Anda di halaman 1dari 46

Modul 1 Generator

DC
Praktikum Dasar Sistem Tenaga Listrik
ANGGOTA
KELOMPOK
Dzulfikar Fakhri Azmi
(07111940000016)
Tiara Anindita Yulia
(07111940000072)
Zulfiar Ahimsa Mahardhika
(07111940000095)
Rayhan Prabowo Aji
(07111940000194)
PERCOBAAN 1
Mengamati Nameplate Mesin DC
Tujuan : Memahami spesifikasi dan rating
mesin DC melalui Nameplate
PERCOBAAN Auxiliary Pole : kutub
bantu yang digunakan
untuk mengatasi reaksi
Belitan jangkar : sisi Ratingjangkar
output dari
input dari jangkar generator. Rating
merupakan batas
Sisi input medan optimum suatu
peralatan yang bisa
Fuse yang digunakan digunakan dalam
untuk mengamankan jangka waktu 24 jam
alat yang dipasang di tanpa mengurangi
umur dari peralatan
kumparan jangkar Ground yang
dengan rating 240 tersebut
digunakan untuk
VAC, 1 Ampere dan mengamankan
110 derajat. praktikan dari arus
Cara kerja generator dc
Pada generator terdapat kutub magnet utara dan selatan, berada di
sisi luar sebagai stator, kemudian ada kumparan armature atau
kumparan jangkar yang berputar sebagai rotor, ujung2 kumparan
jangkar ini terhubung pada cincin tembaga yang disebut dengan
komutator, komutator ini kalau tidak salah juga terbagi menjadi 2
yang nantinya akan jadi polaritas lalu ada sikat dari bahan karbon
yang melekat pada komutator, dan beban terhubung di sikat a dan b.

Bila rotor atau kumparan jangkar berputar berlawanan dengan


jarum jam maka komutator juga akan berputar mengikuti arah
rotor sedangkan sikat diam, sehingga terjadi gesekan antara sikat
dan komutator. menurut aturan tangan kanan flemming maka yang
dot keluar, cross masuk akibatnya cincin belah yang dot ini tadi
polaritasnya positif, sedangkan yang cross negatif, kemudian dibuat
grafik emf dimana ketika kedua komutator sejajar maka emf sama
dengan 0.

Grafik emf yang ditunjukkan pada gambar adalah dengan


ANALISA DATA
Pada percobaan pertama dapat diketahui bahwa generator yang digunakan adalah Shunt
Generator. Shunt Generator ini termasuk dalam generator penguat sendiri dimana lilitan
penguat magnetnya disambung secara paralel dengan lilitan jangkar. Generator Shunt ini
memiliki banyak jumlah lilitan penguat magnet namun dengan luas penampang kawat
yang kecil. Hal tersebut bertujuan agar hambatan lilitan penguatnya besar. Generator
Shunt ini memiliki karakteristik dimana tegangan output akan turun lebih banyak untuk
kenaikan arus beban yang sama apabila dibandingkan dengan generator penguat terpisah.
Apabila Shunt Generator ini digunakan sebagai sumber tegangan, maka dapat dikatakan
kurang baik karena seharusnya sebuah generator mempunyai tegangan output yang
konstan.

Selain jenis yang dapat diketahui, dari Nameplate yang tertera pada generator dapat
diketahui beberapa kumparan yang digunakan yaitu kumparan jangkar atau armature
winding, kumparan bantu atau auxiliary winding dan kumparan medan atau field
winding/excititaion winding. Selain diketahui kumparan, Adapun rating dari Generator
shunt ini yaitu untuk nilai rating armature adalah sebesar 220 Volt dan 2 Ampere, untuk
nilai rating field adalah 220 Volt dan 0.18 Ampere, dan kecepatan maksimum rotor
berputar adalah 1500 rpm dengan daya sebesar 0.3 kWatt.
TUGAS
MODUL
1. Jelaskan konstruksi Generator DC!
Umumnya generator DC dibuat dengan magnet permanen dengan rotor 4 kutub, regulator
tegangan digital, proteksi kelebihan beban, starter exciter, penyearah, bantalan dan rumah
generator, atau bagian sasis dan rotor. Gambar 1 menunjukkan gambar penampang
konstruksi generator DC.

Generator DC terdiri dari dua bagian yaitu stator, bagian stasioner dari mesin DC, dan rotor,
bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat
karbon, bantalan dan kotak terminal. Sedangkan rotor terdiri dari : komutator, belitan rotor,
kipas rotor dan poros rotor.
TUGAS
MODUL
2. Apakah Generator DC pada percobaan data dapat dioperasikan sebagai generator seri jika
diperhatikan berdasarkan nameplate? Jelaskan!
Generator Shunt yang digunakan pada percobaan ini dapat dijadikan menjadi seri namun harus
menyesuaikan rating yang ada pada nameplatenya. Oleh karena konfigurasi generator DC yang
dipasang paralel berbeda dengan generator DC seri maka apabila akan dijadikan seri, arus harus
menyesuaikan dengan rating arus paling rendah pada generator DC paralelnya. Dimana arus
paling rendah bernilai 0.18 Ampere.
PERCOBAAN 2
Generator DC Penguat Terpisah Tanpa
Beban
Tujuan : Memperoleh kurva magnetisasi
sebuah generator DC penguatan terpisah
PERCOBAAN
Tabel 1a. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1500 rpm)
150 150 150 150
N(rpm) 1500
0 0 0 0
Arus medan
0 0.05 0.1 0.15 0.18
(A) :
Teg. generator
5 85 140 170 185
(V):
Tabel 1b. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1500 rpm)
150 150 150 150
N(rpm) 1500
0 0 0 0
Arus medan
0.18 0.15 0.1 0.05 0
(A) :
Teg. generator
185 175 145 85 5
(V):
PERCOBAAN
Tabel 2a. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1000 rpm)
100 100 100 100
N(rpm) 1000
0 0 0 0
Arus medan
0 0.05 0.1 0.15 0.18
(A) :
Teg. generator
2 50 95 115 125
(V):
Tabel 2b. Hasil Pengukuran Generator Tanpa Beban
(1000100
rpm)
100 100 100
N(rpm) 1000
0 0 0 0
Arus medan
0.18 0.15 0.1 0.05 0
(A) :
Teg. generator
125 118 98 56 2
(V):
Analisa Grafis
Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 1a Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 1b

200 200
185 185
180
175
180 170
160 160
145
140
140 140

120 120

100 100
85 85
80 80

60 60

40 40

20 20
5 5
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0.18 0.18 0.15 0.1 0.05 0
Analisa Grafis
Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 2a Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 2b

140 140
125 125
118
120 115 120

98
100 95 100

80 80

60 56
60 50

40 40

20 20
2 2
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0.18 0.18 0.15 0.1 0.05 0
Analisa Grafis
Tegangan Ternminal - Arus Eksitasi 1500 rpm dan 1000 rpm
350
185
300
175

