UNIT 2
PENGENDALI PID DAN
MODELING PENGATURAN MOTOR DC
LABORATORIUM KENDALI
Disusun Oleh:
DANDY RIZKI FIRDAUS
3332170098
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN
𝑋𝑠 1
= 𝑠 2 +10𝑠+20 (1.1)
𝐹𝑠
𝑋(𝑠) 𝑘𝑝
= 𝑠 2+10𝑠+(20+𝑘𝑝) (1.2)
𝐹(𝑠)
2. Simpan respon sistem yang diperoleh dalam format JPG dan tampilkan
karakteristiknya dengan cara klik kanan hasil gambar
matlab>characteristic>ceklis semua>tekan titik 1 kali
𝑋(𝑠) 𝐾𝑑𝑠+𝑘𝑝
= 𝑠 2+(10+𝐾𝑑)𝑠+(20+𝑘𝑝) (1.3)
𝐹(𝑠)
Ketik fungsi alih (1.3) pada Editor Window dengan Kp = 300 dan Kd = 10
listing Matlab sebagai berikut:
kp=300;
kd=10;
num=[kd kp];
den=[1 10+kd 20+kp];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t)
2. Simpan respon sistem yang diperoleh dalam format JPG dan tampilkan
karakteristiknya dengan cara klik kanan hasil gambar
matlab>characteristic>ceklis semua>tekan titik 1 kali
𝑋(𝑠) 𝐾𝑝𝑠+𝑘𝑖
= 𝑠 2+10𝑠 2 +(20+𝑘𝑝)𝑠+𝑘𝑖 (1.4)
𝐹(𝑠)
Ketik fungsi alih (1.4) pada Editor Window dengan Kp = 300 dan Ki = 70
listing Matlab sebagai berikut:
kp=300;
ki=70;
num=[kp ki];
3
Ketik fungsi alih (1.5) pada Editor Window dengan Kp = 350, Ki = 300, dan
Kd=5500 listing Matlab sebagai berikut:
kp=350;
ki=300;
kd=5500;
num=[kd kp ki];
den=[1 10+kd 20+kp ki];
t=0:0.01:2;
step(num,den,t)
2. Simpan respon sistem yang diperoleh dalam format JPG dan tampilkan
karakteristiknya dengan cara klik kanan hasil gambar
matlab>characteristic>ceklis semua>tekan titik 1 kali
fungsialih=tf(num,den)
c=pid(kp)
system_c=feedback(c*fungsialih,1)
step(system_c)
grid on
2. Simpan respon sistem yang diperoleh dalam format JPG dan tampilkan
karakteristiknya dengan cara klik kanan hasil gambar
matlab>characteristic>ceklis semua>tekan titik 1 kali
6
BAB II
TUGAS
Jawab:
a. Pengendali P
num=[1];
den=[1 15 30];
step(num,den);
title('Respon Awal Sistem');
t=0:0.01:2;
kp=300;
num=[kp];
den=[1 15 30+kp];
8
step(num,den,t);
title('Respon Sistem dengan Kendali P');
b. Pengendali PD
t=0:0.01:2;
kp=300;
kd=10;
num=[kd kp];
den=[1 15+kd 30+kp];
step(num,den,t);
title('Respon Sistem dengan Kendali PD');
c. Pengendali PI
t=0:0.01:2;
kp=40;
ki=100;
num=[kp ki];
den=[1 15 30+kp ki];
step(num,den,t);
title('Respon Sistem dengan Kendali PI');
d. Pengendali PID
t=0:0.01:2;
kp=350;
ki=300;
kd=50;
num=[kd kp ki];
den=[1 15+kd 30+kp ki];
step(num,den,t);
title('Respon Sistem dengan Kendali PID');
2. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan
mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. Hitunglah:
a. GGL lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar.
b. Jika tahanan jangkar 0.417 ohm, keadaan yang lain sama. Berapa GGL
lawan (Ea) dan daya yang timbul pada jangkar. Penurunan tegangan pada
sikat-sikat sebesar 2 volt untuk soal a dan b.
