektromagnet (emf) sering muncul emf
yg tidak dikehendaki  inferensi mode seri
Pengkondisi Sinyal
Hampir sebagian besar sinyal transduser perlu dikondisikan dalam
beberapa cara sebelum perangkat pengukur dapat secara akurat
menerima sinyal tersebut.

Pengkondisi sinyal /signal conditioning (SC) adalah perangkat/sistem


pemroses awal yang diperlukan untuk mengkonversi sinyal listrik yang
diterima dari transduser.

Fungsi dasar dimana pengkondisi sinyal dilakukan adalah

• Penguatan (amplification)
• Isolasi
• Penapisan (filtering)
• Eksitasi
• Linierisasi
Pengkondisi Sinyal

Rangkaian analog SC yang sederhana dapat dibangun


menggunakan komponen resistor, kapasitor, dan induktor

Komponen lain yg digunakan adalah transistor dan dioda.

Komponan yg paling banyak digunakan untuk analog SC


adalah operational amplifier (Op-Amp), berupa IC yang
berbasis pada transistor diskrit.
Proses Pengkondisian Sinyal

Proteksi
• Proteksi bertujuan untuk mencegah kerusakan
pada elemen berikutnya, seperti mikroprosesor,
sebagai akibat dari arus atau tegangan yang
tinggi.
• Proteksi bisa berupa resistor pembatas arus,
isolasi, sekering (fuse) untuk memutus arus jika
terlalu tinggi, polarity protection dan rangkaian
pembatas tegangan.
Proses pengkondisian sinyal
Mendapatkan tipe sinyal yang betul
• Ini dapat berarti membuat sinyal menjadi tegangan atau arus
dc. Sebagai contoh perubahan tahana dari strain gauge harus
diubah menjadi perubahan tegangan. Ini dapat dikerjakan
dengan jembatan wheatstone.

Mendapatkan level sinyal yang betul


• Sebagai contoh sinyal dari thermocouple sangat kecil berada
pada skala milivolt. Jika sinyal ini dimasukkan dalam analog-to
digital converter (ADC) sebagai input dari mikroprosesor maka
sinyal ini harus dikuatkan terlebih dahulu menjadi skala volt.
Untuk menguatkan sinyal digunakan amplifier.
Proses pengkondisian sinyal

Mengeliminasi dan meruduksi noise


• Sebagai contoh menggunakan filter untuk
mengeliminasi noise dari sinyal.
Memanipulasi sinyal
• Sebagai contoh membuat sinyal menjadi
fungsi linier.
Penguatan (amplification)
Fungsi penguatan memiliki tugas utama dalam perangkat SC, yaitu
• Meningkatkan resolusi sinyal
• Meningkatakan signal-to-noise ratio (SNR)
Nilai penguatan atau gain (A)
Respon frekuensi suatu penguatan adalah seberapa penguatan tersebut bervariasi
dengan perubahan dalam frekuensi.

Feedback merupakan sinyal balik, yang digunakan dengan digabungkan dengan sinyal
masuk untuk menentukan sinyal efektif yang diterapkan ke masukan opamp

Bandwith
Inverting amplifier
Fase terbalik, bukan peredaman
sinyal
Contoh penentuan karakteristik inv-OpAmp

Tentukan
1. Av 7. Arus feedback (If)
2. Impedansi input 8. Tahanan beban minimum
3. Kebutuhan arus input RMS 9. Bandwith
4. Tegangan keluaran maksimum 10. Tegangan noise output
5. Slew rate frekuensi
6. Tegangan input maksimum
desain aplikasi
Rancanglah inverting amplifier dengan karakteristik berikut:
1. Gain tegangan 12
2. Arus input maximum 250 uA RMS
3. Rentang frekuensi 20Hz – 2,5 kHz
4. Resistansi beban 100 kOhm
5. Tegangan input maximum 500 mV RMS, referensi 0 V
Non-Inverting amplifier

Av = input gain open loop


(datasheet)
Non-Inverting amplifier
desain aplikasi
Rancanglah non-inverting amplifier dengan karakteristik berikut:
1. Gain tegangan 8
2. Rentang frekuensi DC hingga 5 kHz
3. Resistansi beban 27 kOhm
4. Tegangan input maximum 800 mV RMS
Penguat lain

Inverting summing amplifier

Non-Inverting summing amplifier


Contoh Pengkondisi Sinyal untuk
Sensor Suhu
• Sensor suhu menggunakan LM35
– Suhu skala Celcius
– 10mV/oC
• Keluaran sinyal akan dikonversi menjadi digital
oleh ADC dengan spesifikasi
– Tegangan referensi 5 volt
– Resolusi 8 bit ADC
– Digunakan IC ADC 0804
– Tegangan Vref/2 adalah 2,5 volt
Perancangan
• Menentukan karakteristik LM35
– LM35 digunakan untuk mengukur suhu dan diamati
keluarannya secara langsung

– Hasil pengujian diperoleh pada suhu 0oC adalah 0,04


volt, dan pada suhu 100oC adalah 1,09 volt
Perancangan
• Dengan menggunakan pendekatan liner dua titik
tersebut, maka dapat dihitung menggunakan
persamaan linier sbb
Penentuan fungsi transfer, dengan
persamaan linier 2 titik
• Dari persamaan fungsi transfer diatas maka dapat dibuat
rangkaian sinyal conditioning dengan besar penguatan
4,757 kali dan besarnya tegangan
referensi adalah 0,190 volt
• Rangkaian sinyal conditioning ini dimulai dengan rangkaian
buffer untuk menyangga keluaran sensor, kemudian
rangkaian penguat tak membalik DC untuk membuat
penguatan sebesar 4,757 kali dan terakhir adalah rangkaian
diferensial (selisih) untuk mengurangi dengan 0,190 volt
Rangkaian Buffer (Penyangga)
Rangkaian Non-inverting Amp.
Rangkaian differential Amp.

Vin2 berasal dari rangkaian penguat tak membalik, sedangkan Vin1 adalah
tegangan konstan sebesar 0,190 volt.
Nilai 0,190 volt dapat diperoleh dari rangkaian pembagi tegangan.
Rangkaian penguat diferensial
Rangkaian keseluruhan
LM 324
Penguat Arus
Komparator tegangan
Komparator tegangan
• Rangkaian yang membandingkan dua buah tegangan
dan menghasilkan keluaran sebagai hasil komparasi
Aplikasi komparator
• ADC,
• Alarm
• Detektor level tegangan
Zero Crossing Detektor

• Komparator tegangan terbalik sederhana


sebagai rangkaian zero crossing detektor
• Keluaran komparator akan berubah (switch)
dari low ke high atau sebaliknya apabila Vi
mencapai nilai 0 volt
Zero Crossing Detektor
Zero Crossing Detektor

Noise

Diperlukan pendeteksi histeresis


Zero Crossing Detektor dengan
histeresis

VT adalah tegangan
yang melalui R1 dan
RF. Dapat diambil dari
VSAT
Filter aktif
Low pass filter
• Melewatkan frekuensi yang berada dibawah frekuensi batas pada
rangkaian

Highpass filter
• Melewatkan frekuensi yang berada diatas frekuensi batas pada rangkaian

Band pass filter


• Melewatkan frekuensi yang berada pada rentang frekunsi tertentu, dan
menolak lainnya

Band reject filter


• Kebalikan dari bandpass filter
Kurva respon filter aktif
Frekuensi cutoff (Fc) dan Bandwidth (Bw)
Fc dan Bw merupakan parameter pada filter Band
pass/reject/notch.

Rasio antara Fc dan Bw mengindikasikan ketajaman


area cutoff

Rasio ini dinotasikan dg Q = Fc/Bw

Semakin besar nilai Q maka cutoff semakin tajam.


Frekuensi cutoff (Fc) dan Bandwidth (Bw)

Pada High/Low pass filter, nilai Q digunakan sebagai


indikasi derajat puncak .

Nilai Q = 1 menunjukkan sedikit puncak, nilai Q<1 maka


akan semakin kurang puncaknya. Apabila Q>1 maka
akan memiliki puncak yang tinggi derajatnya.

Penggunaan Q dapat ditentukan misal 0,707


Tugas
• Suatu sensor suhu memiliki karakteristik:
– Range suhu 50 – 450 oC
– Keluaran 0,15 – 1,15 Volt
• ADC 10 bit, dengan vRef = 2,5 Volt
• Susunlah Pengkondisi sinyal untuk kebutuhan
tersebut.
• Hitung arus keluaran maksimum

Anda mungkin juga menyukai