LAPORAN PRAKTIKUM
AKTUATOR
oleh:
Muhammad Adhia Pasya
217341038
GENERATOR DC SERI
1.1 Tujuan
Mahasiswa mengetahui dan memahami prinsip pengaturan tegangan pada generator seri.
Mahasiswa mengetahui serta dapat membuat kurva karakteristik beban pada rangakain
generator seri.
A. Pengertian Generator
B. Jenis Generator
C. Karakteristrik Generator
Kurva magnetisasi generator seri pada kondisi berbeban arus medan bertambah
sehingga Ea bertambah dengan cepat. Akan tetapi drop tegangan Ia. (Ra+Rs) juga
bertambah dengan cepat sehingga terjadi penurunan tegangan yang cepat pula pada
mulanya pertambahan Ea lebih cepat akan tetapi kondisinya cepat jenuh sehingga Ea
hampir konstan meskipun beban masih bertambah.
Akhirnya pada kondisi sudah jenuh Ea sudah tidak dapat bertambah, sementara
arus beban (IL) masih terus bertambah , maka terjadilah penurunan tegangan
terminal dengan tajam .
Multimeter
Generator DC
Tahanan Geser
DC Power Supply
Kontrol unit
1. Periksa dan catat spesifikasi dari generator DC yang ada pada papan namanya.
2. Buatlah rangkaian untuk menjalankan generator DC hubungan seri dengan kontrol tegangan
seperti pada gambar 1.1. Setelah itu dengan memindahkan amperemeter pada resistor
bebannya. Buatlah rangkaian generator seri untuk mengetahui karakteristik bebannya.
3. Dengan kecepatan konstan lakukan pengukuran V (tegangan). Untuk setiap perubahan I (arus)
dan catat hasilnya pada tabel 1.1.
4. Untuk mengetahui karakteristik beban pada generator seri. Ubahlah resistor beban sehingga
dihasilkan nilai arus yang telah ditentukan. Kemudian amati perubahan tegangannya.
Masukkan hasil pengamatan anda pada tabel 1.2
1.6 Tugas
1. Dari data yang anda dapatkan buatlah suatu kurva karakteristik hubungan tegangan
dengan kecepatan.
2. Bandingkan hasil pengukuran dan kurva karakteristik anda dengan teori yang ada.
Tabel 1.1
0.2 55
0.4 96
0.6 118
2800
0.8 180
1.0 151
1.2 161
Tabel 1.2
1.8 Analisa
140 151
141 2000
120
118
100 1500
96
80
1000
60
55
40
500
20
Grafik 2.1
180 300
160
250
140
120 200
100
150
80
60 100
40
50
20
1.9 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan pada praktikum ini dapat memenuhi tujuan kita
praktikum dimana mahasiswa memahami prinsip pengaturan tegangan pada generator seri .
Dan setelah menganalisa hasil praktikum generator DC seri ini, hasil yang kita dapat
adalah semakin bertambah arus semakin besar tegangan outputnya.
PRAKTIKUM II
GENERATOR DC SHUNT
2.1 Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan pengaturan tegangan pada generator shunt dengan mengatur
bebannya.
Mahasiswa dapat membuat kurva karakteristik beban dari hasil percobaan pada rangkaian
generator shunt.
Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor
(A1-A2). Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada
medan magnet stator. Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan
tegangan yang akan memperkuat medan magnet stator, sampai dicapai tegangan
nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh
tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt, makin besar medan penguat shunt
yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai mencapai tegangan
nominalnya
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi
tidak akan ada, atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran
terbalik, atau rotor terhubung- singkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi
listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut.
2.2. Rangkaian Percobaan
Gambar 2.1 Rangkian generator shunt eksitasi terpisah dengan pengaturan tegangan
Gambar 2.2 Rangkian generator shunt eksitasi Sendiri dengan pengaturan tegangan
Gambar 2.3 Rangkian generator shunt eksitasi terpisah dengan pengaturan beban
Gambar 2.4 Rangkian generator shunt eksitasi Sendiri dengan pengaturan beban
2.3. Komponen yang diperlukan
Amperemeter DC
Voltmeter DC
Control Unit
Load Resistor
Tachometer
Generator DC
Field Regulator
DC Power Supply
1. Periksa dan catat spesifikasi dari generator DC yang ada pada papan namanya.
2. Buatlah rangkaian untuk menjalankan generator DC hubungan shunt/paralel baik eksitasi
sendiri maupun eksitasi terpisah dengan kontrol tegangan dan karakteristik beban (gambar
2.1, gambar 2.2, gambar 2.3)
3. Aturlah besarnya Ia sesuai dengan tabel 2.1a dengan merubah posisi Ra amati perubahan Va
setiap terjadi perubahan nilai pada Ia, jagalah nilai Ie dan kecepatan motor sesuai dengan nilai
yang telah ditentukan. Catat hasil pengamatan anda pada tabel 2.1a.
4. Lakukan hal yang sama dengan cara yang hampir sama dengan langkah nomor 3 untuk
generator dengan eksitasi sendiri. Aturlah kecepatan motor dan arus eksitasi pada generator
sesuai dengan tabel 2.1b. Amatilah nilai Ia da Va untuk setiap perubahan nilai kecepatan dan
nilai arus eksitasinya. Catat hasil pengamatan anda pada tabel 2.1b.
5. Dengan cara yang sama lakukan langkah 3 dan 4 untuk pengaturan beban pada generator
shunt eksitasi terpisah maupun eksitasi sendiri. Catat hasil pengamatan anda pada tabel 2.2a
dan 2.2b.
2.2 Tugas
1. Dari data yang anda dapatkan buatlah suatu kurva karakteristik tegangan dengan
kecepatan dan tegangan dengan arus medan.
2. Bandingkan hasil pengukuran dan kurva karakteristik anda dengan teori yang ada.
Tabel 2.1 a
Pengontrolan tegangan dengan eksitasi terpisah
Tabel 2.2 a
Tabel 2.1 b
Tabel 2.2 b
2900 0.6
2800 0.5
2700 0.4
2600 0.3
2500 0.2
2400 0.1
2300 0
N (rpm) Ia (A) Ie (A)
2.4 Analisa
Dapat dilihat dari kurva diatas bahwa tegangan output akan turun lebih banyak
untuk kenaikan arus beban yang sama.
2.5 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan pada praktikum ini dapat memenuhi tujuan kita
praktikum dimana mahasiswa dapat mengatur tegangan pada generator shunt dengan
mengatur bebannya.dan menganalisis kurva karakteristik beban dari hasil percobaan
pada rangkaian generator shunt dan tugasnya dimana yang kita dapat dari praktikum
yang telah dilaksanakan bahwa generator DC shunt jika arus terus menaik dengan
beban yang sama maka tegangan output akan menurun.
PRAKTIKUM III
GENERATOR DC KOMPON
3.1 Tujuan
Mahasiswa dapat merangkai generator kompon dengan eksitasi sendiri dan terpisah untuk
kontrol tegangan dan karakteristik beban.
Mahasiswa dapat melakukan pengukuran tegangan output, kecepatan serta arus armatur
maupun arus eksitasi dari generator DC kompon.
Voltmeter DC
Tachometer
Generator DC
DC Power Supply
Starter/Resistor beban
2. Aturlah besarnya Rb sehingga didapatkan nilai Ia seperti pada tabel 3.1a. Amati dan catatlah
perubahan Va untuk setiap perubahan nilai Rb.
3. Aturlah besarnya Rf sehingga didapatkan nilai Ie seperti pada tabel 3.1b. Amati dan catatlah
perubahan Va untuk setiap perubahan nilai Rb.
5. Aturlah nilai arus yang masuk ke kumparan jangkar pada generator dengan merubah nilai Rb
dan amati perubahan tegangan jangkarnya. Kemudian catat hasil pengamatan anda pada tabel
3.2.
3.6 Tugas
1. Dari data yang anda dapatkan buatlah suatu kurva karakteristik tegangan dengan arus jangkar,
daya dan arus jangkar
2. Bandingkan hasil pengukuran dan kurva karakteristik yang telah anda buat dengan teori yang
ada.
Tabel 3.1 a
VA (V) 30 60 70 72.8
Tabel 3.1 b
IA (A) 50 70 90 110
3.8 Analisa
Grafik 3.1
80
70
60
50
40
30
20
10
0 Va (V) Ia (A)
0.3 0.6 0.9 1.2 Kontrol
tegangan dan arus jangkar
Grafik 3.2
120
100
80
60
40
20
0
50 70 90 110
Ia (mA) Va (V)
Karakteristik beban terhadap arus jangkar
Grafik 3.3
90 120
80
100
70
60 80
50
60
40
30 40
20
20
10
0 Va (V) 0
0.3 0.5 0.7 0.9 1 Pa (W)1.1 Ia
1.2(A) 1.3
3.9 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan pada praktikum kali ini, dapat terpenuhi tujuan
praktikum kita dimana mahasiswa dapat merangkai generator kompon dan melakukan
pengukuran tegangan output, kecepatan serta arus armature dan mengetahui fungsi
dan tujuan dari pengaturan arus beban dan yang dapat kita ketahui rangkaian ini
merupakan gabungan dari rangkaian generator DC Seri dan rangkaian Generator DC
Shunt.
PRAKTIKUM IV
MOTOR DC SERI
4.1 Tujuan
Mahasiswa mampu merangkai dan mengoperasikan motor DC seri dengan dan tanpa starter.
Mahasiswa dapat merangkai motor DC dengan putaran searah dan berlawanan arah jarum
jam.
Mahasiswa dapat menjelaskan efek tahanan starter dan tahanan medan dengan menggunakan
regulator pada pengaturan kecepatan.
A. Pengertian Motor DC
Motor DC adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC.
Motor DC atau motor arus searah sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung dan
tidak langsung/directunidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus dimana
diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan
yang luas.
B. Jenis – jenis Motor DC :
Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited
Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited (Motor Shunt)
Motor DC Daya Sendiri (Motor Seri)
Motor DC Kompon/Gabungan
C. Karakteristrik Motor DC seri
Motor DC seri ini mempunyai ciri kumparan penguat medan di seri kan terhadap
kumparan armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan
besar. Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar, sesuai dengan
beban yang dipikulnya, jika tegangan inputnya tidak stabil maka flux magnet yang dihasilkan
oleh kumparan seri tidak stabil pula, sehingga daya output yang dihasilkan tidak stabil.
Motor DC yang terhubung seri memiliki momen dan arus awal yang cukup besar.
Kecepatannya secara otomatis menyesuaikan terhadap jangkauan ketika momen beban
nilainya berubahubah.
Kumparan medan (stator) dihubungkan secara seri dengan kumparan jangkar (rotor).
Hubungan antara tegangan sumber dan tegangan back EMF adalah
V = Ia*Rs + Eb
Dengan :
V = tegangan sumber DC
Ia = arus jangkar
Rs = resistansi seri
Eb = tegangan back EMF
1. Periksa dan catat spesifikasi dari motor DC yang ada pada papan nama.
2. Buatlah rangkaian untuk menjalankan motor DC hubungan seri dengan tanpa starter (gambar
4.1 dan 4.2).
3. Pada motor DC seri dengan starter aturlah tahanan startnya dari 0 ohm sampai 47 ohm catat
arus start dan tegangan jangkarnya, catat hasilnya pada tabel 4.1.
4. Buatlah rangkaian untuk menjalankan motor DC seri dengan putaran searah jarum jam
(gambar 4.3).
5. Buatlah rangkaian untuk menjalankan motor DC seri dengan putaran berlawanan arah jarum
jam (gambar 4.4).
