PRAKTIKUM 9
“ OPTOCOUPLER ”
I. Data Percobaan
Tabel 1. Data karakteristik transfer Opto Coupler
IF Ic
(mA) (mA)
0 0
5 1.886
10 3.353
15 4.547
20 5.567
25 6.464
30 7.267
Vce Ic(mA)
(V) IF = 0 mA IF = 5 mA IF = 10 mA IF = 20 mA IF = 30 mA
0 0 0 0 0 0
5 0 1,886 3.353 5.567 7.267
7 0 1.992 3.417 5.674 7.406
10 0 1.976 3.513 5.838 7.616
12 0 2.012 3.578 5.941 7.756
15 0 2.067 3.674 6.102 7.965
17 0 2.103 3.739 6.208 8.105
20 0 2.157 3.835 6.369 8.314
Vce = 7
Vce = 10
Vce = 12
Vce = 15
Vce = 17
Vce = 20
IV. Kesimpulan
Pada praktikum ini mahasiswa dapat mengetahui karakteristik transfer dan
switching opto isolator (opto coupler) dan memahami karakteristik output dari
optocoupler Optocoupler, atau dikenal juga sebagai opto-isolator maupun
photocoupler, adalah komponen elektronika yang mentransfer sinyal listrik
antara dua bagian (bagian sumber dan bagian penerima) melalui cahaya. Bagian
sumber adalah LED (light emitting diode) dan bagian penerima bisa berupa
photo-transistor, photo-darlington, photo-SCR, maupun photo-TRIAC. Pada
karateristik transfer dan switching nilai IF berbanding lurus dengan IC maka
semakin besar IF semakin besar pula IC seperti saat nilai IF 5 mA nilai IC
adalah 1.886 mA, saat IF 25 mA nilai IC 6.464 mA. Sedangkan untuk
karateristik switching semakin besar IC semakin cepat pula switching time.
Sedangkan pada karateristik output optocoupler semakin besar VCE pada tiap-
tiap harga IF maka semakin besar pula harga IC, tetapi saat IF bernilai 0 mA IC
yang terdapat rangkaian adalah arus bocor. Saat nilai VCE 7 V pada IF yang
bernilai 5 mA besar IC 1.922 mA, pada IF 10 mA IC bernilai 3.417 mA, pada
IF 20 mA nilai IC 5.674 mA, pada IF 30 mA nilai IC adalah 7.406 mA untuk
selanjutnya seperti yang ada pada data percobaan.