Anda di halaman 1dari 89

Medan Elektromagnetik (TKE 1352)

-Referensi: WILLIAM H HAYT


Materi Kuliah (Sampai dengan UTS)
BAB MATERI
1 Analisa Vektor
2 Hukum Coulomb
3 Intensitas Medan Listrik
Kerapatan Fluks Listrik Hukum Gauss
4
dan Divergensi
5 Energi dan Potensial
6 Konduktor, Dielektrik dan Kapasitansi
Materi Kuliah (Sampai dengan UAS)

BAB MATERI
7 Medan Magnetik Tunak
Gaya Magnetik, Bahan Magnetik dan
8
Induktansi
Medan Yang Berubah Terhadap Waktu dan
9
Persamaan Maxwell
10 Gelombang Datar Serbasama
11 Saluran Transmisi
Medan Elektromagnetik (TKE 1320)
Kontrak Kuliah
Penilaian: - Saat Ujian, MEMATUHI TATA TERTIB UJIAN
- Suasana Ujian Tenang dan Tertib
Tugas : 20% - Untuk Quiz, UTS dan UAS tidak
diperbolehkan bekerjasama. (Yang bertanya
Quiz : 10% dan yang menjawab diberikan sanksi nilai
maksimal = D)
Lain2 : 10% - Bila terdapat kesamaan jawaban pada lembar
jawaban untuk soal essay nilai maksimal = D
UTS : 30% - Peserta yang membawa contekan saat ujian
UAS : 30% diberikan nilai maksimal = E
- Tugas, Quiz, UTS dan UAS dikumpulkan/
dilaksanakan tepat waktu, tidak ada
toleransi susulan (kecuali sakit/ijin
yang disertai surat dan ditandatangani oleh
pejabat berwenang)
- Tidak ada titip absen (sanksi: pengurangan nilai
absensi utk satu kelas)
BAB I Analisa Vektor
1.1 Skalar dan Vektor
1.2 Aljabar Vektor

Gambar 1.1 Penjumlahan 2 vektor secara grafis

Penjumlahan Vektor
Hukum komutatif A + B = B + A
Hukum asosiatif A + (B+C) = (A+B) + C
Hukum asosiatif dan distributif (r+s) (A+B) = r (A+B) + s (A+B)
=rA+rB+sA+s
B
1.3 Sistem Koordinat Cartesian
Sistem Koordinat Cartesian
Sistem Koordinat Cartesian
1.4 Komponen Vektor dan Vektor Satuan
1.4 Komponen Vektor dan Vektor Satuan
1.5 Medan Vektor
1.6 Perkalian Titik
Tinjau dua vektor A dan B, perkalian
Mencari komponen sebuah vektor
skalarnya atau perkalian titiknya
dalam arah tertentu
didefinisikan sebagai perkalian besar A
dan besar B dikalikan dengan kosinus
sudut antara kedua vektor tersebut.

Komponen skalar vektor B pada arah vektor a


Misal: adalah:

Vektor komponen B dalam arah vektor satuan a


ialah (B.a)a
1.7 Perkalian Silang

Arah A x B ialah arah majunya


sekrup putar kanan.
1.8 Sistem Koordinat Tabung

Ketiga bidang saling tegak lurus


dalam koordinat tabung.
Ketiga vektor satuan dalam
koordinat tabung.
Sistem Koordinat Tabung

d, dz : Dimensi panjang


d : Bukan dimensi panjang
Luas Permukaan Tiap Sisi:
Volume diferensial dalam koordinat tabung.
dd, ddz, ddz
Volume: dddz
Sistem Koordinat Tabung

Perubah dalam koordinat cartesian dan koordinat tabung


Dicari hubungannya melalui:
Sistem Koordinat Tabung
Perkalian titik dan vektor satuan dalam sistem koordinat
tabung dan koordinat cartesian

Contoh: transformasikan vektor B


dibawah ke koordinat tabung.
1.9 Sistem Koordinat Bola
Sistem Koordinat Bola

 dr : dimensi panjang
 d, d : bukan dimensi panjang
 Luas Permukaan Tiap Sisi: rdrd, rsindrd, r2sindd
 Volume: r2sindrdd
Sistem Koordinat Bola

Transformasi skalar dr sistem


koordinat bola dan cartesian.
Sistem Koordinat Bola
BAB 2 Hukum Coulomb dan Intensitas Medan Listrik

2.1 Hukum Experimental Coulomb


Coulomb menyatakan bahwa gaya antara dua benda yang sangat kecil
dalam vakum atau ruang hampa yang terpisah pada jarak yang besar
dibandingkan dengan ukurannya, berbanding lurus dengan muatan masing-
masing benda tersebut dan berbanding terbalik dengan jarak kuadrat.
2.1 Hukum Experimental Coulomb

Contoh Soal 1:
Carilah gaya pada muatan 2 (F2) dengan
meninjau adanya muatan 1 sebesar 3x10-4 C
pada titik P(1,2,3) dan muatan 2 sebesar
+10-4 C pada titik Q(2,0,5).

Contoh Soal 2:
Carilah gaya pada muatan 2 (F2) dengan
meninjau adanya muatan 1 sebesar 3x10-4 C
pada titik P(1,2,3) dan muatan 2 sebesar
-10-4 C pada titik Q(2,0,5).
2.2 Intensitas Medan Listrik

Muatan Qt yang digerakkan mengelilingi Q1 akan selalu timbul


gaya yang bertumpu pada Qt, sehingga pada muatan Qt ini
menunjukkan adanya suatu medan gaya. Gaya yang bertumpu
pada Qt dinyatakan dengan hukum Coulomb:

Besaran pada ruas kanan hanya merupakan fungsi dari Q1 dan


segmen garis yang arahnya dari Q1 ke kedudukan muatan uji.
Hal ini menggambarkan sebuah medan vektor yang disebut
dengan intensitas medan listrik. Intensitas Medan Listrik
didefinisikan sebagai: gaya vektor yang bertumpu pada suatu
satuan muatan uji yang positif.
2.3 Intensitas Medan Listrik Dari n Muatan Titik

Intensitas medan listrik yang disebabkan


oleh dua muatan titik Q1 di r1 dan Q2 di r2
adalah jumlah gaya di muatan Qt yang
ditimbulkan oleh Q1 dan Q2 yang bekerja
sendiri-sendiri.

Jika terdapat n muatan titik:


2.3 Suatu muatan titik 50nC pada titik A(1,0,0), B(-1,0,0), C(0,1,0)
dan D(0,-1,0) dalam ruang bebas. Tentukan gaya total di titik A

Dengan RCA=ax-ay, RDA=ax+ay, dan RBA=2ax. I RCA I=I RDA I =2 , I


RBA I=2
2.4. Muatan Q1=8uC pada titik P1(2,5,8) dan Q2=-5UC pada titik
P2(6,15,8). Dengan mengasumsikan =0, tentukan
a)F2 pada Q2,
b)Koordinat P3 jika muatan uji Q3 menyebabkan gaya F3 =0.
a)F2 pada Q2,
b)Koordinat P3 jika muatan uji Q3 menyebabkan gaya F3 =0.
2.4 Medan Distribusi Muatan Volume
2.5 Medan Muatan Garis
2.6 Medan Muatan Bidang

Sumbu positif

Sumbu negatif
2.7 Garis Medan dan Sketsa Medan

Medan sekitar muatan garis.

(a) Sebuah gambaran buruk tidak memperlihatkan kesimetrian


terhadap , (b) Penempatan yang simetri dari potongan garis,
terdapat kesulitan garis yang terpanjang digambar pada daerah
yang terpadat dan (c) Gambaran yang cukup baik (d) Gambaran
garis medan atau disebut garis fluks. Distribusi garis yang simetri
menunjukkan simetri azimut.
MINGGU DEPAN QUIZ
• Kamis 14 Oktober 2010
3. Kerapatan Fluks Listrik, Hukum Gauss
dan Divergensi

3.1 Kerapatan Fluks Listrik Faraday menemukan


muatan total bola luar
Menurut eksperimen Faraday, hubungan sama dengan bola dalam
fluks listrik  dengan muatan total bola tanpa tergantung bahan
dalam Q adalah: dielektrik
=Q
Kerapatan fluks listrik D
arah dari D pada tiap titik
merupakan arah garis
fluks pada titik tersebut,
dan besarnya sama
dengan banyaknya garis
fluks yang menembus
Pada jarak a  r  b permukaan normal pada
garis tersebut dibagi
dengan luas
permukaannya,
Kerapatan Fluks Listrik

Hubungan persamaan kerapatan fluks listrik D


dan intensitas medan E
Kerapatan Fluks Listrik

Soal:

1. Sebuah muatan titik 15  nC diletakkan di titik asal. Tentukan


fluks listrik total yang meninggalkan permukaan bola dengan
jejari 5m yang berpusat di titik (1,1,-2).