6. Rangkailah motor DC seri seperti gambar 4.5. Ubahlah tahanan startnya dari 0 ohm sampai
100 ohm. Amati dan catatlah perubahan kecepatan, tegangan jangkar dan arus jangkarnya
akibat perubahan tegangan startnya. Masukkan hasil pengamatan anda pada tabel 4.2.
4.5 Tugas
1. Buatlah kurva karakteristik starter dengan kecepatan, tegangan jangkar dan arus jangkar dari
motor DC seri yang anda amati.
2. Bandingkan kurva karakteristik motor yang anda amati dengan teori yang ada.
3. Dari data dan hasil pengamatan yang anda dapatkan buatlah analisa dan kesimpulan tentang
motor DC seri
4.6 Hasil Praktikum
0 190
0 47
Arus Start (Ia ) Tega ngan Jagka r (Va)
Grafik 4.2
6000 430
Dan kecepatan motor, tegangan dan arus generator pada curava dan table diatas
berbanding lurus, hal tersebut sesuai dengan menggunakan rumus V = Ia*Rs + Eb,
semakin besar arus maka semakin besar tegangan.
4.8 Kesimpulan
Motor DC seri mempunyai ciri kumparan penguat medan di seri kan terhadap
kumparan armatur. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab
motor akan mempercepat tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan
yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist.
Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu daya output yang dihasilkan besar.
Sedangkan kelemahannya yaitu arus beban yang diminta sangatlah besar,
sesuai dengan beban yang dipikulnya.
PRAKTIKUM V
MOTOR DC SHUNT
5.1 Tujuan
Mahasiswa dapat merangkai dan mengoperasikan motor DC shunt dengan atau tanpa
menggunakan starter, sehingga dapat mengukur arus awal dan tegangan jangkarnya.
Mahasiswa dapat mengatur perubahan kecepatan dengan menggunakan field regulator sambil
mengukur kecepatan, tegangan jangkar dan arus eksitasi.
a. Rangka
c. Sikat komutator
2. Rotor
a. Komutator
b. Jangkar
c. Lilitan jangkar
Sebuah motor listrik adalah sebuah mesin yang merubah energi masukan
listrik menjadi energi outputmekanik. Motor listrik bekerja berdasarkan
hukum Lorenz, bila suatu penhantar dialiri arus yang ditempatkan dalam
suatu medan magnet maka akan timbul gaya sebesar:
Pada saat rotor berputar, maka kumparan jangkar juga akan ikut
berputar sehingga akan memotong garis gaya magnet, maka pada penghantar
tersebut akan diinduksika tegangan listrik (back EMF), yang besarnya adalah:
D.
Dimana:
Dimana :
Untuk menentukan kecepatan jangkar nr, persamaan (2.6) dapat ditulis
sebagai berikut:
Dimana kf adalah
konstanta kumparan medan.Jika persamaan (2.12) disubstitusikan ke
persamaan (2.11), diperoleh persamaan berikut ini:
Dimana:
E. Penguat Motor
Pengasutan motor arus searah merupakan suatu proses yang dimulai dari
motor diberi tegangan samapai dengan saat motor berputar stabil. Pada saat
dimulai pengasutan, kecepatan motor adalan nol,nr = 0, sehingga menurut
persamaan (2.6) akan menyebabkan E= 0. Hal ini akan menyebabkan
persamaan (2.10) dapat disederhanakan menjadi:
Nilai tahanan jangkar Raadalah kecil, maka hal ini akan menyebabkan arus
jangkar selama pengasutan menjadi besar. Selain itu, agar proses
pengasutan berlangsung dengan cepat maka diperlukan torsi awal yang besar.
Hal ini dapat dicapat dengan membuat fluks magnetik maksimum saat
pengasutan.
F. Pembedanan Motor
Pkonstan adalah rugi-rugi daya konstan motor, yang terdiri dari rugi-rugi
inti besi dan rugi-rugi mekanik. Sedangkan daya motor diselesaikan
dengan persamaan:
Unit kontrol
Motor DC
Tahanan Geser
DC Power Supply
Amperemeter DC
Voltmeter DC
1. Periksa dan catat spesifikasi dari motor DC yang ada pada papan nama.
2. Buatlah rangkaian untuk menjalankan motor DC hubungan shunt dengan tanpa starter
(gambar 5.1 dan 5.2).
3. Pada motor DC shunt dengan starter aturlah tahanan startnya dari 0 ohm sampai 47 ohm catat
arus start dan tegangan jangkarnya, catat hasilnya pada tabel 5.1.
4. Buatlah rangkaian untuk menjalankan motor DC shunt dengan putaran searah jarum jam
(gambar 5.3).
5. Buatlah rangkaian untuk menjalankan motor DC shunt dengan putaran berlawanan arah jarum
jam (gambar 5.4).
6. Rangkailah motor DC shunt seperti gambar 5.5. Ubahlah tahanan medan dan tahanan startnya
seperti pada tabel 5.2, Amati dan catatlah perubahan kecepatan, tegangan jangkar dan arus
medannya akibat perubahan tahanan medan dan startnya. Masukkan hasil pengamatan anda
pada tabel 5.2.
5.6 Tugas
1. Buatlah kurva karakteristik starter dan tahanan medan dengan kecepatan dan motor DC shunt
yang anda amati.
2. Buatlah kurva karakteristik starter dan tahanan medan dengan tegangan jangkar dan arus
jangkar dari motor DC shunt yang anda amati.
6. Dari data hasil pengamatan yang anda dapatkan buatlah analisa dan kesimpulan tentang motor
DC shunt.
5.8 Analisis
Kurva karakteristik starter dan tahanan medan dengan kecepatan dan motor DC shunt
Grafik 5.1
1.32 220.1
1.3
1.3
220 220
1.28
1.26 219.9
1.24
219.8
1.22
1.2
1.2 219.7 219.7
1.18
219.6
1.16
1.14 219.5
0 47
Arus Start (Ia ) Tega ngan Jagka r (Va)
Grafik 5.1
1.32 220.1
1.3
1.3
220 220
1.28
1.26 219.9
1.24
219.8
1.22
1.2
1.2 219.7 219.7
1.18
219.6
1.16
1.14 219.5
0 47
Arus Start (Ia ) Tega ngan Jagka r (Va)
Kurva karakteristik starter dan tahanan medan dengan tegangan jangkar dan arus jangkar dari
motor DC shunt
Grafik 5.2
250 1.2
0.98 1
200
0.9
0.78 0.8
150 0.75
0.6
100
0.38 0.4
0.33
50
0.2
0 0
1 2 3 4 5 6
Starter/Ra(Ω) Va (V) Ie(A)
Grafik 5.4
4000 1.2
3500
0.98 1
3000 0.9
0.78 0.8
2500 0.75
2000 0.6
1500
0.38 0.4
1000 0.33
0.2
500
0 0
1 2 3 4 5 6
N (rpm) Ie(A)
Grafik 5.2
250 1.2
1
200
0.8
150
0.6
100
0.4
50
0.2
0 0
1 2 3 4 5 6
Starter/Ra(Ω) Va (V) Ie(A)
Grafik 5.3
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5 6
N (rpm) Va(V)
Grafik 5.4
4000 1.2
3500
1
3000
0.8
2500
2000 0.6
1500
0.4
1000
0.2
500
0 0
1 2 3 4 5 6
N (rpm) Ie(A)
Disebut motor DC shunt karena secara pengkabelannya yang paralel dengan kumparan
armature motor saat mempunyai kecepatan hampir konstan motor ini mempunyai putaran
yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan pada beban yang motor DC shunt memiliki
karakteristik pengoperasian yang agak berbeda dengan motor listrik yang sejenis, karena
medan pada kumparan paralel terbuat dari yang kecil motor ini tidak dapat memproduksi arus
yang besar ketika mulai melakukan putaran seperti pada Medan kumparan hari hal ini berarti
motor paralel mempunyai torsi awal yang lemah ketika voltase diaplikasikan ke resistansi
yang tinggi pada kumparan paralel menjaga arus mengalir lambat.
Jadi Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque
tertentu) setelah kecepatannya berkurang, lihat gambar dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
Tetapi jika kecepatan ingin dikendalikan, bisa dengan cara memasang tahanan dalam
susunan seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan
pada arus medan (kecepatan bertambah).
5.9 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan dengan praktikum ini bahwa kecepatannya dapat dikendalikan
dengan memasangkan sebuah resistor atau secara seri dengan kumparan Medan ataupun seri
dengan kumparan Anker jika resistor atau tahanan tersebut dipasang secara seri dengan
kumparan Medan maka kecepatannya akan berkurang sedangkan apabila resistor atau
tahanan tersebut secara seri dengan kumparan maka kecepatannya akan bertambah
PRAKTIKUM VI
MOTOR DC KOMPON
6.1 Tujuan
Mahasiswa mengetahui perbedaan arus start dan tegangan jangkar pada motor DC kompon
dengan atau tanpa tahanan starter.
Mahasiswa dapat merangkai motor DC kompon dengan putaran searah dan berlawanan arah
jarum jam.
Mahasiswa dapat mengatur kecepatan motor DC kompon dengan menggunakan starter dan
field regulator, serta mengamati tegangan jangkar dan arus eksitasi.
Motor kompon ini mempunyai sifat seperti motor seri dan shunt, tergantung
lilitan mana yang kuat(kumparan seri atau shunt).
Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri
dan paralel denganangker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti
gambar diatas disebut motor komponshunt panjang
Motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker.Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar
diatas disebut motor kompon shuntpendek.Penjelasan Motor Kompon1.
Torsi pada motor DC bekerja jika tegangan terminal V konstan maka arus ke
lilitan medan penguat juga akan konstan, sehingga fluks yangditimbulkan medan
akan konstan.Dengan demikian torsi padamotor dengan penguat terpisah hanya
tergantungpada arus jangkar atau perubahan torsi berbanding lurus dengan arus
jangkar.Akibat adanya fluks medan seri dan shunt pada motor kompon yang
salingmempengaruhi, maka karakteristik. Torsi yang terjadi merupakan gabungan
dari karakteristik motorseri dan shunt. Pada saat beban normal dengannaiknya la,
maka pertambahan. Torsi motor shuntlebih besar bila dibandingkan motor seri dan
karakteristikmotor kompon berada diantara keduakarakteristik tersebut, demikian
juga pada saat beban besar.3.
Voltmeter DC
Amperemeter DC
Tachometer
Motor DC
DC Power Supply
Tahanan Geser
Unit Kontrol
6.5 Tugas
1. Buatlah kurva karakteristik starter dan tahanan medan dengan kecepatan dan motor DC shunt
yang anda amati.
2. Buatlah kurva karakteristik starter dan tahanan medan dengan tegangan jangkar dan arus
jangkar dari motor DC shunt yang anda amati.
Grafik 6.1
3500 250
3000
200
2500
2000 150
1500 100
1000
50
500
0 0
0 50 100 100 75 0
N(RPM) Starter VA(V) IE(mA) IA(mA)
Jika kita mengamati kurva dapat dilihat semakin besar torsi , maka akan
semakin turun torsi dan ketika IA turun maka IE akan naik. Hal diatas ini menjelaskan
bahwa karakteristrik dari motor dc kompon ini memilik kesamaan seperti motor dc
seri yang memiliki torsi awal yang tinggi dan memiliki karakter dc shunt dimana
memiliki kecepatan yang cukup konstan. Seperti demikian dikarenakan motor dc
kumpon ini merupakan penggabungan dari Motor DC seri dan Motor DC shunt.
6.8 Kesimpulan