250 140

200

150 85 125
115
95
100
50
50
52
0
0 0.05 0.1 0.15 0.18

1500 rpm 1000 rpm


ANALISA DATA
Pada percobaan kedua mengenai Generator DC Penguat Beban terpisah dilakukan 4 kali
percobaan yaitu dengan kecepatan motor 1500 rpm dan 1000 rpm dan juga dengan arus
sebesar 0-0.18 Ampere yang dinaikkan secara bertahap dan kemudian diturunkan secara
bertahap pula. Pada kecepatan motor 1500 rpm dengan arus medan 0 A, 0.05 A, 0.1 A,
0.15 A, dan 0.18 A didapatkan tegangan generator sebesar 5V, 85 V, 140 V, 170 V, dan 185
V. Lalu apabila arus diturunkan secara bertahap berturut-turut 0.18 A, 0.15 A, 0.1 A, 0.05
A dan 0 A maka akan didapatkan tegangan generator sebesar 185 V, 175 V, 145 V, 85 V dan
0 V. Pada kecepatan motor 100 rpm dengan arus medan 0 A, 0.05 A, 0.1 A, 0.15 A, dan 0.18
A akan didapatkan tegangan generator sebesar 2 V, 50 V, 95 V, 115 V, dan 125 V. Lalu
apabila arus diturunkan secara bertaham berturut turut 0.18 A, 0.15 A, 0.1 A, 0.05 A dan 0
A maka akan didapatkan tegangan generator sebesar 125 V, 118 V, 98 V, 56 V, dan 2 V.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar arus medan maka akan semakin
besar pula tegangan terminal yang didapatkan. Selain itu dapat diketahui pula semakin
tinggi kecepatan motor berputar maka dengan arus yang sama, tegangan terminal akan
semakin besar.
TUGAS
MODUL
1. Buat dan Jelaskan rangkaian ekuivalen beserta persamaan e.m.f pada generator DC diatas!

Pada
  Generator penguatan terpisah tanpa beban ini, generator penguatannya berasal dari
sumber arus searah yaitu Vf. Generator tipe ini lilitan medannya dapat dihubungkan ke
sumber DC yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah (Vf) yang
dipasangkan pada kumparan medan mempunyai tahanan Rf yang menghasilkan arus If
dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator. Pada rangkaian ini, tegangan menyatakan tegangan yang terukur pada terminal
generator, dan arus menyatakan arus yang mengalir pada rangkaian yang terhubung ke
terminal. Tegangan yang terbangkit adalah dan arus jangkar adalah .
TUGAS
MODUL
2. Mengapa pada saat belum terdapat eksitasi sudah muncul tegangan pada terminal generator?
Karena pada generator masih ada sisa flux yang terbangkit dari penggunaan sebelumnya
dengan nilai yang kecil sehingga akan terbangkit tegangan dengan nilai yang kecil pula.

3. Mengapa hasil kurva-kurva diatas tidak berupa garis linier?


Karena terdapat bahan yang menyebabkan saturasi.

4. Apabila belum terdapat fluks sisa pada Generator DC pada percobaan ini, bagaimana agar
terbangkit tegangan pada terminal? Jelaskan!
Apabila tidak ada fluks sisa maka dapat dilakukan pemutusan medan dari rangkaian jangkar
dan menyambungkannya dengan sumber eksternal DC seperti baterai. Arus yang mengalir dari
sumber DC akan meninggalkan fluks sisa pada poles. Prosedur ini diketahui sebagai “flashing
the field”
PERCOBAAN 3
Generator DC Penguat Terpisah Berbeban

Tujuan : Memperoleh kurva karakteristik


luar sebuah generator DC penguatan
terpisah
PERCOBAAN
Tabel 3. Hasil Pengukuran DCG Berbeban 

N (rpm) 1500 1500 1500 1500


Jumlah Off 1 2 3
Lampu
Arus medan 0.145 0.145 0.145 0.145
(A)
Arus jangkar 0 0.16 0.25 0.44
(A)
Teg. Gen (V) 170 160 150 140
Analisa Grafis
Kurva Tegangan Generator sebagai Fungsi dari Arus Jangkar
170
180
160
Tegangan Generator (Volt)
160 150
140
140
120
100
80
60
40
20
0
0 0.16 0.25 0.44
Arus Jangkar (Ampere)
ANALISA DATA
Pada percobaan ketiga yaitu mengenai Generator DC Penguat Terpisah berbeban
dilakukan dengan empat buah keadaan. Dimana keadaan pertama adalah ketika tidak
diberi beban yang menghasilkan arus jangkar sebesar 0 A dan tegangan generator sebesar
170 V. Keadaan kedua dengan beban 1 lampu menghasilkan arus jangkar sebesar 0.16 A
dan tegangan generator sebesar 160 V. Keadaan ketiga dengan beban 2 lampu
menghasilkan arus jangkar sebesar 0.25 A dan tegangan generator sebesar 150 V. Keadaan
keempat dengan beban 3 lampu menghasilkan arus jangkar sebesar 0.44 A dan tegangan
generator sebesar 140 V. Dari keempat keadaan tersebut menghasilkan arus medan yang
konstan yaitu 0.145 A.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar beban yang ditambahkan maka
akan semakin besar arus jangkar yang dihasilkan dan diikuti dengan tegangan generator
yang turun.
TUGAS
 
1. Buat
MODUL
dan Jelaskan rangkaian ekivalen beserta persamaan tegangan pada generator tersebut!

Tegangan terbangkit karena adanya residual fluks. Dengan adanya tegangan, maka arus akan
mengalir pada medan kumparan generator sehingga medan arus ini dapat menaikkan medan
fluksnya. Dengan bertambah besarnya fluks maka akan membuat akan ikut bertambah besar.
Namun dengan adanya load yang bertambah, akan membuat bertambah besar begitu juga = .
Dengan bertambahnya maka akan menambah besar hambatan jangkar drop tegangan , sehingga
akan menurun. Dengan menurunnya , maka arus pada mesin juga akan menurun dan
menyebabkan fluks ikut menurun dan menyebabkan ikut menurun diikuti dengan menurunnya
TUGAS
 
MODUL
2. Hitunglah regulasi tegangan generator tersebut!

3. Hitunglah drop tegangan akibat hambatan jangkar pada saat beban penuh.
Diketahui :
Ra = 16 
Rf = 1070 
= 0.44 Ampere

Drop tegangan sesuai rumus ini tidak sesuai dengan yang ada pada data percobaan karena
pengaruh dari hambatan jangkar yang seharusnya terukur tidaklah 16 .
PERCOBAAN 4
Generator DC Shunt Tanpa Beban

Tujuan : Mempelajari proses terbangkitnya


tegangan pada generator DC shunt
PERCOBAAN
Tabel 4a. Hasil Pengukuran generator shunt tanpa beban
(n=1500 rpm) 
N(rpm) 1500 1500 1500 1500

Arus medan (A) : 0 0.05 0.1 0.15


Teg. generator
110 140 160 167
(V):

Tabel 4b. Hasil Pengukuran generator shunt tanpa beban


(n=1250 rpm) 
N(rpm) 1250 1250 1250 1250

Arus medan (A) : 0 0.04 0.08 0.1


Teg. generator
35 45 67 92
(V):
Analisa Grafis
Kurva Magnetisasi Generator DC Shunt tanpa Kurva Magnetisasi Generator DC Shunt tanpa Beban
Beban (1500 rpm) (1250 rpm)

180 167 100 92


160
160 90

Tegangan Generator (Volt)


Tegangan Generator (Volt)

140 80
140
70
67
110
120
60
100
50 45
80
4035
60 30
40 20
20 10
0 0
0 0.05 0.1 0.15 0 0.04 0.08 0.1

Arus Medan (Ampere) Arus Medan (Ampere)


ANALISA DATA
Pada percobaan keempat ini dilakukan dengan kecepatan motor 1500 rpm dan 1250 rpm.
Pada kecepatan motor 1500 rpm dengan arus medan berturut-turut 0 A, 0.05 A, 0.1 A, dan
0.15 A akan menghasilkan tegangan berturut turut 110 V, 140 V, 160 V dan 167 V. Untuk
kecepatan motor 1250 rpm dengan arus medan berturut-turut 0 A, 0.04 A, 0.08 A, dan 0.1
A akan menghasilkan tegangan berturut turut 35 V, 45 V, 67 V dan 92 V.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar kecepatan motor dan juga arus
medan maka akan semakin besar pula tegangan generator yang dihasilkan.
TUGAS
MODUL
1.  Sebut dan jelaskan hal apa sajakah yang menyebabkan kegagalan terbangkitnya tegangan
pada generator DC?
a. Tidak adanya residual fluks magnet pada generator untuk memulai proses. Apabila tidak ada
fluks sisa maka dapat dilakukan pemutusan medan dari rangkaian jangkar dan
menyambungkannya dengan sumber eksternal DC seperti baterai. Arus yang mengalir dari
sumber DC akan meninggalkan fluks sisa pada poles. Prosedur ini diketahui sebagai “flashing
the field”.
b. Arah dari perputaran pada generator mungkin terbalik atau hubungan antara medannya
terbalik. Pada case lain, residual fluks menghasilkan internal tegangan yang terbangkit .
Tegangan ini menghasilkan arus yang menghasilkan fluks yang berbanding terbalik dengan
residual fluks. Hal ini dapat diatasi dengan membalik arah perputaran atau dengan membalik
hubungan medannya.
c. Tahanan para rangkaian memiliki nilai yang lebih besar.
PERCOBAAN 5
Generator DC Shunt Berbeban

Tujuan : Memperoleh kurva karakteristik


luar generator DC shunt.
DATA
PERCOBAAN
Tabel 5. Hasil Pengukuran DCG Berbeban 

N(rpm) 1500 1500 1500 1500


Jumlah Lampu Off 1 2 3
Arus medan(A) 0.12 0.11 0.1 0.085
Arus jangkar(A) 0.13 0.26 0.385 0.48
Teg. Gen(V) 160 145 132 115
ANALISA DATA
Pada percobaan kelima yaitu mengenai Generator DC Shunt berbeban didapatkan data
bahwa dengan kecepatan motor 1500 rpm dengan beban pertama 0, dan selanjutnya akan
bertambah 1 hingga sampai pada 3 beban akan didapatkan hasil arus medan berturut-
turut sebesar 0.12 A, 0.11 A, 0.1 A, 0.085 A dan didapatkan arus jangkar berturut-turut
sebesar 0.13 A, 0.26 A, 0.385 A, 0.48 A dan yang terakhir didapatkan data tegangan
generator berturut-turut sebesar 160 V, 145 V, 132 V dan 115 V.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa semakin bertambahnya beban maka arus
medan dan juga tegangan generator akan semakin menurun diikuti dengan arus jangkar
yang semakin meningkat. Dari data juga diketahui bahwa Pada generator DC Shunt ini
oleh karena tidak ada arus eksitasi maka akan ada flux weakening dimana dengan input
kecepatan rotor berapapun arus medannya akan tetap menurun hingga 0 Ampere.
TUGAS
MODUL
1. Buatlah kurva tegangan generator sebagai fungsi dari arus jangkar. Bandingkan hasilnya
dengan percobaan 3
Kurva Tegangan Generator sebagai Fungsi dari Arus
Jangkar
180
160
160

Tegangan Generator (Volt)


Dapat dilihat dari grafik, bahwa baik dari 145
140 132
percobaan kelima dan percobaan ketiga 115
120
menghasilkan kurva yang menurun
diartikan sebagai semakin tinggi arus 100

jangkar maka semakin turun tegangan 80

generator. Perbedaan kurva percobaan 5 60

dan 3 terletak pada drop tegangan yang 40


lebih tinggi pada percobaam 20
0
0.13 0.26 0.39 0.48

Arus Jangkar (Ampere)


TUGAS
 
MODUL
2. Hitunglah regulasi tegangan dari generator tersebut!

3. Jelaskan mengapa penurunan tegangan generator DC shunt lebih besar daripada generator
DC penguatan terpisah!
Pada generator DC shunt semakin besar load, akan membuat bertambah besar begitu juga .
Dengan bertambahnya maka akan menambah besar hambatan jangkar drop tegangan ,
sehingga akan menurun. Dengan menurunnya , maka arus pada mesin juga akan menurun dan
menyebabkan fluks ikut menurun dan menyebabkan ikut menurun diikuti dengan menurunnya
. Pada generator DC penguatan terpisah dari tegangan terminal Vt berkurang karena efek
demagnetisasi dari reaksi jangkar. Oleh karena itu, pengurangan ini dapat diatasi dengan
peningkatan arus eksitasi yang sesuai. Selain itu arus dari armature sendiri .
TUGAS
MODUL
4. Jelaskan proses terbentuknya reaksi jangkar beserta
cara mengatasinya! (dengan gambar)
Jika belitan medan magnet dari generator dc
dihubungkan ke catu daya dan rotor mesin diputar oleh
sumber energi mekanik eksternal, maka tegangan akan
diinduksi dalam konduktor rotor. Tegangan ini akan
disearahkan menjadi keluaran dc oleh
komutator. Sekarang hubungkan beban ke generator, arus
akan mengalir dalam belitan jangkarnya. Aliran arus ini
akan menghasilkan medan magnet tersendiri, yang akan
mendistorsi medan magnet asli dari kutub-kutub
generator. Distorsi fluks dalam generator saat beban
dinaikkan disebut reaksi jangkar. Fluks magnet yang
ditimbulkan oleh kutub-kutub utama dari sebuah
generator saat tanpa beban disebut Fluks Medan Utama
(Gambar di samping). Fluks ini memotong lilitan jangkar
Bila generator dibebani maka pada penghantar jangkar timbul arus jangkar. Arus jangkar ini
menyebabkan timbulnya fluks pada penghantar jangkar tersebut dan biasa disebut FIuks
Medan Jangkar (Gambar di bawah). 

Munculnya medan jangkar akan memperlemah medan utama yang terletak disebelah kiri
kutub utara, dan akan memperkuat medan utama yang terletak di sebelah kanan kutub utara.
Pengaruh adanya interaksi antara medan utama dan medan jangkar ini disebut reaksi jangkar.
Reaksi jangkar ini mengakibatkan medan utama tidak tegak lurus pada garis netral n, tetapi
bergeser sebesar sudut α. Dengan kata lain, garis netral akan bergeser. Pergeseran garis netral
akan melemahkan tegangan nominal generator. 
Untuk mengembalikan garis netral ke posisi awal, dipasangkan medan magnet bantu (interpole
atau kutub bantu), seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah.

Lilitan magnet bantu berupa kutub magnet yang ukuran fisiknya lebih kecil dari kutub utama.
Dengan bergesernya garis netral, maka sikat yang diletakkan pada permukaan komutator dan
tepat terletak pada garis netral n juga akan bergeser. Jika sikat dipertahankan pada posisi
semula (garis netral), maka akan timbul percikan bunga api, dan ini sangat berpotensi
menimbulkan kebakaran atau bahaya lainnya.  Oleh karena itu, sikat juga harus digeser sesuai
dengan pergeseran garis netral. Bila sikat tidak digeser maka komutasi akan jelek, sebab sikat
Reaksi jangkar ini dapat juga diatasi dengan kompensasi yang dipasangkan pada kaki kutub
utama baik pada lilitan kutub utara maupun kutub selatan, seperti ditunjukkan pada gambar
di bawah, generator dengan komutator dan lilitan kompensasinya.

Kini dalam rangkaian generator DC memiliki tiga lilitan magnet, yaitu:


• lilitan magnet utama
• lilitan magnet bantu (interpole)
• lilitan magnet kompensasi
TUGAS
MODUL
5. Jelaskan kurva karakteristik Arus beban vs Tegangan generator DC penguatan terpisah, seri
dan shunt!
TUGAS
MODUL
6. Jelaskan macam rugi – rugi generator DC!
1. Eletrical or copper losses (I.IR losses menimbulkan panas)
Electrical/copper losses adalah rugi-rugi yang terjadi pada armature dan lilitan medan mesin. 
2. Brush losses (rugi pada brush dan komutator)
Brush losses adalah daya yang hilang saat melintasi kontak pada sikat mesin. Jatuh tegangan pada satu set
sikat kira-kira konstan pada rentang arus arrnature yang besar. Penurunan tegangan sikat biasanya
diasumsikan sekitar 2 V
3. Core losses (hysterisis dan eddy current losses)
Core losses adalah rugi-rugi histeresis dan rugi-rugi arus eddy yang terjadi pada logam motor. Rugi-rugi
bervariasi sebagai kuadrat dari kerapatan fluks dan sebagai pangkat 1,5 dari kecepatan rotasi .
3. Mechanical losses (Friction losses dan windage losses)
Mechanical losses pada generator dc adalah rugi-rugi yang berhubungan dengan efek mekanis. Ada dua jenis
dasar kerugian mekanis: gesekan dan angin. Rugi-rugi gesek adalah rugi-rugi yang disebabkan oleh gesekan
bantalan-bantalan di dalam mesin, sedangkan rugi-rugi angin disebabkan oleh gesekan antara bagian-bagian
mesin yang bergerak dengan udara di dalam casing motor. Kerugian ini bervariasi sebagai pangkat tiga dari
kecepatan putaran mesin.
5. Stray load losses (Rugi yang terduga)
Stray losses adalah rugi-rugi yang berbeda dari rugi-rugi lainnya pada generator dc. Tidak peduli seberapa
TUGAS Asistensi
1. Penjelesan power flow generator DC
    Sebuah generator DC merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Namun kenyataannya
tidak semua daya input yang diterima oleh generator DC akan berguna, atau dengan kata
lain selalu ada rugi-rugi daya pada prosesnya. Efisiensi dari generator DC didefinisikan oleh
persamaan berikut:  

Rugi-rugi pada motor DC adalah sebagai berikut:


1. Stray load losses (Rugi yang terduga)
2. Mechanical losses (Friction losses dan windage losses)
3. Core losses (hysterisis dan eddy current losses)
4. Brush losses (rugi pada brush dan komutator)
5. Eletrical or copper losses (I.IR losses menimbulkan panas)
Salah satu cara paling mudah untuk menghitung rugi-rugi daya pada generator DC adalah
menggunakan power-flow diagram. Input energi mekanik pada generator DC kemudian akan
mengalami stray losses, mechanical losses, dan core losses. Rugi-rugi tersebut kemudian akan
mengurangi input energi mekaniknya, lalu daya yang tersisa akan diubah menjadi energi listrik
pada titik yang diberi label Pconv pada power flow diagram. Namun, Pconv bukan merupakan
daya output yang dihasilkan oleh terminal output pada generator DC. Melainkan Pconv akan
dikurangi I2R losses sebelum mencapai terminal output generator DC. 
TUGAS Asistensi
2. Jelaskan compensating winding, interpole dan brush shifting
1. Compensating widings (belitan kompensasi) adalah belitan yang dihubungkan seri terhadap
kumparan, dimana rotor belitan ini bertujuan untuk mengurangi penyimpanan yang terjadi
akibat reaksi jangkar. Tiknik ini juga memiliki kelemahan yaitu harganya yang terbilang mahal,
dan juga masih memerlukan interpole untuk mengatasi suatu tegangan yang tidak dapat diatasi
oleh belitan kompensasi. Karena itu teknik ini digunakan untuk motor-motor yang bekerja sangat
berat, dimana pelemahan fluksnya akan menjadi masalah yang serius.
2. Interpole (Penambahan Kutub Bantu) yaitu suatu tegangan yang terdapat pada kawat-kawat
yang sedang melakukan proses komutasi penyearahan yang dibuat nol, maka tidak akan terjadi
percikan bunga api pada sikat-sikat mesin tersebut. Untuk itu, kutub-kutub kecil yang biasa
disebut kutub komutasi ini ditempatkan ditengah-tengah diantara kutub-kutub utama. Interpole
ini juga di hubungkan seri terhadap kumparan rotor. Sehingga fluks dari interpole ini akan dapat
mencegah/mengurangi adanya tegangan yang muncul pada kawat-kawat yang sedang melakukan
proses kumutasi.
3. Brush Shifting merupakan pergeseran pada bursh secara bersamaan dengan arah rotasi pada
generator aksi dan berlawanan arah dengan arah rotasi motor aksi, yang menyebabkan
pengurangan pada air gap flux
TUGAS Asistensi
3. Aplikasi dari Generator DC
1. Alternator Mobil
Alternator mobil merupakan salah satu aplikasi dari generator dc. Sistem pengisian pada kendaraan
mempunyai 3 rangkaian komponen penting yaitu Aki, Alternator dan Regulator. Alternator sendiri
terdiri dari komponen-komponen seperti gabungan kutub magnet yang dinamakan rotor, yang
didalamnya terdapat kumparan kawat magnet yang dinamakan stator.
2. Las Listrik
Las listrik juga merupakan aplikasi dari generator dc. Las listrik adalah teknik menyambung dua bagian
logam memanfaatkan tenaga panas yang diperoleh dari sumber tenaga listrik AC maupun DC dengan
tambahan logam pengisi. Sumber tenaga panas mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi.
Sumber tenaga panas mencairkan sebagian logam induk dan logsm pengisi sehingga diperoleh
sambungan permanen yang sulit dipisahkan. Pekerjaan las listrik memiliki resiko bahaya kecelakaan
cukup besar yang dapat diminimalkan dengan alat keselamatan kerja. Mesin yang wajib tersedia adalah
mesin las untuk menyambung dua permukaan baja. Alat las harus tersedia karena fungsinya yang tidak
bisa digantikan oleh alat yang umum tersedia di perdesaan. Alat las sebaiknya dari jenis las busur listrik
yang dapat menggunakan listrik dari PLTMH. Las karbit (oxyacetylene) tidak dianjurkan untuk desa
terpencil karena akan mengalami kesulitan dalam transportasi tabung oksigen. 
3. Genset
Genset adalah akronim dari “Generator set”, yaitu suatu mesin atau perangkat yang terdiri dari
pembangkit listrik (generator) dengan mesin penggerak yang disusun menjadi satu kesatuan
untuk menghasilkan suatu tenaga listrik dengan besaran tertentu. Mesin pembangkit kerja pada
genset biasanya berupa motor yang melakukan pembakaran internal, atau mesin diesel yang
bekerja dengan bahan bakar solar atau bensin. Generator adalah alat penghasil listrik. Prinsip
kerja generator, yaitu mengubah energi gerak (kinetik) menjadi energi listrik. Cara kerja genset
listrik DC mirip dengan cara kerja generator listrik AC. Yang membedakan hanya pada
generator listrik DC ini, menggunakan sebuah cincin belah atau yang biasa disebut dengan
komutator di bagian output-nya. Komutator ini memungkinkan arus listrik induksi yang
dialirkan ke rangkaian listrik berupa arus listrik DC, meskipun kumparan yang berada di
dalamnya menghasilkan arus listrik AC.
KESIMPULA
N
Generator DC merupakan alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik​.
Konstruksi utama dari generator DC yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian yang diam,
sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak​​

Nameplate mengandung informasi nilai optimal dari suatu  mesin dapat bekerja selama 24 jam.​

Pada generator separately excited dan generator DC Shunt tanpa beban, semakin tinggi arus
medan dan juga kecepatan putar mesin maka tegangan generator yang dihasilkan akan semakin
besar juga.

Pada generator separately excited dan shunt DC berbeban, nilai arus jangkar berbanding lurus
seiring bertambahnya beban, namun nilai arus medan dan tegangan generator berbanding
terbalik seiring bertambahnya beban

Reaksi jangkar terjadi karena arus yang mengalir pada kumparan jangkar akan membentuk me
dan baru dan memengaruhi medan utamanya, sehingga menyebabkan sumbu netralnya bergeser​
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai