Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, perkembangan teknologi sangat cepat khususnya teknologi yang


diperuntukkan untuk kesejahteraan masyarakat. Namun, pada kenyataannya masih
ada masyarakat tertentu yang belum merasakan teknologi tersebut, seperti
masyarakat terpencil yang mengalami kesulitan akan listrik.
“Setengah dari 220 juta jiwa penduduk negeri ini belum menikmati
penerangan listrik. Banyak alasan yang menjadikan demikian. Mulai dari
ketidakmampuan pemerintah menyediakan jaringan listrik, hingga harga yang
sulit terjangkau oleh warga. Sistem penerapan paling murah yang mungkin
dimiliki oleh masyarakat daerah terpencil adalah lampu cempor atau petromaks
dengan bahan bakar minyak tanah” (Pikiran Rakyat, 2005).
Salah satu daerah yang belum menikmati listrik ialah daerah pelosok
perkampungan di Jabon. Hal ini terkendala akibat ketiadaan jaringan listrik,
sekalipun jaringan listrik tersedia namun sulit untuk memasangnya akibat medan
jalan untuk menjangkau daerah terpencil cukup berat.
Mengingat besarnya investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun
jaringan sistem kabel, perlu adanya cara baru untuk menempuhnya, yaitu
mengembangkan solar cell (panel surya) atau yang dikenal dengan pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS), dimana hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari
menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat
diubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan panel surya (solar cell) yang
ramah lingkungan. Adapun kelebihan penggunaan listrik tenaga surya anatara lain
(www.panelsurya.com) :
1. Energi yang terbarukan / tidak pernah habis.
2. Bersih, ramah lingkungan
3. Umur panel surya / solar cell / investasi jangka panjang;
4. Praktis / tidak memerlukan perawatan
5. Sangat cocok untuk daerah tropis seperti indonesia.
Oleh karena itu, terinspirasi dari hal tersebut, penulis memiliki suatu
penerapan sistem solar cell sebagai solusi pengadaan jaringan listrik di beberapa
desa yang ada di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawatimur.

1
1.2.Rumusan Masalah
Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi diusulkan dalam rangka
memecahkan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi teknologi yang dihasilkan dari solarcell dalam
mengatasi masalah tidak adanya energi listrik di daerah jabon bagi
para petani tambak Jabon Kabupaten Sidoarjo?
2. Bagaimana proses perakitan, penggunaan, serta perawatan solarcell
pada langkah kerja untuk menghasilkan sebuah energi listrik bagi para
petani tambak Jabon Kabupaten Sidoarjo?
3. Bagaimana cara sosialisasi dan monitoring solar cell pada para petani
tambak Jabon Kabupaten Sidoarjo?

1.3 Tujuan
Tujuan dari Program Kreativitas Mahasiswa, yaitu:
1. Untuk mengetahui potensi pemancfaatan teknologi tepat guna dalam
mengatasi masalah tidak adanya energi listrik di daerah jabon bagi
para petani tambak Jabon Kabupaten Sidoarjo.
2. Untuk mengetahui proses perakitan, penggunaan, serta perawatan
solarcell pada langkah kerja untuk menghasilkan sebuah energi listrik
bagi para petani tambak Jabon Kabupaten Sidoarjo.
4. Untuk mengetahui cara sosialisasi dan monitoring solar cell pada para
petani tambak Jabon Kabupaten Sidoarjo.

1.4. Luaran yang Diharapkan


Mengingat begitu besarnya potensi dari teknologi solarcell sebagai
teknologi tepat guna dalam pemanfaatan energi matahari sebagai alternative
energi listrik dari PLN. Maka penulis akan mempublikasi secara ilmiah penerapan
teknologi ini, dengan tujuan untuk perluasan informasi sehingga masyarakat dapat
mengenal dan mengetahui teknologi solarcell. Diharapkan solarcell dapat
membantu masyarakat dalam kegiatan sehari-hari.
Serta disesuaikan dengan pedoman tentang luaran PKM 2021 yang sudah
ditetapkan yang terdiri dari luaran utama dan luaran tambahan. Yakni, menyusun
laporan kemajuan, laporan alhir, buku pedoman apliksai produk iptek dan artikel
ilmiah seperti format yang sudah tercantum dalam pedoman PKM-AI 2021.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Masyarakat Terpencil Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo


Jawa Timur dalam Penggunaan Listrik.

Banyaknya masyarakat di kecamatan Jabon kabupaten Sidoarjo sampai


saat ini belum menikmati aliran listrik. Pihak PLN, Unit Pelayanan Jaringan (UPJ)
Porong pun mengakui banyak masyarakat di kecamatan Jabon kabupaten
Sidoarjo yang belum menikmati aliran listrik. Hal ini disebabkan tidak
terdapatnya jaringan dan sulitnya akses untuk memasang jaringan sebab jalan
setapak yang harus dilewati sehingga sulit diakses dengan kendaraan. Dengan
tidak adanya listrik di kawasan tersebut berdampak pada berbagai hal penting
untuk masyarakat terpencil di Kecamatan Jabon tersebut. Dampaknya tidak
terdapat lampu penerangan di setiap rumah maupun penerangan untuk jalan
umum, sulitnya komunikasi dengan puskesmas dan keamanan setempat serta
kurangnya fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar dan masih banyak
lagi sehingga menghambat kegiatan dan kemajuan bagi masyarakat itu sendiri.
Bila keadaan seperti ini terus terjadi dan tidak ada perubahan maka kawasan
tersebut akan terus terbelakang dan akan berpengaruh kepada generasi muda
kedepannya.
Solusi demi solusi dicanangkan untuk mengatasi permasalahan aliran listrik
seperti penggunaan genset yang memakai bahan bakar bensin dalam
penggunaannya sehingga pemakaian listrik pun tidak maksimal karena genset
tersebut tidak dapat dipakai seharian penuh tanpa henti (agar tidak cepat rusak).
Sehingga solusi yang ditawarkan belum dapat mengatasi beberapa desa terpencil
di kecamatan Jabon kabupaten Sidoarjo jawa timur.

2.2 Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Gagasan yang diajukan yaitu penerapan solar cell (Pembangkit Listrik
Tenaga Surya) sebagai solusi pengadaan aliran listrik di kalangan masyarakat
terpencil kecamatan Jabon kabupaten Sidoarjo jawa timur. Solar cell ini
merupakan pembangkit listrik tenaga surya dimana alat ini bersumber dari
matahari yang nantinya akan dikonversi menjadi energi listrik. Alat ini terdiri dari
beberapa komponen, seperti solar panel, controller, accu, inverter, switch. Solar
panel berfungsi untuk menyerap energi matahari yang nantinya akan
disambungkan dengan kabel ke controller. Dari controller tersebut terbagi
menjadi 3 bagian sambungan, yaitu solar panel, accu, dan inverter yang dapat
diputus dan sambungkan dengan menggunakan switch agar lebih aman.
Controller ini dapat menjaga baterai agar tidak over charge dan lower discharge

3
yang dapat merusak baterai. Baterai yang biasa digunakan bisa apa saja, tapi
direkomendasikan yang dapat di-charger hingga ribuan kali seperti baterai motor
atau mobil yang dikenal dengan accu. Accu pada pembangkit tenaga surya
berfungsi untuk menstabilkan voltase yang keluar dari solar panel. Sedangkan
inveter berfungsi untuk mengubah tegangan DC yang merupakan keluaran dari
accu menjadi tegangan AC dapat digunakan sebagai listrik rumah tangga. Gambar
mengenai prinsip kerja dari solar cell yang dapat menghasilkan listrik tanpa biaya
ini ditampilkan pada Gambar 1 dan Gambar 2 merupakan rangkaian skematik
solar cell dalam bentuk sederhana. Adapun foto dari solar cell akan dilampirkan.

Gambar 2.1. Solar Cell Power System (www.anekasurya.com)


Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah peralatan pembangkit
listrik yang mengubah daya matahari menjadi listrik. PLTS sering juga disbut
Solar Cell, atau Solar Photovoltaik, atau Solar Energi. PLTS memanfaatkan
cahaya matahari untuk menghasilkan listrik. DC (direct current), yang dapat
diubah menjadi listrik AC (alternating current) apabila diperlukan. Oleh karena
itu meskipun mendung, selama masih terdapat cahaya, maka PLTS dapat
menghasilkan listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Surya pada dasarnya adalah percatuan daya
(alat yang menyediakan daya), dan dapat dirancang untuk mencatu kebutuhan
listrik yang kecil sampai dengan besar, baik secara mandiri, maupun dengan
Hybrid (dikombinasikan dengan sumber energi lain, seperti PLTS-Genset,
PLTS-Angin).
2.2.1 Cara Kerja PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya konsepnya sederhana, yaitu mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu
bentuk energi dari sumber daya alam. Sumber daya alam matahari ini sudah
banyak digunakan untuk memasok daya listrik di satelit kimunikasi melalui sel
surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak

4
terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan
tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan
bersih dan ramah lingkungan. Bandingkan dengan sebuah generator listrik, ada
bagian yang berputar dan memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan
listrik. Suaranya bising, selain itu gas yang dihasilkan dapat menimbulkan efek
gas rumah kaca (green house gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem
planet bumi kita.
Sistem sel surya yang dapat digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel
sel surya, rangkaian kontroler pengisian (charge controller), dan aki (baterai) 12
volt yang maintenance fee. Panel sel surya merupakan modul yang terdiri dari
beberapa sel surya yang dihubungkan seri dan paralel tergantung ukuran dari
kapasitas yang diperlukan. Rangkain kontroler pengisian aki dalam sistem sel
surya merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya.
Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt. Bila
tegangan turun sampai 10.8 volt berarti sisa tegangan pada aki 2.2 volt, maka
kontroler akan mengisi aki dengan panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu
saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung pada saat ada cahaya
matahari. Jika penurunan tegangan terjadi pada malam hari, maka kontroler akan
memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung
selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik bila tegangan aki itu mencapai
12 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian
kontroler pengisian aki, sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya
rangkaian kontroler ini sudah tersedia dipasaran. Memang harga kontroler itu
cukup mahal kalau dibeli sebagai unit sendiri. Kebanyakan sistem sel surya itu
hanya dijual dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih murah dibandingkan
dengan bila merakit sendiri. Biasanya panel surya itu diletakkan dengan posisi
lurus menghadap matahari. Padahal bumi itu bergerak mengelilingi matahari,
agar dapat terserap secara maksimum sinar matahari itu harus diusahakan selalu
jatuh tegak lurus pada permukaan panel surya.
Bahan sel surya sendiri terdiri dari kaca pelindung dan material adhensive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan kemudian
material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi
jumlah cahaya yang dipantulkan, semikonduktor P- type dan N-type (terbuat dari
campuran silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran
akhir (terbat dari logam tipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara
kerja sel surya sendiri sebenarnya identik dengan piranti semikonduktor dioda.
Ketika cahaya bersentuhan dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-
konduktor, terjadi pelepasan eektron. Apabila elektron tersebut bisa menempuh
perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi
perubahan sigma gaya- gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-
konduktor, menyebabkan aliran medan maknetlistrik. Dan menyebabkan elektron
dapat disalurkan ke saluran awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik

5
2.3 Daya Listrik
Misalkan suatu potential v dikenakan ke suatu beban dan mengalirlah arus.
Energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan arus listrik
sebanding dengan v (beda potensial). Dengan demikian total energi yang
diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar dq
adalah sebanding dengan v x dq. Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan
waktu di definisikan sebagai daya (power) p sebesar
P = v dq/dt = vi..............................................................................(2.1)

Daya didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik.
Satuan international daya listrik adalah Watt yang menyatakan banyaknya tenaga
listrik yang mengalir per satuan waktu (joule/detik) dan dirumuskan sebagai
berikut:
P = V . I.........................................................................................(2.2)

Keterangan :
P = adalah daya (watt atau W)
I = adalah arus (ampere atau
A)
V= adalah perbedaan potensial (volt atau V).

2.1 Panel Surya


Panel Surya adalah alat yang terdiri dari sel surya yang mengubah cahaya
menjadi listrik, yaitu disebut surya atas matahri atau “sol” karena matahari
merupakan sumber cahaya terkuat yang dapat dimanfaatkan. Panel Surya sering
kali disebut fotovoltaik, fotovoltaik dapat diartikan sebagai “cahaya-listrik”. Sel
Surya atau sel PV bergantung pada efek fotovoltaik untuk menyerap energi
matahari dari penyebab arus mengalir antara dua lapisan bermuatan yang
berlawanan
Jumlah penggunaan panel surya di porsi pemproduksian listrik dunia sangat
kecil, tertahan oleh biaya tinggi per wattnya dibandingkan dengan bahan bakar
bakar fosil-dapat lebih tinggi sepuluh kali lipat, tergantung keadaan. Mereka telah
menjadi rutin dalam beberapa aplikasi yang terbatas sepeti, menjalankan “buoy”
atau alat di gurun dan area terpencil lainnya, dan dalam eksperimen mereka telah
digunakan untuk memberikan tenaga untuk mobil balap dalam kontes seperti
Tantangan surya dunia di Australia.

6
2.4.1 Jenis panel sel surya :
1. Polycrystalline
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Tipe
polycrystalline memerlukan luas permukan yang lebih besar dibandingkan dengan
jenis monocrystallne untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi
dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.

Gambar 2.2 Panel Surya Polycrystalline

2. Monocrystalline
Merupakan panel surya yang paling efisien, menghasilkan daya listrik
persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 24%.
Kelemahan dari panel ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya
mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.

Gambar 2.3 Panel surya Monocrystalline

3. Panel Surya Amorf

Adalah tidak benar-benar kristal, tetapi lapisan tipis silicon diendapkan pada
bahan dasar seperti logam atau gelas untuk membuat panel surya. Amorf paduan
dari silikon dan karbon (amorf silikon karbida juga dihidrogenasi, a-Si 1-xC xH)
adalah varian yang menarik. Pengenalan atom karbon menambahkan ekstra
derajat kebebasan untuk mengontrol sifat-sifat materi. Film ini juga bisadibuat
transparan untuk cahaya tampak Peningkatan konsentrasi karbon dalam paduan
memperlebar kesenjangan elektronik antara konduksi dan valensi band (juga

7
disebut “gap optik” dan celah pita). Hal ini berpotensi dapat meningkatkan
efisiensi cahaya dari sel surya yang dibuat dengan amorf karbida lapisan silicon.
Disisi lain, sifat elektronik sebagai semikonduktor (terutama mobilitas elektron),
yang terpengaruhi oleh isi meningkatnya karbon dalam paduan, karena gangguan
meningkat pada jaringan atom.

Gambar 2.4 Panel Surrya Amorf

Beberapa studi ditemukan dalam literatur ilmiah, terutama menyelidiki efek


parameter deposisi pada kualitas elektronik, tetapi aplikasi praktis dari karbida
silikon amorf pada perangkat komersial masih kurang.

2.2 Charge Controller


Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk
mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar
charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian karena batere
sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya/solar cell. Kelebihan
voltase dan pengisian akan mengurangi umur baterai.
Solar charge controller menerapkan teknologi Pulse width Modulation
(PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari
baterai ke beban. Panel surya / solar cell 12 Volt umumnya memiliki tegangan
output 16 - 21 Volt. Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan rusak oleh
over-charging dan ketidakstabilan tegangan. Baterai umumnya di-charge pada
tegangan 14 - 14.7 Volt. Beberapa fungsi detail dari solar charge controller
adalah sebagai berikut:
1. Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, dan
overvoltage.
2. Mengatur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak 'full
discharge', dan overloading.
3. Monitoring temperatur baterai
Untuk membeli solar charge controller yang harus diperhatikan adalah:

8
1. Voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC
2. Kemampuan (dalam arus searah) dari controller. Misalnya 5 Ampere,
10 Ampere, dsb.
3. Full charge dan low voltage cut.
Seperti yang telah disebutkan di atas solar charge controller yang baik
biasanya mempunyai kemampuan mendeteksi kapasitas baterai. Bila baterai
sudah penuh terisi maka secara otomatis pengisian arus dari panel surya / solar
cell berhenti. Cara deteksi adalah melalui monitor level tegangan baterai. Solar
charge controller akan mengisi baterai sampai level tegangan tertentu, kemudian
apabila level tegangan drop, maka baterai akan diisi kembali.
Solar Charge Controller biasanya terdiri dari : 1 input yang terhubung
dengan output panel surya / solar cell, 1 output yang terhubung dengan baterai
dan 1 output yang terhubung dengan beban ( load ). Arus listrik DC yang
berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel sel surya karena biasanya ada
'diode protection' yang hanya melewatkan arus listrik DC dari panel surya ke
baterai, bukan sebaliknya.
Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari 1 sumber daya,
yaitu bukan hanya berasal dari matahari, tapi juga bisa berasal dari tenaga
angin ataupun mikro hidro. Di pasaran sudah banyak ditemui charge controller
'tandem' yaitu mempunyai 2 input yang berasal dari matahari dan angin. Untuk
ini energi yang dihasilkan menjadi berlipat g karena angin bisa bertiup kapan
saja, sehingga keterbatasan waktu yang tidak bisa disuplai energi matahari
secara full, dapat disupport oleh tenaga angin. Bila kecepatan rata-rata angin
terpenuhi maka daya listrik per bulannya bisa jauh lebih besar dari energi
matahari.

2.5.1 Cara Kerja Charge Controller


Charge controller, adalah komponen penting dalam pembangkit listrik
tenaga surya. Charge controller berfungsi untuk :
1. Charging mode : Mengisi bareai (kapan baterai diisi, menjadi pengisian
kalau baterai penuh), dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan
metode three stage charging:
a) Fase bulk : baterai akan di-charge sesuai dengan tengan setup
(bulk - antara 14.4 - 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimum
dari panel surya. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk)
dimulailah fase absorption.
b) Fase absorption : pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai
dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer
(umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai
tercapai kapasitas dari baterai.

9
c) Fase float : baterai akan dijaga pada tegangan float setting
(umumnya 13.4 – 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai
dapat menggunakan arus maksimum dari panel surya pada stage
ini.
2. Operation mode : Penggunan baterai ke beban (pelayanan baterai ke
beban diputuskan kalau baterai sudah mulai kosong “kosong”). Pada
metode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge
ataupun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban.
Kedua komponen hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari sebuah
baterai.

2.6 Baterai
Baterai merupakan sebuah peralatan yang dapat mengubah energi Baterai
listrik adalah alat yang terdiri dari 2 atau lebih sel elektrokimia yang mengubah
energi kimia yang tersimpan menjadi energi listrik. Tiap sel memiliki kutub
positif (katoda) dan kutub negatif (anoda). Kutub yang bert positif menkan
bahwa memiliki energi potensial yang lebih tinggi daripada kutub bert negatif.
Kutub bert negatif adalah sumber elektron yang ketika disambungkan dengan
rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan energi ke peralatan
eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal, elektrolit
dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada
kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik
keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara
teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut
baterai.
Baterai untuk solar cell sendiri mempunyai dua tujuan penting dalam
sistem fotovotaik; pertama adalah untuk memberikan daya listrik kepada sistem
ketika daya tidak disediakan oleh array panel-panel surya, kesua adalah untuk
menyimpan kelebihan daya yang ditimbulkan oleh panel- panel setiap kali daya
itu melebihi beban

Gambar 2.5 Baterai untuk Sel Surya

10
2.7 Inverter
Inverter adalah sebuah alat yang mengubah listrik DC (Direct Current)
dari baterai atau panel sel surya menjadi AC (Alternating Current). Penggunaan
inverter dari dalam Pembangkit Tenaga Listrik (PLTS) adalah untuk perangkat
yang menggunakan AC (Alternating Current), misalnya untuk penerangan
peralatan elektronik seperti komputer, peralatan komunikasi, TV, dll. Inverter
dapat digunakan dirumah dan semua tempat yang memerlukan energi (listrik)
cadangan untuk mengganti listrik PLN.
Inverter digunaan ketika peralatan memerlukan daya AC. Inverter
memotong dan membalikkan arus DC untuk membangkitkan gelombang segi
empat yang nantinya disaring menjadi gelombang sinus yang disesuaikan dan
menghapus harmonik yang tidak diinginkan. Sangat sedikit inverter yang
menyediakan gelombang sinus yang murni sebagai output. Kebanyakan model
yang tersedia dipasar menciptakan apa yang diketahui sebagai “gelombang sinus
yang termodifikasi”, karena output tegangan mereka bukanlah sinusoid yang
murni. Ketika kita memikirkan eisiensi, gelombang sinus yang termodifikasi
berkinerja lebih baik dari pada inverter sinusoidal yang murni.

Gambar 2.6 Inverter

2.7.1 Jenis Inverter


Berikut merupakan jenis-jenis Inverter yaitu:
1. Inverter True-sinewave (gelombang arus murni), menghasilkan
gelombang listik yang sama dengan listrik PLN bahkan lebih baik dalam
segi kestabilan dibanding daya yang dihasilkan PLN. Gelombang daya
listrik bila dilihat melalui oskiloskop menampakkan gelombang sinus
yang sempurna. True sine wave inverter diperlukan terutama untuk
beban-beban yang masih menggunakan motor agar bekerja lebih mudah,
lancar dan tidak cepat panas. Oleh karena itu dari sisi harga maka True
sine wave inverter yang paling mahal diantara inverter jenis lainnya
karena inverter jenis ini yang paling mendekati bentuk gelombang asli
dari jaringan listrik PLN.
2. Inverter Modified-sinewave (gelombang sinus modifikasi), merupakan
kombinasi antara square wave dan sine wave. Menghasilkan daya listrik
yang cukup memadai untuk sebagian peralatan elektronik tetapi

11
memiliki kelemahan karena kekuatan daya listrik yang dihasilkan tidak
sama persis dengan daya listrik dari PLN. Bentuk gelombang yang
muncul berbentuk kotak yang kaku. Perangkat yang menggunakan
kumparan masih bisa beroperasi dengan modified sine wave inverter,
hanya saja kurang maksimal. Jenis inveter ini lebih murah dibandingkan
inverter True-sinewave dan paling umum dipasarkan karena murah
diproduksi sedangkan pada squre wave inverter beban-beban listrik yang
menggunakan kumparan/motor tidak bekerja sama sekali.
3. Grid Tie Inverter yang merupakan special inverter yang biasanya
digunakan dalam sistem energi listrik terbarukan, yang mengubah arus
listrik DC menjadi AC yang kemudian diumpankan ke jaringan listrik
yang sudah ada. Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous
inverter dan perangkat ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila
jaringan tenaga listik tidak tersedia.

2.8 Beban
Beban merupakan suatu peralatan yang mengkonsumsi daya yang
dihasilkan oleh sumber daya. Beban ini misalnya seperi lampu, kipas, alat
elektronik dll. Pada keseluruhan sistem, total daya adalah jumlah semua daya
aktif dan reaktif yang dipakai oleh peralatan yang menggunakan energi listrik.
Jadi dalam penggunaan rumah tangga, total beban listrik adalah total
semua daya yang dikonsumsi oleh peralatan listrik tersebut yang aktif, karena
dalam kondisi mati peralatan tentu tersebut tidak menggunakan daya listrik.

12
BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Program ini dilaksanakan didaerah Tambak Jabon desa Permisan
Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, yang ditujukan kepada para
petani tambak Jabon. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan januari 2021.

3.2 Tahapan Pelaksanaan


START STUDI LITERATUR PENDESAINAN ALAT PENGUMPULAN ALAT DAN BAHAN

YES EVALUASI UJI COBA PEMBUATAN ALAT


END

NO

3.3 Studi Literatur


Studi literatur berisi serangkaian kegiatan pencarian dan pengkajian sumber-
sumber yang relevan dan terpercaya dalam pengumpulan materi serta menjadi
acuan dalam penulisan PKM ini agar dapat dihasilkan informasi yang lengkap,
terarah, dan terpercaya dalam penulisan serta memberikan variasi dalam
pengembangan prototipe ini.

3.4 Install Solarcell


Panel surya dapat merubah energi dari cahaya matahari, yang kemudian
dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik. Saat ini sudah banyak yang
memanfaatkan panel surya ini sebagai pembangkit listrik mandiri (independent)
tanpa harus bergantung sepenuhnya pada PLN. Komponen utama dalam
pembuatan sistem solar cell yang utama adalah: solar panel, baterai, solar charger
controller, Inverter untuk merubah listrik DC menjadi AC. Untuk itu, sebaiknya
ketahui terlebih dahulu cara menghitung biaya pemasangan panel surya.

1. Hitunglah dulu berapa kebutuhan jumlah total beban listrik yg akan


digunakan di rumah setiap hari,misalnya total lampu dan beban peralatan
listrik 200 watt.

13
2. Berikutnya tentukan berapa lama beban 200 watt ini akan dihidupkan?
Ambil contoh misalnya 12 jam. Jika 12 jam, berarti total konsumsi daya
beban dalam sehari adalah .. 12jam x 200 watt = 2.400 watt/jam.
3. Setelah mengetahui total beban, maka berikutnya hitung berapa jumlah
baterai (accu) yang nantinya dibutuhkan untuk men-supply beban
sejumlah total 2.400 watt tsb, caranya: Agar maximal hitung pula dari
jumlah total 2.400 watt tersebut, tambahkan sekitar 20% yang nanti akan
digunakan sistem Listrik panel surya, yakni inverter sebagai pengubah
arus listrik 12Vdc (searah) menjadi listrik 220Vac (bolak – balik).. karena
pada umumnya peralatan rumah tangga menggunakan arus listrik 220Vac.
maka total daya yang dibutuhkan adalah 2.400 x (2.400 x 20%) = 2.880
watt.
4. Dari 2.880watt tersebut, kita sekarang bisa tentukan jumlah dan ukuran
tekhnis battery (accu) nya yang akan dibutuhkan.. dengan metode rumus
dasar kelistrikan (Watt = Volt x Arus), P = V x I, sehingga I = P/ V, maka
I = 2880/12 (12 adalah tegangan umum yang dimiliki baterai adalah 12V,
maka arus listrik yang dibutuhkan adalah 240 Ampere. (battery 240Ah)
Maka, jika kita menggunakan baterai yang ada dipasaran
100Ah ..setidaknya kita butuh 3unit batteri, artinya 100Ah x 3 = 300Ah.
( karena jika 240Ah tidak ada battery yg persis sama)
5. Dari 2.880 watt tersebut juga, kita akan menghitung jumlah panel yang
kita butuhkan, Dipasaran ukuran panel solarcell bermacam (10, 20, 40, 50,
80, 100, 150, 200, 250Wp) .. dsb Tarulah jika kita menggunakan ukuran
panel yang 100wp (watt peak), maka dalam sehari panel surya yg 100Wp
ini akan menghasilkan listrik sebesar 100wp x 5 (jam) = 500 watt/jam.
Adapun 5 jam didapat dari efektivitas sinar matahari yang diserap oleh
panel surya dalam sehari. (bisa saja jika dipasang di kota posisi di garis
khatulistiwa..bisa lebih dari 6jam). kembali lagi, jika 1 panel yang 100Wp
mampu memberikan listrik sejumlah 500 watt/jam, maka total panel yang
dibutuhkan adalah 2.880 : 500 = 5,76 (artinya kita bulatkan saja 6 panel
solarcell)

Kesimpulan :
Untuk menghidupkan listrik 200W selama 12jam (2880 Watt/jam), maka
membutuhkan battery 300Ah, solarcell 100Wp x 6bh, Selanjutnya silahkan
membeli perlengkapan peralatan solarcell tersebut..sesuai jumlah dan kebutuhan
yang hitung dan rencanakan.

Catatan :

 Jika total beban listrik bertambah, maka dipastikan sistem peralatan juga
akan bertambah nilainya.

14
 Jika total beban listrik turun/berkurang, maka dipastikan sistem peralatan
juga akan berkurang nilainya.
 Jika total durasi / waktu jam bertambah, maka dipastikan sistem peralatan
juga akan bertambah nilainya.
 Jika total durasi / waktu jam bekurang, maka dipastikan sistem peralatan
juga akan berkurang nilainya. Semakin besar jumlah dan kuat arus battery,
akan semakin banyak jumlah kebutuhan solarcell yang harus dipasang
sebagai chargernya. Namun.. semakin banyak jumlah dan kuat arus battery
yang digunakan…masa durasi jam pemakaian listrik semakin lama..
semakin banyak jumlah solarcell yang dipasang..semakin cepat sistem
penchargeran terhadap battery nya.

15
LAMPIRAN

Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 2.

Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-PI


No Total Harga
Jumlah Harga (Rp)
. Jenis Pengeluaran (Rp)
1 Peralatan penunjang - - -
2 Bahan baku
a. Panel surya 200WP 3 pcs 1.165.000 3.495.000
b. Baterai 200 aH 1 pcs 3.680.000 3.680.000
c. SSC 50a 4 pcs 155.000 620.000
d. Inverter 1 pcs 256.000 256.000
e. Kabel Solarcell 50 meter 360.000 360.000
f. Lampu penerangan 10 pcs 50.000 500.000
3 Ongkos kirim pembelian bahan baku - 550.000 550.000
Lain-lain (administrasi, publikasi,
4 - 500,000 500,000
perijinan)
Total Biaya Rp 9.461.000

Jadwal Kegiatan
Tabel 3. Jadwal Kegiatan PKM-PI

Minggu Ke-
Tahap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Studi literature
Pengumpulan data
Pembuatan desain produk
Pembelian bahan-bahan
Perakitan panel
Pemasangan semua bahan

Pengujian dan evaluasi


Penerapan hasil evaluasi
Pembuatan laporan

16
Biodata Ketua dan Anggota

Biodata Ketua

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Sauqi Mubarok
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Industri
4 NIM 171020700049
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kediri, 03 September 1997
6 E-mail muhammadsauqi97@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP +6285-649-690-708

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN SMKN 3
Nama Institusi PERMISAN SMPN 2 JABON BUDURAN
Jurusan - - Listrik
Tahun Masuk-
Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

Biodata Anggota 1

Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Aji Prasetyo
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Elektro
4 NIM 201020100036
5 Tempat dan Tanggal Lahir Mojokerto, 25 Maret 1998
6 E-mail Aji.pras25@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 087855351088

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SMPN 1 SMKS Taman
Nama Institusi SDN Windurejo Kutorejo Siswa
Jurusan - - Teknik Listrik
Tahun Masuk-
Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

17
Biodata Anggota 2
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) An Bayu krisna
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Industri
4 NIM 191020700056
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 1 Februari 1999
6 E-mail Bayuk99@gmail,com
7 Nomor Telepon / HP 085649798080

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN SMP SMK
Nama Institusi TULUNGREJO WALISONGO WALISONGO
Jurusan - - Teknik Elektronika
Tahun Masuk-
Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

Sidoarjo, 10 Februari 2021


Pengusul,

( Muhammad Sauqi Mubarok)

18
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Tedjo Sukmono., ST.,MT.
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi Teknik Industri
4 NIP/NIDN 205264 / 705046703
5 Tempat dan Tanggal Lahir Madiun, 05 - April - 1967
6 Alamat E-mail thedjoss@umsida.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 08123043666
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Nama Institusi UNTAG Surabaya ITS -
Jurusan/Prodi Teknik Industri Teknik Industri -
Tahun Masuk-Lulus - - -
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 OR Wajib 3
2 Ekonomi Teknik Wajib 3
3 Perencanaan dan Pengendalian Kualitas Wajib 2
4 Manajemen Perawatan Wajib 2
5 Permodelan dan Simulasi Sistem Wajib 2
6 Sistem Produksi Wajib 3
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 - - -
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1 Perbaikan Proses Produksi Menggunakan FMEA Dikti 2010
2 Pengembangan UMKM Tempe pada Desa Internal 2020
Kedungcangkring Kec. Jabon

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-K

19
Sidoarjo, 18-Februari-2021
Dosen Pembimbing

(Tedjo Sukmono, ST., MT)

20
21
DAFTAR PUSTAKA

Aneka Surya. 2010. Sistem Solar Cell dan Wind Power. Diunduh dari :
http://www.anekasurya.com/news.htm. [29 Juni 2010]

Cicurugnet. 2010. PLN Palabuhanratu Akui Distribusi Tak Merata. Diunduh dari:
http://blog.cicurug.com/daerah/pln-palabuhanratu-akui-distribusi-tak-
merata/. [24 Juni 2010]

Pikiran Rakyat. 2005. Sinar Matahari, Sumber Energi Tak Terbatas. Diunduh dari:
http://energisurya.wordpress.com/2007/11/01/pikiran-rakyat-sinar-matahari-
sumber-energi-tak-terbatas/. [24 Juni 2010]

Putra, M.B. 2008. Prinsip Partisipasi Dalam UU.


http://muslimindaenglalo.blogspot.com/2009/03/prinsip-partisipasi-dalam-
uu.html. [27 Februari 2011]

http://www.panelsurya.com/index.php/id/home/tenaga-surya. [24

22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai