Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM 9
“ OPTOCOUPLER ”

NAMA : ADELLIA NURAINI WINDARTO


NRP : 2220600039
KELAS : 1D4 TB
DOSEN : BAPAK MUHAMAD MILCHAN
PRAKTIKUM 12
OPTO COUPLER

I. Data Percobaan
 Tabel 1. Data karakteristik transfer Opto Coupler

IF Ic
(mA) (mA)
0 0
5 1.886
10 3.353
15 4.547
20 5.567
25 6.464
30 7.267

 Screenshot Hasil Percobaan


Tabel 2. Karakteristik Output Opto Coupler

Vce Ic(mA)
(V) IF = 0 mA IF = 5 mA IF = 10 mA IF = 20 mA IF = 30 mA
0 0 0 0 0 0
5 0 1,886 3.353 5.567 7.267
7 0 1.992 3.417 5.674 7.406
10 0 1.976 3.513 5.838 7.616
12 0 2.012 3.578 5.941 7.756
15 0 2.067 3.674 6.102 7.965
17 0 2.103 3.739 6.208 8.105
20 0 2.157 3.835 6.369 8.314

 Screenshot Hasil Percobaan


 Vce = 0
 Vce = 5

 Vce = 7

 Vce = 10
 Vce = 12

 Vce = 15
 Vce = 17
 Vce = 20

II. Tugas dan Pertanyaan


1. Buatlah grafik dari karakteristik transfer dan karakteristik output opto-coupler.
2. Berikan kesimpulan dari percobaan anda.
Jawab:
Pada praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui karakteristik transfer dan
switching opto isolator (opto coupler) dan memahami karakteristik output dari
optocoupler. Optocoupler, atau dikenal juga sebagai opto-isolator maupun
photocoupler, adalah komponen elektronika yang mentransfer sinyal listrik
antara dua bagian (bagian sumber dan bagian penerima) melalui cahaya.
Bagian sumber adalah LED (light emitting diode) dan bagian penerima bisa
berupa photo-transistor, photo-darlington, photo-SCR, maupun photo-TRIAC.
Pada karateristik transfer dan switching nilai IF berbanding lurus dengan IC
maka semakin besar IF semakin besar pula IC seperti saat nilai IF 5 mA nilai
IC adalah 1.886 mA, saat IF 25 mA nilai IC 6.464 mA. Sedangkan untuk
karateristik switching semakin besar IC semakin cepat pula switching time.
Sedangkan pada karateristik output optocoupler semakin besar VCE pada tiap-
tiap harga IF maka semakin besar pula harga IC, tetapi saat IF bernilai 0 mA IC
yang terdapat rangkaian adalah arus bocor. Saat nilai VCE 7 V pada IF yang
bernilai 5 mA besar IC 1.922 mA, pada IF 10 mA IC bernilai 3.417 mA, pada
IF 20 mA nilai IC 5.674 mA, pada IF 30 mA nilai IC adalah 7.406 mA untuk
selanjutnya seperti yang ada pada data percobaan.
III. Analisa
Optocoupler merupakan sebuah komponen semi konduktor yang terdiri
dari LED dan komponen yang sensitif terhadap cahaya, optocoupler ini
berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik, yang pada dasarnya
optocoupler ini terdiri dari dua bagian utama yaitu transmitter sebagai pengirim
cahaya dan receiver sebagai pendeteksi sumber cahaya. Jenis-jenis optocoupler
yang sering ditemukan adalah optocoupler yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan terdiri dari kombinasi LED dan phototransistor, yang mana
LED berfungsi sebagai transmitter atau pengirim sinyal sedangkan
phototransistor sebagai penerima cahaya atau receiver. Pada dasarnya, prinsip
kerja phototransistor hampir sama dengan transistor bipolar biasa, yang
membedakan hanyalah terminal basis(Base) Phototransistor merupakan
penerima yang peka terhadap cahaya. Dari percobaan yang telah dilakukan ini,
kita ketahui bahwa pada karakteristik transfer nilai IF berbanding lurus dengan
nilai IC, semakin besar IF maka semakin besar pula nilai IC , contohnya yaitu
pada saat IF bernilai 10 mA pada saat itu IC bernilai 3.353 mA, dan ketika IF
dinaikkan menjadi 30 mA maka pada saat itu pula terjadi kenaikan nilai IC
menjadi 7.266 mA. Begitupun untuk karakteristik output dapat kita ketahui
bahwa hubungannya adalah berbanding lurus, semakin besar nilai VCE untuk
setiap harga IF maka akan semakin besar pula harga IC , akan tetapi terlihat
bahwa pada saat IF bernilai 0 mA dalam rangkaian tersebut mengalir arus
bocor. Pada saat VCE 10V pada IF yang bernilai 5 mA besarnya IC adalah
1.975 mA , saat IF bernilai 10 mA besarnya IC adalah 3.513 mA , saat IF
bernilai 20 mA besarnya IC adalah 5.834 mA, saat IF bernilai 30 mA besarnya
IC adalah 7.615 mA. Untuk nilai tiap-tiap IF pada saat VCE tertentu data-
datanya seperti yang tertera pada tabel percobaan karakteristik output.

IV. Kesimpulan
Pada praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui karakteristik transfer dan
switching opto isolator (opto coupler) dan memahami karakteristik output dari
optocoupler Optocoupler, atau dikenal juga sebagai opto-isolator maupun
photocoupler, adalah komponen elektronika yang mentransfer sinyal listrik
antara dua bagian (bagian sumber dan bagian penerima) melalui cahaya. Bagian
sumber adalah LED (light emitting diode) dan bagian penerima bisa berupa
photo-transistor, photo-darlington, photo-SCR, maupun photo-TRIAC. Pada
karateristik transfer dan switching nilai IF berbanding lurus dengan IC maka
semakin besar IF semakin besar pula IC seperti saat nilai IF 5 mA nilai IC
adalah 1.886 mA, saat IF 25 mA nilai IC 6.464 mA. Sedangkan untuk
karateristik switching semakin besar IC semakin cepat pula switching time.
Sedangkan pada karateristik output optocoupler semakin besar VCE pada tiap-
tiap harga IF maka semakin besar pula harga IC, tetapi saat IF bernilai 0 mA IC
yang terdapat rangkaian adalah arus bocor. Saat nilai VCE 7 V pada IF yang
bernilai 5 mA besar IC 1.922 mA, pada IF 10 mA IC bernilai 3.417 mA, pada
IF 20 mA nilai IC 5.674 mA, pada IF 30 mA nilai IC adalah 7.406 mA untuk
selanjutnya seperti yang ada pada data percobaan.

Anda mungkin juga menyukai