Jawab:
Diketahui V= 230 Volt, R=0,312Ω, Ia= 48 A, Vturun= 2V
Ditanya a) Ea dan P
b) Jika R= 0,417 Ω berapa Ea dan P
Penyelesaian:
a) V= Ea+IaRa
Ea=(V-Vturun)-Ia*Ra
Ea=(230-2)-(48*0,312)=213 Volt
P= Ea Ia= 213*48= 10224 Watt
b) Ea=(V-Vturun)-Ia*Ra
Ea=(230-2)-(48*0,417) = 208 Volt
P= V Ia = 208*48 = 9984 Watt
𝑋𝑠 1
= 𝑠 2+15𝑠+20 (2.3)
𝐹𝑠
Input Kp, Ki, Kd secara berurutan yaitu sebesar Kp= 350, Ki= 250, dan Kd=
300 maka diperoleh persamaan sistemnya
Rise time, settling time, state steady error yang diperoleh yaitu 0,00875 detik,
1,94 detik, dan 1. Kp yang digunakan lebih besar dari Ki dan Kd sehingga respon
output dipercepat (memperkecil waktu penetapan proses) ditunjukan oleh Gambar
2.6 waktu yang di tempuh oleh step respon tersebut selama 2 detik, selama proses
tersebut Kp pembesaran nilai tidak dapat dilakukan terus menerus karena pada
penguatan tertentu, output proses akan menjadi relatif kurang bahkan tidak stabil
ditunjukan oleh saat waktu rise time. Nilai Ki lebih kecil dari Kp dan Ki maka
menyebabkan respon proses akan semakin lambat dalam menganggapi perubahan
set point. Nilai Kd berguna untuk memperbaiki stabilitas dan mempercepat respon
output proses.
12
BAB III
ANALISIS
3.1 Analisa
Praktikum unit 2 membahas pengendali PID dan modeling pengaturan motor
dc terdapat 7 percobaan yaitu identifikasi respon secara open loop, kendali
proposional, kendali proposional & derivative, kendali proposional & integral,
kendali prosional integral & derivatif; modeling motor dc(a), dan modeling motor
dc(b). Berikut analisa tiap-tiap percobaan.
time sebesar 0,0772 detik, dan steady state sebesar 0,938. Berikut hasil percobaan
kedua Gambar 3.2 Kendali Proposional
Besar kecilnya error steady sangat tergantung pada nilai penguatan (gain)
yang dipilih. Semakin besar Kp yang digunakan, maka error steady akan semakin
mengecil. Pembesaran nilai gain tersebut selain akan memperkecil error steady,
juga akan mempercepat respon output proses (memperkecil waktu penetapan
proses). Percobaan kedua ini kecepatan responnya cepat untuk mencapai
kesetabilannya dibanding dengan percobaan pertama ini terbukti sesuai dengan
karakteristik pengendali PID dimana Kp akan rise time turun, overshoot naik,
settling time sedikit perubahan dan steady state error turun.
benar dengan karakteristik PID dimana KI akan rise time turun, overshoot naik,
settling time naik dan steady state error hilang. Percobaan keempat ini settling time
nilai masukan Kinya 70 sehingga nilai Ki tidak terdeteksi, karena Ki diperkecil dari
nilai optimalnya maka hal tersebut akan menyebabkan respon proses akan semakin
lambat dalam menanggapi perubahan set point. Pi Error steady hilang yang artinya
sudah mencapai kesetabilan yaitu 1
Percobaan keenam ini hasil output yang didapatkan Km sebesar 0,75 dan Tm
sebesar 0,135 maka deperoleh rise time sebesar 0,297 detik, settling time sebesar
0,528 detik, dan state steady sebesar 0,75. Hasil tersebut didapat menggunakan
persamaan fungsi alih orde-1, persamaannya yaitu:
𝜔 𝐾𝑚 0,75
= 𝑇𝑚+1 = 0,135𝑠+1 (3.1)
𝐸𝑎
Percobaan ketujuh ini hasil output yang didapatkan Km sebesar 262,5 dan Tm
sebesar 0,135 maka deperoleh rise time sebesar 0,00113 detik, settling time sebesar
0,002 detik, dan state steady sebesar 0,996. Hasil yang didapat perhitungan
penguatan motornya yaitu:
𝜔 262,5
= (3.2)
𝐸𝑎 0,135𝑠+263,5
Percobaan ketujuh lebih baik dari percobaan keenam dikarena sistem berjalan lebih
cepat dan stabil (state steadynya mendekati 1).
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan
yaitu sebagai berikut :
1. Pengontrol PID akan mengeluarkan aksi kontrol dengan membandingkan
kesalahan atau error yang merupakan selisih dari process variable dan
setpoint, yang akan digunakan sebagai masukan pengontrol untuk
mengeluarkan sinyal kontrol
2. Karakteristik pengendali PID
DAFTAR PUSTAKA