Anda di halaman 1dari 34

Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

PERCOBAAN III
MESIN ARUS BOLAK BALIK (AC)

3.1 GENERATOR SINKRON

A. Tujuan Percobaan
 Mengetahui unjuk kerja generator sinkron tanpa beban pada perubahan arus
eksitasi (medan) dan perubahan kecepatan terhadap tegangan jangkar
generator sinkron dan arus jangkar motor penggerak (DC).
 Mengetahui karakteristik pengaruh arus eksitasi (medan) dan perubahan
kecepatan terhadap tegangan jangkar generator sinkron dan arus jangkar
motor penggerak (DC) pada generator sinkron tanpa beban.
 Mengetahui pengaruh kombinasi beban RL pada unjuk kerja generator
sinkron yaitu tegangan jangkar, arus jangkar, arus medan, kecepatan putar
rotor dan daya generator sinkron.
 Mengetahui karakteristik kombinasi beban RL terhadap unjuk kerja generator
sinkron.

B. Dasar Teori

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah
1 DL 10016a AC dan DC Supply 1 buah
2 LB 731 91 Shunt Wound Motor (0.3 kW) 1 buah
3 LB 732 36 Synchronous Machines (0,3 kw) 1 buah
4 LB 733 10 Resistive Load 1 buah
5 LB 732 42 Inductive Load 1 buah
6 LB 727 31 Moving Iron Meter 1 A 2 buah
7 LB 727 38 Moving Iron Meter 600 V 2 buah
8 LB 727 12 Power Faktor Meter 1 buah
9 CA 405 Wattmeter 1 buah
10 - Kabel konektor secukupnya -

D. Prosedur Percobaan
1. Percobaan Generator Sinkron Tanpa Beban
a. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gambar (3.1) generator
sinkron tanpa beban.
b. Berikan supply L+/L- (DC supply DL 10016a sisi kiri) pada motor DC
shunt sebagai penggerak mula. Kemudian atur keluaran suplay DC
sampai didapatkan putaran motor yang terkopel pada generator pada
putaran 1500 rpm.
c. Berikan suplay L+/L- (DC supply DL 10016a sisi kanan) pada medan
generator sinkron. Atur sampai didapatkan arus medan/eksitasi dari
generator sinkron 100 mA.
d. Catat tegangan jangkar/stator dari generator sinkron dan arus jangkar
mesin DC shunt.
e. Ulangi langkah c-d untuk arus medan yang berbeda seperti pada Tabel
3.1.
f. Ulangi langkah b-e untuk putaran yang berbeda dan arus medan yang
berbeda seperti pada Tabel 3.1.
g. Apabila semua hasil pengamatan untuk Tabel 3.1. selesai, matikan suplai
dengan urutan sebagai berikut: matikan sumber DC untuk arus medan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

generator baru kemudian matikan sumber arus DC untuk motor DC shunt


sebagai penggerak mula.

Gambar 3.1. Rangkaian percobaan generator sinkron tanpa beban


2. Percobaan Generator Sinkron Berbeban
a. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gambar (3.2) generator
sinkron berbeban.
b. Berikan supply L+/L- (DC supply DL 10016a sisi kiri) pada motor DC
sebagai penggerak. Kemudian atur keluaran suplay DC sampai
didapatkan putaran motor DC shunt yang terkopel pada generator pada
putaran 1500 rpm.
c. Berikan suplay L+/L- (DC supply DL 10016a sisi kanan) pada medan
generator sinkron. Atur sampai didapatkan tegangan keluaran generator
sinkron line to netral 220 volt.
d. Berikan pembebanan pada beban RL seri (R = 500 Ω dan L = 0.2 H)
pada generator sinkron dengan memutar saklar tiga fase dari posisi 0 ke
posisi 1.
e. Catat tegangan jangkar/stator, arus stator, arus medan, putaran generator
sinkron dan faktor daya serta daya dari beban.
f. Ulangi langkah d-e untuk kombinasi beban RL seri yang berbeda seperti
pada Tabel 3.2 dan Tabel 3.3.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

g. Apabila semua hasil pengamatan untuk Tabel 3.2. dan Tabel 3.3. selesai,
matikan suplai dengan urutan sebagai berikut: matikan sumber DC untuk
arus medan generator baru kemudian matikan sumber arus DC untuk
motor DC shunt sebagai penggerak mula.

Gambar 3.2. Rangkaian percobaan generator sinkron berbeban

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

E. Hasil Pengamatan

Tabel 3.1. Hasil pengukuran percobaan generator sinkron tanpa beban


Kec. 1500 1300 1100 900
(rpm) IJDC IJDC IJDC IJDC
Vs (V) Vs (V) Vs (V) Vs (V)
I f (mA) (A) (A) (A) (A)
100 144,4 0,30 123,1 0,25 117,9 0,29 97,1 0,45
200 223,1 0,34 194,3 0,35 173,4 0,40 141,9 0,60
300 252,2 0,38 245,2 0,41 217,7 0,53 159,1 0,85

Tabel 3.2. Hasil Pengukuran Percobaan Berbeban dengan R tetap dan L berubah

R L Vs Is If n
Faktor Daya
(Ω) (H) (V) (A) (A) ( rpm )
500 0.6 135,1 0,22 0,246 1365 0,91
500 0.8 141,3 0,21 0,266 1360 0,84
500 1.0 159,7 0,20 0,273 1350 0,76
500 2.4 170,0 0,13 0,259 1447 0,5
500 4.8 190,2 0,05 0,260 1446 0,35

Tabel 3.3. Hasil Pengukuran Percobaan Berbeban dengan L tetap dan R berubah

R L Vs Is If n
Faktor Daya
(Ω) (H) (V) (A) (A) ( rpm )
300 1.2 136 0,25 1,5 1360 0,65
400 1.2 137 0,22 1,5 1350 0,65
500 1.2 142 0,23 1,5 1320 0,7
600 1.2 145 0,2 1,5 1300 0,75
700 1.2 150 0,15 1,5 1296 0,8

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

F. Analisa Hasil Pengamatan


F.1 Generator Sinkron Tanpa Beban
Tabel Hasil pengukuran nilai tegangan jangkar (Vs) dan arus jangkar (Is)
dengan kecepatan putaran dan arus medan sebagai variabel percobaan.
Kec. 1500 1300 1100 900
(rpm) IJDC IJDC IJDC IJDC
Vs (V) Vs (V) Vs (V) Vs (V)
I f (mA) (A) (A) (A) (A)
100 144,4 0,30 123,1 0,25 117,9 0,29 97,1 0,45
200 223,1 0,34 194,3 0,35 173,4 0,40 141,9 0,60
300 252,2 0,38 245,2 0,41 217,7 0,53 159,1 0,85

Berdasarkan tabel diatas dapat di analisa bahwa semakin besar nilai eksitasi
(If) maka nilai dari tegangan jangkar (Vs) dan arus jangkar (Ijdc) semakin besar juga.
Hal ini disebabkan oleh arus eksitasi yang akan menjadi pangkat terhadap nilai
tegangan jangkar dan arus jangkar.
Berdasarkan tabel diatas juga dapat di analisa bahwa kecepatan putar (rpm)
berpengaruh pada besarnya nilai tegangan jangkar, yaitu semakin besar kecepatan
motor maka nilai tegangan jangkar (Vs) yang didapatkan semakin besar. Hal ini
dapat dibuktikan dengan persamaan:
N = Vs.Ijdc.R/k.cos

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Tegangan Jangkar (Vs) Terhadap Arus Medan (If)

Gr a fi k Hu b u n g a n Teg a n g a n Ja n g k ar ( VS ) T er h ad ap A r u s
med a n ( If)
300

250 252.2
245.2
223.1 217.7
200
tegangan jangkar (vs)

194.3 1500
173.4 1300
159.1
150 144.4 141.9 1100
123.1
117.9 900
100 97.1

50

0
100 200 300

arus medan (if)

Grafik Hubungan Tegangan Jangkar (Vs) Terhadap Arus Medan (If)


Berdsarkan grafik diatas dapat dianlaisa bahwa nilai arus medan (IF) berbanding
lurus dengan tegangan jangkar (VS) . Dimana SEmakin tinggi nilai arus medan yang
dihasilkan maka nilai tegangan jangkar akan semkakin meningkat juga . Hal ini
sesuai dengan persamaan :
Is = E – If . rf / rs
If . Rf = Is. Rs. – E
If = vs-E/ Rf
Ket :
If = Arus jangkar
Vs = Tegangan Jangkar
Rf = Tahanan Medan

SUDAH DIPERBAIKI

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Tegangan Jangkar (Vs) Terhadap Kecepatan Putar (rpm)

Gr a fi k Hu b u n g an Teg an g a n Jan g k ar (VS ) T er h a d a p


k ec ep a t an p u t ar (r p m)
300

250 252.2 245.2


223.1 217.7 217.7
200
tegangan jangkar (vs)

194.3
173.4 100
150 200
144.4 141.9 300
123.1 117.9
100 97.1

50

0
1500 1300 1100 900

Kecepatan putar (rPM)

Grafik Hubungan Tegangan Jangkar (Vs) Terhadap Kecepatan Putar (rpm)

Berdasarkan grafik diatas dapat dianalisa bahwa semakin kecil kecepatan putar
(RPm) maka nilai tegangan jangkar (Vs) yang dihasilkan semkain kecil juga , yang
dimana kcepatan putar berbanding lurus dengan tegangan jangkar . Hal ini terjaid
karena semkin lambat motor berputar akan berpengaruh pada kawat tembaga fluks
yang dihasilkan sesuai persmaan :

n= Vs.Ia.Ra/ K.cos

Ket :
n = putaran
Vs = Tegangan jangkar
Is = arus jangkar
R = tahanan
K = konstanta motor

SUDAH DIPERBAIKI

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Arus Jangkar (Is) Terhadap Arus Medan (If)

Gr afi k Hu b u n g a n A RUS Ja n g k a r (IJDC) Ter h a d a p A R US


M EDA N (IF)
0.7

0.6 0.6
0.53
0.5
0.45 1500
ARUS Jangkar (IJDC)

0.4 0.4 0.41 1300


0.38
0.35
0.34 1100
0.3 0.3
0.29 900
0.25
0.2

0.1

0
100 200 300

ARUS MEDAN (IF)

Berdsarkan grafik diatas dapat dianlaisa bahwa nilai arsu jangkar (is) dan arus medan
(If) berbanding lurus , Hal ini dibuktikan bahwa semakin besar arus medan yang
diberikan maka arus jangkara akan semakin besar juga , sesuai dengan persamaa :

Is= E-Ir-Rf/ Rs

Ket :
n = putaran
Is = Arus jangkar
R = tahanan
K = konstanta motor

SUDAH DIPERBAIKI

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Arus Jangkar (Is)Terhadap Kecepatan Putar (rpm)

Gr afi k Hu b u n g an A R US JA N GK A R (IS ) Ter h ad a p k ec ep at a n


p u t ar (r p m )
1600
1500
1400
1300
1200
KECEPATAM PUTAR (RPM)

1100
1000
900
800 RPM

600

400

200

0
0 100 200 300

ARUS JANGKAR (Is)

Berdasarkan grafik diatas dapat dianalisa bahwa nilai dri arus jangkar (Is) berbanding
lurus dengan kecepatan putar (Rpm). Hal ini dibuktikan semmakin besar nilai
kecepatar putar maka nilai arus jangkar akan semakin meningkt begitupun
sebaliknya.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

F.2 Generator Sinkron Berbeban (R tetap dan L berubah)


Diketahui: R = 500
L1 = 0,6 H
Vs1 = 140 V
Is1 = 0,20 A
Ditanya: a. Nilai Impedansi (z)
b. Cos ø hitung
c. %error
d. daya
jawab:
a. Nilai impedansi (z)

Z = ❑√ R2 + X L2

= ❑√ R2 +2 π fL 2


= ❑√ 5002 +2.3,14. 50. 0,62
= 500.11 Ω
R 500
b. Cos ø = =
Z 500.11
= 0,99

cos ø hitung – cos ø ukur


c. %error = x 100 %
cos ø hitung
0,99 – 0,91
= x 100 %
0,99
= 8.08%

d. daya = ❑√ 3 . Vs1 . Is1 . cos ø = 50.96 Watt

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Tabel Hasil Pengukuran Tegangan Jangkar (Vs), Arus jangkar (Is), Arus Medan
(If) dan Kecepatan Putar (n) pada percobaan berbeban dengan R tetap dan
L berubah
R L VS IS If N Cos Φ Z Daya
(Ω) (H (V) (A) (A) (rpm) Ukur Hitung %erro (Ω) (W)
) r
500 0.6 135,1 0,22 0,24 1365 0,91 0,99 8.08 500,11 50,96
6
500 0.8 141,3 0,21 0,26 1360 0,84 0.99 15.15 500.20 50.88
6
500 1.0 159,7 0,20 0,27 1350 0,76 0.99 23.23 500.31 54.76
3
500 2.4 170,0 0,13 0,25 1447 0,5 0.99 49.5 501.80 37.89
9
500 4.8 190,2 0,05 0,26 1446 0,35 0.98 64.64 507.18 16.14
0

Berdasarkan tabel dapat di analisa bahwa beban R yang digunakan yaitu


konstan, sedangkan beban induktif (L) yang digunakan semakin besar sehingga
mempengaruhi nilai tegangan jangkar (Vs). semakin besar beban induktif (L) yang
digunakan maka semakin besar juga nilai tegangan jangkar (Vs). sesuai dengan
persamaan:
V = I x 2L
Sedangkan nilai arus jangkar (Is) yang terukur semakin kecil, karena adanya
reaksi jangkar yang disebabkan oleh arus yang mengalir pada kumparan jangkar,
arus tersebut menimbulkan medan magnet yang diperoleh arus jangkar dengan
persamaan:
I = V/R
Selanjutnya nilai daya yang didapatkan semakin kecil, dikarenakan beban
semakin besar. Sehingga didapatkan nilai arus semakin kecil yang akan
mempengaruhi nilai daya. Sesuai dengan persamaan:

P = ❑√ 3 . Vs1 . Is1 . cos ø

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Berdasarkan tabel dapat dianalisa bahwa pada saat generator diberi


tahanan bernilai 500 Ω dan nilai induktansi 0,6 H. Sehingga didapatkan nilai
impedansi sebesar 500,11 Ω sesuai dengan persamaan:

Z = ❑√ R2 + X L2
Setelah didapatkan nilai impedansi 500,11 Ω dan diberi tahanan 500 Ω
didapatkan nilai dari cos ø hitung sebesar 0,99. Hal ini bisa didapatkan sesuai dengan
persamaan:
R
Cos ø =
Z
Daya sebesar 50,96 Watt didapatkan dari generator yang diberi tegangan
jangkar bernilai 135,1 V, arus sebesar 0,22 A, dan cos ø hitung sebesar 0,99. Hal ini
bisa didapatkan sesuai dengan persamaan:

P = ❑√ 3 . Vs1 . Is1 . cos ø

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Tegangan Jangkar (Vs) Terhadap R tetap dan L berubah

Grafik Tegangan jangkar (VS) Terhadap Beban (R tetap L berubah)


200 190.2
180 170
159.7
TEGANGAN JANGKAR (VS)

160
141.3
140 135.1

120
100 VS
80
60
40
20
0
0.6 0.8 1 2.4 4.8
BEBAN L (INDUKTIF)

Berdasrakan grafik diatas hubungan tegangan jangkar terhadap R tetap dan L


berubah dapat dianalisa bahwa semakin besar beban induktif (L) maka nilai tegangan
jangkar (Is) yang dihasilkan semakin besar. Hal ini berarti bahwa kecepatan tegangan
berabnding lurus dengan beban induktif , sesuai persamaa :

Vs = I.ZL
Dimana
Z = √ R2+(2 πf . L)2

Ket :
Vs = tegangan jangkar
I = arus
R = tahanan
F = frekuensi
Z = impedansi
L = beban induksi

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

SUDAH DIPERBAIKI

Grafik Hubungan Arus Jangkar Terhadap R Tetap dan L Berubah


Grafik Arus Jangkar (Is) Terhadap Beban (R tetap L berubah)
0.25
0.22
0.21
0.2
0.2
ARUS JANGKAR (IS)

0.15
0.13
IS
0.1

0.05
0.05

0
0.6 0.8 1 2.4 4.8
BEBAN L (INDUKTIF)

Berdasarkan grafik diatas hubungan arus jangkar terhadap R tetap dan L berubah
dapat dianalisa bahwa beban indukrif mempengaruhi arsu jangkar , semakin besar
nilai beban induktif yang diberikan maka nilai arus jangkar yang dihasilkan semakin
kecil . Hal ini berarti beban induktif berbanding terbalik dengan arus jangkar . Sesuai
persamaan :
I = V/Z
Dimana
Z = √ R2+(2 πf . L)2

Ket :
Vs = tegangan jangkar
I = arus
R = tahanan
F = frekuensi
Z = impedansi
L = beban induksi

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

SUDAH DIPERBAIKI

Grafik Hubungan Arus Medan (If) Terhadap R tetap dan L berubah

Grafik Arus Medan (IF) Terhadap Beban (R tetap L berubah)


0.28
0.275 0.273
0.27
0.266
0.265
ARUS MEDAN (IF)

0.259 0.26
0.26
0.255 IF
0.25
0.246
0.245
0.24
0.235
0.23
0.6 0.8 1 2.4 4.8
BEBAN L (INDUKTIF)

Berdasrkan grafik diatas hubungan arus medan terhadap R tetap dan L berubah dapat
dianalisa bahwa semakin meningkat nilai beban L maka didaptkan nilai arus medan
bersifat fluktuatih. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan percobaan alat
yang digunkan kurang presisi . Yang sehrusnya arus medan yang didapatkan konstan
dikarenkan nilai beban induktif (L) tidak terlalu memberikan pengaruh besar kepada
arus medan , sesuai dengan persamaan :
I= V/ZL
Ket :
I = arus
V = tegangan
Zl = impedansi beban induktif

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

SUDAH DIPERBAIKI

Grafik Hubungan Kecepatan Putar (rpm) Terhadap R tetap dan L berubah

Grafik Kecepatan Putar (RPM) Terhadap Beban (R tetap L berubah)


1460
1447 1446
1440
KECEPATAN PUTAR (RPM)

1420

1400

1380 n (RPM)
1365
1360
1360 1350

1340

1320

1300
0.6 0.8 1 2.4 4.8
BEBAN L (INDUKTIF)

Berdasarkan grafik diatas hubungan kecepatan putar terhadap R tetap dan L berubah
dapat dianalisa bahwa semakin besar nilai beban induktif maka nilai kecepatan putar
yang dihasilkan semakin besar juga . Hal ini berarti bahwa kecepatan putar
berabnding lurus dengan beban induktif.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

SUDAH DIPERBAIKI

F.3 Perhitungan Generator Sinkron Berbeban dengan R Berubah dan L Tetap


Diketahui: L = 1.2
R1 = 300 H
Vs1 = 136 V
Is1 = 0,25 A
Ditanya: a. Nilai Impedansi (z)
b. Cos ø hitung
c. %error
d. daya
jawab:
a. Nilai impedansi (z)

Z = ❑√ R2 + X L2

= ❑√ R2 +2 π fL 2


= ❑√ 3002 +2.3,14. 50.1.22
= 300.75 Ω
R 300
b. Cos ø = =
Z 300.75
= 0,99

cos ø hitung – cos ø ukur


c. %error = x 100 %
cos ø hitung
0,99 – 0,65
= x 100 %
0,99
= 34.34%

d. daya = ❑√ 3 . Vs1 . Is1 . cos ø = 58.3 Watt

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Tabel Hasil Pengukuran Tegangan Jangkar (Vs), arus jangkar (Is), arus medan (If)
dan kecepatan putar (n) pada percobaan berbeban dengan L tetap dan R
berubah
R L VS IS If N Cos Φ Z Daya
(Ω) (H) (V) (A) (A) (rpm) Ukur Hitun %error (Ω) (W)
g
30 1.2 136 0,2 1,5 1360 0,65 0.9934.34 300.7 58.3
0 5 5
40 1.2 137 0,2 1,5 1350 0,65 0.99 34.34 400.5 58.72
0 2 6
50 1.2 142 0,2 1,5 1320 0,7 0.99 29.29 500.4 60.87
0 3 5
60 1.2 145 0,2 1,5 1300 0,75 0.99 24.24 600.3 62.15
0 7
70 1.2 150 0,1 1,5 1296 0,8 0.99 19.19 700.3 64.30
0 5 2
Berdasarkan tabel dapat dianalisa bahwa nilai beban induktif (L) kosntan,
nilai beban resistif (R) semakin besar. Nilai beban R berbanding lurus dengan
tegangan jangkar (Vs) sehingga semakin besar nilai R maka semakin besar juga nilai
Vs. hal ini sesuai dengan persamaan V = I.R. sedangkan nilai arus jangkar (Is)
berbanding terbalik dengan beban resistif (R). semakin besar nilai R maka nilai arus
jangkar (Is) akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan persamaan I = V/R.
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa nilai daya yang didapatkan semakin
kecil, dikarenakan nilai tahanan (R) yang diatur semakin besar, sehingga didapatkan
nilai arus yang semakin kecil. Hal ini sesuai dengan persamaan:

P = ❑√ 3 . Vs1 . Is1 . cos ø
Berdasarkan tabel dapat dianalisa bahwa nilai impedansi (Z) semakin
besar mengikuti nilai beban (R) yang semakin besar. Sesuai dengan persamaan:

Z = ❑√ R2 + X L2

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Berdasarkan tabel dapat dianalisa juga bahwa pada saat nilai tahanan (R)
sebesar 300 Ω dan nilai induktansi 1,2. Sehingga didapatkan nilai impedansi sebesar
300.75. sesuai dengan persamaan:

Z = ❑√ R2 +(2 πf X L )2
Setelah didapatkan nilai impedansi sebesar 300.75 Ω dan diberi tahanan 300
Ω didapatkan nilai dari Cos Φ hitung sebesar 0.99. hal ini sesuai dengan persamaan:
R
Cos ø =
Z

Daya sebesar 58.3 Watt didapatkan dari generator yang diberi tegangan
jangkar bernilai 136 V, arus jangkar sebesar 0,25 A dan Cos Φ hitung bernilai 0.99.
hal ini sesuai dengan persamaan generator 3 fasa:

P = ❑√ 3 . Vs1 . Is1 . cos ø

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Tegangan Jangkar (Vs) Terhadap R berubah dan L tetap

Grafik hubungan tegangan jangkar


(Vs) terhadap beban
153
150
150
Tegangan Jangkar (Vs)

147 145
144 142
141
137
138 136
135
1.2 1.2 1.2 1.2 1.2
beban (L)

Berdasrakan garfik diatas hubungan tegangan jangkar (Vs) terhadap beban L tetap
dan R berubah dapat dianalisa bahwa semakin besar beban (R) yang diberikan maka
besar tegangan jangkar (Vs) juga semakin meningkat . hal ini berarti bahwa tegangan
jangkar berabnding lurus dengan beban (R) , sesuai dengan persamaan :
V= I.R
Ket :
V = tegangan
I = arus
R = tahanan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

SUDAH DIPERBAIKI

Grafik Hubungan Arus Jangkar (Is) Terhadap R berubah dan L tetap

Hubungan Arus Jangkar (Is) Terhadap Beban


R berubah dan L Tetap
0.3 0.25
0.22 0.23
ARUS JANGKAR (Is)

0.25 0.2
0.2 0.15
0.15
0.1
0.05
0
300 400 500 600 700
BEBAN R (Resistif)

Is

Berdasarkan Grafik diatas hubungan arus jangkar terhadap R beerunbah Dan L tetap
dapat dianalisa bahwa semakin besar beban R yang diberiakn maka nilai arus
jangkar akan semakin kcil. Hal ini berarti bahwa arus jangkar berabnding terbalik
dengan beban resistif (R ) , sesuai dengan persamaan :
Is = V/R

Ket :
Is = arus jangkar
V = tegangan
R = tahanan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Grafik Hubungan Arus Medan (If) Terhadap R berubah dan L tetap

Grafik Hubungan Arus medan (If)


terhadap beban R
1.8
1.7
Axrus medan (If)

1.6
1.5 1.5 1.5 1.5 1.5
1.5
1.4
1.3
1.2
1 2 3 4 5
Beban (R)

Berdasarkan grafik hubungan arus medan terhadap R berubah dan L tetap dapat
dianalisa bahwa semakin besar beban resistansi (R) yang digunakan tidak
mempengaruhi arus medan (If) yang dihasilkan atau arus medan cenderung konstan .
hal ini tidak sesuai dengan persmaan

R= V/I
Hal ini bisa disebabkan karena adanya alat ukur yang kurang presisi
Ket :
R = tahanan
V = tegangan
I = arus

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

SUDAH DIPERBAIKI

Grafik Hubungan Kecepatan Putar (rpm) terhadap R berubah dan L tetap

Hubungan Kecepatan Putar (rpm) terhadap


Beban R berubah dan L tetap
1380
KECEPATAN PUTAR (rpm)

1360
1360 1350
1340
1320
rpm
1320
1300 1296
1300
1280
1260
300 400 500 600 700
BEBAN R (Resistif)

Berdasrkan grafik diatas hubungan kecepatan putar terhadap beban R berubah dan L
tetap dapat dianalisa bahwa semakin besar beban (R ) yang diberikan maka
kecepatan putar akan semakin menurun dan cenderung konstan. Sehingga nilai R
berbanding terbalik dengan kecepatan putar . Hal ini tidak sesuai dengan persamaan

N= V.I.R/ K . cos

Ket :
N = putaran
V = tegangan
Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089
Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

I = arus
R = tahanan
K = konstanta motor

G. Kesimpulan

1. Semakin besar nilai arus medan dan kecepatan putar rotor, maka tegangan
jangkar dan arus jangkar yang dihasilkan semakin besar pula.
2. Pada beban dengan R tetap dan L berubah didapatkan tegangan jangkar
meningkat dan arus jangkar yang generatornya menurun saat induktif (L)
ditambahkan.
3. Pada beban dengan R berubah dan L tetap didapatkan tegangan jangkar
mengalami konstan dan arus jangkar yang generatornya menurun saat beban
resistif (R) ditambahkan

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

4. a). Pada keadaan generator sinkron berbeban R tetap dan L berubah maka cos
Ф akan semakin kecil.
b). Pada keadaan generator sinkron berbeban R dinaikkan dan L tetap maka cos
Ф akan semakin besar.

H. Tugas Tambahan

1. Apa yang dimaksud dengan kecepatan sinkron?


2. Apa yang dimaksud dengan faktor daya mendahului (leading) dan
terbelakang (lagging)?
3. Frekuensi keluaran generator dipengaruhi oleh desain generator, jelaskan
pernyataan ini.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

3.2 MOTOR INDUKSI (MOTOR TAK SEREMPAK)


A. Tujuan Percobaan
 Membuktikan ketidak serempakan motor induksi (nr≠ns) dengan ns yang
selalu konstan.
 Mengetahui pengaruh perubahan torsi beban terhadap kecepatan rotor (n r),
slip motor (s), frekuensi supply (f), dan arus jangkar (Ia) dari motor induksi
pada tegangan nominal motor.

B. Dasar Teori

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

C. Alat dan Bahan


No Kode Nama Alat/Bahan Jumlah
1 DL 10016a AC dan DC Supply 1 buah
2 LB 732 104 Square Cage Motor 230/400 V 1 buah
3 LB 731 09 Tacho Generator 1.0/0.3 1 buah
4 LB 731 04 Magnetic Powder Brake 1 buah
5 LB 731 05 Control Unit 0.1 1 buah
6 LB 727 31 Moving Iron Meter 1 A 1 buah
7 LB 727 38 Moving Iron Meter 600 V 1 buah
8 LB 727 12 Power Faktor Meter 1 buah
9 CA 405 Wattmeter 1 buah

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

10 - Kabel konektor secukupnya -

D. Prosedur Percobaan
1. Buatlah rangkaian percobaan seperti pada Gambar (3.3).
2. Nyalakan semua alat ukur yang digunakan termasuk control unit.
3. Setting tombol-tombol pada control unit sebagai berikut :
a. Tombol "Brake" diputar ke kiri sampai maksimal
b. Tombol "Ramp" ke posisi 0, reset tombol indikator temperature motor
c. Tombol nmin % ke posisi 0%, tombol min-1 ke 3000
d. Tombol Mmax ke posisi 100, tombol Nm ke posisi 3
4. Nyalakan sumber VAC 3 fase sampai tegangan VL-N motor sesuai dengan
Tabel 3.4.
5. Setelah motor berputar, lakukan langkah berikut untuk memberikan torsi
beban pada motor:
a. Putar tombol "Ramp" ke posisi "Ext/Man 1"
b. Set beban dengan secara perlahan memutar tombol "Brake" ke arah kanan
sampai tampak sedikit penambahan torsi beban (Nm) sesuai kebutuhan
torsi beban Tabel 3.4.
6. Lakukan pencatatan sesuai dengan kebutuhan hasil pengamatan pada Tabel
3.4.
7. Ulangi langkah 5-6 untuk torsi beban yang berbeda sesuai dengan Tabel 3.4.
8. Apabila semua data yang dibutuhkan pada Tabel 3.4. didapat, prosedur
menghentikan percobaan adalah:
a. Putar tombol “Brake” sampai ke posisi paling kiri,
b. Tombol "Ramp" ke posisi 0,
c. Matikan supply motor Vac 3 fase,
d. Terakhir, baru mematikan alat ukur termasuk Control Brake.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Gambar 3.3. Percobaan motor induksi tiga fase

E. Hasil Pengamatan
Tabel 3.4. Hasil Pengukuran dan perhitungan percobaan motor induksi
VAC 3  Torsi Beban Ijangkar Nr Slip Faktor Daya
(VL-N) (Nm) (A) (rpm) (%) Daya (W)
220 0.4 0,45 1450 0,45
220 0.5 0,45 1450 0,35
220 0.6 0,5 1400 0,45
220 0.7 0,48 1390 0,46
220 0.8 0,48 1370 0,5
220 0.9 0,45 1350 0,55

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

220 1.0 0,5 1320 0,65

F. Analisa Hasil Pengamatan


 Buatkan analisa perubahan torsi beban terhadap arus jangkar, putaran motor,
slip, faktor daya motor dan daya motor.
 Buatkan kurva karakteritik perubahan torsi beban pada motor induksi
terhadap kecepatan menggunakan EXCEL atau MATLAB.
 Buatkan grafik hubungan menggunakan EXCEL atau MATLAB :
o Torsi beban terhadap arus jangkar,
o Torsi beban terhadap slip,
o Torsi beban terhadap faktor daya motor,
o Torsi beban terhadap daya motor.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

G. Kesimpulan
Buatkan kesimpulan untuk hasil analisa hasil pengamatan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

H. Tugas Tambahan
1. Mengapa dalam membebani motor diperlukan sebuah rem, jelaskan
hubungan rem dengan daya keluaran motor.
2. Apakah hubungan daya motor dengan slip pada motor induksi.
3. Mengapa kebanyakan aplikasi di lapangan motor induksi paling banyak
digunakan.

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089


Mesin Arus Bolak-Balik (AC)

Praktikum Dasar Teknik Tenaga Listrik 2023/F1B021089

Anda mungkin juga menyukai