Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Digital saat ini yang semakin maju.Masyarakatsaat ini telah terpesona oleh komputer dan kalkulator modern. Ini mungkinkarena mesin tersebut menghasilkan fungsi aritmatika dengan ketelitian dan kecepatanyang sangat menakjubkan.Bab ini membicarakan beberapa rangkaian logika yangdapat menjumlahkan danmengurangkan. Penambahan dan pengurangan dikerjakandalam biner. Gerbang logika biasaakan kita rangkai satu sama yang lain untukmenghasilkan penambahan dan pengurangan. Pada saat ini banyak dihasilkan mesin-mesin berteknologi tinggi seperti komputer atau kalkulator yang mampu melakukan fungsi operasi aritmatik yang cukup kompleks misalnya penjumlahan! pengurangan! perkalian! pembagian pembandingan dan sebagainya" atau operasi logika misalnya #r! $nd! %ot! %or! %and! &'clusi(e-#r dan sebagainya"! dengan ketelitian dan kecepatan yang sangat luar biasa. )ntuk itu pada bab ini akan dibahas beberapa rangkaian digital yang dapat melakukan operasi aritmatika dalam bilangan biner.

1.2.

Tujuan
*ecara luas! dengan adanya rangkaian half adder! full adder dan diharapkan kita

atau si pembaca nantinya dapat memanfaatkan rangkaian tersebut untuk kepentingan masyarakat banyak dan menunjang kehidupan manusia. *emogadengan ditemukannya alat yangmenggunakan prinsip +alf $dder! ,ull $dder dan dapat dipublikasikan kepubliksehingga masyarakat banyak diduniabisa memakainya. *ecarakhusus tujuan dari penulis adalah agar .. Mahasis/a dapat melakukan operasi penjumlahanbilangan-bilangan biner bertanda dengan bentuk-bentuk complement. 0. 1. Menjelaskan operasi rangkaian +alf! ,ull. Menentukan persamaan operasional rangkaian +alf! ,ull.

.23

.24

BAB II RANGKAIAN ARITMATIKA 1. Penjumlah Paruh Half Adder! Bilangan biner hanya mempunyai dua bilangan yaitu 2 dan .! untuk itu jika dua bilangan biner masing-masing satu bit" yaitu antara yang dijumlahkan augend" dan penjumlah addend" dijumlahkan! maka diperoleh hasil jumlah sum" dan luapan o(erflo/5carry" seperti ditunjukkan pada tabel 3.. diba/ah. Tabel 3.. Penjumlahan Dua Bit Bilangan Biner Augen" A 2 2 . . A""en" B 2 . 2 . Ha#$l %umlah & 2 . . 2 Lua'an ()er*l+,-.arr/! . 2 2 2 .

Dari tabel 6.. tersebut dapat diperoleh persamaan kedua keluaran! yaitu +asil 7umlah - * = $B + $ B 8uapan Overflow5Carry" - 9 : $B atau
*= $B

*ehingga dari persamaan tersebut didapatkan rangkaian sebagai berikut -

HAL0 Masukan B ADDER ;eluaran .

a" Blok Diagram Penjumlah Paruh +alf $dder"

.2<

Masukan A B

&um ;eluaran .arr/

b" =angkaian 8ogika Penjumlah Paruh +alf $dder" Gambar 3.. Penjumlah Paruh +alf $dder" 2. Penjumlah Penuh Full-Adder! Penjumlah penuh ,ull-$dder" merupakan rangkaian penjumlah yang 1 bit bilangan biner $! B dan masukan luapan 9in dengan keluaran hasil jumlah sum" dan luapan overflow/carry" 9out. Tabel 3.0 Penjumlahan Tiga Bit Bilangan Biner
Augen" A A""en" B .arr/ $n'ut .$n Ha#$l %umlah & Lua'an ()er*l+,-.arr/! .(ut

2 2 2 2 . . . .

2 2 . . 2 2 . .

2 . 2 . 2 . 2 .

2 . . 2 . 2 2 .

2 2 2 . 2 . . .

Dari tabel 3.0 tersebut dapat diperoleh persamaan kedua keluaran! yaitu +asil 7umlah 8uapan 5 9arry
* = $ B9 in + $B9 in + $ B9 in + $B9 in = $ B 9 in
9 out = $B9 in + $ B9 in + $B9 in + $B9 in = B9 in + $9 in + $B

*ehingga dari persamaan tersebut didapatkan rangkaian sebagai berikut A Masukan B .$n 0ULL ADDER
a" Blok Diagram ,ull $dder

& .+ut

;eluaran

.2>

A Masukan B C
in

Sum

Keluaran

Carry

b" =angkaian 8ogika ,ull $dder Gambar 3.0 Penjumlah Penuh ,ull $dder"
Masukan
B
3

C
4

FA

FA

FA

FA

Keluaran

Gambar 3.1 Penjumlah Paralel ?-Bit )ntuk mendapatkan jumlah bit yang lebih banyak! maka beberapa Penjumlah Penuh ,$" diparalel. Misalnya bilangan biner ?-bit $2! $.! $0! $1" ditambah ?-bit B2! B.! B0! B1" dengan keluaran *2! *.! *0! *1" dan luapan 9?! sehingga diperlukan ? ,$ yang diparalel seperti ditunjukkan pada gambar ?.1! yang menjumlahan tiap bit yang bersesuaian secara serentak relatif cepat! tetapi dibatasi oleh luapan carry" yang dihasilkan tiap bit! agar dapat dijumlahkan dengan bit berikutnya dan diperoleh hasil penjumlahan yang benar! efek ini dinamakan perambatan luapan carry propagation atau carry ripple"! yang disebabkan oleh penundaan perambatan tiap ,$.

9ontoh 00111

..2

.2.2. 22... ...22 00111

@ang dijumlah $ugend" Penjumlah $ddend" +asil 7umlah 8uapan 5 9arry ditambahkan ke posisi berikutnya"

)ntuk mengatasinya! diperlukan rangkaian yang dapat mengetahui jika terjadi luapan dan menjumlahkannya dengan bit berikutnya dengan /aktu yang lebih cepat dari penundaan perambatan tiap ,$! yaitu Generator Look Ahead Carry. Dalam penerapan penjumlahan menggunakan I9! biasanya sudah disertai dengan Generator Look Ahead Carry! contohnya I9 Penjumlah ?-bit adalah 4?<1.
B 16
4

S 15

C 14

C 13

GND 12

B 11

A 10

S 9

7483

Gambar 3.? I9 Penjumlah Paralel ?-Bit 4?<1

1 A
4

2 S
3

3 A
3

4
B
3

5 V
CC

6 S
3

7 B
2

8 A
2

1. Penjumlahan &$#tem K+m'lemen Ke22 Pada sistem bilangan biner untuk menyatakan bilangan negatif atau pengurangan digunakan sistem komplemen ke-0! yaitu yaitu dengan cara menambah nilai sebenarnya dengan komplemen A. diperoleh dari membalik nilai sebenarnya" dan ditambah . pada bit yg bernialai paling rendah. Disini bit tanda negatif menggunakan biner .! sedangkan besarannya dibalik komplemen ke-." lalu ditambah . pada bit yang bernilai paling rendah Least Significant Bit 5 8*B" untuk mendapatkan komplemen ke-0. 9ontoh - 3 : . 2..2 . . .2.2 komplemen ke-0 Gambar 3.6 diba/ah adalah contoh rangkaian penjumlah atau pengurang untuk bilangan positif pada tertambah 5 terkurang dan bilangan negatif pada penambah 5 pengurang dalam sistem komplemen ke-0 beserta bit tandanya! untuk nilai sebenarnya True agnitude !orm 5 TM," . .22. komplemen ke-.

