SINYAL KONTROL
Pengkondisia
n sinyal
KONVERSI
SINYAL
AKTUATO
R
ELEMEN
KONTROL AKHIR
PROSES
PENGKONDISI SINYAL:
1.
2. Linierisasi.
Hubungan antara keluaran dengan masukan sensor
seringkali tidak linier. Oleh karena itu diperlukan
suatu rangkaian untuk linierisasi sinyal tersebut,
seperti yang diperlihatkan gambar.
Tujuan linierisasi adalah untuk mendapatkan
keluaran yang berubah secara linier terhadap
variabel masukan meskipun keluaran sensornya
tidak linier.
Rangkaian linierisasi ini sulit dirancang, dan
biasanya bekerja hanya dalam batas yang sempit.
Cara linierisasi yang lebih modern adalah seara
perangkat lunak, yaitu dengan membolehkan sinyal
tak linier sebagai masukan ke komputer dan
selanjutnya melakukan linierisasi dengan
menggunakan perangkat lunak
3. Konversi.
Pengkondisian sinyal dalam hal ini digunakan untuk
mengkonversi suatu jenis perubahan listrik ke jenis perubahan
listrik yang lain. Konversi ini diperlukan misalnya dalam
transmisi sinyal dan interface dengan sistem digital.
Transmisi Sinyal.
- Untuk transmisi sinyal seringkali digunakan transmisi arus
karena tidak dipengaruhi oleh perubahan beban.
- Standard level arus yang digunakan adalah 4 sampai 20
mA.
Interface Digital.
- Penggunaan komputer dalam sistem instrumentasi akan
memerlukan suatu konversi dari data analog ke data digital,
yaitu yang dilakukan oleh ADC.
- Konversi ini biasanya memerlukan pengaturan level sinyal
analog agar sesuai dengan masukan yang diperlukan oleh
AD
KONVERSI SINYAL
Sasaran konversi sinyal yang prinsip adalah untuk
mengkonversi sinyal kontrol low-energy kepada suatu
sinyal energi tinggi untuk men-drive aktuator.
LANJUTAN
2. AMPLIFIER
Amplifier ac atau dc daya tinggi
sering dapat menyediakan
konversi yang perlu dari sinyal
kontrol daya rendah bagi suatu
bentuk energi tinggi.
Amplifier seperti itu bisa
melayani kontrol motor, kontrol
panas, kontrol level cahaya, dan
sejumlah besar lain kebutuhan
industri.
C. KONTROL MOTOR
Banyak rangkaian kontrol motor
dirancang sebagai unit yang dikemas
yang menerima suatu sinyal dc level
rendah secara langsung untuk
mengendalikan kecepatan motor.
Jika sistim yang demikian tidak
tersedia, [itu] adalah mungkin untuk
membangun rangkaian yang
menggunakan amplifier bersama
dengan SCR atau TRIAC untuk
melaksanakan kontrol ini.
A. KONTROL ON/OFF.
Ada banyak kasus dalam kontrol proses
dimana algoritma kontrol terpenuhi oleh
perintah sederhana ke peralatan luar untuk
mengubah kecepatan, menyalakan (atau
mematikan), bergerak naik, dan seterusnya.
Dalam kasus yang demikian, komputer
dapat dengan mudah memuat/men-load
suatu garis keluaran dengan suatu l atau 0
yang sesuai. Maka, ini merupakan suatu
perihal sederhana untuk menggunakan
sinyal ini untuk menutup suatu relay atau
mengaktipkan beberapa rangkaian luar
lain .
4. SINYAL PNEUMATIK.
Bidang pnematik yang umum meliputi suatu
spektrum yang lebar dari aplikasi tekanan fluida
ke kebutuhan industri.
Salah satu aplikasi yang paling umum adalah
untuk menyediakan suatu gaya oleh tekanan
gas yang bertindak pada suatu piston atau
diafragma.
Kemudian dengan aplikasi ini dalam kontrol
proses. Akan tetapi, di dalam bagian ini, kita
tertarik akan pnematik sebagai alat perambatan
informasi, yaitu, sebagai pembawa sinyal, dan
bagaimana sinyal tersebut dapat dikonversi ke
dalam bentuk lain.
PRINSIP- PRINSIP
o Di dalam suatu sistem pnematik, informasi dibawa oleh tekanan
gas dalam suatu pipa.
o Jika kita mempunyai suatu pipa dengan panjang berapa saja dan
menaikkan tekanan gas pada satu ujungnya, peningkatkan
tekanan ini akan menyebar sepanjang pipa sampai tekanan
sepanjang/seluruhnya dinaikkan kepada nilai yang baru.
o Sinyal Tekanan menjalar sepanjang pipa pada suatu kecepatan di
sekitar kelajuan bunyi di (dalam) gas (udara), sekitar 330 m/s
(1082 ft/s).
o jadi, jika suatu transduser memvariasi tekanan gas pada satu
ujung 330-meter pipa (sekitar 360 yard), sebagai jawaban atas
beberapa variabel terkontrol, maka tekanan yang sama terjadi di
ujung pipa lain setelah suatu penundaan kira-kira l detik..
o Perkembangbiakan Sinyal jenis ini telah digunakan selama
bertahun-tahun dalam kontrol proses sebelum teknologi
electrical/electronic dikembangkan sampai suatu level keandalan
dan keselamatan untuk memungkinkan penggunaannya dengan
konfidens.
Lanjutan
1. AMPLIFIKASI (PENGUATAN)
o.Suatu amplifier pnematik, juga disebut suatu
booster atau relay, menaikkan tekanan dan/atau
volume arus udara oleh beberapa jumlah
proporsional secara linier dari sinyal masukan.
o.Jadi, jika pendorong mempunyai suatu gain tekanan
10, keluaran akan 30-150 psi untuk suatu masukan
3-15 psi. Ini terpenuhi via suatu regulator yang
diaktipkan oleh sinyal kontrol.
o.Sebuah diagram bagan/pola salah satu jenis
booster tekanan ditunjukkan Gambar perhatikan
bahwa, karena tekanan sinyal bervariasi, gerakan
diafragma akan menggerakkan busi/penyumbat
dalam blok bodi dari booster.
2. SISTEM NOZZLE/FLAPPER .
o Suatu konversi sinyal yang sangat penting adalah dari
tekanan ke gerakan mekanis dan sebaliknya.
o Konversi ini dapat disajikan oleh suatu sistem
nozzle/flapper (kadang-kadang disebut suatu sistem
nozzle/baffle).
o Suatu diagram alat ini ditunjukkan Gambar a. Suatu
persediaan tekanan yang ter-regulasi, pada umumnya
di atas 20 psig, menyediakan suatu sumber udara
melalui restriksi/pembatasan.
o Alat pemercik (nozzle) terbuka pada ujung di mana
gap ada antara nozzle dan flapper, dan udara lepas
dalam daerah ini.
o Jika flapper bergerak menurun dan menutup flapper
yang terbuka sehingga tidak ada udara bocor, tekanan
sinyal akan naik kepada tekanan supply/persediaan.
LANJUTAN
Pengertian Aktuator
AktuatorElectric
Aktuatorelektrikmerupakanactuator
yangmempunyaiprinsipkerjamengubah
sinyal
elektrikmenjadigerakanmekanik,
Berikutmacam-macamactuatorelektrik
Solenoid.
Motorstepper.
MotorDC.
BrushlessDC-motors.
MotorInduksi.
MotorSinkron.
Keunggulanaktuatorelektrikada
lahsebagaiberikut:
Mudahdalampengontrolan
MulaidarimWsampaiMW.
Berkecepatantinggi,100010.00
0rpm.
Banyakmacamnya.
Akurasitinggi
Torsiidealuntukpergerakan.
Efisiensitinggi.
AktuatorPneumatic
Aktuatorpneumaticadalahaktuatoryangm
emanfaatkanudarabertekananmenjadi
gerakanmekanik.
Denganmemberikanudarabertekanan
padasatusisipermukaanpiston(arahmaju)
,sedangkansisiyanglain(arahmundur)
terbukakeatmosfir,makagayadiberikan
padasisipermukaanpistontersebutsehing
gabatangpistonakanterdorongkeluar
sampaimencapaiposisimaksimumdanber
henti.
Gayapistonyangdihasilkanolehsilinder
bergantungpadatekananudara,diameter
silinderdan
tahanangesekandarikomponenperapat.
Gayapistonsecarateoritisdihitungmenur
ut
rumusberikut:
F= A*p
AktuatorHydraulic
Aktuatorhydraulicmerupakanaktuato
r
yangmemanfaatkanaliranfluida/oli
bertekananmenjadigerakanmekanik
.
Samasepertihalnyapadasistem
Pneumatik,aktuatorhidrolikdapatber
upasilindertapiinputannyahydraulic.
GambarAplikasiPenggunaansistemhydraulic
Kelebihan
Fluidahidrolikbisasebagaipelumasdanpendingin.
Denganukurankecildapatmenghasilkangaya/torsi
besar
Mempunyaikecepatantanggapanyangtinggi
Dapatdioperasikanpadakeadaanyangterputusputus
Kebocoranrendah
Fleksibeldalamdesain
Kekurangan
Dayahidrolikatidaksiaptersediadib
andingdengandayalistrik
Biayasistemlebihmahal
Bahayaapidanledakanada
Sistemcenderungkotor
Mempunyaikarakteristikredamanya
ng
rendah