Anda di halaman 1dari 24

Satuan Acara Perkuliahan Praktikum RL2

Minggu Materi Kuliah


1 Pembagi Arus
2 Pembagi Tegangan
3 Transformasi Y ke D
4 Transformasi Y ke D
5 Transformasi D ke Y
6 Superposisi
7 Thevenin Norton
8 Transfer daya maksimum
9 Rangkaian RLC seri
10 Rangkaian RLC paralel
11 Integrator dan differensiator
12 UAS praktek
13 UAS praktek
14 Susulan dan perbaikan
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
PEMBAGI ARUS

I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep pembagi arus.

II. Dasar Teori

III. Alat & Bahan yang digunakan


1. Power Supply
2. Resistor
3. Multimeter
4. Kabel

IV. JSA & JSO

Tabel 1. JSA & JSO


No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Multimeter Kesalahan pemilihan a) Pilih batas ukur yang terbesar.
batas ukur b) Berhati-hati saat praktikum.
c) Tidak menyalakan Power
suppy sebelum semua aman.
V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar
2.

VI. Hasil Pengukuran

No IT (mA) R1(Ω) R2(Ω) IR1 IR2 V R1 V R2


1 100 900
2 300 700
3 100 500 500
4 700 300
5 900 100
6 100 900
7 300 700
8 200 500 500
9 700 300
10 900 100
11 50 300 700
12 60 300 700
13 70 300 700
14 80 300 700
15 90 300 700

VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Grafik hasil percobaan
4. Analisa grafik

VIII. Kesimpulan

IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
PEMBAGI TEGANGAN

I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep pembagi tegangan.

II. Dasar Teori

III. Alat & Bahan yang digunakan


1. Power Supply
2. Resistor
3. Multimeter
4. Kabel

IV. JSA & JSO

Tabel 1. JSA & JSO


No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Multimeter Kesalahan pemilihan a) Pilih batas ukur yang terbesar.
batas ukur b) Berhati-hati saat praktikum.
c) Tidak menyalakan Power
suppy sebelum semua aman.
V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar
2.

VI. Hasil Pengukuran

No Vs (V) R1(Ω) R2(Ω) IT V R1 V R2


1 100 900
2 300 700
3 10 500 500
4 700 300
5 900 100
6 100 900
7 300 700
8 15 500 500
9 700 300
10 900 100
11 5 300 700
12 6 300 700
13 7 300 700
14 8 300 700
15 9 300 700

VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Grafik hasil percobaan
4. Analisa grafik

VIII. Kesimpulan

IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
TRANSFORMASI Υ-Δ

I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep transformasi Υ-Δ.

II. Dasar Teori

R1

R2 R4
R3

R5 R6

III. Alat & Bahan yang digunakan


1. Power Supply
2. Resistor 6 buah (100, 150, 220, 330, 470, 680)
3. Multimeter
4. Dekade resistor 3 buah
IV. JSA & JSO
Tabel 1. JSA & JSO
No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Multimeter Kesalahan pemilihan a) Pilih batas ukur yang terbesar.
batas ukur b) Berhati-hati saat praktikum.
c)Tidak menyalakan Power
suppy sebelum semua aman.

V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar

VI. Hasil Pengukuran


Ukur Hitung
Vs = 10V Y Δ atas Δ bawah Δ atas Δ bawah
RT
IR1
IR2 X X
IR3 X X X X
IR4 X X
IR5 X X
IR6 X X
IRa X
IRb X
IRc X

VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Analisa tabel

VIII. Kesimpulan

IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
TRANSFORMASI Δ - Υ

I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep transformasi Δ - Υ.

II. Dasar Teori

R1

R2 R4
R3

R5 R6

III. Alat & Bahan yang digunakan


1. Power Supply
2. Resistor 6 buah (100, 150, 220, 330, 470, 680)
3. Multimeter
4. Dekade resistor 3 buah
IV. JSA & JSO

Tabel 1. JSA & JSO


No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Multimeter Kesalahan pemilihan a) Pilih batas ukur yang terbesar.
batas ukur b) Berhati-hati saat praktikum.
c) Tidak menyalakan Power
suppy sebelum semua aman.

V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar

VI. Hasil Pengukuran


Ukur Hitung
Vs = 10V Δ Y kanan Y kiri Y kanan Y kiri
RT
IR1
IR2 X X
IR3 X X X X
IR4 X X
IR5 X X
IR6 X X
IRa X
IRb X
IRc X

VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Analisa tabel

VIII. Kesimpulan

IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
SUPERPOSISI, THEVENIN, NORTON

I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep superposisi dan teorem Thevenin dan Norton.

II. Dasar Teori

III. Alat & Bahan yang digunakan


1. Power Supply
2. Resistor
3. Multimeter
4. Kabel

IV. JSA & JSO

Tabel 1. JSA & JSO


No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Multimeter Kesalahan pemilihan a) Pilih batas ukur yang terbesar.
batas ukur b) Berhati-hati saat praktikum.
c) Tidak menyalakan Power
suppy sebelum semua aman.

V. Langkah Kerja

Superposisi :
1. Aktifkan hanya satu sumber, kemudian ukur tegangan atau arusnya.
2. Ulangin untuk sumber yang lain hingga selesai.
3. Jumlahkan hasil pengukuran dari masing-masing sumber.
Thevenin
1. Lepas Beban dan ukur Vth pada terminal beban.
2. Hubung singkat sumber untuk mendapatkan Rth.
3. Buat rangkaian pengganti Thevenin.

Norton
Lakukan transformasi sumber pada rangkaian pengganti Thevenin.

VI. Hasil Pengukuran


Superposisi
V1 (V) V2 (V) IR3 Vab
6 0
0 12
total

Thevenin
Rth Vth IR3 Vab

Norton
RN IN IR3 Vab

VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Analisa tabel

VIII. Kesimpulan

IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
TRANSFER DAYA MAKSIMUM

I. Tujuan:
1. Menyelidiki keadaan transfer daya maksimum dari suatu sumber DC ke beban.
2. Membuktikan teorema transfer daya maksimum.

II. Alat-alat yang digunakan:


- Sumber Daya Searah : 1 buah,
- Resistor 1 k Ω : 1 buah
- Resistor decade : 1 buah
- Proto-board : 1 buah,
- Kabel Penghubung : secukupnya.

III. Dasar Teori


Dalam suatu rangkaian listrik selalu dikehendaki daya yang dikirimkan dari sumber ke beban
dalam kondisi maksimum. Hal ini sangat sulit dicapai karena adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya. Besarnya daya yang ditransfer dari sumber daya ke beban bergantung kepada:
- Tahanan dalam sumber daya (Rd),
- Nilai tahanan beban ( RL ).
Hubungan antara daya (P) dengan tegangan (V) dan arus (I) pada suatu tahanan (R),
diberikan oleh persamaan (1).
𝐕²
P = V . I = I2 . R = …..………………………………………………… (1)
𝐑
Contoh : pengiriman daya dari sumber daya ke beban RL yang sederhana ditunjukan pada Gambar
2.1.
 

Ri I

Vs RL

Sumber daya searah 


Beban RL

Gambar 2.1 Contoh rangkaian listrik sederhana


Pada Gambar 2.1 berlaku ketentuan-ketentuan :
Arus yang melalui RL adalah:
𝐕𝐬
I= …..………………………………...………………………………..(2)
𝐑𝐢 + 𝐑𝐋
PRi = I2. Ri ………………………………………………………………(3)
2
PRL = I . RL …………………………………………………………… …(4)
Dengan memasukkan persamaan (2) ke (3) dan (2) ke (4), diperoleh daya pada RL dan daya
pada Ri adalah:
𝐕𝐬 𝐕𝐬𝟐 . 𝐑𝐢
PRi = ( )2 x Ri = …………………………………..………(5)
𝐑𝐢+𝐑𝐋 (𝐑𝐢+𝐑𝐋)𝟐
𝐕𝐬 𝐕𝐬²𝐑𝐋
PRL = ( )2 x RL = ...................... .………………...……….(6)
𝐑𝐢+𝐑𝐋 (𝐑𝐢+𝐑𝐋)𝟐
Transfer daya maksimum dari sumber ke beban R L terjadi jika tahanan beban RL sama
dengan tahanan dalam sumber Ri, ( RL = Ri ), sehingga :

PRi = PRL …………….…………………………………………………….. (7)

𝐕𝐬𝟐 . 𝐑𝐢 𝐕𝐬²𝐑𝐋
= ………………………… ………...…………………(8)
(𝐑𝐢+𝐑𝐋)𝟐 (𝐑𝐢+𝐑𝐋)𝟐

Pi = PRi + PRL ………………………..………………………………………… (9)

𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐨𝐮𝐭𝐩𝐮𝐭 𝐏𝐑𝐋


Efisiensi = Ƞ = = x 100 % = 50 % …………………(10)
𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐢𝐧𝐩𝐮𝐭 𝐏𝐑𝐢 +𝐏𝐑𝐋

IV. Tugas Pendahuluan

Diketahui rangkaian seperti Gambar 2.2.

Ri = 4 Ω
I

Vs=10 V
RL

Gambar 2.2 Latihan Soal


1. Dengan menggunakan Gambar 2.2, lengkapilah data perhitungan untuk Tabel 2.1.
2. Dari data pada Tabel 2.1, gambarkan kurva/grafik pada kertas millimeter blok hubungan
antara :
a. Daya pada Ri fungsi RL , PRi = f(RL)
b. Daya pada RL fungsi RL , PRL = f(RL)
c. Efisiensi = Ƞ = f ( RL)
3. Pada grafik tersebut tunjukan titik terjadinya transfer daya maksimum, jelaskan !
4. Berapakah nilai Ƞ saat terjadi transfer daya maksimum tersebut, jelaskan

Tabel 2.1 Data untuk latihan penentuan transfer daya maksimum

RL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(Ω)
PRL
(W)
PRi
(W)
Ƞ
(%)

V. Cara Melakukan Percobaan


A. Pengukuran
1. Buatlah rangkaian percobaan seperti Gambar 2.3

R 1 kΩ
AA
I

Vs=10 V
RL(dekade)

Gambar 2.3 Rangkaian Percobaan

2. Aturlah tegangan Power Supply agar tegangannya tetap 10 V selama percobaan


percobaan berlangsung..
3. Aturlah tahanan dekade hingga RL = 100 Ω
4. Ukurlah arus I , VRi dan VRL . Catatlah pada Tabel 2.1.
5. Dari data pada langkah 4 hitunglah PRi, PRL, Pi dan Ƞ. Catat hasilnya pada Tabel 2.1.
6. Ulangi langkah (3), (4) dan (5) untuk harga-harga RL yang lain seperti yang tertera pada
Table 2.1
7. Buatlah gambar grafik data PL vs RL pada kertas millimeter blok. ( ambilah RL sebagai
sumbu horizontal dan PL pada sumbu vertikal )
8. Pada kertas millimeter blok yang sama buatlah gambar grafik PRi vs RL dan Ƞ
vs RL
9. Dari ketiga gambar grafik tersebut, tunjukan/tentukan besarnya efisiensi saat terjadi
transfer daya maksimum.

B. Perhitungan
1. Dengan menggunakan Gambar 2.3 hitunglah nilai-nilai : I, VRi, VRL, PRi, PRL , Pi dan
Ƞ .untuk setiap nilai RL seperti tertulis pada Tabel. 2.2.

Tabel 2.1 Data Hasil Percobaan

RL Ri + RL I VRi VRL PRi PL Pi Ƞ


(Ω) (Ω) ( A) (V) (V) ( W) (W) (W) (%)
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500
Tabel 2.2 Data Hasil Perhitungan

RL Ri + RL I VRi VRL PL PRi Pi Ƞ


(Ω) (Ω) ( A) (V) (V) ( W) (W) (W) (%)
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
1100
1200
1300
1400
1500

V. Pertanyaan
1. Dari data pengukuran dan data perhitungan pada harga RL berapakah terjadi transfer daya
maksimum ?
2. Apakah dari data pengukuran dan perhitungan telah dapat membuktikan teorema transfer
daya maksimum ? Jelaskan?
3. Bagaimana pengaruh perubahan RL terhadap arus I dan tegangan VRL.
4. Bagaimana pengaruh perubahan RL terhadap Pi ?
5. Kapan terjadi “ persentasi “ paling besar dari daya yang didisipasikan pada beban dalam
rangkain Gambar 2.2 ?
6. Apakah transfer daya maksimum dan efisiensi maksimum terjadi pada harga RL yang sama
? Jelaskan!
7. Dari percobaan ini apakah kesimpulannya?
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
RANGKAIAN RLC SERI

