I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep pembagi arus.
VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Grafik hasil percobaan
4. Analisa grafik
VIII. Kesimpulan
IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
PEMBAGI TEGANGAN
I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep pembagi tegangan.
VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Grafik hasil percobaan
4. Analisa grafik
VIII. Kesimpulan
IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
TRANSFORMASI Υ-Δ
I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep transformasi Υ-Δ.
R1
R2 R4
R3
R5 R6
V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar
VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Analisa tabel
VIII. Kesimpulan
IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
TRANSFORMASI Δ - Υ
I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep transformasi Δ - Υ.
R1
R2 R4
R3
R5 R6
V. Langkah Kerja
1. Susun rangkaian seperti gambar
VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Analisa tabel
VIII. Kesimpulan
IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
SUPERPOSISI, THEVENIN, NORTON
I. Tujuan praktek
Mempelajari dan membuktikan konsep superposisi dan teorem Thevenin dan Norton.
V. Langkah Kerja
Superposisi :
1. Aktifkan hanya satu sumber, kemudian ukur tegangan atau arusnya.
2. Ulangin untuk sumber yang lain hingga selesai.
3. Jumlahkan hasil pengukuran dari masing-masing sumber.
Thevenin
1. Lepas Beban dan ukur Vth pada terminal beban.
2. Hubung singkat sumber untuk mendapatkan Rth.
3. Buat rangkaian pengganti Thevenin.
Norton
Lakukan transformasi sumber pada rangkaian pengganti Thevenin.
Thevenin
Rth Vth IR3 Vab
Norton
RN IN IR3 Vab
VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Analisa tabel
VIII. Kesimpulan
IX. Referensi
Dari buku
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
TRANSFER DAYA MAKSIMUM
I. Tujuan:
1. Menyelidiki keadaan transfer daya maksimum dari suatu sumber DC ke beban.
2. Membuktikan teorema transfer daya maksimum.
Ri I
Vs RL
𝐕𝐬𝟐 . 𝐑𝐢 𝐕𝐬²𝐑𝐋
= ………………………… ………...…………………(8)
(𝐑𝐢+𝐑𝐋)𝟐 (𝐑𝐢+𝐑𝐋)𝟐
Ri = 4 Ω
I
Vs=10 V
RL
RL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(Ω)
PRL
(W)
PRi
(W)
Ƞ
(%)
R 1 kΩ
AA
I
Vs=10 V
RL(dekade)
B. Perhitungan
1. Dengan menggunakan Gambar 2.3 hitunglah nilai-nilai : I, VRi, VRL, PRi, PRL , Pi dan
Ƞ .untuk setiap nilai RL seperti tertulis pada Tabel. 2.2.
V. Pertanyaan
1. Dari data pengukuran dan data perhitungan pada harga RL berapakah terjadi transfer daya
maksimum ?
2. Apakah dari data pengukuran dan perhitungan telah dapat membuktikan teorema transfer
daya maksimum ? Jelaskan?
3. Bagaimana pengaruh perubahan RL terhadap arus I dan tegangan VRL.
4. Bagaimana pengaruh perubahan RL terhadap Pi ?
5. Kapan terjadi “ persentasi “ paling besar dari daya yang didisipasikan pada beban dalam
rangkain Gambar 2.2 ?
6. Apakah transfer daya maksimum dan efisiensi maksimum terjadi pada harga RL yang sama
? Jelaskan!
7. Dari percobaan ini apakah kesimpulannya?
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PROGRAM STUDI D-III & D-IV T. ELEKTRONIKA
JOBSHEET PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 2
RANGKAIAN RLC SERI
I. Tujuan:
mempelajari pengaruh frekuensi terhadap XC , XL, VR, VL dan VC
Reaktansi kapasitif (Xc) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah kapasitor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi kapasitif ditulis pada persamaan (7.1) dan persamaan (7.2).
𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ..........................................................................................(7.1)
𝛚𝐂
𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ............................................................................................ (7.2)
𝟐𝛑 𝐟 𝐂
Dari persamaan (6.2) terlihat bahwa besarnya Xc berbanding terbalik dengan f. Untuk nilai C yang
tetap, maka semakin besar f → nilai Xc semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
besar nilai Xc nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai C maka Xc semakin kecil, dan sebaliknya
semakin kecil nilai C maka Xc semakin besar. .
Reaktansi Induktif (XL) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah induktor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai induktansi induktor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi induktif ditulis pada persamaan (7.3) dan persamaan (7.4).
𝐗𝐋 = 𝛚 𝐋 ( Ω ) ..........................................................................................(7.3)
𝐗𝐋 = 𝟐 𝛑 𝐟 𝐋 (Ω) ....................................................................................... (7.4)
Dari persamaan (7.2) terlihat bahwa besarnya XL berbanding lurus dengan f. Untuk nilai L yang
tetap, maka semakin besar f → nilai XL semakin besar dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
kecil nilai XL nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai L maka XL semakin besar, dan sebaliknya
semakin kecil nilai L maka XL semakin kecil. .
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 8.1 . Gunakan R = 1 kΩ dan L = 2,5 mH, C =0,1 µF.
2. Aturlah output generatur fungsi pada frekuensi 1 k Hz / 4 Vpp / sinus lalu hubungkan dengan input
rangkaian Gambar 8.1.
3. Hitunglah nilai-nilai : XC , XL, VR, VL dan VC Catat hasilnya pada Tabel 8.1
4. Dengan menggunakan osiloskop, ukurlah tegangan VC. Catat hasilnya pada Tabel 8.1.
5. Tukarkanlah posisi pemasangan C dengan L lalu ukurlah tegangan VL. Catat hasilnya pada Tabel
8.1.
6. Tukarkanlah posisi pemasangan L dengan R lalu ukurlah tegangan VR. Catat hasilnya pada Tabel
8.1.
7. Ulangi Langkah 1 – 6 untuk setiap nilai frekuensi seperti tertulis pada Tabel 8.1
R L
input C Vc
Pertanyaan
I. Tujuan:
mempelajari pengaruh frekuensi terhadap XC , XL, VR, VL dan VC
Reaktansi kapasitif (Xc) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah kapasitor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai kapasitansi kapasitor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi kapasitif ditulis pada persamaan (7.1) dan persamaan (7.2).
𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ..........................................................................................(7.1)
𝛚𝐂
𝟏
𝐗𝐜 = (Ω) ............................................................................................ (7.2)
𝟐𝛑 𝐟 𝐂
Dari persamaan (6.2) terlihat bahwa besarnya Xc berbanding terbalik dengan f. Untuk nilai C yang
tetap, maka semakin besar f → nilai Xc semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
besar nilai Xc nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai C maka Xc semakin kecil, dan sebaliknya
semakin kecil nilai C maka Xc semakin besar. .
Reaktansi Induktif (XL) nilainya bergantung kepada frekuensi yang masuk pada sebuah induktor.
Selain itu juga bergantung kepada nilai induktansi induktor tersebut. Secara matematik persamaan
reaktansi induktif ditulis pada persamaan (7.3) dan persamaan (7.4).
𝐗𝐋 = 𝛚 𝐋 ( Ω ) ..........................................................................................(7.3)
𝐗𝐋 = 𝟐 𝛑 𝐟 𝐋 (Ω) ....................................................................................... (7.4)
Dari persamaan (7.2) terlihat bahwa besarnya XL berbanding lurus dengan f. Untuk nilai L yang
tetap, maka semakin besar f → nilai XL semakin besar dan sebaliknya semakin kecil nilai f → semakin
kecil nilai XL nya..
Sealain itu untuk frekuensi yang tetap, semakin besar nilai L maka XL semakin besar, dan sebaliknya
semakin kecil nilai L maka XL semakin kecil. .
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 9.1 . Gunakan R = 1 kΩ dan L = 2,5 mH, C =0,1 µF.
2. Aturlah output generatur fungsi pada frekuensi 1 k Hz / 4 Vpp / sinus lalu hubungkan dengan input
rangkaian Gambar 9.1.
3. Hitunglah nilai-nilai : XC , XL, iR, iL dan ic Catat hasilnya pada Tabel 9.1
4. Dengan menggunakan osiloskop, ukurlah tegangan Vo. Catat hasilnya pada Tabel 9.1.
5. Ukurlah nilai-nilai : iR, iL dan ic Catat hasilnya pada Tabel 9.1
6. Ulangi langkah 2 – 5 untuk setiap nilai frekuensi seperti tertulis pada Tabel 9.1
iR iL ic
Vi Vo
R L
C
Pertanyaan
I. Tujuan praktek
Mempelajari konsep Integrator dan Diferensiator
RC Integrator RC Diferensiator
VII. Analisis
1. Hasil perhitungan
2. Tabel perbandingan pengukuran dan perhitungan
3. Grafik hasil percobaan
4. Analisa grafik
VIII. Kesimpulan
IX. Referensi
Dari buku