MODUL PEMBELAJARAN
Disusun Oleh :
2021
1
Modul
Solar Charge Station
2
Modul
Solar Charge Station
KATA PENGANTAR
Dalam beberapa tahun terakhir, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sudah mulai
mengalami perkembangan. Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi listrik
memberikan keringan dan membantu pemerataan listrik daerah perdesaan di Indonesia.
Modul ini diharapakan dapat dijadikan sebagai rujukan di dalam proses perancangan dan
pemasangan system yang baru, serta pengoperasian dan pemeliharaan system off grid dari solar
charge station di desa Tinalah sehingga keamanan dan keandalan system dapat terjamin,
menurunkan resiko kerusakan, dan memahami apa yang harus dilakukan jika terjadi kerusakan.
Terimakasih yang tulus disampaikan kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian modul pembelajaran solar charge station, semoga modul ini dapat menambah
pengetahuan tentang energi terbarukan serta memberikan manfaat bagi semua pihak ysng
berpartisipasi dalam pengembangan energi terbarukan.
Penulis
Butelina Zalukhu
3
Modul
Solar Charge Station
Daftar Isi
4
Modul
Solar Charge Station
BAB I PENDAHULUAN
Listrik adalah hal yang paling penting dalam kehidupan modern saat ini. Hampir semua
aktivitas manusia pada saat ini tidak dapat terpisahkan dari listrik. Seiring dengan pertumbuhan
penduduk, permintaan listrik semakin bertambah. Peningkatan ini dapat mengancam keberadaan
sumber energi konvensional yaitu fosil. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sumber energi
alternative yang pemanfaatannya tidak terbatas. Salah satu sumber energi listrik yang tengah
berkembang saat ini adalah energi matahari. Cahaya matahari akan dikonversikan menjadi arus
listrik dengan sebuat teknologi yaitu sel photovoltaic yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Indonesia merupakan negara yang terletak pada lokasi geografis yang strategis dimana
posisinya berada pada garis khatulistiwa yang membuat Indonesia beriklim tropis. Letak strategis
ini memungkinkan Indonesia menerima intensitas cahaya matahari yang cukup besar dengan
potensi energi surya sekitar 4,8 kWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp. Sekalipun cahaya
matahari yang dimiliki melimpah, namun pemanfaatannya masih terbatas di beberapa daerah.
Kondisi ini disebabkan oleh sumber daya manusia dalam menanfaatkan energi alternative sangat
terbatas. Untuk itu diperlukan peningkatan pengetahuan tentang energi terbarukan di berbagai
kalangan masyarakat luas.
5
Modul
Solar Charge Station
pembangunan system ini juga diharapkan supaya pembangunan system photovoltaic semakin
berkembang di berbagai daerah wisata dan di berbagai daerah-daerah yang masih belum
tersambung dengan jaringan PLN. Peningkatan pemakaian listrik dari energi matahari akan
mengurangi ancaman kelangkaan energi.
6
Modul
Solar Charge Station
7
Modul
Solar Charge Station
b. PLTS off-grid
System PLTS off-grid adalah system pembangkit listrik yang memanfaatkan radiasi
matahari menjadi energi listrik tanpa terhubung dengan jaringan PLN, dengan kata
lain sumber energi satu-satunya hanya berasal dari matahari. Karena system ini tidak
terhubung dengan PLN dan tidak memiliki sumber energi lain, maka system ini
memerlukan baterai sebagai penyimpan arus listrik , sehingga pada saat tidak ada
matahari, system tetap berfungsi. System off-grid dapat menjadi solusi untuk daerah
yang tidak terjangkau pasokan listrik dari PLN seperti pedesaan. Komponen off-grid
hampir sama dengan on-grid hanya saja off-grid membutuhkan baterai sebagai
penyimpan daya, dan charge controller sebagai komponen yang mengontrol input
dan output dari baterai.
8
Modul
Solar Charge Station
Silicon adalah bahan yang paling umum digunakan dalam sel surya. Silicon
adalah unsur paling melimpah kedua di kerak bumi setelah oksigen, selain itu proses
pengelolaan silicon sebagai bahan sel surya juga tidak merugikan lingkungan. Setiap sel
surya berasal dari sel-sel semikonduktor yaitu silicon yang dipotong setebal 0,3 mm
dibuat membentuk kristal dengan memanaskan silicon pada temperature tinggi sehingga
silicon dapat bersifat konduktor. Setiap sel surya yang terbuat dari silicon dihubungkan
sejajar/seri kemudian setiap sambungan sel itu diberi sambungan listrik. Bila cahaya
matahari mengenai sel-sel surya maka pada sambungan itu akan mengalir arus listrik
berupa arus DC.
9
Modul
Solar Charge Station
minimum yang diperlukan oleh electron agar dapat tereksitasi keluar dari pita valensi
menuju ke pita konduksi sehingga dapat berpartisipasi dalam konduksi. Electron yang
terikat pada atom-atom pada pita valensi hanya akan tereksitasi jika diberikan sejumlah
energi yang lebih besar dari energi yang terdapat di daerah band gap.
Sel surya bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara
semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Silicon pada bahan semikonduktor dapat mengalirkan
arus ketika di doping dengan dopant. Doping akan menciptakan semikonduktor tipe-p
dan semikonduktor tipe-n. Doping menciptakan bahan tipe-n ketika bahan semikonduktor
dari golongan IV didoping dengan atom golongan V. Bahan tipe-p dibuat ketika bahan
semikonduktor dari golongan IV didoping dengan atom golongan III.
Atom dengan satu elektron valensi lebih banyak daripada silikon digunakan untuk
menghasilkan bahan semikonduktor "tipe-n". Bahan tipe-n ini adalah unsur golongan V
dalam tabel periodik, dan dengan demikian atomnya memiliki 5 elektron valensi yang
dapat membentuk ikatan kovalen dengan 4 elektron valensi yang dimiliki atom silikon.
Karena hanya 4 elektron valensi yang dibutuhkan untuk membentuk ikatan kovalen di
sekitar atom silikon, elektron valensi ekstra hadir sehingga semikonduktor tipe-n
mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif).
Atom dengan satu elektron valensi lebih sedikit menghasilkan materi "tipe-p".
Bahan tipe-p ini adalah unsur golongan III dalam tabel periodik. Oleh karena itu, bahan
tipe-p hanya memiliki 3 elektron valensi untuk berinteraksi dengan atom silikon. Hasil
akhirnya adalah lubang sehingga semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan hole
(muatan positif) dalam struktur atomnya.
Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n terhubung, maka kelebihan electron pada
semikonduktor tipe-n akan bergerak ke semikonduktor tipe-p yang keliban lubang (hole)
sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-n dan kutub negative pada
tipe-p. Aliran electron dan hole ini mengakibatkan terbentuknya medan listrik yang
mana ketika cahaya matahari dengan energi yang cukup mengenai susunan p-n junction,
maka akan mendorong electron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negative
yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan hole bergerak menuju kontak positif
menunggu electron datang.
10
Modul
Solar Charge Station
11
Modul
Solar Charge Station
Solar charge controller umumnya terdiri dari beberapa input dan output, sebagai
berikut:
1 input (2 termunal) yang terhubung dengan output panel surya.
1 output (2 terminal) yang terhubung dengan baterai/aki.
1 output (2 terminal) yang terhubung dengan beban (load).
12
Modul
Solar Charge Station
c. Inverter
Arus yang dihasilkan oleh sel surya berupa arus yang searah (DC). Inverter berfungsi
untuk merubah arus dan tegangan
listrik DC (direct current) yang
dihasilkan PV array menjadi arus
dan tegangan listrik AC
(alternating current). Ada
beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan sebelum memilih
inverter yaitu :
Kapasitas beban dalam watt, usahakan untuk memilih inverter yang beban
kerjanya mendekati dengan beban yang kita kehendaki agar efisiensi kerjanya
maksimal.
Inverter merupakan gelombang sin (sinewave) ataupun square wave output
AC.
d. Baterai
Baterai merupakan sebuah sel elektrokimia yang mampu menyimpan energi yang
bekerja berdasarkan prinsip
elektrokimia. Baterai digunakan
untuk menyimpan energi listrik,
sehingga ketika malam hari atau
saat matahru tidak muncul sistem
dapat tetap dipakai dengan
memanfaatkan energi listrik dari
baterai.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan baterai, yaitu :
Days of Autonomy yaitu kebutuhan daya beban dalam satuan hari.
13
Modul
Solar Charge Station
Pilih panel dengan ukuran yang lebih besar dari hasil perhitungan
b. Kapasitas Baterai
14
Modul
Solar Charge Station
Setiap baterai memiliki nilai DoD yang berbeda-beda. Setiap DoD akan menentukan
kapasitas baterai yang digunakan. Tentukan kapasitas baterai dengan rumus
perhitungan :
permintaanenergi harian(Wh)
kapasitas baterai=
tegangan baterai x DoD
c. Ukuran Solar Charge Controller (SCC)
Tentukan nilai dari arus maksimum. Pilih SCC yang lebih besar dari nilai maksimum,
supaya panel dapat ditambahkan jika kebutuhan bertambah.
d. Ukuran Inverter
Pilihlan inverter dengan ukuran yang lebih besar dari daya maksimum beban.
15
Modul
Solar Charge Station
searah (DC) yang dihasilkan panel surya menjadi arus bolak balik (AC) sebagai output,
serta baterai sebagai penyimpan arus saat sel surya tidak memproduksi listrik. Sistem ini
telah dibangun dengan berbagai design. Setiap design yang dibuat bergantung pada
kebutuhan. Di desa Tinalah solar charge station di bangun dengan menggunakan tiang
sebagai dudukan dari panel. Berikut gambarnya.
Dari data perencanaan beban, diperoleh bahwa total beban sebesar 382,4 Wh
b. Ukuran Panel
Untuk daerah di desa Tinalah yang terletak di Kabupaten Kulon Proga, PV out
sebesar 3,9 kwh/kwp (globalsolaratlas.info). Sehingga ukuran panel adalah :
permintaan energi harian (Wh)
ukuran panel=
Wh
PV out( ℘ )
16
Modul
Solar Charge Station
382,4 Wh
ukuran panel=
3,9 kwh/kwp
ukuran panel=¿98,05 wp
Panel yang digunakan harus lebiih besar daripada yang telat dihitung. System SCS di
Tinalah menggunakan panel dengan ukuran 120 wp. Sistem ini dibangun dengan
solar pane jenis monocrystalline dari GH Solar.
c. Ukuran Baterai
DoD dari baterai yang digunakan sebesar 50 % dengan menggunakan baterai dengan
ukuran 12 V dan 33 Ah. Baterai ini memiliki daya total 12 V x 33 Ah = 396 Wh.
Karena total beban yang direncanakan berkisar 382,4 Wh, jadi jumlah baterai yang
digunakan adalah 1 dengan ukuran 12 V 33 Ah.
d. Inverter
17
Modul
Solar Charge Station
18
Modul
Solar Charge Station
Dalam proses penyambungan, inverter dan SCC diletakkan dalam kotak water
proof untuk mencegah komponen agar terhindar dari debu dan air, seperti pada
gambar berikut.
19
Modul
Solar Charge Station
sehingga disaat terjadi over load atau short circuit baterai tidak rusak. Selain fuse,
terdapat juga fuse holder yang berfungsi sebagai tempat terhubungnya fuse dengan
rangkaian.
g. Kabel
Kabel yang digunakan memiliki
mm2
terdiri dari kabel warna merah yang mengalirka listrik bermuatan positif dan hitam
untuk negatif.
20
Modul
Solar Charge Station
Dalam sistem ini, pemakaian inverter tidak sampai 24 jam. Untuk mengurangi
daya output baterai ke inverter, maka arus yang mengalir antara kedua
komponen harus dibatasi dengan pemakaian saklar. Jadi inverter hanya akan
mengalirkan arus ke stop kontak saat dibutuhkan saja.
Saklar kedua digunakan untuk memutuskan arus antara panel dengan
lampu DC.
Stop Kontak
Stop kontak digunakan untuk
mendistribusikan arus listrik
dari sumber listrik ke beban.
Pada sistem ini, stop kontak
akan mendistribusikan arus
AC dari inverter ke beban
yang beroperasi dengan arus AC. Stop kontak terhubung langsung dengan
inverter.
USB HUB
Selain mengotrol arus yang masuk dan keluar dari baterai, SCC juga memiliki
port USB yang bisa digunakan untuk mengisi daya HP dengan menggunakan
cable charging. Karena posisi SCC yang berada dalam box, pemakaiannya
akan kurang efesien jikalau box harus dibuka dan ditutup berulang kali. Untuk
mengatasi hal itu, diberi komponen tambahan berupa USB HUB yang
disambungkan langsung dengan SCC, dan posisinya diletakkan diluar box.
Karena USB HUB diletakkan di luar, maka USB HUB harus ditutup dalam
hal ini penutup terbuat dari akrilik.
21
Modul
Solar Charge Station
Sistem ini dibangun dengan inverter dan SCC diletakkan dalam box waterproof.
Dengan tujuan melindungi komponen dari air hujan dan pengaruh dari luar.
Kebersihan dalam box perlu diperhatikan. Suhu dalam box juga perlu diperhatikan,
karena daya dari inverter dan SCC akan turun jika suhu meningkat. Pada sistem ini,
inverter dan SCC terpasang terlalu dekat, untuk itu diperlukan ventilasi, agar udara
bisa masuk dan menurunkan suhu box. Jika box diberi ventilasi, maka diusahakan
agar ventilasi tetap bersih untuk meningkatkan pendinginan. Bersihkan dan lap kering
untuk menghindari penumpukan debu yang menghalangi ventilasi.
c. Perawatan Baterai
Baterai diletakkan disebuah box supaya terhindar dari air hujan. Tetapi suhu di dalam
box dapat mempengaruhi kualitas dari baterai. Untuk itu diperlukan ventilasi, agar
suhu kotak tidak telalu tinggi. Kondisi dalam box dan ventilasi harus diperhatikan,
diusahakan supaya ventilasi terhindar dari penumpukkan debu. Karena berada diluar,
tidak dapat dihindari gangguan dari hewan kecil, seperti semut. Untuk itu kebersihan
bagian dalam box perlu dikontrol secara berkala.
23