I. Tujuan:
 mempelajari pengaruh frekuensi terhadap XC , XL, VR, VL dan VC

II. Alat-alat yang dipergunakan :


- Voltmeter analog : 1 buah,
- Osiloskop 2 kanal : 1 buah,
- Generator fungsi : 1 buah,
- Resistor : 1 kΩ, : 1 buah,
- Induktor 2,5 mH / 3,9 mH : 1 buah,
- Capasitor 0,1 µF : 1 buah
- Papan percobaan : 1 buah,
- Kabel penghubung : secukupnya

III. Dasar Teori

Reaktansi kapasitif (Xc) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah kapasitor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi kapasitif ditulis pada persamaan (7.1) dan persamaan (7.2).
𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ..........................................................................................(7.1)
𝛚𝐂

𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ............................................................................................ (7.2)
𝟐𝛑 𝐟 𝐂

Dari persamaan (6.2) terlihat bahwa besarnya Xc berbanding terbalik dengan f. Untuk nilai C yang
tetap, maka semakin besar f → nilai Xc semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
besar nilai Xc nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai C maka Xc semakin kecil, dan sebaliknya
semakin kecil nilai C maka Xc semakin besar. .

Reaktansi Induktif (XL) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah induktor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai induktansi induktor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi induktif ditulis pada persamaan (7.3) dan persamaan (7.4).

𝐗𝐋 = 𝛚 𝐋 ( Ω ) ..........................................................................................(7.3)
𝐗𝐋 = 𝟐 𝛑 𝐟 𝐋 (Ω) ....................................................................................... (7.4)

Dari persamaan (7.2) terlihat bahwa besarnya XL berbanding lurus dengan f. Untuk nilai L yang
tetap, maka semakin besar f → nilai XL semakin besar dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
kecil nilai XL nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai L maka XL semakin besar, dan sebaliknya
semakin kecil nilai L maka XL semakin kecil. .

IV. Cara Melakukan Percobaan

1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 8.1 . Gunakan R = 1 kΩ dan L = 2,5 mH, C =0,1 µF.
2. Aturlah output generatur fungsi pada frekuensi 1 k Hz / 4 Vpp / sinus lalu hubungkan dengan input
rangkaian Gambar 8.1.
3. Hitunglah nilai-nilai : XC , XL, VR, VL dan VC Catat hasilnya pada Tabel 8.1
4. Dengan menggunakan osiloskop, ukurlah tegangan VC. Catat hasilnya pada Tabel 8.1.
5. Tukarkanlah posisi pemasangan C dengan L lalu ukurlah tegangan VL. Catat hasilnya pada Tabel
8.1.
6. Tukarkanlah posisi pemasangan L dengan R lalu ukurlah tegangan VR. Catat hasilnya pada Tabel
8.1.
7. Ulangi Langkah 1 – 6 untuk setiap nilai frekuensi seperti tertulis pada Tabel 8.1

R L

input C Vc

Gambar 8.1. Rangkaian RLC Seri


VI. Data Hasil Pengukuran

Tabel 8.1 Data pengaruh f terhadap XC , XL, VR, VL dan VC


Frek. Perhitungan Pengukuran
input
( k Hz) XC XL VR VL VC VR VL VC
(Ω) (Ω) (VPP) (VPP) (VPP) (VPP) (VPP) (VPP)
1
2
3
4
5
10
15
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Pertanyaan

1. Bagaimanakah pengaruh nilai f terhadap XC , XL, VR, VL dan VC ?


2. Pada nilai frekuensi berapakah diperoleh XC = XL
3. Pada nilai frekuensi berapakah VL dan VC , baik secara teori perhitungan maupun pengukuran?
4. Dari percobaan ini bagaimanakah kesimpulannya ?
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
RANGKAIAN RLC PARALEL

I. Tujuan:
 mempelajari pengaruh frekuensi terhadap XC , XL, VR, VL dan VC

II. Alat-alat yang dipergunakan :


- Voltmeter analog : 1 buah,
- Osiloskop 2 kanal : 1 buah,
- Generator fungsi : 1 buah,
- Resistor : 1 kΩ, : 1 buah,
- Induktor 2,5 mH / 3,9 mH : 1 buah,
- Capasitor 0,1 µF : 1 buah
- Papan percobaan : 1 buah,
- Kabel penghubung : secukupnya

III. Dasar Teori

Reaktansi kapasitif (Xc) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah kapasitor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi kapasitif ditulis pada persamaan (7.1) dan persamaan (7.2).
𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ..........................................................................................(7.1)
𝛚𝐂

𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ............................................................................................ (7.2)
𝟐𝛑 𝐟 𝐂

Dari persamaan (6.2) terlihat bahwa besarnya Xc berbanding terbalik dengan f. Untuk nilai C yang
tetap, maka semakin besar f → nilai Xc semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
besar nilai Xc nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai C maka Xc semakin kecil, dan sebaliknya
semakin kecil nilai C maka Xc semakin besar. .

Reaktansi Induktif (XL) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah induktor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai induktansi induktor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi induktif ditulis pada persamaan (7.3) dan persamaan (7.4).

𝐗𝐋 = 𝛚 𝐋 ( Ω ) ..........................................................................................(7.3)
𝐗𝐋 = 𝟐 𝛑 𝐟 𝐋 (Ω) ....................................................................................... (7.4)

Dari persamaan (7.2) terlihat bahwa besarnya XL berbanding lurus dengan f. Untuk nilai L yang
tetap, maka semakin besar f → nilai XL semakin besar dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
kecil nilai XL nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai L maka XL semakin besar, dan sebaliknya
semakin kecil nilai L maka XL semakin kecil. .

IV. Cara Melakukan Percobaan

1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 9.1 . Gunakan R = 1 kΩ dan L = 2,5 mH, C =0,1 µF.
2. Aturlah output generatur fungsi pada frekuensi 1 k Hz / 4 Vpp / sinus lalu hubungkan dengan input
rangkaian Gambar 9.1.
3. Hitunglah nilai-nilai : XC , XL, iR, iL dan ic Catat hasilnya pada Tabel 9.1
4. Dengan menggunakan osiloskop, ukurlah tegangan Vo. Catat hasilnya pada Tabel 9.1.
5. Ukurlah nilai-nilai : iR, iL dan ic Catat hasilnya pada Tabel 9.1
6. Ulangi langkah 2 – 5 untuk setiap nilai frekuensi seperti tertulis pada Tabel 9.1

iR iL ic
Vi Vo
R L
C

Gambar 8.1. Rangkaian RLC Paralel


VI. Data Hasil Pengukuran

Tabel 9.1 Data pengaruh f terhadap XC , XL, , iR, iL dan ic


Perhitungan Pengukuran
Vo
Frek. (Vpp) XC XL iR iL ic iR iL ic
input (Ω) (Ω) (mA) (mA) (mA) (mA)
(mA) (mA)
(kHz)
1
2
3
4
5
10
15
20
30
40
50
60
70
80
90
100

Pertanyaan

1. Bagaimanakah pengaruh nilai f terhadap XC , XL, iR, iL dan ic ?


2. Pada nilai frekuensi berapakah diperoleh XC = XL
3. Pada nilai frekuensi berapakah iL dan ic , baik secara teori perhitungan maupun pengukuran?
4. Dari percobaan ini bagaimanakah kesimpulannya ?
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
INTEGRATOR DAN DIFERENSIATOR

I. Tujuan praktek
Mempelajari konsep Integrator dan Diferensiator

II. Dasar Teori

RC Integrator RC Diferensiator

III. Alat & Bahan yang digunakan

- Voltmeter analog : 1 buah,


- Osiloskop 2 kanal : 1 buah,
- Generator fungsi : 1 buah,
- Resistor : 1 kΩ, : 1 buah,
- Capasitor 0,1 µF : 1 buah
- Papan percobaan : 1 buah

IV. JSA & JSO

Tabel 1. JSA & JSO


No Alat Potensi Kecelakaan Cara Pencegahan
1 Multimeter Kesalahan pemilihan a) Pilih batas ukur yang terbesar.
batas ukur b) Berhati-hati saat praktikum.
c)Tidak menyalakan Power
suppy sebelum semua aman.
V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar
2.

VI. Hasil Pengukuran


Vi F Bentuk Gambar Vi dan Vout Beda fasa
(vpp) (Hz) gelombang
kotak
segitiga
sinusoida

VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Grafik hasil percobaan
4. Analisa grafik

VIII. Kesimpulan

IX. Referensi
Dari buku

Anda mungkin juga menyukai