...

operasi penjumlahan menggunakan bit 2 dan untuk operasi pengurangan menggunakan bit .. Bentuk komplemen ke-. menggunakan Gate &'-#r sebagai pembalik. $pabila hasil penjumlahan 5 pengurangan adalah positif! maka hasil jumlah yang ditampilkan sudah benar! sedangkan apabila hasil penjumlahan 5 pengurangan adalah negatif! maka hasil jumlah yang ditampilkan masih dalam bentuk komplemen ke-0! agar mendapatkan hasil yang sesungguhnya dijadikan ke komplemen ke-. dibalik" lalu ditambah . pada 8*Bnya! untuk itu diperlukan rangkaian tambahan pada keluaran hasil jumlah 5 selisih! demikian juga apabila diinginkan pada masukan tertambah 5 terkurang untuk bilangan negatif.
Tertambah Ter!urang A
3

Penambah Pengurang A
1

Bit tanda
0 Penjumlahan 1 Pengurangan

%ua&an Pinjaman

0A 32B$t

"a#il $umlah Seli#ih

Gambar 3.6 Penjumlah ;omplemen ;e-0 3. Penjumlahan &er$al ;ecepatan dalam menjumlahkan dua bilangan biner pada Penjumlah Paralel relatif tinggi! karena semua bit dijumlahkan secara serentak. Tetapi kecepatannya dibatasi oleh /aktu perambatan luapan carry"! yang dapat diatasi dengan menggunakan Generator 8ook $head 9arry! untuk itu diperlukan rangkaian tambahan sebanding dengan banyaknya bit yang dijumlahkan. Pada Penjumlah *erial! proses penjumlahannya dilakukan seperti diatas kertas! yaitu dijumlahkan per bit! sehingga rangkaiannya lebih sederhana tetapi kecepatannya lebih rendah. Gambar 3.3 menunjukkan rangkaian Penjumlah Adder" *erial ? bit yang menggunakan ,,-D sebagai =egister! =egister $ untuk data yang dijumlahkan Augend" dan juga sebagai hasil penjumlahan Sum" serta =egister B untuk data penjumlahnya Addend". Proses penjumlahannya dilakukan di ,$ dimulai dari 8*B yaitu $2! B2 dan keluaran B dari ,, carry yang sudah

..0

direset sebelumnya. ,, carry digunakan untuk menyimpan luapan5carry dari ,$! sehingga dapat dijumlahkan dengan bit berikutnya pada kedua =egister.
'egi#ter (e#er
*&T *&T *&T *&T

" "

" "

" "

" "

%SB

A3
98=

A2
98=

A1
98=

A0
98=

*um

,$
'egi#ter (e#er 9arry in

9arry out

*&T

" "

*&T

" "

*&T

" "

*&T

" "

%SB

B3
98=

B2
98=

B1
98=

B0
98=

*&T

" "

9lock
Pulsa clear

98=

Gambar 3.3 Penjumlah *erial +asil jumlahnya *um" diberikan ke masukan D dari =egister $1! dan akan muncul pada keluaran $1 saat pemberian pulsa 9lock. Demikian pula keluaran B2 dihubungkan ke masukan D dari =egister B1! dan akan muncul pada keluaran B1 bersamaan dengan pemberian pulsa 9lock. Dengan cara ini maka =egister B tetap setelah operasi pergeseran selesai. Tabel 3.1 Proses Penjumlah *erial Pulsa 9lock
$/al Pertama ;edua ;etiga ;eempat

=egister $
$1 $0 $. $2 B1

=egister B
B0 B. B2

9arry in
;eluaran B"

;eluaran *um

;eluaran 9arry

2 . 2 2 .

. 2 . 2 2

. . 2 . 2

. . . 2 .

2 2 . 2 2

2 2 2 . 2

. 2 2 2 .

2 . 2 2 2

2 2 . . 2

. 2 2 . .

2 . . 2 2

+asil 7umlah akhir

#perasi $dder serial ini dapat dengan mudah dipahami dengan contoh berikut! misalnya $ugend : 2... yang disimpan di =egister $ dan $ddend : 22.2 di =egsiter B! dengan mereset ,, carry ke 2! sehingga 9arry-in : 2 dan urutan prosesnya ditunjukkan pada tabel 3.1 diatas.

..1

Gambar 3.3 diatas juga bisa digunakan untuk pengurangan atau penjumlahan dalam sistem komplemen ke-0! yaitu yang dikurangi minuend" disimpan di =egister $ dan pengurang menggunakan keluaran
B

subtrachend" di =egister B yang

untuk dihubungkan ke ,$ agar diperoleh bentuk

komplemen ke-. kebalikannya" serta 9arryin : . bentuk komplemen ke-0" sebelum dijumlahkan. *etelah itu dilakukan proses yang sama seperti penjumlahan bilangan biner biasa. 4. Penjumlahan B.D Binary Coded Decimal! Pada sistem digital seringkali beroperasi dalam kode desimal yang dikodekan dalam biner Binary Coded #ecimal5B9D" dari pada kode biner biasa. @ang memerlukan ? bit kode biner untuk menyatakan tiap digit desimal dalam kode B9D. Misalnya desimal ?4< dalam kode B9D adalah ? 2.22 4 2... < .222 ;ode Desimal ;ode B9D

$da beberapa prosedur dalam menjumlahkan dua bilangan B9D! yaitu 7umlahkan kelompok kode B9D untuk tiap posisi digit desimal $pabila hasil jumlahnya sum" > atau kurang! itu adalah hasil

penjumlahan bentuk B9D yang benar tetapi apabila hasil jumlahnya lebih besar dari >! maka perlu dikoreksi! yaitu menambahkan faktor koreksi 2..2" pada hasil penjumlahan tersebut dan ini menghasilkan luapan carry" untuk dijumlahkan dengan kode B9D berikutnya. Tabel 3.? +asil Penjumlahan Dua Bilangan B9D
+asil 7umlah B9D Tanpa ;oreksi
9? *1 *0 *. *2

+eksa desi mal

+asil 7umlah B9D Terkoreksi


9n 1 0 . 2

B9D

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 tanpa 2 . koreksi 2 2 . 2 2 . 2 2 . 2 . 2

2 2 . . 2 2 . . 2

2 . 2 . 2 . 2 . 2

2 . 0 1 ? 6 3 4 <

2 2 2 2 2 2 2 2 2

2 2 2 2 2 2 2 2 .

2 2 2 2 . . . . 2

2 2 . . 2 2 . . 2

2 . 2 . 2 . 2 . 2

2 . 0 1 ? 6 3 4 <

..?

2 . 2 2 . 2 2 . 2 2 . . 2 . . 2 harus . . dikoreksi 2 . . . 2 2 . 2 2 . 2 2 . 2 2

2 . . 2 2 . . 2 2 . .

. 2 . 2 . 2 . 2 . 2 . 22 2 2 . 2

> $ B 9 D & , .2 .. .0 .1

2 . . . . . . . . . . & 1 &5 2. 2 2 . 2

. 2 2 2 2 2 2 2 2 . .

2 2 2 2 2 . . . . 2 2 .2 2 2 . .

2 2 2 . . 2 2 . . 2 2

. 2 . 2 . 2 . 2 . 2 .

> .2 .. .0 .1 .? .6 .3 .4 .< .>

22 &1 &2 2. .. .2

.. 2 2 . .

Per#amaan K+rek#$ : 9? C *0*1 C *.*1 : .3 6 & 1 & 1 6 & 2 ! a" ;Dmap )ntuk Persamaan ;oreksi Penambah 2..2"

..6

Bilangan B9D B
1

Bilangan B9D B
.

9 *
1

9 diabaikan

+asil 7umlah B9D

b" =angkaian Penjumlah B9D Gambar 3.4 Penjumlah B9D =angkaian $dder B9D harus mampu mendeteksi hasil jumlahnya kurang dari > .22."! lebih besar dari > atau lebih besar dari .6! untuk dikoreksi menjadi bilangan B9D yang benar. )ntuk mendapatkan rangkaian pengkoreksinya tabel 3.? menunjukkan semua kemungkinan hasil penjumlahan dua bilangan B9D. Dari Tabel 3.? tersebut tampak bah/a yang harus dikoreksi adalah hasil penjumlahan .2! ..! .0! .1! .?! .6! .3! .4! .<! .>. Dari sini jika dimasukkan pada ;Dmap diperoleh rangkaian pengkoreksi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.4.b. 7. Perkal$an B$langan B$ner

..3

Perkalian dalam bilangan biner dikerjakan seperti menggunakan kertas dan pensil! yaitu dengan melakukan penjumlahan dan penggeseran berturut-turut seperti contoh berikut .2.. ..2. .2.. 2222 .2.. .2.. .222.... @ang dikalikan Multiplicand" : .. Pengali Multiplier" : .1

+asil Perkalian Product" : .?1

Proses pengulangan bit bilangan Pengali berturut-turut dimulai dari 8*B. 7ika bit Pengali adalah .! bilangan yang dikalikan ditulis! tetapi apabila bit Pengali adalah 2! maka ditulis 2. Baris berikutnya digeser kekiri satu bit dari baris sebelumnya. $pabila semua bit Pengali sudah habis lalu dijumlahkan untuk memperoleh hasil perkalian akhir. Pada sistem digital! proses penjumlahannya dilakukan tiap dua bilangan dan hasil penjumlahan akhirnya ditempatkan pada Penyimpan =egister". )ntuk efisiensi! apabila bit Pengali bernilai 2 tidak diperlukan penulisan 2 sehingga tidak berakibat pada hasil akhir. 9ontoh yang lalu dapat dituliskan sebagai berikut Multiplicand - .2.. Multiplier ..2. .2.. .2.. C.2..22 .2.... C.2..222 .222.... Bit pertama Multiplier : .! Multiplicand ditulis Multiplicand digeser kekiri satu bit .2..2" Bit kedua Multiplier : 2! hasil yang ditulis Multiplicand yang baru digeser kekiri satu bit .2..22" Bit ketiga Multiplier : .! tulis Multiplicand yang baru 7umlahkan Multiplicand yang baru digeser kekiri satu bit .2..222" Bit keempat Multiplier : .! tulis Multiplicand yang baru 7umlahkan untuk mendapat +asil Perkalian akhir Product" : .?1 Proses perkalian ini dapat diterapkan seperti ditunjukkan pada gambar 3.< dengan 1 =egister! yaitu =egister E digunakan untuk menyimpan bit-bit Pengali5Multiplier yang merupakan =egister geser kanan! =egister B digunakan

..4

untuk menyimpan bit-bit yang dikalikan 5 Multiplicand yang merupakan =egister geser kiri dan =egister $ 5 $ccumulator digunakan untuk menyimpan +asil Perkalian $roduct". #perasi rangkaian Perkalian dapat dijelaskan dengan gambar 3.> diba/ah yang menunjukkan isi semua =egister dan keluaran $dder oleh setiap pemberian pulsa 9lock. 8angkah-langkah prosesnya sebagai berikut .. =eset =egister $ 22222222"! set yang dikali Multiplicand" pada =egister B 2222.2.." dan Pengali Multiplier" pada =egister E ..2."! sehingga keluaran $dder adalah hasil penjumlahan isi =egister $ dan B yaitu 2222.2..! yang ditunjukkan pada gambar 3.> a". 0. Pada pulsa 9lock pertama! 8*B Pengali keluaran E2" adalah .! sehingga pulsa 9lock tersebut keluar pada Gate $nd dan sisi positifnya menyebabkan =egister $ berisi data dari keluaran $dder yang berasal dari penjumlahan isi =egister B dengan isi =egister $ yaitu 2222.2... *edangkan sisi negatif pulsa 9lock menyebabkan isi =egister B bergeser kekiri menjadi 222.2..2 dan isi =egister E bergeser kekanan menjadi 2..2! sehingga keluaran $dder adalah hasil penjumlahan isi =egister $ 2222.2.." dan isi =egister B 222.2..2" yaitu 22.2222.. ;ondisi ini ditunjukkan pada gambar 3.> b". 1. Pulsa 9lock kedua! 8*B Pengali keluaran E2" adalah 2! sehingga keluaran Gate $nd juga 2 dan isi =egister $ tetap. *edangkan sisi negatif pulsa 9lock menyebabkan isi =egister B bergeser kekiri menjadi 22.2..22 dan isi =egister E bergeser kekanan menjadi 22..! keluaran $dder adalah hasil penjumlahan isi =egister $ 2222.2.." dan isi =egister B 22.2..22" yaitu 22..2...! yaitu gambar 3.> c".

