Waktu Tempuh : 1 Jam perjalanan darat menuju Pelabuhan Tanasa dari pusat Kota
Kendari, 3 – 4 jam perjalanan laut dari Tanasa ke dermaga Desa
Labengki.
Kondisi Jalan : Akses jalan hingga Pelabuhan baik, namun harus melalui jalur laut
untuk tiba di lokasi.
Desa Labengki merupakan salah satu desa yang termasuk dalam kategori 3T
(Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) berdasarkan Perpres dengan mata pencarian
masyarakatnya yaitu nelayan. Desa ini merupakan salah satu dari tiga desa di Kabupaten
Konawe Utara yang belum mendapatkan akses listrik. Penyebab belum teralirinya listrik
yaitu karena kondisi desa yang aksesnya masih sulit dari jaringan PLN (jauh dari jangkauan
PLN). Desa ini dekat dengan laut dengan intensitas radiasi matahari tertinggi sebesar 953,15
W/m2. Melihat potensi energi mataharinya, maka desa ini dipilih untuk pembangunan proyek
PLTS terpusat off-Grid 25 kWp melihat kondisi desa yang jauh dari saluran transmisi PLN.
Gambar 1. Lokasi Desa Labengki dari pencitraan Google Earth
Digunakan SCC dengan arus maksimalnya 200 A, maka SCC yang diperlukan adalah :
Total Arus SCC ( A )
Jumlah SCC=
Arus Maks SCC ( A)
520 A
Jumlah SCC= =2,6 ≈ 3 buah SCC
200 A
2. Pemilihan Inverter
Untuk Inverter yang digunakan harus dikalikan dengan safety factor sebesar 1,25 dari
daya yang dibangkitkan, sehingga didapat kapasitas inverter yang akan digunakan adalah
8803,59 Wp X 1,25 = 11000 W, karena untuk model inverter PV35 Pro tidak ada model
dengan kapasitas 11 kW, maka digunakan lah inverter dengan model PV35-PRO dengan
kapasitas 12 kW dan spesifikasi sebagai berikut :
Imax = 200 A
Rated DC Voltage = 48 V
Gambar 3. Data Spesifikasi Inverter yang digunakan
3. Pemilihan Baterai Sistem
Misal beban daya perhari 100kW dan dianggap hari otonom (N) 2 hari, maka kapasitas
baterai PLTS terpusat adalah
N × Ed
C=
V s × DOD ×η
2 ×100 kW
C= =5482,45 AH
48 V ×80 % × 95 %
Misal baterai yang digunakan adalah baterai 12 V, 1000 AH, dengan daya yang
dibutuhkan 48 V, 5482 AH maka baterai bisa dihubungkan dengan konfigurasi:
Dari daya peak system, jumlah modul dan spesifikasi SCC diatas maka modul akan
dibagi menjadi beberapa grup (aray)
Daya Puncak ( ℘ )
Jumlah Aray=
Daya Maksimum SCC ( ℘ )
25 kWp
Jumlah Aray= =2,5 ≈3 Aray
10 kWp
Untuk setiap grupnya diperlukan
Jumlah Modul
Jumlah Modul / Aray=
Jumlah Aray
63
Jumlah Modul= =21modul
3
Untuk setiap aray diperlukan 21 modul dan konfigurasi yang memungkinkan jika jumlahnya
21 modul adalah 3 seri dan 7 paralel.
Bisa dilihat dari perhitungan diatas bahwa dengan 22 modul per aray dengan
konfigurasi 2 seri dan 11 paralel parameter yang didapatkan sesuai dengan parameter
kerja dari SCC yang digunakan. Dengan daya maksimum per aray 8803,52 Wp maka
bisa didapat daya total sebagai berikut :
Pmax =8803,52 ℘× 3 Aray=26410,56℘=26,4 kWp
BAB III
Penutup
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA