DC
Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik
ANGGOTA
KELOMPOK
Dzulfikar Fakhri Azmi
(07111940000016)
Tiara Anindita Yulia
(07111940000072)
Zulfiar Ahimsa Mahardhika
(07111940000095)
Rayhan Prabowo Aji
(07111940000194)
PERCOBAAN 1
Mengamati Nameplate Mesin DC
Tujuan : Memahami spesifikasi dan rating
mesin DC melalui Nameplate
PERCOBAAN Auxiliary Pole : kutub
bantu yang digunakan
untuk mengatasi reaksi
Belitan jangkar : sisi Ratingjangkar
output dari
input dari jangkar generator. Rating
merupakan batas
Sisi input medan optimum suatu
peralatan yang bisa
Fuse yang digunakan digunakan dalam
untuk mengamankan jangka waktu 24 jam
alat yang dipasang di tanpa mengurangi
umur dari peralatan
kumparan jangkar Ground yang
dengan rating 240 tersebut
digunakan untuk
VAC, 1 Ampere dan mengamankan
110 derajat. praktikan dari arus
Cara kerja generator dc
Pada generator terdapat kutub magnet utara dan selatan, berada di
sisi luar sebagai stator, kemudian ada kumparan armature atau
kumparan jangkar yang berputar sebagai rotor, ujung2 kumparan
jangkar ini terhubung pada cincin tembaga yang disebut dengan
komutator, komutator ini kalau tidak salah juga terbagi menjadi 2
yang nantinya akan jadi polaritas lalu ada sikat dari bahan karbon
yang melekat pada komutator, dan beban terhubung di sikat a dan b.
Selain jenis yang dapat diketahui, dari Nameplate yang tertera pada generator dapat
diketahui beberapa kumparan yang digunakan yaitu kumparan jangkar atau armature
winding, kumparan bantu atau auxiliary winding dan kumparan medan atau field
winding/excititaion winding. Selain diketahui kumparan, Adapun rating dari Generator
shunt ini yaitu untuk nilai rating armature adalah sebesar 220 Volt dan 2 Ampere, untuk
nilai rating field adalah 220 Volt dan 0.18 Ampere, dan kecepatan maksimum rotor
berputar adalah 1500 rpm dengan daya sebesar 0.3 kWatt.
TUGAS
MODUL
1. Jelaskan konstruksi Generator DC!
Umumnya generator DC dibuat dengan magnet permanen dengan rotor 4 kutub, regulator
tegangan digital, proteksi kelebihan beban, starter exciter, penyearah, bantalan dan rumah
generator, atau bagian sasis dan rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar penampang
konstruksi generator DC.
Generator DC terdiri dari dua bagian yaitu stator, bagian stasioner dari mesin DC, dan rotor,
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat
karbon, bantalan dan kotak terminal. Sedangkan rotor terdiri dari : komutator, belitan rotor,
kipas rotor dan poros rotor.
TUGAS
MODUL
2. Apakah Generator DC pada percobaan data dapat dioperasikan sebagai generator seri jika
diperhatikan berdasarkan nameplate? Jelaskan!
Generator Shunt yang digunakan pada percobaan ini dapat dijadikan menjadi seri namun harus
menyesuaikan rating yang ada pada nameplatenya. Oleh karena konfigurasi generator DC yang
dipasang paralel berbeda dengan generator DC seri maka apabila akan dijadikan seri, arus harus
menyesuaikan dengan rating arus paling rendah pada generator DC paralelnya. Dimana arus
paling rendah bernilai 0.18 Ampere.
