Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA NUKLIR

SUMBER DAYA TEGANGAN TINGGI


ARUS SEARAH (HV DC)

Nama : Tasya Sukma Nirmala


NIM : 021800027
Prodi : Elektronika Instrumentasi

PRODI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
STTN – BATAN
YOGYAKARTA
2021
BAB 1
TUJUAN DAN DASAR TEORI

1.1 Tujuan
• Membuat tegangan rendah arus searah menjadi tegangan searah yang lebih tinggi
dengan mempergunakan converter.
• Mengetahui daerah tanggap frekuensi sebuah trafo.

1.2 Dasar Teori


High Voltage Direct Current (HVDC) adalah teknologi pengiriman (transmisi) daya
listrik dalam bentuk listrik searah tegangan tinggi (puluhan sampai ratusan kV). Prinsip
dasar teknologi ini adalah pengubahan listrik bolak-balik (AC) menjadi listrik searah
(DC). Kemudian listrik akan disalurkan menuju ke daerah lain yang letaknya berjauhan.
Selanjutnya akan dilakukan proses pengubahan kembali listrik DC menjadi AC. Proses
pengubahan listrik DC menjadi AC dan sebaliknya membutuhkan konverter dan inverter.
Konverter/penyearah menggunakan komponen dioda penyearah sebagai pengubah listrik
AC 3 fasa menjadi DC. Sedangkan pada inverter menggunakan komponen thyristor
sebagai pengubah listrik DC menjadi AC. Sistem inverter ini dirancang untuk
menghasilkan listrik AC 3 fasa.(Pradana, 2019)

Gambar 1 Blok diagram rangkaian DC ke DC konverter

Secara blok diagram pada gambar rangkaian DC ke Dc konverter ini terdiri dari :
• Pengbangkit gelombang persegi
• Untai flip-flop
• Rangkaian penguat daya
• Pengali tegangan dan penyearah
Pembangkit gelombang persegi
Pembangkit gelombang persegi digunakan untai NE555 yang diperlukan sebagai
multivibrator. Frekuensi dapat diatur dengan merubah nilai tahanan RA, RB dan
kapasitor Ct.
Gambar 2 Rangkaian pembangkit gelombang persegi

Untai Flip-Flop
Flip-Flop pembagi dua disini dipergunakan sebuah JK Master Slave flip-flop tipe
SN7476
Untai penguat daya
Penguat daya disini dipergunakan 2 buah transistor power 2SC1061 yang dikerjakan
pada klas B (Push Pull Power Amplifier). Sebagai pengumudi/driver digunakan BC108
yang tersusun secara emiter folower. Sisi primer dari transformator dihubungkan dengan
sumber tegangan Vcc.

Gambar 3 Rangkaian HVDC

Untai Pengali Tegangan serta Penyearah


Pada untai ini tegangan dikali dua dengan suatu rangkaian “Doubler” dan kemudian
disearahkan. Untai ini menggunakan 2 buah dioda tegangan tinggi dan 2 kapasitor.
Prinsipnya adalah pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor sehingga keluarnya
akan dua kali dari masukannya.(STTN-BATAN, 2021)
BAB 2
METODOLOGI PERCOBAAN

2.1 Alat dan Bahan


• Osciloskop
• Penyedia daya 0 sampai dengan 15 volt dan 5 Volt
• Multimeter
• Komponen untuk merangkai

2.2 Langkah Kerja


• Rangkai rangkaian untai DC to DC Konverter sesuai pada gambar 3.
• Bentuk gelombang ditiap-tiap terminal pada rangkaian HVDC.
• Buatlah grafik hubungan antara tegangan tinggi searah terhadap :
Perubahan tegangan Vcc pada harga frekuensi tertentu.
Perubahan frekuensi F pada tegangan Vcc tertentu.
BAB 3
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisa Data


• Keluaran untai flip-flop, gelombang terbalik

Gambar 4 Keluaran untai flip-flop, gelombang terbalik

• Keluaran transistor, penguatan daya

Gambar 5 Keluaran transistor, penguat daya

• Tegangan PS divariasikan, frekuensi tetap 1 kHz


Tabel 1 Tegangan PS dengan tegangan trafo

Tegangan PS (Volt) Tegangan Trafo (Volt)


0 0
1 25
2 60
3 85
4 110
5 135
6 160
7 185
8 210
9 300
10 320
11 340
12 380
13 440
14 460
15 480

• Frekuensi divariasikan, tegangan PS tetap 9 V


Tabel 2 Frekuensi dengan Tegangan trafo

Frekuensi (Hz) Tegangan Trafo (Volt)


100 280
200 280
300 280
400 280
500 300
600 300
700 320
800 320
900 320
1000 320
1100 300
1200 300
1300 300
1400 300
1500 300

• Hubungan Tegangan PS dengan Tegangan Trafo


Grafik 1 Hubungan Tegangan PS dengan Tegangan Trafo

Grafik Hubungan Tegangan PS dengan Tegangan


Trafo
600
Tegangan Trafo (Volt)
500

400

300

200

100

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Tegangan PS (Volt)

• Grafik tanggap Frekuensi


Grafik 2 Tanggap Frekuensi

Grafik Tanggap Frekuensi


325
320
315
Tegangan Trafo (Volt)

310
305
300
295
290
285
280
275
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600
Frekuensi (Hz)

3.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan HV DC atau sumber daya tegangan
tinggi arus searah. Pratikum ini bertujuan agar praktikan dapat membuat tegangan rendah
arus searah menjadi tegangan searah yang lebih tinggi dengan menggunakan converter,
dan juga agar praktikan dapat mengetahui daerah tanggap frekuensi sebuah trafo.
Percobaan dilakukan dengan merangkai rangkaian gambar 3 terlebih dahulu,
kemudian dilihat masing masing keluaran pada tiap subsistem dengan menggunakan
osiloskop. Pada subsistem untai flip-flop gelombang yang dihasilkan merupakan
gelombang terbalik dapat dilihat pada gambar 4, yang berarti channel 1 dan 2 akan
berlawanan. Selanjutnya pada subsistem transistor gelombang yang dihasilkan terdapat
adanya penguatan daya, dapat dilihat pada gambar 5.
Setelah mendapatkan gambaran keluaran dari tiap subsistem dilakukan dua
pengambilan data, yang pertama pengambilan data dengan nilai tegangan PS di
variasikan dengan frekuensi tetap 1 kHz kemudian tegangan trafo diukur, dan yang
kedua pengambilan data dengan frekuensi di variasikan dengan tegangan PS tetap 9 Volt
kemudian tegangan trafo diukur.
Setelah dilakukan pengambilan data didapatkan pengambilan data pertama seperti
pada tabel 1, dan data kedua seperti pada tabel 2. Dari data pengambilan pertama (Tabel
1) dibuatlah grafik hubungan antara tegangan PS dengan tegangan trafo, dapat dilihat
pada grafik 1. Dari grafik 1 terlihat bahwa pada frekuensi tertentu jika diberi tegangan
masukan lebih besar maka tegangan keluaran juga akan semakin besar. Sehingga
percobaan kali ini sesuai dengan tujuan praktikum yaitu dapat memperkuat tegangan arus
searah.
Sedangkan dari data pengambilan kedua (Tabel 2) dibuat grafik tanggap frekuensi,
dapat dilihat pada grafik 2. Dari grafik 2 didapatkan data bahwa jika frekuensi semakin
besar maka tegangan keluaran akan mengalami kenaikan di awal dan penurunan di akhir.
Hal ini dapat terjadi karena adanya pengaruh dari kemampuan trafo, jika frekuensi
melebihi toleransi trafo maka akan mengakibatkan penurunan magnetizing trafo yang
akan berdampak pada tegangan keluaran yang dihasilkan. Oleh sebab itu grafik ini
disebut grafik tanggap frekuensi, daerah tanggap frekuensi pada daerah yang di arsir
yaitu antara 700 Hz hingga 1000 Hz dengan tegangan 320 Volt.
BAB 4
KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan kali ini adalah:


• Pada frekuensi tetap, jika tegangan masukan bertambah besar maka tegangan keluaran
juga akan bertambah besar, yang menunjukkan adanya penguatan tegangan arus
searah.
• Pada tegangan tetap, trafo akan bekerja maksimal pada daerah tanggap frekuensi
(grafik 2) yaitu antara 700 Hz hingga 1000 Hz dengan tegangan 320 Volt.
DAFTAR PUSTAKA

Pradana, A. B. (2019). PERANCANGAN MODUL HIGH VOLTAGE DIRECT CURRENT


(HVDC) TRANSMISSION PADA SIMULATOR SMART GRID.
STTN-BATAN. (2021). Petunjuk Praktikum Elektronika Nuklir. SUMBER DAYA
TEGANGAN TINGGI ARUS SEARAH (HV DC).

Anda mungkin juga menyukai