Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum

Praktik Sistem Kendali


“Karakteristik Kecepatan Motor dan Beban”

Disusun Oleh :

1. Ishlahuddin Akbar (17506134031)


2. Rizki Raharjo (17506134022)
3. Tri Aji Santoso (17506134031)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
A. Dasar Teori

Nilai output tipikal magnet permanen berdasarkan rentang motor dc dari beberapa watt hingga
beberapa ratus watt, dan jenis motor ini menunjukkan efisiensi daya yang sangat baik.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, magnet permanen di motor menyediakan fluks magnet
konstan (), oleh karena itu, turque () yang dihasilkan di motor menjadi fungsi hanya arus input ().
Juga, penghitung emf (gaya gerak listrik) dari motor () dihasilkan oleh aksi konduktor angker
yang memotong garis gaya, dan proporsional dengan kecepatan motor (). Hubungan ini
dinyatakan dalam rumus berikut:

𝐾∅ = konstanta ………………………….(2-1)

𝐸𝑎 = 𝐾∅ 𝑊𝑚 ……………………………..(2-2)

𝑇 = 𝐾∅ 𝐼𝑎 ………………………………..(2-3)

Yang mana :

𝐾∅ = flux magnetic dari magnet

𝐸𝑎 = hitungan emf (V)

𝑊𝑚 = kecepatan motor (rad/sec)

𝑇 = Torsi

𝐼𝑎 = arus input (A)

Tegangan input dan kecepatan motor terkait dengan parameter lain sesuai dengan persamaan:

𝑉𝑡 = 𝐸𝑎 + 𝑅𝑎 𝐼𝑎……………………… (2-4)

𝑉𝑡 𝑅𝑎 𝑇
𝑊𝑚 = 𝐾∅ − (𝐾∅)2 (𝑟𝑎𝑑/𝑠𝑒𝑐)…… (2-5)
Yang mana :

𝑉𝑡 = tegangan input (V)

𝑅𝑎 = hambatan armature coil (Ohm)

Perlu dicatat bahwa arus masukan meningkat ketika beban mekanik motor meningkat, sehingga
meningkatkan daya input. Juga, penghitung emf menjaga kecepatan motor konstan ketika motor
tidak dimuat. Hubungan antara kecepatan dan beban motor diilustrasikan pada Gambar 2-2.
B. Langkah Kerja
a. Rangkai rangkaian sesuai gambar 2.1 dan 2.3

b. Atur atteunator U-151 di posisi 8, hidupkan saklar pada U-156, dan sesuaikan U-157
untuk memperoleh kecepatan maximum pada U-159 tanpa melewati batas ( Jenuh).
c. Masukan piringan alumunium ke celah U-161 seperti yang telah ditunjukan di
gambar 2.4, naikan pengaturan rem elektrik pada U-163 dari 0-10 satu per satu pada
waktu tertentu. Dan tekan tombol serta ukur RPM pada U-159. Lihat juga pada
langkah 5.
d. Ulangi pengukuran di step 3 dimulai dari langkah 10 dan berlanjut ke 0, lihat di step 5
e. Di langkah 3 dan 4 catat kesesuaian arus motor yang menunjuk pada U-156 Modul
Power Supply, disini arus mengalir diantara U-154 ( Amplifier driver motor) dan U-
161 ( Motor)
f. Gambar perolehan data pada step 3 dan 4 (Semuanya), tunjukan hubungan antara
pengaturan rem, kecepatan motor dan arus motor.

C. Data Pengamatan
a. Tabel Pengamatan

Magnet step Attenvator 8 Attenvator 9


Rpm Arus motor Rpm Arus motor
(mA) (mA)
1 1400 325 1200 305
2 1400 330 1200 308
3 1400 340 1200 313
4 1400 345 1200 320
5 1400 350 1200 322
6 1350 355 1200 327
7 1350 360 1200 330
8 1300 365 1200 331
9 1300 375 1150 335
10 1300 375 1150 348
b. Grafik Data Pengamatan

Garfik rpm terhadap step magnet

1500

1400

1300
Rpm

1200

1100

1000
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Magnet
Attenuator 8 LoadAttenuator
(step) 9
Grafik arus terhadap step magnet

400
380
360
Arus Motor (mA)

340
320
300
280
260
240
220
200
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Attenuator 8 Attenuator
Magnet Load (Step) 9

D. Kesimpulan
a. Ketika motor dibebani maka kecepatan motor akan turun, dan arus masuk meningkat.
b. Kelebihan beban sebuah motor menyebabkan kelebihan arus pada lilitan motor. Dan dapat
menyebabkan kerusakan pada motor karena panas yang dihasilkan oleh tegangan motor
dan arus motor.

Anda mungkin juga menyukai