Pen/$m'an A<<umulat+r!
A7 C0 = 0 &1 &2 &1 &5 D7 A4 A3 A1 A2 A1 A5 D4 D3 D1 D2 D1 D5

A8

D8

&3 Ke ma#ukan &4 D3 2 D8 &7 00 2 A &8

A""er Paralel 92B$t

Ke ma#ukan D5 2 D1 00 2 A

;ang "$kal$kan Mult$'l$<an"!


D7 D4 D3 D1 D2

B8

D8

B7

B4

B3

B1

B2

B1

D1

B5

D5

Pengal$ Mult$'l$er!
D :1 D :2 D :1 D :5

Gambar 3.< =angkaian Pengali Bilangan Biner

Clock

..<

..>

?. Pulsa 9lock ketiga! 8*B Pengali keluaran E2" adalah .! sehingga sisi positif pulsa 9lock menyebabkan =egister $ berisi data dari keluaran $dder yang berasal dari penjumlahan isi Multiplicand dengan isi =egister $ $ccumulator" yaitu 22..2.... *edangkan pada sisi negatif pulsa 9lock menyebabkan isi =egister B bergeser kekiri menjadi 2.2..222 dan isi =egister E bergeser kekanan menjadi 222.! menyebabkan keluaran $dder adalah hasil penjumlahan isi =egister $ 22..2..." dan isi =egister B 2.2..222" yaitu .222..... ;ondisi ini ditunjukkan pada gambar 3.> d". 6. Pulsa 9lock ketiga! 8*B Pengali keluaran E2" adalah .! sehingga sisi positif pulsa 9lock menyebabkan =egister $ berisi data dari keluaran $dder yaitu penjumlahan isi =egister B dengan isi =egister $ yaitu .222...... *edangkan pada sisi negatif pulsa 9lock menyebabkan isi =egister B bergeser kekiri menjadi .2..2222 dan isi =egister E bergeser kekanan menjadi 2222! menyebabkan keluaran $dder adalah hasil penjumlahan isi =egister $ .222...." dan isi =egister B .2..2222" yaitu 22....... ;ondisi ini ditunjukkan pada gambar 3.> e". 7adi +asil perkalian product" disimpan di =egister $ Accumulator".

BAB III

.02

PENUTUP 1.1. Ke#$m'ulan .. +alf $dderadalah suatu rangkaian penjumlahan sistem bilangan biner yang paling sederhana. =angkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi penjumlahan data bilangan biner sampai .bit saja. =angkaian +alf $dder memiliki 0 terminal input untuk 0 (ariabel bilangan biner clan 0 terminal output! yaitu *)MM$=@ #)T *)M" dan 9$==@ #)T 9$==@". 0. ,ull adder terdiri dari 1 buah input yaitu $!B dan 9i dan ,ull adder memiliki jumlah output yang sama dengan half adder. 1. +alf *ubtraktor memiliki 0 terminal input untuk 0 (ariabel bilangan biner dan 0 bilangan output! yaitu *)MM$=@ #)TP)T B#==#F #)TP)T B#==#F" ?. ,ull *ubtraktor digunakan untuk melakukan operasi pengurangan bilangan biner yang lebih dari . bit. *)M" clan

Anda mungkin juga menyukai