Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM DASAR SISTEM KENDALI

UNIT 3
KARAKTERISTIK KECEPATAN MOTOR DAN TEGANGAN
MASUK

Disusun oleh :
AMIL MUKROD
NPM.3332180001

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2019
BAB I
METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1. Prosedur percobaan


1. Tempatkan modul yang diperlukan dalam percobaan pada permukaan yang datar
atau di atas penutup ED-4400, dan hubungkan modul seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 1.1.[1]
2. Hubungkan Tachometer U-159 melewati U-155 meter dan GND. [1]s
3. Atur sudut pada U-157 hingga 358 derajat. [1]
4. Pastikan tegangan kawat sudah benar (220 V). Hubungkan kabel U-156 ke
stopkontak listrik, dan hidupkan saklar daya. [1]
5. Putar U-157 perlahan-lahan berlawanan arah jarum jam sampai motor mulai
bergerak. Catat posisi U-157 dan tegangan input. [1]
6. Tingkatkan tegangan input dengan perlahan memutar arah jarum jam U-157.
Untuk setiap kenaikan volt tegangan input (1 V, 2 V, 3 V, ...), catat kecepatan
RPM pada U-159 dan arus motor. [1]
7. Perhatian: Ketika motor jenuh, kenaikan tegangan input tidak akan
meningkatkan kecepatan motor. Hindari titik jenuh dalam percobaan ini. [1]
8. Ulangi langkah 5-6 beberapa kali untuk mengurangi kesalahan pengukuran. [1]

2
3

Gambar 1.1. Diagram pengawatan percobaan unit 3[1]

Gambar 1.2. Diagram sistem ekuivalen dari percobaan unit 3[1]


BAB II
TUGAS

2.1. Tugas Pendahuluan


1. Sebutkan tujuan praktikum unit 3 dan unit 4 !
Jawab :
a. Menentukan karakteristik kecepatan motor terhadap (fungsi) tegangan
masuk.
b. Menentukan karakteristik kecepatan motor terhadap beban motor (output)
2. Apa yang membedakan peralatan yang digunakan anatara unit 3 dan unit 4 dan
sebutkan fungsinya ?
Jawab :
a. Dual Attenuator berfungsi sebagai peredam
b. Electro magnetic brake berfungsi untuk memberhentikan atau mengerem
beban pada motor.
c. Pre Amplifierberfungsi sebagai penguat awal
3. Gambarkan dan jelaskan grafik hubungan anatara kecepatan dengan beban
motor!
Jawab :

Gambar 2.1. Hubungan antara kecepatan dan beban motor.[1]


Arus input meningkat ketika beban mekanik motor meningkat, sehingga
meningkatkan daya. Juga, besarnya emf menjaga kecepatan motor konstan
ketika motor tidak dibebani.

4
5

4. Apa fungsi dari potentiometer ?


Jawab :
Potentiometer berfungsi sebagai pengatur tegangan (Regulator voltage).

2.2. Tugas Unit


1. Buat grafik pada tegangan input versus kecepatan motor dan pada kecepatan
motor versus arus motor menggunakan data percobaan yang telah diperoleh!
Analisa kedua grafik tersebut!
Jawab :

4500
4200
4000 3950
3500 3500
3000 3100
2700
2500
2300 Input Voltage (V)
2000 1900 Motor Speed (RPM)
1500 1400
1000 1100
500 650
290
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 2.2. Grafik Input voltage dengan kecepatan motor


4500
4200
4000 3950
3500 3500
3000 3100
2700
2500
2300 Motor Speed (RPM)
2000 1900 Motor Current (mA)
1500 1400
1000 1100

500 650
290
0
80 100 120 130140150160 170 180 190 195

Gambar 2.3. Grafik Kecepatan motor dengan arus motor


BAB III
ANALISIS

3.1. Dasar Teori


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy mekanik
(gerak). Motor DC adalah motor yang digerakkan oleh energi listrik arus searah. Salah
satu jenis motor DC adalah motor DC magnet permanen.[1]
Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur tegangan yang disuplai ke motor dengan
persamaan sebagai berikut.[1]
Vt = Ea + Ia.Ra
Ea = Vt - Ia.Ra.
Ea =
dimana :

n = Putaran kecepatan motor (rpm).

Vt = Tegangan terminal (Volt).


Ia = Arus jangkar (Ampere).
c = Konstanta.
sh = Fluks medan shunt (Wb)
Ish = Arus shunt (Ampere).

3.2. Analisis Percobaan karakteristik kecepatan motor dan tegangan masuk


Percobaan unit 3 mengenai karakteristik kecepatan motor dan tegangan masuk dari,
percobaan dilakukan dengan dimasukkan input voltage dari 1-11 volt, praktikan
menggunakan input voltage dari 1-11, dikarenakan untuk melihat jumlah maksimum
rpm atau kecepatan motor.
Ketika input voltage dimasukkan 1 volt maka input potentiometer pada 331 derajat
motor current yang dihasilkan 80 mA dan putaran motor yang dihasilkan 290,
selanjuntnya, input voltage dimasukkan 2 volt maka input potentiometer pada 307
derajat motor current yang dihasilkan 100 mA dan putaran motor yang dihasilkan 650,
input voltage dimasukkan 3 volt maka input potentiometer pada 288 derajat motor

6
7

current yang dihasilkan 120 mA dan putaran motor yang dihasilkan 1100, input
voltage dimasukkan 4 volt maka input potentiometer pada 259 derajat motor current
yang dihasilkan 130 mA dan putaran motor yang dihasilkan 1400, input voltage
dimasukkan 5 volt maka input potentiometer pada 234 derajat motor current yang
dihasilkan 140 mA dan putaran motor yang dihasilkan 1900, input voltage dimasukkan
6 volt maka input potentiometer pada 210 derajat motor current yang dihasilkan 150
mA dan putaran motor yang dihasilkan 2300, input voltage dimasukkan 7 volt maka
input potentiometer pada 186 derajat motor current yang dihasilkan 160 mA dan
putaran motor yang dihasilkan 2700, input voltage dimasukkan 8 volt maka input
potentiometer pada 162 derajat motor current yang dihasilkan 170 mA dan putaran
motor yang dihasilkan 3100, input voltage dimasukkan 9 volt maka input potentiometer
pada 138 derajat motor current yang dihasilkan 180 mA dan putaran motor yang
dihasilkan 3500, input voltage dimasukkan 10 volt maka input potentiometer pada 114
derajat motor current yang dihasilkan 190 mA dan putaran motor yang dihasilkan 3950,
input voltage dimasukkan 11 volt maka input potentiometer pada 91 derajat motor
current yang dihasilkan 195 mA dan putaran motor yang dihasilkan 4200.
Percobaan yang telah dilakukan dengan dimasukkan input voltage dari 1-11, ketika
input yang dimasukkan kecil maka akan berbanding terbalik dengan derajat yang
terdapat pada potentiometer yang berfungsi sebagai pengatur tegangan, sedangkan jika
dibandingkan dengan motor current, input voltage akan berbanding lurus dengan hasil
pengukuran arus dari amperemeter, amperemeter alat yang digunakan untuk mengukur
arus yang dihasilkan dari motor. Pada percobaan ini praktikan menggunakan batas ukur
pada amperemeter 1000 mA, untuk mengetahui arus dari motor tersebut, praktikan
dapat memasang amperemeter secara seri dengan batas ukur 1 A, lalu lihat jarum
penunjuk pada display, setelah mengetahui arah jarum penunjuk pada angka yang
ditunjukkan, maka dapat menghitungan dengan membagi batas ukur dengan skala
terbesar lalu dikali dengan hasil jarum penunjuk, percobaan pertama yang dihasilkan
dari jarum penunjuk yaitu 8 mA, skala terbesar 100 Ma, maka :

(3.1)
8

Input voltage dengan kecepatan putaran motor berbanding lurus, jika input
voltage semakin besar maka kecepatan motor akan besar, batas maksimum rpm atau
kecepatan motor yaitu 5000 rpm, tetapi percobaan ini hanya mengukur pada 4200 rpm.
Selisih pada input potentiometer antara 24-29 derajat, selisih motor current anatara 5-20
mA, selisih kecepatan putaran motor anatara 300-450 rpm.
Berdasarkan gambar 1.2 diagram ekuivalen yang tertera pada prosedur
percobaan dapat merangkai dengan melihat prosedur melalui diagram ekuivalen untuk
menentukan karakteristik kecepatan motor dan tegangan masuk. DC power supply
dihubungkan dengan potentiometer lalu dihubungkan dengan motor driver amplifier,
selanjutnya dihubungkan dengan Tacho Amp Unit dihubungkan dengan servo motor dan
dipasang alat ukur amperemeter secara seri dan voltmeter secara parallel, dari motor
dihubungkan dengan tachometer sebagai alat untuk mengukur kecepatan motor dan F/V
berfungsi sebagai pengkonversi.
Gambar grafik perbandingan yang tertera pada tugas unit gambar 2.2 dan
gambar 2.3. Pada gambar 2.2 mengenai input voltage dengan motor speed (rpm), jika
praktikan bandingkan dengan grafik yang sesuai dengan dasar teori, apakah grafik
percobaan sama dengan grafik yang sesuai dengan kecepatan motor sebagai fungsi 1,
grafik antar input voltage dengan motor speed selalu kontinuitas mengalami kenaikan.
Input voltage berbanding lurus dengan motor speed.
Grafik mengenai perbandingan antara motor speed dengan motor current
berbanding lurus antar keduanya, sama halnya dengan antara input voltage dengan
motor speed selalu megalami kontinuitas kenaikan. titik awal kenaikan tegangan terjadi
karena motor memerlukan tegangan minimum tertentu untuk mengatasi gesekan
mekanis dari sikat, bantalan, dan bagian bergerak lainnya sebelum mulai bergerak.
Setelah tegangan input melebihi tegangan minimum, kecepatan motor mulai meningkat
dan pertambahan kecepatan motor linier sebanding dengan pertambahan tegangan
masuk motor. Pada karakteristik linier ini tidak dibatasi oleh titik jenuh. Hal ini karena
besarnya kekuatan emf (ggl) dalam kumparan jangkar juga meningkat ketika tegangan
input meningkat, dan pada beberapa titik, peningkatan tegangan input lebih lanjut tidak
menghasilkan peningkatan arus listrik dalam kumparan.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai karakteristik
kecepatan motor dan tegangan masuk dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy mekanik
(gerak).
2. Karakteristik kecepatan motor, semakin kecil sudut, maka semakin besar
kecepatan putaran motor atau rpm.
3. Kecepatan motor berbanding lurus dengan pertambahan tegangan masuk motor
(input voltage).
4. Kecepatan motor berfungsi dari tegagan yang diterapkan pada kumparan
jangkar.

9
DAFTAR PUSTAKA

[1] Asisten Lab Kendali, “Karakteristik Kecepatan Motor dan Tegangan Masuk” in
Modul Ptraktikum Dasar Sistem Kendali, Cilegon. Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Fakultas Teknik, 2019, pp. 1-3.
[2] Baga Bahaduri Hakim, Moch. Wildan Ilyas, Arka Maisar Pratama.Pengaturan
Kecepatan Motor DC Shunt dengan Mengatur Tegangan Berbasis Transistor.
Makalah Mesin DC, Semarang. Universitas Diponegoro. 2016. Pp. 8-9.

Anda mungkin juga menyukai