PERCOBAAN 2
Generator DC Penguat Terpisah Tanpa
Beban
Tujuan : Memperoleh kurva magnetisasi
sebuah generator DC penguatan terpisah
PERCOBAAN
Tabel 1a. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1500 rpm)
150 150 150 150
N(rpm) 1500
0 0 0 0
Arus medan
0 0.05 0.1 0.15 0.18
(A) :
Teg. generator
5 85 140 170 185
(V):
Tabel 1b. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1500 rpm)
150 150 150 150
N(rpm) 1500
0 0 0 0
Arus medan
0.18 0.15 0.1 0.05 0
(A) :
Teg. generator
185 175 145 85 5
(V):
PERCOBAAN
Tabel 2a. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1000 rpm)
100 100 100 100
N(rpm) 1000
0 0 0 0
Arus medan
0 0.05 0.1 0.15 0.18
(A) :
Teg. generator
2 50 95 115 125
(V):
Tabel 2b. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1000100
rpm)
100 100 100
N(rpm) 1000
0 0 0 0
Arus medan
0.18 0.15 0.1 0.05 0
(A) :
Teg. generator
125 118 98 56 2
(V):
Analisa Grafis
Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 1a Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 1b
200 200
185 185
180
175
180 170
160 160
145
140
140 140
120 120
100 100
85 85
80 80
60 60
40 40
20 20
5 5
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0.18 0.18 0.15 0.1 0.05 0
Analisa Grafis
Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 2a Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 2b
140 140
125 125
118
120 115 120
98
100 95 100
80 80
60 56
60 50
40 40
20 20
2 2
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0.18 0.18 0.15 0.1 0.05 0
Analisa Grafis
Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 1500 rpm dan 1000 rpm
350
185
300
175
250 140
200
150 85 125
115
95
100
50
50
52
0
0 0.05 0.1 0.15 0.18
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar arus medan maka akan semakin
besar pula tegangan terminal yang didapatkan. Selain itu dapat diketahui pula semakin
tinggi kecepatan motor berputar maka dengan arus yang sama, tegangan terminal akan
semakin besar.
TUGAS
MODUL
1. Buat dan Jelaskan rangkaian ekuivalen beserta persamaan e.m.f pada generator DC diatas!
Pada
Generator penguatan terpisah tanpa beban ini, generator penguatannya berasal dari
sumber arus searah yaitu Vf. Generator tipe ini lilitan medannya dapat dihubungkan ke
sumber DC yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah (Vf) yang
dipasangkan pada kumparan medan mempunyai tahanan Rf yang menghasilkan arus If
dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator. Pada rangkaian ini, tegangan menyatakan tegangan yang terukur pada terminal
generator, dan arus menyatakan arus yang mengalir pada rangkaian yang terhubung ke
terminal. Tegangan yang terbangkit adalah dan arus jangkar adalah .
TUGAS
MODUL
2. Mengapa pada saat belum terdapat eksitasi sudah muncul tegangan pada terminal generator?
Karena pada generator masih ada sisa flux yang terbangkit dari penggunaan sebelumnya
dengan nilai yang kecil sehingga akan terbangkit tegangan dengan nilai yang kecil pula.
4. Apabila belum terdapat fluks sisa pada Generator DC pada percobaan ini, bagaimana agar
terbangkit tegangan pada terminal? Jelaskan!
Apabila tidak ada fluks sisa maka dapat dilakukan pemutusan medan dari rangkaian jangkar
dan menyambungkannya dengan sumber eksternal DC seperti baterai. Arus yang mengalir dari
sumber DC akan meninggalkan fluks sisa pada poles. Prosedur ini diketahui sebagai “flashing
the field”
PERCOBAAN 3
Generator DC Penguat Terpisah Berbeban
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar beban yang ditambahkan maka
akan semakin besar arus jangkar yang dihasilkan dan diikuti dengan tegangan generator
yang turun.
TUGAS
1. Buat
MODUL
dan Jelaskan rangkaian ekivalen beserta persamaan tegangan pada generator tersebut!
Tegangan terbangkit karena adanya residual fluks. Dengan adanya tegangan, maka arus akan
mengalir pada medan kumparan generator sehingga medan arus ini dapat menaikkan medan
fluksnya. Dengan bertambah besarnya fluks maka akan membuat akan ikut bertambah besar.
Namun dengan adanya load yang bertambah, akan membuat bertambah besar begitu juga = .
Dengan bertambahnya maka akan menambah besar hambatan jangkar drop tegangan , sehingga
akan menurun. Dengan menurunnya , maka arus pada mesin juga akan menurun dan
menyebabkan fluks ikut menurun dan menyebabkan ikut menurun diikuti dengan menurunnya
TUGAS
MODUL
2. Hitunglah regulasi tegangan generator tersebut!
3. Hitunglah drop tegangan akibat hambatan jangkar pada saat beban penuh.
Diketahui :
Ra = 16
Rf = 1070
= 0.44 Ampere
Drop tegangan sesuai rumus ini tidak sesuai dengan yang ada pada data percobaan karena
pengaruh dari hambatan jangkar yang seharusnya terukur tidaklah 16 .
PERCOBAAN 4
Generator DC Shunt Tanpa Beban
140 80
140
70
67
110
120
60
100
50 45
80
4035
60 30
40 20
20 10
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0 0.04 0.08 0.1
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar kecepatan motor dan juga arus
medan maka akan semakin besar pula tegangan generator yang dihasilkan.
TUGAS
MODUL
1. Sebut dan jelaskan hal apa sajakah yang menyebabkan kegagalan terbangkitnya tegangan
pada generator DC?
a. Tidak adanya residual fluks magnet pada generator untuk memulai proses. Apabila tidak ada
fluks sisa maka dapat dilakukan pemutusan medan dari rangkaian jangkar dan
menyambungkannya dengan sumber eksternal DC seperti baterai. Arus yang mengalir dari
sumber DC akan meninggalkan fluks sisa pada poles. Prosedur ini diketahui sebagai “flashing
the field”.
b. Arah dari perputaran pada generator mungkin terbalik atau hubungan antara medannya
terbalik. Pada case lain, residual fluks menghasilkan internal tegangan yang terbangkit .
Tegangan ini menghasilkan arus yang menghasilkan fluks yang berbanding terbalik dengan
residual fluks. Hal ini dapat diatasi dengan membalik arah perputaran atau dengan membalik
hubungan medannya.
c. Tahanan para rangkaian memiliki nilai yang lebih besar.
PERCOBAAN 5
Generator DC Shunt Berbeban
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin bertambahnya beban maka arus
medan dan juga tegangan generator akan semakin menurun diikuti dengan arus jangkar
yang semakin meningkat. Dari data juga diketahui bahwa Pada generator DC Shunt ini
oleh karena tidak ada arus eksitasi maka akan ada flux weakening dimana dengan input
kecepatan rotor berapapun arus medannya akan tetap menurun hingga 0 Ampere.
TUGAS
MODUL
1. Buatlah kurva tegangan generator sebagai fungsi dari arus jangkar. Bandingkan hasilnya
dengan percobaan 3
Kurva Tegangan Generator sebagai Fungsi dari Arus
Jangkar
180
160
160
3. Jelaskan mengapa penurunan tegangan generator DC shunt lebih besar daripada generator
DC penguatan terpisah!
Pada generator DC shunt semakin besar load, akan membuat bertambah besar begitu juga .
Dengan bertambahnya maka akan menambah besar hambatan jangkar drop tegangan ,
sehingga akan menurun. Dengan menurunnya , maka arus pada mesin juga akan menurun dan
menyebabkan fluks ikut menurun dan menyebabkan ikut menurun diikuti dengan menurunnya
. Pada generator DC penguatan terpisah dari tegangan terminal Vt berkurang karena efek
demagnetisasi dari reaksi jangkar. Oleh karena itu, pengurangan ini dapat diatasi dengan
peningkatan arus eksitasi yang sesuai. Selain itu arus dari armature sendiri .
TUGAS
MODUL
4. Jelaskan proses terbentuknya reaksi jangkar beserta
cara mengatasinya! (dengan gambar)
Jika belitan medan magnet dari generator dc
dihubungkan ke catu daya dan rotor mesin diputar oleh
sumber energi mekanik eksternal, maka tegangan akan
diinduksi dalam konduktor rotor. Tegangan ini akan
disearahkan menjadi keluaran dc oleh
komutator. Sekarang hubungkan beban ke generator, arus
akan mengalir dalam belitan jangkarnya. Aliran arus ini
akan menghasilkan medan magnet tersendiri, yang akan
mendistorsi medan magnet asli dari kutub-kutub
generator. Distorsi fluks dalam generator saat beban
dinaikkan disebut reaksi jangkar. Fluks magnet yang
ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama
(Gambar di samping). Fluks ini memotong lilitan jangkar
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks
Medan Jangkar (Gambar di bawah).
Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri
kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara.
Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi
bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral
akan melemahkan tegangan nominal generator.
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole
atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah.
Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama.
Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan
tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi
semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi
menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya. Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai
dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat
Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub
utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah, generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.
Pada generator separately excited dan generator DC Shunt tanpa beban, semakin tinggi arus
medan dan juga kecepatan putar mesin maka tegangan generator yang dihasilkan akan semakin
besar juga.
Pada generator separately excited dan shunt DC berbeban, nilai arus jangkar berbanding lurus
seiring bertambahnya beban, namun nilai arus medan dan tegangan generator berbanding
terbalik seiring bertambahnya beban
Reaksi jangkar terjadi karena arus yang mengalir pada kumparan jangkar akan membentuk me
dan baru dan memengaruhi medan utamanya, sehingga menyebabkan sumbu netralnya bergeser
TERIMA
KASIH