Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI MESIN LISTRIK II

PERCOBAAN GENERATOR SINKRON IX


KARAKTERISTIK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3 FASA

(Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum Operasi Mesin Listrik II)

Nama Praktikan : Meilinda Estevani Hutagalung


NIM : 191724017
Kelas : 3C – TPTL / TKE
Kelompok : III (NIM 17 – 23)
Nama Anggota Kelompok : 1. Meilinda Estevani Hutagalung (191724017)
2. Michael (191724018)
3. Muhamad Rahman Mubarok (191724019)
4. Muhammad Ardhyan Putra (191724020)
5. Muhammad Fachril R (191724021)
6. Muhammad Fadhil S (191724022)
7. Muhammad Khaerul Anwar (191724023)
Dosen Pembimbing : Aceng Daud, M.Eng
Tanggal Praktikum : Kamis, 31 Maret 2022
Tanggal Mengumpulkan : Rabu, 06 April 2022

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2022
PERCOBAAN GS. 9
KARAKTERISTIK PENGATURAN GENERATOR SINKRON 3FASA

9.1. Tujuan
Mempelajari karakteristik pengaturan dari generator sinkron tiga fasa.

9.2. Dasar Teori


Karakteristik pengaturan yang dimaksud di sini adalag suatu cara untuk mendapatkan tegangan
terminal generator yang konstan pada beban yang berubah-ubah dengan cara mengatur arus
eksitasi.

Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Mengenai cara pengaturannya dapat dilakukan dengan cara :


- Automatik
- Manual
Pada grafik tersebut terlihat dangan bertambahnya beban maka diperlukan arus penguat yang
semakin besar.
Generator sinkron adalah mesin listrik arus bolak-balik yang menghasilkan tegangan
dan arus bolak balik (alternating current, AC) yang bekerja dengan cara merubah energi
mekanik (gerak) berupa torka (T=Nm) dan putaran (n=rpm) menjadi energi listrik berupa
tegangan (V), arus (I), daya (P), cos phi, dan frekuensi (Hz) dengan adanya induksi medan
magnet berupa gaya gerak magnetik (Amper Lilit), kuat medan magnet (H=Wb/A), Fluks
magnet (φ=Wb). Perubahan energi ini terjadi karena adanya pergerakan relatif antara medan
magnet dengan kumparan generator. Pergerakan relatif adalah terjadinya perubahan medan
magnet pada kumparan jangkar (tempat terbangkitnya tegangan pada generator) karena
pergerakan medan magnet terhadap kumparan jangkar atau sebaliknya. Alternator ini disebut
generator sinkron (sinkron = serempak) karena kecepatan perputaran medan magnet yang
terjadi sama dengan kecepatan perputaran rotor generator. Alternator ini menghasilkan energi
listrik bolak balik (alternating current, AC) dan biasa diproduksi untuk menghasilkan listrik
AC 1-fasa atau 3-fasa.

9.3. Prosedur Kerja


a) Buatlah rangkaian percobaan seperti gambar di bawah ini.
b) Nyalakan sumber tegangan 380 V ~ 30 A.
c) Atur tegangan masuk dengan voltage regulator, untuk start awal atur tegangan
pada 10% dari tegangan nominal, guna untuk menghindari arus hubung singkat
yang besar pada motor.
d) Putar motor dc shunt pada pada kecepatan nominalnya (n=3000rpm).
e) On-kan power supply eksitasi dan atur sehingga tegangan terminal generator
mencapai nominal.
f) Masukkan beban dan atur nilai bebannya secara bertahap.
g) Atur kecepatan sampai nominal pada setiap kali perubahan beban.
h) Atur eksitasi sehingga tegangan terminal generator konstan.
i) Matikan motor – generator set.

9.4. Gambar Rangkaian

9.5. Alat – Alat Praktikum


1) Generator Sinkron AC 3 Fasa 1 alat
2) Motor DC shunt 1 alat
3) Wattmeter 1 buah
4) Voltmeter 2 buah
5) Amperemeter 2 buah
6) Tachometer 1 buah
7) Autotrafo 1 buah
8) Rheostat 1 atau 2 buah (sesuai kebutuhan)
9) Penyearah 1 buah
10) Kabel penghubung
11) Sumber tegangan 3 Fasa AC 380 V ~ 30 A 50 Hz

9.6. Data Hasil Pengukuran


Dari praktikum diperoleh data sebagai berikut :

F= 55 Hz (tidak bisa diubah dari konsolnya)


n= 3000 rpm

Beban Resistif
Beban Iexc Ig Vg L-n Pg 3 Faktor Daya
(kW) (Ampere) (Ampere) (Volt) (Watt) Cos 
0 0.62 0 219 0 1.00
0.67 0.62 1.45 219 133.33 1.00
1 0.68 1.65 219 373.33 1.00
1.33 0.68 1.9 219 480.00 1.00
1.67 0.74 2.95 219 586.67 1.00
2 0.82 3.35 219 853.33 1.00
2.33 0.86 3.45 219 906.67 1.00

Beban Resistif seri Induktif


Arus
Kondisi Induktif Iexc Tegangan Beban Pg 3 Faktor Daya
(kW) (Ampere) (Volt) (Ampere) (Watt) Cos 
no load no load 0.64 0 0 0 0.80
0.99 1 0.77 375 1.25 800 0.80
1.98 2 0.9 375 2.5 1600 0.80
3 3 1 375 3.6 2080 0.80
3.99 4 1.18 375 4.85 2880 0.80
4.98 5 1.36 375 6 3600 0.80
9.7. Tugas dan Analisa
1. Berikan kesimpulan dari hasil percobaan saudara
Berikut grafik karakteristik pengaturan beban yang didapatkan :

Kurva karakteristik Pengaturan Generato Sinkron 3 fasa


4000
3500
Daya Nyata (Watt)

3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Arus Eksitasi, Iexc (Ampere)

Beban Resistif Murni (cos phi = 1) Beban Resistif seri Induktif (cos phi = 0.8)

Kurva Karakteristik Pengaturan Generator Sinkron dengan meningkatkan beban yang semakin besar secara

bertahap (pada putaran dan tegangan konstan) maka berpengaruh pada arus eksitasinya dimana semakin besar

beban, arus eksitasi yang diperlukan semakin besar untuk menjaga tegangan generator tetap konstan.

Pengaturan arus eksitasi ini dilakukan secara manual.

Kurva Karakteristik Pengaturan Generator Sinkron 3 Fasa


Beban Resistif Murni (cos phi = 1)
Arus Eksitasi, Iexc (Ampere)

0.8

0.6

0.4

0.2

0
0 200 400 600 800 1000

Daya Nyata (Watt)

Beban Resistif Murni (cos phi = 1)

Kurva Karakteristik Pengaturan Generator Sinkron 3 Fasa


Beban Resistif seri Induktif (cos phi = 0.8)
Arus Eksitasi, Iexc (Ampere)

0.5

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Daya Nyata (Watt)

Beban Resistif seri Induktif (cos phi = 0.8)

Anda mungkin juga menyukai