2. Cari |D| pada P (3, -4, 5) dalam medan muatan titik 0.2 C di
titik asal.
3.2 Hukum Gauss Muatan yang dilingkungi
dapat berupa muatan titik
Hukum Gauss:
Fluks listrik total yang menembus
setiap permukaan tertutup sama
dengan muatan total yang dilingkungi
muatan garis
oleh permukaan tersebut.

muatan permukaan

muatan volume

Fluks listrik total yang menembus


setiap permukaan tertutup sama
dengan muatan yang dilingkunginya
Hukum Gauss
Pemakaian hukum Gauss untuk
medan muatan titik pada sebuah
permukaan bola tertutup dengan
jari-jari a.
Hukum Gauss

Soal:

1. Carilah muatan yang terdapat didalam bola yang mempunyai


r=2 jika D = ar/r2
3.3 Aplikasi Hukum Gauss: Distribusi Muatan Simetri

Muatan titik Q pada


titik asal sistem
koordinat bola
Aplikasi Hukum Gauss: Distribusi Muatan Simetri
Aplikasi Hukum Gauss: Distribusi Muatan Simetri
Substitusi persamaan 1&2:

Hasil ini dapat dinyatakan dalam


muatan persatuan panjang, karena
konduktor dalam bermuatan 2as
coulomb jika panjangnya 1 m, jadi
Terdapat dua buah tabung konduktor dengan menuliskan L = 2as,
sesumbu. Tabung dalam jari2 a dan diperoleh
luar jari2 b. Panjangnys tak berhinga
Konduktor dalam mempunyai
distribusi muatan permukaan s
Tabung lingkaran panjang L dan berjari2
 dimana a<<b dipilih sbg permukaan
Gauss. (1)
Muatan total pada konduktor dalam yang
panjangnya L adalah:
(2)
Aplikasi Hukum Gauss: Distribusi Muatan Simetri

Garis fluks mulai dari muatan positif


tabung dalam dan berakhir pada
muatan negatif permukaan dalam
tabung luar, maka:

Muatan permukaan tabung luar


3.4 Aplikasi Hukum Gauss: Elemen Volume Diferensial
Aplikasi Hukum Gauss: Elemen Volume Diferensial
3.5 Divergensi
Aplikasi Hukum Gauss: Elemen Volume Diferensial
3.6 Persamaan Pertama Maxwell (Elektrostatika)
3.7 Operator Vektor  dan Teorema Divergensi
4. Energi dan Potensial
Misal kita ingin memindahkan Energi yang harus disediakan
muatan Q sejauh dL dalam medan besarnya sama dengan perkalian
listrik E. Gaya pada Q yang gaya dengan jaraknya. Kerja
ditimbulkan oleh medan listrik diferensial oleh sumber luar untuk
adalah menggerakkan muatan Q adalah
sejauh dL.

Komponen gaya dalam arah dL


adalah

: Vektor satuan dalam arah dL Kerja yang diperlukan untuk


Gaya yang kita berikan adalah sama memindahkan muatan ke tempat
besar dan berlawanan arah dengan yang jaraknya berhingga adalah.
gaya yang ditimbulkan oleh medan
Integral Garis

Besarnya kerja yang diperlukan


untuk memindahkan muatan Q dari
B ke A adalah

Dengan notasi vektor

Medan serbasama
Definisi Beda Potensial dan Potensial
Beda Potensial antara titik A dan B
Beda Potensial (V) : Kerja (oleh pada jarak radial rA dan rB dari
sumber luar) untuk memindahkan muatan titik Q. Dengan memilih
satu satuan muatan positif dari titik asal pada kedudukan muatan
suatu titik ke titik lain dalam Q dalam koordinat bola, maka
medan listrik.

Beda Potensial diukur dalam joule


per coulomb yang didefinisikan
juga sebagai volt. Beda potensial
antara titik A dan B adalah
Jika rB>rA, beda potensial VAB Rumusan potensial dengan
menjadi positif yang berarti bahwa acuan nol di tak berhingga.
diperlukan energi oleh sumber luar
untuk membawa muatan positif
dari rB ke rA.

Biasanya menguntungkan untuk


membicarakan potensial atau
potensial mutlak pada suatu titik
sebagai pengganti beda potensial
antara dua titik.
Bagaimanakah utk kerja
Jika potensial dititik A adalah VA yang diperlukan untuk
dan dititik B adalah VB, maka membawa muatan satuan
sepanjang lintasan
tertutup?.

Dimana VA dan VB mempunyai titik


acuan yang sama
Gradien Potensial
Kerapatan Energi Dalam Medan Elektrostatik
5. Konduktor, Dielektrik dan
Kapasitansi
Gunakan metode bayangan untuk mencari
kerapatan muatan permukaan di P (2,5,0) pada
bidang datar konduktor z = 0 jika ada muatan garis
30 nC/m yang terletak pada x = 0, z = 3, seperti
pada gambar dibawah.
1

2
1

2
1

Anda mungkin juga menyukai