Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI MESIN LISTRIK II

PERCOBAAN GENERATOR SINKRON VI


KARAKTERISTIK LUAR GENERATOR SINKRON DENGAN METODE
BEHN ESCEMBURG

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Operasi Mesin Listrik II)

Nama Praktikan : Meilinda Estevani Hutagalung


NIM : 191724017
Kelas : 3C – TPTL / TKE
Kelompok : III (NIM 17 – 23)
Nama Anggota Kelompok : 1. Meilinda Estevani Hutagalung (191724017)
2. Michael (191724018)
3. Muhamad Rahman Mubarok (191724019)
4. Muhammad Ardhyan Putra (191724020)
5. Muhammad Fachril R (191724021)
6. Muhammad Fadhil S (191724022)
7. Muhammad Khaerul Anwar (191724023)
Dosen Pembimbing : Aceng Daud, M.Eng
Tanggal Praktikum : Selasa, 19 April 2022
Tanggal Mengumpulkan : Selasa, 10 Mei 2022

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
PERCOBAAN VI GENERATOR SINKRON
KARAKTERISTIK LUAR DENGAN METODE BEHN ESCHEMBURG

5.1. Tujuan
Menggambarkan karakteristik luar generator sinkron 3 fasa dengan menggunakan
metoda behn Eschemburg.

5.2. Dasar Teori


Untuk menggambarkan karakteristik luar dari generator sinkron 3 fasa dapat dilakukan
dengan cara yang diperkenalkan oleh Behn Escemburg. Dimana metode ini diselesaikan
berdasarkan grafik dan suatu konsep dari impedansi sinkron .
𝐸𝑎𝑏 = 𝑉𝑎𝑏 + 𝐼 ∙ 𝑋𝑠

Pada dasarnya akan dilihat bagaimana vector Vab berubah apabila generator sinkron
diberi bebana yang berubah pula, yang akan mempengaruhi besar vector IXs.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Gambarkan sebuah vector arus beban penuh pada sumbu horizontal.


b. Hitung besarnya (In.Xs) dan gambarkan vector ini leading 90° terhadap arus.
c. Buat lingkaran dengan jari – jari Eo dengan pusat di o.
d. Dari ujung vector (In.Xs) buat garis dengan sudut cos-1  sehingga memotong
lingkaran. Garis ini menyatakan besar vector Vn.
e. Bagi (In.Xs) menjadi 4 bagian dan dari masing – masing titik Tarik garis sejajar Vn.

Berikut contoh grafik karakteristik luar generator :

5.3. Prosedur Percobaan


1) Pengujian Beban Nol
Rangkaian uji beban nol dihubungkan seperti pada gambar rangkaian percobaan
dengan urutan pengerjaan sebagai berikut :
A. Urutan pengerjaan pengkabelan motor DC Shunt :
1) Memastikan regulasi tegangan pada posisi OFF
2) Menghubungkan fasa L1 dari catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A dengan
port fasa R dari autotrafo.
3) Menghubungkan fasa L2 dari catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A dengan
port fasa S dari autotrafo.
4) Menghubungkan fasa L3 dari catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A dengan
port fasa T dari autotrafo.
5) Menghubungkan netral catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A dengan netral
autotrafo.
6) Dari sisi output autotrafo 3 fasa, kemudian dihubungkan dengan
penyearah secara berurutan, fasa U, V dan W dihubungkan dengan L1,
L2 dan L3 dari penyearah.
7) Menghubungkan probe positif (+) penyearah dengan probe positif (+)
amperemeter DC secara seri pada batas ukur 24 A, dengan alasan sebab
besarnya rated current motor DC shunt pada nameplate sebesar 22,7 A.
8) Menghubungkan probe negatif (-) amperemeter DC dengan belitan
jangkar motorDC shunt secara seri, yang secara internal juga terhubung
secara seri dengan belitan kutub bantu.
9) Dari belitan kutub bantu, kemudian dihubungkan dengan probe negatif
(−) penyearah.
10) Menghubungkan rheostat 75 Ω (maksimum) secara seri dengan belitan
eksitasi. Kemudian, hubungan seri rheostat –belitan eksitasi ini
dihubungkan secara paralel dengan rangkaian belitan jangkar dan
belitan kutub bantu motor.
11) Menyalakan catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A sehingga arus mengalir
di dalam rangkaian.
12) Memasang voltmeter DC secara paralel dengan probe positif (+)
voltmeter pada probe negatif (-) amperemeter DC dan probe negatif (-)
voltmeter DC pada kaki lain belitan medan yang tidak terhubung secara
seri dengan rheostat. Batas ukur voltmeter pada nilai 450 V. Alasan
dipilihnya batas ukur pada nilai 450V sebab rated voltage motor DC
shunt bernilai 220 V.
13) Menghubungkan poros motor dengan poros generator sinkron 3 fasa.
B. Urutan pengerjaan rangkaian pengkabelan generator sinkron 3 fasa:
1) Menghubung singkatkan salah satu ujung belitan stator generator sinkron 3
fasayakni belitan U2, V2 dan W2 sehingga terbentuk konfigurasi bintang (Y).
2) Menghubungkan catu daya DC variabel 0 – 225 V 1,5 A dengan probe positif
amperemeter DC pada batas ukur 1,2 A.
3) Menghubungkan probe negatif amperemeter DC dengan belitan eksitasi
generator sinkron 3 fasa.
4) Menghubungkan ujung belitan eksitasi generator sinkron 3 fasa dengan probe
negatif catu daya DC variabel 0 – 225 V 1,5 A.
5) Memasang voltmeter DC secara paralel dengan probe positif voltmeter pada
belitan U1 dan probe negatif voltmeter DC pada belitan V1. Batas ukur
voltmeter pada nilai 450 V.
6) Memutar poros generator dengan motor DC shunt sebagai prime movernya
pada putaran konstan.
7) Mencatat penunjukkan alat ukur.
8) Mematikan rangkaian percobaan dengan mematikan sumber catu daya pada
motor.

2) Pengujian Hubung Singkat


a. Menghubung singkatkan kedua ujung terminal generator dan memasang
amperemeter pada salah satu salurannya
b. Mengatur voltage regulator pada posisi nol dan rheostat pada posisi
maksimum
c. Memutar poros generator melalui motor DC shunt pada kecepatan nominal
(3000 rpm) dan menjaga agar kecepatan putaran tersebut konstan.
d. Menyalakan catu daya eksitasi dan menaikkan nilai arus eksitasi secara
perlahan – lahan hingga terbaca kenaikan Isc sebesar 1A dari 0A hingga
8A.
e. Mencatat penunjukkan nilai amperemeter yang merepresentasikan sebagai
arus hubung singkat (Isc) dan arus eksitasi generator (Iex).

5.4. Peralatan Praktikum


1) Pengujian Beban Nol
a) Catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A
b) Catu daya DC variabel 0 – 225 V 1,5 A
c) Penyearah (rectifier) 1 unit
d) Autotrafo 1 unit
e) Rheostat 1 unit
f) Amperemeter DC batas ukur 24 A 1 unit
g) Amperemeter DC batas ukur 1,2 A 1 unit
h) Voltmeter AC batas ukur 450 V 1 unit
i) Voltmeter DC batas ukur 450 V 1 unit
j) Generator sinkron 3 fasa 1 unit
k) Motor DC shunt 1 unit
l) Kabel-kabel penghubung

2) Pengujian Hubung Singkat


a) Catu daya AC 3 Fasa 380 V, 30 A
b) Catu daya DC variabel 0 – 225 V 1,5 A
c) Penyearah (rectifier) 1 unit
d) Autotrafo 1 unit
e) Rheostat 1 unit
f) Amperemeter DC batas ukur 24 A 1 unit
g) Amperemeter DC batas ukur 1,2 A 1 unit
h) Amperemeter AC batas ukur 12 A 1 unit
i) Voltmeter DC batas ukur 450 V 1 unit
j) Generator sinkron 3 fasa 1 unit
k) Motor DC shunt 1 unit
l) Tachometer 1 unit
m) Kabel-kabel penghubung

5.5. Rangkaian Percobaan


1) Pengujian Beban Nol

Rangkaian Percobaan Karakteristik Permagnetan Generator Sinkron


(Pengujian Beban Nol)
Rangkaian Pengkabelan Percobaan Karakteristik Permagnetan Generator
Sinkron (Pengujian Beban Nol)

2) Pengujian Hubung Singkat


Diagram rangkaian pengujian hubung singkat generator

Rangkaian pengawatan uji hubung singkat generator sinkron


5.6. Data Percobaan
Pengujian Beban Nol
Arus Eksitasi Tegangan Generator tanpa beban
No. If Vg0
(Ampere) (Volt)
1 0 13.50
2 0.20 123.00
3 0.40 195.00
4 0.60 225.00
5 0.80 243.00
6 1.00 252.00
7 1.20 264.00
8 1.40 270.00
9 1.60 276.00
10 1.80 282.00

Pengujian Hubung Singkat


n = 3000 rpm
Vs = 375 Volt
Ieksitasi Generator Isc
No
(Ampere) (Ampere)
1 0.00 0.00
2 0.259 1.00
3 0.40 2.00
4 0.52 3.00
5 0.62 4.00
6 0.70 5.00
7 0.80 6.00
8 0.90 7.00
9 0.98 8.00

Pengujian
Rs
No Uji Beban Nol Uji Hubung Singkat
If (A) Eo (V) If (A) Isc (A) (Ohm)
1 0 13.50 0 0.00 1.611
2 0.20 123.00 0.259 1.00 1.611
3 0.40 195.00 0.4 2.00 1.611
4 0.60 225.00 0.52 3.00 1.611
5 0.80 243.00 0.62 4.00 1.611
6 1.00 252.00 0.7 5.00 1.611
7 1.20 264.00 0.8 6.00 1.611
8 1.40 270.00 0.9 7.00 1.611
9 1.60 276.00 0.98 8.00 1.611
10 1.80 282.00 1.06 9.00 1.611
5.7. Analisis dan Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai